Anda di halaman 1dari 4

Metformin: Kandidat Obat untuk Penyakit Ginjal

Raphaëlle Corremans , Benjamin A. Vervaet , Patrick C. D’Haese, Ellen Neven and

Anja Verhulst

1. Pendahuluan

Metformin pada mulanya adalah obat untuk pasien diabetes. Tapi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan kegunaan metformin semakin kompleks, salah satunya
adalah dengan melihat pemberian metformin dampak positif terhadap ginjal.

Pada penelitian metformin akan diberikan pada tikus dimana metformin dapat
mengurangi cronic kidney disease (CKD) dan melindungi ginjal dari acute kidney injury
(AKI).

2. Penyakit ginjal akut dan kronis

AKI didefinisikan sebagai peningkatan serum kreatinin 0,3 mg/dL dalam 48 jam,
atau peningkatana serum kreatinin hingga 1,5 kali awal atau diduga telah terjadi 7 hari
sebelumnya atau keluaran kreatinin <0,5 mL/kg/jam selama 6 jam. AKI dapat terjadi pada
prerenal (azotemia), renal (nekrosis tubular, nefritis interstitial atau glomerulonefritis akut),
pasca renal (obstruksi akut aliran urin). Nefrotoksik adalah penyebab utama AKI.

CKD didefinisikan sebagai kerusakan ginjal secara histopatologis dan atau


penurunan fungsi ginjal, berlangsung lebih dari 3 bulan. Parameter fungsional dari ginjal
adalah GFR yaitu jumlah total cairan yang disaring glomerulus per menit. Penurunan GFR
hingga <60 mL/mnt/m2 didefinisikan oleh pedoman internasional sebagain CKD. Jika <15
mL/mnt/m2 merupakan tahap akhir CKD dimana ginjal tidak lagi cukup memenuhi
kebutuhan tubuh.
Strategi perawatan saat ini untuk AKI terutama mendukung dengan koreksi volume
kelebihan dan kelainan biokimia sebagai tujuan utama pengobatan. Juga, untuk CKD,
perawatan strategi terutama berfokus pada pengendalian faktor-faktor risiko.

3. Asidosis Laktat selama Pengobatan Metformin pada Gagal Ginjal

Metformin dapat meningkatkan asam laktat dalam tubuh, awalnya metformin


kontraindikasi untuk pasien yang mengalami disfungsi hati dan penurunan fungsi ginjal.
Karena metformin tidak dimetabolisme tetapi langsung diekskresikan sehingga
dikhawatirkan metformin akan terakumulasi dalam plasma darah. Namun telah dilakukan
berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan metformin aman pada pasien
yang mengalami gangguan ginjal. Asalkan dosis disesuaikan untuk fungsi ginjal dan tindak
lanjut dari pasien dipastikan, metformin dapat digunakan dengan aman pada pasien dengan
gagal ginjal ringan sampai sedang.

4. Bukti klinis :

Dalam berbagai penelitian metformin telah terbukti meningkatkan kelangsungan


hidup pasien AKI dan CKD. Metformin tidak meningkatkan kejadian AKI, dan tingkat
kelangsungan hidup lebih tinggi pada pasien dengan AKI yang sebelumnya diobati dengan
metformin. Penggunaan metformin juga dikaitka dengan penurunan semau penyebab
kematian pada pasiean dengan CKD.
5. Bukti Eksperimental :

Karena fakta bahwa metformin secara historis dikontraindikasikan pada pasien


dengan lanjut CKD, karena kekhawatiran yang tersisa dari asidosis laktat yang mengancam
jiwa, banyak bukti mendukung efek renoprotektif dari metformin disediakan oleh studi
praklinis. Metformin telah terbukti memberikan efek positif pada ginjal dalam berbagai
penelitian eksperimental yang dilakukan secara berbeda model tikus mewakili berbagai
jenis penyakit ginjal pergi dari AKI ke CKD.

Contoh pada penelitian yang dilakukan oleh Satriano et al Harian pemberian


metformin (250 mg / kg / hari hal) dengan oral gavage memperbaiki fibrosis ginjal, serta
kelainan ginjal struktural dan morfologis. Selain itu, metformin menormalkan ginjal fungsi
dan konsumsi oksigen, yang juga dimediasi melalui induksi AMPK.

6. Mekanisme molekuler :

Potensi mekanisme molekuler yang mendasari renoproteksi metformin. Metformin


diangkut ke dalam sel tubular ginjal terutama melalui transporter membran plasma OCT2.
Di dalam sel metformin ginjal mengaktifkan AMPK melalui dua mekanisme terpisah,
yaitu, penghambatan kompleks rantai pernapasan mitokondria 1, dan peningkatan
selanjutnya pada AMP / ATP dan ADP / ATP rasio, dan / atau aktivasi langsung AMPK.
AMPK memiliki jalur pensinyalan hilir pleiotropik terlibat dalam proses seluler yang
berbeda, seperti autophagy, oksidasi asam lemak, peradangan, fibrosis, stres oksidatif, dan
spesies oksigen reaktif (ROS) dalam sel ginjal dan produksi FGF23 dalam sel tulang, yang
telah terbukti melindungi ginjal terhadap AKI dan CKD. Selanjutnya, MATE1 dan MATE2
berkontribusi pada ekskresi metformin ginjal. ACC, asetil KoA karboksilase; AKI, cedera
ginjal akut; AMPK, protein kinase yang diaktifkan-AMP; CKD, penyakit ginjal kronis;
FGF23, faktor pertumbuhan fibroblast 23; MATE1, multidrug, dan ekstrusi toksin 1;
MATE2, ekstraksi multi-obat dan toksin 2.

7. Kesimpulan

Metformin di luar tindakan penurun glukosa dalam diabetes, dapat dianggap sebagai
senyawa renoprotektif yang menjanjikan dalam berbagai jenis penyakit ginjal. Tambahan
praklinis dan uji klinis longitudinal diperlukan untuk mengeksplorasi apakah metformin
mampu memperlambat, atau bahkan menghentikan, perkembangan cedera ginjal dini dan
CKD

Anda mungkin juga menyukai