Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keuangan dan Bisnis

Vol. 4, No. 3, November 2012

PENERAPAN AUDIT KINERJA (AUDIT OPERASIONAL)


PADA SEKTOR SWASTA DAN PEMERINTAH

Dista Amalia Arifah


distaamalia@gmail.com
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

ABSTRACT
Operational Audit or Management Audit also called Performance Audit is an audit conducted
to assess the efficiency and effectiveness the activities of an organization in the process to achieve
organizational goals, the efficiency is used to assess whether the use of resources as well as an
organization that is used to achieve those objectives, while the effectiveness is used to assess how
well the policies of the organization to achieve goals.
Each type of entities would need to carry out performance audit, public sector is no exception,
especially in the public sector company which main activity is public service performance
assessment is of considerable concern.

Keywords : Operational Audit, Management Audit, Entities

PENDAHULUAN dengan menyewa dari perusahaan lain maka


pengeluaran yang harus dikeluarkan hanya
Audit Operasional atau Audit
sewa kendaraan perbulan, akan tetapi ini
Manajamen biasa juga disebut Audit Kinerja
mengakibatkan sering terjadinya
adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai
keterlambatan pengiriman barang ke daerah
efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu
tujuan pemasaran yang berakibat sering
organisasi dalam prosesnya untuk mencapai
terjadi kekurangan pasokan barang akibatnya
tujuan organisasi tersebut, efisiensi digunakan
konsumen sering kecewa akibat barang yang
untuk menilai sebaik apakah pemakaian
dicari sering tidak ada maka mereka
sumber daya suatu organisasi yang digunakan
memutuskan untuk beralih ke produk lain, hal
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
ini tentu saja mengakibatkan menurunnya
sedangkan efektivitas digunakan untuk
jumlah penjualan perusahaan sehingga
menilai seberapa baik kebijakan-kebijakan
pendapatan perusahaan pun berkurang, dari
organisasi tersebut untuk mencapai tujuan.
kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa
Efisiensi dan efektivitas merupakan dua hal
langkah yang diambil oleh perusahaan
yang saling berkaitan erat satu dengan
memang efisien akan tetapi tidak efektif, tentu
lainnya, bisa saja suatu kebijakan organisasi
ini hanyalah sebuah contoh sederhana yang
itu sangat efisien akan tetapi tidak efektif
sebenarnya terjadi mungkin tidak sesederhana
begitupun sebaliknya (Syarifuddin, 2008)
contoh tersebut.
Sebuah contoh kasus tentang efisiensi
Memang dalam melakukan audit
dan efektivitas pada sebuah perusahaan
operasional hal-hal yang menjadi standar
misalkan untuk menekan biaya angkut barang
untuk menentukan hasil audit yang berguna
hasil produksi maka pihak manajemen
bagi pihak manajemen puncak sangat
mengeluarkan kebijakan untuk menyewa
beragam sehingga untuk menentukan sebuah
truck dari perusahaan lain yang bergerak
standar efisensi dan efektivitas masing-masing
dalam bidang penyewaan alat-alat transportasi
perusahaan bisa berbeda-beda harus
sehingga langkah ini akan menekan biaya-
disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi
biaya yang berhubungan dengan transportasi
akan tetapi audit operasional atau audit
karena dulu perusahaan menggunakan truck
manajemen penting untuk dilaksanakan
sendiri untuk mengangkut barang jadi hasil
karena hasil dari audit tersebut bisa berupa
produksi sehingga harus mengeluarakan
rekomendasi yang sangat berguna bagi pihak
biaya-biaya yang berkaitan erat seperti biaya
manajemen untuk menentukan dan menilai
suku cadang, biaya perawatan dan lain-lain,

259
259 – 266 Jurnal Keuangan & Bisnis November

kebijakan-kebijakan dan kegiatan perusahaan PEMBAHASAN


apakah sudah tepat atau memerlukan
Audit merupakan serangkaian proses
perbaikan sehingga akan berpengaruh pada
yang tersistem dalam rangka mendapatkan
kelangsungan hidup perusahaan (Syarifuddin,
dan mengevaluasi bukti-bukti yang ada,
2008).
mengenai pernyataan-pernyataan tentang
Setiap jenis perusahaan perlu kiranya kegiatan dan kejadian yang bersifat ekonomi,
melaksanakan audit kinerja, tidak terkecuali dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
sektor publik, terlebih lagi pada perusahaan kesesuaian dengan pernyataan-pernyataan
sektor publik yang aktivitas utamanya adalah yang ada, apakah sesuai dengan kriteria yang
pelayanan publik penilaian kinerja sangat telah ditetapkan serta mempublikasikan
diperhatikan. Mengacu pada latar belakang hasilnya (Mulyadi dan Puradiredja, 1998).
tersebut, pembahasan tulisan ini difokuskan Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
pada: bagaimana konsep Audit Kinerja atau bahwa setiap entitas baik dalam sektor publik
Audit Operasional, apakah terdapat perbedaan maupun swasta perlu melakukan audit baik
antara Perusahaan Swasta dan Sektor Publik entitas mereka, karena audit adalah sarana
dalam hal pencatatan pembukuan dan pertanggungjawaban pihak manajemen entitas
pertanggungjawabannya, bagaimanakah terhadap para stakeholdernya.
pelaksanaan Audit Kinerja atau Audit
Operasional pada perusahaan swasta, serta Konsep Audit Kinerja atau Audit
bagaimanakah pelaksanaan Audit Kinerja atau Operasional
Audit Operasional pada perusahaan sektor
publik. Audit manajemen : pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasional
perusahaan.

Tabel 1
Jenis Audit Manajemen
TIPE AUDIT PELAKSANA TUJUAN AUDIT PENERIMA
AUDIT LAPORAN
Audit laporan Auditor Menentukan apakah laporan auditee Pihak ketiga
keuangan Eksternal telah disusun sesuai dengan prinsip- (investor dan
prinsip akuntansi yang berlaku kreditor)
umum
Audit Auditor Menentukan tingkat kepatuhan suatu Manajemen
Kepatuhan Internal atau entitas terhadap hukum, kebijakan, entitas yang
auditor rencana dan prosedur bersangkutan,
eksternal pemerintah
Audit Auditor  Menilai keandalan laporan Manajemen dari
internal Internal keuangan entitas yang
 Menentukan tingkat kepatuhan bersangkutan
suatu entitas
 Menilai pengendalian internal
organisasi
 Menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya
Program Peninjauan terhadap
konsistensi hasil dengan tujuan
organisasi
Audit Auditor Menilai efisiensi dan efektivitas Manajemen dari
operasional Eksternal penggunaan sumber daya entitas yang
(manajemen) atau Internal bersangkutan

260
2012 Dista Amalia Arifah

Ruang Lingkup, Sasaran dan Tujuan Audit apakah kinerja organisasi dapat memenuhi
Manajemen harapan (BPK, 2009).
Meskipun tujuan utama audit kinerja
 Ruang lingkup: seluruh aspek kegiatan adalah mengevaluasi efektifitas dan efisiensi
manajemen (baik seluruh atau sebagian organisasi, namun audit kinerja juga dapat
dari program/aktivitas yang dilakukan menjangkau aspek ekonomi. Dalam konteks
 Sasaran: Kegiatan, aktivitas, program dan audit kinerja atau audit operasional, evaluasi
bidang dalam perusahaan yang perlu ekonomi merupakan pertimbangan jangka
perbaikan atau peningkatan, baik segi panjang tentang apakah manfaat kebijakan
ekonomisasi, efisiensi, efektivitas atau prosedur lebih besar daripada biayanya.
 Elemen Tujuan Audit : Suatu prosedur dapat saja efektif dan
- Kriteria : (standar aktivitas) efisien tetapi jangka panjang mungkin tidak
- Penyebab : (tindakan/aktivitas ekonomis. Sebagai contoh; suatu entitas dapat
individu di perush) memiliki kebijakan untuk mengganti biaya
- Akibat : perbandingan antara kendaraan bermotor karyawan. Kebijakan ini
penyebab dengan kriteria mungkin efektif sehingga memungkinkan
karyawan pergi ke berbagai lokasi yang
Audit Kinerja diperlukan, serta dapat dilaksanakan dengan
Audit Kinerja adalah suatu proses cara yang paling efisien. Namun, dalam
sistematis dalam mendapatkan dan jangka panjang, mungkin akan lebih ekonomis
mengevaluasi bukti secara objektif atas apabila entitas membeli atau melease
kinerja suatu organisasi, program, fungsi atau kendaraan yang dapat digunakan karyawan
kegiatan. Evaluasi dilakukan berdasarkan (Guy, et.al, 2003)
aspek ekonomi dan efisiensi operasi,
efektivitas dalam mencapai hasil yang Perbedaan antara Perusahaan Swasta dan
diinginkan, serta kepatuhan terhadap Sektor Publik dalam hal pencatatan
peraturan, hukum, dan kebijakan terkait. pembukuan dan pertanggungjawabannya
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui
tingkat keterkaitan antara kinerja dan kriteria Karakteristik organisasi pemerintahan berbeda
yang ditetapkan serta mengkomunikasikan dengan organisasi bisnis. Hal ini berimplikasi
hasilnya kepada pihak-pihak yang pula terhadap praktik akuntansi yang berlaku
berkepentingan. Fungsi audit kinerja adalah di kedua organisasi tersebut termasuk proses
memberikan review independen dari pihak Auditnya (Abdullah, 2008)
ketiga atas kinerja manajemen dan menilai

a. Beberapa perbedaan mendasar tersebut berkaitan dengan aspek kepemilikan, mekanisme


pertanggungjawaban, standar akuntansi, pendekatan pencatatan, dan regulasi.

Perbedaan dalam hal Sektor Swasta Sektor Publik


1. Kepemilikan - Dalam bisnis, kepemilikan - Organisasi sektor public yang
perusahaan dapat diidentifikasi disebut pemerintah (daerah),
dengan jelas. Modal dinyatakan dimana pemiliknya adalah
dalam bentuk saham, sehingga masyarakat. Jadi, tidak dikenal
yang disebut pemilik adalah para istilah modal atau saham.
pemegang saham.
2.Mekanisme - Pertanggungjawaban dilaksanakan - Organisasi pemerintahan
pertanggungjawaban melalui mekanisme Rapat Umum mekanisme pertanggung
Pemegang Saham (RUPS) jawaban dilakukan melalui
lembaga perwakilan
(representatives) yang disebut
Dewan Perwakilan Rakyat /
Daerah (DPR/DPRD)

261
259 – 266 Jurnal Keuangan & Bisnis November

3. Standar akuntansi - Penyusun standar akuntansi untuk - Penyusun standar akuntansi


bisnis di Indonesia adalah Ikatan untuk bisnis di Indonesia
Akuntan Indonesia (IAI), yakni adalah Ikatan Akuntan
sebuah organisasi profesi yang Indonesia (IAI), yakni sebuah
dibentuk oleh para akuntan organisasi profesi yang
dibentuk oleh para akuntan
4.Pendekatan - Accrual Basis - pendekatan yang digunakan
pencatatan adalah akuntansi anggaran
(budgetary accounting).
5. Aspek regulasi - Tergantung kebutuhan pasar - Organisasi pemerintahan
sangat dipengaruhi oleh
berbagai kebijakan
pemerintahan, seperti
kebijakan ekonomi, politik,
dan moneter. Semakin
sentralistis pembuatan
kebijakan tersebut, maka
pengelolaan keuangan (dan
akuntansi) pemerintahan juga
akan semakin kaku pada
aturan.
Sumber : Martani (2012), Halim (2007), dan Bastian (2006)

b. Persamaan mekanisme pencatatan dipahami apa yang disebut dengan persamaan


Akuntansi untuk sektor swasta dan sektor akuntansi (accounting equation). Persamaan
publik dasarnya diambil dari format Neraca, yakni:
Aktiva = Pasiva. Jika dijabarkan lebih jauh,
Sektor publik dan swasta merupakan maka menjadi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
bagian integral dari sistem ekonomi suatu Dana. Dalam bisnis tidak digunakan istilah
negara dan menggunakan sumber daya yang ekuitas dana, tetapi modal pemilik (owner’s
sama untuk mencapai tujuan organisasai. equity).
Kedua sektor menghadapi masalah yang sama
yaitu kelangkaan sumber daya sehingga c. Jenis Laporan Keuangan
dituntut untuk mengelolanya secara ekonomis,
Sama seperti di bisnis, laporan keuangan
efisien dan efektif. Proses pengendalian
pemerintahan juga berjumlah 4 (empat), tetapi
manajemen termasuk penyajian laporan
dengan nama yang berbeda, yakni (1) Laporan
keuangannya sama-sama membutuhkan
Realisasi Anggaran, (2) Neraca, (3) Laporan
informasi yang andal dan relevan sehingga
Arus Kas, dan (4) Catatan atas Laporan
kedua sektor mempunyai persamaan dalam
Keuangan. Perbedaan utama LK bisnis dan
mekanisme pencatatan akuntansi (Amilin,
pemerintah (daerah) adalah:
2012).
Istilah Debit dan Kredit menjukkan  Komponen LRA vs Laporan Rugi Laba
posisi, yakni posisi sebelah kiri dan sebelah (LRL). Komponen LRL ada dua
kanan. Kedua istilah ini pertanda bahwa (Pendapatan dan Biaya), sementara
pencatatan harus dilakukan di dua sisi (disebut komponen LRA ada tiga (Pendapatan,
Double Entry System). Nilai uang di sisi kiri Belanja, dan Pembiayaan). Selisih antara
(Debit) dan sisi kanan (Kredit) harus pendapatan dan biaya/belanja di LRL
seimbang setiap dilakukan pencatatan disebut laba atau rugi, sementara di LRA
(penjurnalan). Dalam hal ini, tidak ada disebut surplus/defisit. Kedua kelompok
perbedaan antara akuntansi bisnis dan istilah ini memiliki makna berbeda.
pemerintahan.
 Komponen Neraca. Berbeda dengan
Untuk menentukan rekening-rekening
(accounts) yang harus didebit atau dikredit Neraca dalam bisnis, rekening-rekening
pada saat pencataan, maka terlebih dahulu (accounts) dalam Neraca pemerintahan

262
2012 Dista Amalia Arifah

memunculkan istilah baru, di antaranya perbaikan tertentu dengan


Dana Cadangan, Ekuitas Dana (Ekuitas mewawancarai individu, mengobservasi
Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan operasi, menelaah laporan masa lalu
Ekuitas Dana Cadangan). Uniknya, atau masa berjalan, mempelajari
jumlah yang tercantum dalam Ekuitas transaksi, membandingkan dengan
Dana berkaitan langsung dengan nilai standar industri, menggunakan
yang tercantum dalam Aset (Lancar, pertimbangan professional berdasarkan
Tetap, dan Cadangan). pengalaman, atau menggunakan sarana
dan cara lain yang sesuai.
 Komponen Laporan Arus Kas (LAK).
 Mengembangkan Rekomendasi untuk
Dalam bisnis, komponen LAK ada tiga
Perbaikan atau Tindakan Lebih Lanjut;
(aktivitas operasi, investasi, pembiayaan)
Sifat dan luas rekomendasi akan
sedangkan dalam pemerintahan ada
berkembang secara beragam selama
empat (aktivitas operasi, investasi non
pelaksanaan audit operasional. Dalam
keuangan, pembiayaan, dan non
banyak hal, auditor dapat membuat
anggaran).
rekomendasi tertentu. Dalam kasus
 Rugi/Laba vs Surplus/Defisit. Rugi/Laba lainnya, mungkin diperlukan studi lebih
menggambarkan keberhasilan perusahaan lanjut di luar ruang lingkup penugasan,
dalam mencapai tujuannya, yakni dimana auditor dapat menyebutkan
memaksimalkan keuntungan (profits), alasan mengapa studi lebih lanjut pada
Sementara Surplus/Defisit menunjukkan bidang tertentu dianggap tepat.
hasil dari pelaksanaan mandat atau
kewenangan oleh pemerintah (daerah) b. Struktur Audit Operasional (terdiri dari
berupa anggaran (APBN/D), yang lima tahapan)
diserahkan oleh lembaga perwakilan  Pengenalan; Auditor menelaah latar
(DPRD/D) dalam bentuk kontrak antara belakang informasi, tujuan, struktur
DPR/D dan Pemerintah (Daerah) berupa organisasi dan pengendalian kegiatan
UU atau Perda. Oleh karena itu, jika atau fungsi yang sedang diaudit, serta
dalam bisnis memperoleh Laba berarti menentukan hubungannya dengan
bagus (sebaliknya: Rugi berarti jelek), entitas secara keseluruhan. Selain itu
maka dalam pemerintahan Surplus atau auditor juga harus memahami dengan
Defisit tidak berhubungan langsung jelas tujuan dan ruang lingkup
dengan penilaian bagus atau jelek. penugasan, serta sifat pelaporan yang
akan diterbitkan. Auditor juga harus
Pelaksanaan Audit Kinerja atau Audit menentukan apakah individu atau
Operasional pada perusahaan swasta entitas yang meminta audit tersebut
memiliki otoritas untuk memberi
Auditor Internal seringkali melakukan penugasan.
audit operasional untuk kepentingan  Survey; Auditor harus berusaha untuk
organisasinya (Guy, et.al, 2003). mengidentifikasi bidang masalah dan
a. Tujuan Audit Kinerja atau Audit bidang penting yang menjadi kunci
Operasional keberhasilan kegiatan atau fungsi yang
 Menilai Kinerja; Setiap audit kinerja sedang diaudit.
meliputi penilaian kinerja organisasi  Pengembangan Program; Disusun
yang ditelaah. Penilaian kinerja berdasarkan tujuan audit, yang merinci
dilakukan dengan membandingkan pengujian dan analisis yang harus
kegiatan organisasi dengan (1) Tujuan, dilaksanakan atas bidang-bidang yang
seperti kebijakan standar dan sasaran dianggap penting dari hasil survey
organisasi yang ditetapkan manajemen pendahuluan. Disamping itu auditor
atau pihak yang menugaskan, serta juga menjadwalkan kegiatan kerja,
dengan (2) criteria penilaian lain yag menugaskan personel yang sesuai,
sesuai. menentukan keterlibatan personel
 Mengidentifikasi peluang perbaikan;
Auditor dapat mengidentifikasi peluang

263
259 – 266 Jurnal Keuangan & Bisnis November

lainnya dalam pendahuluan, serta pertanggungjawaban kepada publik dan


menelaah kertas kerja audit. sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
 Pelaksanaan Audit; merupakan tahap (Nugraha, 2010).
utama dari audit operasional. Auditor Seiring dengan munculnya tuntutan dari
melaksanakan prosedur audit yang telah masyarakat agar organisasi sektor publik
ditentukan dalam program audit untuk mempertahankan kualitas, profesionalisme
mengumpulkan bukti-bukti, melakukan dan akuntabilitas publik serta value for money
analisis, menarik kesimpulan dan dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk
mengembangkan rekomendasi. menjamin dilakukannya pertanggungjawaban
 Pelaporan; Laporan audit operasional publik oleh organisasi sektor publik, maka
pada umumnya mengandung dua diperlukan audit terhadap organisasi sektor
unsure utama yaitu; (1). Tujuan publik tersebut. Audit yang dilakukan tidak
penugasan, ruang lingkup, dan hanya terbatas pada audit keuangan dan
pendekatan serta (2). Temuan-temuan kepatuhan, namun perlu diperluas dengan
khusus dan rekomendasi. melakukan audit terhadap kinerja organisasi
sektor publik tersebut.
Pelaksanaan Audit Kinerja atau Audit
Operasional pada Perusahaan Sektor Jenis Audit Sektor Publik
Publik 1. Audit keuangan adalah audit yang
menjamin bahwa sistem akuntansi dan
Pengertian Kinerja Sektor Publik pengendalian keuangan berjalan secara
Sistem pengukuran kinerja sector public efisien dan tepat serta transaksi keuangan
adalah suatu system yang bertujuan untuk diotorisasi serta dicatat secara benar.
membantu manajer public menilai pencapaian 2. Audit kepatuhan adalah audit yang
suatu strategi melalui alat ukur financial dan memverifikasi/memeriksa bahwa
nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja dapat pengeluaran-pengeluaran untuk
dijadikan sebagai alat pengendalian pelayanan masyarakat telah disetujui dan
organisasi, karena pengukuran kinerja telah sesuai dengan undang-undang
diperkuat dengan menetapkan reward dan peraturan. Pada audit kepatuhan terdapat
punishment. Pengukuran kinerja sector public asas kepatutan selain kepatuhan Dalam
dimaksudkan untuk (Ulum, 2009) ; kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan
 Untuk membantu memperbaiki kinerja semua aktivitas sesuai dengan kebijakan,
pemerintah  membantu pemerintah aturan, ketentuan dan undang-undang
berfokus pada tujuan dan sasaran program yang berlaku. Sedangkan kepatutan lebih
unit kerja. pada keluhuran budi pimpinan dalam
 Untuk mengalokasikan sumber daya dan mengambil keputusan. Jika melanggar
pembuatan keputusan. kepatutan belum tentu melanggar
 Untuk mewujudkan pertanggungjawaban kepatuhan (Suharto dalam Nugraha,
public dan memperbaiki komunikasi 2010).
kelembagaan. 3. Audit kinerja yang merupakan perluasan
dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
Perlunya Audit Kinerja Sektor Publik prosedurnya. Audit kinerja memfokuskan
pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan
Adanya tuntutan yang semakin besar kejadian-kejadian ekonomi yang
terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menggambarkan kinerja entitas atau
menimbulkan implikasi bagi manajemen fungsi yang diaudit. Audit kinerja
sektor publik untuk memberikan informasi merupakan suatu proses yang sistematis
kepada publik, salah satunya melalui untuk memperoleh dan mengevaluasi
informasi akuntansi yang berupa laporan bukti secara obyektif, agar dapat
keuangan. Dilihat dari sisi internal organisasi, melakukan penilaian secara independen
laporan keuangan sektor publik merupakan atas ekonomi dan efisiensi operasi,
alat pengendalian dan evaluasi kinerja efektifitas dalam pencapaian hasil yang
manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi diinginkan dan kepatuhan terhadap
eksternal, laporan keuangan merupakan alat

264
2012 Dista Amalia Arifah

kebijakan, peraturan dan hukum yang legislatif maupun secara informal melalui
berlaku, menentukan kesesuaian antara diskusi dengan pihak manajemen.
kinerja yang telah dicapai dengan kriteria  Tahapan yang terakhir adalah tahap
yang telah ditetapkan sebelumnya serta penindaklanjutan, dimana tahap ini
mengkomunikasikan hasilnya kepada didesain untuk memastikan/memberikan
pihak-pihak pengguna laporan tersebut. pendapat apakah rekomendasi yang
diusulkan oleh auditor sudah
Struktur Audit Kinerja Sektor Publik diimplentasikan. Prosedur
penindaklanjutan dimulai dengan tahap
 Tahap pengenalan dilakukan survei
perencanaan melalui pertemuan dengan
pendahuluan dan review sistem
pihak manajemen untuk mengetahui
pengendalian manajemen. Pekerjaan
permasalahan yang dihadapi organisasi
yang dilakukan pada survei pendahuluan
dalam mengimplementasikan
dan review sistem pengendalian
rekomendasi auditor. Selanjutnya, auditor
manajemen bertujuan untuk
mengumpulkan data-data yang ada dan
menghasilkan rencana penelitian yang
melakukan analisis terhadap data-data
detail yang dapat membantu auditor
tersebut untuk kemudian disusun dalam
dalam mengukur kinerja dan
sebuah laporan.
mengembangkan temuan berdasarkan
perbandingan antara kinerja dan kriteria
Kualitas Audit Sektor Publik
yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Tahap pengauditan dalam audit kinerja Kemampuan empertanggungjawabkan
terdiri dari tiga elemen, yaitu telaah hasil- (akuntabilitas) dari sektor publik pemerintah
hasil program, telaah ekonomi dan sangat tergantung pada kualitas audit sektor
efisiensi dan telaah kepatuhan, disusun publik. Tanpa kualitas audit yang baik, maka
untuk membantu auditor dalam mencapai akan timbul permasalahan, seperti munculnya
tujuan audit kinerja. Review hasil-hasil kecurangan, korupsi, kolusi dan berbagai
program akan membantu auditor untuk ketidakberesan di pemerintahan. Kualitas
mengetahui apakah entitas telah audit sektor publik dipengaruhi oleh
melakukan sesuatu yang benar. Review kapabilitas teknikal auditor serta independensi
ekonomis dan efisiensi akan auditor baik secara pribadi maupun
mengarahkan auditor untuk mengetahui kelembagaan. Untuk meningkatkan sikap
apakah entitas telah melakukan sesuatu independensi auditor sektor publik, maka
yang benar secara ekonomis dan efisien. kedudukan auditor sektor publik harus
Review kepatuhan akan membantu terbebas dari pengaruh dan campur tangan
auditor untuk menentukan apakah entitas serta terpisah dari pemerintah, baik secara
telah melakukan segala sesuatu dengan pribadi maupun kelembagaan.
cara-cara yang benar, sesuai dengan
peraturan dan hukum yang berlaku. KESIMPULAN
Masing-masing elemen tersebut dapat 1. Audit manajemen dibagi menjadi empat
dijalankan sendiri-sendiri atau secara jenis audit dan Audit Kinerja merupakan
bersama-sama, tergantung pada sumber salah satu audit manajemen. Audit
daya yang ada dan pertimbangan waktu. Kinerja adalah suatu proses sistematis
 Tahap pelaporan merupakan tahapan dalam mendapatkan dan mengevaluasi
yang harus dilaksanakan karena adanya bukti secara objektif atas kinerja suatu
tuntutan yang tinggi dari masyarakat atas organisasi, program, fungsi atau kegiatan.
pengelolaan sumber daya publik. Hal 2. Karakteristik organisasi pemerintahan
tersebut menjadi alasan utama untuk berbeda dengan organisasi bisnis. Hal ini
melaporkan keseluruhan pekerjaan audit berimplikasi pula terhadap praktik
kepada pihak manajemen, lembaga akuntansi yang berlaku di kedua
legislatif dan masyarakat luas. organisasi tersebut termasuk proses
Penyampaian hasil-hasil pekerjaan audit Auditnya. Meskipun demikian terdapat
dapat dilakukan secara formal dalam beberapa persamaan diantara keduanya.
bentuk laporan tertulis kepada lembaga

265
259 – 266 Jurnal Keuangan & Bisnis November

3. Auditor Internal seringkali melakukan Martani, Dwi. (2012). Dampak Konvergensi


audit operasional untuk kepentingan IFRS Ke Pernyataan Standar
organisasinya, struktur atau tahapan audit Akuntansi Keuangan (PSAK)
kinerja tidak berbeda jauh dengan audit Indonesia Terhadap Perpajakan.
laporan keuangan. Disampaikan pada Seminar
4. Seiring dengan munculnya tuntutan dari Perpajakan 12/07/2012. Diakses 31
masyarakat agar organisasi sektor publik Desember 2012. www.pajak.go.id
mempertahankan kualitas,
Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. (1998).
profesionalisme dan akuntabilitas publik
Auditing. Buku Satu dan Dua. Edisi
serta value for money dalam menjalankan
Kelima. Jakarta : Penerbit Salemba
aktivitasnya serta untuk menjamin
Empat.
dilakukannya pertanggungjawaban
publik oleh organisasi sektor publik, Nugraha, Eva Putra. (2009). Audit Sektor
maka diperlukan audit terhadap Publik, diakses 19 Februari 2010,
organisasi sektor publik tersebut. www.google.com
5. Tanpa kualitas audit yang baik, maka Syarifuddin. (2008). Audit Operasional atau
akan timbul permasalahan, seperti Audit Manajemen, diakses 19
munculnya kecurangan, korupsi, kolusi Februari 2010, www.google.com
dan berbagai ketidakberesan di
pemerintahan. Kualitas audit sektor Abdullah, Syukriy. (2008). Akuntansi
publik dipengaruhi oleh kapabilitas Pemerintahan: Perbedaan dengan
teknikal auditor serta independensi Akuntansi Bisnis, diakses 24 Januari
auditor baik secara pribadi maupun 2010, www.google.com
kelembagaan. Untuk meningkatkan sikap Ulum, Ihyaul M.D. (2009). Audit Sektor
independensi auditor sektor publik, maka Publik Suatu Pengantar. Jakarta :
kedudukan auditor sektor publik harus Penerbit Bumi Aksara
terbebas dari pengaruh dan campur
tangan serta terpisah dari pemerintah,
baik secara pribadi maupun kelembagaan

DAFTAR PUSTAKA

Amilin. (2012). Konsep dan Lingkungan


Akuntansi Sektor Publik. Modul
Perkuliahan Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Mercubuana.
Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor
Publik : Suatu Pengantar. Jakarta :
Erlangga.
BPK RI Provinsi Kalimantan Selatan. (2009).
Audit Kinerja, diakses pada 16
Februari 2010, www.bpk.go.id
Guy, Dan M, C.Wayne Alderman, dan Alan
J.Winters. (2003). Auditing, Jilid 2
Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Halim, Abdul. (2007). Akuntansi Keuangan
Daerah. Edisi Tiga. Jakarta : Penerbit
Salemba Empat.

266

Anda mungkin juga menyukai