Anda di halaman 1dari 4

Aplikasi deep well injection:

Injeksi Limbah Cair Dan CO2 Kedalam Zona Deep Aquifer

a. Kesesuaian Lokasi

Salah satu tantangan utama yang perlu diperhatikan adalah risiko kebocoran CO2,
sehingga tahap penyimpanan menjadi krusial. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi melibatkan pertimbangan-pertimbangan
berikut :

- Pemilihan lokasi penyimpanan CO2 harus memperhitungkan stabilitas


tektonik dan menghindari adanya sesar, rekahan, dan lipatan.
- Lapisan batuan penutup (Cap rock) yang tersedia harus memiliki kemampuan
untuk menahan CO2.
- Kapasitas reservoir harus cukup besar agar dapat menampung jumlah CO2
yang signifikan.
- Untuk cekungan sedimen di seluruh dunia dengan suhu permukaan antara 0
hingga 30 °C, gradien geothermal antara 20 dan 60°/km, kedalaman
optimalnya adalah 800-1000 m untuk cekungan dingin (cold basin) dan 1500-
2000 m untuk cekungan hangat (warm basin).
- Permeabilitas dan porositas reservoir harus mencukupi.

Struktur geologi yang dapat dijadikan lokasi penyimpanan CO2 umumnya dapat
dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu lapisan batu bara dalam yang tidak dapat
ditambang (deep unmineable coal beds), reservoir migas yang produksinya sudah
menurun (depleted oil and gas reservoir), dan reservoir air asin dalam (deep saline
aquifer). Pada tahun 2019, Global CCS Institute melaporkan bahwa terdapat
setidaknya 51 fasilitas CCS secara global, dengan 19 di antaranya sedang beroperasi,
4 dalam tahap pembangunan, dan 28 sedang dalam berbagai tahap pengembangan.

b. Jenis dan karakteristik limbah


1. CO2: Gas CO2 yang diinjeksikan biasanya berasal dari berbagai sumber, termasuk
industri, pembangkit listrik, atau proses industri lainnya. Karakteristik CO2 dapat
melibatkan parameter seperti tekanan, suhu, dan kebersihan CO2 untuk
memastikan keefektifan proses penyimpanan.
2. Limbah Cair: Limbah cair yang diinjeksikan dapat berasal dari berbagai industri
seperti kimia, petrokimia, atau limbah domestik. Karakteristik limbah cair
mencakup komposisi kimia, pH, suhu, keberadaan logam berat, dan parameter
lainnya yang dapat mempengaruhi interaksi dengan akuifer dan lingkungan
sekitarnya.

c. Persyaratan khusus yang diterapkan


1. Pemilihan lapisan batuan yang sesuai dan stabil untuk injeksi CO2 dan limbah
cair.
2. Pengembangan teknologi penyimpanan yang efisien dan ekonomis, terutama
dalam hal penyimpanan CO2 dalam formasi air asin dalam.
3. Penerapan sistem pemantauan yang terus-menerus untuk mendeteksi potensi
kebocoran CO2, dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh,
pemantauan dekat permukaan, dan bawah permukaan.
4. Implementasi strategi pengelolaan risiko yang efektif untuk mengatasi dan
mengurangi potensi dampak negatif terkait dengan kebocoran CO2.
5. Penerapan persyaratan standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku
dalam praktik injeksi CO2 dan limbah cair.

d. Pendapat
Operasional deep well injection memiliki potensi pengaruh yang signifikan terhadap
lingkungan setempat, baik dari segi positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa
pendapat saya mengenai pengaruh operasional deep well injection terhadap
lingkungan setempat:

Positif:
1. Deep well injection dapat menjadi solusi efektif untuk pembuangan limbah cair
jangka panjang. Dengan menginjeksikan limbah cair ke dalam zona akuifer yang
sesuai, proyek ini dapat membantu mengurangi dampak pencemaran lingkungan
yang dapat diakibatkan oleh pembuangan limbah ke sumber air permukaan atau
tanah.
2. Jika deep well injection dilakukan pada depleted oil reservoir sebagai bagian dari
Enhanced Oil Recovery (EOR), ini dapat meningkatkan produksi minyak yang
masih dapat diekstraksi dari reservoir tersebut, memberikan manfaat ekonomi dan
energi.

Negatif:
1. Potensi kebocoran CO2 menjadi ancaman serius. Kebocoran dapat terjadi melalui
retakan atau rekahan di lapisan batuan, mengakibatkan pencemaran CO2 di zona
sekitar dan bahkan dapat mencapai permukaan tanah.
2. Injeksi air atau CO2 ke dalam akuifer dapat mengubah tekanan dan
mengakibatkan perubahan pada struktur akuifer lokal. Ini dapat mempengaruhi
ketersediaan air tanah dan sistem hidrogeologi setempat.
3. Perubahan kualitas air tanah dapat mempengaruhi organisme air tanah dan
ekosistem terkait. Zat kimia dalam limbah cair atau CO2 yang dapat terlarut
dalam air dapat berdampak negatif pada organisme hidup di dalamnya.

Saran:
1. Penting untuk melaksanakan sistem monitoring yang cermat dan pemantauan
terus-menerus untuk mendeteksi potensi kebocoran atau dampak negatif sejak
dini. Hal ini membantu dalam pengambilan tindakan preventif dan korektif.
2. Penelitian dan pengembangan terus-menerus diperlukan untuk memperbaiki
teknologi dan metode deep well injection agar lebih aman dan berkelanjutan.
3. Masyarakat setempat sebaiknya terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan
mendapatkan informasi transparan terkait operasional deep well injection.
Partisipasi ini dapat membantu mengidentifikasi kekhawatiran lokal dan
mengurangi ketidakpastian.

Sumber:

Firlina, Mardika. (2016). Pemanfaatan Teknologi Carbon Capture and Storage pada PLTU
dalam Upaya Mengurangi Emisi Gas Buang CO2 ke Atmosfer. ITB.
Latifah, A. A. N. & Hafidz, A. (2022). POTENSI INJEKSI LIMBAH CAIR DAN CO2
KEDALAM ZONA DEEP AQUIFER. ITB.

Anda mungkin juga menyukai