Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENCEMARAN PERAIRAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Judul: Sumber, Komponen, dan Jenis Pencemaran di Daratan, Perairan dan


Pesisir Laut

Nama: Nur Afni Nezaputri


NIM: 150254242043
Program Studi: Manajemen Sumberdaya Perairan

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang undang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup
nomor 32 tahun 2009, Pencemaran perairan adalah masuknya mahluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam peraaiaran, sehingga kualitas perairan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan perairan tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. Pencemaran perairan dapat merupakan masalah, regional
maupun lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara
serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Walaupun air merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah
terkontaminasi oleh aktivitas manusia untuk tujuan yang bermacam-macam
sehingga dengan mudah dapat tercemar.
Pencemaran perairan dapat dibedakan menjadi pencemaran air tawar dan
pencemaran air laut. Demikian juga untuk bahan pencemarnya dapat berasal dari
limbah industri (yang mengandung zat kimia berbahaya), pemukiman (sisa
makanan, air kotor bekas cucian, air mandi, dan WC), pertanian (zat kima hasil
penggunaan pestisida, pupuk tanaman), dan lain-lain. Buangan dari pemukiman
seringkali mengandung bahan pencemaran berupa organisme hidup (penyakit).
Selain berbagai virus dan bakteri, dapat pula terbawa telur parasit dari usus
manusia. Pada air tawar dapat pula terbawa senyawa-senyawa toksik dari limbah
industri yang menimbulkan keracunan pada organisme. Pencemaran peraiaran
dapat ditandai oleh turunya kualitas atau mutu, baik air daratan (sungai, danau,
rawa, dan air tanah) maupun air laut sebagai suatu akibat dari berbagai aktivitas
manusia moderen saat ini sangat beragam sesuai karakteristiknya.
Praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai sumber
pencemar, komponen pencemaran dan jenis pencemaran yang ada di 3 lokasi
yaitu daratan, perairan tawar dan pesisir laut yang ada di sekitar kampus
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Senggarang.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Mengetahui sumber pencemaran di daratan, perairan tawar dan pesisir laut
yang ada di sekitar kampus UMRAH Senggarang.
2. Mengetahui komponen pencemar di daratan, perairan tawar dan pesisir
laut yang ada di sekitar kampus UMRAH Senggarang.
3. Mengetahui jenis pencemar di daratan, perairan tawar dan pesisir laut yang
ada di sekitar kampus UMRAH Senggarang.

C. Manfaat Praktikum
Manfaat Praktikum ini adalah untuk menambah wawasan tentang
pencemaran di Daratan, Perairan tawar, dan Pesisir Laut di sekitar mpus
UMRAH Senggarang.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum dilakasanakan pada 30 Oktober 2018 di lingkungan Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan dan di Taman Budaya. Kemudian dilanjutkan pada
tanggal 6 November 2018 di pemukiman pesisir Kampung Bugis, Senggarang,
Kota Tanjungpinang. Lokasi penelitian disajikan pada gambar 1 dan 2 berikut.

Gambar 1. Lokasi praktikum di Taman Budaya,Senggarang.

Gambar 2. Lokasi pratikum di pemukiman pesisir, Kampung Bugis.


B. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum berlangsung pada Tabel 1 dan
Tabel 2 berikut:

Tabel 1. Alat
No. Alat Kegunaan
1. Kantong sampah 1 buah Menyimpan buangan padat
2. Botol Gelas Aqua secukupnya Menyimpan buangan cair
3. Buku/kertas seperlunya Mencatat hasil praktikum
4. Pulpen 1 buah Mencatat hasil praktikum
5. Kamera seperlunya Dokumentasi
6. Tali rafia Membuat transek 1x1 meter
7. Kayu seperlunya Menahan transek
8. Sarung tangan Melindungi tangan tetap steril

Tabel 2. Bahan
No. Bahan Kegunaan
1. Buangan cair Mengidentifikasi komponen,
sumber dan jenis pencemar
2. Buangan padat Mengidentifikasi komponen,
sumber dan jenis pencemar
3. Literatur terkait Literatur pendukung praktikum

C. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode observasi
dimana dengan mengambil bahan limbah kering dan cair yang ada di sekitar
menggunakan transek maupun langsung. Tahap pertama yakni mencari sumber
pencemaran yang masuk ke perairan. Setelah mendapat lokasi masuknya
pencemaran, amati dan ambil contoh limbah cair dan kering yang didapat. Amati
juga pengaruhnnya terhadap lingkungan dan organisme yang hidup di sekitar, lalu
uraikan menjadi beberapa jenis menurut komponennya. Langkah terakhir mendata
jumlah dan komponen limbah yang ditemukan.

D. Analisis Data
Data yang didapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang
kemudian dijelaskan secara deskriptif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan


Uraian hasil pengamatan disajikan pada Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5 berikut:

Tabel 3. Uraian hasil pengamatan di daratan Kampus UMRAH

Dampak &
Sumber Komponen Jenis Gambar Hasil Penerimaan
No Jumlah
Pencemar Pencemar Pencemar pengamatan Bahan
Pencemar

Sulit di urai
A 63
karena jumlah
beban
Plastik pencemar yang
selalu
bertambah

B Menurunkan
nilai estetika
pada
Kertas 19
lingkungan
sekitar

C
Aktivitas Menimbulkan
Padat bau dan
masyarakat Bungkus
9 menurunkan
Rokok
nilai estetika

D bau karet dapat


mempengaruhi
Karet lingkungan
8
Getah udara pada saat
hujan

E Aluminiu Membahayakan
m Foil kesehatan dan
5 merusak akar
pohon
F 5
Akan lambat
Cangkang terurai karna
Gonggong bukan di habitat
aslinya

Kandungan
G 2 dalam
sterofoam
terdapat racun
Sterofoam untuk
lingkungan
sekitar

Pembahasan:
Pada lingkungan kampus terdapat banyak jenis bahan pencemar yang
ditemukan (Tabel 3). Jika lingkungan tidak dijaga, salah satu yang merugikan
yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan manusia yaitu adanya elemen
mikroorganisme yag dapat menyebabkan penyakit (patogen). Mikroba ini
digolongkan kedalam berbagai jenis seperti virus, ricketssia, bakteri, protozoa,
fungi dan metazoan. Selain manusia, ekosistem yang ada dilingkungan sekitar
pasti juga akan berubah, seperti parit-parit yang ada di sekitaran kampus,
ekosistem tumbuhan dan pohon-pohon yang ada juga akan terganggu. Pada parit
akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan akan turun nilai estetikanya. Dilihat
dari fisika perairannya, warna air parit berubah menjadi kehitaman dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Semakin banyak beban pencemar yang
masuk kedalam parit menyebabkan daya dukung parit akan semakin menurun
dalam menerima beban pencemar. Sehingga diperlukan pembersihan lingkungan
yang rutin di sekitaran kampus guna melindungi ekosistem parit di sekitar
kampus, ataupun guna menjaga nilai estetika atau keindahan di lingkungan
kampus UMRAH.
Tabel 4. Uraian hasil pengamatan perairan di perairan tawar Taman Budaya

No Sumber Komponen Jenis Jumlah Gambar Dampak &


Pencemar Pencemaran Pencem Hasil Penerimaan
aran Pengamatan Bahan
Pencemaran

Tanah sulit
mengurai
plastik dan
berpotensi
A Plastik 18
menghasilkan
Aktivitas racun dari
Masyarak organisme
Padat
at Bekas pengurai
Pencucian
Sumber
penyakit dan
B Kertas 9 menurunkan
estetika
lingkungan

Pembahasan:
Dampak dan penerimaan Bahan pencemaran di perairan tawar. Menurut
Pasal 33 UUD 1945 yang sudah di amandemen, Dengan adanya pencemaran
maka lingkungan yang ada disekitarnya, baik lingkungan abiotik, lingkungan
biotik, dan lingkungan sosial akan terganggu peruntukan fungsinya. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan disekitarnya. Baik organisme,
biota,hewan dan tumbuhan yang menjadi rusak atau bahkan mati karena
pencemaran tersebut. Dilihat dari fisika perairan tawar yang ada di sekitar lokasi
pengamatan di Taman Budaya, tanaman-tanaman air banyak tumbuh di
lingkungan perairannya. Salah satu kemungkinannya adalah karena beban
pencemar yang masuk terkandung bahan-bahan organik sehingga tanaman yang
ada dapat subur dan berkembang menjadi banyak.
Tabel 5. Urairan Hasil Pengamatan Perairan di Pesisit Laut

No Sumber Komponen Jenis Jumlah Gambar Dampak &


Pencemar Pencemaran Pencemaran Hasil Penerimaan
Pengamatan Bahan
Pencemar
Sulit di urai
dan
A Plastik 58 mengganggu
ekosistem
laut
Bau busuk
serta
B Pampers 3
menurunkan
estetika
Kualitas air
menurun
dan racun
C Kain 11
bagin
organisme
perairan
Kualitas air
menurun
Kegiatan dan racun
D Kaca 4
Pembangunan bagin
jalan, Padat organisme
perumahan perairan
dan Jembatan Menurunkan
E Karet 1 kualitas
perairan

Kualitas air
menurun
dan racun
F Tali 1
bagin
organisme
perairan
Kualitas air
G Kayu 10 menurun
Kualitas air
menurun
dan racun
H Logam 4
bagin
organisme
perairan
No Sumber Komponen Jenis Jumlah Gambar Dampak &
Pencemar Pencemaran Pencemaran Hasil Penerimaan
Pengamatan Bahan
Pencemar

Menurunkan
A Kegiatan Cat 1 kualitas
Pembangun perairan
an jalan
dan Menurunkan
Cair
Jembatan kualitas
perairan dan
B Feses 1 menurunkan
kualitas biota
yang hidup di
sekitarnya

Pembahasan:
Pada wilayah pesisir Kampung Bugis, terdapat banyak aktivitas manusia
seperti pemukiman, perdagangan, pembangunan jalan, pembangunan rumah,
pembangunan jembatan dan aktivitas domestik lainnya. Dampak pencemaran Air
di wilayah pesisir Kampung Bugis terhadap kesehatan lingkungan dengan
kegiatan pembangunan yang semakin meningkat dapat menyebabkan resiko untuk
menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan sehingga fungsi ekosistem
menjadi terganggu, menurun dan tidak berfungsi optimal sebagai peruntukannya.
Hal ini berpengaruh terhadap keberadaan sumberdaya air yang semakin menurun
kualitasnnya karena akibat beban pencemar yang terus menerus masuk ke dalam
badan perairan sehingga ekosistem perairan yang tadinya belum pulih total dari
beban pencemar sebelumnya lama kelamaan menyebabkan kualitas perairan di
sekitar akan terus menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Sastrawijaya, T. 2009. Pencemaran Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta.

UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 32 Tahun 2009

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/ff7ad5e8c34d4abd05850a
6c27e84978.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai