Anda di halaman 1dari 6

Efektivitas Implementasi Program Solo Smart City

Analisis Terhadap Peran Aplikasi Solo Destination Di Solo Sma rt City

Latar Belakang
Perkembangan teknologi memiliki banyak manfaat bagi sektor pengambangan
pelayanan publik. Saat ini, sangat memungkinkan bagi masyarakat dan Pemerintah
Kota untuk mendapatkan pelayanan dan informasi tentang kota secara mudah dan
cepat hanya dengan melalui satu aplikasi dalam program Smart City. Smart City
sendiri adalah membangun sebuah kota pintar yang bertujuan untuk mengoptimalkan
efiesiensi pelayanan publik dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi dan informasi perkotaan agar kualitas hidup masyarakat
meningkat. Dengan memaksimalkan salah satu aspek Smart City yaitu Smart
Economy, Solo Destination merupakan penggabungan beberapa layanan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kota Solo seperti pembayaran pajak online (e-pajak), dan
yang terbaru adanya Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS)
Nontunai yang diselenggarakan Dinas Pendidikan. Seluruh transaksi wajib pajak
(WP) seperti bayar tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau anggota BPMKS,
langsung terhubungan dengan instansi yang bersangkutan. Keseriusan Pemkot dalam
mengoptimalkan aplikasi Solo Destination sebagai perwujudan Solo Smart City dan
penerapan smart economy terlihat dari pengalokasian anggaran di sektor IT. Jika
dalam APBD 2018 dana untuk sektor IT itu dianggarkan sebesar Rp 7,451 miliar,
maka tahun 2019 rencananya alokasi anggaran itu ditambah sebesar Rp 1 miliar.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas aplikasi Solo
Destination dalam mewujudkan Program Solo Smart City. Penelitian ini
menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Rumusan Masalah:
Apa saja faktor kesuksesan implementasi program Solo Smart City melalui peran
aplikasi Solo Destination
Bagaimana Efektivitas Aplikasi Solo Destination Sebagai Penunjang Program Solo
Smart City
Tujuan Penelitian:
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas aplikasi Solo
Destination dalam mewujudkan Program Solo Smart City.

Research Aims

Mengidentifikasi efektivitas aplikasi Solo Destination dalam mewujudkan program


Solo Smart City dilihat dari aspek-aspek yang menjadi tolak ukur Efektivitas suatu
program

Research Objective

Efektivitas Aplikasi Solo Destination Dalam Rangka Mewujudkan Solo Smart City
bisa dilihat beberapa aspek efektivitas seperti:
1. Tugas atau Fungsi : Meninjau efektivitas Aplikasi dilihat dari fungsinya, karena
suatu program akan efektif jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik.
Fungsi dari aplikasi ini sendiri adalah untuk memudahkan masyarakat berwisata
kuliner atau tempat dan juga sarana lainnya seperti hotel, tempat oleh-oleh, atm, dll.
Aplikasi yang ditunjukkan untuk seluruh masyarakat ini juga memiliki fitur pelayanan
publik seperti pengaduan masyarakat, fasilitas umum, laporan lalu lintas, hingga
pembayaran pajak dan retribusi online.
2. Rencana atau Program: Mengidentifikasi bagaimana aplikasi Solo Destination
terprogram agar bisa berjalan sesuai rencana agar bisa dikatakan efektif. Rencana dari
adanya aplikasi Solo Destination adalah mengintegrasikan aplikasi-aplikasi serupa,
menghapus aplikasi yang mirip, atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.
Prinsipnya semua aplikasi pelayanan publik akan digabungkan dalam Solo
Destination, sehingga memudahkan masyarakat untuk mencari layanan yang mereka
butuhkan.

3. Ketentuan dan Peraturan: Melihat efektivitas aplikasi Solo Destination dilihat dari
berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga
berlangsungnya proses kegiatannya. Hal ini berdasarkan pada peraturan yang terdapat
pada Perda Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021. Yang berisi Misi dan
Strategi Kota Solo

4. Tujuan atau Kondisi Ideal: Menganalisis dari sudut hasil jika tujuan dari Solo
Destination agar efektif dapat dicapai. Tujuannya adalah merealisasikan program
Pemkot Solo dalam menjadikan Solo sebagai salah satu Smart City

Responden penelitian ini adalah Masyarakat Kota Solo Pengguna Aplikasi Solo
Destination, OPD Surakarta, dan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian (Diskominfo SP) Solo.

Research Will Inform Policy

Program Solo Smart City yang terdapat dalam salah satu dari lima misi dan strategi
kota Solo yaitu Mapan pada Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun
2016-2021.

Methods

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari aplikasi Solo Destination
yang dibuat oleh Pemkot Solo dalam rangka mewujudkan program Solo Smart City.
Sehingga penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Moleong (2006:5) jenis penelitian ini berupaya menggambarkan suatu
fenomena atau kejadian sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, data yang
dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Selain itu, data-data yang dikumpulkan di lapangan adalah data yang
berbetuk kata dan perilaku, kalimat, skema, gambar dengan latar belakang alamiah,
dan manusia
Fokus Penelitian menggunakan standar pengukuran efektivitas pelayanan dalam
penelitian ini menggunakan standar pengukuran jangka pendek (dalam hal ini dilihat
dengan SPM) yang meliputi:
1. Produktivitas (productiveness) yaitu kemampuan serta sikap kader
Posyandu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
2. Efisiensi (efficiency) yaitu peningkatan pelayanan yang diberikan kader Posyandu
kepada pasien agar tercipta masyarakat sehat secara
maksimal.
3. Kepuasan (satisfaction) yaitu kepuasan masyarakat sebagai pasien
penerima pelayanan.
Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Data Primer
Data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari lapangan. Data tersebut berupa
hasil wawancara mendalam melalui tatap muka antara peneliti dan informan.
Menggunakan cara purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu, untuk mengetahui informasi yang diharapkan oleh
peneliti dan memudahkan peneliti memasuki situasi sosial yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data yang diperlukan dalam penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh
dari data primer. Data sekunder dapat berupa naskah, dokumen resmi, dan sebagainya
yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini berupa surat-
surat keputusan, data statistik, catatan-catatan, arsip-arsip, laporan kegitan, foto- foto
dilapangan, laporan kegiatan yang berkaitan.

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi.

Collaboration

Kolaborasi dilakukan dengan Pemkot Solo, OPD Kota Solo, Dinas Komunikasi
Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Solo, BPPKAD, dan BPMKS.

Reference
Azaddin, D. I. N. A. (2013). Efektivitas Pelayanan Program Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Plus (Studi Pada Posyandu Mawar Dan Posyandu Brotowali Di
Kabupaten Tanggamus Tahun 2012).

http://surakarta.go.id/?p=12050 diakses pada 24/04/2019 pukul 09.28 WIB

http://surakarta.go.id/?p=12070 diakses pada 24/04/2019 pukul 07.14 WIB

https://id.techinasia.com/apa-itu-smart-city-dan-penerapan-di-indonesia diakses pada


25/04/2019 pukul 23.32 WIB

https://jatengprov.go.id/beritadaerah/aplikasi-solo-destination-sebagai-pintu-gerbang-
kota-surakarta/ diakses pada 24/04/2019 pukul 09.25 WIB

https://www.solotrust.com/read/14589/Pemkot-Surakarta-Raih-Penghargaan-
Gerakan-Menuju-100-Smart-City-2018 diakses pada 26/04/2019 pukul 00.56
WIB

Moleong, Lexy J. (2006). Metode Penelitian kualitatif. Jakarta: Remaja Rosdkarya

Muasaroh, Latifatul. (2010). Aspek – Aspek Efektivitas. Yogyakarta: Literatur Buku.

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021.
Utomo, Chandra Eko dan Mochamad Hariadi. (2016). Strategi Pembangunan Smart
City dan Tantangannya bagi Masyarakat Kota. Jurnal Strategi dan Bisnis
Volume 4, No. 2.
Widodo, N. (2016). Pengembangan e-Government di Pemerintahan Daerah Dalam
Rangka Mewujudkan Smart City (Studi di Pemerintah Daerah Kota Malang).
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 2(4).


Anda mungkin juga menyukai