Lopografi
Lopografi
Prosedur pemeriksaan
1. Pengertian
Lopografi merupakan salah satu jenis pemeriksaan pada usus besar dengan
memasukkan media kontras positif melalui anus buatan atau stoma untuk menegakkan
diagnosa.
2. Tujuan
Pemeriksaan lopografi pada kasus atresia ani bertujuan untuk mengukur penyempitan
3. Indikasi
b. Karsinoma
Sering terjadi pada anak-anak dibandigkan orang dewasa, kanker pada anak-anak
c. Kolitis
Merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan bagian dalam usus sering terjadi
pada bayi lahir premature dapat menyebabkan kematian sebagian jaringan dari
usus.
d. Mega kolon
Merupakan kelainan kongingental pada kolon karena tidak adanya sel ganglion
dipleksus mientrik dan sub mukosa. Tidak terjadi gerak peristaltik sehingga feses
sulit melewati sekmen aganglionik. Penderita biasanya buang air besar tiga
minggu sekali.
e. Intussusepsi
Yaitu gangguan mekanis pada bayi karena terjadi pembesaran pada saluran usus
4. Kontra indikasi
c. Diare berat
5. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
serat.
b). Malam hari sebelum pemeriksaan minum satu tablet bisacodyl atau
laxative.
c). Jika setelah diberi laxative, waktu pagi tidak menunjukan pengeluaran
yang cukup, maka dilakukan enema pedi fleet (Urus-urus) atas petunjuk
dokter
serat.
b). Malam sebelum pemeriksaan minum dua tablet bisacodyl atau laxative.
c). Jika setelah diberi laxative, waktu pagi tidak menunjukan pengeluaran
yang cukup, maka dilakukan enema pedi fleet (Urus-urus) atas petunjuk
dokter
Menurut Bontrager (2001), persiapan orang tua pasien adalah sebagai berikut:
2). Menjelaskan pada pasien dan orang tua bahwa pemeriksaan yang akan
Dalam pemeriksaan lopografi alat dan bahan yang harus dipersiapkan antara lain
sebagai berikut :
2). Marker
3). Film dan kaset sesuai ukuran
8). Kateter fleksibel, untuk bayi gunakan kateter silikon nomor 10 yang fleksibel
9). Plester
14). Jelly
15). Klem
c. Persiapan Ruangan
1). Pesawat sinar-X yang dilengkapi dengan meja horizontal dan fluoroskopi
kontrol set.
2). Kantong barium enema dengan, tabung penyangga, klem untuk menjepit
ujung kateter .
3). Media kontras Barium diletakkan tiga kaki diatas puncak meja kecuali jika
6. Media kontras
Media kontras adalah bahan yang digunakan dalam radiografi untuk memberikan
1). Media kontras barium sulfat digunakan pada pemeriksaan usus besar untuk
Media kontras yang digunakan yaitu untuk injeksi intra vena adalah
2). In organik
Media kontras yang terdiri dari iodised oil viscous (kental), iodised oil
fluid (cair) dan Iodised oil dan Sulphanilamide. Media kontras jenis iodised
oil hanya dapat digunakan melalui saluran atau pengisian rongga. Media
kontras jenis ini tidak dapat digunakan melalui injeksi intra vena (Clark,
1956)
Pada pemeriksaan kolon anak-anak tidak sama dengan orang dewasa proyeksi
yang digunakan lebih sedikit bila bila dibandingkan dengan orang dewasa. Bahan
BaSO4 (barium sulfat). Media kontras barium dalam kantong disposible diaduk
dengan air sesuai petunjuk yang ada di kemasan barium, Pemasukkan media
2001).
barium dan kantong udara dihubungkan dengan kateter melalui tabung try way
disposible. Kateter ini dirancang khusus, sehingga media kontras hanya bisa
1). Media kontras ganda dengan metode satu tingkat (Ballinger, 1999)
udara dipompakan ke dalam kolon sekitar sampai fleksura lienalis dan posisi
pasien diubah dari posisi miring ke kiri menjadi miring ke kanan supaya
fleksura lienalis. Bagian yang belum terisi dapat diisi dengan merubah
decubitus).
8. Proyeksi pemotretan
(stoma). Pada anak-anak proyeksi pemotretan yang digunakan, sama dengan yang
Pasien tidur telentang diatas meja pemeriksaan, kedua tangan munjauhi tubuh
Mid sagital plane (MSP) tubuh diatur tepat di garis tengah meja pemeriksaan.
Fiksasi perlu dilakukan pada pasien bayi dan balita, yaitu sebagai berikut.
Gambar 4. ProyeksiAP Supine dengan alat immobilisasi sand bag
(Bontrager, 2001)
(1). Posisi kedua tangan diatur menjauhi tubuh. Tempatkan sand bag
(2). Untuk meluruskan kaki pada bayi, tempatkan sand bag yang agak
(3). Jika bayi tenang berarti dia merasa hangat dan nyaman, tetapi jika
femur. Antara pita dan kaki pasien diberi lapisan lembut (gabus) atau
adalah:
pasien.
(4). Orang tua pasien diminta untuk memegangi tangan anak, sedangkan
Pusat sinar 1 inchi (2.5cm) diatas umbilikus tepat pada Mid Sagital Plane
6). Eksposi
Eksposi dilakukan ketika bayi atau anak-anak dalam kedaan tenang. Jika
napas. Untuk anak yang lebih dari lima tahun biasanya akn tahu setelah diberi
(a). Tampak garis tepi dari jaringan lunak dan struktur berisi udara seperti
pada perut dan usus, kalsifikasi (jika ada) dan struktur tulang.
terjadi rotasi dari pelvis, hip, tulang rusuk bagian bawah tampak simtris.
(c). Tampak radiograf dari simpisis pubis sampai diagfragma.
b). Dudukkan atau tempatkan anak pada kotak besar yang berbusa dengan
kedua kaki rapat. Kaki difiksasi dengan tali pengikat velcro. Minta orang
tua untuk mengangkat kedua lengan ke atas atau melebihi kepala anak.
d). Anak usia 4 tahun atau lebih, jika anak merasa kesakitan maka bantu dia
e). Anak akan merasa aman dengan papan pengikat, lebih aman lagi dengan
lengan diatas kepala dan punggung membelakangi kaset atau tegak lurus
bucky.
h). Atur posisi tabung, kaset dan faktor eksposi sebelum memposisikan
pasien.
Pusat sinar sekitar 1 inchi (2,5 cm) di atas krista iliaca, dengan batas
5). Eksposi
eksposi. jika pasien menangis buat eksposi ketika bayi bernafas pada
(a). Terlihat garis tepi dari jaringan lunak dan struktur berisi udara seperti
pada bagian usus dan perut, terlihat kalsifikasi (jika ada) dan struktur
tulang.
(c). Tidak ada rotasi dari rongga pelvis, hip joint, rongga pelvis harus terlihat
simetris.
(d). Tidak ada gerakan : batas diafragma dan pola udara di paru harus tampak
tajam.
Lateral decubitus :
Dorsal Decubitus :
b). Kaki difiksasi dengan sand bag, caranya sama dengan proyeksi AP
supine.
c). Kedua lengan ditarik keatas kepala dan minta bantuan orang tua untuk
memegangnya.
d). Tempatkan kaset di sisi lateral pasien dan kaset diganjal dengan sand
bag.
e). Sinar horizontal pada mid coronal plane. Untuk bayi 1 inchi diatas
umbilikus dan untuk anak yang sudah besar pusat sinar 1 inchi diatas
krista iliaka.
3). Eksposi
eksposi. jika pasien menangis buat eksposi ketika bayi bernafas pada
dari radiografer.
4). Kriteria radiograf
Dorsal decubitus
a). Gambaran daerah vertebra berada dalam rongga abdomen dan batas-batas
udara terlihat jelas, tingkatan dalam abdomen : batas atas diafragma dan
b). Tidak rotasi, bagian belakang dari tulang iga hrus terlihat saling
superposisi.
c). Radiograf dapat menampakkan batas atas diafragma dan batas bawah
d). Tidak ada gerakan, batas diafragma dan pola udara di paru harus tampak