Anda di halaman 1dari 42

Nomor Dokumen :

PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018


DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 1 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

LEMBAR PENGESAHAN

TANDA
TINDAKAN NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN

1) Nining Hana Yuniarti


Disiapkan PPR
2) Said Wigo Ardiyatno

Diperiksa
Maria Christina P, SST, M.Eng Inspektor

Disahkan Edy Giri Rachman P., Ph.D. Direktur


Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 2 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Program proteksi dan keselamatan radiasi dibuat karena bahwa PT. SENTONO
PETROLEUM mempunyai tugas untuk melaksanakan program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan industri perminyakan. Untuk menunjang
kelancaran penyaluran minyak, PT. SENTONO PETROLEUM memiliki peralatan
Betatron 7 MeV yang digunakan untuk pemeriksaan/inspeksi sambungan pipa dan
kecacatan alat logam lainnya. Untuk menjamin keselamatan penggunaan Betatron 7 MeV
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka diperlukan program proteksi dan
keselamatan radiasi. Sehingga pekerja maupun lingkungan di sekitarnya dapat dijamin
keselamatan dan keamanannya.

I.2 Tujuan
Program proteksi dan keselamatan radiasi dibuat dengan tujuan untuk
menunjukkan tanggungjawab manajemen proteksi dan keselamatan radiasi sesuai dengan
filosofi keselamatan radiasi, yaitu justifikasi, limitasi, dan optimasi. Sehingga risiko
pemanfaatan Betatron 7 MeV dapat dikurangi serendah mungkin, sedangkan manfaat
yang diperoleh sebesar-besarnya. Selain itu agar setiap pengguna Betatron dapat dijamin
keselamatannya.

I.3 Ruang Lingkup


Program proteksi dan keselamatan radiasi dilaksanakan di lingkungan PT.
SENTONO PETROLEUM. Rencana kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
pemantauan daerah kerja, pemantauan perorangan, perawatan peralatan, dan pemantauan
kesehatan pekerja radiasi.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 3 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

I.4 Definisi
1) Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya disebut BAPETEN adalah instansi
yang bertugas melaksanakan pengawasan melalui peraturan, perizinan, dan inspeksi
terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.

2) Keselamatan Radiasi Pengion yang selanjutnya disebut Keselamatan Radiasi adalah


tindakan yang dilakukan untuk melindungi pekerja, anggota masyarakat, dan
lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

3) Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi.

4) Peralatan Radiografi Industri yang selanjutnya disebut Peralatan Radiografi adalah


peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan struktur dan/atau kualitas bahan dengan
metode uji tak rusak dengan zat radioaktif dan/atau Pembangkit Radiasi Pengion.

5) Nilai Batas Dosis adalah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat
diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu
tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat pemanfaatan tenaga
nuklir.

6) Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir

7) Pemegang Izin adalah orang atau badan yang telah menerima izin pemanfaatan tenaga
nuklir dari BAPETEN.

8) Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan oleh
BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
Proteksi Radiasi.

9) Ahli Radiografi yang selanjutnya disebut Radiografer Tingkat II adalah orang yang
berkompeten melakukan pekerjaan radiografi dengan menggunakan zat radioaktif
dan/atau pembangkit Radiasi Pengion, yang memiliki paling kurang Sertifikat
Keahlian Uji Tak Rusak Tingkat II.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 4 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

10) Operator Radiografi yang selanjutnya disebut Radiografer Tingkat I adalah orang
yang berkompeten melakukan pekerjaan radiografi dengan menggunakan zat
radioaktif dan/atau pembangkit Radiasi Pengion, yang memiliki paling kurang
Sertifikat Keahlian Uji Tak Rusak Tingkat I, dan bekerja di bawah pengawasan
Radiografer Tingkat II.

11) Fasilitas Terbuka adalah tempat kegiatan radiografi industri dengan Peralatan
Radiografi tidak terpasang secara tetap di mana zat radioaktif dan/atau Pembangkit
Radiasi Pengion dapat dicapai dari berbagai akses.

12) Koordinator Petugas Proteksi Radiasi adalah personal yang ditunjuk berdasarkan
Surat Tugas PI mempunyai tugas untuk mengkoordinir PPR yang ada di lapangan.

13) Pelatihan adalah proses pembelajaran yang berupa teori dan/atau praktik dalam rangka
memenuhi Standar Kompetensi.

14) Kompetensi adalah kemampuan untuk menerapkan keterampilan, pengetahuan, dan


sikap kerja dalam melaksanakan tugas yang relevan dengan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15) Kawasan adalah tempat di mana kegiatan Radiografi Industri dilakukan dengan
kondisi yang mudah dicapai menggunakan moda transportasi darat, dengan radius 5
Km (lima kilometer) yang dikelola dalam satu manajemen.

16) Paparan Darurat adalah paparan yang diakibatkan terjadinya kondisi darurat nuklir
atau radiologik

17) Intervensi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan atau
kemungkinan terjadinya paparan kronik dan PaparanDarurat.

18) Kecelakaan radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan, termasuk kesalahan
operasi, kerusakan atau kegagalan fungsi alat, atau kejadian lain yang menjurus pada
timbulnya dampak radiasi, kondisi paparan radiasi dan/atau kontaminasi yang
melampaui batas sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 5 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB II

PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1 Struktur Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi


Berkaitan dengan keselamatan radiasi, PT. SENTONO PETROLEUM memiliki
Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang bertanggungjawab atas
penyelenggaraan proteksi dan keselamatan radiasi, pengawasan, dan pemanfaatan sumber
radiasi pengion dan atau zat radioaktif di lingkungan PT. SENTONO PETROLEUM.
Proteksi dan Keselamatan Radiasi terdiri atas 3 (tiga) komponen yang mempunyai tugas,
kewajiban dan tanggung jawab terhadap proteksi dan keselamatan radiasi. Komponen
yang dimaksud adalah:
1) Pemegang Izin

Adalah Direktur Utama PT. SENTONO PETROLEUM yang menerima izin


pemanfaatan tenaga nuklir dari BAPETEN dan ditunjuk untuk mewakili dan
bertanggungjawab atas instalasi.
2) Petugas Proteksi Radiasi

Adalah petugas yang ditunjuk oleh Pemegang Izin dan oleh BAPETEN dinyatakan
mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan Proteksi Radiasi yang
memanfaatkan sumber radiasi pengion dan atau zat radioaktif. Dalam
pelaksanaannya sehari-hari, petugas proteksi radiasi dikoordinir oleh seorang
koordinator petugas proteksi radiasi.
3) Pekerja Radiasi

Pekerja radiasi yang meliputi Radiografer Tingkat II, Radiografer Tingkat I, dan
Asisten Radiografer adalah setiap orang yang bekerja di instalasi radiasi pengion
yang diperkirakan menerima dosis radiasi tahunan melebihi dosis untuk masyarakat
umum.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 6 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Skema Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi PT Sentono Petroleum


ditampilkan seperti pada Gambar 2.1.

Pemegang
Izin

Ka.TPBK2

Wakil TPBK2

PKSR K-3 PPR

Pekerja radiasi

Gambar 2.1. Struktur Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi


di PT. SENTONO PETROLEUM

Tabel 2.1. Daftar Nama Penyelenggara Proteksi dan Keselamatan Radiasi


di PT. SENTONO PETROLEUM

1. Nama pemegang izin : Edy Giri Rachman Putra, Ph.D


No. KTP : 3276042703700007
Masa berlaku : Seumur Hidup

2. Petugas Proteksi Radiasi Ke-1


Nama : Nining Hana Yuniarti
Pendidikan terakhir : D4 Teknokimia Nuklir
Nomor SIB : 011600451
Masa berlaku : 06 Desember 2019

3. Petugas Proteksi Radiasi Ke-2


Nama : Said Wigo Ardiyatno
Pendidikan terakhir : D4 Teknokimia Nuklir
Nomor SIB : 011600456
Masa berlaku : 01 Maret 2019
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 7 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

4. Pekerja radiasi : Radiografer Tingkat II


Nama : Ir. Zaenal Abidin, M.Kes.
Pendidikan terakhir : S2 Magister Kesehatan
Nomor SIB : 0151041500180216
Masa berlaku : 01 November 2020

5. Pekerja Radiasi : Radiografer Tingkat I


Nama : Maria Christina Prihatiningsih, S.ST.,M.Eng.
Pendidikan terakhir : S2 Teknik Kimia
Nomor SIB : 05022.425.00.220615
Masa berlaku : 01 Juli 2020

6. Pekerja Radiasi : Asisten Radiografer


Nama : Suroso, M.Sc.
Pendidikan terakhir : S2 Teknik Industri
Nomor SIB : 092/24/RT-1/154-07-P2/VII/12
Masa berlaku : 24 Juli 2019

7. Pekerja Radiasi : Inspektor


Nama : Maria Christina Prihatiningsih, SST., M.Eng.
Pendidikan terakhir : S2 Teknik Kimia
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 8 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

II.2 Tugas dan Tanggungjawab


II.2.1 Pemegang Izin (PI)
Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemegang Izin (PI) mempunyai
tanggung jawab tertinggi terhadap keselamatan personil, keselamatan anggota
masyarakat lain dan keselamatan lingkungan hidup yang berada di dekat instalasi
di bawah pengawasannya. Pemegang Izin sebagaimana dimaksud dalam perka
BAPETEN no. 4 tahun 2013 Pasal 3 ayat (1) huruf a bertanggung jawab atas
Proteksi dan Keselamatan Radiasi di fasilitas atau instalasinya yang meliputi:

Tanggung jawabnya Pemegang Izin adalah sebagai berikut :


1) Mewujudkan tujuan Keselamatan Radiasi;

2) Menyusun, mengembangkan, melaksanakan, dan mendokumentasikan


program proteksi dan keselamatan radiasi, yang dibuat berdasarkan sifat dan
risiko untuk setiap pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Nuklir;
3) Membentuk dan menetapkan Penyelenggara Keselamatan Radiasi di dalam
fasilitas atau instalasi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya;
4) Menentukan tindakan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan Proteksi dan Keselamatan Radiasi dan memastikan bahwa sumber daya
tersebut memadai dan tindakan yang diambil dapat dilaksanakan dengan benar;
5) Meninjau ulang setiap tindakan dan sumber daya secara berkala dan
berkesinambungan untuk memastikan terwujudnya tujuan Keselamatan
Radiasi;
6) Mengidentifikasi setiap kegagalan dan kelemahan dalam tindakan dan sumber
daya yang diperlukan untuk mewujudkan Keselamatan Radiasi, serta
mengambil langkah perbaikan dan pencegahan terhadap terulangnya
keadaantersebut;
7) Membuat prosedur untuk memudahkan konsultasi dan kerjasama antar semua
pihak yang terkait dengan Keselamatan Radiasi;
8) Membuat dan memelihara Rekaman yang terkait dengan Keselamatan Radiasi.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 9 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Adapun kewajiban dari Pemegang Izin sesuai dengan ketentuan Perka


BAPETEN No. 4 tahun 2013 tersebut meliputi:
1. Tujuan Keselamatan Radiasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf a diwujudkan dengan cara:
menyediakan:
a. fasilitas dan/atau peralatan yang sesuai dengan sifat dan risiko untuk setiap
Pemanfaatan Tenaga Nuklir; dan
b. perlengkapan Proteksi Radiasi sesuai dengan sifat dan risiko untuk setiap
Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
2. Mewujudkan budaya keselamatan di fasilitas atau instalasi Pemanfaatan
Tenaga Nuklir;
3. Membatasi Paparan Kerja untuk setiap Pekerja Radiasi;
4. Mengoptimalkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam kegiatan
Pemanfaatan Tenaga Nuklir;
5. Melaksanakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi;
6. Meningkatkan kualifikasi Pekerja Radiasi dalam memahami dan
menerapkan Proteksi dan Keselamatan Radiasi melalui pendidikan dan
pelatihan; dan
7. Memberikan dan memutakhirkan informasi mengenai Proteksi dan
Keselamatan Radiasi kepada Pekerja Radiasi.

II.2.2 Petugas Proteksi Radiasi


Kewajiban dan Tanggung Jawab Petugas Proteksi Radiasi Petugas
Proteksi Radiasi (PPR). Petugas Proteksi Radiasi (PPR) berkewajiban
membantu PI dalam melaksanakan tanggungjawabnya di bidang proteksi
radiasi. Petugas Proteksi Radiasi (PPR) sebagaimana dimaksud dalam perka
BAPETEN no. 4 tahun 2013 Pasal 3 ayat (2) huruf a bertanggung jawab atas
Proteksi dan Keselamatan Radiasi di fasilitas atau instalasinya yang meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi;

2) Mengkaji ulang efektivitas penerapan program proteksi dan


keselamatan radiasi;
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 10 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

3) Memberikan instruksi teknis dan administratif secara lisan atau tertulis


kepada pekerja radiasi tentang pelaksanaan program proteksi dan
keselamatanradiasi;
4) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatanpelatihan;
5) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi
radiasi dan memantaupemakaiannya;
6) Membuat dan memelihara rekaman dosis yang diterima oleh pekerja
radiasi;
7) Melaporkan kepada pemegang izin jika pekerja radiasi menerima
dosis melebihi pembatas dosis;
8) Memberitahukan kepada pekerja radiasi mengenai hasil evaluasi
pemantauandosis;
9) Membuat dokumen yang berhubungan dengan proteksi radiasi;
10) Melakukan kendali akses di daerah pengendalian;
11) Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam
hal kedaruratan;

12) Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan


keselamatan radiasi di instalasinya.

II.2.3 Pekerja Radiasi


Seorang pekerja radiasi ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan
radiasi di daerah kerjanya, Pekerja Radiasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf b mempunyai tanggung jawab:
1) Mematuhi prosedur operasi;
2) Mengikuti pemantauan kesehatan dan pemantauan dosis perorangan;
3) Mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
dan pemahaman dalam proteksi dan keselamatan radiasi;
4) Menggunakan peralatan pemantau dosis perorangan dan peralatan
protektif radiasi sesuai dengan pemanfaatan tenaga nuklir;
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 11 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

5) Menginformasikan kepada pemegang izin tentang riwayat pekerjaan


terdahulu dan terkini yang berhubungan dengan radiasi;

6) Menyampaikan masukan kepada petugas proteksi radiasi mengenai


kendala dan situasi yang mempengaruhi pelaksanaan program proteksi
dan keselamatan radiasi.
II.3 Personil yang Bekerja di Fasilitas atau Instalasi
II.3.1 Jenis Personil
Jenis personil yang bekerja pada PT. SENTONO PETROLEUM diatur sesuai
perka BAPETEN yang telah dijelaskan tugas dan tanggungjawabnya pada
bagian II.2.
Tabel 2.2. Jenis Personil

Nama Jabatan Kompetensi/Kualifikasi Diklat yang Diperlukan


Pemegang Izin Mengetahui peraturan dasar Diklat jaminan mutu
tentang ketenaganukliran terbaru
Petugas Proteksi Radiasi - Mengetahui peraturan dasar - Diklat jaminan mutu
tentang ketenaganukliran terbaru
- Mengetahui prinsip proteksi - Rekualifikasi Petugas
dan keselamatan radiasi Proteksi Radiasi
- Mengetahui tindakan dalam
keadaan darurat
Pekerja Radiasi - Mengetahui peraturan dasar - Diklat jaminan mutu
tentang ketenaganukliran terbaru
- Mengetahui prinsip proteksi - Rekualifikasi Pekerja
dan keselamatan radiasi Radiasi
- Mengetahui tindakan dalam
keadaan darurat
- Mengetahui prosedur
pengoperasian alat
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 12 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

II.3.2 Pendidikan dan Latihan


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan radiografi, maka pihak
manajemen perusahaan telah menetapkan kebijakan, yaitu dengan
mengikutsertakan personil yang ada ke dalam program diklat yang dilakukan oleh
PUSDIKLAT BATAN dan instansi lainnya, dimana pelaksanaannya sesuai
dengan program yang telah dibuat oleh PUSDIKLAT BATAN dan instansi lain
tersebut. Adapun jenis pendidikan dan latihan yang dimaksud adalah:
1. Pendidikan dan latihan tentang radiografi yang dilaksanakan 1 tahun sekali
bekerjasama dengan BATAN.
2. Pendidikan dan latihan proteksi radiasi yang dilaksanakan 6 bulan sekali
bekerjasama dengan BAPETEN.
3. Pendidikan dan latihan penanggulangan keadaan darurat, termasuk didalamnya
pelatihan dan simulasi penanggulangan keadaan darurat yang dilakukan seperti
pada bab IV.3 Rencana Penanggulangan Darurat. Pelatihan penanggulangan
keadaan darurat bekerjasama dengan badan penanggulangan daerah dalam
kurun waktu 1 tahun sekali beserta simulasinya.

II.4 Program Jaminan Mutu Proteksi dan Keselamatan Radiasi


Prosedur pelaksanaan jaminan mutu dibutuhkan oleh Industri Radiografi untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan radiografi yang menggunakan pesawat betatron.
Prosedur disusun oleh pimpinan perusahaan atau pihak yang secara resmi ditunjuk oleh
perusahaan.
Jenis prosedur pelaksanaan jaminan mutu yang ada di Industri Radiografi terdiri dari:
1. Prosedur pengadaan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan radiografi.
2. Prosedur pengadaan sumber radioaktif untuk kegiatan radiografi.
3. Prosedur pengadaan peralatan dan perlengkapan proteksi radiasi.
4. Prosedur pengurusan kalibrasi surveymeter radiasi dan atau kontaminasi.
5. Prosedur pengurusan evaluasi monitor personil.
6. Prosedur pengurusan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
7. Program proteksi dan keselamatan radiasi.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 13 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

8. Laporan verifikasi keselamatan radiasi.


9. Program keamanan sumber radioaktif.
10. Laporan verifikasi program keamanan sumber radioaktif.
11. Prosedur Operasi.
12. Prosedur Perawatan.

II.4.1. Program Audit Mutu


Pihak perusahaan melaksanakan audit internal pada kurun waktu minimal
2 kali dalam setahun untuk menentukan apakah sistem manajemen kualitas di
perusahaan:
1. Memenuhi peraturan yang direncanakan pada persyaratan sistem manajemen
kualiatas yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Telah diterapkan dan dipelihara secara efektif.
3. Telah menerapkan ketentuan- ketentuan tentang keselamatan, baik yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan radiografi, personil maupun lingkungan.
Perusahaan merencanakan program audit internal, dengan
mempertimbangkan status dan pentingnya proses, aktivitas yang di audit, serta
hasil audit terdahulu, antara lain dengan :
1. Menetapkan kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit.
2. Menugaskan auditor internal yang terjamin objektivitasnya dan tidak berpihak
selama proses audit internal.
3. Auditor internal yang ditugaskan tersebut tidak mengaudit pekerjaan mereka
sendiri.
4. Menetapkan prosedur terdokumentasi tentang tanggung jawab dan persyaratan
untuk :
a. Perencanaan dan pelaksanaan audit internal
b.Pelaporan hasil audit internal
c. Pemeliharaan rekaman
Penanggungjawab atas aktivitas yang diaudit menjamin bahwa tindakan koreksi
dilakukan tanpa ditunda, untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan
dan penyebabnya setelah pelaksanaan audit.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 14 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Kegiatan tidak lanjut meliputi verifikasi tindakan koreksi yang dilakukan dan
pelaporan hasil verifikasi tersebut.
Pihak perusahaan melaksanakan audit eksternal pada kurun waktu
sekali dalam setahun. Hasil dari penilaian inspeksi atau audit eksternal disebut
sebagai Indeks Keselamatan dan Keamanan atau IKK. IKK didasarkan pada
penilaian 7 indikator, yaitu:
1. Kondisi perizinan
2. Ketersediaan SDM
3. Pemantauan dosis pekerja radiasi
4. Pemantauan kesehatan pekerja radiasi
5. Ketersediaan peralatan keselamatan dan keamanan Sumber
Radiasi Pengion
6. Pemantauan paparan radiasi daerah kerja
7. Ketersediaan dan kesesuaian dokumen dan rekaman
keselamatan dan keamanan Sumber Radiasi Pengion

Tabel 2.3 Program Jaminan Mutu


No. Program Jaminan Mutu Pelaksanaan
1. Audit Internal 2 kali
setahun
2. Audit Eksternal Sekali
setahun
3. Kajian Ulang Manajemen
Masukan terhadap kaji ulang manajemen
mencakup:
1. Hasil audit internal dan evaluasi
kepatuhan dengan peraturan perundangan
dan persyaratan lainnya
2. Hasil audit (inspeksi) dari pihak luar
yang berkepentingan
3. Hasil partisipasi dan konsultasi status
penyelidikan insiden, tindakan perbaikan
dan pencegahan
4. Tindak lanjut dari kaji ulang manajemen
selanjutnya
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 15 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB III
DESKRIPSI FASILITAS RADIOGRAFI DENGAN BETATRON
7 MEV DAN PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI

III.1 Deskripsi Fasilitas


Fasilitas radiografi betatron 7 MeV merupakan fasilitas yang bersifat portable.
Dengan tempat penyimpanan berada satu kesatuan dari gedung Departemen
Pemeliharaan Alat PT. Sentono Petroleum yang berlokasi di Gg. Sastro Sentono
Kledokan, Catur Tunggal, Depok, Sleman.

Gambar 3.1. Lokasi PT. Sentono Petroleum


Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 16 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Berikut merupakan denah ruang penyimpanan fasilitas radiografi betatron PT. SENTONO
PETROLEUM :

Gambar 3.2. Denah Fasilitas Penyimpanan Radiografi Betatron

Gambar 3.3 Fasilitas Radiografi Betatron 7 MeV


Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 17 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Berikut merupakan deskripsi penggunaan ruang penyimpanan radiografi :


Tabel 3.1. deskripsi penggunaan ruang radiografi
No. Fasilitas Ruang Deskripsi
Ruang Kontrol merupakan ruangan untuk megoperasikan
alat betatron. Ruang kontrol berada terpisah dengan Ruang
penyinaran dan dilengkapi oleh kaca intip dari Pb. Selain
1. Ruang Kontrol dan PSU
portable, dengan adanya ruang ini Betatron dapat
digunakan di tempat.
Ruang yang berisi alat betatron 7 MeV. Dimana juga
merupakan tempat dilakukannya penyinaran atau inspeksi
2. Ruang Radiator di tempat. Ruangan ini juga harus dalam keadaan tertutup
saat dilakukan penembakan di tempat. Namun, betatron
lebih sering digunakan berpindah-pindah.

Denah di atas merupakan perancangan ruang penyimpanan yang sesuai dengan kondisi
dan lokasi di PT.Sentono Petroleum dengan ukuran 5 m × 3 m dan tinggi 4 m.
a. Tebal dinding utama untuk rancangan ruang Betatron 7 MeV adalah sebagai berikut
: dinding utama sebesar 24 cm beton atau 7,26 mm Pb.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 18 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

III.2 Deskripsi Betatron 7 MeV dan Peralatan Penunjang


Tabel 3.2 Data Fasilitas
Data LaboratoriumRadiografi Keterangan
Nama ruangan : Ruang Penyimpanan Alat Radiografi
Ukuran ruang : 5 m × 3 m × 4m
Nomor izin pemanfaatan : 017677.1.164.00000.141215
Data Betatron
Merk betatron : JME
Tipe/model : SEA-7
No. Seri : 1018644507-D00006
Tahun pembuatan : 26 Februari 2018
Tegangan : 2 sampai 7 MeV
Laju dosis 1 m : >10 R / menit
Ukuran focal spot : 0.3 x 3 mm
Pancaran sinar radiasi : 75% per jam
Jangkauan sinar : 250x250 mm @1 m
Sensitivitas radiografi : kurang dari 1%
AC Power Input : 220V 50/60Hz, 3.5Kw
Pengaturan rentang energi : 2.0 sampai 7 MeV dengan kenaikan per 0.1MeV
Radiator : 760 x 450 x 400mm – 125 kg
PSU : 570 x 340 x 270mm – 43 kg
Control panel : 250 x 190 x 120mm – 1.7 kg
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 19 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

III.3 Deskripsi Pembagian Daerah Kerja


Daerah kerja pada PT. SENTONO PETROLEUM terbagi atas daerah pengendalian
dan/atau daerah supervisi, sesuai dengan Perka BAPETEN no. 4 tahun 2013. Manajemen
PT. SENTONO PETROLEUM berupaya melindungi masyarakat dengan mencegah akses
masyarakat agar tidak memasuki Daerah Pengendalian. Upaya Proteksi radiasi di Daerah
Pengendalian dilakukan dengan cara menempelkan tanda peringatan bahaya radiasi yang
jelas, mudah terlihat, dan mencolok di setiap akses ke Daerah Pengendalian. Penggunaan
Radiografi Betatron 7 MeV juga dilengkapi dengan lampu tanda radiasi yang menyala
saat alat betatron dioperasikan serta ada alarm tanda bahaya bila suatu saat terjadi kejadian
yang tidak diinginkan. Manajemen PT. SENTONO PETROLEUM memastikan bahwa
seluruh tanda bahaya radiasi ini berfungsi.

III.3.1 Daerah Pengendalian


Di daerah pengendalian untuk Betatron 7 MeV PT. SENTONO PETROLEUM
tindakan proteksi dan keselamatan radiasi dilakukan dengan :
a. Menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan
tanda fisik yang jelas atau tandalainnya;
b. Memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik
akses dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. Memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
1. Hanya untuk Pekerja Radiasi;dan
2. Pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh
Petugas Proteksi Radiasi;
d. Menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.

III.3.2 Daerah Supervisi


Daerah supervisi untuk Betatron 7 MeV PT. SENTONO PETROLEUM
ditetapkan dengan mempertimbangkan kriteria potensi penerimaan paparan
radiasi individu lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10
(tiga per sepuluh) NBD pekerja radiasi dan bebas kontaminasi, selain itu
dilakukan dengan :
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 20 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

a. Menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan


tanda yang jelas;dan
b. Memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.

Daerah
No. Nama Ruang
Pengendalian Supervisi
1 Ruang Kontrol dan PSU - X
2 Ruang Radiator X -

Untuk pembagian daerah dalam fasilitas terbuka sebagai berikut :

2
1
ALAT

Keterangan :
Alat = Betatron 7 MeV
1 = Daerah pengendalian (jarak 1 m – 1.5 km)
2 = Daerah supervise ( > 1.5 km dari alat)
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 21 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

III.4 Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi


Tabel 3.4. Perlengkapan Proteksi Radiasi
No Alat Jumlah Fungsi
1. Surveymeter 4 Mengukur paparan radiasi
Merk : Ludium 14C
Jenis : surveymeter Alpha, Beta, dan Gamma
Ambang : 0 to 20 mSv/hr (0 to 2000 mR/hr)
No. sertifikat dan faktor kalibrasi :
- 1400/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.02
- 1401/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.01
- 1402/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.18
- 1403/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.12

Untuk merekam dosis radiasi yang diterima


2. Direct-Reading 4
Dosimeter setiap pekerja radiasi selama bekerja di
medan radiasi
Merk : W-138
Jenis : Gamma and X-Ray from 16 keV to 6 MeV
Ambang : 0-200mR
No. sertifikat dan faktor kalibrasi :
- 2000/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.01
- 2001/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.02
- 2002/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.12
- 2003/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.18

3. Apron 4 Melindungi tubuh dari paparan radiasi


4. Sarung tangan 100 Melindungi tangan dari paparan radiasi
Untuk merekam dosis radiasi dan/atau laju
5. TLD dosis radiasi yang diterima setiap pekerja
4
radiasi selama bekerja di medan radiasi
Merk : UD- 802AT
Jenis : γ, χ, β, neutron
Ambang : 1mR ~ 1000R atau 0.01m㏜ 0.01m㏜ ~ 10㏜(10Kev ~ 10Mev)
No. sertifikat dan faktor kalibrasi :
- 2100/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.18
- 2101/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.12
- 2102/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.02
- 2103/ KN 04 02 / KMR 5.2/07/2018 1.01
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 22 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

6. Monitor Kontaminasi 4 Mengukur kontaminasi radiasi


Merk : Radiation Alert Monitor 4
Jenis : Mendekteksi Alpha, X-ray, dan Gamma
Ambang : 10-40 keV
No. sertifikat dan faktor kalibrasi :
- 1500/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.01
- 1501/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.04
- 1502/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.06
- 1503/ KN 04 02 / KMR 5.1/07/2018 1.18
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 23 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB IV
PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

IV.1 Penetapan Pembatas Dosis


Dalam rangka optimisasi pemanfaatan radiasi, PT. Sentono Petroleum
menetapkan nilai Pembatas Dosis didasarkan pada nilai dosis yang diterima pekerja
radiasi dan berada dibawah Nilai Batas Dosis tahunan 20 mSv. Besaran pembatas dosis
ditetapkan berdasarkan laju dosis pesawat betatron, waktu pengoperasian selama 1 tahun,
dan jarak pengoperasian 50 m adalah sebesar 15 mSv/tahun.

IV.2 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasi Normal


IV.2.1 Prosedur Pengoperasian Peralatan
IV.2.1.1 Keselamatan Radiasi, yang meliputi:
1. Rancangan ruang penyinaran sudah memenuhi kriteria
keselamatan radiasi.
2. Pengukuran laju dosis sesuai dengan rancangan ruangan oleh
PPR dengan pertimbangan operasional pengoperasian pesawat
betatron.
IV.2.1.2 Persiapan
1. Periksa pesawat dan arsitektur betatron semuanya dalam
keadaan baik dan lengkap.
2. Siapkan peralatan pengaman, lampu tanda bahaya, tanda-tanda
bahaya radiasi, tiang dan tali pengaman.
3. Setiap personil/pekerja wajib memakai TLD, dosimeter saku
dan surveymeter yang sesuai.
4. Dalam pengangkutan/transportasi tabung Betatron 7 MeV dan
panel kontrol harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 24 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.1.3 Pemasangan Instalasi


1. Instal pesawat dan perlengkapannya dengan panel dalam
kondisi terkunci.
2. Panel harus terletak pada daerah radiasi yang aman.
3. Instal pesawat dengan benar/sempurna dengan
menghubugkanya pada unit power, sebelum disambungkan
dengan jala-jala PLN.
4. Tidak diperkenankan mengarahkan berkas sinar-X ke arah pintu
/ jendela atau panel pesawat betatron.
5. Sambungkan pesawat betatron ke jala-jala PLN atau
pembangkit listrik, dengan unit power dalam kondisi terkunci.
6. Pasang tiang dan tanda radiasi serta tali kuning pada batas
daerah radiasi. Pasang lampu tanda bahaya dan tanda bahaya
radiasi.
7. Letakkan surveymeter dengan kondisi “ON” di sebelah panel
dan saat pesawat dinyalakan dengan menarik saklar utama pada
panel kontrol yang ditandai dengan Indikator “LINE” menyala.
Pastikan pendingin pesawat bekerja dengan baik, indikator
tegangan pada range yang sesuai.

8. Lakukan aging untuk tegangan kerja yang diharapkan.

IV.2.1.4 Aging/ Pemanasan Pesawat


Tutup pintu ruang penyinaran. Perlu dipastikan bahwa di dalam ruang
penyinaran (daerah terlarang) tidak ada orang/pekerja.
1. Set timer 1 menit, dan atur tegangan pada nilai minimum,
buka kunci pengaman ditandai indikator “READY” pada
panel kontrol menyala, tekan tombol “ON” pada panel
kontrol pesawat betatron.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 25 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

2. Amati indicator yang terteratombol kontrol pada panel


control, sebagai berikut :
a. Indikator “LINE” nyala
b. Indikator “ Ready” menyala
c. Indikator Aging menyala
d. Indikator X-ray menyala

e. Indikator kVpadam
f. Indikator mAmenyala
3. Bila waktu penyinaran terpenuhi, alarm bunyi
akanteraktifkan. Kemudian matikan kunci pesawat, dan
biarkan pesawat ±3 menit menjalani waktupenyinaran.
4. Amati indikator “AGING”, bila indikator “AGING” masih
menyala, maka pesawat masih perlu dilakukan pemanasan,
kemudian ulangi langkah 1 s/d langkah 3.
a. Bila indikator “AGING” padam, putar / naikkan
perubah kV hingga indikator AGING menyala.
Diulangi langkah 1 s.d. langkah3.
b. Lakukan survey radiasi selama penyinaran, letakkan
tanda radiasi sesuai dengan hasil pengukuran dan
kemudian dicatat. Selama penyinaran, daerah radiasi
harusdiawasi.
c. Lakukan aging hingga tegangan yang diperlukan
dapat tercapai.
d. Matikan indikator Ready, dan ambil kunci pas / kunci
ring, kembalikan timer pada posisi nol dan kV
minimum. Pesawat siap untuk digunakan pada
kegiatan praktikum. Pastikan sebelum kegiatan
dimulai, buka window pesawat.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 26 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.1.5 Pengoperasian
a. Cara pengoperasian dimulai dari menghidupkan tombol utama
dengan meng-ON kan switch pada power unit, maka lampu
indikator warna hijau akan menyala.
b. Setelah 12 menit secara otomatis lampu hijau akan mati dan
lampu kuning akan menyala secara flip-flop. Ini memberikan
petunjuk bahwa pesawat betatron siap untuk dilakukan expose
(ready). Jika tombol expose ditekan maka lampu indikator
expose berwarna merah menyala disertai alarm sampai
waktu yang telah disetting.
c. Pada uji fungsi terdapat tanda-tanda kenaikan energi, yang dapat
diketahui dari indikator energi yang. Jika dalam kondisi
normal, energi akan naik dari posisi awal sampai
mencapai posisi setting.
d. Langkah selanjutnyadilakukan penelusuran kembali yaitu dengan
melakukan pengkuran dengan input tegangan.
e. Dilakukan penelusuran pada sumber tegangan yaitu sebuah trafo
dan kapasitor bank.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 27 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.1.6 De-Instalasi/Setelah Kegiatan Selesai


1. Bila kegiatan telah selesai dan pesawat tidakdigunakan
2. Atur timer ke posisi nol, dan panel kontrol dikunci, atur
tegangan seperti kondisi awal, biarkan pendingin tetap menyala
dalam waktu yang cukup (±10 menit) untuk mendinginkan
targetpesawat.
3. Bila tabung telah dingin matikan pesawat dengan menarik
saklar utama pada posisi “OFF”, dan lepaskanpanel dari sumber
teganganPLN.
4. Lepaskan kabel penghubung pada kontrol panel, serta rapikan.
Kemudian surveymeter dimatikan.
5. Dalam pengangkutan / tranportasi peralatan lakukan penjagaan
terhadap tabung pesawat dan panelcontrol.
6. Tempatkan pesawat dan panel kontrol pada tempat yang telah
disediakan.
7. Kembalikan tanda radiasi dan surveymeter ke tempat yang telah
disediakan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 28 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.2 Pembatasan Akses pada Daerah Kerja


Pembatasan akses pada daerah kerja bertujuan untuk mengurangi bahaya
radiasi yang dapat disebabkan oleh radiasi sinar x, adapun caranya sebagai
berikut:
Kondisi Mesin Pengelompokan Akses Batasan Akses
Petugas Proteksi Radiasi Boleh
Radiografer Seizin PPR
Waktu Mati

Kondisi Mesin Pengelompokan Akses Batasan Akses


Waktu Nyala Petugas Proteksi Radiasi Tidak Boleh
Radiografer Tidak Boleh

IV.2.3 Pemantauan Paparan Radiasi dan/atau Kontaminasi Radioaktif di


Daerah Kerja
Untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan radiografi dengan
menggunakan tempat terbuka dapat berjalan dengan aman, selamat dan sehat,
baik bagi pekerja maupun bagi lingkungan, maka dilakukan pemantauan
paparan radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja baik sebelum, pada saat
maupun setelah selesainya kegiatan radiografi tersebut.

IV.2.3.1. Pemantauan Paparan Radiasi dan/atau Kontaminasi Radioaktif


Sebelum Pelaksanaan Kegiatan Radiografi
Pemantauan paparan radiasi di daerah kerja sebelum pelaksanaan
kegiatan radiografi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai
paparan radiasi awal di tempat akan dilaksanakannya kegiatan tersebut,
sehingga dapat dipastikan bahwa daerah kerja tersebut benar- benar
aman.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 29 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.3.2. Pemantauan Paparan Radiasi dan/atau Kontaminasi Radioaktif


Pada Saat Pelaksanaan Kegiatan Radiografi
Pemantauan paparan radiasi di daerah kerja pada saat
pelaksanaan kegiatan radiografi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar nilai medan radiasi yang terjadi di tempat dilaksanakannya
kegiatan radiografi, sehingga dapat menerapkan prinsip-prinsip ALARA
(As Low As Reasonably Achiveable) secara tepat dan benar, maka
kegiatan radiografi dapat dilakukan dengan lancar, aman, selamat dan
sehat baik bagi pekerja maupun lingkungan.
IV.2.3.3. Pemantauan Paparan Radiasi dan/atau Kontaminasi Radioaktif
Setelah Pelaksanaan Kegiatan Radiografi
Pemantauan paparan radiasi di daerah kerja setelah pelaksanaan
kegiatan radiografi dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi daerah
kerja tempat dilaksanakannya radiografi telah benar- benar dijamin
kembali keamanan dan keselamatannya.

IV.2.4 Pemantauan Radioaktivitas Lingkungan di Luar Fasilitas atau Instalasi


Pemantauan ini dilakukan secara berkala dan dilakukan oleh PPR
menggunakan surveymeter (radioaktivitas) dan alat alat tertentu (lingkungan)
sesuai dengan kebutuhan. Dilakukan sesuai berdasarkan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan radiografi dengan
menggunakan tempat terbuka dapat berjalan dengan aman, selamat dan sehat,
baik bagi pekerja maupun bagi lingkungan, maka dilakukan pemantauan
radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas atau instansi baik sebelum, pada saat
maupun setelah selesainya kegiatan radiografi tersebut. Pemantauan ini
dilakukan secara berkala dan dilakukan oleh Petugas Proteksi Radiasi
menggunakan surveymeter (radioaktivitas) dan alat-alat tertentu (lingkungan)
sesuai dengan kebutuhan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 30 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.4.1. Pemantauan Radioaktivitas Sebelum Pelaksanaan Kegiatan


Radiografi

Pemantauan paparan radiasi di lingkungan sekitar daerah kerja


sebelum pelaksanaan kegiatan radiografi dimulai dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar nilai paparan radiasi awal di lingkungan
sekitar tempat akan dilaksanakannya kegiatan tersebut, sehingga dapat
dipastikan bahwa kondisi awal lingkungan di sekitar daerah kerja
tersebut benar- benar aman.

IV.2.4.2. Pemantauan Radioaktivitas Pada Saat Pelaksanaan Kegiatan


Radiografi

Pemantauan paparan radiasi di lingkungan sekitar daerah kerja


pada saat pelaksanaan kegiatan radiografi dimulai dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar dampak radiologi yang terjadi akibat
dilakukannya kegiatan radiografi tersebut sehingga dapat diketahui
tindakan proteksi radiasi apa yang diperlukan agar kegiatan radiografi
tetap berjalan sementara kondisi lingkungan sekitar tetap aman, selamat
dan sehat.

IV.2.4.3. Pemantauan Radioaktivitas Setelah Pelaksanaan Kegiatan


Radiografi

Pemantauan paparan radiasi di lingkungan sekitar daerah kerja


setelah pelaksanaan kegiatan radiografi dimulai dilakukan untuk
mengetahui kondisi lingkungan sekitar daerah kerja apakah tetap
kembali aman, selamat dan sehat seperti kondisi awal sebelum
dilakukannya kegiatan radiografi tersebut ataukah masih harus
dilakukan tindakan proteksi radiasi untuk menangani keadaan agar
kondisi lingkungan sekitar kembali aman seperti semula.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 31 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.2.5 Pemantauan Dosis yang Diterima Pekerja Radiasi


Pemantauan dosis pekerja radiasi meliputi:
a. Pemantauan Dosis Eksterna
Pemegang izin wajib melakukan pemantauan dosis eksterna terhadap
pekerja radiasi paling sedikit satu kali dalam tiga bulan dengan
menggunakan peralatan pemantau dosis perorangan TLD
(Thermoluminisence). Peralatan pengukur dosis perorangan selain
sebagaimana disebutkan di atas disesuaikan dengan periode yang
ditentukan.
b. Pemantauan Dosis Interna
Pemegang izin harus menyelenggarakan pemantauan dosis melalui
pengukuran:
a. in-vivo dengan whole bodycounter
b. in-vitro dengan teknik bioassay
Hasil dari pemantauan dosis tersebut digunakan untuk menentukan
kelayakan seorang pekerja radiasi dan kemudian Pemegang Izin harus
memberitahukan hasilnya pada pekerja radiasi..

IV.2.6 Pemantauan Kesehatan bagi Para Pekerja Radiasi


Pemeriksaan kesehatan diwajibkan dilakukan pada pekerja radiasi
sebelum berurusan dengan radiasi, selama bekerja dengan radiasi, dan akan
memutuskan hubungan kerja. Selama bekerja dengan radiasi, para pekerja juga
mendapat kewajiban diperiksa kesehatannya secara periodik, yaitu cek darah
setidaknya 3 bulan sekali, medical check up setahun sekali, serta cek aberasi
kromosom dalam setahun sekali. Bila diperlukan, pekerja dapat memeriksakan
kesehatannya lebih lanjut terutama apabila terjadi kecelakaan radiasi dan
penerimaan dosis yang tinggi. Konseling dilakukan untuk memberikan
konsultasi dan informasi yang lengkap mengenai bahaya radiasi kepada
pekerja.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 32 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Penatalaksanaan pekerja yang mendapat paparan radiasi berlebih


melalui pemeriksaan kesehatan dan tindak lanjut, konseling, dan kajian
terhadap dosis yang diterima. Pemeriksaan kesehatan lebih lanjut untuk
pekerja radiasi meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium.

IV.3 Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat


Pemegang izin wajib melaksanakan penanggulangan secepatnya saat terjadi
kedaruratan nuklir untuk mencapai tujuan penanggulangan. Tindakan pertama apabila
terjadi kecelakaan yaitu mengevakuasi dan mengisolasi tempat kejadian untuk
menghindari adanya penerimaan dosis berlebih dan mempersiapkan rencana
penanggulangannya. Kemudian meninjau kemungkinan-kemungkinan yang terjadi serta
mencatat semua kejadian kecelakaan untuk dilaporkan ke BAPETEN oleh petugas
proteksi radiasi serta diketahui oleh pengusaha instalasi. Semua harus didasarkan pada
Perka BAPETEN no. 1 tahun 2010 tentang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan
Kedaruratan Nuklir pasal 25. Pada bab ini, rencana harus memuat sekurang-kurangnya:
1. Potensi keadaan darurat yang dapat terjadi secara spesifik dan relevan dengan
teknologi peralatan yang digunakan.
2. Rencana penanggulangan untuk setiap kemungkinan keadaan darurat. Rencana
penanggulangan ini harus bersifat fleksibel, mengingat kondisi lapangan
bervariasi terutama pada radiografi fasilitas terbuka yang mencakup:
a) Waktu rencana penanggulangan dijalankan yaitu parameter keselamatan
yang dipantau dan kriteria untuk mengaktifkan rencana penanggulangan.
b) Peralatan penanggulangan yang digunakan.
c) Personil yang melaksanakan disesuaikan dengan kompetensi dan pelatihan
yang telah diterima.
d) Identifikasi kontak tanggap darurat yang harus dihubungi (mulai dari
manajer proyek, manajer keselamatan kerja, Pemegang Izin, BAPETEN.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 33 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

3. Mekanisme dan jangka waktu pelaporan kepada pihak yang terkait (PI, klien
radiografi, BAPETEN) jika terjadi keadaan darurat. Laporan pencarian
keterangan mengenai paparan kedaruratan harus disampaikan secara tertulis
kepada Kepala BAPETEN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah terjadinya
keadaan darurat.
4. Membuat format laporan tertulis ke BAPETEN.
5. Pelatihan (Training) yang dilakukan dalam hal penanggulangan keadaan darurat
beserta periode pelaksanaannya (secara berkala) seperti yang tercantum pada
II.3.2.
IV.3.1. Organisasi dan Personil Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD)
Struktur organisasi penanggulangan keadaan darurat adalah sebagai
berikut:
PEMEGANG IZIN (PI)
(DIREKTUR)

PENGENDALI OPERASI

KOORDINATOR
(PETUGAS PROTEKSI RADIASI DI
LAPANGAN)

SATUAN TUGAS SATUAN TUGAS SATUAN TUGAS SATUAN TUGAS


PROTEKSI SARANA DAN TRANSPORTASI BANTUAN
RADIASI PERLENGKAPAN DAN EVALUASI MEDIS
Gambar 4.3.3. Struktur Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat
 Pemegang Izin adalah seseorang yang bertanggungjawab dalam
penanggulangan secara keseluruhan. PI pada PT Sentono Petroleum adalah
Direktur Utama.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 34 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

 Pengendali Operasi adalah seseorang yang menerima pelaporan adanya


kecelakaan, dan segera melakukan tindakan penanggulangan. Pengendali operasi
di PT. Sentono Petroleum adalah ketua tim OKPR (kepala Bagian Tata Usaha).
 Pelaksana Operasi adalah seseorang atau tim yang pertama kali datang di
lokasi kecelakaan dengan tugas penanggulangan kedaruratan. Pelaksana operasi
di PT. Sentono Petroleum terdiri atas pekerja radiasi dan satuan tugas pelaksana
lain dengan keahlian penanggulangan kedaruratan, misalnya Tim OKPR, Tim
Medis, Tim Pemadam Kebakaran dan Tim Pengamanan.
a. Tim Organisasi Keselamatan dan Proteksi Radiasi ( OKPR ) adalah suatu
organisasi yang dibentuk sesuai dengan ketentuan Bapeten bagi instansi
yang memiliki fasilitas pemanfaatan sumber radiasi yang terdiri dari
Pemegang Izin (PI), Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan Pekerja Radiasi
(PR) yang mempunyai tugas memperhatikan keselamatan radiasi, serta
melaksanakan tugas pelaksanaan dan penyebarluasan program kesehatan
kerja di lingkungan unit kerja.
b. Tim Pengamanan adalah tim yang bertugas untuk mengamankan orang
dan kendaraan serta mengatur lalu lintas kendaraan di PT. Sentono
Petroleum.
c. Tim Pemadam Kebakaran adalah tim yang bertugas untuk memadamkan
api akibat kecelakaan dengan menggunakan APAR.
d. Tim Medis/Kesehatan adalah tim yang bertugas menangani orang yang
mengalami keadan darurat/kecelakaan. Dalam melaksanakan tugasnya
tim melakukan koordinasi dengan poliklinik PTAPB dan juka perlu
melakukan pengiriman korban dan atau minta bantuan ke Rumah Sakit.

IV.3.2 Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat


a. Pekerja Radiasi
 Identifikasi situasi tidak normal yang sedang terjadi
 Dianjurkan untuk menghentikan kegiatan pengoperasian pada peralatan
 Isolasi daerah kecelakaan
 Wajib memberitahu Ketua Tim OKPR tentang apa yang sedang terjadi di
lapangan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 35 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV
b. Tim OKPR
 Bila ada korban, maka Ketua Tim OKPR memberitahu Tim Medis.
Sedangkan apabila terdapat kecelakaan radiasi, maka Ketua Tim OKPR
memberitahu Tim OKPR.
 Ketua tim OKPR memberitahukan kejadian kecelakaan tersebut kepada
Tim Pengamanan.
 Bila ada kebakaran, maka Ketua Tim OKPR memberitahu Tim
Pemadam Kebakaran
 Ketua Tim OKPR melaporkan keadaan darurat/kejadian kecelakaan
kepada Direktur Utama.
c. Direktur Utama PT. Sentono Petroleum
 Direktur memerintahkan Ketua Tim OKPR untuk mengambil langkah
penanggulangan dalam keadaan darurat
 Setelah penanggulangan keadaan darurat selesai, maka Direktur
membuat berita acara sebagai laporan kecelakaan kepada Komandan
Satgas Daerah dan Kepala BATAN serta Badan Yang Berwenang
dengan alamat:

DIREKTORAT KETEKNIKAN DAN KESIAPSIAGAAN NUKLIR BADAN


PENGAWAS TENAGA NUKLIR
Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta, 10120 TELP : 021-63856518
FAX : 021-6302187
E-MAIL : sos@bapeten.go.id

d. Tim Organisasi Keselamatan dan Proteksi Radiasi (OKPR)


 Melakukan survey radiasi
 Mengamankan sumber radiasi
 Melakukan rekonstruksi kecelakaan dan memperkirakan dosis yang
diterima
 Kirim dosimeter personal untuk pengkajianpaparan
e. Tim Medis
 Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan dan membawa korban
ke poliklinik dan atau ke RumahSakit
f. Tim Pengamanan
 Melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara
g. Tim Pemadam Kebakaran
 Memadamkan api akibat kecelakaan dengan menggunakan APAR
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 36 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.3.3 Jenis / Klasifikasi Kecelakaan yang Mungkin Terjadi


Kecelakaan insiden / keadaan darurat dalam klasifikasi besar, sehingga
kemungkinan kecelakaan yang terjadi adalah terjadinya keadaan darurat
kebakaran. Rencana penanggulangan ini bersifat fleksibel, mengingat kondisi
lapangan bervariasi terutama pada radiografi fasilitas terbuka.

IV.3.4. Upaya Penanggulangan yang Dilakukan


Lingkup upaya penanggulangan keadaan darurat kebakaran yang dilakukan
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pelaporan awal oleh pekerja yang pertama kali mengetahui ada indikasi
bahaya kebakaran ke penanggung jawab proyek, petugas proteksi dan
Pemegang Izin.
2. Pengecekan ke lokasi kejadian oleh penanggung jawab proyek, petugas
proteksi radiasi dan pelaksana penanggulangan (Satuan Tugas Sarana dan
Perlengkapan).
3. Penyelamatan sistem peralatan radiografi dengan mengikuti prinsip –
prinsip proteksi radiasi dan penyimpanan di tempat yang dianggap paling
aman dan mengikuti prosedur penyimpanan yang berlaku.
4. Pelaksanaan penanggulangan awal oleh petugas pemadam kebakaran
dengan alat pemadam kebakaran yang ada di dekat lokasi kejadian.
5. Koordinasi dan kerja sama dengan pihak pemadam kebakaran setempat
bila tenyata usaha pemadaman awal tidak berhasil dilakukan.
6. Pembuatan laporan tentang kronologi kejadian dan upaya
penanggulangan yang dilakukan.
7. Penyampaian laporan oleh Pemegang Izin ke BAPETEN melalui
Derektorat Keteknikan Dan Kesiapsiagaan Nuklir, Jl. Gajah Mada No. 8
Jakarta 100120, Telp. (021) 63856518, Fax (021) 6302187.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 37 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.3.4 Peralatan dan Pemeliharaan Peralatan Penanggulangan Keadaan


Darurat
Pemegang izin harus mengidentifikasi dan menyediakan fasilitas, peralatan
dan sarana pendukung yang diperlukan untuk penanggulangan kedaruratan dan
menjamin bahwa peralatan tersebut selalu siap dipergunakan sewaktu-waktu.
Fasilitas, peralatan dan sarana pendukung meliputi :
1. Surveymeter radiasi dan kontaminasi
2. Perlengkapan proteksi radiasi
3. Perlengkapan dekontaminasi
4. Alat pemadam kebakaran
5. Monitor personil
6. Sarana komunikasi
7. Perlengkapan medis
8. Mobil ambulance
9. Perlengkapan lain yang dubutuhkan

IV.3.5 Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat


Pemegang izin bertugas menyusun dan melaksanakan program latihan
keadaan darurat secara komprehensif dan teratur minimal dua tahun sekali dan
latihan kedaruratan ini dilakukan untuk kawasan PT. Sentono Petroleum.
Pelaksanaan dan hasil program pelatihan disampaikan kepada BAPETEN.
Dalam rangka untuk melatih dan meningkatkan keterampilan para personil
yang terlibat dalam organisasi penanggulangan keadaan darurat, pihak
manajemen PT. Sentono Petroleum telah menetapkan kebijakan:
1. Melakukan in-house training baik tentang kesiapsiagaan nuklir maupun
tentang proteksi radiasi.
2. Mengikutsertakan personil tersebut kedalam program diklat yang
dlakukan oleh PUSDIKLAT BATAN, dimana pelaksanaannya sesuai dengan
program yang teah dibuat oleh PUSDIKLAT BATAN.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 38 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

IV.3.6 Sistem Komunikasi Penanggulangan KeadaanDarurat

Jalur komunikasi antar unsur organisasi ditetapkan supaya penanggulangan


bisa berjalan dengan efektif, yang meliputi :
- Sistem hubungan antar organisasi yang terkait dalam fungsi
penanggulangan;
- Perjanjian atau dokumen tertulis dengan organisasi atau pihak-pihak terkait
lain untuk melaksanakan tindakan penanggulangan.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 39 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN

V.1 Keadaan Operasi Normal


Manajemen PT. SENTONO PETROLEUM mengendalikan dan mencantumkan
rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi serta menjamin semua
rekaman lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat akan
digunakan.
Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain:
a. data inventarisasi betaron 7 MeV;
b. log book penggunaan alat betatron 7 MeV
c. sertifikat uji betatron 7 MeV
d. catatan dosis yang diterima personil setiap bulan;
e. hasil pemantauan laju Paparan Radiasi di tempat kerja dan lingkungan;
f. kalibrasi dosimeter perorangan pembacaan langsung;
g. hasil pencarian fakta akibat kecelakaan radiasi;
h. penggantian komponen betatron 7 MeV;
i. salinan sertifikat pendidikan dan pelatihan pekerja radiasi;dan
j. hasil pemantauan kesehatan personil.

Dokumen tersebut di atas dapat dilihat di bagian Lampiran.

Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang Proteksi
Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, PT. SENTONO
PETROLEUM menyimpan dan memelihara hasil pemantauan kesehatan dan hasil
pemantauan dosis pekerja radiasi dalam jangka waktu:

Paling kurang 5 (lima) tahun untuk; dan


 Hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja;
 Hasil pemantauan radioaktivitas lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas;
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 40 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

Paling kurang 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak pekerja radiasi berhenti dari
pekerjaannya;
 Hasil pemantauan dosis yang diterima Pekerja Radiasi; dan
 Hasil pemantauan kesehatan bagi PekerjaRadiasi.

Tabel 5.1. Rekaman hasil pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis
pekerja radiasi.
Uraian rekaman Keterangan
Hasil pemantauan tingkat radiasi Ada
dan/atau kontaminasi didaerah kerja.
Hasil pemantauan radioaktivitas Ada
lingkungan di luar fasilitas dan fasilitas
Hasil pemantauan dosis yang diterima Ada
Pekerja Radiasi
Hasil pemantauan kesehatan bagi Pekerja Ada
Radiasi

Tabel 5.2. Rekaman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi personil.


Rencana
Latar belakang Pelatihan yang
Profesi sebagai Nama pekerja radiasi atau
pendidikan pernah diikuti
Waktu
pelaksanaan
Edy Giri Rachman
Pemegang Izin S3 Kimia
Putra, Ph.D
PPR Said Wigo Ardiyatno PPR
D4 Teknokimia
Nuklir
PPR Nining Hana Yuniarti PPR
D4 Teknokimia
Nuklir
Operator Maria Christina S2 Teknik
Radiografi Prihatiningsih, SST., Kimia
M.Eng.
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 41 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

V.1.1 Laporan untuk Keadaan Operasi Normal


 Pemegang Ijin bertanggungjawab dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya
kecelakaan, melaporkan terjadinya kecelakaan dan upaya penanggulangannya ke
BAPETEN
 Tanggung jawab pemegangizin
1. Kepala laboratorium menentukan dan memberikan ijin penggunaan lokasi dan
fasilitas penyelenggaraan kegiatan dengan menggunakan sumber radiasi
Betatron 7 MeV dengan aman, danrepresentative;
2. Kepala laboratorium Proteksi Radiasi menjamin peralatan proteksi radiasi
dalam kondisi baik dan siap pakai saat Betatron 7 MeVakandioperasikan;
3. Petugas proteksi radiasi melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan
peralatan proteksi radiasi secaraberkala.
V.2 Keadaan Darurat
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24 jam melalui
telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan, laporan secara tertulis
akan disampaikan lengkap sesuai kronologi ke BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari
setelah laporan awal
Nomor Dokumen :
PT. SENTONO PETROLEUM PD/SP/04/R-1/2018
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN ALAT Revisi : 01
Tanggal : 15 Juli 2018
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN
Hal 42 dari 43 hal
RADIASI BETATRON 7 MEV

BAB VI
PENUTUP

Pada prinsipnya penggunaan zat radioaktif dan sumber radiasi pengion memiliki
potensi bahaya kecelakaan radiasi yang cukup besar. Untuk menghindari terjadinya
kecelakaan radiasi, baik pembimbing praktek/asisten, mahasiswa maupun pengguna
diharuskan mematuhi peraturan yang tertera pada petunjuk pelaksanaan, melakukan
pekerjaannya dengan hati- hati, serta menggunakan alat-alat pengaman yang diperlukan.
Untuk menjamin bahwa penggunaan zat radioaktif dan sumber radiasi pengion khususnya
fasilitas Betatron ini telah memenuhi prosedur keselamatan, maka program proteksi dan
keselamatan radiasi harus dilaksanakan dan dipatuhi, sehingga pemanfaatannya bersifat
aman bagi pekerja, masyarakat,maupun lingkungan di sekitar daerah kerja.

Anda mungkin juga menyukai