0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Metode analisis untuk kuantifikasi kolestor (Analytical methods for cholesterol quantification)
Beberapa metode analisis kolesterol yang dibahas meliputi metode kimia klasik, enzimatik, kromatografi gas dan cair, spektrometri massa, dan laser desorpsi/ionisasi matriks bantuan. Metode-metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk aplikasi klinis dan industri. Pengembangan platform analitik baru seperti spektrometri massa ion
Metode analisis untuk kuantifikasi kolestor (Analytical methods for cholesterol quantification)
Beberapa metode analisis kolesterol yang dibahas meliputi metode kimia klasik, enzimatik, kromatografi gas dan cair, spektrometri massa, dan laser desorpsi/ionisasi matriks bantuan. Metode-metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk aplikasi klinis dan industri. Pengembangan platform analitik baru seperti spektrometri massa ion
Metode analisis untuk kuantifikasi kolestor (Analytical methods for cholesterol quantification)
Beberapa metode analisis kolesterol yang dibahas meliputi metode kimia klasik, enzimatik, kromatografi gas dan cair, spektrometri massa, dan laser desorpsi/ionisasi matriks bantuan. Metode-metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk aplikasi klinis dan industri. Pengembangan platform analitik baru seperti spektrometri massa ion
Metode analisis untuk kuantifikasi kolestor (Analytical methods for cholesterol
quantification)
Di Susun Oleh: Nadia Rahma Islamia
PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG TAHUN AJARAN 2022/2023 Judul Metode analisis untuk kuantifikasi kolestor (Analytical methods for cholesterol quantification) Jurnal Jurnal analisis makanan dan obat Volume dan Volume. 27, Halaman 1 – 12 Halaman Tahun 2018 Penulis Li-Hua Lia Ewelina P. Dutkiewicz Ying-Chen Huang Cheng-Chih Hsu b Tujuan penelitian Penelitian ini terfokus pada metode analisis untuk kuantifikasi kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu penyakit dengan penyebab kematian terbesar di Dunia. Tujuan penelitian ini adalah mengembngkan berbagai metode analitik untuk analisis kolesterol secara akurat, yang paling umum dalam sempel biologis dan makanan dan mengidentifikasi metode analisis kolesterol yang berkualitas dan berpotensi menjadi platform generasi mendatang. Subjek penelitian Subjek yang digunakan untuk penelitian ini adalah biologis dan makanan Metode penelitian 1. Modified Abell-Kendall method Metode Abell-Kendal yang dimodifikasi merupakan metode standart untuk pengukuran kolestrol dalam darah. Metode ini merupakan metode kimia klasik yang melibatkan saponifikasi ester kolestrol dengan hidroksida, ekstraksi heksana, dan pengembangan warna menggunakan asam asetat anhidridasulfat 2. Fluorometric-enzymatic assay Metode fluorometric-enzimatik merupakan pengujian yang didasarkan pada reaksi yang digabungkan dengan enzim untuk menentukan kolesterol bebas dan ester kolesterol. Kolesterol esterifikasi diubah menjadi kolesterol oleh kolesterol esterase. Kolesterol yang dihasilkan kemudian ditindaklanjuti oleh kolesterol oksidase untuk menghasilkan hydrogen proksida dan produk keton yang sesuai. 3. Gas and liquid chromatography Metode ini bisa dikatakan lebih akurat dari metode kimia dan enzimatik klasik. Metode ini digunkan untuk penentuan kolesterol rutin. Ini digunakan untuk memisahkan kolesterol dari spesies penggangu lainnya. Metode ini dapat digunakan untuk penentuan kadar kolesterol bebas, esterifikasi dan total (berdasarkan pretreatment sampel). 4. Electrospray ionization tandem mass spectrometry Metode ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengukuran kolesterol total. Kolesterol berlebel isotop ditambahkan ke sampel dalam jumlah yang kira – kira sama dengan jumlah sebenarnya dari analisa yang ada dalam sampel. Selain itu dua campuran kalibrasi dari kolesterol yang dikenal dengan kolesterol berlabel. 5. Matrix-assisted laser desorption/ionization mass spectrometry Metode ini digunakan untuk penentuan kolesterol rutin. Mirip dengan GC, ini digunakan untuk memisahkan kolesterol dari spesies pengganggu lainnya. Ini dapat digunakan untuk penentuan kadar kolesterol bebas, esterifikasi dan total (berdasarkan pretreatment sampel). Lebih akurat daripada metode kimia dan enzimatik klasik. Kelebihan metode 1. Modified Abell-Kendall method Metode ini merupakan kimia klasik multi langkah yang melibatkan reaksi Liebermann-Burchard (LB) untuk pengembangan warna. Ini termasuk saponifikasi ester kolesterol dengan kalium hidroksida alkoholik, ekstraksi kolesterol terhidrolisis dengan heksana (bukan petroleum eter seperti pada metode Abell-Kendall asli) diikuti dengan penguapan pelarut, dan akhirnya pengembangan warna dengan anhidrida asetat dan asam sulfat pekat. 2. Fluorometric-enzymatic assay Metode ini merupakan merupakan metode yang didasarkan pada reaksi yang digabungkan dengan enzim untuk menentukan kadar kolesterol total. Metode ini juga merupakan metode metic enzim pertama yang diperkenalkan untuk mengukur kolesterol dalam serum. 3. Gas and liquid chromatography Metode ini merupakan metode yang efisien yang memiliki resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis partikel berukuran sangat kecil. Aliran fasa gerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya tetap dan metode ini memiliki banyak sekali macam detector yang dapat dipakai pada kromatografi gas (saat ini dikenal 13 macam detector) dan respondector adalah proporsional dengan jumlah tiap komponen yang keluar dari kolom. Metode kromotografi ini juga sangat mudah digabung dengan instrument fisika – kimia yang lainnya, contohnya GC/FT-IR/MS.
4. Electrospray ionization tandem mass spectrometry
Keuntungan besar dari spektrometri massa dibandingkan banyak teknik lainnya adalah sangat sensitif (bagian per juta). Ini adalah alat yang sangat baik untuk mengidentifikasi komponen yang tidak diketahui dalam sampel atau mengkonfirmasi keberadaan mereka. 5. Matrix-assisted laser desorption/ionization mass spectrometry
Kekurangan metode 1. Modified Abell-Kendall method
Meskipun reaksi Abell Kendall yang dimodifikasi dianggap sebagai metode referensi standar, penggunaannya tidak diterima untuk tes rutin saat ini karena reagen yang sangat korosif digunakan untuk reaksi LB. 2. Fluorometric-enzymatic assay Untuk analisis rutin, banyak laboratorium menggunakan kit uji kuantisasi kolesterol komersial, perangkat pengujian point-of-care (POCT) genggam, dan penganalisa otomatis berdasarkan pengujian enzimatik [31,48]. Perlu disebutkan, bahwa uji enzimatik mungkin tidak selektif secara ketat untuk penentuan kolesterol. Bahkan, oksidase kolesterol juga dapat bereaksi dengan sterol lain [50]. Selain itu, beberapa bahan kimia hadir dalam sampel (seperti asam askorbat dan bilirubin) dapat mengkonsumsi hidrogen peroksida dan beberapa bias selama kuantifikasi kolesterol tidak langsung dapat terjadi. 3. Gas and liquid chromatography Metode kromatografi terbatas untuk zat yang mudah menguap, kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat nol atau ion suksr dilakukan dengan metode ini. 4. Electrospray ionization tandem mass spectrometry Kekurangan dari spektrometri massa adalah tidak terlalu baik dalam mengidentifikasi hidrokarbon yang menghasilkan ion serupa dan tidak dapat membedakan isomer optik dan geometri. Kerugiannya dikompensasi dengan menggabungkan MS dengan teknik lain, seperti kromatografi gas (GC-MS). 5. Matrix-assisted laser desorption/ionization mass spectrometry
Hasil penelitian Beberapa metode standart emas telah ditetapkan untuk
penggunaan klinis dan industry, demikian platfrom analitik baru, seperti spektrometri massa ionisasi ambien, sedang dikembangkan dan digunakan. Metode ionisasi ambien beroprasi pada tekanan atmosfir dan hanya membutuhkan pretreatment sampel untuk in real time dan analisis spektrometri massa cepat. Desorpsi ionisasi electrospray dan analisis langsung dalam waktu nyat adalah dua teknologi berbasis AIMS cepat yang dapat langsung digunakan untuk pengukuran kolesterol kuantitatif dan lebih efektif daripada pendekatan ESI langsung untuk ionisasi kolesterol. Kesimpulan Hingga saat ini, beberapa metode analisis telah dikembangkan untuk analisis kolesterol, termasuk metode kimia klasik, uji enzimatik, kromatografi gas (GC), kromatografi cair (LC), dan spektrometri massa (MS). Beberapa metode standar emas telah ditetapkan untuk penggunaan klinis dan industri. Namun demikian, platform analitik baru, seperti spektrometri massa ionisasi ambien, sedang dikembangkan dan digunakan. DART- MS disajikan sebagai alat yang menjanjikan untuk penghitungan kolesterol yang cepat dan hemat biaya yang mungkin dapat digunakan dalam POCT. Di sisi lain, teknik seperti MALDI-MSI dan DESI-MSI digunakan untuk memvisualisasikan distribusi spasial kolesterol dan turunannyadi bagian jaringan.