Asmaul Husna PDF
Asmaul Husna PDF
Disusun Oleh :
MIRA SRIYATININGRUM
P.12 096
1
PEMBERIAN TERAPI NON FARMAKOLOGI MENDENGARKAN
ASMAUL HUSNA UNTUK MENURUNKAN NYERI KEPALA
PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN
CEDERA KEPALA RINGAN DI IGD
RSUD SUKOHARJO
Disusun Oleh :
MIRA SRIYATININGRUM
P.12 096
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul ”Pemberian Terapi Non Farmakologi Mendengarkan
Asmaul Husna Untuk Menurunkan Nyeri Kepala Pada Pasien Cedera Kepala Pada
Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Cedera Kepala Di IGD RSUD Sukoharjo”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku ketua Program studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Sekretaris Ketua Program studi
DIII Keperawatan yang telah memberikan kelancaran untuk dapat menyusun
Karya Tulis Ilmiah di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Anissa Cindy N A, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing sekaligus
sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan
masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya laporan KTI ini.
4. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat
5. Ika Subekti Wulandari,S.Kep.,Ns, M.Kep sebagai penguji pertama
6. S.Dwi Sulistyowati, S.Kep.,Ns, M.Kep sebagai penguji kedua
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.
v
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien................................................................................ 28
B. Pengkajian ....................................................................................... 31
C. Intervensi Keperawatan ................................................................... 32
D. Implementasi Keperawatan ............................................................. 33
E. Evaluasi Keperawatan ..................................................................... 35
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ....................................................................................... 37
B. Perumusan Masalah Keperawatan .................................................. 40
C. Intervensi Keperawatan ................................................................... 43
D. Implementasi Keperawatan ............................................................. 48
E. Evaluasi Keperawatan .................................................................... 51
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 55
B. Saran ............................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara nyeri akut dan nyeri kronis ........................... 14
Tabel 2.2 Respon fisik dan perilaku terhadap nyeri kronis dan akut ........ 15
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rate (CFR) trauma akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi didunia dijumpai di
RSUD Sukoharjo sebagian besar akibat cedera kepala, dari bulan januari
sampai bulan desember 2014 jumlah kasus cedera kepala pada dewasa 29,9 %
1
2
dari luar yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana
kendaraan bermotor (50%), akibat jatuh 25%, akibat olahraga 10% sisanya
akibat kejadian lain. Puncak insiden cedera kepala pada usia 5tahun, 15-
24tahun dan diatas 70tahun. Cedera kepala pada laki-laki lebih sering
Secara umum tanda dan gejala dari pasien cedera kepala adalah
kepala,muntah,kejang,papil edem(Iskandar,2002).
Nyeri kepala yang terjadi pada pasien cedera kepala disebabkan oleh
bare,2002).
3
suara alam atau instruksi meditasi dan juga dapat berupa suara-suara yang
nyeri pada pasien cedera kepala, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
kepala.
2. Tujuan Khusus
kepala.
cedera kepala.
kepala.
kepala.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
kepala.
2. Bagi Pendidikan
kepala dengan gangguan dimasa yang akan datang dan acuan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Cedera Kepala
a. Definisi
atau benturan fisik dari luar yang dapat mengurangi atau mengubah
otak(Muttaqin,2008).
6
7
b. Klasifikasi
jam.
hematoma intracranial.
8
c. Etiologi
kepala).
3) Muntah.
e. Penatalaksanaan
9) Pemeriksaan CT scan
f. Patofisiologi
g. Komplikasi
1) Kejang
2) Hidrosefalus
3) Demam
4) Sensitive
5) Gangguan kognitif
11
2. Nyeri
a. Definisi
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Kultur
4) Makna Nyeri
5) Kecemasan
c. Pemeriksaan nyeri
memperberat nyeri.
terjadi sebelumnya).
sebagai berikut.
intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang
14
nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak
d. Klasifikasi nyeri
Tabel 2 : Respon fisik dan perilaku terhadap nyeri kronis dan akut
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
dengan baik.
berkomunikasi, memukul
Menurut Wong-Bakers :
pasien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga sulit untuk
dipastikan(Yohanes, 2011).
sebagai berikut:
nyeri.
18
ketenangan.
kompres hangat.
bengkak.
19
e. Asmaul Husna
Asmaul Husna ini otak akan bekerja. Ketika otak akan memproduksi
(Lukman, 2012).
(Tristanti, 2010).
1) Pengkajian
nafas, kejang.
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Penunjang
kontras radioaktif.
patologis.
22
4) Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Kriteria hasil :
tanda- tanda hipoksi tidak ada dan gas darah dalam batas
normal.
Intervensi :
infeksi.
23
penumpukan sekret.
Tujuan :
Kriteria hasil :
tidak ada.
Intervensi :
tube.
jam).
24
penumpukan secret.
hipoksia.
otak.
Tujuan :
fungsi motorik.
Kriteria hasil :
Intervensi :
menekan.
25
kejang.
B. Kerangka Teori
Pemeriksaan Mendengarkan
CT-Scan Asmaul Husna
(Kartikawati, 2010)
C. Kerangka Konsep
(Apriyanti, 2012)
BAB III
LAPORAN KASUS
Subjek yang akan digunakan dalam aplikasi riset ini pada pasien
Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang akan digunakan adalah :
atau pemeriksaan terhadap RR, HR dan skala nyeri dengan raut wajah.
2. Spygnomanometer.
3. Jam
5. Headset
26
27
D. Prosedur tindakan
1. Mencuci tangan.
E. Alat ukur
Alat ukur yang digunakan adalah dengan raut wajah menurut wong
bakers.
BAB IV
LAPORAN KASUS
Pada bab ini berisi tentang laporan asuhan keperawatan yang dilakukan
pada Ny. S dengan nyeri kepala cedera kepala ringan selama di Instalasi Gawat
Darurat pada tanggal 11 Maret 2015 di IGD RSUD Sukoharjo. Adapun laporan
kasus yang akan di kemukakan pada bab ini meliputi pengkajian keperawatan,
evaluasi keperawatan.
A. Pengkajian
Pengkajian pada tanggal 11 Maret 2015 jam 08.30 WIB yang dilakukan
Penanggung jawab pasien adalah anak pasien yang bernama Tn.R, umur 35
efektif, pasien tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada cuping
28
29
temporo parriental dextra karena terbentur stang sepeda dan nyeri pada mid
clavikuladextra.
pada temporo parrietal dextra. Pasien tidak ada alergi terhadap makanan
nasi, sayur, tempe dan minum segelas teh hangat. Padapagi hari tanggal 11
Maret 2015. Keluarga pasien juga menjelaskan bahwa tidak ada anggota
Melitus, HIV AIDS dan Tuberculosis.Dari hasil genogram Ny. S adalah anak
kecelakaan pada waktu berangkat ke sawah pukul kurang lebih 08.00 WIB,
saat menyebrang jalan diserempet sepeda motor, pasien jatuh posisi miring
kanan dan pasien mengatakan pada tangan kanan nyeri, tidak bisa digerakkan
dan nyeri kepala bagian dahi kanan karena terbentur stang sepeda dan
Kemudian pasien dibawa ke IGD kurang lebih jam 08.30 WIB, sesampai di
pada tangan bagian kanan, setelah foto rontgen pasien dilakukan pemasangan
30
infus dan diberikan injeksi cefotaxime 1 g dan kurang lebih setengah jam
mesosepal dengan kulit kepala lembab dan rambut beruban. Pada mata pasien
ka/ki +2mm, reflek cahaya didapatkan positif serta keadaan mata yang
simetris. Pada leher pasien tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, serta tidak
simetris, ictuscordis tidak tampak, tidak ada jejas atau bekas luka. Ictus
cordis teraba di SIC 5 mid clavicula sinistra, terdengar bunyi pekak, dan
bunyi jantung I dan II murni. Pemeriksaan dada paru didapatkan hasil vokal
vremitus kanan dan kiri sama, suara perkusi yang sonor dan tidak ada bunyi
nafas tambahan.
simetris, tidak ada jejas, tidak ada penonjolan di umbilicus. Bising usus
25x/menit, tidak ada nyeri tekan dengan perkusi kwadran I pekak kwadran II,
III, IV suara tympani. Pasien tidak terpasang DC atau selang kateter, serta
terpasang infus asering, posisi tangan lurus dengan pergerakan yang sedikit,
tidak ada luka dan pada tangan kanan tidak bisa digerakan, perabaan akral
31
yang hangat dengan capilary refill < 2 detik. Pada ektremitas bawah pasien
kaki kanan dan kiri tidak ada luka atau jejas, pada kaki kanan dan kaki kiri
dapat bergerak lancar, perabaan akral yang hangat dengan capilary refill< 2
detik.
dengan nyeri kepala, sakit gigi, paska kecelakaan, paska operasi. Pasien juga
B. Diagnosa Keperawatan
temporo parrietaldextra karena terbentur stang sepeda motor dan nyeri pada
untuk mengurangi nyeri. Quality seperti ditusuk – tusuk dan di remas - remas.
nyeri 5. Time nyeri terus menerus dengan durasi 5 sampai 10 menit yang
tangannya. Data obyektif yang didapat penulis saat pengkajian yaitu pasien
diopname dan takut bila dilakukan operasi pada fraktur mid clavikula dextra.
Data obyektif didapakan hasil pasien tampak ketakutan dan gelisah. Maka
C. Intervensi Keperawatan
berhubungan agen cidera fisik maka penulis akan membahas rencana dan
selama 1 x 30 menit diharapkan pasien tidak merasakan nyeri atau skala nyeri
Intervensi atau rencana keperawatan yang utama yaitu, kaji pola nyeri
mengetahui tingkat nyeri pasien dan keadaan umum pasien, Berikan posisi
krisis situsional (takut dilakukan tindakan operasi pada fraktur mid clavikula
dextra, maka penulis akan membahas rencana dan tujuan kriteria hasil yang
Intervensi atau rencana keperawatan yang kedua yaitu, kaji tanda verbal
dan memberikan pendidikan kesehatan agar pasien tidak takut akan dilakukan
tindakan operasi.
D. Implementasi Keperawatan
Tindakan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 11 Maret 2015 pada
kesakitan.
Pada jam 08.40 WIB penulis mengukur tanda – tanda vital, pasien
mengatakan mau di periksa dan didapat hasil Tekanan darah 140/80 mmHg,
didapatkan hasil yang efektif pasien tampak sedikit nyaman dan tenang.
kepala pada bagian temporo parriental dextra dan mid clavikula dextra
dextra dan mid clavikula dextra Scale berkurang menjadi 4, Time nyeri
muncul ketika pasien menggerakan kepala tetapi dengan durasi yang lebih
pendek yaitu ± 3 menit. Maka didapatkan data obyektif bahwa pasien masih
merintih kesakitan tetapi tampak lebih tenang, tekanan darah 120/80 mmHg,
saat disuntik. Pada jam 09.20 WIB penulis mengantar pasien rontgen pada
cemas.
35
cemas. Dan pada jam 10.00 WIB mengantar pasien pindah ke bangsal Gladiol
bawah.
lakukan pada hari rabu 11 Maret 2015, maka hasil evaluasi yang di dapat
pada jam 10.00 WIB yaitu dengan metode SOAP dimana didapatkan hasil
dextra karena terbentur stang sepeda motor dan mid clavikula dextra pasien
menit. Data obyektif yang didapat adalah pasien sudah terlihat lebih tenang
sebagian. Planing lanjutan untuk masalah keperawatan nyeri yaitu kaji pola
36
nyeri dengan PQRST, observasi tanda – tanda vital pasien, ajarkan kembali
tehnik relaksasi nafas dalam dan untuk berkolaborasi dengan tenaga medis
diopname dan takut bila dilakukan tindakan operasi mid clavikula dextra.
Data obyektif yang didapat adalah pasien tampak tidak takut dan gelisah.
lanjutan untuk masalah keperawatan ansietas yaitu kaji tanda verbal dan
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
nyeri kepala dan tangan kanan disebabkan oleh faktor mekanis karena
kecelakaan dijalan raya. Tidak ada luka robekan. Trauma mekanis terjadi
Dari hasil pengkajian pada Ny. S tersebut sesuai dengan teori, keluhan
yang biasa ditemukan pada pasien cedera kepala adalah nyeri kepala muncul
karena tekanan intra cranial (Kasron, 2012). Cedera kepala merupakan proses
37
38
Tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien dengan cedera kepala
secara umum penderita cedera kepala dengan nyeri kepala yang hebat atau
berat, leher terasa kaku, muntah, tidak mampu menggerakkan anggota gerak
tuli, tidak mampu membau dan merasakan makanan (Nurarif dkk,2013). Pada
Ny.S tidak semua tanda dan gejala muncul karena masih mengalami cedera
kepala ringan.
pasien Ny.S airway paten, breathing dan circulation normal. Pada pasien
diberikan.
penurunan GCS. Secara teori cedera kepala ringan disertai dengan penurunan
selama 5-60 menit, pada pasien cedera kepala umumnya tidak ditemukan
abnormalitas pada CT scan dan lama rawat dirumah sakit kurang dari 48 jam
gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT-Scan
Namun pada pasien Ny.S tidak disertai dengan hilangnya kesadaran atau
amnesia dan tidak dilakukan tindakan CT scan . Pada pasien cidera kepala
claviluka dextra.
dirasakan dapat muncul. Hal ini penting untuk mengetahui lebih detail segala
Diabetes melitus, HIV AIDS dan TBC. Secara teori riwayat keluarga juga
pasien cedera kepala dan fraktur mid clavicula yang dialami Ny.S terjadi
keturunan.
dahi kanan dan nyeri pada tangan kanan. Nyeri pada pasien dengan trauma
otak bawah, sehingga bisa terjadi herniasi. Tekanan bisa mendorong otak
kecil dan batang otak melalui lubang didasar tengkorak ke dalam medulla
B. Perumusan masalah
1. Nyeri akut
cedera fisik. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang
(international for the study of pain), awitan yang tiba-tiba atau perlahan
dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi
(Wilkinson, 2010).
tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu (Potter & Perry, 2006).
akut berhubungan dengan agen injuri fisik dengan alasan mengacu pada
nyeri pada tangan kanan, nyeri timbul saat menggerakan kepala dan
tangan kanan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada kepala dan tangan
bagian kanan, skala nyeri 5, nyeri hilang dan timbul. Data obyektif
Nyeri akut menjadi prioritas utama dalam kasus ini pada teori
2. Ansietas (cemas)
clavikula dexstra)
2011 yaitu, ansietas dapat berkurang, perasaan takut dan gelisah dapat
berkurang.
menghadapi ancaman.
43
daya ingat, keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada otot dan
C. Intervensi
dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat
menit diharapkan tanda-tanda vital dalam batas normal, skala nyeri turun
kematian.
pasien. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun
terhadap pasien. Setiap pasien harus diperiksa agar penyebab nyeri dapat
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran
bila terjadi nyeri anjurkan untuk melakukan relaksasi nafas dalam dengan
Asmaul Husna. Asamul husna adalah salah satu bentuk pemanfaatan Al-
mendengarkan Asmaul Husna ini otak akan bekerja. Ketika otak akan
neuropeptida. Setelah otak memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan
(takut akan dilakukan tindakan operasi mid clavicula) Pada kasus Ny. S
dan nonverbal untuk mengobservasi reaksi verbal dan non verbal rasional
tentang pengobatannya.
(Herdman, 2011).
48
D. Implementasi
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang lebih baik yamg
fisik.
signifikan, mengkaji tingkatan nyeri. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak
ketegangan pada otot dan saraf. Ketegangan otot dan saraf dapat
(Al-Qadhiy, 2009).
neuropeptida. Setelah otak memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan
kesehatan yang ada serta adanya peran serta keluarga dan apsien dalam
E. Evaluasi
dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku
Hasil evaluasi yang pertama pada diagnosa masalah nyeri akut belum
teratasi, pasien mengatakan nyeri kepala dan nyeri pada tangan kanan saat
skala nyeri 5, nyeri hilang timbul, pasien masih tampak memegangi kepala
dan tangan kanan bila disuruh untuk bangun dan meringis kesakitan,
menurunkan nyeri pada pasien cedera kepala. Pada hasil observasi yang dapat
belum teratasi, pasien mengatakan takut diopname dan takut akan dilakukan
tindakan operasi mid clavikula. Intervensi yang dilanjutkan kaji tanda verbal
dan non verbal ansietas, hindari konfrontasi, beri lingkungan yang nyaman,
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
mengalami keluhan nyeri kepala dan tangan kanan akibat fraktur mid
2. Diagnosa
cedera kepala adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
3. Intervensi
Ny. S dengan cedera kepala adalah nyeri akut berhubungan dengan agen
53
54
cedera fisik intervensi yang dilakukan adalah kaji tingkatan nyeri yang
dengan krisis situsional (takut akan dilakukan tindakan operasi pada mid
clavikula dextra intervensi yang dilakukan kaji tanda verbal dan non
4. Implementasi
diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik pada Ny. S
5. Evaluasi
takut dan gelisah. Maka dari itu intervensi dilanjutkan untuk observasi
tanda verbal dan non verbal, hindari konfrontasi, beri lingkungan yang
6. Analisa Hasil
B. SARAN
cedera kepala, penulis akan memberikan usulan dan masukkan yang positif
keperawatan.
4. Bagi Penulis
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2006. Protis Kesehatan Indonesia tahun 2006. Jakarta : Depkes RI.
Muttaqin, Arif. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
i
Patricia G. Morton, dkk. 2012. Volume I Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta :
EGC.
Smeltzer, S. C & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan medical bedah Vol 3.
Jakarta : EGC.
ii