Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMEN PENILAIAN POKJA PPI TAHUN 2022

Fokus Standar Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) meliputi :


a. Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit
b. Program PPI
c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan/atau Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
e. Kebersihan lingkungan
f. Manajemen linen
g. Limbah infeksius
h. Pelayanan makanan
i. Risiko infeksi pada konstruksi dan renovasi
j. Penularan infeksi
k. Kebersihan Tangan
l. Peningkatan mutu dan program edukasi
m. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan

NO STANDAR/ SUB STANDAR ELEMEN PENILAIAN CAPAIAN BIDANG/POKJA KET. SESUAI


KENDALA
. (10,5,0) TERKAIT SNARS ED.1.1
A. Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit
1. STANDAR PPI 1 1. Direktur rumah sakit telah menetapkan  St. 7.1 EP.1
Rumah sakit menetapkan regulasi PPI meliputi a s/d m pada gambaran
 St.1 EP. 1
Komite/Tim PPI untuk umum.
melakukan pengkajian, 2. Direktur rumah sakit telah menetapkan  St.1 EP. 1
perencanaan, pelaksanaan, komite/tim PPI untuk untuk mengelola dan
pemantauan, dan evaluasi mengawasi kegiatan PPI di rumah sakit.
kegiatan PPI di rumah sakit serta 3. Rumah sakit telah menerapkan mekanisme  St.1 EP. 1
menyediakan sumber daya untuk koordinasi yang melibatkan pimpinan rumah
mendukung program pencegahan sakit dan komite/tim PPI untuk
dan pengendalian infeksi melaksanakan program PPI sesuai dalam
maksud dan tujuan.
4. Direktur rumah sakit memberikan dukungan  St.4 EP.
sumber daya terhadap penyelenggaraan 1,2,3,4
kegiatan PPI meliputi namun tidak terbatas
pada maksud dan tujuan.
2. STANDAR PPI 1.1 1. Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN  St. 2 EP.1
Direktur rumah sakit purna waktu dan IPCLN berdasarkan jumlah
 St.3 EP. 1
menetapkan Komite/Tim PPI dan kualifikasi sesuai ukuran rumah sakit,
untuk mengelola dan mengawasi kompleksitas kegiatan, tingkat risiko,
kegiatan PPI disesuaikan dengan cakupan program dan sesuai dengan
jenis pelayanan, kebutuhan, peraturan perundang-undangan.
beban kerja, dan/atau klasifikasi
2. Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan  St. 2 EP.2,3
rumah sakit sesuai sesuai
supervisi pada semua kegiatan pencegahan
peraturan perundang undangan.
dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
B. Program PPI
3. STANDAR PPI 2. 1. Rumah sakit menetapkan kebijakan Program 
Rumah sakit menyusun dan PPI yang terdiri dari kewaspadaan standar
menerapkan program PPI yang dan kewaspadaan transmisi sesuai maksud
terpadu dan menyeluruh untuk dan tujuan diatas.
mencegah penularan infeksi
terkait pelayanan kesehatan 2. Rumah sakit melakukan evaluasi 
berdasarkan pengkajian risiko pelaksanaan program PPI.
secara proaktif setiap tahun.

C. Pengkajian Resiko
4. STANDAR PPI 3. 1. Rumah sakit secara proaktif telah 
Rumah sakit melakukan melaksanakan pengkajian risiko
pengkajian proaktif setiap pengendalian infeksi (ICRA) setiap tahunnya
tahunnya sebagai dasar terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi
penyusunan program PPI terpadu layanan kesehatan sesuai poin a) – k) pada
untuk mencegah penularan maksud dan tujuan dan selanjutnya
infeksi terkait pelayanan menggunakan data tersebut untuk membuat
kesehatan. dan menentukan prioritas/fokus pada
Program PPI.
2. Rumah sakit telah melaksanakan surveilans 
data secara periodik dan dianalisis setiap
triwulan meliputi a) - f) dalam maksud dan
tujuan.

D. Peralatan Medis dan/atau Bahan Medis Habis Pakai


5. STANDAR PPI 4. 1. Rumah sakit telah menerapkan pengolahan 
Rumah sakit mengurangi risiko sterilisasi mengikuti peraturan perundang-
infeksi terkait peralatan medis undangan.
dan/atau bahan medis habis 2. Staf yang memroses peralatan medis 
pakai (BMHP) dengan dan/atau BMHP telah diberikan pelatihan
memastikan kebersihan, dalam pembersihan, desinfeksi, dan
desinfeksi, sterilisasi, dan sterilisasi serta mendapat pengawasan.
penyimpanan yang memenuhi 3. Metode pembersihan, desinfeksi, dan 
syarat. sterilisasi dilakukan secara seragam di
semua area di rumah sakit.
4. Penyimpanan peralatan medis dan/atau 
BMHP bersih dan steril disimpan dengan
baik di area penyimpanan yang ditetapkan,
bersih dan kering dan terlindungi dari debu,
kelembaban, serta perubahan suhu yang
ekstrem.
5. Bila sterilisasi dilaksanakan di luar rumah 
sakit harus dilakukan oleh lembaga yang
memiliki sertifikasi mutu dan ada kerjasama
yang menjamin kepatuhan proses sterilisasi
sesuai dengan peraturan
perundangundangan.

6. STANDAR PPI 4.1 1. Rumah sakit menetapkan peralatan medis 


Rumah sakit mengidentifikasi dan/atau BMHP yang dapat digunakan ulang
dan menetapkan proses untuk meliputi a) – g) dalam maksud dan tujuan.
mengelola peralatan medis 2. Rumah sakit menggunakan proses 
dan/atau bahan medis habis terstandardisasi untuk menentukan kapan
pakai (BMHP) yang sudah peralatan medis dan/atau BMHP yang
kadaluwarsa dan penggunaan digunakan ulang sudah tidak aman atau
ulang (reuse) alat sekali-pakai tidak layak digunakan ulang.
apabila diizinkan. 3. Ada bukti pemantauan, evaluasi, dan tindak 
lanjut pelaksanaan penggunaan kembali
(reuse) peralatan medis dan/atau BMHP
meliputi a) – g) dalam maksud dan tujuan.
E. Kebersihan Lingkungan
7. STANDAR PPI 5. 1. Rumah sakit menerapkan prosedur 
Rumah sakit mengidentifikasi pembersihan dan disinfeksi permukaan dan
dan menerapkan standar PPI lingkungan sesuai standar PPI
yang diakui untuk pembersihan 2. Rumah sakit melaksanakan pembersihan 
dan disinfeksi permukaan dan dan desinfeksi tambahan di area berisiko
lingkungan. tinggi berdasarkan hasil pengkajian risiko
3. Rumah sakit telah melakukan pemantauan 
proses pembersihan dan disinfeksi
lingkungan.

F. Manajemen Linen
8. STANDAR PPI 6. 1. Ada unit kerja pengelola linen/laundry yang 
Rumah sakit menerapkan menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai
pengelolaan linen/laundry sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
prinsipi PPI dan peraturan 2. Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada 
perundang undangan pengelolaan linen/laundry, termasuk
pemilahan, transportasi, pencucian,
pengeringan, penyimpanan, dan distribusi
3. Ada bukti supervisi oleh IPCN terhadap 
pengelolaan linen/laundry sesuai dengan
prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh
pihak luar rumah sakit.
G. Limbah Infeksius
9. STANDAR PPI 7. 1. Rumah sakit telah menerapkan pengelolaan 
Rumah sakit mengurangi risiko limbah rumah sakit untuk meminimalkan
infeksi melalui pengelolaan risiko infeksi yang meliputi a) – e) pada
limbah infeksius sesuai maksud dan tujuan.
peraturan perundang undangan 2. Penanganan dan pembuangan darah serta 
komponen darah sesuai dengan regulasi,
dipantau dan dievaluasi, serta di tindak
lanjutnya.
3. Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai 
dengan regulasi dan dilaksanakan
pemantauan, evaluasi, serta tindak
lanjutnya.
4. Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh 
pihak luar rumah sakit harus berdasar atas
kerjasama dengan pihak yang memiliki izin
dan sertifikasi mutu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

10. STANDAR PPI 7.1 1. Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat 


Rumah sakit menetapkan sesuai dengan regulasi.
pengelolaan kamar mayat dan
2. Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar 
kamar bedah mayat sesuai
bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan
dengan peraturan
peraturan perundang-undangan.
perundangundangan
3. Ada bukti pemantauan dan evaluasi, serta 
tindak lanjut kepatuhan prinsip-prinsip PPI
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
11. STANDAR PPI 7.2 1. Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan,
Rumah sakit menetapkan disimpan di dalam wadah yang tidak tembus,
pengelolaan limbah benda tajam tidak bocor, berwarna kuning, diberi label
dan jarum secara aman. infeksius, dan dipergunakan hanya sekali
pakai sesuai dengan peraturan
perundangundangan.

2. Bila pengelolaan benda tajam dan jarum


dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit
harus berdasar atas kerjasama dengan pihak
yang memiliki izin dan sertifikasi mutu
sesuai dengan peraturan
perundangundangan.
3. Ada bukti data dokumen limbah benda tajam
dan jarum.

4. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan


pemantauan oleh IPCN terhadap pengelolaan
benda tajam dan jarum sesuai dengan
prinsip PPI, termasuk bila dilaksanakan oleh
pihak luar rumah sakit.
5. Ada bukti pelaksanaan pemantauan
kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai
regulasi.

H. Pelayanan Makanan
12. STANDAR PPI 8. 1. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
Rumah sakit mengurangi risiko pelayanan makanan di rumah sakit yang
infeksi terkait penyelenggaraan meliputi a) – b) pada maksud dan tujuan.
pelayanan makanan.
2. Ada bukti pelaksanaan yang penyimpanan
bahan makanan, pengolahan,
pembagian/pemorsian, dan distribusi
makanan sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Ada bukti pelaksanaan penyimpanan


makanan dan produk nutrisi dengan
memperhatikan kesehatan lingkungan
meliputi sanitasi, suhu, pencahayaan,
kelembapan, ventilasi, dan keamanan untuk
mengurangi risiko infeksi.
I. Resiko Infeksi pada Konstruksi dan Renovasi
13. STANDAR PPI 9. 1. Rumah sakit menerapkan pengendalian
Rumah sakit menurunkan risiko mekanis dan teknis (mechanical dan
infeksi pada fasilitas yang terkait engineering control) minimal untuk fasilitas
dengan pengendalian mekanis yang tercantum pada a) – e) pada maksud
dan teknis (mechanical dan dan tujuan.
enginering controls) serta pada
2. Rumah sakit menerapkan penilaian risiko
saat melakukan pembongkaran,
pengendalian infeksi (infection control risk
konstruksi, dan renovasi gedung.
assessment/ICRA) yang minimal meliputi a) –
f) yang ada pada maksud dan tujuan.
3. Rumah sakit telah melaksanakan penilaian
risiko pengendalian infeksi (infection control
risk assessment/ICRA) pada semua renovasi,
kontruksi dan demolisi sesuai dengan
regulasi.
J. Penularan Infeksi
14. STANDAR PPI 10. 1. Rumah sakit menyediakan dan
Rumah sakit menyediakan APD menempatkan ruangan untuk pasien dengan
untuk kewaspadaan (barrier imunitas rendah (immunocompromised)
precautions) dan prosedur isolasi sesuai dengan peraturan perundang
untuk penyakit menular undangan.
melindungi pasien dengan
2. Rumah sakit melaksanakan proses transfer
imunitas rendah
pasien airborne diseases di dalam rumah
(immunocompromised) dan
sakit dan keluar rumah sakit sesuai dengan
mentransfer pasien dengan
peraturan perundangundangan termasuk di
airborne diseases di dalam
ruang gawat darurat dan ruang lainnya
rumah sakit dan keluar rumah
sakit serta penempatannya 3. Rumah sakit telah menempatkan pasien
dalam waktu singkat jika rumah infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika
sakit tidak mempunyai kamar rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan
dengan tekanan negatif (ventilasi tekanan negatif sesuai dengan peraturan
alamiah dan mekanik). perundang-undangan termasuk di ruang
gawat darurat dan ruang lainnya.

4. Ada bukti pemantauan ruang tekanan negatif


dan penempatan pasien secara rutin.
15. STANDAR PPI 10.1 1. Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan
Rumah sakit mengembangkan pasien bila terjadi ledakan pasien (outbreak)
dan menerapkan sebuah proses penyakit infeksi air borne.
untuk menangani lonjakan
2. Rumah sakit menyediakan ruang isolasi
mendadak (outbreak) penyakit
dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan
infeksi air borne.
pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan
perundangan.
3. Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf
tentang pengelolaan pasien infeksius jika
terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit
infeksi air borne.
K. Kebersihan Tangan
16. STANDAR PPI 11. 1. Rumah sakit telah menerapkan hand hygiene
Kebersihan tangan menggunakan yang mencakup kapan, di mana, dan
sabun dan desinfektan adalah bagaimana melakukan cuci tangan
sarana efektif untuk mencegah mempergunakan sabun (hand wash) dan
dan mengendalikan infeksi. atau dengan disinfektan (hand rubs) serta
ketersediaan fasilitas hand hygiene.

2. Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk


sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan
dan tempat melakukan disinfeksi tangan.
3. Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand
hygiene kepada semua pegawai termasuk
tenaga kontrak.

17. STANDAR PPI 11.1 1. Rumah sakit menerapkan penggunaan alat


Sarung tangan, masker, pelindung diri, tempat yang harus
pelindung mata, serta alat menyediakan alat pelindung diri, dan
pelindung diri lainnya tersedia pelatihan cara memakainya.
dan digunakan secara tepat
2. Alat pelindung diri sudah digunakan secara
apabila disyaratkan.
tepat dan benar.

3. Ketersediaan alat pelindung diri sudah


cukup sesuai dengan regulasi.
4. Ada bukti pelatihan penggunaan alat
pelindung diri kepada semua pegawai
termasuk tenaga kontrak.

L. Peningkatan Mutu dan Program Edukasi


18. STANDAR PPI 12. 1. Ada regulasi sistem manajemen data
Kegiatan PPI diintegrasikan terintegrasi antara data surveilans dan data
dengan program PMKP indikator mutu di Komite/ Tim
(Peningkatan Mutu dan Penyelenggara Mutu.
Keselamatan Pasien) dengan
menggunakan indikator yang 2. Ada bukti pertemuan berkala antara Komite/
secara epidemiologik penting bagi Tim Penyelenggara Mutu dan Komite/Tim PPI
rumah sakit. untuk berkoordinasi dan didokumentasikan.
3. Ada bukti penyampaian hasil analisis data
dan rekomendasi Komite/Tim PPI kepada
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu setiap tiga
bulan.

M. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan


19. STANDAR PPI 13. 1. Rumah sakit menetapkan program pelatihan
Rumah sakit melakukan edukasi dan edukasi tentang PPI yang meliputi a) – e)
tentang PPI kepada staf klinis yang ada pada maksud dan tujuan.
dan nonklinis, pasien, keluarga
2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk
pasien, serta petugas lainnya
semua staf klinik dan nonklinik sebagai
yang terlibat dalam pelayanan
bagian dari orientasi pegawai baru tentang
pasien.
regulasi dan praktik program PPI.

3. Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk


pasien, keluarga, dan pengunjung

Terdiri Dari : 13 Standar, 6 Sub Standar dan 62 Elemen Penilaian.

Mengetahui
Ketua Pokja PPI RSUD Lewoleba

(Maria Imakulati Making, S.Kep.,Ns)


NIP. 19771210 200112 2 004

Anda mungkin juga menyukai