Peluang Investasi PDF
Peluang Investasi PDF
BATANG HARI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Rapat Koordinasi Perencanaan
Penanaman Modal Daerah (RKPPMD) Kabupaten Batang Hari Tahun 2012 dapat diselenggarakan dengan
baik, guna untuk menghasilkan suatu dokumen dalam bentuk “Profil Potensi dan Peluang Investasi di
Kabupaten Batang Hari”.
Kabupaten Batang Hari dengan luas wilayah seluruhnya 5.180,35 Km2, memiliki berbagai jenis potensi
Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dikembangkan untuk investasi yang tersebar pada 8 (delapan)
kecamatan, yang terdiri dari 113 Desa/Keluarahan dan dengan penduduk seluruhnya 241.334 jiwa. Kemudian,
dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Kabupaten Batang Hari memilki banyak peluang dan potensi
investasi untuk dikembangkan, terutama bagi para pengusaha/pihak ketiga yang berminat menanamkan
modalnya, diantaranya adalah disektor ; pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan dan
pertambangan. Untuk itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), Iptek dan manajeman yang profesional,
transfaran serta akuntabel sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan/ekonomi masyarakat.
Disisi lain, walaupun dengan potensi alam yang subur dan menjanjikan serta didukung oleh jumlah
penduduk yang cukup besar (tenaga kerja), namun belum banyak menarik para investor menanamkan
modalnya di Kabupaten Batang Hari. Hal ini disebabkan antara lain oleh kurangnya bahan kajian (data dan
informasi) dalam bentuk salah satu dokumen yang dapat ditelaah sebagai pedoman.
Demikianlah hal ini kami sampaikan, dan semoga buku profil peluang investasi ini dapat dijadikan
salah satu bahan masukan bagi semua pihak dan kami haturkan terima kasih.
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
3.4.1.1 Potensi........................................................................................................... 22
BAB IV PERAN DAN FUNGSI BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DALAM MENUNJANG
INVESTASI DI DAERAH
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 83
Tabel 3.1 Luas Areal dan Produksi Komoditi Kelapa Sawit ....................................................... 9
Tabel 3.2 Jumlah dan Kapasitas Produksi Industri Pengolahan TBS Kelapa Sawit
PENDAHULUAN
Pelimpahan kewenangan pada era Otonomi daerah adalah dalam rangka mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta
meningkatkan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan ke aneka ragaman daerah dalam Sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk itu, daerah harus mampu mensinergiskan semua potensi yang dimiliki baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia sebagai Power System dalam melaksanakan Pembangunan di
daerah, baik dalam upaya kerjasama investasi yang mampu mengolah dan mengembangkan hasil-hasil produksi
SDA menjadi suatu industri khusus baik bahan setengah jadi maupun barang jadi.
Guna mensinergiskan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah yang ditopang dengan meningkatkan
investasi daerah, Pemerintah Kabupaten Batang Hari yang telah menyiapkan beberapa upaya untuk mendorong
Melalui Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (RKPPMD) diharapkan menjadi wadah
untuk mengkaji dan merumuskan bidang usaha dan peluang investasi yang dapat diimplementasikan oleh pihak
swasta didaerah. Dengan RKPPMD dapat pula menciptakan suatu bentuk program/kegiatan dunia investasi yang
terarah, terencana, dan tepat sasaran yang tersusun dalam buku peluang investasi di Kabupaten Batang Hari.
Oleh karena itu, perlu melibatkan semua pihak dalam hal ini yaitu; SKPD maupun pihak Swasta,
Perbankan dan organisasi profesi lainnya, guna mendukung kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
dunia investasi dalam rangka menyatukan persepsi dan memperoleh data/informasi yang akurat mengenai objek
Adapun maksud penyusunan buku peluang investasi Kabupaten Batang Hari untuk menyediakan
informasi tentang indentifikasi lapangan usaha, komoditi unggulan serta lokasinya yang memiliki prospek
Pemerintah Kabupaten Batang Hari dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan kebijakan dibidang
investasi.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan buku peluang investasi Kabupaten Batang Hari yaitu:
1. Indentifikasi lapangan usaha dan komoditi strategis yang menjadi potensi daerah sehingga mampu
untuk dikembangkan.
2. Memberikan informasi yang akurat mengenai lapangan usaha, komoditi dan potensi yang ada di
1.3 Sasaran
meningkatkan nilai tambah sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi
pengangguran.
c. Memberikan gambaran potensi SDA Kabupaten Batang Hari sebagai acuan bagi Investor baik dari dalam
maupun luar negeri, khususnya bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang industri dalam
Kabupaten Batang Hari terletak diantara 1°15 – 2°2 LS dan 102°30 BT memiliki luas wilayah 5.180,35
Km2 beriklim trofis dengan evalasi 0 – 500 m dari permukaan laut dengan topografi wilayah terdiri dari dataran
dan bergelombang serta rawa – rawa. Wilayah Administratif Pemerintahan Kabupaten Batang Hari terdiri dari 8
(delapan) Kecamatan dan 113 (seratus tiga belas) Desa/Kelurahan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1:
Data Kecamatan , Luas wilayah & jumlah desa/kelurahan
No Kecamatan Luas Daerah (Km2) Jumlah Desa/Kel.
1 Maro Sebo Ulu 1 143,13 14
2 Mersam 705,10 16
3 Batin XXIV 801,51 16
4 Muara Tembesi 342,42 13
5 Maro Sebo Ilir 264,81 7
6 Muara Bulian 484,22 20
7 Bajubang 481,66 9
8 Pemayung 957,50 18
JUMLAH 5 180,35 113
Sumber Data : BPS Kabupaten Batang Hari & Bappeda Kab.Batang Hari, 2011
kerja produktif kelompok umur 15 – 44 tahun berjumlah 149.280 yang terdiri dari 97.807 Jiwa Tenaga kerja
laki-laki dan 51.473 jiwa perempuan. Komposisi Penduduk Kabupaten Batang Hari cukup heterogen dimana
antar suku maupun agama hidup berdampingan dengan toleransi hidup beragama yang cukup harmonis.
Kondisi keamanan dan ketertiban Kabupaten Batang Hari cukup kondusif dengan stabilitas keamanan
yang cukup terkendali dalam artian bahwa tingkat kriminalitas, kerusuhan ataupun gejolak social baik dari
dalam maupun dari luar sangat jarang terjadi. Disamping itu pula komitmen Pemerintah Daerah dengan
aparat penegak hukum dalam menjaga dan mengatasi stabilitas daerah cukup baik dan harmonis. Dan
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelaku usaha yang akan menanamkan investasinya di
Kabupaten Batang Hari memiliki ketersediaan lahan (tanah) yang diperuntukkan sebagai lokasi industri
yang cukup luas dan mudah didapat. Berdasarkan Kriteria homogenitas dan potensi daerah serta dengan
perdagangan, industri, pendidikan dan pelayanan jasa direncanakan di Wilayah Kecamatan Muara Bulian,
Potensi ketersedian bahan baku untuk keperluan industri hilir baik berupa hasil produksi CPO dan
Karet cukup tersedia dengan produksi rata–rata/ tahun komoditas karet sebanyak 61.989 Ton dan TBS Sawit
sebanyak 886.420 Ton dan produksi Crude Palm Oil (CPO) 177.284 Ton, disamping itu pula konstribusi
Pemerintah Kabupaten Batang Hari mempunyai komitmen yang serius terhadap peningkatan kinerja
pelayanan perizinan usaha terutama bagi investor yang berminat menanamkan investasi di sektor industri
hilir. Pemerintah Daerah akan memfasilitasi dan memberikan kemudahan serta mendukung penuh dalam
pengurusan proses perizinan usaha yang diperlukan oleh para investor melalui Badan Pelayanan Satu Pintu
dengan peraturan.
Sarana dan Prasarana terutama sector tranportasi darat maupun sungai yang menghubungkan antara
Desa, Kecamatan dan Daerah Lain serta ke sentra – sentra produksi bahan baku maupun pasar cukup baik
dan hampir sebahagian besar jalan sudah beraspal sampai kepelosok desa bahkan dapat dengan mudah
Dalam menunjang kelancaran aktivitas usaha dan keuangan, Kabupaten Batang Hari telah tersedia
sarana layanan komunikasi dan telekomunikasi termasuk jaringan telepon selular sudah disetiap Kecamatan.
Disamping itu layanan jasa perbankan seperti Bank BRI, BPD, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank
Mega Syariah dan Bank Danamon Simpan Pinjam juga dapat dinikmati, sedangkan layanan perbankan
lainnya seperti BNI, BII, BCA dan Bukopin juga dapat dengan mudah dijangkau karena jarak Kabupaten
Batang Hari dengan Ibukota Provinsi Jambi dapat ditempuh dalam waktu 1 (satu) jam perjalanan darat.
SEKTOR INDUSTRI
1 2 3 4 5
1 PT. Tunjuk Langit Sejahtera 1 30 Ton / Jam -
2 PT. Indo Sawit Subur 1 60 Ton / Jam -
3 PT. Asiatic Persada 1 42 Ton / Jam -
4 PT. Kedaton ( PKS ) 1 45 Ton / Jam -
5 PT. Humusindo. 1 15 Ton / Jam -
JUMLAH 5 192/Ton/Jam
Sumber : Statistik Dinas Perkebunan Kabupaten Batang Hari, 2012.
Perkembangan hasil produksi komoditi kelapa sawit Kabupaten Batang Hari akan terus meningkat sejalan
dengan penambahan areal kebun dan mulai produksinys kebun kelapa sawit siap panen.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi bahwa pada tahun 2012,
velume ekspor komoditi karet yang berasal dari Kabupaten Batang Hari sebanyak 37.781.305 Kg dengan
nilai sebesar 170.756.345,45 U$ dimana jenis komoditi ekspor berupa karet slab.
Pengelolaan komoditi kelapa sawit khususnya di Kabupaten Batang Hari saat ini baru sebatas
memproduksi CPO dalam arti bahwa belum adanya perusahaan (investor) yang begerak dalam
pengembangan produksi CPO menjadi bahan setengah jadi maupun barang jadi. Secara teoritis
potensi bahan baku CPO dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan turunan yaitu sebagai bahan
baku pembuatan minyak goring,mentega dan sabun,sedangkan limba padat dalam bentuk cangkang
dan tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk memproduksi kertas,mulsa dan kompos pembuatan
CPO sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Secara teoritis potensi bahan baku karet dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan turunan yaitu
menjadi industri Slab, Latek Pekat, Ban, Sarung Tangan, Kondom, Balon, Rubber Seal dan produk
bahan karet lainya. Berdasarkan data potensi yang tersedia, diharapkan adanyainvestor yang berminat
untuk menanamkan investasi di sektor industri hilir (pengolahan karet) dengan beberapa peluang
usaha atau jenis industri yang mungkin dapat dikembangkan seperti :
Industri Ban
Industri Sarung Tangan
Industri Laket Pekat
Industri Kondom
Industri Bahan Plastik
Dengan adanya industri hilir di Kabupaten Batang Hari, diharapkan dapat memberikan konstibusi
terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah yang ada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat serta membantu program pemerintah dalam mengatasi tingkat pengangguran
tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan.
3.2 KEHUTANAN
Kabupaten Batang Hari yang kaya potensi alamnya, memiliki kawasan hutan untuk Penelitian, Ilmu
Pengetahuan dan Pendidikan, budaya dan wisata alam. Kawawasan hutan yang tersedia untuk TAHURA
Kemudian untuk investasi produksi hasil hutan (Kayu dan Non Kayu) pola IUPHHK-HT dan IUPHHK-HTR di
kawasan hutan HP Sungai Serengam Hilir seluas 7,742 Ha di Kecamatan Batin XXIV, HP Batang Tabir
sebluas 865 Ha di Kecamatan Maro Sebo Ulu, HP Pasir Mayang Danau Bangko seluas 1,650 Ha di
Kecamatan Pemayung dan HPT Sengkati Kehidupan seluas 3,535 Ha di Kecamatan Muara Tembesi dan
Mersam. Sedangkan hutan Integgrasi Sylvopastura (Hutan dan Ternak) pola IUPHHK-HA HP Sungai
Serengam Hilir seluas 3,383 Ha di Kecamatan Batin XXIV (Desa Olak Besar, Jeluti dan Hajran).
3 Kondisi Potensi
4 Infrastruktur Pendukung
a. Listrik : Ada
b. Jalan : Lancar
c. Transportasi : Lancar
a. Perbankan : 4 buah
f. Irigasi : Ada
3 Kondisi Potensi
4 Infrastruktur Pendukung
a. Listrik : Ada
b. Jalan : Lancar
c. Transportasi : Lancar
a. Perbankan : 4 buah
f. Irigasi : Ada
3 Kondisi Potensi
c. Potensi Lahan
: 6000 Unit
Pengembangan
d. Status Lahan :
Masyarakat
4 Infrastruktur Pendukung
a. Listrik : Ada
b. Jalan : Lancar
c. Transportasi : Lancar
e. Air Bersih :
Ada
a. Perbankan : 4 buah
f. Irigasi : Ada
3.4 PERKEBUNAN
3.4.1 POTENSI DAN KEBIJAKAN BIDANG PERKEBUNAN BATANG HARI
3.4.1.1 POTENSI
Posisi geografis Kabupaten Batang Hari yang terletak diantara 1 015’ dan 202 LS dan antara 102030’
BT dan 104030’ BT. Daerah ini beriklim tropis dengan tingkat elevasi sebagian besar dataran rendah,
dengan ketinggian antara 11 s.d 100 meter dpl (92,67%). Sisanya antara 101 s.d 500 meter dpl. Letak
geografis tersebut merupakan karunia tuhan yang sangat mendukung untuk pembangunan ekonomi
kerakyatan, khususnya sektor perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.
Bagi Kabupaten Batang Hari sektor perkebunan merupakan sektor paling dominan dan berperan
besar dalam perekonomi daerah. Besarnya peran sektor perkebunan dilihat variabel ekonomi, yaitu
kontribusinya terhadap PDRB, penyerapan tenaga kerja dan ketersediaan sumberdaya alam. Sektor
perkebunan merupakan sektor yang tertinggi kontribusinya terhadap PDRB Batang Hari. Pada tahun
2006 kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB atas dasar Harga Konstan sebesar 16,73%, tahun
2007 sebesar 16,83%, tahun 2008 sebesar 16,55% dan pada tahun 2009 tetap sebesar 16,55%.
Sekalipun adanya kecenderungan menurun, namun secara kuantitatif perkembangan sektor ini cukup
signifikan.
Besarnya peranan sektor perkebunan terhadap perekonomian Batang Hari dapat pula dilihat dari
“share”-nya terhadap penyerapan tenaga kerja yang masih sangat signifikan, yaitu sekitar 64,09% dari
total rumah tangga masyarakat Batang Hari hidup sebagai petani pada sektor perkebunan. Kondisi ini
Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Batang Hari,
bahwa salah satu misi yang hendak diemban pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam lima tahun ke
depan (2011-2016) adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih sangat khas, yang
diwarnai oleh masyarakat pertanian, terutama perkebunan. Meskipun memiliki trend yang cendrung
menurun, mayoritas masyarakat Kabupaten Batang Hari masih hidup dari sektor perkebunan. Pada
tahun 2010, sekitar 64,09 persen dari total rumah tangga masyarakat Kabupaten Batang Hari yang hidup
sebagai petani perkebunan. Besarnya persentase jumlah penduduk Kabupaten Batang Hari yang masih
hidup dari sektor perkebunan menunjukkan bahwa sektor ini masih merupakan sektor sentral dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu kontribusi sektor perkebunan yang masih
cukup besar terhadap PDRB daerah juga merupakan alasan yang kuat untuk menjadikan revitalisasi
perkebunan sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam rangka mewujudkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang Hari.
Revitalisasi perkebunan pada hakekatnya tidak hanya semata meningkatkan kontribusi sektor
perkebunan terhadap perolehan PDRB, tapi lebih dari pada itu melalui prioritas pembangunan tersebut,
akan tercipta lapangan pekerjaan yang lebih besar sehingga tingkat pengangguran dapat ditekan, jumlah
Sektor perkebunan di Kabupaten Batang Hari diwarnai dengan usaha perkebunan dua komoditas
unggulan karet dan kelapa sawit. Pada akhir tahun 2010 tercatat luas tanaman karet di Kabupaten
Batang Hari 111.619 Ha dengan produktivitas 830 kg/Ha/tahun. Dari luas tanaman 111.619 Ha, yang
terdiri dari tanaman muda/belum menghasilkan seluas 21.299 Ha (19,08%). tanaman menghasilkan
75.347 Ha (67,50%) dan tanaman karet tua/ rusak 14.973 Ha (13.41%).
Sedangkan komiditi kelapa sawit pada akhir tahun 2010 angka sementara tercatat seluas 66.674,7
Ha dengan produktivitas 3.307 kg CPO/ha/tahun yang terdiri dari yang terdiri dari tanaman muda/belum
menghasilkan seluas 9.571,2 Ha (14,32%). tanaman menghasilkan 53.615,5 Ha (80,41%) dan tanaman
tua/rusak 3.488 Ha (5,23%). Dari luas 66.674,7 Ha tersebut meliputi perkebunan rakyat 32.003 Ha
(47,9%), Perkebunan BUMN/PTP 2.225 Ha (3,35%), dan Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN)
seluas 32.435,1 Ha (48,6%).
Secara umum masalah pokok yang dihadapi pada sektor perkebunan adalah rendahnya produksi
dan produktivitas serta mutu produksi. Hal ini diantaranya disebabkan karena luasnya tanaman tua atau
rusak terutama untuk komoditi karet dan rendahnya mutu bibit yang digunakan dan mutu produk. Selain
itu masih banyak potensi perkebunan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Visi Bidang Perkebunan Kabupaten Batang Hari “Terwujudnya Sumberdaya Kebun secara Lestari
untuk masyarakat Batang Hari yang Maju, Adil dan Sejahtera berdasarkan Ketaqwaan”. Visi tersebut
menggandung makna Terwujudnya pengembangan perkebunan dalam suatu penataan wilayah dengan
memperhatikan kelestarian alam melalui pengintegrasian perencanaan kegiatan, produksi, pengolahan,
distribusi, kegiatan off farm and on farm dalam suatu manajemen berdasarkan azas kekeluargaan,
ekonomi, kesejahteraan masyarakat/petani, secara berkeadilan menjamin penetapan usaha yang
harmonis dan berkesinambungan berlandaskan ketaqwaan. Misi di bidang perkebunan Kabupaten
Batang Hari adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya kebun secara lestari.
2. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi usaha perkebunan yang berorientasi kepada agribisnis.
3. Meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat/petani dan pembangunan
perkebunan yang berkeadilan.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Batang Hari pada bidang perkebunan meliputi sebagai berikut :
1. Revitalisasi perkebunan.
2. Replanting karet tua.
3. Perluasan tanaman karet dan kelapa sawit.
4. Peningkatan produksi dan produktifitas karet rakyat.
5. Peningkatan produksi dan produktifitas kelapa sawit.
6. Peningkatan penerapan teknologi perkebunan.
7. Pengembangan pembibit perkebunan.
8. Peningkatan mutu hasil produk karet.
9. Peningkatan dan pemberdayaan kelembagaan petani perkebunan.
10.Peningkatan pelayanan terhadap investor sub sektor perkebunan.
Berpedoman kepada ketersediaan potensi sumberdaya alam, arah kebijakan daerah, daya dukung
berinvestasi dan kecenderungan pasar komoditi perkebunan, maka setidaknya saat ini tersedia peluang
investasi bidang perkebunan bagi pihak swasta di Kabupaten Batang Hari sebagai berikut :
Pembangunan dan pengembang-an pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Batang Hari dinilai
sebagai investasi yang masih me-miliki peluang yang sangat besar. Hal didukung oleh produksi kelapa sawit
yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Pada akhir tahun 2010 tercatat luas kelapa sawit di Kabupaten Batang Hari seluas 66.593.7 Ha
dengan produksi 177.882 ton CPO per tahun atau setara dengan 889.410 ton TBS setahun. Tentunya
produksi ini cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya luas lahan. Ini berarti rata-rata setiap bulan
Sementara sampai saat ini di Batang Hari baru tersedia 6 (enam) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yaitu PT.
Asiatic Persada, PT. Inti Indosawit Subur dan PT.Dali Muda Perkasa, PT. Humusindo Makmur Sejati, PT.
Kedaton dan PTP Nusantara IV dengan total kapasitas 235 ton TBS/jam.
Investasi pihak swasta untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit di Batang Hari tentunya akan didukung
penuh oleh pemerintah daerah, karena selain dapat meningkatkan nilai tambah produk komoditi unggulan,
menyerap tenaga kerja dalam rangka menekan tingkat pengangguran, kegiatan ini juga diharapkan dapat
meningkatkan daya saing daerah.
Faktor Pendukung :
Selain jumlah dan kontinyuinitas ketersediaan bahan baku yang cenderung ke depan akan terus
meningkat, investasi membangun Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Batang Hari sangat berpeluang yang
didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Kemudahan proses perizinan. Pemerintah Kabupaten Batang Hari telah
membentuk Badan Pelayanan Terpadu Tatu Pintu (BPTSP) sabagai
salah satu dari implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2007. Hadirnya BPTSP sebagai salah satu bentuk komitmen
pemerintah daerah dalam upaya mempermudah proses administrasi
bagi para investor dalam proses pengelolaan perizinan dimulai dari
tahap permohonan sampai dengan terbitnya dokumen perizinan.
PELUANG INVESTASI DI BATANG HARI | 30
PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN 2012
BATANG HARI
2. Ketersediaan tenaga kerja yang mudah dan murah didapat di sekitar areal perkebunan kelapa sawit.
3. Sarana infrastruktur yang relatif kondusif, baik transportasi darat maupun
air. Pada umumnya sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kenderaan roda
empat untuk mengangkut TBS dari kebun ke lokasi pabrik.
4. Letak wilayah Kabupaten Batang Hari yang relatif dekat dengan sarana
pelabuhan untuk tujuan ekspor, baik pelabuhan Talang Duku maupun untuk
jangka panjang ke Pelabuhan Samudra di Tanjung Jabung Timur. Demikian
juga jarak ke Pelabuhan Udara (± 68 KM dari pusat Ibu Kota Muara Bulian).
5. Ketersediaan sarana perbankan, listrik, organisasi petani dan sarana telekomunikasi cukup tersedia untuk
mendukung berinvestasi.
Sementara sampai saat ini masih sedikitnya pihak swasta yang berinvestasi untuk industri hilir kelapa
sawit di Batang Hari.
Faktor Pendukung :
Sama halnya dengan faktor yang mendukung investasi membangun Pabrik Kelapa Sawit, pembangunan
industri hilir kelapa sawit pun sangat besar peluangnya di Kabupaten Batang Hari. Peluang ini didukung oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
Awal tahun 2010 luas karet rakyat di Kabupaten Batang Hari tercatat 111.619
Ha yang terdiri dari tanaman muda / belum menghasilkan seluas 21.299 Ha (19,0%), tanaman menghasilkan
75.347 Ha (67,5%) dan tanaman karet tua/ rusak 14.973 Ha (13,4%) dengan produksi 62.552 ton dengan
tingkat produktivitas 830 ton/ Ha/ Tahun. Ini berarti bahwa setiap bulan dari wilayah Kabupaten Batang Hari
dihasilkan karet sekitar 5.213 ton atau setara dengan 173.75 ton per hari. Jumlah produksi sebanyak ini
tentunya patut dicermati oleh para investor untuk mendirikan pabrik crumb rubber di Batang Hari. Apalagi
sampai saat ini baru terdapat satu perusahaan crumb rubber di Batang Hari yaitu PT. Aneka Bumi Pratama yang
berlokasi di Desa Simpang Kubu Kandang Kecamatan Pemayung.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai tambah produk primer bagi masyarakat
petani karet, menyerap tenaga kerja dan mewujudkan produk unggulan lokal yang kompetitif, maka cukup
beralasan bagi pemerintah daerah memberi peluang yang sebesar-besarnya bagi calon investor untuk
membangun pabrik crumb rubber di wilayah Kabupaten Batang Hari. Dari sisi ekonomi pun, usaha crumb
rubber ini dinilai akan memberi keuntungan bagi investor serta berkelanjutan.
Salah satu persoalan pokok usaha perkebunan di Kabupaten Batang Hari adalah
terbatasnya penyediaan bibit perkebunan secara lokal, baik jumlah apalagi dari
aspek mutu. Terutama untuk dua komoditi unggulan karet dan kelapa sawit.
Pada sisi lain masyarakat dihadapkan kepada rendahnya produktivitas
(terutama karet) yang disebabkan karena luasnya tanaman tua atau rusak yang
perlu diremajakan dan memerlukan bibit yang bermutu.
Pengadaan bibit karet gratis yang disalurkan ke petani oleh Pemerintah
Kabupaten untuk program replanting karet tua dalam kurun waktu lima tahun terakhir hampir 100% bersumber
dari luar Kabupaten Batang Hari. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan Batang Hari menghasilkan bibit
karet yang sesuai kebutuhan baik jumlah maupun mutu.
Diperkirakan per tahun dibutuhkan bibit karet di Kabupaten Batang Hari
Kelapa
Karet
Uraian Sawit sekitar 5.700.000 batang dan bibit kelapa sawit sekitar 1.000.000 batang
(Btg) (Btg)
dengan rincian sebagai berikut :
Peremajaan 3.200.000 250.000
Sementara kemampuan produksi bibit dari para penangkar bibit lokal
Perluasan 2.500.000 750.000 diperkirakan hanya mampu memenuhi sekitar 15% dari kebutuhan.
Faktor Pendukung :
Beberapa faktor yang mendukung investasi pembibitan komoditi perkebunan di wilayah Kabupaten
Batang Hari, sebagai berikut :
Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan publik, guna menunjang
penanaman modal di daerah, Kabupatenn Batang hari telah membentuk Badan Pelayanan Terpadu Satu
Pinntu (BPTS), didirikan pada Tahun 2008 (Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 7.A/2008 tentang
Pelimpahan Sebagaian Kewenangan di Bidang Perizinan kepada BPTSP Kabupaten Batang Hari). Dengan tugas
pokok dan fungsi antara laian, memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan
pemerintaha Kabupaten Batang Hari, terutama dibidang :
1) Bidang Usha Pertambangan, yaitu Izin Usaha Pertambangan dan izin Pertambangan Rakyat
2) Bidang Usaha Perkebuna, yaitu , Persetujuan Prinsip, Izin Lokasi, Izin Usaha Perkebunan Budidaya, Izin
Usaha Perkebunan Pengolahan.
3) Bidang Industri, yaitu; Tanda Daftar Industri ( TDI ), Surat Izin Usaha Industri ( SIUI ).
4) Bidang Peternanakan, yaitu Izin Usaha Peternakan
5) Bidang Perikanan, yaitu; Izin usaha perikanan
6) Transportasi,yaitu, Izin Trayek, Izin Usaha Angkutan Orang dan Barang
7) Bidang Kehutanan, yaitu; Izin Pemungutan Hasil Hutan di Luar Kawasan Hutan dan Izin Pemungutan Hasil
Hutan Bukan Kayu ( IPHH-LKH dan IPHH-BK),
BATANG HARI
DATA PERIZINAN OBJEK INVESTASI
YANG DITERBITKAN BPTSP
Standar Biaya /
Peluang
No Jenis perizinan Persyaratan waktu retribusi/pa
usaha
penyelesaian jak
1 2 3 4 6 7
BATANG HARI
BATANG HARI
3. Peta Lokasi
4. Kesanggupan
Memberikan Ganti
Rugi
5. Proposal
BATANG HARI
6. Izin Lokasi dari
Bupati/Walikota yang
dilengkapi dengan peta
calon lokasi dengan
skala 1:100.000 atau
1:50.000
7. Pertimbangan teknis
ketersediaan lahan dari
Instansi Kehutanan
(apabila areal berasal
dari kawasan hutan)
8. Rencana analisis
mengenai dampak
lingkungan hidup
(AMDAL) atau Upaya
Pengelolaan Lingkungan
hidup (UKL) DAN Upaya
Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL)
sesuai peraturan
perundang-undangan
yang berlaku
9. Persyaratan
kesanggupan memiliki
sarana, prasarana dan
sistem untuk melakukan
pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan
BATANG HARI
(OPT)
10. Persyaratan
kesanggupan memiliki
sarana, prasarana dan
sistem untuk melakukan
pembukaan lahan tanpa
pembakaran sertra
pengendalian kebakaran
BATANG HARI
wilayah
Kabupaten/Kota dari
Bupati/Walikota
(untuk IUP-P yang
diterbitkan oleh
Gubernur)
5. Rekomendasi
kesesuaian dengan
rencana makro
pembangunan
perkebunan Propinsi
dari Gubernur (untuk
IUP-P yang
diterbitkan oleh
Bupati/Walikota)
6. Izin Lokasi dari
Bupati/Walikota yang
dilengkapi dengan
peta calon lokasi
dengan skala
1:100.000 atau
1:50.000
7. Rekom lokasi dari
Pemerintah Daerah
lokasi unit
pengolahan
8. Jaminan pasokan
bahan baku yang
BATANG HARI
diketahui oleh
Bupati/Walikota
9. Rencana kerja
pembangunan unit
pengelolaan hasil
perkebunan
10. Rencana analisis
mengenai dampak
lingkungan hidup
(AMDAL) atau Upaya
Pengelolaan
Lingkungan hidup
(UKL) DAN Upaya
Pemantauan
Lingkungan Hidup
(UPL) sesuai
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku
11.Pernyataan
kesediaan untuk
melakukan kemitraan
BATANG HARI
Pendirian
Perusahaan (bagi
berbentuk badan
hukum)
4. Photo Copy SITU
dan HO
5. Photo Copy NPWP
6. Daftar Mesin
Peralatan
7. Daftar Kebutuhan
bahan baku /
penolong
Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar
BATANG HARI
3. Photo Copy SITU PROSES
4. Pas Photo 3 x 4 = 2
Lembar
5. Photo Copy Akte
Pendirian Bago
Berbadan Hukum
BATANG HARI
Orang dan Barang ANGKUTAN ORANG 14 Hari NIHIL
(IUAO)
1. Surat Pemohonan
Bermaterai Rp.
6.000
2. Photo Copy
NPWP
3. Photo Copy Akte
Pendirian
4. Photo Copy SITU
5. Persyaratan
kesanggupan
untuk memiliki
atau menguasai 5
( Lima ) Unit
kendaraan
bermotor
B. IZIN USAHA
ANGKUTAN BARANG
(IUAB) -
1. Surat Pemohonan
Bermaterai Rp. 6.000
2. Photo Copy Surat
Tanda Nomor
Kendaraan (STNK)
3. Photo Copy Surat
BATANG HARI
Tanda Uji Kendaraan
(STUK)
4. Photo Copy KTP /
SIM
5. Map. Snelhecter 2
buah
BATANG HARI
8. Peta lokasi Skla – 1
: 10.000
1. Surat Permohonan
2. Photo copy KTP
BATANG HARI
3. Photo Copy Akte
Pendirian
4. Photo Copy SITU
5. Photo Copy NPWP
6. Photo Copy TDP /
TDI / SBU /
Sertifikat lainnya
7. Tanda Lunas
Retribusi dari
PPKAD Batang Hari
8. Tanda Bukti Lunas
PBB
Pas P
9. Foto 3 X 4 = 3
Lembar
BATANG HARI
bentuk hak milik /
Kontrak
7. Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar
Semua berkas
dimasukan dalam Map
Tulang ( 1 Rangkap )
BATANG HARI
pengelola Apotek
dengan pemilik sarana
Apotek dari Notaris
9. Asli dan Photo Copy
Surat Izin Atasan bagi
Pemohon Pegawai
Negeri , Anggota ABRI
dan Pegawai Instansi
Pemerintah Lainnya
10. Surat Pernyataan 7 Hari NIHIL
dari Apotek Pengelola
Apotek bahwa tidak
bekerja tetap pada
perusahaan Farmasi
lain dan tidak menjadi
Apotek pengelola di
Apotek lain.
11. Surat pernyataan
pemilik sarana tidak
terlibat pelanggaran
peraturan Perundang-
undangan dibidang
obat.
12. Pas Photo 3 x 4 =
3 Lembar
13. Semua berkas
Izin Optikal dimasukan dalam Map
Tulang (1 Rangkap )
BATANG HARI
1. Surat Permohonan
2. Fhoto Copy KTP
3. Photo Copy Surat Izin
Ijazah / Sertifikat
Refraktionis /
Optikcian
4. Photo Copy SITU
5. Photo Copy Surat Izin
Usaha Perdagangan
6. Status Bangunan
dalam Hak Milik /
Kontrak
7. Surat Pernyataan
Penanggung jawab
dan tenaga teknis
8. Photo Copy Denah
Bangunan / Peta
Lokasi
9. Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar
10. Semua berkas
dimasukan dalam Map
Tulang ( 1 Rangkap
)
BATANG HARI
2. Fhoto Copy KTP
3. Photo Copy SITU
4. Photo Copy Ijazah
dan Surat Izn
Penugasan (SIP)
5. Photo Copy Surat
Izin Praktek Dokter
(SIPD)
6. Photo Copy Ijazah
Paramedis / Bidan
7. Surat Penanggung
jawab dan tenaga
teknis
8. Photo Copy Akta
Pendirian Yayasan
bagi yang
membentuk
Yayasan atau surat
Pernyataan
mengenai status
Izin Usaha bangunan daklam 7 Hari NIHIL
Laboratorium bentuk Akte Hak
Milik / Kontrak
9. Photo Copy Denah
Ruangan
10.Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar
11.Semua Berkas
BATANG HARI
dimasukan dalam
Map Tulang ( 1
Rangkap )
1. Surat Permohonan
2. Fhoto Copy KTP
3. Photo Copy SITU
4. Photo Copy Ijazah dan
Surat Izn Penugasan
(SIP)
5. Surat Pernyataan
Kesediaan mengikuti
Program Pemantapan
Mutu
6. Photo Copy Ijazah –
Ijazah yang
dipekerjakan
7. Photo Copy Akta
Pendirian Yayasan bagi
yang membentuk
Yayasan atau surat
Pernyataan mengenai
status bangunan
daklam bnetuk Akte
Hak Milik / Kontrak
8. Photo Copy Denah
Ruangan
BATANG HARI
9. Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar.
10. Semua Berkas
dimasukan dalam Map
Tulang ( 1 Rangkap )
BATANG HARI
7. Melampirkan Foto
Copy Izin Tempat
Usaha
8. Melampirkan Foto
Copy Izin Mendirikan
Bangunan
- Hotel
1.
Penginapan/L
osmen
Rp. 900/M3
2. Hotel
BATANG HARI
Melati
Rp. 1.500/M3
3. Hotel
Berbintang
Rp. 1.700/M3
- Industri
1. Industri
Kecil,
Perkebunan
Rp. 1.100/M3
2. Industri
Besar,
Pertambangan
,
Perusahaan,
Industr
Lainnya Rp.
1.900/M3
BATANG HARI
5. Photo Copy Akta
Pendirian untuk PT,
CV, Koperasi
6. Pas Photo 3 X 4 = 2
lembar
7. Rekomendasi Dinas
Instansi terkait
8. Photo Copy Tanda
SIUP
Bukti Setoran Pajak
dan Retribusi dan 7 Hari
DPPKAD
9. Membayar Uang Leges NIHIL
10. Susunan Pengurus
yang diketahui oleh
Dinas Perindagkop
untuk Koperasi
1. Surat Permohonan
Bermaterai Rp. 6.000
2. Photo Copy KTP
3. Photo Copy Akte
Pendirian Perusahaan
(bila Berbentuk Badan
Hukum )
4. Photo copy Akte
Perubahan
Perusahaan ( apabila
ada )
BATANG HARI
5. Photo Copy SITU
6. Photo Copy NPWP
7. Pas Photo 3 x 4 = 3
Lembar
8. Surat pernyataan
dari Pimpinan
Perusahaan tentang
lokasi Usaha
Perusahaan
TDP 1. Photo Copy Akte 3 Hari NIHIL
Perusahaan/
Perubahan yang
disyahkan oleh
Instansi yang
berwenang ( Bagi
PT, CV, Fa, Koperasi
)
2. Photo Copy Izin
Teknis dari Instansi
terkait
3. Photo Copy KTP
4. Photo Copy NPWP
5. Pas Photo 3 x 4 = 3
6. Photo Copy SITU/
HO
7. Permohonan
bermaterai
secukupnya
BATANG HARI
8. Masing – Masing
TDG Rangkap 2 3 Hari NIHIL
dimasukkan dalam
map tulang
9. Photo Copy NPWP
BATANG HARI
Diatas
1. Surat Permohonan 100 M2
2. Dokumen UKL - UPL sebesar Rp.
3. Rekomendasi dari 150/M2
Camat
4. Photo Copy KTP - Penetapan
5. Denah Lokasi Indeks
6. Persetujuan dari Gangguan
Tetangga didasarkan
7. Photo Copy SITU pada besar
8. Photo Copy Akta kecilnya
Notaris gangguan
9. Photo Copy Sertifikat dengan
Jual/ Beli klualifikasi
10.Photo Copy Gambar sebagai
Site Lay Out berikut :
11. Photo Copy Surat - Perusah
Badan Koordinasi aan
Penanam Modal dengan
12. Photo Copy Berita Ganggu
Acara an
Kesepakatan Besar
Indeksn
ya 5
- Perusah
aan
dengan
Ganggu
BATANG HARI
an
Sedang
Indeks
3
- Perusah
aan
dengan
Ganggu
an Kecil
Indeksn
ya 2
- Perusah
aan
yang
tidak
menimb
ulkan
Ganggu
an /
bebas
Ganggu
an
Indeksn
ya 1
- Penetapan
Indeks
BATANG HARI
lokasi
berdasarkan
pada letak
Perusahaan
dengan
kualifikasi
sebagai
berikut :
- Jalan
Negara
dengan
Indeks
5
- Jalan
Propinsi
denga
indeks
4
- Jalan
Kabupa
ten
dengan
Indeks
3
- Jalan
Desa
dengan
Indeks
BATANG HARI
2
- Perusa
haan
yang
melaku
kan
kegiata
n usaha
dikasih
jalan
yang
tidak
termas
uk
kualifik
asi
jalan
sebagai
mana
tersebu
t diatas
ditetap
kan
dengan
Indeks
1
BATANG HARI
LOKASI
JENIS IBU KOTA IBU KOTA DESA KE
NO
Izin A. IMB RUKO 12 BANGUNAN KABUPATE KECAMATA KELURA T
Mendi DAN Hari N N HAN
rikan RUMAH 1 2 3 4 5 6
Bang TEMPAT A. Rumah
unan TINGGAL Tempat
(IMB) 1. Permohonan Tinggal
diketahui 1 Rp. 1.500 / Rp. 1.300 / Rp. 900
Lurah / camat 2 Permanent M2 M2 / M2 Unt
2. Photo Copy 3 Semi Rp. 1.300 / Rp. 1.100 / Rp. 700 uk
KTP Permanet M2 M2 / M2 Sat
3. Photo Copy Sementara Rp. 1.000 / Rp. 900 / Rp. 500 / M2
u
PBB M2 M2 Rp. IM
4. Gambar Rp. Rp. 75.000 50.000 B
Rencana 100.000
Bangunan / B.
Sket Lokasi Bangunan
5. Photo Copy 1 Umum Rp. 2.000 / Rp. 1.700 / Rp. 1.700 Unt
Sertifikat 2 M2 M2 / M2 uk
Tanah 3 Permanent Rp. 1.600 / Rp. 1.400 / Rp. 1.400 Sat
6. Surat 4 Semi M2 M2 / M2 u
Persetujuan / Permanet Rp. 1.400/ Rp. 1.200 / Rp. 1.200 IM
Pernyataan Sementara M2 M2 / M2 B
dari pemilik Sempadan Rp. Rp. Rp.
tanah yang 100.000 75.000 50.000
tanahnya
BATANG HARI
akan di
bangun C.
7. Izin Prinsip Bangunan
8. H O 1 Perniagaan Rp. 6.000 / Rp. 5.000 / Rp. 4.000/
9. SITU 2 M2 M2 M2 Unt
10.Permohonan 3 Permanent Rp. 4.000 / Rp. 3.000 / Rp. 3.000 uk
diketahui 4 Semi M2 M2 / M2 Sat
Lurah / Permanet Rp. 3.000 / Rp. 2.000 / Rp. 2.000/ u
Camat Sementara M2 M2 M2 IM
Sempadan Rp. Rp. 75.000 Rp. B
B. IMB TOWER 100.000 50.000
1. Permohonan
diketahui D.
Lurah / camat Bangunan
2. Photo Copy 1 Pedidikan Rp. 2.000 / Rp. 2.000 / Rp. 2.000
KTP 2 M2 M2 / M2 Unt
3. Photo Copy 3 Permanent Rp. 1.600 / Rp. 1.600 / Rp. 1.600 uk
PBB 4 Semi M2 M2 / M2 Sat
4. Gambar Permanet Rp. 1.400 / Rp. 1.400/ Rp. 1.400/ u
Rencana Sementara M2 M2 M2 IM
Bangunan / Sempadan Rp. Rp. Rp. B
Sket Lokasi 100.000 75.000 50.000
5. Photo Copy
Sertifikat
Tanah
6. Surat
Persetujuan /
Pernyataan
BATANG HARI
dari pemilik
tanah E.
yang Bangunan
tanahnya Turap /
akan di 1 Pagar Rp. 1.500 / Rp. 1.500 / Rp.1.500 /
bangun 2 M2 M2 M2 Unt
7. Izin Prinsip 3 Permanent Rp. 1.000 / Rp. 1.000 / Rp.1.000 / uk
Bupati 4 Semi M2 M2 M2 Sat
8. HO Permanet Rp. 1.300 / Rp. 1.300 / Rp.1.300 u
9. SITU Sementara M2 M2 / M2 IM
10.Permohonan Sempadan Rp. Rp. Rp. B
diketahui 100.000 75.000 50.000
Lurah /
Camat
11.Rekomendasi
dari
Perhubungan
Provinsi
12.Persetujuan F.
dari warga Bangunan
sekitar tower 1 Tower Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.500.00
13.Akte /M /M 0/M
Pendirian 2 Bangunan Unt
Perusahaan Tower/sejeni Rp.750.000 Rp.750.000 Rp.750.00 uk
14.Surat kuasa 3 snya 0-50 M /M /M 0/M Sat
apabila Bangunan u
penanda Tower/sejeni Rp.1.000.0 Rp.1.000.0 Rp.1.000. IM
tanganan snya 51-100 00/M 00/M 000/M B
BATANG HARI
pemohon M
bukan Bangunan
dilakukan Tower/sejeni
untuk snya 101 M
perusahaan keatas
sendiri
G.
Bangunan
1 Lain-lain Rp. 3.500 / Rp. 3.500 / Rp. 3.500
2 M2 M2 / M2 Unt
15.Surat 3 Bengkel Rp. 3.000 / Rp. 3.000 / Rp. 3.000 uk
pernyataan 4 Mobil M2 M2 / M2 Sat
pemohon 5 Bengkel Rp. 1.500 / Rp. 1.500 / Rp. 1.500 u
tentang 6 Motor M2 M2 / M2 IM
kesanggupan 7 Bangsal Batu Rp. 1.100 / Rp. 1.100 / Rp. 1.100 B
memenuhi Bata / M2 M2 / M2
persyaratan Genteng Rp.10.000/ Rp.10.000/ Rp.10.000
teknis Penggilingan M2 M2 / M2
bangunan Padi Rp.15.000/ Rp.15.000/ Rp.15.000
sesuai Gudang M2 M2 / M2
dengan Tiang Rp. Rp. 75.000 Rp.
ketentuan Listrik/Telp 100.000 50.000
yang berlaku Sempadan
C. IMB
INDUSTRI
1. Permohonan
diketahui
BATANG HARI
Lurah /
Camat
2. Photo Copy
KTP
3. Photo Copy
PBB
4. Gambar
Rencana
Bangunan /
Sket Lokasi
5. Photo Copy
Sertifikat
Tanah
6. Surat
Persetujuan /
Pernyataan
dari pemilik
tanah yang
tanahnya
akan di
bangun
7. Izin Prinsip
Bupati
8. HO
9. SITU
10.R.A.B
11.Bukti
Kepemelikan
BATANG HARI
Lahan
12.Akte
Pendirian
Perusahaan
13.Surat Kuasa
apabila
penanda
tanganan
permohonan
14.Tanda
anggota Real
Astate
Indonesia
dan
Rekomendasi
bebas banjir
dari
dinas/instansi
yang ditunjuk
khusus bagi
pemohon
Real Astate
15.Izin Lokasi
dari Badan
Pertahanan
Nasional
BATANG HARI
D. PERBANKAN
Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu
perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik
daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan
ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun strategi
pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, perlu peran serta masyarakat,
pemerintah serta pihak lain yang terkait.
Dalam memajukan pertumbuhan ekonomi tersebut, perbankan sebagai salah satu fasilitator berperan penting
dalam hal penyandang dana untuk pengembangan ekonomi dalam berbagai bentuk sektor usaha.
PT. BPD Jambi cabang Muara Bulian sebagai salah satu perbankan yang ada di Kabupaten Batang Hari,
sesuai dengan visinya menjadi Bank yang ideal dan sehat dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat
dibidang jasa Bank yang memiliki nilai tambah bagi ekonomi daerah khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
dengan pengelolaan secara profesional, kehati-hatian dan berkembang secara wajar, bermaksud ikut serta ambil
bagian dalam menumbuhkembangkan kegiatan usaha di Kabupaten Batanghari.
Dalam hal keikutsertaan ini dapat kami informasikan bahwa PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi
menyediakan penguatan dana untuk perkembangan usaha dalam berbagai sektor usaha sesuai dengan komitmen
PT. BPD Jambi berusaha menjadi Bank Regional Champion (terkemuka di daerah sendiri). Penguatan dana tersebut
kami salurkan dalam bentuk pinjaman kredit diantaranya
BATANG HARI
- Kredit Investasi (KI) untuk membiayai barang modal, modernisasi dan perluasan usaha/proyek.
- Kredit Modal Kerja untuk penambahan modal pembelian bahan baku, persediaan barang, jasa konstruksi
dan lain-lain.
Sesuai dengan data Profil Peluang Investasi di Kabupaten Batanghari Tahun 2010, masing – masing sektor
memiliki potensi investasi baik Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan, Sektor Perkebunan, Sektor Industri dan
Sektor lainnya.
Dari Sektor tersebut diatas Sektor Perkebunan seperti Perkebunan Karet, Perkebunan Sawit memiliki potensi
yang lebih besar hal ini dapat dilihat dari potensi lahan yang tersedia untuk pengembangan sektor tersebut dengan
potensi pengembangan dan daya dukung seluas 35.000 ha dari luas potensi yang ada sekitar 111.573 ha, disamping
itu sektor peternakan juga cukup menjanjikan hal ini dapat dilihat dari hasil pengembangan sektor perternakan
untuk usaha ternak ayam potong dengan produksi 200.000 Kg/panen/40 hari sedangkan untuk usaha sapi potong
dari produksi 300 ekor rencana investasi meningkat sebanyak 100 ekor, dan tidak terkecuali sektor usaha lainnya.
Keberhasilan sektor tersebut didukung oleh sumber daya alam dan iklim kabupaten Batanghari sehingga untuk
pengembangan cukup bagus. Disamping sektor tersebut sektor perdagangan juga tidak kalah pentingnya sebagai
penggerak roda perekonomian suatu daerah.
Menyikapi hal tersebut PT. BPD Jambi Cabang Muara Bulian sebagai salah satu Perbankan yang ada di
kabupaten Batang Hari menanggapi dengan positif dan telah memberikan kredit guna penguatan modal usaha baik
dalam bentuk kredit Modal Kerja ataupun dalam bentuk Kredit investasi untuk tahun 2011 dan tahun-tahun
sebelumnya untuk berbagai sektor usaha yang potensial dan layak seperti Sektor perdagangan, Sektor Perkebunan,
Sektor Pertanian, Sektor Peternakan Sektor Industri dan lainnya dan untuk kedepannya di tahun 2012 PT. BPD
Jambi Cabang Muara Bulian berupaya meningkatkan porsi penyaluran dana untuk pengembangan usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) bagi calon debitur yang potensial sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PT. BPD
Jambi Cabang Muara Bulian.
BATANG HARI
Ketentuan dan Syarat – Syarat Pemberian Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) PT. BPD
JAMBI.
- Ketentuan Kredit :
1. Usaha debitur minimal telah berjalan selama 1 (satu) tahun.
2. Bukan merupakan usaha baru.
3. Debitur bukan merupakan nasabah macet pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi atau Bank Lainnya.
4. Belum mendapat fasilitas kredit dari Bank lain.
5. Bunga Kredit :
~ Kredit Modal Kerja (KMK) :
- KMK Mikro Plafond s/d Rp. 50 Juta bunga 11 % Flat per tahun.
- KMK Mikro Plafond s/d Rp. 50 Juta bunga 17 % Flat per tahun untuk kredit Per Rekening Koran.
- KMK Usaha Kecil Plafond Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta bunga 14 % Time/PRK per Tahun.
- KMK Usaha Menengah Plafond diatas Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 Milyar bunga 13 % Time/PRK per Tahun.
- KMK Usaha Besar Plafond diatas Rp. 5 Milyar bunga Rp. 12 % Time/PRK per Tahun.
~ Kredit Investasi (KI) bunga 12 % Time/PRK per Tahun.
BATANG HARI
Berdasarkan dari ketentuan dan syarat-syarat tersebut diatas, kredit akan dilakukan study kelayakan oleh pihak
Bank untuk mendapat tindak lanjut.
Untuk mempercepat proses pengembangan sektor usaha tersebut tidak terlepas peran serta berbagai
pihak antara lain pemerintah dengan perpanjangan dari dinas –dinas terkait dalam penambahan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat pelaku usaha agar usaha yang dijalankan dapat lebih berkembang dan sebagai
rekomendasi dan pemberi informasi kepada pihak bank agar kredit yang disalurkan tepat sasaran untuk
pencapaian tujuan.
BATANG HARI
I. PRODUK MANDIRI MITRA USAHA
• KUM Sawit
• KUM Karet
• KUM Unggulan
• Usaha Pedagang Kelontong & Sembako/Manisan
• Usaha Bengkel
• Usaha Kos
• Usaha Warung Makan
• Usaha Pakaian Jadi
• Usaha Rongsokan
• KUM Umum
• KSM Payroll
• KSM Non Payroll
• KSM BO
• KSM Pensiunan
• KSM Talangan Haji
BATANG HARI
Bukti pembayaran listrik
Pas Photo terbaru ukuran 4 x 6
Slip gaji
3. TARGET MARKET
Petani Sawit dan Karet
Pengusaha Kecil dan Menengah
Karyawan dan Pensiunan
BATANG HARI
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Potensi komoditi perkebunan kelapa sawit dan karet Kabupaten Batang Hari sangat mungkin untuk
dikembangkan menjadi produk industri hilir.
b. Dukungan potensi sumber bahan baku dalam pengembangan industri hilir cukup tersedia dalam jangka
waktu yang cukup panjang dan ditunjang dengan adanya intensifikasi dan diversifikasi sector perkebunan.
c. Pemerintah Kabupaten Batang Hari memiliki komitmen yang serius dengan fasilitasi kepastian hukum dan
kemudahan perizinan usaha bagi investor yang berminat untuk bekerja sama menanamkan modalnya di
“bumi serentak bak regam”.
5.2 Saran dan Tindak Lanjut
Kerja sama yang terpadu dan berkesinambungan antara pemerintah daerah dengan perusahaan –
perusahaan ( investor) yang menjadi mitra masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
sangatlah diperlukan. Bagi para investor yang berminat untuk menanamkan investasinya di sektor industri
hilir yaitu pengolahan CPO dan karet menjadi bahan jadi, dapat berhubungan langsung dengan Pemerintah
Kabupaten Batang Hari.