Reklamasi pantai dengan menggunakan tanah Oleh karena itu, sebelum melaksanakan
hasil pengolahan limbah domestik dapat reklamasi pantai dengan menggunakan
menimbulkan sejumlah dampak lingkungan tanah hasil pengolahan limbah domestik,
yang perlu dipertimbangkan dengan serius. penting untuk melakukan studi dampak
Beberapa dampak yang mungkin timbul dari lingkungan yang komprehensif,
praktik ini termasuk: merencanakan dan melaksanakan langkah-
langkah mitigasi yang sesuai, serta mematuhi
- Kontaminasi Tanah dan Air: Tanah hasil semua regulasi dan standar lingkungan yang
pengolahan limbah domestik mungkin berlaku.
mengandung bahan-bahan kimia dan
mikroba yang berpotensi mencemari tanah
dan air di area reklamasi. Ini dapat
mengancam keberlangsungan ekosistem
pantai dan kesehatan masyarakat yang
tinggal di sekitarnya.
- Pencemaran Air Laut: Limbah yang
terkandung dalam tanah hasil pengolahan
limbah domestik dapat mencemari air laut di
sekitar area reklamasi, memengaruhi kualitas
air dan ekosistem laut yang terkait.
- Gangguan Terhadap Ekosistem: Reklamasi
pantai dapat mengganggu ekosistem laut
dan pesisir yang ada, termasuk habitat
hewan dan tumbuhan asli, seperti terumbu
karang, hutan mangrove, dan sebagainya. Ini
dapat menyebabkan penurunan
keanekaragaman hayati dan keseimbangan
ekosistem.
- Perubahan Pola Arus dan Erosi Pantai:
Pengisian lahan tambahan ke dalam perairan
pantai dapat mengubah pola aliran air dan
erosi pantai, yang dapat berdampak negatif
pada infrastruktur pesisir dan keberlanjutan
wilayah tersebut.
Pertama-tama, direkomendasikan untuk dengan daur ulang lumpur yang memiliki
membangun tempat pengeringan lumpur, kandungan unsur hara tinggi.
kemungkinan di kawasan Ancol, untuk C. Jika TPA semi saniter seperti yang ada di
mengurangi kadar airnya sehingga lumpur Bekasi tersedia, maka lumpur kering dapat
kering dapat dengan mudah diserahkan, digunakan sebagai bahan lapisan penutup
termasuk pengangkutan lumpur ringan yang perantara.
dikompresi dalam jumlah besar. D. Sebagai upaya terakhir, bahkan
pembuangan lumpur ke laut pun dapat
Tidak disarankan untuk menggunakan lumpur dilakukan, hanya sebagai tindakan sementara
kering sekalipun sebagai bahan reklamasi hingga sistem pengelolaan lumpur berbasis
lahan pesisir karena masalah struktural dan lahan permanen yang sesuai dapat dibangun
lingkungan berikut ini. dengan pilihan pengelolaan seperti tercantum
A. Potensi perkembangbiakan hewan pengerat di atas pada butir a-c.
dan serangga lainnya yang bahkan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat
yang serius akibat terdegradasinya bahan
organik dalam lumpur. Bahan organik dalam
lumpur di lahan reklamasi
B. Lahan reklamasi akan memiliki struktur
yang lemah sehingga mengakibatkan
penurunan tanah akibat biodegradasi lumpur
yang terus berlanjut. Apalagi, Jakarta dan
Indonesia secara keseluruhan rawan gempa.
Kejadian gempa bumi tersebut dapat
mengakibatkan kondisi bahaya pasir cepat
karena tanah yang direklamasi lebih lemah
dibandingkan dengan tanah yang direklamasi
dan dipadatkan dengan bahan anorganik
seperti pasir dan lanau. Kondisi pasir cepat
terjadi saat gempa bumi di Sulawesi.
Pilihan-pilihan yang direkomendasikan untuk
pengelolaan lumpur IPAL yang ramah
lingkungan diuraikan di bawah ini.
A. Pengomposan dengan sayuran organik dan
sisa makanan terkait limbah padat untuk
menghasilkan pupuk organik. Sangat
disarankan untuk menyelenggarakan proyek
percontohan bekerja sama dengan universitas-
universitas yang memiliki keahlian relevan
untuk menyelidiki rasio kombinasi lumpur dan
sampah organik yang sesuai untuk
menghasilkan bahan kompos dengan sifat
yang dapat diterima, khususnya tanpa
kandungan logam berat yang terlalu tinggi.
B. Pembuangan lumpur secara tersebar di
lubang galian dangkal dengan penutup pasca
tanah setelah pembuangan di kawasan hutan
alam terdekat seperti Bogor. Hal ini akan
memudahkan pemupukan lahan kehutanan