Disusun Oleh:
Nilai Paraf
A. Latar Belakang
Ilmu kimia khususnya kimia analaitik pada dasarnya menyangkut penentuan
komposisi kimiawi suatu materi yang dahulu merupakan tujuan utama seorang ahli kimia
analitik. Namun di era modern ini telah mencakup aspek-aspek yang meliputi identifikasi
suatu zat, penentuan struktur dan analisis kuantitatif komposisinya. Dalam analisis kimia
terdapat beberapa metode yaitu metode klasik dan metode modern.
Penemuan metode analisis modern meliputi penemuan alat-alat instrumen, sangat
membantu analis dalam melakukan pekerjaannya. Berbagai macam alat instrumen terus
diciptakan dan dikembangkan. Kemajuan ini harus sejalan dengan kemampuan analis
dalam memahami cara penggunaannya. Karena alat-alat instrumen ini memiliki tingkat
analisis dan kesensitifan yang tinggi.
Perkembangan teknologi instrumen menghasilkan alat yang merupakan gabungan
dari dua sistem dan prinsip dasar yang berbeda satu sama lain tetapi dapat saling
melengkapi, yaitu gabungan antara kromatografi gas dan spektrometer massa (GC-MS).
Kedua alat dihubungkan dengan satu interfase. interface yang digunakan antara lain EI
(electron ionisation) dan chemical ionisation. Dari kromatografi GC-MS akan diperoleh
informasi massa senyawa yang terdeteksi yang selanjutnya dapat terkuantisasi
konsentrasinya dengan analisa peerbandingan menggunakan standard baik standar tunggal
atau deret standar. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai GC-MS, maka dalam makalah
ini akan dibahas beberapa hal yang terkait dengan GC-MS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan GC-MS dan bagaimana sejarah singkatnya?
2. Bagaimana prinsip kerja dan prosedur penggunaan GC-MS?
3. Bagian-bagian dan fungsi pada GC-MS?
4. Apa keunggulan dan kekurangan pada metode GC-MS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan sejarah singkat GC-MS
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dan prosedur penggunaan GC-MS
3. Untuk mengetahui Bagian-bagian dan fungsiGC-MS
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan pada metode GC-MS
BAB II
PEMBAHASAN
b. Filter
Selama ion melalui rangkaian spekstroskopi massa, ion-ion ini akan melalui
rangkaian elektromagnetik yang menyaring ion berdasarkan perbedaan masa. Para
ilmuwan memisahkan komponen-komponen massa untuk kemudian dipilih yang mana
yang boleh melanjutkan yang mana yang tidak (prinsip penyaringan). Filter ini terus
menyaring ion-ion yang berasal dari sumber ion untuk kemudian diteruskan ke
detektor. Pada quadrupoles, ion-ion dikelompokkan menurut M/Z dengan kombinasi
frekuensi radio yang bergantian dan tegangan DC. Hanya ion dengan M/Z tertentu yang
dilewatkan oleh quadrupoles menuju ke detektor. Fragmen-fragmen dengan m/z
nantinya akan ditampilkan komputer sebagai spektra massa, dimana sumbu x
menunjukkan perbandingan m/z sedangkan sumbu y menunjukkan intensitas. Dari
spektra tersebut dapat diketahui struktur senyawa dengan membandingkannya dengan
spektra massa standar dari literatur yang tersedia dalam komputer.
c. Detector
Detektor terdiri atas High Energy Dynodes (HED) dan Electron Multiplier (EM)
detector. Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang
sangat kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan
dalam nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi. Seluruh detektor ditutup
dalam oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu
menghentikan kondensasi dalam detektor. Ion positif menuju HED, menyebabkan
elektron terlepas. Elektron kemudian menuju kutub yang lebih positif, yakni ujung
tanduk EM. Ketika elektron menyinggung sisi EM, maka akan lebih banyak lagi
elektron yang terlepas, menyebabkan sebuah arus/aliran. Kemudian sinyal arus dibuat
oleh detektor proporsional terhadap jumlah ion yang menuju detektor. Hasil detektor
akan direkam sebagai urutan puncak-puncak, setiap puncak mewakili satu senyawa
dalam campuran yang melalui detektor. Sepanjang anda mengontrol secara hati-hati
kondisi dalam kolom, anda dapat menggunakan waktu retensi untuk membantu
mengidentifikasi senyawa yang tampak-tentu saja anda atau seseorang lain telah
menganalisa senyawa murni dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama. Detektor
MS yang saat ini digunakan antara lain: quadropole, ion trap, TOF.
1. Kesimpulan
a. GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) adalah metode yang
mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk mengidentifikasi
senyawa yang berbeda dalam analisis sampel. Fasa diamnya (stationary) dapat berupa
suatu zat padat yang ditempatkan di dalam suatu kolom atau dapat juga berupa cairan
terserap (teradsorpsi) yang di tempatkan di dalam kolom. Fase geraknya (mobile phase)
dapat berupa gas (gas pembawa) atau cairan. Sejak tahun 1960, GC-MS digunakan
secara luas dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis senyawa organik.
b. Prinsip kerja GC-MS yaitu sample preparation, derivatisation, Injeksi, GC separation,
MS detector, Scanning.
c. Bagian-bagian GC-MS yaitu Gas Chromatography (Carrier Gas Supply, Injection port,
Oven, Column) berfungsi untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif,
merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen
penyusunnya. Mass Spectrometer (Sumber ion, Filter, Detector) berfungsi sebagai
detektor untuk menganalisis struktur molekul analit. Komputer (Limitasi/Batasan,
Sensivitas dan Batas Deteksi, Sampel, Informasi analitikal).
d. Metode GC-MS memilki beberapa keunggulan dan kekurangan.
2. Saran
Keterampilan dalam penggunaan alat-alat instrumen sangat dibutuhkan oleh seorang
analis untuk membantu kerja-kerjanya. Untuk itu bagi mahasiswa khususnya sejak dini
sudah mengatahui dan paham cara pengoperasian alat-alat tersebut. Praktek pengoperasian
sangatlah dibutuhkan agar bisa lebih terampil dan memahami prosedeur penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA