LEMBAR PENGESAHAN
TANDA
TINDAKAN NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN
Diperiksa
Maria Christina P, SST, M.Eng Inspektor
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Program proteksi dan keselamatan radiasi dibuat dengan tujuan untuk
menunjukkan tanggungjawab manajemen proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan
filosofi keselamatan radiasi, yaitu justifikasi, limitasi, dan optimasi. Sehingga risiko
pemanfaatan Betatron 7 MeV dapat dikurangi serendah mungkin, sedangkan manfaat
yang diperoleh sebesar-besarnya. Selain itu agar setiap pengguna Betatron dapat dijamin
keselamatannya.
I.4 Definisi
1) Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disebut BAPETEN adalah instansi
yang bertugas melaksanakan pengawasan melalui peraturan, perizinan, dan inspeksi
terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.
3) Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi.
5) Nilai Batas Dosis adalah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat
diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu
tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat pemanfaatan tenaga
nuklir.
6) Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir
7) Pemegang Izin adalah orang atau badan yang telah menerima izin pemanfaatan tenaga
nuklir dari BAPETEN.
8) Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
Proteksi Radiasi.
9) Ahli Radiografi yang selanjutnya disebut Radiografer Tingkat II adalah orang yang
berkompeten melakukan pekerjaan radiografi dengan menggunakan zat radioaktif
dan/atau pembangkit Radiasi Pengion, yang memiliki paling kurang Sertifikat
Keahlian Uji Tak Rusak Tingkat II.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 4 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
10) Operator Radiografi yang selanjutnya disebut Radiografer Tingkat I adalah orang
yang berkompeten melakukan pekerjaan radiografi dengan menggunakan zat
radioaktif dan/atau pembangkit Radiasi Pengion, yang memiliki paling kurang
Sertifikat Keahlian Uji Tak Rusak Tingkat I, dan bekerja di bawah pengawasan
Radiografer Tingkat II.
11) Fasilitas Terbuka adalah tempat kegiatan radiografi industri dengan Peralatan
Radiografi tidak terpasang secara tetap di mana zat radioaktif dan/atau Pembangkit
Radiasi Pengion dapat dicapai dari berbagai akses.
12) Koordinator Petugas Proteksi Radiasi adalah personal yang ditunjuk berdasarkan
Surat Tugas PI mempunyai tugas untuk mengkoordinir PPR yang ada di lapangan.
13) Pelatihan adalah proses pembelajaran yang berupa teori dan/atau praktik dalam rangka
memenuhi Standar Kompetensi.
15) Kawasan adalah tempat di mana kegiatan Radiografi Industri dilakukan dengan
kondisi yang mudah dicapai menggunakan moda transportasi darat, dengan radius 5
Km (lima kilometer) yang dikelola dalam satu manajemen.
16) Paparan Darurat adalah paparan yang diakibatkan terjadinya kondisi darurat nuklir
atau radiologik
17) Intervensi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan atau
kemungkinan terjadinya paparan kronik dan PaparanDarurat.
18) Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan, termasuk kesalahan
operasi, kerusakan atau kegagalan fungsi alat, atau kejadian lain yang menjurus pada
timbulnya dampak radiasi, kondisi paparan radiasi dan/atau kontaminasi yang
melampaui batas sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 5 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
BAB II
Adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan oleh BAPETEN dinyatakan
mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi yang
memanfaatkan sumber radiasi pengion dan atau zat radioaktif. Dalam
pelaksanaannya sehari-hari, petugas proteksi radiasi dikoordinir oleh seorang
koordinator petugas proteksi radiasi.
3) Pekerja Radiasi
Pekerja radiasi yang meliputi Radiografer Tingkat II, Radiografer Tingkat I, dan
Asisten Radiografer adalah setiap orang yang bekerja di instalasi radiasi pengion
yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat
umum.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 6 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
Pemegang
Izin
Ka.TPBK2
Wakil TPBK2
Pekerja radiasi
Kegiatan tidak lanjut meliputi verifikasi tindakan koreksi yang dilakukan dan
pelaporan hasil verifikasi tersebut.
Pihak perusahaan melaksanakan audit eksternal pada kurun waktu
sekali dalam setahun. Hasil dari penilaian inspeksi atau audit eksternal disebut
sebagai Indeks Keselamatan dan Keamanan atau IKK. IKK didasarkan pada
penilaian 7 indikator, yaitu:
1. Kondisi perizinan
2. Ketersediaan SDM
3. Pemantauan dosis pekerja radiasi
4. Pemantauan kesehatan pekerja radiasi
5. Ketersediaan peralatan keselamatan dan keamanan Sumber
Radiasi Pengion
6. Pemantauan paparan radiasi daerah kerja
7. Ketersediaan dan kesesuaian dokumen dan rekaman
keselamatan dan keamanan Sumber Radiasi Pengion
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS RADIOGRAFI DENGAN BETATRON
7 MEV DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
Berikut merupakan denah ruang penyimpanan fasilitas radiografi betatron PT. SENTONO
PETROLEUM :
Denah di atas merupakan perancangan ruang penyimpanan yang sesuai dengan kondisi
dan lokasi di PT.Sentono Petroleum dengan ukuran 5 m × 3 m dan tinggi 4 m.
a. Tebal dinding utama untuk rancangan ruang Betatron 7 MeV adalah sebagai berikut
: dinding utama sebesar 24 cm beton atau 7,26 mm Pb.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 18 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
Daerah
No. Nama Ruang
Pengendalian Supervisi
1 Ruang Kontrol dan PSU - X
2 Ruang Radiator X -
2
1
ALAT
Keterangan :
Alat = Betatron 7 MeV
1 = Daerah pengendalian (jarak 1 m – 1.5 km)
2 = Daerah supervise ( > 1.5 km dari alat)
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 21 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
BAB IV
PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
e. Indikator kVpadam
f. Indikator mAmenyala
3. Bila waktu penyinaran terpenuhi, alarm bunyi
akanteraktifkan. Kemudian matikan kunci pesawat, dan
biarkan pesawat ±3 menit menjalani waktupenyinaran.
4. Amati indikator “AGING”, bila indikator “AGING” masih
menyala, maka pesawat masih perlu dilakukan pemanasan,
kemudian ulangi langkah 1 s/d langkah 3.
a. Bila indikator “AGING” padam, putar / naikkan
perubah kV hingga indikator AGING menyala.
Diulangi langkah 1 s.d. langkah3.
b. Lakukan survey radiasi selama penyinaran, letakkan
tanda radiasi sesuai dengan hasil pengukuran dan
kemudian dicatat. Selama penyinaran, daerah radiasi
harusdiawasi.
c. Lakukan aging hingga tegangan yang diperlukan
dapat tercapai.
d. Matikan indikator Ready, dan ambil kunci pas / kunci
ring, kembalikan timer pada posisi nol dan kV
minimum. Pesawat siap untuk digunakan pada
kegiatan praktikum. Pastikan sebelum kegiatan
dimulai, buka window pesawat.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 26 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
IV.2.1.5 Pengoperasian
a. Cara pengoperasian dimulai dari menghidupkan tombol utama
dengan meng-ON kan switch pada power unit, maka lampu
indikator warna hijau akan menyala.
b. Setelah 12 menit secara otomatis lampu hijau akan mati dan
lampu kuning akan menyala secara flip-flop. Ini memberikan
petunjuk bahwa pesawat betatron siap untuk dilakukan expose
(ready). Jika tombol expose ditekan maka lampu indikator
expose berwarna merah menyala disertai alarm sampai
waktu yang telah disetting.
c. Pada uji fungsi terdapat tanda-tanda kenaikan energi, yang dapat
diketahui dari indikator energi yang. Jika dalam kondisi
normal, energi akan naik dari posisi awal sampai
mencapai posisi setting.
d. Langkah selanjutnyadilakukan penelusuran kembali yaitu dengan
melakukan pengkuran dengan input tegangan.
e. Dilakukan penelusuran pada sumber tegangan yaitu sebuah trafo
dan kapasitor bank.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 27 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
3. Mekanisme dan jangka waktu pelaporan kepada pihak yang terkait (PI, klien
radiografi, BAPETEN) jika terjadi keadaan darurat. Laporan pencarian
keterangan mengenai paparan kedaruratan harus disampaikan secara tertulis
kepada Kepala BAPETEN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah terjadinya
keadaan darurat.
4. Membuat format laporan tertulis ke BAPETEN.
5. Pelatihan (Training) yang dilakukan dalam hal penanggulangan keadaan darurat
beserta periode pelaksanaannya (secara berkala) seperti yang tercantum pada
II.3.2.
IV.3.1. Organisasi dan Personil Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD)
Struktur organisasi penanggulangan keadaan darurat adalah sebagai
berikut:
PEMEGANG IZIN (PI)
(DIREKTUR)
PENGENDALI OPERASI
KOORDINATOR
(PETUGAS PROTEKSI RADIASI DI
LAPANGAN)
BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi
Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, PT. SENTONO
PETROLEUM menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil
pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:
Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
Hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
Hasil pemantauan kesehatan bagi PekerjaRadiasi.
Tabel 5.1. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis
pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi Ada
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas Ada
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima Ada
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Ada
Radiasi
BAB VI
PENUTUP
Pada prinsipnya penggunaan zat radioaktif dan sumber radiasi pengion memiliki
potensi bahaya kecelakaan radiasi yang cukup besar. Untuk menghindari terjadinya
kecelakaan radiasi, baik pembimbing praktek/asisten, mahasiswa maupun pengguna
diharuskan mematuhi peraturan yang tertera pada petunjuk pelaksanaan, melakukan
pekerjaannya dengan hati- hati, serta menggunakan alat-alat pengaman yang diperlukan.
Untuk menjamin bahwa penggunaan zat radioaktif dan sumber radiasi pengion khususnya
fasilitas Betatron ini telah memenuhi prosedur keselamatan, maka program proteksi dan
keselamatan radiasi harus dilaksanakan dan dipatuhi, sehingga pemanfaatannya bersifat
aman bagi pekerja, masyarakat,maupun lingkungan di sekitar daerah kerja.