Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, karena atas segala karunia-
Nya skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang berjudul verifikasi metode
analisis senyawa kontaminan 3-MCPD ester dalam minyak sawit dengan teknik
Gas Chromatography-Mass Spectrofotometry (GC-MS) ini dapat diselesaikan
dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Melihat hal tersebut penulis ingin menyampaikan penghargaan dan
ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Hanifah N. Lioe, M.Si selaku dosen pembimbing akademik pertama
penulis yang telah bersedia memberikan saran, waktu, motivasi dan
bimbingan serta perhatian dengan penuh kesabaran kepada penulis sejak
perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
2. Dr. Ir. Nancy Dewi Yuliana selaku dosen pembimbing akademik kedua
penulis atas segala perhatian, waktu, dan bantuan yang telah diberikan.
3. Dr. Didah Nur Faridah, S.TP, M.Si selaku dosen penguji yang telah bersedia
meluangkan waktu dan memberikan saran kepada penulis.
4. Segenap staff LDITP khususnya kepada mbak Yane Regiana S.TP, M.Si
selaku teknisi yang membantu penggunaan instrumen GC-MS selama
penelitian berlangsung sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
5. Orang tua dan keluarga yang telah mendukung, memotivasi, mendoakan dan
memberikan kasih sayang yang sangat berarti bagi penulis.
6. Teman-teman ITP 47 khususnya kepada Fitri Suryani Ginting, Mutiara Pratiwi,
Ni Kadek Willy Rusiana, Fardilla Ayu, Yuwanita Ardillasari, Kartika Sari
Touw, Annisa Defriana, M. Wildan Mukholad, Gina Nur Rahmasari atas
segala dukungan serta kerjasamanya selama studi dan penelitian ini
berlangsung.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih pula yang sebesar-besarnya
pada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga karya ilmiah
ini bermanfaat.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minyak sawit
komersial yang diperoleh di pasar kota Bogor (pasar tradisional, minimarket, dan
supermarket). Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis meliputi standar
internal 3-MCPD-D5 dengan konsentrasi 1 mg/mL dari Cambridge Laboratories
Inc. (Amerika Serikat) dan 3-MCPD dengan kemurnian > 98 % yang diperoleh
dari Sigma Aldrich Chemie GmbH (Jerman), Methyl tertiary-butyl ether (MTBE)
yang diperoleh dari Merck (Jerman), larutan pro analysis etil asetat, sodium
metoksi (NaOCH3) dengan merek Sigma Aldrich (USA), asam asetat glasial
dengan merek Merk kGaA (Jerman), phenylboronic acid (PBA) dari Sigma
Aldrich (Cina), aseton, n-heksana dari Merck kGaA (Jerman), NaCl dari Merck
kGaA (Jerman), dan Milli-Q akuades (air bebas ion).
Alat-alat yang digunakan untuk menganalisis meliputi tabung reaksi tutup
ulir, gelas piala, labu takar, pipet volumetrik, pipet Mohr, pipet tetes, mikropipet,
vortex, vial, botol waste, botol semprot, timbangan, pengaduk kaca, sudip, dan
waterbath. Instrumen analisis yang digunakan adalah Gas Chromatography-Mass
Spectrometer (GC-MS) dengan model QP2010 Plus yang dilengkapi autosampler
AOC-20i (Shimadzu Corporation, Jepang) yang berada di Laboratorium
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, serta
pengolahan data mass spectra dengan program GCMS Postrun Analysis.
Sementara, windows software yang digunakan untuk mengontrol GCMS-QP2010
Plus, autosampler dan semua unit komponen yaitu program GCMS Solution.
Metode Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu (1)
tahap unjuk kerja instrumen yang terdiri dari linieritas instrumen, presisi
instrumen, limit deteksi atau limit of detection (LOD), dan limit kuantitasi atau
limit of quantitation (LOQ) instrumen (2) tahap verifikasi yang meliputi uji
spesifisitas, linieritas metode, limit deteksi metode atau Method Detection Limit
(MDL), uji rekoveri, ripitabilitas, dan intralab reprodusibilitas (3) tahap analisis 3-
MCPD ester pada sampel minyak sawit komersial menggunakan metode yang
telah terverifikasi.
Analisis 3-MCPD ester yang digunakan tidak mengukur secara langsung
kadar 3-MCPD ester yang terdapat pada sampel. Pengukuran dilakukan secara
tidak langsung, yaitu dengan mengukur 3-MCPD bebas hasil transesterifikasi 3-
MCPD ester yang terdapat dalam sampel. Hal ini menyebabkan hasil yang
diperoleh perlu dikurangi dengan nilai 3-MCPD bebas yang memang sudah ada
dalam sampel. Tahapan awal persiapan sampel yaitu dengan menambahkan
standar internal isotop 3-MCPD yaitu 3-MCPD-D5. Penggunaan standar internal
ini berfungsi untuk mengkuantifikasi analat karena standar internal yang
4
Bobot
[M]+ [M-CH2Cl]+ [C7H7]+
molekul
Derivat 3-MCPD oleh PBA 196 196 147 91
Derivat 3-MCPD-D5 oleh PBA 201 201 150 93
1)
Hamlet dan Sadd (2009)
5
Tahap pertama penelitian yaitu uji unjuk kerja instrumen untuk analisis 3-
MCPD. Tahapan ini berfungsi untuk melihat performa/kinerja instrumen GC-MS
yang digunakan. Analisis dilakukan dengan mengukur respon instrumen terhadap
analat 3-MCPD dalam larutan standar yang diinjeksikan, kemudian dievaluasi
linieritas instrumen, presisi instrumen, limit deteksi atau limit of detection (LOD),
dan limit kuantitasi atau limit of quantitation (LOQ). Persiapan larutan sampel
pada uji unjuk kerja instrumen dilakukan tanpa menggunakan matriks sampel
minyak. Dalam persiapannya, larutan analat 3-MCPD diderivatisasi menggunakan
phenylboronic acid (PBA) dan hasilnya diekstrak dengan heksana, selanjutnya
diinjeksikan ke GC-MS.
Linieritas instrumen
sumbu x). Melalui kurva yang telah dibuat dapat diketahui persamaan linier dan
nilai korelasinya (R2). Nilai koefisien korelasi menggambarkan proporsionalitas
respon analat terhadap konsentrasi analat yang diuji (Novelina 2009). Linieritas
dianggap baik apabila memiliki R2 lebih dari 0.990 (AOAC 2002).
Presisi instrumen
Uji limit deteksi instrumen atau LOD dilakukan dengan membaca rasio S/N
(signal-to-noise ratio) yang diperoleh pada uji linieritas instrumen. Nilai limit
deteksi atau LOD merupakan konsentrasi terkecil dari analat yang memberikan
tinggi puncak 3 kali noise. Nilai limit kuantifikasi atau LOQ merupakan 10 kali
noise.
Spesifisitas
Intralab reprodusibilitas
baik memiliki nilai RSD analisis (RSDa) yang lebih kecil dibanding RSD Horwitz
(RSDh).
Analisis statistika
Konsentrasi 3-MCPD total atau bebas yang berasal dari kurva (μg/mL)
diperoleh dengan memasukkan nilai rasio area senyawa derivat 3-MCPD/3-
MCPD-D5 hasil injeksi sampel, pada kurva standar hubungan konsentrasi 3-
MCPD dan rasio area (derivat 3-MCPD/3-MCPD-D5). Proses ekstraksi senyawa
3-MCPD bebas yang merupakan tahap akhir persiapan sampel, dilakukan dengan
2 x 0.5 mL heksana. Hal ini menandakan volume akhir larutan sampel yaitu
sebesar 1 mL.
Tabel 2 Parameter kondisi Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS)
pada analisis 3-MCPD ester yang diderivatisasi dengan PBA
Parameter penggunaan
Pengaturan
GC-MS
Kolom Rtx-5MS, 30 m × 0.25 mm ID, tebal film 0.25 µm
Temperatur injector 180 °C
60 °C (1 menit), 190 °C laju 6 °C/menit (1 menit),
Temperatur Oven
260 °C laju 30 °C/menit (5 menit).
Gas pembawa Helium
Aliran kolom 1.61 mL/menit
Volume penyuntikan 1 µL
mode ionisasi Electron Impact (EI)
Temperatur interface 260 °C
Temperatur Ion source 230 °C
Mode acquisition Selected Ion Monitoring (SIM)
m/z (kualitatif) 91 dan 196 (derivat 3-MCPD)
93 dan 201 (derivat 3-MCPD-D5)
m/z (kuantitatif) 147 (derivat 3-MCPD)
150 (derivat 3-MCPD-D5)
Uji unjuk kerja instrumen GC-MS untuk analisis 3-MCPD dilakukan untuk
mengukur performa/kinerja instrumen dalam mendeteksi komponen analat yang
diuji. Instrumen dikatakan baik dan dapat digunakan apabila semua parameter uji
unjuk kerja instrumen yang telah disebutkan sebelumnya, dapat memenuhi
keberterimaan.
Linieritas instrumen
4.00
Rasio area (derivat 3-MCPD/3-MCPD-D5)
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0
3-MCPD (µg/mL)
Gambar 3 Kurva linearitas instrumen analisis 3-MCPD pada rentang
konsentrasi 0.25 – 7.50 µg/mL 3-MCPD dengan jumlah standar
internal 3-MCPD-D5 yang ditambahkan tetap yaitu 2.0 µg. Kurva
diperoleh dari dua ulangan uji linearitas
13
Presisi instrumen
Limit deteksi instrumen atau Limit of Detection (LOD) adalah jumlah analat
terkecil yang masih dapat terdeteksi akan tetapi masih memberikan respon yang
berbeda dibandingkan dengan blanko. Sementara Limit kuantitasi atau Limit of
Quantification (LOQ) merupakan batas terendah konsentrasi yang dapat
dilaporkan, nilai di bawah konsentrasi tersebut dapat dilaporkan ‘tidak terdeteksi’
(Harmita 2004). Secara berurut nilai LOD dan LOQ instrumen yang terukur oleh
alat GC-MS yaitu 0.17 μg/mL dan 0.59 µg/mL.
Sebagai perbandingan, nilai LOD instrumen yang diperoleh pada penelitian
Zhou et al. (2014) untuk mengukur 3-MCPD ester dengan menggunakan
instrumen HPLC dengan menggunakan Standar 1,2-dioleoyl-3-chloropropanediol
dan 1-stearoyl-3-chloropropanediol sebagai reference standard yaitu 3.45 µg/mL.
Nilai LOD instrumen yang diperoleh dalam penelitian ini, dua puluh kali lebih
rendah dibandingkan dengan metode analisis 3-MCPD ester yang dilakukan oleh
15
Zhou et al. (2014). Hal ini menandakan analisis yang telah dilakukan lebih sensitif
dibanding dengan metode analisis yang dilakukan oleh Zhou et al. (2014). Prinsip
pengukuran 3-MCPD yang dilakukann pada penelitian Zhou et al. (2014) yaitu
pengukuran 3-MCPD ester secara langsung yaitu mengukur 3-MCPD ester yang
terdapat dalam sampel tanpa melakukan proses transesterifikasi, dimana proses
tersebut berfungsi untuk membebaskan 3-MCPD ester menjadi bentuk bebasnya.
Sementara, penelitian yang dilakukan oleh Hori et al. (2012) untuk
mengukur 3-MCPD monoester dan diester dalam minyak dengan instrumen
LC/TOF-MS memiliki nilai LOD secara berurut yaitu 0.86 dan 0.22 ng/mL.
Prinsip pengukuran dilakukan dengan melakukan ekstraksi analat pada solid-
phase extraction. Limit deteksi yang diperoleh pada penelitian Hori et al. (2012)
dapat dikatakan lebih sensitif dan lebih selektif. Dikatakan lebih selektif karena
metode tersebut dapat mengukur 3-MCPD dalam bentuk monoester dan
diesternya, sementara metode yang terverifikasi pada penelitian ini hanya
mengukur total ester yang terdapat dalam sampel. Hasil analisis unjuk kerja
instrumen pada penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil analisis unjuk kerja instrumen GC-MS untuk analisis 3-MCPD
dengan penderivatisasi phenylboronic acid (PBA)
Hasil
Unjuk Kerja Instrumen GC-MS Ketentuan
Ulangan 1 Ulangan 2
Linearitas (y = ax – b)
slope (a) 0.5306 0.4872
intercept (b) 0.0614 0.0176
coefficient of determination (R2) 0.9997 0.9999 R2>0.990*
Presisi Instrumen
RSD waktu retensi derivat 3-MCPD 0.03% <2.0 %**
RSD waktu retensi derivat 3-MCPD-D5 0.03%
terverifikasi dapat digunakan untuk analisis rutin oleh suatu laboratorium. Selain
itu, data yang dihasilkan dari metode terverifikasi dapat dikatakan valid dan dapat
dipercaya (Prichard dan Barwich 2007).
Spesifisitas
Tabel 6 Hasil uji linearitas metode analisis 3-MCPD total pada matriks sampel
minyak goreng sawit menggunakan instrumen GC-MS
Hasil
Linearitas Metode Persyaratan
Ulangan 1 Ulangan 2
Linearitas (y=ax+b)
Rentang (µg/g) 0 – 60 0 – 60
slope (a) 0.0536 0.0416
intercept (b) 1.1314 1.1391
Kurva linieritas metode analisis 3-MCPD total dapat dilihat pada Gambar 6.
Kurva linieritas metode yang diperoleh memiliki nilai korelasi R2 yang sudah
memenuhi kriteria persyaratan, yaitu nilai R2 > 0.990 (AOAC 2012). Dengan
demikian, metode yang digunakan memiliki linearitas yang baik, yaitu instrumen
mampu menghasilkan kurva linieritas yang proporsional, semakin tinggi
konsentrasi larutan standar 3-MCPD yang ditambahkan, maka akan semakin besar
rasio area derivat 3-MCPD/3-MCPD-D5 yang diperoleh.
Melalui percobaan yang telah dilakukan limit deteksi metode atau method
detection limit (MDL) yang terbaca oleh GC-MS yaitu 4.59 μg/g. Nilai MDL
yang diperoleh ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai LOQ instrumen yaitu
0.59 µg/mL. Hal ini menunjukkan metode analisis memiliki tingkat sensitifitas
yang lebih rendah saat mendeteksi senyawa derivat 3-MCPD dalam matriks
sampel hingga pada konsentrasi 4.59 μg/g sampel.
19
4.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
0 10 20 30 40 50 60
3-MCPD (µg/g sampel)
Gambar 6 Kurva linearitas metode untuk analisis 3-MCPD total pada sampel
minyak goreng sawit yang ditambahkan larutan standar 3-MCPD
dengan rentang 0 – 60 µg/g sampel. Kurva linieritas diperoleh
melalui dua kali ulangan analisis. Analisis menggunakan instrumen
GC-MS dan standar internal 3-MCPD-D5
Tabel 7 Hasil analisis 3-MCPD bebas dalam minyak sawit komersial. Analisis
dilakukam dengan penderivatisasi phenylboronic acid (PBA) dan tanpa
proses transesterifikasi dalam persiapan sampel
3-MCPD bebas
Sampel
(µg/g)
1 0.83
2 0.85
3 0.73
Rata-rata 0.80
SD 0.064
20
Hasil pengukuran kadar 3-MCPD ester sampel unspike dapat dilihat pada
Tabel 8. Melalui Tabel 8 dapat diketahui bahwa sampel minyak yang digunakan
untuk pengujian rekoveri, memiliki rata-rata kadar 3-MCPD ester sebesar 19.58
μg/g. Nilai rekoveri diperoleh dengan menggunakan persamaan dari kurva
linieritas instrumen yaitu dengan persamaan y = 0.5091x – 0.0389 dengan nilai R2
sebesar 0.999.
Tabel 8 Hasil pengukuran 3-MCPD ester dalam sampel minyak goreng sawit
tanpa spiking dengan instrumen GC-MS. Pengukuran dilakukan dua
kali ulangan analisis
Tabel 9 Nilai akurasi dan presisi dari uji rekoveri metode analisis 3-MCPD
ester dalam minyak sawit pada instrumen GC-MS
Intralab reprodusibilitas
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Parameter penggunaan
Pengaturan
GC-MS
Rtx-5MS, 30 m × 0.25 mm ID, tebal film 0.25 µ m
Kolom
(Restek, Varian)
Temperatur injector 250 °C
Temperatur Oven 80 °C (1 menit), 300 °C laju 10 °C/menit (37 menit)
Gas pembawa Helium
Aliran kolom 0.8 mL/menit
Volume penyuntikan 1 µL (Splitless)
mode ionisasi Electron Impact (EI)
Temperatur interface -
Temperatur Ion source -
Mode acquisition Selected Ion Monitoring (SIM)
m/z (kualitatif) 147 dan 150
m/z (kuantitatif) 196 dan 201
28
Lampiran 3 Linieritas kurva yang diperoleh dari dua ulangan analisis, pada
pengujian linieritas metode untuk analisis 3-MCPD total dengan
instrumen GC-MS. Analisis dilakukan menggunakan 3-MCPD-D5
sebagai standar internal dan derivatisasi oleh PBA
Lampiran 2 Linieritas kurva yang diperoleh dari dua ulangan analisis, pada
pengujian linieritas instrumen untuk analisis 3-MCPD dengan
instrumen GC-MS. Analisis dilakukan menggunakan 3-MCPD-D5
sebagai standar internal dan derivatisasi oleh PBA
Lampiran 5 Hasil pengujian statistika one way ANOVA dan uji lanjut Duncan
terhadap kadar analisis 3-MCPD ester dalam pengujian intralab
reprodusibilitas pada tingkat kepercayaan 95 %
ANOVA
Konsentrasi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2.336 2 1.168 .467 .648
Within Groups 15.013 6 2.502
Total 17.349 8
konsentrasi
Duncan
intralab N Subset for alpha = 0.05
1
minggu ke-2 3 19.5700
minggu ke-1 3 20.2400
minggu ke-3 3 20.8167
Sig. .386
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
30
RIWAYAT HIDUP