Proposal Kharisma ES 6A
Proposal Kharisma ES 6A
Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas UAS dari
matakuliah Seminar Proposal Skripsi
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, M. E. I.
ES - VI A
Disusun Oleh :
Kharisma Novita Sari (17402153042)
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2018
1
A. Judul Penelitian
B.Latar Belakang
1
Dian Prihadyanti, Pembelajaran Teknologi di Perusahaan Manufaktur Berintensitas
Teknologi Tinggi dan Menengah-Tinggi”,Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.14, No.1, 2015: 100-
121
2
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif,(Surakarta: Ziyad Visi Media, 2016), hal.38
3
https://jatim.bps.go.id/, diakses pada tanggal 2 April 2018, pukul 09.00 WIB
2
Tulungagung juga berpotensi menghasilkan ribuan telur dalam setiap
produksinya. Tetapi pada kenyataannya masyarakat Kabupaten Tulungagung
enggan mengonsumsi telur ayam jika harganya melambung tinggi ( karena harga
telur tidak stabil). Untuk itu dengan adanya alat penetas telur ayam yang modern
akan berdampak pada stabilitas produksi telur ayam dan menetaskan ayam lagi
agar bisa menghasilkan telur ayam yang berkualitas. Dan masyarakat akan sangat
terbantu dengan adanya alat mesin tetas telur tersebut.
Dengan begitu perekonomian masyarakat semakin meningkat karena di era
semakin berkembangnya zaman di era globalisasi ini, maka masyarakat
Tulungagung juga berdaya saing di sektor industri kreatif dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang
meningkat maka tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tulungagung
juga semakin meningkat. Masyarakat tidak akan sengsara lagi kalau mereka sudah
bertaraf ekonomi yang meningkat.Pemerintah juga nantinya akan terbantu akibat
dari perumbuhan ekonomi masyarakat, yang mana pengeluaran pemerintah tidak
banyak terkait menyejahterakan masyarakat, karena masyarakat sudah kreatif
dalam menciptakan suatu industri kreatif.
C.Fokus Penelitian
1. Bagaimana pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi kemajuan
teknologi produksi sektor peternakan ayam?
2. Bagaimana perkembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Tulungagung
saat ini?
3. Bagaimana dampak pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi
kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi
kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam
2. Untuk mengetahui perkembangan ekonomi kreatif di Kabupaten
Tulungagung saat ini
3. Untuk mengetahui dampak pengembangan ekonomi kreatif melalui
inovasi kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam.
3
E. Identifikasi Penelitian dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Penelitian
Penelitian ini mencakup pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi
kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam di Kabupaten
Tulungagung , yang dapat memunculkan masalah terkait produksi telur
ayam yang tidak 100% bisa menetas semua. Kemungkinan ada sekitar 10%
- 20% yang tidak bisa menetas. Tetapi masalah tersebut dapat diberikan
solusi yaitu telur ayam yang tidak bisa menetas melalui alat penetas telur
ayam yang modern, dimasak dan kemudian diberikan sebagai pakan ternak
seperti itik. Sehingga masalah yang timbul harus dicarikan solusi untuk
penyelesaiannya.
2. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengembangan ekonomi kreatif yang diteliti adalah dalam hal
teknologi industri pada sektor peternakan ayam
2. Teknologi produksi yang diteliti adalah dalam hal alat penetas telur
ayam yang modern
3. Alat penetas telur ayam yang modern ini menggunakan thermostat
untuk pengatur suhu dan thermometer untuk mengetahui keadaan suhu.
4. Narasumber untuk memberikan informasi terkait pengembangan
ekonomi kreatif melalui inovasi kemajuan teknologi produksi yaitu
pemilik peternak ayam, pembuat alat penetas telur ayam yang modern,
pembeli anak ayam yang sudah menetas serta masyarakat sekitar
peternakan ayam
5. Tempat peternakan ayam yang diteliti yaitu di Desa Sukorejo dengan
nama pemilik peternak ayam yaitu Bapak Kafid, Bapak Bawi dan Ibu
Watik. Dan di Desa Tulungrejo dengan nama pemilik peternak ayam
yaitu Bapak Hadi.
4
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1.1 Untuk Peneliti
1. Dengan penelitian ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat terkait
pengembangan ekonomi kreatif melalui inovasi kemajuan teknologi
produksi sektor peternakan ayam
2. Bisa menjadikan landasan teori untuk meningkatkan penghasilan
masyarakat sekitar khususnya Kabupaten Tulungagung dalam sektor
peternakan ayam
3. Bisa menambah pengetahuan terkait memajukan daerah Kabupaten
Tulungagung melalui sektor peternakan ayam dengan inovasi kemajuan
teknologi produksi
1.2 Untuk Peneliti berikutnya
1. Bisa dijadikan acuan teori penelitian selanjutnya terkait inovasi
kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam
2. Bisa memperkuat landasan teori tentang sektor peternakan ayam dalam
hal inovasi kemajuan teknologi produksi
2. Manfaat Praktis
2.1 Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
1. Dengan penelitian ini diharapkan pihak fakultas bisa meningkatkan
pembelajaran terkait pengembangan ekonomi kreatif terkait inovasi
kemajuan teknologi produksi sektor peternakan ayam
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiwa bisa memahami
pentingnya mengembangkan ekonomi kreatif dalam sektor peternakan
ayam
3. Penelitian ini bisa dijadikan referensi yang relefan bagi mahasiswa
IAIN Tulungagung utamanya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
terkait pengembangan ekonomi kreatif terkait inovasi kemajuan
teknologi produksi sektor peternakan ayam
5
2.2 Untuk Umum ataupun Masyarakat Kabupaten Tulungagung dan
Sekitarnya
1. Dengan penelitian ini bisa memberikan motivasi terhadap masyarakat
Kabupaten Tulungagung untuk lebih meningkatkan tingkat
inovasinya melalui teknologi modern penetas telur ayam
2. Dengan penelitian ini bisa menjadikan dasar bahwa masyarakat
Kabupaten Tulungagung bisa meningkatkan tingkat pertumbuhan
kabupaten melalui teknologi modern penetas telur ayam
3. Dengan adanya penelitian ini maka pengusaha – pengusaha sektor
peternakan ayam lainnya juga akan meningkatkan inovasinya dalam
hal teknologi produksi yang modern
G. Penegasan Istilah
a. Secara konseptual
1. Inovasi merupakan pemikiran baru, gagasan baru dan menawarkan
produk baru yang inovatif serta meningkatkan kepuasan pelanggan.4
2. Teknologi adalah sumber daya penting dan merupakan sub sistem dari
organisasi. Dengan demikian, teknologi memiliki implikasi kritis
terhadap daya saing dan keuntungan jangka panjang.5
3. Ekonomi Kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas.6
4. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa yang
diperlukan masyarakat.7
5. Peternakan ayam adalah usaha membudidayakan ayam dengan tujuan
untuk mendapatkan daging dan telur, atau juga bulu dan kotoran.8
4
Meutia, “Pengaruh Tekanan Kompetisi Terhadap Kreativitas Inovasi dan Keunggulan
Bersaing Ukm Batik Di Kota Pekalongan”. Jurnal Manajemen,Vol. XIX, No. 02 Juni 2015: 280-
289
5
Osmad Muthaher,”Model Pengembangan Inovasi Teknologi Dan Kelembagaan
Kemitraan Rantai Pasok Guna Meningkatkan Daya Saing UKM”,Jurnal EKOBIS, Vol.15, No.1,
Januari 2014,: 62- 73
6
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif,(Surakarta: Ziyad Visi Media, 2016), hal. 8
7
Sadono Sukirno, Mikroekonomi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hal. 26
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan_unggas, diakses pada tanggal 26 Maret 2018,
pukul 09.00 WIB
6
b. Secara Operasional
1. Inovasi menurut peneliti yaitu memiliki ide untuk menciptakan suatu
karya yang baru atau yang belum ada. Idenya pasti sangat baru untuk
menghasilkan sesutau.
2. Teknologi menurut peneliti adalah alat untuk mempermudah kegiatan
manusia. Utamanya kalau disini terkait teknologi penetas telur ayam
yang kreatif.
3. Ekonomi Kreatif menurut peneliti yaitu nilai ekonomi dari suatu produk
atau jasa di era kreatif yang mana pemanfaatan kreativitas dan
penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju
4. Produksi menurut peneliti adalah kegiatan menciptakan atau
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Disini
peternak ayam atau masyarakat menetaskan sendiri atau memproduksi
telur ayam dengan menggunakan alat tetas telur.
5. Peternakan ayam menurut peneliti adalah kegiatan membudidayakan
ayam dengan tujuan mendapatkan daging atau telur ayam yang
bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Disini petrnak ayam berfokus pada
penetasan telur ayam menggunakan mesin tetas telur ayam.
H. Kajian Pustaka atau Teoritis
a. Pengembangan Budaya Kreatif Menciptakan Nilai Tambah Kreatif
Industri kreatif sudah menjadi perhatian terkait kontribusi positifnya terhadap
perekonomian yang ada di Indonesia. Pada kenyataannya industri kreatif dan
berbasis inovatif dapat memberikan manfaat yang tidak hanya mengolah
kreativitas masyarakat Indonesia, dan juga memberikan pola industri yang
memanfaatkan sumber daya yang tidak terbatas dan selalu terbarukan.
Pembangunan ekonomi yang mengarah pada sektor industri kreatif berbasiskan
budaya bisa memperkenalkan serta lebih memamerkan karakter budaya suatu
tempat. Pada kegiatan terkait ekonomi berlaku hukum pasar, bahwa permintaan
dan penawaran mempengaruhi pembentukan harga.Pemerintah berperan dalam
melakukan pengawasan dan mengikuti perkembangannya agar tidak terjadi
7
kegagalan pasar. Pada dasarnya, kegiatan ekonomi adalah pasar dengan sedikit
atau bahkan tanpa intervensi pemerintah.9
Salah satu misi industri kreatif ialah memperjuangkan HAKI yang salah satu
upayanya ialah untuk memperjuangkan secara aktif, dalam bentuk warisan budaya
dan pengembangannya.Pasar di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar
dan unggul dengan beragam segmentasinya.Berbagai pengembangan dan
penelitian dibidang keragaman hasil cipta karya bangsa Indonesia yang kemudian
dipatenkan, dan merupakan komitmen yang berasal industri kreatif. Hal ini juga
berkaitan dengan sektor teknologi pertanian dan ilmu pengetahuan yang lain dan
berhubungan dengan industri kreatif, agar tidak ada pengambilalihan hak cipta
dari pihak yang tidak bertanggungjawab.10
b. Prinsip Pengembangan Ekonomi Berbasis Kreativitas
Pembangunan ekonomi mempunyai prinsip berbasis kreativitas bisa berefek
kepada aspek sosial. Kreativitas dan inovasi berpengaruh dalam memberdayakan
masyarakat di lapisan bawah sebagai pekerjanya. Motivasi dari inovasi sosial
adalah mencapai tingkat kualitas hidup yang lebih baik dari sisi kebahagiaan yang
dikembangkan berdasarkan prinsip saling berbagi dan sebab perlu dipahami
bahwa profesi sebagai pekerja kreatif dan inovatif adalah profesi yang cukup
menjanjikan untuk saat ini dan dimasa yang akan datang.
c. Strategi Pengembangan Industri Kreatif Indonesia
Pada perekonomian yang ada di dunia pasti memiliki struktur mengalami
perubahan dengan pesat dan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang
awalnya berbasis Sumber Daya Alam diikuti menjadi berbasis Sumber Daya
Manusia, dari era ekstraktif dan genetik menuju ke era jasa informasi dan
manufaktur, serta perkembangan terakhir masuk ke era ekonomi kreatif. Menurut
Prof. Faisal bahwa konsep ekonomi kreatif ini juga semakin memberi harapan
yang lebih optimistik ketika seorang pakar dibidang Ekonomi.
9
Nur Fadilah, “Aktivitas Produksi Kapitalis Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Jurnal An-
Nisbah, Vol. 04, No. 01, Oktober 2017
10
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif,(Surakarta: Ziyad Visi Media, 2016), hal.38
8
Maka ekonomi kreatif merupakan hasil pengembangan dari konsep yang
berlandaskan sumber aset kreatif yang telah berfungsi secara signifikan yang
dapat meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi saat ini. Di negara Indonesia
sendiri, PDB industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha
utama yang ada. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok
fesyen, kerajinan, periklanan,desain, animasi, film, video dan fotografi, musik,
serta permainan interaktif. Maka negara Indonesia harus terus menciptakan
industri yang inovatif dan kreatif, karena bahwa industri yang kreatif telah
memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Tetapi pada industri kreatif
dapat membangun citra , identitas bangsa serta mengembangkan iklim bisnis yang
positif.
Di sisi lain, industri kreatif yang berpacu pada sumber daya yang terbarukan,
dapat menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif
suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif. Maka agar
pengembangan ekonomi kreatif ini menjadi optimal dan dirasakanmanfaatnya
oleh masyarakat, pengembangannya perlu dilakukan secara sistemik yang
memungkinkan dapat dilakukan kajian dan evaluasi secara terpadu, terarah dan
terukur. Telah lama disadari, bahwa negara Indonesia mempunyai potensi
kekayaan terkait seni budaya yang beragam sebagai pedoman untuk tumbuhnya
industri kreatif. Keragaman budaya itu sendiri sebagai bahan baku industri kreatif,
yakni dengan munculnya aneka ragam kerajinan dan berbagai produk Indonesia,
yang pada gilirannya telah memunculkan pula berbagai bakat dan minat
masyarakat Indonesia di bidang industri kreatif. Sebut saja dalam seni tari sebagai
bidang seni dan budaya terdapat sedikitnya kekayaan 300 gaya tari tradisional
yang berasal dari berbagai kepulauan mulai dari Sabang sampai Merauke.
Semakin jelas bahwa hubungan antara ekonomi kreatif dengan industri kreatif
dapat dirumuskan sebagai kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan
kreativitas sumber daya manusia sebagai aset utamanya untuk menciptakan nilai
tambah ekonomi. Pada era ekonomi kreatif, telah tumbuh dan berkembang
kekuatan ide yang fenomenal, dimana sebagian besar tenaga kerja saat ini berada
9
pada sektor jasa atau menghasilkan produk abstrak, seperti data, software, berita,
hiburan, periklanan, dan lain -lain.
d. Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Indonesia sudah menggerakan sektor ekonomi kreatif sampai saat ini ,dan ada
beberapa hal yang bisa penulis ulas dalam pengamatan serta studi dari fakta yang
terjadi dilapangan. Antara lain sebagai berikut :
a. Analisis Creative Resource di Indonesia
1) Creative talent dipandang sebagai hal yang menarik.Keterbukaan yang
tumbuh dalam masyarakat, terutama dalam hal media, membawa dampak
positif bagi tumbuhnya ruang untuk berekspresi dan berkreasi. Hal ini
membuat masyarakat, terutama generasi muda, melihat profesi di bidang
seni hiburan (seperti musik, film & video. TV dan radio) sebagai sesuatu
yang atraktif tidak hanya secara ekonomi tetapi juga dilihat dari apresiasi
masyarakat.
2) Enterpreneurship mulai berkembang. Selain tenaga kerja kreatif, peran
wirausahawan jugasangat penting dalam tumbuhnya industri kreatif.
Berwirausaha menjadi pilihan pekerjaan yang menarik, walaupun
masyarakat masih memiliki pemikiran pola pikir bekerja sebagai pegawai
swasta atau PNS. Situasi ini walaupun masih menjadi hambatan bagi jiwa
kewirausahaan untuk tumbuh lebih subur, namun sesungguhnya
menyiratkan harapan bagi berubahnya daya dorong masyarakat untuk
tumbuhnya kewirausahaan.
Creative talent Indonesia dan perannya di dunia internasional. Pada
kenyataannya yang juga menggembirakan tetapi juga menyiratkan tantangan
untuk memelihara hubungan dengan erat di tanah air adalah mulai banyaknya
Sumber Daya Manusia yang kreatif dan inovatif, dan Indonesia saat ini kiprahnya
diakui di dunia internasional, baik yang berbasis di tanah air maupun yang
berdomisili di luar negeri. Mulai dari artis musik yang albumnya digemari
dinegara tetangga, desainer fashion yang produknya dicari oleh konsumen dari
luar negeri, hingga peneliti muda yang menjadi profesor di universitas terkemuka
di luar negeri, semuanya adalah bukti yang menunjukkan pengakuan terhadap
10
kualitas creative talent Indonesia. Tantangannya adalah untuk mencegah
terjadinya fenomena ‘ brain drain’ (atau mungkin lebih tepatnya ‘talent drain’)
yang dapat terjadi jika para putra-putri terbaik bangsa yang berdomisili di luar
negeri tidak kembali, atau tidak dapat menyalurkan kembali pengalaman, keahlian
dan nilai tambah yang didapatnya di mancanegara menjadi manfaat bagi
Indonesia. Pencipta creative talent (terutama universitas) sedikit dan timpang
antar daerah. Pemusatan pada pertumbuhan ekonomi akan berakibat pada
tumbuhnya kualitas SDM. Walaupun seluruh daerah Indonesia potensial dalam
menghasilkan SDM kreatif, namun wahana bagi pengembangan SDM ini lewat
pendidikan tinggi masih belum tersebar merata. Pulau Jawa dan Sumatra masih
sangat dominan dalam jumlah dan kualitas perguruan tinggi, baik secara umum, di
bidang seni maupun teknologi (yang berperan penting dalam industri penelitian
dan pengembangan).
e. Inovasi
11
Meutia, “Pengaruh Tekanan Kompetisi Terhadap Kreativitas Inovasi dan Keunggulan
Bersaing Ukm Batik Di Kota Pekalongan”. Jurnal Manajemen,Vol. XIX, No. 02 Juni 2015: 280-
289
11
dengan beradaptasi terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Proses adaptasi dan perubahan yang dilakukan perusahaan inilah yang
akan menghasilkan daya saing perusahaan.12Daya saing industri sendiri sangat
ditentukan oleh kinerja inovasi yang juga dipengaruhi oleh kemampuan
teknologi.13
f. Teknologi
Teknologi adalah sumber daya penting dan merupakan sub sistem dari or-
ganisasi. Dengan demikian, teknologi memiliki implikasi kritis terhadap daya
saing dan keuntungan jangka panjang. Untuk tetap bertahan dan unggul dalam
persaingan pasar, perusahaan perlu memberikan perhatian dan mampu
memperoleh keunggulan dari peluang teknologis untuk mendukung strategi bisnis
serta meningkatkan operasi dan layanannya. Dalam hal ini, keberhasilan
organisasi atau perusahaan sebagian ditentukan oleh daya tanggap dan adaptasi
terhadap inovasi teknologi.14
Di era knowledge-based economy (KBE) seperti saat ini, telah diakui bahwa
daya saing industri ditentukan oleh keberadaan industri yang inovatif dan mampu
menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Untuk itu diperlukan pembelajaran
teknologi. Pembelajaran teknologi merupakan proses dimana perusahaan
memperoleh teknologi dari eksternal dan mengakumulasi kemampuan teknologi
guna meningkatkan keunggulan daya saing perusahaan . Pembelajaran teknologi
juga dapat dilihat sebagai upaya untuk mengumpulkan informasi baru, mencoba
hal baru, menciptakan keterampilan baru dan rutinitas operasional, dan
membangun hubungan eksternal baru. Sementara itu, kemampuan teknologi
memiliki peran yang sangat penting terhadap kinerja inovasi perusahaan.
12
Nur Laili, “Inovasi Berbasis Pengguna: Survei Industri Teknologi Pengolahan Air Bersih
di Indonesia”, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol. 15 No. 2 2016: 110-120
13
Dian Prihadyanti,” Pembelajaran Teknologi di Perusahaan Manufaktur Berintensitas
Teknologi Tinggi dan Menengah-Tinggi”,Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.14, No.1, 2015: 100-
121
14
Osmad Muthaher,”Model Pengembangan Inovasi Teknologi Dan Kelembagaan
Kemitraan Rantai Pasok Guna Meningkatkan Daya Saing UKM”,Jurnal EKOBIS, Vol.15, No.1,
Januari 2014,: 62- 73
12
Kemampuan teknologi dipercaya tidak hanya akan mendorong kreativitas untuk
menghasilkan produk baru tetapi juga memfasilitasi peningkatan kecepatan
pengembangan produk .Pembelajaran teknologi dan kemampuan teknologi juga
dapat mendorong kemampuan inovasi sebagai basis untuk melakukan inovasi
yang dibutuhkan perusahaan agar dapat berdaya saing di era globalisasi seperti
saat ini.15
Kemajuan teknologi menimbulkan dua akibat penting kepada kegiatan
memproduksi dan produktivitas. Yang pertama, kemajuan teknologi
memungkinkan penggantian kegiatan ekonomi dari menggunakan binatang dan
manusia kepada tenaga mesin. Penggantian ini mengembangkan tingkat
produktivitas. Di dalam ekonomi yang belum berkembang kegiatan mengerjakan
tanah, mengangkut barang, dan memproduksi barang – barang kebanyakan
dilakukan oleh tenaga manusia dan binatang. Kemajuan teknologi telah
menggantikan tenaga manusia dan binatang dengan mesin – mesin. Penggantian
ini mempertinggi tingkat produktivitas. Sebagai contoh, penggantian kereta lembu
dengan kereta api dan truk sangat mempertinggi produktivitas sektor
pengangkutan. Yang kedua, kemajuan teknologi memperbaiki mutu dan
kemampuan mesin – mesin yang digunakan. Dalam perekonomian modern setiap
perusahaan selalu berusaha mengembangkan teknologi. Untuk memastikan agar
mereka selalu dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain, mereka selalu
berusaha mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Salah satu tujuannya
yang penting ialah untuk memperbaiki efisiensi memproduksi, dan ini akan
meninggikan produktivitas kegiatan memproduksi.16
Kemajuan teknologi yang terdapat dalam industrialisasi menibulkan makin
tajamnya persaingan antara perusahaan industri. Keberhasilan suatu produk dalam
usaha perusahaan hanya mungkin apabila yang dihasilkan adalah produk yang
terbaik dan konsumen ingin menggunakannya dan mendapatkannya dari
perusahaan itu. Tidak semua produk yang dihasilkan dapat berhasil dipasarkan,
karena dengan perkembangan atau kemajuan taraf hidup, masyarakat lebih
15
Dian Prihadyanti, Loc.Cit,Vol.14, No.1, 2015: 100-121
16
Sadono Sukirno, Mikroekonomi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hal. 354
13
selektif dalam membeli dan mengkonsumsi barang - barang yang
dibutuhkannya.Kegiatan pengolahan atau industri merupakan komponen penting
dari sistem usaha keseluruhan dalam rangka memberikan kepada konsumen
barang atau jasa yang dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhannya. Kegiatan
pengolahan atau industri juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.17
g. Teknologi Produksi Modern Penetas Telur Ayam
17
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran,( (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014),
hal.40-41
14
mengurangi resiko pengangguran. Meskipun sudah modern, Bapak Kafid tetap
mengembangkan teknologi modern ini, sehingga juga membutuhkan SDM yang
juga ahli di bidangnya.18
Alat mesin tetas telur digunakan untuk mengganti proses pengeraman yang
dilakukan oleh indukan ayam. Dengan menggunakan mesin tetas, keuntungan
yang diperoleh adalah kapasitas penetasan yang lebih besar. Selama ini
kebanyakan mesin tetas di industri peternakan masih menggunakan sistem
konvensional, dimana pemutaran telur untuk mendapatkan distribusi temperatur
yang merata pada permukaan telur dilakukan secara manual. Pada alat mesin tetas
yang konvensional, dalam sehari telur akan diputar sebanyak 3 - 4 kali setiap 6
jam sekali dengan prosentase keberhasilan penetasan didapatkan sekitar 65% -
75%, selain itu pentingnya suhu atau temperatur dan kelembaban di ruang
inkubator juga tidak terkontrol dengan baik.
Dalam proses penetasan telur dibutuhkan kondisi – kondisi yang optimal untuk
mendapatkan prosentase keberhasilan penetasan yang baik. Pada keadaan yang
disyaratkan adalah pemerataan suhu atau temperatur pada inkubator, kelembaban
ruang inkubator, dan banyaknya putaran telur,sebab jika semakin banyak diputar
hasil untuk mendapatkan di temperatur yang merata.Terkait dengan percobaan
penelitian ini akan dibuat sebuah rancangan bangun dan pengujian alat penetas
telur dengan acuan suhu atau temperatur dan kelembaban menggunakan sensor
otomatis serta dilengkapi dengan motor otomatis untuk pemutaran telur.
Prinsip kerja dari mesin tetas yaitu mengkondisikan telur seperti berada dalam
pengeraman induknya. Kelebihan mesin tetas adalah telur di dalam mesin juga
mengalami pengeraman selama 21 hari. Terkait dengan kestabilan suhunya
dilakukan dengan alat pengatur suhu yang telah melekat pada mesin tetas telur,
yang disebut thermostat, alat ini bekerja secara otomatis, sedangkan untuk
18
Keterangan atau penjelasan dari Bapak Kafid selaku pemilik UD. Langgeng Jaya, pada
hari Minggu tanggal 18 Februari 2018, pukul 10.00 WIB
15
mengetahui keadaan suhu digunakan thermometer. Pembalikan telur, pengaturan
ventilasi dan kelembaban udara diatur sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi
pengeraman yang sebenarnya.19
19
Rudi Hermawan, Membuat Mesin Tetas Berkualitas,(Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2010), hal. 8 - 10
16
pertumbuhan penduduk yang luar biasa besar sehingga memperbesar pula
jumlah tenaga kerja.20
I. Kerangka Berfikir
Pengembangan ekonomi
kreatif
Dengan berinovasi
Berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi
J.Proposisi / Preposisi
20
M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hal. 57-59
17
K. Penelitian Terdahulu
18
prosedur statistik data
2.Sumber Data :
Data berasal dari
data primer
3.Teknik
Pengumpulan
Data: Melalui
wawancara dan
hasil pengisian
kuisioner
19
L. Metode Penelitian
20
bayak tema, fokus budaya , nilai dan simbol budaya yang ada pada
setiap domain. Dalam analisis ini peneliti mencari hubungan
diantara domain dan hubungan dengan keseluruhan.
5. Data Display: Penyajian data dalam penelitian kualitatif dalam bentuk
uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Tetapi yang paling
sering digunakan yaitu yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.
6. Menarik Kesimpulan: Kesimpulan yang awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti
yang kuat untuk mendukung. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid maka
kesimpulannya sangat kredibel.21
21
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam,(Jakarta Timur: Alim’s
Publishing, 2017), hal. 191 -201
21
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Rudi. 2010. Membuat Mesin Tetas Berkualitas. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Keterangan atau penjelasan dari Bapak Kafid selaku pemilik UD. Langgeng Jaya,
pada hari Minggu tanggal 18 Februari 2018, pukul 10.00 WIB
Laili, Nur. 2016. “Inovasi Berbasis Pengguna: Survei Industri Teknologi
Pengolahan Air Bersih di Indonesia”.Jurnal Manajemen Teknologi. Vol. 15
No. 2
Meutia. 2015 .“Pengaruh Tekanan Kompetisi Terhadap Kreativitas Inovasi dan
Keunggulan Bersaing Ukm Batik Di Kota Pekalongan”. Jurnal Manajemen.
Vol. XIX. No. 02
Muthaher, Osmad. 2014. ”Model Pengembangan Inovasi Teknologi Dan
Kelembagaan Kemitraan Rantai Pasok Guna Meningkatkan Daya Saing
UKM”. Jurnal EKOBIS. Vol.15. No.1
Prihadyanti, Dian. 2015.” Pembelajaran Teknologi di Perusahaan Manufaktur
Berintensitas Teknologi Tinggi dan Menengah-Tinggi”. Jurnal Manajemen
Teknologi. Vol.14. No.1
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta Timur:
Alim’s Publishing
Rochmat Aldy Purnomo. 2016. Ekonomi Kreatif. Surakarta: Ziyad Visi Media
22