Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEPATUHAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

RUMAH SAKIT UMUM

MITRA SEHAT BULAN OKTOBER s/d DESEMBER 2016

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari
bahaya di tempat kerja. Alat pelindung diri dipakai setelah usaha rekayasa (engineering)
dan cara kerja yang aman (work practices) telah maksimum (Barbara, 2001).Universal
precaution merupakan upaya pencegahan penularan penyakit dari tenaga kesehatan dan
sebaliknya, hal ini didasari penyebaran penyakit infeksius melalui medium cairan tubuh dan
darah. Pemakaian alat pelindung diri merupakan upaya untuk menciptakan kesehatan dan
keselamatan kerja yang optimal. Kepatuhan penggunaan APD di rumah sakit dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain, motivasi, keterbatasan alat, dan juga sikap dan perilaku
dari pekerja itu sendiri.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh
pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya
pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Alat Pelindung Diri (APD) perlu sebelumnya dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
beberapa ketentuan yang diperlukan, (BPP Semester V, 2008) yaitu :
a. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat
terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam penggunaanya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi masih ada sebagian
pekerja Rumah Sakit Seperti Bidan Perawat dan Dokter yang tidak menggunakan
handscoen atau masker, atau bahkan keduanya saat melakukan tindakan medis dan
keperawatan, misalnya saat memeriksa pasien, pengambilan sample darah, pemasangan
infus dan faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja rumah sakit dalam
penggunaan alat pelindung diri masih belum diketahui lebih banyak lagi.
Kepatuhan Pekerja Rumah Sakit dalam penggunaan alat pelindung diri dapat juga
berpengaruh pada penularan penyakit. Pada tenaga kesehatan tentunya akan semakin
bertambah resiko tertular suatu penyakit misalnya penyakit hepatitis, AIDS jika saja
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri diabaikan, dikarenakan setiap harinya tenaga
kesehatan selalu mengalami kontak langsung dengan pasien dengan berbagai macam jenis
penyakit. Selain dikarenakan kepatuhan yang bersumber dari motivasi individu tenaga
kesehatan itu sendiri, keterbatasan jumlah alat pelindung diri yang disediakan oleh rumah
sakit juga bisa meningkatkan jumlah resiko seorang tenaga kesehatan tertular oleh penyakit.
Disamping dua faktor lainya, sikap dan perilaku yang dimiliki oleh masing- masing
individu juga akan mempengaruhi tingkat kepatuhan dalam penggunaan APD. Dampak
yang akan muncul dari penggunaan alat pelindung diri yang tidak sempurna yaitu resiko
tertular penyakit akan bertambah dan juga akan mempengaruhi kualitas tindakan medis dan
keperawatan yang diberikan karena mungkin akan muncul rasa tidak aman saat berada di
dekat pasien.
Penyusunan prosedur tetap atau standart operasional prosedur yang mengatur
tentang alat pelindung diri di rumah sakit, akan mengurangi resiko seorang perawat tertular
oleh penyakit sehingga keselamatan kerja perawat akan lebih terjamin dan pemberian
asuhan keperawatan akan lebih bermutu karena dilakukan sesuai standart operasional yang
ada.
A. Macam-macam Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi
seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh
tenaga kerja dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada
beberapa macam APD yang digunakan oleh tenaga kerja, antara lain :
1. Alat Pelindung Kepala (Headwear)
Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi
rambut terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari
bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul
benda yang melayang, melindungi jatuhnya mikroorganisme, percikan bahan
kimia korosif, panas sinar matahari dll. Jenis alat pelindung kepala antara lain:
 Topi pelindung (Safety Helmets)
 Tutup kepala
 Topi/Tudung
2. Alat Pelindung Mata
Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan
kimia korosif, debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau
uap yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik,
panas radiasi sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras, dll. Jenis alat
pelindung mata antara lain:
 Kaca mata biasa (spectacle goggles)
 Goggles
3. Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari
resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi
atau yang bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilihan terhadap suatu
alat pelindung pernafasan yang tepat, maka perlu mengetahui informasi
tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang ada di lingkungan kerja.
Hal-hal yang perlu diketahui antara lain:
 Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau
kombinasi dari berbagai bentuk kontaminan tersebut.
 Kadar kontaminan di udara lingkungan kerja.
 Nilai ambang batas yang diperkenankan untuk masing-masing
kontaminan.
 Reaksi fisiologis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi
mata dan kulit.
 Kadar oksigen di udara tempat kerja cukup tidak, dll.
Jenis alat pelindung pernafasan antara lain:
 Masker
 Respirator
Alat ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan debu, kabut,
uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya. Jenis-jenis respirator ini antara
lain:
a. Chemical Respirator
b. Mechanical Filter Respirator

4. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)


 Sarung tangan bersih
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan rumah tangga (gloves)

5. Baju Pelindung (Body Potrection)


Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh
dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia, dll. Jenis baju
pelindung antara lain:
 Pakaian kerja
 Celemek
 Apron
6. Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya
dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas,
kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung kaki antara lain
:
 Sepatu steril
 Sepatu kulit
 Sepatu boot

7. Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)


Alat pelindung telinga digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang
masuk ke dalam telinga. Jenis alat pelindung telinga antara lain:
 Sumbat telinga (Ear plug)
 Tutup telinga (Ear muff)
8. Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tubuh dari kemungkinan
terjatuh dari ketinggian, seperti pada pekerjaan mendaki, memanjat dan pada
pekerjaan konstruksi bangunan.
9. Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tubuh dari
kemungkinan terjatuh dari ketinggian, seperti pada pekerjaan mendaki,
memanjat dan pada pekerjaan konstruksi bangunan.
1.1. Maksud dan Tujuan
1.2.1.Maksud
Meningkatkan pemahaman tentang pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
1.2.2.Tujuan
1) Meningkatkan pengetahuan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
2) Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD)
3) Meningkatkan perilaku sehat untuk semua petugas.
II. HASIL KEGIATAN

Angka Kepatuhan Hand Hygiene Bulan Oktober-


November 2016
100
90 87.5
80
75
70
60 63

50
40 Alat Pelindung Diri
30
20
10
0
Oktober November Desember

Gambar 2:1 Angka kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit
Umum Mitra Sehat Tanjung Morawa Bukan Oktober – Desember 2016

Berdasarkan data gambar 2:1 menunjukkan bahwa angka kepatuhan


mengalami peningkatan pada bulan Oktober (63%), November (75%) dan
Desember (85%).

Berikut ini angka kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Umum Mitra
Sehat Tanjung Morawa Keperawatan dan Non Keperawatan bulan Oktober –
Desember 2016.
100 Angka Kepatuhan APD Bulan Oktober - Desember 2016
90
90 85

80 75 75

70 66
60
60
Oktober
50
November
40 Desember
30

20

10

0
Keperawatan Non Keperwatan

Gambar 2:2 Tingkat Angka Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD)


keperawatan dan non.keperawatan bulan Oktober – Desember 2016 di
Rumah Sakit Mitra Sehat

Berdasarkan data pada gambar 2:2 menunjukkan bahwa angka kepatuhan


Alat Pelindung Diri bulan Oktober – Desember 2016 di Rumah Sakit Umum Mitra
Sehat Tanjung Morawa pada bulan November terdapat persamaan jumlah persentase
kepatuhan antara petugas keperawatan dan non keperawatan yaitu sama sebesar
75%.Angka kepatuhan yang paling tinggi yaitu keperawatan sebesar 90% pada bulan
Desember 2016 dan angka kepatuhan yang paling rendah di Rumah Sakit Umum Mitra
Sehat adalah non keperawatan yaitu sebesar 60% pada bulan Oktober 2016.

III. KESIMPULAN

Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD) Rumah Sakit Umum Mitra Tanjung Morawa
Sehat pada bulan Oktober - Desember 2016 mengalami peningkatan.Namun masih harus
tetap dilakukan monitoring evaluasi untuk lebih meningkatkan kepatuhan petugas Alat
Pelindung Diri (APD)
Tim PPI RSU.Mitra Sehat

Anda mungkin juga menyukai