Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2010). Mengenal Manfaat Ikan Teri. http://www.anneahira.com/ikan/ikan-teri.htm. Tanggal


akses 30 Oktober 2010.

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : Hal : 228, 235,
242.

Anonim. 2009.Pengasinan Ikan Teri Nasi .hhtp://www.bi.ig./sipuk/id/?id=4&n0=5251&idrb=46701


.Dikutip: 27 Oktober 2009

Astawan,made.2008.Sehat Dengan Hidangan Hewani.Jakarta: Penebar Suadaya

Australian Pesticides & Veterinary Medicines Authority. (2004). Guidelines For The Validation Of
Analytical Methods For Active Constituent, Agricultural And Veterinary Chemical Products. Australia:
APVMA. Hal: 3-6.

Basset, J, dkk. (1994). Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. Hal:
373.

Badan Standar Nasional (BSN).(1994).Syarat Mutu Ikan Teri Nasi Setengah Kering. (SNI 01-
3461-1994).jakarta :Badan Standralisai Nasional

Badan Standar Nasional (BSN).(1994).persyaratan bahan baku ikan teri nasi setengah kering.
(SNI 01-3471-1994).jakarta :Badan Standralisai Nasional

Brix, H., dkk. (1983). The Reproducibility In The Determination Of Heavy Metals In Marine Plant Material.
Amsterdam: Elsevier Scientific Publishing Company. Hal: 73.

Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta. UIPress. Hal: 49-50, 124.

Darmautomo,E.2004.Ikan Teri Cegah Osteoporosis.Dalam Suara Pembaruan 9 Febuari 2004

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. (1996). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Penerbit
Bhratara. Hal: 27-28.

Ditjen POM, (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. Hal: 53, 644, 649, 653, 665, 683, 693, 712, 745.

Ditjen POM, (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. Hal: 1036.

Gustanten. 2009. Ikan Teri. hhtp://www. Pandaisikek. Net/index. Php?option=com


content&task=view&id=306&Itemid=61

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya. Review Artikel. Majalah
Ilmu Kefarmasian. Vol.1 No.3. Hal: 117-119, 122, 123, 127, 128, 130-132.
Hasswell, S. J. (1991). Atomic Absorption Spectrometry. Amsterdam: Elsevier Scientific Publishing
Company. Hal: 198. Isnandi. (2008). Ikan Teri http://vasvoice.blogspot.com/2008/10/ikan-teri.html.
Tanggal akses 16 Maret 2001.

Hendradi. 2009. Ikan Teri Cegah Osteoporosis. hhtp://www.gizi.net/cgi-


bin/berita/fullnews.cgi?newsid1076388924.5402.Dikutip:27

La Anas. (2008). Ikan Teri. http://mykalambe.multiply.com/photos/album/10/Ikan_Teri%20http://ww


w.pipp.kp.go.id/pipp2/species.html?idkat=2&idsp=39%20http://www.pan daisikek.net/sosial-
budaya/ikanteri%20http://research.kahaku.go.jp/zoology/Fishes_of_Libong/data/p008_ 01b.html.
Tanggal akses 30 Oktober 2010.

Linder, M. C. (1992). Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Jakarta. Universitas Indonesia Press. Hal: 248.

Muchtadi,T.R dan Sugiono.(1989).Petunuk Labortorium Ilmu Pengetahuan Bahan


Pangan.IPB.bogor

Nurhafni. 2011.penetapan Kadar Kalsium Pada Ikan Teri Secara


Kompleksometri.Skripsi.Medan: USU

Perana. A. 2003. Penambahan Ikan Teri (Stolephorus Sp) Sebagai Sumber Protein Dalam
Pembuatan Tortillachips.IPB.Bogor

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal: 298.

Suhardjo. 2000. Perencanaan Pangan Dan Gizi.Bumi Aksara.Jakarta

Sukimo Wirosaputro.1998.Makan Kesehatan Global Alami.Yogyakarta:Gajah Mada Universitis


Prss.

Svehla, G. (1990), Vogel Buku Teks Analisa Kuantitatif Anorganik. Edisi V. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Hal: 300-303.

Underwood, A. L. & Day, R.A. (1986). Analisis kimia kuantitatif. Jakarta: Erlangga. Hal: 219.

Wibisono,Y. (2005). Metode Statistik. Cetakan I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal: 22, 385.

Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia. Hal: 155.

Anda mungkin juga menyukai