Nim : 2114313450032
Instruksi Penugasan:
1. Buatlah review/ulasan secara lengkap menurut Bahasa dan pemahaman anda sendiri
terhadap 2 materi ppt yang telah di berikan di google classroom (ppt Kuliah BTP 1 dan
Kuliah Analisis BTP 2)
2. Ulas dan jelaskan maksud dari gambar skema pada ppt “Kuliah Analisis BTP 2” pada
slide 6 dan 7 mengenai proses pembentukan MSG dari tetes tebu
3. Interpretasikan hasil dari analisis natrium benzoate pada slide 14 dan 15. Interpretasikan
grafik dan tabel pada slide tersebut kedalam bentuk kalimat sesuai dengan pemahaman
anda
4. Kemukakan pendapat anda mengenai MSG.
a. Mengapa MSG memiliki banyak kontroversi tentang keamanannya. Menurut
pendapat anda apakah MSG itu aman untuk dikonsumsi.
b. Kemukakan pendapat anda secara keilmuan, Jika aman ungkapkan pendapat anda
yang disertai dengan teori yang mendasari. Jika tidak aman, ungkapkan juga
pendapat anda disertai dengan teori-teori yang mendukung juga.
Jawab:
1. Review Materi
Bahan Tambahan Pangan (BTP):
A. Definisi Bahan Tambahan Pangan:
Bahan tambahan pangan adalah substansi yang sengaja ditambahkan ke
makanan untuk tujuan teknis selama produksi, pengolahan, penyimpanan,
atau transportasi.
B. Penjelasan Bahan Tambahan Pangan (BTP):
BTP mencakup berbagai zat seperti pewarna, pengawet, penyedap rasa,
pemanis, dan bahan lainnya yang digunakan untuk meningkatkan kualitas,
daya tahan, atau sifat organoleptik makanan.
C. Fungsi Bahan Tambahan Pangan:
Fungsi BTP dapat melibatkan perbaikan warna, peningkatan rasa,
peningkatan daya tahan, dan pengawetan makanan.
D. Alasan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan:
Penggunaan BTP bisa untuk meningkatkan daya tarik konsumen,
meningkatkan keamanan pangan, mempertahankan kestabilan produk, atau
memungkinkan proses produksi yang lebih efisien.
E. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan:
BTP digunakan dalam berbagai industri makanan dan minuman selama
berbagai tahap produksi.
F. Golongan BTP yang Diizinkan dan Dilarang:
Diizinkan: Terdapat golongan BTP yang diizinkan dengan batasan tertentu,
seperti pewarna alami, pengawet tertentu, dan pemanis buatan.
Dilarang: Beberapa golongan BTP, terutama yang dianggap berbahaya bagi
kesehatan, dilarang digunakan.
G. Penggolongan Bahan Tambahan Pangan:
BTP dapat digolongkan berdasarkan fungsinya, seperti pewarna, pengawet,
antioksidan, pemanis, penyedap rasa, dll.
Juga bisa digolongkan sebagai bahan tambahan pangan alami atau sintetis,
tergantung pada sumbernya.
3. Interpretasi Hasil:
A. Keberadaan Asam Benzoat:
Indikasi asam benzoat positif menunjukkan bahwa asam benzoat hadir dalam
sampel yang dianalisis.
B. Sumber Alami:
Jika indikasi asam benzoat positif ditemukan pada sampel tanaman tertentu,
seperti kayu manis, interpretasinya mungkin bahwa asam benzoat ada dalam
jumlah alami dalam tanaman tersebut.
C. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan:
Indikasi asam benzoat positif pada sampel makanan dapat menunjukkan
penggunaan asam benzoat sebagai bahan tambahan pangan atau pengawet.
D. Pencegahan atau Kontaminasi:
Jika analisis dilakukan sebagai bagian dari kontrol kualitas atau keamanan
pangan, indikasi asam benzoat positif mungkin dapat diinterpretasikan sebagai
hasil yang sesuai dengan batas keamanan yang diizinkan atau sebagai tindakan
pencegahan.
E. Konfirmasi dan Analisis Lebih Lanjut:
Indikasi asam benzoat positif perlu dikonfirmasi dengan menggunakan metode
analisis yang lebih mendalam atau spesifik. Analisis lebih lanjut dapat
memberikan informasi tentang konsentrasi asam benzoat dan relevansinya dalam
konteks tertentu.
F. Keamanan Pangan:
Jika analisis dilakukan untuk menilai keamanan pangan, hasil indikasi asam
benzoat perlu dibandingkan dengan batas keamanan yang ditetapkan oleh otoritas
kesehatan atau regulasi pangan yang berlaku.
4. Tentang MSG
MSG atau monosodium glutamat adalah zat yang sering digunakan sebagai penyedap
rasa dalam berbagai jenis masakan, termasuk mie instan:
a. Kontroversi tentang Keamanan MSG:
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia telah menyatakan
bahwa MSG aman untuk dikonsumsi secara umum. Namun, penggunaan MSG
masih tetap kontroversial.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa MSG dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, penyakit
jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Terdapat istilah “Chinese restaurant syndrome” yang mengarah pada berbagai
efek samping setelah mengonsumsi MSG, salah satunya adalah sakit kepala.
Meski demikian, belum ada bukti penelitian yang mendukung hal ini.
b. Pendapat Secara Keilmuan:
MSG sebenarnya adalah garam natrium dari asam glutamat, yang merupakan
salah satu jenis rasa umami. Umami adalah rasa kelima yang bisa dirasakan oleh
indra pengecap manusia selain rasa manis, pahit, asin, dan asam.
Glutamat sendiri tidak memiliki rasa, tetapi mampu menguatkan rasa lain dan
menambahkan rasa gurih. Oleh karena itu, MSG digunakan sebagai penyedap
rasa.
Toksikolog telah menyimpulkan bahwa MSG merupakan bahan yang tidak
berbahaya bagi sebagian besar orang, dalam jumlah besar sekali pun.
Menurut artike dari Alodokter, Studi menunjukkan bahwa konsumsi 3 gram MSG
atau lebih dalam sehari bisa menyebabkan sakit kepala dan peningkatan tekanan
darah. Namun, jika dikonsumsi secara tidak berlebihan, MSG masih tergolong
aman2.
Kesimpulannya, penggunaan MSG sebaiknya tidak berlebihan. Alternatif penyedap rasa
yang lebih sehat meliputi kecap, tomat, jamur, minyak zaitun, saus tiram, dan rumput
laut. Jika mengalami efek samping setelah mengonsumsi makanan mengandung MSG,
seperti sakit kepala, berkeringat, dan mual, sebaiknya batasi asupannya dan konsultasikan
ke dokter untuk penanganan yang tepat.