Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dalam diri kita masih
ada rasa cinta kepada negara Indonesia. Kecintaan kita kepada bangsa semakin
hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat
besar.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki jiwa mencintai tanah airnya.
Bukti kita mencintai tanah air harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Warga
negara yang baik harus mencintai dan menjunjung tinggi negara Indonesia. Hal ini
karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu sudah merupakan kewajiban
kita sebagai warga negara Indonesia.
Nah, untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia, coba kalian
nyanyikan bersama-sama lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed. Nyanyikanlah
dengan penuh hikmat dan penghayatan.
Tanah Airku
Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut,
kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada
di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua
benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah
Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.
Sumber: www.ekazai.wordpress.com
Gambar 6.1 Kebudayaan Loncat Batu dari Nias. Kebudayaan Indonesia diartikan seluruh
ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya Indonesia.
Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber
lain akibat jika ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara
kita. Tuliskan akibatnya pada bagian di bawah ini.
Ancaman Militer
1. Akibatnya bagi Integrasi
Nasional
2. Spionase
3. Teroris
4. Agresi Militer
5. Penyelundupan Senjata
Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber
lain ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi
informasi, serta keselamatan umum. Tuliskan ancamannya pada bagian di bawah
ini.
Tidak mengakui
1. Ideologi Paham ideologi komunis
adanya Tuhan
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
5. Teknologi Informasi
6. Kedaulatan Umum
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak
bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena
ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
informasi serta keselamatan umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa
Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.
Sumber: www.infomoneter.com
Gambar 6.3 Kegiatan bongkar muat di pelabuhan merupakan salah satu kegiatan
perekonomian antarnegara atau antarprovinsi.
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
Pertahanan dan
5.
Keamanan
Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan
dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku
diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasi suasana hati yang ikhlas/
rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya
mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya.
Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda
merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran
berbangsa dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja,
tetapi lebih luas menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam
kehidupan bermasyarakat.
Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan
peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pemerintah ikut
bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak
memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya
Nah setelah kalian membaca uraian diatas, coba kalian bersama teman
sebangku melakukan penilaian atas peran serta masyarakat untuk mengatasi
berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional! Informasikan hasil
penilaian kelompok kalian kepada kelompok lainnya!
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
Pertahanan dan
5.
Keamanan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini adalah integrasi nasional, strategi nasional, ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan.
2. Intisari Materi
a. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja,
melainkan juga meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial.
b. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia.
Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi
kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia
sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang
kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang
ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari
ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
c. Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari
dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
d. Ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun integrasi
nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-militer pun
tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan non-
militer yang tidak kalah hebat dengan strategi untuk mengatasi ancaman
militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi,
komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.
Operasi mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan oleh
pemerintah kali ini merupakan yang terbesar. Dimana dalam operasi yang dibantu
negara sahabat seperti Malaysia dan Singapore ini mengerahkan 32 helikopter
dan pesawat lainnya untuk operasi udara, yaitu 21 helikopter, 7 fixed wing water
bombing, dan 4 unit pesawat hujan buatan.
“Dari 32 unit heli-pesawat terbang, 6 unit berasal dari bantuan Malaysia,
Singapore dan Australia, baik untuk water bombing atau memandu water bombing,”
ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Dikatakan, pada Kamis 15 Oktober water bombing dilakukan di provinsi yakni
Sumatera Selatan sebanyak 334 kali, Jambi di bagian timur dengan 10 kali,
Kalteng 35 kali. “Kalsel 73 kali, di Kubu Raya Kalbar sebanyak 28, dan di Riau 32 kali,”
sebutnya. Dijelaskan, untuk operasi di darat digelar dengan melibatkan 22.146
personil tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan dan lainnya.
“Dimana di Riau 7.563, Jambi 2.365 personil, Sumsel 3.694 personil, Kalbar 2.810
personil, Kalteng 3.445 personil dan Kalsel 2.269 personil. Begitu pula operasi
penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi juga digelar bersamaan,”
terangnya.
Tidak mudah memadamkan hotspot yang terbakar massif dan luas. Apalagi
di lahan gambut kering yang seringkali menyala kembali dan terbakar di bawah
permukaan. “Pembakaran baru juga masih banyak dilakukan sehingga hotspot
terus fluktuatif,” katanya. Pantauan satelit Terra-Aqua pada Jumat (16-10-2015)
menunjukkan hotspot di Sumatera 769 titik yaitu di Bengkulu 7, Jambi 97, Babel
64, Kepri 1, Lampung 38, Riau 22, Sumsel 537, Sumut 3.”Sedangkan di Kalimantan
159 titik yang tersebar di Kalbar 19, Kalsel 5, Kalteng 134, Kaltim 1,” pungkasnya.
Sumber:http://daerah.sindonews.com/read/helikopter-dikerahkan-untuk-tangani-
darurat-asap
4. Identifikasi nilai-nilai apa saja yang dapat kalian teladani dalam wacana
di atas? Nilai-nilai apa saja yang sudah dan belum kalian lakukan dalam
kehidupan sehari-hari?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………