Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERPINDAHAN PANAS KELAS B

FACHRIAL NOVRI TRIYANDI


D0911919052

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
1. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas konveksi?
Perhat•ikan rumusnya.
2. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, buat penjelasan tentang perpindahan panas
konveksi paksa dan perpindahan panas konveksi bebas, perpindahan panas konveksi
paksa/bebah di luar benda, didalam saluran.
3. Udara pada 60˚C dan tekanan atmosfir mengalir diatas pelat rata horizontal dengan
kecepata m/s. pelat itu 60 cm bujur sangkar dan berada pada suhu seragam 20˚C.
berapkah perpindahan kalor total?
Penyelesaian:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan panas konveksi ada 3 ,yaitu :
a. Koefisien Konveksi (h),
dimana nilainya bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan
b. Luas permukaan (A),
jika luas permukaan semakin besar maka perpindahan kalor akan semakin cepat, dan
c. Perbedaan suhu (∆T), antara suhu permukaan (Ts) yang mempengaruhi laju
aliran fluida yang bergerak pada perpindahan panasnya dengan (T∞) suhu fluida yang
bergantung dari laju fluida pembawa kalor.
jika perbedaan suhu makin besar maka semakin cepat perpindahan kalornya.

Dapat dirumuskan dengan persamaan:


𝐻 = ℎ ∙ 𝐴 ∙ 𝛥𝑇
Keterangan:
𝐻 : Kalor yang merambat tiap satuan waktu (Js-1)
ℎ : Koefisien konveksi termal (W/m ˚C)
𝐴 : Luas penampang perpindahan kalor (m2)
𝛥𝑇 : Perbedaan suhu (˚C)

2. Konveksi berdasarkan pengarunya dibedakan menjadi dua, Konveksi bebas(alami)


dan Konveksi paksa(buatan. Berikut penjabarannya :
i. Konveksi Bebas/Alami ( free/ natural convection) Konveksi merupakan
perpindahan panas yang terjadi antara fluida yang bergerak(mengalir) diatas
benda rapat. Konveksi dikatakan sebagai jenis alami apabila tidak ada tenaga
dari luar yang menyebabkan perpindahan pasan fluida mengalir tersebut.
perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat saja dan
tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya. Konveksi ini terjadi karena
proses pemanasan yang menyebabkan fluida berubah densitasnya
(kerapatannya) dan bergerak naik. Gerakan fluida dalam konveksi bebas
terjadi karena gaya bouyancy (apung) yang dialaminya apabila kerapatan
fluida di dekat permukaan perpindahan kalor berkurang sebagai akibat proses
pemanasan.
Contoh sederhananya yaitu sebuah pelat dengan suhu tinggi bila dibiarkan di
suhu dalam ruangan dan tanpa sumber Gerakan dari luar maka pelat tersebut
akan berangsur-angsur turun suhunya.
Berikut tabel koefisien konveksi termal:

ii. Konveksi Paksa (forced convection)


perpindahan panas aliran gas atau cairan yang disebabkan adanya tenaga dari
luar atau aliran disebabkan oleh beberapa cara yang berasal dari luar.
Misalnya kipas, pompa, ataupun tiupan dari angin. Contohnya plat panas
dihembus udara dengan kipas/blower. Konveksi paksa ini terbagi atas dua,
yakni external forced convection dan internal forced convection.
a. Konveksi paksa eksternal alirannya berasal dari luar angin mendinginkan
suhu motor yang tak ber-radiator sejalan dengan kecepatan motor
terdsebut.
b. Konveksi paksa yang terjadi dalam pipa disebut dengan internal flow,
dimana fluida dibatasi oleh suatu permukaan sehingga lapisan batas tidak
dapat berkembang secara bebas seperti halnya pada aliran luar. Kondisi
aliran dalam pipa bulat dengan jari-jariro merupakan aliran laminar
dimana fluida memasuki pipa dengan kecepatan yang seragam. Fluida
berkontak langsung dengan permukaan di dinding pipa dan efek viskos
berperan penting sedangkan lapisan batas berkembang dengan
pertambahan X. Adapun perkembangan terjadi akibat pengecilannya
daerah aliran yang tidak berviskos dan menghasilkan pertemuan lapisan
batas pada garis pusat pipa.
Kondisi aliran dalam pipa bulat dengan jari-jariro merupakan aliran
laminar dimana fluida memasuki pipa dengan kecepatan yang seragam.
Fluida berkontak langsung dengan permukaan di dinding pipa dan efek
viskos berperan penting sedangkan lapisan batas berkembang dengan
pertambahan X. Adapun perkembangan terjadi akibat pengecilannya
daerah aliran yang tidak berviskos dan menghasilkan pertemuan lapisan
batas pada garis pusat pipa. Bilangan Reynolds untuk alisan dalam pipa
didefinisikan sebagai berikut :

Dimana :
𝜌 𝑈𝑚 𝐷
𝑅𝑒 =
𝜇
Ρ = Kerapatan fluida (Kg/m3 )
Um = Kecepatan aliran (m/s)
D = Diameter tabung (m)
µ = Viskositas dinamik (Kg/m.s)
Untuk Red ≤ 2300 aliran tersebut biasanya laminar sedangkan bilangan
Reynold pada aliran turbulen Red ≥ 2300.

Anda mungkin juga menyukai