Anda di halaman 1dari 4

Perpindahan Panas Konveksi Paksa (A.

Walujodjati)

PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA


A. Walujodjati*)

Abstrak

Fenomena perpindahan panas berperan penting dalam beberapa persoalan industri dan
lingkungan.Sebagaimana tempat penting pada produksi dan konversi energi. Tidak hanya
satu penggunaan dalam tempat ini yang tidak melibatkan efek perpindahan panas dalam
berbagai proses. Di dalam pembangkit tenaga listrik, baik menggunakan bahan bakar
nuklir, minyak, magneto hidrodinamik atau mengggunakan sumber bumi ada begitu banyak
persoalan perpindahan panas yang harus dipecahkan.Adapun persoalan dalam perpindahan
panas itu melalui proses konduksi, konveksi dan radiasi. Sedangkan hal yang sering terjadi
suatu tantangan adalah diperlukan laju perpindahan panas semaksimal mungkin dan
menjaga dalam satu kesatuan tentang ketahanan material pada lingkungan bertemperatur
tinggi. Seperti halnya pada perpindahan panas secara konveksi.Perpindahan panas konveksi
tergantung kepada viskositivitas sifat termal fluida. Hal tersebut dapat dimengerti karena
viskositivitas mempengaruhi profil kecepatan sehingga mempengaruhi laju perpindahan
energi di daerah dinding.Dalam proses perpindahan panas secara konveksi paksa yang
mana alirannya disebabkan oleh beberapa cara yang berasal dari fan, pompa, blower.
Seperti halnya proses perpindahan panas konveksi paksa dalam pipa dengan menggunakan
blower DC.
Kata kunci : perpindahan panas, konveksi paksa
Pendahuluan Konveksi untuk menunjukkan pada perpindahan
Besar koefisien konveksi panas pada aliran udara panas yang akan terjadi antara permukaan dan
dalam pipa dengan hembusan blower DC yang fluida yang bergerak ketika mereka berada pada
mana variasi temperatur secara aksial pada fluk perbedaan temperatur.
panas permukaan konstan adalah merupakan Perpindahan panas konveksi terdiri dari dua
pembagian dari fluk panas pemukaan dengan mekanisme yaitu perpindahan energi sebagai
selisih temperatur. akibat dari pergerakan molekular acak dan ada
Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan juga energi yang dipindahkan oleh pergerakan
suatu pengujian variasi kecepatan blower dan secara microskopis dari fluida.
pemanas pipa pada alat konveksi paksa yang Perpindahan panas konveksi yang terjadi antara
berupa pipa yang dililit oleh kawat filamen yang fluida yang bergerak dan batas permukaan, ketika
mendapat hembusan dari blower DC. keduanya berada pada temperatur yang berbeda.
Pengertian Konveksi Perhatikan pada aliran fluida di atas permukaan
yang dipanaskan ditunjukkan pada gambar 2.1.

y
U∞
y T∞

Distribusi Distribusi
Kecepatan Temperatur
U(y)
q''
Ts
U(y) Permukaan yang T(y)
dipanaskan

Gambar 2.1. Pengembangan Lapisan Batas Dalam


Perpindahan Panas Konveksi

*)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 21
Jl Menoreh Tengah X/22 Semarang
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 21 - 24

Jenis Perpindahan Panas Konveksi permukaan, cara dari pergerakan fluida dan
Menurut keadaan alirannya perpindahan panas sejumlah dari sifat termodinamika dan transport
secara konveksi dikategorikan menjadi dua yaitu dari fluida.
:
1. Konveksi bebas yang mana aliran fluida Pengertian Konveksi Paksa
disebabkan oleh adanya variasi masa jenis yang Konveksi paksa adalah perpindahan panas yang
selalu diikuti dengan adanya perbedaan mana dialirannya tersebut berasal dari luar,
temperatur dalam fluida. seperti dari blower atau kran dan pompa.
2. Konveksi paksa yang mana aliran Konveksi paksa dalam pipa merupakan persolaan
disebabkan oleh beberapa cara yang berasal dari perpindahan konveksi untuk aliran dalam atau
luar. Misalnya dari fan, pompa, ataupun tiupan yang disebut dengan internal flow. Adapun aliran
angin. yang terjadi dalam pipa adalah fluida yang
dibatasi oleh suatu permukaan. Sehingga lapisan
Hal Yang Diperhatikan Dalam Perpindahan batas tidak dapat berkembang secara bebas
Konveksi seperti halnya pada aliran luar.
Perpindahan panas konveksi sebagai perpindahan
energi terjadi dalam fluida akibat dari efek Kondisi Aliran
kombinasi dari konduksi dan pergerakan kasar Kondisi aliran dalam pipa bulat dengan jari-jari
fluida. Adapun energi yang dipindahkan adalah ro merupakan aliran laminar dimana fluida
energi dalam fluida. Begitu pula dengan konveksi memasuki pipa dengan kecepatan yang seragam.
sebagai pertukaran panas latent yang Fluida berkontak langsung dengan permukaan di
dihubungkan dengan perubahan fase antara dinding pipa dan efek viskos berperan penting
keadaan cairan dan uap fluida. Dengan sedangkan lapisan batas berkembang dengan
memperhatikan kondisi aliran fluida tanpa pertambahan X. Adapun perkembangan terjadi
melihat cara perpindahan panas konveksi akibat pengecilannya daerah aliran yang tidak
persamaan laju dinyatakan dalam bentuk : berviskos dan menghasilkan pertemuan lapisan
q'' = h (Ts – T∞) batas pada garis pusat pipa. Pada gambar 2.5.1
dimana q'', flux panas konveksi (W/m2) adalah Xfd,h merupakan jarak dari ujung masuk sampai
berbanding lurus dengan perbedaan temperatur dimana lapisan batas bertemu. Xfd,h ini disebut
antara permukaan & fluida untuk masing-masing panjang masukan hidrodinamik dimana untuk X
Ts dan T∞ (temperatur). Sedangkan h adalah > Xfd,h pada seluruh luas penampung pipa dan
koefisien konveksi lokal atau koefisien aliran disebut pengembangan penuh (fully
perpindahan panas. Adapun koefisien developed).
perpindahan panas tergantung pada geometri

Inviscid flow region Boundary layer region


x u (r,x)
u
δ ro r

x ,h Fully developed
d region
Hydrodynamic entrance region

Gambar 2.5.1 Laminer, pengembangan lapisan batas


hydrodinamik di dalam pipa

22
Perpindahan Panas Konveksi Paksa (A. Walujodjati)

Bilangan Reynolds untuk alisan dalam pipa


didefinisikan sebagai berikut : Ts(
T
Um D x)
Re =

Dimana :
Ρ = Kerapatan fluida (Kg/m3) Tm(
(Ts-
Um = Kecepatan aliran (m/s) x)
Tm)
D = Diameter tabung (m)
µ = Viskositas dinamik (Kg/m.s)
Untuk Red ≤ 2300 aliran tersebut biasanya x
laminar sedangkan bilangan Reynold pada aliran qs'' =
turbulen Red ≥ 2300. konstan
Harga Tm adalah bertambah besar searah dengan
Fluks Panas Permukaan Konstan x. Jika perpindahan panas terjadi pada permukaan
Untuk kondisi pada fluks panas permukaan ke fluida (Ts > Tm) dan mengkecil searah dengan
konstan harus mencatat bahwa dalam x jika perpindahan panas terjadi dari fluida ke
menentukan laju perpindahan panas total qkonv, permukaan (Ts < Tm).
qs'' tidak tergantung pada x (panjang penampang) Dari hukum Newton pendinginan, koefisien
sehingga : konveksi lokal adalah :
q konv = qs'' (PL)
q = I2 . R
(1.1)
Dalam menentukan perbedaan temperatur masuk q
qs" =
dan keluar dari pipa dapat menggunakan π.D.L
persamaan : qs"
. h=
(Ts - Tm )
q konv = m cp (Tmo – Tmi)
(1.2) (1.6)
Untuk qs” konstan pada persamaan
d Tm Temperatur Permukaan Konstan
qs".
. .
h (Ts - Tm) Laju perpindahan panas total dan distribusi aksial
dx m Cp m Cp temperatur rata-rata adalah berbeda dengan
kondisi temperatur permukaan konstan (Constant
(1.3)
Surface Temperatur Condition).
Suku sebelah kanan tidak tergantung pada x
Untuk mendefinisikan ΔT sebagai Ts – Tm, dapat
maka :
dinyatakan sebagai,
d Tm q s ".
f(x) d Tm d ( T)
dx . - h T
m Cp dx dx m Cp
(1.4) (2.1)
Intergrasikan dari x = 0 sehingga didapat : Dengan memisahkan variabel dan
qs ''. mengintregasikan persamaan di atas maka kita
Tm(x) = Tmi + .
x (qs'' = konstan) dapatkan :
m Cp To PL 1
L

(1.5) ln - .
( h dx )
Sehubungan dengan itu temperatur rata-rata harus Ti m Cp L 0

bervariasi secara linier terhadap x (ρ memanjang (2.2)


pipa) variasi ini ditunjukkan pada gambar di Dari definisi koefisien perpindahan panas
bawah konveksi rata-rata kita dapatkan persamaan :
To PL
ln - .
hL
Ti m Cp
(Ts = konstan) (2.3)
dimana hL adalah nilai rata-rata dari h untuk
seluruh pipa.
23
Momentum, Vol. 2, No. 2, Oktober 2006 : 21 - 24

Dengan menyusun sedemikian didapat


persamaan : Untuk menentukan laju perpindahan panas total,
q konv adalah :
.
To Ts - Tm , o PL
exp (- .
h) q konv = m Cp{ (Ts – Tm,i) –
Ti Ts - Tm , i m Cp (Ts – Tm,o) }
.
(Ts = konstan) (2.4) = m Cp (Δti – Δto)
Jika mengintregasikan dari pipa masukan ke .
sembarang posisi pada arah aksial x pada pipa dan masukan untuk m Cp dari persamaan (2.3)
maka didapatkan hasil persamaan : didapatkan
Ts - Tm (x) Px q konv = h As ΔTIm
exp (- .
h) (Ts = konstan) (2.6)
Ts - Tm , i m Cp dimana As adalah luas permukaan pipa (As = PL)
(Ts = konstan) (2.5) dan TIm adalah perbedaan temperatur rata-rata
Dimana h adalah nilai rata-rata dari masukan pipa log (log mean temperatur difference), yaitu :
sampai ke posisi x. Hasil ini menyarankan bahwa To - Ti
ΔTIm =
perbedaan temperatur (Ts – Tm) berkurang secara ln ( To / Ti )
eksponensial dengan jarak memanjang sumbu (2.7)
pipa. Distribusi temperatur aksial permukaan Dengan mengkombinasikan persamaan 1.2 dan
aksial dan rata-rata ditunjukan pada gambar di persamaan 2.6 maka koefisien konveksi rata-rata
bawah : yang diberikan adalah :
.
T Ts m C p (Tm,o - Tm i )
h
∆To
DL TIM
(Ts-Tm) (2.8)
Tm(x) Daftar Pustaka
∆Ti Holman, J.P., E. Jasfi, Perpindahan Kalor,
Erlangga, Jakarta, 1988.

Muin, Syamsir A., Pesawat-pesawat Konversi


Energi I (Ketel Uap), Rajawali, Jakarta, 1988.

0 Ts = Konstan L

24

Anda mungkin juga menyukai