Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah Manajemen Logistik

“SISTEM LOGISTIK”

A. LOGISTIK TERPADU

Konsep logistic terpadu itu terdiri dari 2 usaha yang berkaitan yaitu :

1. Operasi logistic

Aspek operasional logistic ini adalah mengenai manajemen pemindahan

(movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi operasi

logistic itu dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material

atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada

penyerahan produk yang dibuat atau diolah itu kepada langganan atau

konsumen. Untuk manufaktur besar, operasi logistic ini dapat terdiri dari ribuan

pemindahan (movement = pergerakan) yang berakhir pada penyerahan produk-

produk itu pada industri pemakai, para pengecer. Grosir, dealer, atau perantara

pemasaran lainnya.

Untuk pembahasan, operasi logistic itu dapat dibagi ke dalam 3 kategori :

Ω Manajemen distribusi fisik

Ω Manajemen material

Ω Transfer persediaan barang di dalam perusahaan

2. Koordinasi logistic

Koordinasi logistic adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan terhadap

masalah-masalah operasional. Koordinasi dapat dibagi ke dalam 4 bidang

manajerial yaitu :
Ω Peramalan (forecasting) pasar produk,

Peramalan pasar-produk merupakan usaha awal dari suatu perusahaan untuk

merujukkan (reconcile) membuat program.

Ω Pengolahan pesanan,

Pengolahan pesanan yang meliputi informasi yang up-to-date mengenai sifat

permintaan, merupakan suatu aspek yang esensial bagi koordinasi logistic.

Ω Perencanaan operasi, dan

Untuk mengkoordinasi kegiatan logistic, peramalan dan pengalaman yang

diperoleh dari pengolahan pesanan itu, idealnya haruslah dipersatukan

(synthesized). Penyatuan ini dinamakan perencanaan operasi. Rencanaan

operasi itu menyatukan apa yang sanggup dilakukan oleh perusahaan dengan

apa yang diinginkan untuk dilakukan oleh manajemen dimasa depan.

Ω Procurement, atau perencanaan kebutuhan material.

Procurement dan penjadwalan jangka pendek pada perusahaan pembuatan

(manufacturing) biasanya membutuhkan jauh lebih banyak koordinasi

daripada procurement untuk perusahaan yang hanya menjual kembali

(resale).

B. MISSI LOGISTIK

Missi logistic suatu perusahaan adalah mengembangkan suatu system yang dapat

memenuhi kebijaksanaan pelayanan dengan biaya pengeluaran yang serendah

mungkin. Perencanaan sokongan logistic itu menyangkut 2 pertimbangan

kebijaksanaan yaitu :
Ω Prestasi pelayanan

Prestasi logistic itu adalah masalah prioritas dan biaya. Apabila suatu

barang tidak tersedia pada waktu ia butuhkan oleh pabrik, maka pabrik itu

mungkin terpaksa ditutup dengan akibat kerugian biaya dan kemungkinan

kerugian penjualan. Akibat dari kegagalan tersebut adalah besar. Prestasi

logistic itu diukur dengan availability (penyediaan), capability

(kemampuan),dan quality (mutu).

 Availability (penyediaan) itu adalah menyangkut kemampuan

perusahaan untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan material atau

produk.

 capability (kemampuan adalah menyangkut jarak waktu antara

penerimaan suatu pesanan dengan pengantaran barangnya.

 quality (mutu) prestasi adalah menyangkut berapa jauh baiknya tugas

logistic itu secara keseluruhan dilaksanakan, dilihat dari besarnya

kerusakan, item-item yang betul, pemecahan masalah-masalah yang tak

terduga.

Ω Total pengeluaran biaya yang memberikan hasil tercapainya pengembalian

yang dikehendaki atas investasi atau sasaran-sasaran tertentu lainnya dari

perusahaan. Keseimbangan ini adalah kebijaksanaan logistic yang

selanjutnya akan memberikan mandate manajerial untuk menuntun desain

system. Biasanya perusahaan akan mendapatkan bahwa hubungan yang

terbaik antara prestasi logistic dengan biaya itu adalah hubungan yang

bimbang antara prestasi yang layak dengan pengeluaran biaya yang realistis.
C. PROSES LOGISTIK MENURUT SALURAN

Penyesuaian

Penyesuaian adalah menyangkut penciptaan segolongan barang. Pada beberapa

tempat dalam proses logistic, barang-barang harus dipusatkan, dipilih, dan disebar ke

level berikutnya dalam saluran logistic.

Handling (penanganan)

Fungsi handling merupakan salah satu yang termahal dalam kegitan saluran.

Sekali sesuatu atau segolongan barang mencapai tempat behentinya, maka mulaiah

shuffling (pengocokan).

Factor-faktor antar organisasi

Oleh karena suatu urutan fungsi harus dilaksanakan dalam proses logistic, maka

tidaklah heran jika sejumlah perusahaan bergabung untuk membentuk suatu saluran.

Hanyalah melalui koordinasi, kebutuhan transaksi dapat dipenuhi seluruhnya.

Masing-masing organisasi itu berdiri untuk suatu tujuan dan melaksanakan jasa-jasa

karena mengharapkan suatu pengembalian atas investasi dan usahanya.

Sifat saluran logistic

Penyelesaian proses logistic membutuhkan penggunaan berbagai fasilitas

perusahaan dan para spesialis perantara. Ada 2 faktor yang sangat menentukan dalam

perencanaan saluran logistic :

1. Perencanaan itu haruslah meliputi total saluran dan bukannya satu perusahaan

saja

2. Haruslah berhati-hati memilih spesialisasi perantara itu dengan melihat pada

kompetensi logistic dan bukan pada kemampuan pemasaran saja.


Ruang lingkup perencanaan saluran

Proses logistic tidaklah berakhir dengan terjadinya transfer pemilikan. Ia tidaklah

berakhir dengan dioperkannya produk itu ke level berikutnya dalam saluran distribusi

atau bahkan pada waktu diserahkannya prosuk itu kepada seorang pembeli, kecuali

kalau semua syarat-syarat transaksi itu telah dipenuhi.

Pemilihan perantara

Factor kedua yang sangat penting dalam perencanaan saluran adalah ketelitian

dalam memilih perantara khusus yang didasarkan atas kompetisi logistic.

Konsep pemisahan saluran

Saluran transaksi terdiri dari sekelompok perantara yang mengusahakan proses

perdagangan. Sasaran dari saluran transaksi adalah perundingan, membuat kontrak,

dan mengelola perdagangan berdasarkan basis yang kontiniu. Keseluruhan daya

usaha pemasaran yang kreatif terdapat di dalam saluran transaksi. Para peserta dalam

kegiatan saluran transaksi ini adalah para spesialisasi pemasaran.

Saluran logistic terdiri dari jaringan para perantara yang menyelenggarakan fungsi

penyesuaian (adjustment), pemindahan (transfer), penyimpanan, penanganan

(handling), dan komunikasi.

D. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM LOGISTIK

Ada 5 komponen yang bergabung untuk membentuk system logistic, yaitu :

1. Struktur lokasi fasilitas

Ada kelemahan dalam analisa ekonomi klasik yaitu ia mengabaikan peranan

lokasi fasilitas bagi penyelenggaraan operasi.


2. Trasportasi

Dalam suatu jaringan fasilitas, transportasi merupakan suatu mata rantai

penghubung. Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai 3 alternatif untuk

menetapkan kemampuan transportasinya.

Ω Armada peralatan swasta dapat dibeli atau disewa.

Ω Kontrak khusus dapat diatur dengan spesialis transport untuk mendapatkan

kontrak jasa pengangkutan

Ω Suatu perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari suatu perusahaan transport

berijin yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

biaya tertentu.

Dilihat dari sudut pandang system logistic, terdapat 3 faktor yang memegang peranan

utama dalam menentukan kemampuan pelayanan transport, yaitu : (1) biaya (2)

kecepatan (3) konsistensi.

3. Persediaan (inventory)

Kebutuhan akan transport diantara berbagai fasilitas itu didasarkan atas

kebijaksanaan persediaan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Tujuan dari

integrasi persediaan ke dalam system logistic adalah untuk mempertahankan jumlah

item yang serendah mungkin yang sesuai dengan sasaran pelayanan untuk nasabah.

Program logistic hendaklah diadakan dengan tujuan meningkatkan sesedikit mungkin

aktiva pada pengadaan persediaan. Jawaban untuk program persediaan yang sehat

dapat dijumpai dalam penyebaran yang selektif yang berkisar disekitar 4 faktor, yaitu:

Ω Mutu nasabah

Ω Mutu produk
Ω Integrasi transport

Ω Kegiatan saingan

4. Komunikasi

Komunikasi adalah kegiatan yang seringkali diabaikan dalam system logistic.

Dijaman lampau mengabaikan ini sebagian disebabkan oleh kurangnya peralatan

pengolahan data dan peralatan penyampaian data yang dapat menangani arus

informasi yang diperlukan. Akan tetapi, sebab yang lebih penting adalah kurangnya

pemahaman terhadap dampak dari komunikasi yang cepat dan akurat terhadap

prestasi logistic.

5. Penanganan (handling) dan penyimpanan (storage)

Handling ini menimbulkan banyak sekali biaya logistic dilihat dari pengeluaran

untuk operasi dan pengeluaran modal.

E. SISTEM LOGISTIK

Ada 3 pola yang menonjol yang banyak dipakai untuk operasi logistic, yaitu :

1. Sistem esolon

Ciri-ciri esensial dari system eselon adalah bahwa persediaan ditumpuk pada satu

atau lebih tempat sebelum ia sampai di tujuan akhirnya.

2. Sistem langsung

Bertolak belakang dengan system eselon adalah sisten yang beroperasi langsung

dari salah satu atau sejumlah pusat penumpukan persediaan. Perusahaan yang

menjalankan distribusi langsung ini mendapatkan bahwa usaha pemasaran mereka

paling baik ditunjang oleh suatu persediaan sentral dari mana pesanan-pesanan
nasabah dapat dipenuhi. System distribusi langsung ini sering kali menggunakan alat

transport berkecepatan tinggi dan alat pengolah data elektronik untuk mengatasi

jauhnya jarak dengan nasabah.

3. Sistem fleksibel

System logistic yang paling lazim adalah system yang mengkombinasikan

prinsip-prinsip eselon dengan prinsip-prinsip system langsung menjadi satu pola

operasi yang fleksibel, sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, selektivitas

persediaan didorong adanya dalam desain system logistic. Sebagian produk atau

material dapat ditahan di gudang-gudang sedangkan yang lainnya dapat langsung

didistribusikan. Dalam banyank hal, sifat, komposisi, atau besarnya pesanan akan

menentukan lokasi dari mana seorang nasabah akan dilayani.

Anda mungkin juga menyukai