Anda di halaman 1dari 11

Analisis Karakter Tokoh Utama dalam Film Dear Nathan

Nurhasanah

Email: Nurhasanah.syana@gmail.com

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakter tokoh utama dalam

film Dear Nathan. Alasan mengambil judul tersebut karena pada hakikatnya film

mempunyai tokoh-tokoh sebagai pelaku cerita. Penampilan tokoh-tokoh tersebut

akan menggambarkan karakter yang dimiliki setiap tokoh. Karakter tokoh utama

sering muncul dan banyak berperan penting sehingga mempermudah memahami

kejadian yang terjadi dalam cerita. Film Dear Nathan mengandung amanat yang

bisa dijadikan motivasi dan inspirasi dalam menjalani kehidupan. Amanat tersebut

antara lain tentang pentingnya peran dan kasih sayang keluarga terhadap remaja,

eratnya ikatan persahabatan, cinta yang tulus, dan sebagainya.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk

mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik dokumentasi. Peneliti

menggunakan tabel untuk mengukur hasil data penelitian. Selanjutnya, peneliti

mengolah data dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan

data yang berkaitan dengan karakter tokoh utama dalam film Dear Nathan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan karakter-karakter yang dimiliki

Nathan selaku tokoh utama yaitu rasa ingin tahu, penurut, peduli sesama, berani,

suka membantu, perhatian, tanggung jawab, humoris, sabar, jujur, mandiri, tegas,
ramah, santun, penuh kasih sayang, toleransi, pantang menyerah, pemberi maaf,

dan tidak disiplin. Jadi, Nathan termasuk tokoh protagonis karena hampir secara

keseluruhan karakter yang dimilikinya baik.

Kata Kunci: analisis, karakter tokoh utama, film

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kekayaan sastra yang lahir melalui imajinasi para

sastrawan di seluruh penjuru nusantara. Pada era globalisasi ini, beragam jenis

sastra terus berkembang pesat. Begitu pula apresiasi sastra yang muncul dengan

berbagai macam bentuk penyampaiannya. Hal ini didukung oleh teknologi yang

semakin canggih, sehingga adanya karya sastra yang menggunakan media audio

visual seperti film. Film dapat dinikmati secara nyata dan lebih terasa hidup.

Minat masyarakat terhadap film juga bertambah karena film mudah diakses

melalui gadget, serta membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk

menontonnya.

Film adalah rangkaian gambaran cerita kehidupan manusia yang dipaparkan

melalui akting pemain dengan adegan aksi disertai efek visual dan musik

pengiring. Film menggunakan kombinasi bahasa suara dan gambar. Film juga

memiliki unsur pembentuk yakni unsur naratif dan sinematik. Kedua unsur itu

memiliki hubungan erat. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema

cerita, seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu, serta lainnya. Sementara itu,

unsur sinematik berkaitan dengan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film,

antara lain mise-en-scene, sinematografi, editing, dan suara (Pratista, 2008).


Film mempunyai tokoh-tokoh sebagai pelaku dalam cerita. Tokoh-tokoh

dalam film ditampilkan secara langsung dan dapat dilihat penonton. Para tokoh

hadir di hadapan penonton film, dibantu oleh iringan gambar-gambar bergerak

yang berkelanjutan di layar putih. Penampilan tokoh-tokoh tersebut akan

menggambarkan karakter yang dimiliki masing-masing tokoh. Karakter tersebut

yang akan membedakan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.

Karakter merupakan unsur penting dalam sastra. Karakter diciptakan oleh

pengarang sebagai sikap ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang

dimiliki tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian, karakter dapat berarti pelaku

cerita dan juga perwatakan. Sering ditemukan adanya kepaduan yang utuh antara

seorang tokoh dan perwatakannya. Penyebutan nama tokoh tertentu, dapat

langsung mengisyaratkan perwatakan yang dimilikinya (Nurgiyantoro, 2015).

Banyak film yang telah tayang di layar lebar, namun penulis memilih film

Dear Nathan. Film Dear Nathan merupakan film terbaru yang rilis pada tahun

2017. Film ini disutradarai oleh Indra Gunawan, yang diadaptasi dari sebuah

novel karya Erisca Febriani dengan judul yang sama. Film ini menceritakan

tentang seorang remaja yang nakal bernama Nathan. Nathan jatuh cinta dengan

seorang gadis lugu bernama Salma yang merupakan murid baru di sekolahnya.

Kebaikan Salma membuat Nathan ingin berubah menjadi seorang yang baik.

Nathan menceritakan masalah keluarga yang sedang dihadapinya, ibunya sakit

dan ayahnya menikah lagi. Nathan harus hidup sendiri tanpa kasih sayang kedua

orang tuanya. Permasalahan yang menimpanya mempengaruhi karakter Nathan

sebagai tokoh utama. Karakter Nathan berkaitan dengan semua kejadian dan
perubahan dalam kehidupannya, sehingga dapat membentuk jalan cerita yang

menarik. Oleh karena itu, penulis perlu menganalisis karakter tokoh utama dalam

film Dear Nathan untuk mendeskripsikan karakter tokoh utama dalam film Dear

Nathan.

BAHAN DAN METODE

Bahan atau data dalam penelitian ini adalah kata, kalimat, dialog-dialog

yang menunjukkan karakter tokoh utama dalam film Dear Nathan. Sedangkan

sumber data penelitian ini adalah video berupa film Dear Nathan. Pendekatan

penelitian ini adalah kualitatif. Penulis menganalisis karakter tokoh utama dalam

film Dear Nathan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara

mendeskripsikan kata-kata atau bahasa dari film yang ditonton. Sebagaimana

yang dikemukakan Moleong (2015: 6) bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Penelitian ini menggunakan instrumen utama yaitu penulis itu sendiri

dan dibantu oleh instrumen pendukung berupa tabel yang berisi tuturan dalam

film dan aspek karakter tokoh utamanya. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik dokumentasi melalui langkah-langkah antara lain (1) penulis

mencari video yang berisi film Dear Nathan, (2) penulis memutar film tersebut

dan menontonnya berulang-ulang, (3) penulis membuat skrip film Dear Nathan
menjadi teks dialog seperti drama, (4) penulis mengelompokkan data-data berupa

dialog yang mencerminkan karakter tokoh utama dalam film Dear Nathan, (5)

Penulis mencatat dialog-dialog yang mencerminkan karakter tokoh utama dalam

film Dear Nathan pada tabel, dan (6) penulis menguraikan data-data tersebut, lalu

menganalisis karakter tokoh utama dalam film Dear Nathan.

HASIL

Tabel 3. Karakter Tokoh Utama dalam Film Dear Nathan


NO ASPEK KARAKTER TUTURAN

1 Rasa Ingin Tahu Nathan: “Anak baru ya?”


2 Penurut Salma: (menempel andiplas) “Nanti
sampai rumah lo buka lagi ya?
Bersihin pakai alkohol. Terus
kasi betadine.”
Nathan: (mengangguk-angguk).
3 Peduli Sesama Nathan: “Masih mau masuk gak hari
ini? Gue tahu jalan rahasia.”
4 Berani Salma: “Ini kita kalau ketahuan bisa
dihukum sama kepala sekolah.”
Nathan: “Lo tenang aja (menyediakan
tangga untuk memanjat pagar)
duluan.”
5 Suka Membantu Pak Guru: “Jadi kamu mau membantah
saya? Hah!”
Nathan: “Bukan, Pak. Ini tu situasi
darurat. Masa ada siswi pingsan
di tengah lapangan saya
diemin, Pak.”
Pak Guru: “Kembali ke lapangan
sekarang!!!!!!!!!”
Nathan: “Pasti, Pak. Tapi saya cuma
mau mastiin kalo Salma…”
Pak Guru: “Sekarang!!!”
6 Perhatian Nathan: “Sal, sekarang emang terasa
nyeri. Tapi kalo kamu kompres
pake es, sakitnya bakal
mendingan kok. Yang tenang
ya, Sal.”
Pak Guru: “Wealah… Sok sok romantis
kamu, sok kasih perhatian.
Kayak sinetron korea aja. Ke
lapangan segera!” (membawa
Nathan keluar).
7 Perhatian Nathan: “Halo Salma, udah sehat???
Boleh ke rumahmu, sekarang?
Nathan.”
8 Tanggung Jawab Nathan: “Nih, jamu datang bulan
(memberi bungkusan). Buat
gantiin yang dulu gue minum.”
9 Perhatian Nathan: (Duduk berhadapan dengan
Salma) “Tadi gue gak liat lo di
kantin. Nih cilok kesukaan lo
(memberikan semangkok
cilok). Gue takutnya lo
kelaperan. Nanti pulang
sekolah gue tunggu ya di depan
gerbang.”
10 Humoris Nathan: “Kayak maling takut
ketangkap aje. Kenapa? Lupa
kalau gue kenal Rahma. Gue
antar pulang ya?”
11 Perhatian Nathan: “Lo mau kejadian kemaren
keulang lagi ha?”
Salma: “Nat, sorry nih ya, kalau
omongan gue gak enak. Tapi,
nyokap bokap gue aja gak
pernah pusing mikirin gue
pulang naik apa.”
Nathan: “Justru itu Salma, kenapa gue
pengen mastiin lo itu aman.”
12 Sabar Salma: “Ya… Tapi gue gak suka
ada orang yang nentuin pilihan
gue sendiri (menjawab dengan
nada keras). Bajay!!!” (berlari
menuju bajay dan pergi).
Nathan: (Memandang dengan penuh
kekecewaan).
13 Jujur Nathan: “Jangan gitu ke Rahma. Niat
dia baik kok. Cuma bantuin
gue.”
14 Rasa Ingin Tahu Salma: “Nathan. Nat, sorry ya tadi hpnya
gue.. gue.. gue silent.”
Nathan: “Oh, sibuk apa emang?”
15 Humoris Salma: “Lagi.… Ha... ha... hapalin
jenis spesies tikus. Iya, soalnya
besok… Hem… Besok ujian
matematika.”
Nathan: “Matematika sekarang ada
tikusnya ya? Lo kalo lagi
bohong lucu ya.”
16 Perhatian Nathan: “Cuma pengen bilang gue
lega lo sampe rumah. Tidurnya
jangan kemalaman ya, Sal.
Good night.”
17 Mandiri Mama Nathan: “Mama bisa bikinin sop lho,
kesukaan kamu.”
Nathan: “Gak, gak usah.”
18 Perhatian Nathan: “Biar kangennya reda nanti gue
temenin ya ke gramednya?”
19 Humoris Nathan: “Nanti kalau gue baca buku ini,
gak ada waktu buat mikirin lo
dong.”
Salma: (Salah tingkah dan pergi).
20 Tegas Nathan: “Mas, eh Mas… Antri dong lo!”
(memegang pundak orang yang
berada di depannya).
21 Ramah Nathan: “Halo.”
Mama Salma: “Eh, ini siapa ya?”
Nathan: “Nathan, Tante…… Yang
kemaren Tante intipin waktu
nganterin Salma pulang.”
22 Sabar Nathan: “Kok tegang gitu sih.
Minum. Jawabnya gak
sekarang juga gak papa kok
(membersihkan samping bibir
Salma). Asal jangan kelamaan.
Hati orang ada kadaluarsanya
juga.”
23 Santun Nathan: Tok... tok... tok... (mengetuk
pintu).
Mama Salma: “Eh, Rio Dewanto.”
Nathan: “Nathan, Tante.” (salaman).
24 Penuh Kasih Sayang Nathan: “Happy birthday, Nenek.”
(memeluk nenek).
Nenek: “Terima kasih…... Nenek itu
ulang tahun sudah tiga kali.
Dan kamu tidak pernah datang.
Papa kamu juga gak pernah
dateng. Nenek pikir kalian itu
sudah melupakan keluarga
kita.”
Nathan: “Maafin Nathan ya, Nek…
Mulai sekarang Nathan janji
akan selalu dateng.”
25 Penuh Kasih Sayang Nathan: “Aku ke sini buat nenek.
Sekarang yang penting nenek
tahu kalau aku masih sayang
sama nenek.”
26 Toleransi Salma: “Gue lagi pengen sendiri, Nat.”
Nathan: (Menganggukkan kepala dan
keheranan) “Okey.”
27 Perhatian Nathan: “Bener masih gak mau cerita?
Kalo gitu gue minta maaf deh.
Kalo ada salah.”
28 Jujur Nathan: “Gue selalu iri sama Daniel. Dia
jenius. Semua orang suka sama
dia. Sedangkan gua nakal.
Mungkin karena gua gak tahu
caranya jadi Daniel. Tapi gue
pengen mama dan papa sayang
ke gua kayak mereka sayang ke
Daniel. Di sini tempat gue
ngebunuh saudara kembar gue
sendiri, Sal. Dua tahun lalu.
Gue janjian sama preman
kampung buat berantem di
gudang ini. Daniel yang gak tau
apa-apa. Dia diseret ke sini pas
pulang sekolah. Mereka kira
Daniel itu gua. Dia dihajar
habis-habisan sampai
nyawanya gak ketolong lagi.
Mama gak pernah bisa nerima
kejadian itu. Setiap kali gua
ketemu mama, nama Daniel
yang selalu disebut. Papa nikah
lagi semenjak mama punya
masalah. Dan dia… dia gak
pernah minta izin sama gua.
Gua memang iri sama
Daniel. Tapi gua juga gak rela
Daniel meninggal. Bantu gua,
Sal. Bantu gua buat jadi Daniel
demi mama. Gua pengen mama
sayang sama gua. Tinggal
mama yang gua punya
sekarang” (menangis
menggenggam tangan Salma).
29 Pantang Menyerah Salma: “Berubah itu gak gampang lho,
Nat.”
Nathan: “Tapi gak mustahil juga kan?”
30 Jujur Nathan: “Aku tahu aku salah, Ma. Tapi,
aku Nathan. Bukan Daniel,
Ma.”
31 Pemberi Maaf Seli: “Tapi kamu maafin aku
kan?”
Nathan: “Iya, lo gua maafin.”
32 Jujur Nathan: “Sal, Salma. Dengerin gue
dulu, Sal. Salma. Salma (berlari
mengejar Salma). Seli cuma
minta maaf, Sal.”
Salma: “Lepasin!”
Nathan: “Sal, dia cuma minta maaf.”
Salma: “Lepasin gue!”
Nathan: “Salma, dia cuma minta maaf.”
33 Sabar Mama Salma: “Salma ke mana ya? Kok belum
pulang-pulang. Tadi Tante
telepon berkali-kali, tapi belum
diangkat.”
Nathan: “Nggak papa, Tante.”
Mama Salma: “Iya, sabar ya.”
Nathan: “ Iya.”
34 Penuh Kasih Sayang Nathan: “Ma.”
Mama Nathan: “Nat.”
Nathan: “Nathan di sini, Ma.”
Mama Nathan: “Mama sa..sayang Nathan.”
Nathan: “Nathan juga sayang sama
mama.”
35 Sabar Nenek Nathan: “Nathan, kamu yang
sabar ya, Nak (memeluk dan
mencium Nathan). Nenek balik
dulu ya?"
Nathan: “Iya, Nek.”
36 Ramah Nathan: “Sebentar ya, Sal. Ada apa,
Pak?”
Pelanggan: “Mau servis motor nih sama
olinya minta diganti dong,
Mas.”
Nathan: “Bentar ya, Pak.”
37 Pemberi Maaf Pak Ardi: “Nathan, Nathan tunggu
se… Nathan, tunggu sebentar
Papa mau ngomong. Nathan.
Nathan. Nathan, dengerin Papa
sebentar, Nathan. Nathan.
Nathan. Papa minta maaf,
Nathan. Papa minta maaf. Papa
gak tahu bagaimana caranya
menyayangi kamu dengan cara
yang kamu mau. Papa gak tahu
gimana caranya, Nak. Papa gak
akan pernah melarang kamu
lagi. Kamu bebas melakukan
apa yang kamu mau. Papa
cuma mau bilang. Nak. Papa
sayang luar biasa sama kamu.
Papa sayang kamu, Nak. Papa
selalu bangga sama kamu. Apa
pun yang kamu lakukan. Kalo
kamu ada waktu tolonglah
kamu ke rumah sakit. Kamu
punya adek, Nak. Dia butuh
kakaknya.”
Nathan: “Pa” (memeluk papanya).
38 Tidak Disiplin Salma: “Kamu gak masuk?”
Nathan: “Kan udah telat.”

PEMBAHASAN

Penelitian ini menganalisis karakter tokoh utama dalam film Dear Nathan.

Nathan sebagai tokoh utama memiliki karakter yang khas, di antaranya rasa ingin
tahu. Hal ini dibuktikan dengan sikap Nathan yang selalu bertanya kepada Salma.

Nathan juga memiliki karakter penurut karena dia tidak membantah ketika Salma

menyuruhnya melakukan sesuatu. Selain itu, Nathan memiliki karakter peduli

sesama yang membuatnya berkarakter berani dan suka membantu. Keberanian

Nathan terlihat dari tindakannya yang tidak takut dihukum, dia membantu Salma

memanjat pagar sekolah.

Keunikan yang dimiliki Nathan adalah mempunyai karakter perhatian.

Nathan selalu mengkhawatirkan dan memperhatikan keadaan Salma, meskipun

Salma selalu menjauhinya. Karakter tanggung jawab dan humoris juga dimiliki

oleh Nathan. Dia selalu berbicara atau melakukan hal-hal lucu.

Nathan memiliki karakter sabar, hal ini ditunjukkan dengan sikapnya yang

selalu menerima apa saja perlakuan Salma. Nathan berkata benar, tanpa ada

kebohongan untuk membuktikan karakternya yang jujur. Selain itu, Nathan

memiliki karakter mandiri, dia tidak mau merepotkan ibunya yang sedang sakit.

Karakter tegas juga dilihat dari perilaku Nathan yang terang-terangan menegur

orang yang tidak mau antre. Adapun karakter-karakter lain yang dimiliki Nathan

yaitu ramah, santun, penuh kasih sayang, toleransi, pantang menyerah, pemberi

maaf, dan tidak disiplin.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan

tentang karakter Nathan sebagai tokoh utama dalam film Dear Nathan, maka

disimpulkan bahwa Nathan selaku tokoh utama dalam film Dear Nathan termasuk

tokoh protagonis karena secara keseluruhan dari karakter-karakter yang terdapat


pada dirinya sebagai tokoh utama dalam film Dear Nathan merupakan karakter

yang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya karakter-karakter yang dapat

dijadikan panutan dalam bermasyarakat. Karakter-karakter tersebut yaitu rasa

ingin tahu, penurut, peduli sesama, berani, suka membantu, perhatian, tanggung

jawab, humoris, sabar, jujur, mandiri, tegas, ramah, santun, penuh kasih sayang,

toleransi, dan pantang menyerah, dan pemberi maaf.

Sementara itu, terdapat juga karakter-karakter Nathan yang tidak boleh

diambil sebagai contoh terapan dalam kehidupan. Hal ini karena karakter-karakter

tersebut tidak baik dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Adapun

karakter tersebut yaitu tidak disiplin.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai