DETERMINATION OF TRACE
HYDRAZINE IN DRUG SUBSTANCES
USING IN SITU DERIVATIZATION-
HEADSPACE GC–MS
ANGGOTA KELOMPOK
2
1
BAB I
PENDAHULUAN
3
LATAR BELAKANG
Impurity
Hidrazin Kromatografi
Hidrazin jumlahnya
Bersifat ion dengan
Digunakan sedikit Headspace
genotoksi elektrokimia,
dalam butuh GC-MS
dan berupa LOQ 100
produksi metode
impurity ppm
sensitif
4
TARGET ANALISIS
Mengembangkan metode
Memperoleh metode
analisis yang dapat digunakan
analisis yang sensitif, 1 2 untuk mendeteksi hidrazine
cepat, dan handal
dalam berbagai obat.
5
DEFINISI MASALAH
6
DEFINISI MASALAH
7
TUJUAN
8
Pemilihan Alternatif Metode
Gas Mass
Cromatography Spectrometry
10
HIDRAZIN
• Cairan tidak berwarna, berasap, dan berminyak dengan bau amonia yang
tajam.
• Rumus molekul H4N2
• BM 32,0452 gram/mol.
• Larut dengan metil, etil, propil, dan alkohol isobutil; tidak larut dalam
kloroform dan dietil eter larut dengan air, etanol, dan aseton; tidak
bercampur dengan kloroform dan eter.
• Titik didih 113,5 °C.
• Log P (oktanol / air) −2.07 pada 25°C
11
GC-MS
• GC-MS merupakan suatu metode yang
mengombinasikan dua metode analisis yang
berbeda yakni GC dan MS yang
dimanfaatkan untuk menganalisis senyawa
organik kompleks dan campuran biokimia
• Dasar pemisahan menggunakan GC adalah
penyebaran cuplikan pada fase diam
sedangkan gas sebagai fase gerak mengelusi
fase diam
• Spektrofotometer massa diperlukan untuk
mengidentifikasi senyawa sebagai penentu
bobot molekul dan penentuan rumus
molekul.
12
HEADSPACE GC-MS
13
DERIVATISASI
14
3
BAB III
METODE ANALISIS
15
RANCANGAN METODE
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Headspace GC-MS
untuk analisis hidrazin pada substansi obat. Headspace digunakan karena dapat
mengalisis sampel dimana hanya komponen volatile dalam wadah sampel yang
dapat ditransfer ke sistem GC, sementara komponen yang non-volatile akan tetap
berada pada botol injeksi. Analisis GC-MS yaitu penentuan bobot molekul fragmen-
fragmen yang terbentuk.
16
ALAT DAN BAHAN
Alat: Bahan:
- Instrumen GC-MS - Asam Benzoat - Nitrogen
- Timbangan analitik - Purified water - Helium
- Aseton-d6 - EDTA
- Hidrazin monohidrat - Aseton
- N-metil-2-pirolidinone
17
KONDISI GC-MS
Analisis dilakukan dengan menggunakan Agilent GC-MS yang terdiri dari 6890AGC,
5973NMassDetector, dan autosampler CTC Combi-Pal. Kondisi autosampler headspace yaitu suhu
oven inkubasi 100◦C, waktu inkubasi 10 menit, suhu headspace syringe 110 ◦C, kecepatan agitasi
500 rpm, waktu agitasi 18 detik, waktu pengadukan 2 detik, volume injeksi 500 µL, kecepatan
mengisi 100 µL/s, jarum pull-up delay 300 ms, kecepatan injeksi 1 mL/s, keterlambatan pra-injeksi
2 s, keterlambatan pasca injeksi 100 ms, dan syringe flush 5 menit dengan nitrogen. Agilent DB-624
(25m × 0.2mmi.d. × 1.12_m) kolom GC digunakan. Gradien suhu oven dimulai pada 100◦C selama
6 menit dan kemudian meningkat menjadi 220◦C dengan peningkatan 50◦C/menit dan ditahan
selama 2 menit pada 220◦C. A 4mm i.d. liner yang mengandung glass wool digunakan. Helium
digunakan sebagai gas pembawa dengan laju aliran konstan 1,2 mL/menit. Suhu injektor dijaga pada
200◦C dalam mode split (5:1). Detektor massa dioperasikan dalam mode dampak elektron (70 eV).
Suhu sumber dan suhu quad masing-masing diatur ke 230 dan 150◦C. Suhu saluran transfer MSD
diatur pada 230◦C. Produk derivatisasi hidrazin dipantau dalam mode selected ion monitoring (SIM)
dengan waktu tinggal 200 ms. Data hanya dikumpulkan antara 3,0 dan 6,0 menit. Untuk turunan
aseton, ion molekuler pada m/z 112 dipantau sementara untuk turunan aseton-d6, kedua ion pada
m/z 124 dan m/z 106
18
• Penyiapan Pereaksi Derivatisasi
Pereaksi derivatisasi dibuat dengan melarutkan 0,5 g asam
benzoat dan 0,5 mL aseton atau aseton-d6 dalam 10mL NMP.
• Penyiapan Standar
Larutan stok hidrazin disiapkan sekitar 1 mg/mL dalam
pengencer EDTA berair (0,1%).
1. Linieritas
Disiapkan larutan seri hidrazin dengan
konsentrasi 0,1 , 0,2 , 1 , 2, dan 10 ppm.
20
2. Presisi
Disiapkan 6 larutan uji dengan konsentrasi 1
ppm
21
4. LOQ
3. Akurasi
Disiapkan larutan seri dengan rentang
Disiapkan larutan uji untuk konsentrasi 80-100%
akurasi
22
PREPARASI SAMPEL
Campuran
dihomogenkan, lalu
campuran dapat
digunakan untuk analisis
GC-MS 23
PENETAPAN KADAR
24
4
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
25
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
Modern
that is beautifully designed.
Portfolio
Presenta-
tion
Linearitas dan sensitivitas metode dengan reagen derivatisasi
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
Modern
that is beautifully designed.
Portfolio
Presenta-
tion
Recovery hidrazin pada beragam API dengan reagen derivatisasi
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
Modern
that is beautifully designed.
Portfolio
Presenta-
Kromatogram pada sampel dimana (a) SB462XXX menunjukkan
tion
tidak adanya hidrazin dan (b) GSK211XXXB menunjukkan adanya
hidrazin dengan monitoring reagen derivatisasi
Derivatisasi Aseton Asetonazine Deteksi GC
hidrazin
• Asetonazine menghasilkan ion utama pada m/z 56, m/z 97, dan m/z 112
• Aseton azine-d12 menghasilkan ion utama pada m/z 62, m/z 106, dan m/z 124
• Digunakan pelarut NMP karena pelarut ini sangat baik untuk melarutkan
sebagian besar API
• Konsentrasi aseton yang digunakan untuk derivatisasi perlu diperhatikan karena
dapat mempengaruhi tingkat presisi
Linieritas R2 ≥ 0,999
Akurasi 79-117%
33