NIM : P0713221065
Kelas : Reg B
Menentukan Masalah
Seleksi Masalah
Problem Statement :
1. Pengelolaan sampah dan limbah di Pasar tidak memenuhi standart baku mutu.
2. Pencemaran lingkungan akibat sampah yang tidak diproses dalam siklum pembuangan
dan pengolahan
Research Question :
Berdasarkan Jurnal implementasi perbaikan (berupa Sampah organik pasar Sampah dan
limbah Baru sudah diolah menjadi pupuk kompos) yang telah dilakukan perhitungan efisiensi
dari pengolahan sampah organic yang dijadikan pupuk kompos dengan hasil yang didapatkan
terjadi penurunan sebesar 15.660 kg/tahun yaitu 46,4 %. Hal ini perlu ditingkatkan lagi
efektivitasnya dengan penurunan yang lebih besar. Oleh karena itu, dapat diinovasikan menjadi
produk Eco enzyme yaitu handsanitizer.
Apakah ada pengaruh penurunan pengelolaan Sampah serta limbah sayur dan buah di pasar?
Rumusan Masalah
Berdasarkan jurnal sebelumnya yang berjudul “Potensi Sampa Organik Menjadi Pupuk
Kompos Pada Kawasan Perkantoran “pada tahun 2013, ditemukan efektifitas limbah dan
sampah organik yang dijadikan menjadi kompos yaitu hanya sebesar 46,6% .Pada penelitian ini
apakah ada pengaruh dari varasi dari satuan massa sampah dan limbah buah terhadap keefektifan
membunuh kuman pada produk ecoenzym sebagai handsanitizer pada pengelolaan Sampah serta
limbah organik di pasar.
Judul :
Pengaruh variasi satuan massa sampah dan limbah buah terhadap keefektifan membunuh
kuman pada produk ecoenzym sebagai handsanitizer pada pengelolaan Sampah serta organik di
pasar .
Tugas 3 Penyusunan Latar Belakang
Jawaban 1-5 :
1. Community Concern
Setelah dilakukan studi pendahuluan pada pasar, diketahui limbah dan sampah
pasar diproses dengan cara pembakaran, pembuangan ke aliran sungai, dan
pengumpulan menuju tempat sampah terdekat untuk diangkut secara masal ke TPA
.Tindakan tersebut yang tidak berkelanjutan dan berorientasi pada lingkungan
sementara. Akumulasi dan gundukan sampah berada di zona landfill / TPA menyebabkan
penurunan kualitas
3. Political Concern
Pajanan penglolaan sampah dan limbah di lingkungan pasar harus memenuhi
persyaratan kesehatan. Dimana Persyaratan kesehatan pasar mengacu pada Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat
4. Magnitude
Dari studi pendahuluan Limbah sampah pasar oleh masyarakat diproses dengan
pilihan paling praktid dan berbiaya murah., diproses dengan cara pembakaran,
pembuangan ke aliran sungai, dan pengumpulan menuju tempat sampah terdekat
untuk diangkut secara masal ke TPA .Tindakan tersebut berorientasi pada
lingkungan sementara. Akumulasi dan gundukan sampah berada di zona landfill / TPA
menyebabkan penurunan kualitas. Dan timbunan sampah yang sudah mendorong
percepatan suatu pemanasan global dan perubahan iklim, karena berbagai penelitian
menyimpulkan daya rusak gas tersebut mencapai 23 kali lipat, dibandingkan karbon
(Dias, 2009; Sony, 2010, Banowati, 2011). Sedangkan Persyaratan kesehatan pasar
mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat,yang
seharusnya adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor
risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yangsehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah
spesifikasi teknis atau nilai yang di bakukan pada media lingkungan yang berhubungan
atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Persyaratan Kesehatan adalah
kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada medialingkungan .
5. Manageability
Bahan yang digunakan untuk membuat inovasi dari produk Eco enzyme sebagai
handsanitazer mudah untuk didapatkan dan inovasi dari bahan sampah dan limbah
organic ini bahan diaplikasikan ke dalam produk handsanitizer.
F. Keaslian Penelitian
Frac, M., & Ziemiński, K. (2012). “Methane Sama sama Penelitian Frac, M.,
fermentation process for utilization of organic meneliti tentang & Ziemiński, K :
waste”International Agrophysics, 2 pengolahan dan menggunakan
penanggulangan metode fermentasi
sampah dan limbah metana untuk proses
organic. penanggulangan
untuk membuang
berbagai jenis limbah
organik
Pahmeyer, M. J., Siddiqui, S. A., Pleissner, D., Sama sama Penelitian Pahmeyer,
Gołaszewski, J., Heinz, V., & Smetana, S. (2022). meneliti tentang M. J., Siddiqui, S. A.,
“An automated, modular system for organic waste pengolahan dan Pleissner, D.,
utilization using Hermetia illucens larvae” penanggulangan Gołaszewski, J.,
sampah dan limbah Heinz, V., &
organic. Smetana, S. :
Penelitian ini
menyajikan desain
modular dengan
mengolah limbah dan
sampah organic
menjadi biomassa.
A. Thomson , G.W Prince. (2022). “Review of the Sama- sama Variable terikat
potential for recycling CO2 from organic waste meneliti peneliti sebelumnya :
composting into plant production under controlled Pengolahan dan Pengelolaan dan
environment agriculture “ pemanfaatan pada pemanfaatan Sampah
sampah organic organic menjadi
inovasi produk
kompos dengan
tehnik pengomposan
aerobic
Variable terikat
peneliti :
Potensi keefektifan
menggunakan inovasi
produk ecoenzym
sbg handsanitizer
(dari kulit buah nanas
dan jeruk berastagi
an sayur bayam)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pasar
Pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu
produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang
yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam
bertransaksi (Hudaifah et al., 2021a). Banyak pemasaran yang memandang bahwa
penjual dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan
mengirimkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna
menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka
akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut .
Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya (Perdanawati
Pitoyo et al., 2016)
3) Pengumpulan
a) Kuat
b) Mudah di bersihkan
c) Mudah di pindahkan
4) Pengangkutan
Kegiatan pengangkutan yang dilakukan oleh petugas kebersihan sampah
pasar untuk di bawa ke penampungan sementara. Pengangkutan dalam
bentuk membawa sampah dari TPS ke TPA. Menurut Permenkes
No.519/Menkes/SK/VI/2008 tentang pedoman penyelengaraan pasar sehat
ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pengangkutan sampah :
a) Sampah Pengangkutan di pasar sehat sampah minimal dilakukan 1
kali 24 jam.
b) Tersedia alat pengangkut berupa (kendaraan/ truk) dengan syarat
kuat, mudah dibersihkan, mudah di pindahkan Menurut kepmenkes
RI Nomor 1204 tahun 2004 menjelaskan tata laksana kepada
petugas yang menangani sampah harus menggunakan alat
pelindung diri APD berupa :
1. Topi/ helm berfungsi sebagai kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung
2. Masker berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat
bekerja ditempat kerja dengan kualitas udar yang buruk c)
Pakaian panjang berfungsi untuk melindungi badan sebagian
atau seluruh bagian badan dari bahaya saat melakukan
pekerjaan
3. Pelindung kaki atau sepatu boot berfungsi sebagai alat
pengaman saat bekerja ditempat yang becek atau lumpur
4. Sarung tangan khusus berfungsi melindungi diri tangan dari
cedara saat bekerja di tempat atau situasi yang menyebabkan
cidera tangan.
5) Pengolahan dan Pemanfaatan kembali
Pengolahan Berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta No. 3 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, pengolahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 1 24 dilakukan dengan
mengubah karakteristik sampah, komposisi dan jumlah sampah yang
meliputi perubahan fisik, perubahan melalui proses kimia dan perubahan
melalui proses biologi. Sampah dapat diolah tergantung dengan jenis dan
komposisinya. Di Indonesia, sekitar 56% sampah dikelola oleh
pemerintah. Sisanya dikelola dengan cara dibakar sebesar 35%, dikubur
7,5%, dikompos 1,6%, dan dengan cara lain 15,9% (Nilam, 2016).
Berbagai alternatif yang tersedia dalam proses pengolahan sampah
diantaranya adalah sebagi berikut
a) Transformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan
yang bertujuan untuk memudahkan penyimpanan dan
pengangkutan.
b) Pembuatan kompos
Pembuatan kompos yaitu mengubah sampah melalui proses
mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan.
Output dari proses ini adalah kompos. Pengolahan dengan cara
pengomposan dilakukan dengan cara menumpuk sampah pada
lubang kecil tertentu untuk menghasilka pupuk yang alamiah.
Kompos yang terbuat dari sampah organik berfungsi untuk
mereduksi timbunan sampah. Teknik pengomposan akan
mengurangi sampah yang akan di angkut ke TPA.
c) Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik
energi panas maupun energi listrik.
d) Ecoenzym ,merupakan hasil dari fermentasi limbah sampah
organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula aren, gula
merah, atau gula tebu), dan air (Budiyanto et al., 2022).Sampah
organik sebagai bahan baku pembuatan Eco-enzyme, dengan
proses fermentasi proses fermentasinya menghasilkan gas O3
(ozon). dan Ecoenzyme memiliki manfaat yang berlipat
ganda salah satunya adalah cairan pembersih serta pupuk yang
ramah lingkungan.
Enzim yang terkandung dalam proses Fermentasi yaitu enzim lipase, tripsin,
amilase, mampu membunuh kuman, virus, dan bakteri. Dilihat dari segi ekonomi
pembuatan eco enzyme juga dapat mengurangi penggunaan cairan pembersih
lantai atau pun pembasmi serangga. Eco enzyme berfungsi diantara lain yaitu
menguraikan, menyusun, mengubah dan mengkatalis. Eco enzyme bisa digunakan
sebagai disenfeksi dalam untuk keperluan rumah tangga seperti pembersih lantai
karena bersifat asam, sebagai pemurnian udara atau menghilangkan bau dan udara
beracum terlarut, sebagai pengawet makanan karena mengandung asam propionat
yang efektif dalam mencegah pertumbuhan mikroba. Didalam Eco Enzym juga
terkanung asam asetat yang dapat menghancurkan organisme, sehingga dapat
digunakan sebagai insektisida dan pestisida. Pengaplikasian eco enzyme ini dapat
digunakan untuk pengawetan buah stoberi dan buah tomat. Buah yang mengalami
pembusukan terjadi perubahan tekstur. Pembusukan buah tomat terjadi pada hari
keempat, setelah diberi eco enzime 100% mengalami penurunan kualitas pada
hari keenam, sedangkan yang diberikan konsentrasi 50% mengalami penurunan
kualitas pada hari kelima (Suprayogi et al., 2022).
B. Kerangka Teori
1. Variabel Bebas 2. Variabel Terikat
C. Kerangka Konsep
Metode Sampah dan Limbah
Pasar
Pengolahan dan (Hudaifah et al., 2021b)
pemanfaatan kembali(Ii
& Teori, 2015).
Mekanisme penurunan
Media Sampah dan Sampah dan Limbah di
Variasi
Limbah Pasar Pasar
Satuan massa
Organic ( buah) (Ii & Teori, 2015).
Pengolahan dan
pemanfaatan sampah dan Keefektifan membunuh kuman pada
limbah kulit buah dengan produk ecoenzym sebagai
variasi satuan massa pada handsanitizer pada pengelolaan
produk ecoenzym sebagai Sampah serta limbah organic di
handsanitizer pasar
1. Kepadatan lalat.
2. Waktu (minimal 3
bulan)
E. Hipotesis
1) Hipotesis Mayor
Ada pengaruh variasi satuan massa dan jenis limbah kulit buah ,terhadap
keefektifan membunuh kuman pada produk ecoenzym sebagai handsanitizer pada
pengelolaan Sampah serta limbah organik di pasar.
2) Hipotesis Minor
a. Ada pengaruh variasi 200gram kulit buah terhadap keefektifan
membunuh kuman pada produk ecoenzym pada handsanitizer
b. Ada pengaruh variasi 400gram kulit buah terhadap keefektifan
membunuh kuman pada produk ecoenzym pada handsanitizer.
c. Ada pengaruh variasi 800 gram kulit buah terhadap keefektifan pada
produk ecoenzym pada handsanitizer
d. Ada pengaruh variasi 1600 gram kulit buah terhadap keefektifan pada
produk ecoenzym pada handsanitizer
BAB 1II
METODE PENELITIAN
OK- : Pengendalian Sampah dan Limbah Pasar tanpa dilakukan pengelolaan dengan
inovasi Eco Enzym Handsanitizer
O1’ : Pengendalian Sampah dan Limbah Pasar setelah dilakukan pengelolaan dengan
inovasi Eco Enzym Handsanitizer dan Keefektifan angka membunuh kuman pada
Hansanitzer dengan satuan massa 400 gram
O2’ : Pengendalian Sampah dan Limbah Pasar setelah dilakukan pengelolaan dengan
inovasi Eco Enzym Handsanitizer dan Keefektifan angka membunuh kuman pada
Hansanitzer dengan satuan massa 800 gram
O3’ : Pengendalian Sampah dan Limbah Pasar setelah dilakukan pengelolaan dengan
inovasi Eco Enzym Handsanitizer dan Keefektifan angka membunuh kuman pada
Hansanitzer dengan satuan massa 1600 gram
OK- ‘ : Pengendalian Sampah dan Limbah Pasar tanpa dilakukan pengelolaan dengan
inovasi Eco Enzym Handsanitizer
Populasi dalam penelitian ini adalah 15. 000 gram (15 kg) limbah dan sampah
organik di Pasar, yang didapat di pasar Gamping ,Sleman ,Yoyakarta.
2. Sampel
Tehnik pengambilan sampel liba dan sampah organik di pasar dilakukan dengan
cara purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan jumlah
tertentu ,pertimbangan tersebut didasarkan pada tujuan peneltian ,karena peneliti
merasa sample yang di ambil perlu perlakuan pemanfaatan tentang masalah yang
akan di teliti oleh peneliti. (Chan et al., 2019) . Pengolahan yang dilakukan adalah
pemanfaatan limbah dan sampah organik dipasar dari kegiatan jual beli dan system
pengelolaan sampah dan limbah oleh petugas pengelola di pasar . Variasi satuan
massa ya digunakan adalahh 400 gram, 800 gram, 1600 gram yang dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali, sehingga total limbah dan sampah yang digunakan
adalah 8.400 gram (8,4 kg) . Sampel uji kualitas pada produk ecoenzym pada
handsanitizer dibuat seebanyak 9 sampel.
3. Kepadatan lalat.
4. Waktu (minimal 3
bulan)
E. Instrumen dan Pengumpulan Data
b. Bahan :
1) Muller Hinton Agar
2) produk antiseptik hand sanitizer
G. . Prosedur Penelitian
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). dampak limbah dan sampahrumah tangga. 21(1), 1–9.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Budiyanto, C. W., Yasmin, A., Fitdaushi, A. N., Rizqia, A. Q. S. Z., Safitri, A. R., Anggraeni, D.
N., Farhana, K. H., Alkatiri, M. Q., Perwira, Y. Y., & Pratama, Y. A. (2022). Mengubah
Sampah Organik Menjadi Eco Enzym Multifungsi: Inovasi di Kawasan Urban. DEDIKASI:
Community Service Reports, 4(1), 31–38. https://doi.org/10.20961/dedikasi.v4i1.55693
Chan, F., Kurniawan, A. R., Kalila, S., Amalia, F., Apriliani, D., & Herdana, S. V. (2019). the
Impact of Bullying on the Confidence of Elementary School Student. Jurnal Pendas
Mahakam, 4(2), 152–157.
https://jurnal.fkip-uwgm.ac.id/index.php/pendasmahakam/article/download/347/220/
Hudaifah, A., Cholilie, I. A., & Tutuko, B. (2021a). Sistem Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Pasar Tradisional Terpadu Guna Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Sumput,
Driyorejo, Kab. Gresik. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 14–23.
https://journal.inspirasi.or.id/index.php/jppm
Hudaifah, A., Cholilie, I. A., & Tutuko, B. (2021b). Sistem Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Pasar Tradisional Terpadu Guna Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Sumput,
Driyorejo, Kab. Gresik. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 14–23.
Jelita, R. (2022). Produksi Eco Enzyme dengan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga untuk
Menjaga Kesehatan Masyarakat di Era New Normal. Jurnal Maitreyawira, 3 (1)(69), 5–24.
Nissa, U. R., Astuti, A. P., & Maharani, E. T. W. (2020). Organoleptic Test of the Ecoenzyme
Pineapple Honey With Variations in Water Content. Seminar Nasional Edusaintek FMIPA
UNIMUS 2020, 408–414.
Nurdiana, Juli, Indriana, Hana and Meicahayanti, I. (2017). Analisis Pengelolaan Sampah
Berdasarkan Komposisi Sampah. August.
Perdanawati Pitoyo, P. N., Arthana, I. W., & Sudarma, I. M. (2016). Kinerja Pengelolaan
Limbah Hotel Peserta Proper Dan Non Proper Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 10(1), 33.
https://doi.org/10.24843/ejes.2016.v10.i01.p06
Rochyani, N.-, Utpalasari, R. L., & Dahliana, I. (2020). ANALISIS HASIL KONVERSI ECO
ENZYME MENGGUNAKAN NENAS (Ananas comosus ) DAN PEPAYA (Carica papaya
L.). Jurnal Redoks, 5(2), 135. https://doi.org/10.31851/redoks.v5i2.5060
Setyawati, L. M. (2013). Potensi Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik pada Kawasan
Perkantoran. Jurnal Permukiman, 8(1), 45. https://doi.org/10.31815/jp.2013.8.45-52
Suprayogi, D., Asra, R., & Mahdalia, R. (2022). Analisis produk eco enzyme dari kulit buah
Nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk Berastagi (Citrus X sinensis L.). Jurnal Redoks, 7(1),
20–21.
Yulistia, E., & Chimayati, R. L. (2021). Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Ekoenzim.
Unbara Environment Engineerring Journal, 02(01), 1–6.