Anda di halaman 1dari 10

PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No.

1 (2017) 33-42

PENGARUH WARNA TERHADAP SHORT TERM MEMORY


PADA SISWA KELAS VIII SMP N 37 PALEMBANG

Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana


Universitas Bina Darma Palembang
ash_showi@yahoo.com

ABSTRACT
This study examined the influence of colors (red, blue, green, purple, orange and yellow) on short
term memory of the eight grade students of junior high school 15 Palembang. Participants were 30
students of senior high school which is devided into two groups, the experiment group and control
group. The design of this experimental study is randomized two group design posttest only. The
sampling technique used was purposive sampling. The data in this study were analyzed using the
technique of independent sample t-tests, the results of the data analysis obtained a significant effect
of color (red, blue, green, purple, orange and yellow) on short term memory with a value of ρ =
0.000 (ρ <0.01) in and the value of t = -4926. Based on these results it can be concluded that the
color effect on short term memory eighth grade students of Junior High School 15 Palembang.

Keywords: Influence, Colors, Short Term Memory

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh warna terhadap short term memory pada siswa
kelas VIII di SMP N 15 Palembang. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 30 orang siswa kelas
VIII SMP N 15 Palembang, yang dibagi kedalam dua kelompok, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized
two group design posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik independent sample t-tes, dari hasil
analisis data diperoleh pengaruh yang signifikan warna (merah, biru, hijau, ungu, oranye dan
kuning) pada short term memory dengan nilai ρ = 0.000 (ρ < 0.01) dan nilai t= -4926. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa warna berpengaruh pada short term memory siswa kelas
VIII SMP N 15 Palembang.

Kata Kunci: Pengaruh, warna, memori jangka pendek

PENDAHULUAN perkembangannya. Sebagai seorang pelajar,


Masa remaja merupakan masa remaja memiliki tugas utama yaitu belajar.
peralihan dari masa kanak-kanak menuju Belajar merupakan hal yang sangat penting
dewasa. Masa remaja awal berada pada karena pengetahuan, sikap, keterampilan dan
rentang usia 10 atau 11 tahun sampai 14 perilaku manusia, berkembang melalui
tahun, masa peralihan dari masa kanak-kanak belajar.
memberikan kesempatan untuk tumbuh, tidak Belajar merupakan suatu proses, yang
hanya dalam dimensi fisik tetapi juga dalam mengakibatkan adanya perubahan perilaku
kompetensi kognitif, sosial, otonomi harga (Walgito, 2010). Belajar merupakan suatu
diri dan keintiman (Feldman, 2009). proses memasukan informasi baru, yang
Sekolah merupakan lingkungan sosial hasilnya dapat dilihat dari perkembangan
yang mendukung perkembangan kognitif dan perilaku. Sebagai suatu proses, belajar
sosial remaja. Pendidikan yang di tempuh di dipengaruhi banyak faktor, salah satu faktor
sekolah membuat remaja banyak mempelajari penting yang mempengaruhi belajar adalah
hal-hal baru yang mendukung memori.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
34| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

Memori atau ingatan adalah Short term memory atau ingatan


penyimpanan informasi di setiap waktu. Para langsung adalah apa yang individu simpan
psikolog pendidikan mempelajari bagaimana dalam kesadaran langsung pada waktu kapan
informasi pada awalnya ditempatkan, atau pun (Wilcox, 2012). Short term memory
dikodekan menjadi ingatan, bagaimana adalah sistem memori dengan kapasitas yang
informasi disimpan setelah dikodekan, dan terbatas dimana informasi disimpan selama 30
bagaimana informasi ditemukan atau detik, kecuali informasi tersebut diulang atau
dipanggil kembali untuk tujuan tertentu kalau tidak diproses lebih lanjut, karena jika
diwaktu yang akan datang (Santrock, 2009). diproses informasi bisa bertahan lebih lama
Tulving dan Craik (Stanberg, 2008) (Santrok, 2009).
mengungkapkan, memori atau ingatan adalah Informasi yang baru saja ditangkap
cara-cara bagaimana individu oleh indera hanya sedikit yang masuk ke
mempertahankan dan menarik pengalaman- memori. Banyak informasi penting yang
pengalaman dari masa lalu untuk digunakan diterima dalam proses belajar, tetapi
saat ini. Walgito (2010) berpendapat bahwa, informasi-informasi yang baru didapatkan
pada umumnya para ahli memandang memori tersebut, hilang begitu saja. Salah satu faktor
atau ingatan sebagai hubungan antara penyebab informasi akan masuk ke memori
pengalaman dengan masa lampau. Namun, atau terlupakan adalah perhatian. Perhatian ini
lebih lanjut Walgito mengungkapkan bahwa menyaring informasi yang masuk kedalam
memori tidak hanya sebatas hubungan antara short term memory sehingga hanya sebagian
pengalaman dengan masa lampau saja. kecil yang boleh lewat (Irwanto, 2002).
Adanya kemampuan mengingat pada kemudian ingatan tersebut tersimpan dalam
manusia, hal ini menunjukan bahwa manusia suatu tempat penyimpanan yang berkapasitas
mampu menerima, menyimpan, dan besar yang disebut memori jangka panjang
menimbulkan kembali pengalama- (long term memory).
pengalaman yang diterimanya. Atkinson dan Sebagai jalan masuk menuju long term
Shiffrin (Ling dan Catling, 2012) memory, short term memory memiliki
mengemukakan bahwa memori terdiri dari beberapa karakteristik (Solso, 2008) yaitu:
tiga penyimpanan, yaitu daftar sensori, 1. Kode penyimpanan jangka pendek berupa
penyimpanan jangka pendek dan informasi-informasi akustik, visual,
penyimpanan jangka panjang. semantik, fitur-fitur sensorik
Daftar sensori memiliki kapasitas diidentifikasikan dan dinamai.
yang besar namun, informasi dalam 2. Kapasitas penyimpanan short term memory
penyimpanan ini hilang dengan cepat dan adalah 7 +/ - 2 item.
mudah digantikan dengan informasi baru 3. Memiliki jangka waktu sekitar 12 detik
yang serupa (Sperling; Ling dan Catling, lebih lama dengan pengulangan.
2012). Penyimpanan jangka pendek memiliki 4. Proses pengambilan informasinya utuh,
kapasitas yang terbatas, oleh Miller (1956) asalkan setiap item diambil setiap 25
ditetapkan sebanyak tujuh item, +/- 2 item. milidetik.
Short term memory atau memory jangka 5. Penyebab kegagalan mengingat pada short
pendek merupakan jalan masuk informasi dari term memory diantaranya adalah ,
sensory memory sebelum akhirnya disimpan displacement, interference, decay.
untuk waktu yang lama di dalam long term
memory.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|35

Informasi yang disimpan pada short Kegagalan mengingat informasi baru


term memory, hanya dipertahankan selama pada siswa SMP N15 Palembang juga
informasi tersebut masih dibutuhkan. disebabkan karena interference, yaitu
Informasi yang individu dapatkan melalui informasi yang baru diterima mengganggu
indera banyak sekali, tetapi tidak semua proses mengingat informasi yang telah
informasi tersebut akan masuk kedalam tersimpan dan sebaliknya. Contohnya, pada
memori, bahkan orang cenderung cepat lupa pelajaran Bahasa Inggris, siswa kesulitan
terhadap informasi- informasi yang baru mengingat kosa kata baru, dalam hal ini
diterimanya. terjadi interferensi proaktif karena proses
Seperti yang telah dipaparkan di atas, mengingat informasi yang baru terganggu
penyebab kegagalan mengingat pada short akibat informasi yang telah tersimpan
term memory diantaranya displacement, sebelumnya.
interference, decay (Solso,2008). Hal tersebut diperkuat dengan hasil
a. Displacement, yaitu kegagalan mengingat observasi yang peneliti temukan dilapangan
yang disebabkan karena informasi yang menunjukan, banyak siswa yang kurang dapat
lama digantikan dengan informasi yang menerima dengan baik informasi-informasi
baru saja diterima. yang baru saja mereka dapatkan, ini terlihat
b. Interference, yaitu proses lupa yang terjadi dari seringnya mereka melihat kembali
karena informasi yang satu mengganggu catatan dan lupa pada apa yang baru saja guru
proses mengingat informasi yang lain. Bisa sampaikan, saat ditanyakan kembali oleh guru
terjadi bahwa informasi yang baru diterima tersebut, hanya sebagian kecil dari mereka
mengganggu proses mengingat informasi yang mampu menjawab dengan benar
yang lama, tetapi bisa juga terjadi Berdasarkan hasil wawancara dengan
sebaliknya. Bila informasi yang baru 30 siswa di SMP N 15 Palembang, siswa
diterima menyebabkan sulit mencari mengaku cukup sulit mengingat informasi
informasi yang sudah ada dalam memori yang baru saja dikatakan guru ataupun yang
maka terjadilah interferensi retroaktif. Jika baru saja dibacanya, bahkan untuk sebuah
informasi yang disimpan dalam memori rumus matematika sederhana mereka
mengganggu proses mengingat informasi mengaku harus mencatatnya dan melihat
baru ini disebut interferensi proaktif, catatan kembali jika ditanyakan guru,
misalnya ketika individu mengalami sehingga saat menghadapi ujian mereka harus
kesulitan dalam mempelajari bahasa baru. mengulangi pelajaran tersebut beberapa kali
c. Decay, teori ini beranggapan bahwa agar mampu mengingatnya. Saat
memori menjadi semakin aus dengan dikonfirmasi, siswa-siswa tersebut mengaku
berlalunya waktu ketika tidak pernah kurang tertarik mengikuti pelajaran yang
diulang kembali. Setiap informasi yang berlangsung. Beberapa siswa mengatakan
disimpan akan meninggalkan jejak bahwa, terlalu banyak hal yang harus dicatat
(memory trace), jejak-jejak ini akan rusak sehingga menyebabkan mereka lupa terhadap
atau bahkan menghilang jika tidak pernah hal penting yang harus diingat.
dipakai lagi. Temuan ini juga diperkuat oleh hasil
Informasi yang diterima dalam proses angket awal yang telah peneliti sebar kepada
belajar sangat banyak, pada short term 30 orang siswa kelas VII di SMP N 15
memory, informasi yang baru diterima dapat Palembang. Hasilnya menunjukan bahwa
menyebabkan informasi yang telah tersimpan sebagian besar siswa mengakui bahwa mereka
tergantikan dan kemudian terlupakan.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
36| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

mengalami kesulitan dalam mengingat Permasalahannya adalah bagaimana


informasi baru. caranya untuk dapat menyimpan informasi-
Permasalahan yang mereka alami informasi penting yang di dapatkan tersebut
antara lain, cepat lupa terhadap apa yang baru lebih lama dalam ingatan. DePorter dan
saja dikatakan oleh gurunya. Subjek Hernacki (2013) dalam bukunya menyatakan
mengungkapkan bahwa, apa yang dikatakan “individu cenderung untuk mengingat hal-hal
guru terlalu panjang, subjek hanya mampu yang absurb, seksual, vulgar, berwarna-warni,
mengingat sebagian kecilnya saja, bahkan jika ditonjolkan dan imajinatif”. Dalam buku
tidak segera dicatat, informasi tersebut akan tersebut dinyatakan secara eksplisit, bahwa
terlupakan. warna bisa mempengaruhi memori individu.
Selanjutnya subjek mengaku, sering Warna dipercaya sebagai pengalaman
lupa terhadap sesuatu jika hanya melihatnya visual yang paling penting bagi manusia
satu kali, misalnya dalam mengingat nomor (Radvansky, 2006). Warna berfungsi sebagai
handphone yang baru, mereka tidak dapat channel informasi yang kuat bagi sistem
mengingatnya jika hanya melihatnya satu kali kognitif manusia dan telah ditemukan bahwa
karena nomor handphone yang terlalu warna memiliki peran yang sifnifikan dalam
panjang serta kombinasi angka yang sulit di meningkatkan kinerja memori (Wichmann,
ingat. Selain itu, subjek yang mengaku 2002). Dalam pengaturan pendidikan, siswa
kesulitan mengingat apa saja yang baru diharapkan memiliki prestasi akademik yang
mereka catat, sehingga mereka harus sangat baik. Sejauh mana siswa menggunakan
membuka kembali catatannya untuk kemampuan kognitif mereka juga penting dan
mengingat informasi tersebut. dapat berkontribusi pada prestasi akademik
Subjek mengaku bahwa, sering lupa yang lebih baik (Mariam dkk, 2012).
ejaan yang benar dari suatu kata dalam bahasa Kemampuan kognitif siswa mengacu pada
Inggris yang baru saja dilihatnya di dalam cara siswa melihat, memperhatikan,
kamus, sehingga harus membuka kembali mengingat, berpikir, dan memahami
kamus untuk dapat menuliskan kata tersebut pelajaran. Perlu ada strategi untuk
dengan benar, subjek menjelaskan bahwa memfasilitasi proses belajar dan warna dapat
penulisan kata dalam bahasa Inggris tersebut memainkan peran dalam memotivasi siswa
sulit, sehingga membuat subjek kesulitan untuk belajar mereka. Warna, dalam
mengingat cara penulisan yang benar penelitian ini diharapkan mampu
sehingga harus melihat kembali di kamus. meningkatkan perhatian siswa terhadap
Subjek juga mengakui, bahwa kata yang materi pelajarannya, sehingga materi tersebut
terdiri dari huruf yang jumlahnya sedikit lebih masuk ke dalam short term memory siswa.
mudah diingat dibandingkan dengan kata Warna memiliki efek yang lebih kuat
yang memiliki jumlah huruf lebih banyak. dibandingkan bentuk. Warna mampu
Subjek mengaku masih sering lupa memproduksi level perhatian yang lebih
dengan apa yang harus dihafalkan walaupun tinggi. Studi tersebut mengindikasikan bahwa
sudah berusaha menghafalnya berulang kali. warna dapat memiliki pengaruh yang positif
Mengaku cepat lupa terhadap apa yang baru dalam meningkatkan memory performance.
saja dibacanya karena tulisan dibuku tersebut Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
kurang menarik. Permasalahan-permasalahan membuktikan secara empiris, apakah warna
tersebut diatas, dapat menjadi salah satu berpengaruh terhadap short term memory
hambatan dalam belajar. pada siswa kelas VIII di SMP N 15
Palembang. Hipotesis yang peneliti ajukan
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|37

dalam penelitian ini adalah ada pengaruh kelompok eksperimen dengan skor yang
warna terhadap short term memory pada diperoleh kelompok kontrol.
siswa kelas VIII di SMP N 15 palembang.
HASIL PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti membagi
Variabel dalam penelitian ini terdiri ke dalam dua kelompok yaitu kelompok
dari variabel tergantung yaitu short term eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
memory, variabel bebas yaitu warna (merah, eksperimen diberi perlakuan, yaitu disajikan
ungu, kuning, hijau, biru dan oranye) dan materi ME dan digit span yang dicetak
variabel kontrol yaitu, usia, kondisi ruangan, dengan tinta warna. Sedangkan kelompok
warna yang digunakan, kondisi emosional kontrol sebagai kelompok pembanding,
partisipan, dan jenis serta ukuran huruf yang disajikan materi yang dicetak dengan tinta
digunakan. hitam.
Subjek dalam penelitian ini adalah Peneliti membagi partisipan kelompok
siswa kelas VIII SMP N 15 Palembang yang kontrol dan kelompok eksperimen kedalam
berjumlah 30 orang, dengan karakteristik dua kategori yaitu baik dan kurang baik
sebagai berikut : menurut skor rata-rata kelompoknya masing-
a. Mengalami permasalahan pada short term masing. Dari nilai rata-rata kelompok kontrol
memory, didapatkan bahwa dari 15 orang partisipan
b. Berusia 12-14 tahun dalam kelompok kontrol 8 orang atau 50%
c. Tidak buta warna. partisipan dalam kelompok kontrol masuk
Metode pengumpulan data pada dalam kategori short term memorynya baik.
penelitian ini adalah metode observasi, Sedangkan 7 orang atau 50% lainnya masuk
wawancara. Alat ukur untuk mengukur short dalam kategori short term memorynya kurang
term memory yang digunakan adalah alat ukur baik. Sedangkan pada kelompok eksperimen
baku yang biasa digunakan dalam tes didapatkan data 10 orang atau 72,2%
intelegensi yaitu ME yang merupakan subtes partisipan dari kelompok eksperimen masuk
dari alat tes IST (Intelligenz Struktur Test) dalam kategori short term memory nya baik.
dan digit span yang merupakan subtes dari Sedangkan 5 orang atau 27,3% partisipan
alat tes WISC (Wechsler Intelligence Scale kelompok eksperimen masuk dalam kategori
for Children). Kedua subtes tersebut kurang baik.
digunakan untuk mengukur memori pada tes Pada penelitian ini dilakukan uji
intelegensi. asumsi dan uji hipotesis. Uji asumsi dilakukan
Desain yang digunakan dalam untuk melihat apakah data terdistribusi
penelitian ini adalah randomized two group normal atau tidak dan untuk melihat homogen
design, posttest only. Desain ini adalah atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk
desain yang sudah memenuhi syarat mengetahui apakah data yang digunakan
dilakukannya penelitian eksperimental karena dalam penelitian ini terdistribusi normal atau
dilakukannya randomisasi. Oleh karena itu, tidak. Uji normalitas dilakukan dengan teknik
kesimpulan mengenai pengaruh VB terhadap analisis one-sample Kolmogorov-Smirnov
VT lebih akurat karena kelompok penelitian Test dari program SPSS 20.0 for windows.
setara (Seniati,dkk, 2009). Diperoleh sebaran skor data hasil tes short
Desain ini digunakan untuk term memory kelompok eksperimen (K-S Z =
membuktikan pengaruh warna terhadap short 0,711) ; p=0,692, sehingga p>0,05 artinya
term memory dengan membandingkan skor data kelompok eksperimen terdistribusi
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
38| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol digunakan untuk mengukur intelegensi


(K-S Z = 1,315) ; p=0,063, sehingga p>0,05, seseorang. Subtes ME pada test IST
data kelompok kontrol juga terdistribusi (Intelligenz Struktur Test) digunakan untuk
normal. mengukur kemampuan short term memory,
Uji homogenitas menggunakan teknik subtes ini terdiri dari lembar hapalan dan
Independent sample t-test dari program SPSS lembar soal. Lembar hapalan berisi 25
20.0 for windows. Ketentuannya adalah jika kosakata yang dibagi menjadi 5 kategori.
p>0,05 maka datanya homogen. Hasil dari uji Daftar kosakata tersebut harus dihapalkan
homogenitas didapatkan hasil F=7,416; sig= dalam waktu 3 menit. Pada penelitian ini,
0,010 p<0,05 maka kedua kelompok tidak untuk kelompok eksperimen peneliti
homogen. Sebaran data pada kedua kelompok memberikan lembar hapalan ME dicetak
variannya berbeda, sehingga untuk dengan tinta yang berwarna. Warna yang
menentukan hipotesis penelitian skor yang digunakan adalah warna merah, biru, kuning,
dilihat adalah skor equal variances not hijau, ungu dan oranye. Untuk Kelompok
assumed. Kontrol lembar hapalan ME dicetak dengan
Hasil uji hipotesis dilakukan pada tinta hitam. Kemudian hasil dari tes ME ini
hasil skor yang diperoleh kelompok akan dijumlahkan dengan hasil dari tes digit
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji span.
hipotesis pada penelitian ini menggunakan Digit span adalah subtes dari alat test
Independent Sample t-test, data yang WISC ((Wechsler Intelligence Scale for
didapatkan adalah sebagai berikut: F=-4,926; Children) yang juga digunakan untuk
p=0,000 p<0,05. Berdasarkan hasil tersebut mengukur intelegensi seseorang. Subtes digit
dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian span terdiri dari daftar angka yang harus
diterima. Artinya, Ada pengaruh warna pada diingat kemudian dituliskan kembali.
short term memory siswa kelas VIII SMP N Terdapat 7 persoalan pada subtes ini, setiap
15 Palembang. Dimana jika dilihat dari mean, soal terdiri dari rentang angka yang
kelompok eksperimen = 27,56 sedangkan jumlahnya berbeda mulai dari 2 angka untuk
kelompok kontrol meannya= 23,06, skor tes persoalan pertama hingga 8 angka untuk
short term memory yang diperoleh kelompok persoalan terakhir. Angka-angka yang harus
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan diingat oleh kelompok kontrol dan kelompok
skor yang diperoleh oleh kelompok kontrol. eksperimen jumlahnya sama, tetapi untuk
Penelitian ini bermaksud untuk kelompok eksperimen angka-angka yang
melihat pengaruh warna terhadap short term harus diingat diberi warna, sedangkan untuk
memory pada siswa kelas VIII SMP N 15 kelompok kontrol angka-angkanya dicetak
Palembang. Partisipan dalam penelitian ini dengan tinta hitam.
berjumlah 30 orang siswa kelas VIII dengan Pada penelitian ini, peneliti melakukan
rentang usia 12 sampai 14 tahun. Untuk kontrol terhadap beberapa variabel yang
membuat kelompok kontrol dan kelompok diduga akan ikut berpengaruh terhadap short
eksperimen setara, peneliti membagi term memory. Beberapa Variabel yang
partisipan kedalam dua kelompok peneliti kontrol antara lain seperti, usia subjek
berdasarkan prestasi belajarnya. yang menjadi partisipan, kondisi kelas yang
Untuk mengukur pengaruh warna digunakan, jenis dan ukuran huruf dalam
terhadap short term memory siswa, digunakan penyajian materi, warna yang digunakan, dan
ME dan digit span. ME adalah subtes dari alat kondisi emosional subjek. Kontrol ini
tes IST(Intelligenz Struktur Test) yang biasa dilakukan agar memperkecil kemungkinan
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|39

ada variabel lain selain warna yang menyetarakan prestasi subjek pada kedua
mempengaruhi short term memory partisipan. kelompok, tetapi tidak menyetarakan usianya.
Setelah dilakukan kontrol terhadap Setelah dilakukan uji asumsi, peneliti
variabel tersebut, peneliti melakukan melakukan uji hipotesis terhadap data yang
treatment dengan memberikan tes ME dan telah didapatkan dari hasil treatment. Hasil uji
digit span kepada kedua kelompok. hipotesis dilakukan pada jumlah skor ME dan
Berdasarkan hasil kedua tes tersebut, digit span yang diperoleh kelompok
didapatkan hasil perhitungan rata-rata kedua eksperimen dan kelompok kontrol.
kelompok tersebut. Kelompok eksperimen Uji hipotesis pada penelitian ini
skor rata-rata kelompoknya sebesar 27,56 menggunakan Independent Sample t-test, data
sedangkan kelompok kontrol skor rata-rata yang didapatkan adalah sebagai berikut
kelompoknya sebesar 23,06. Data tersebut p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa adanya
menunjukan nilai rata-rata kelompok perbedaan yang sangat signifikan pada skor
eksperimen lebih tinggi dari kelompok tes short term memory kelompok kontrol dan
kontrol. kelompok eksperimen.
Setelah mendapatkan skor rata-rata Data tersebut menunjukan bahwa
kelompok, peneliti melakukan uji asumsi data hipotesis penelitian diterima, artinya ada
yang meliputi uji normalitas dan uji pengaruh warna pada short term memory
homogenitas. Hasil dari uji normalitas siswa kelas VIII SMP N 15 Palembang.
didapatkan sebaran skor data hasil tes short Perbedaan skor kedua kelompok juga jelas
term memory kelompok eksperimen (K-S Z = terlihat dari perolehan hasil tes ME. Jumlah
0,711) ; p=0,692, sehingga p>0,05 artinya skor dihitung berdasarkan jumlah jawaban
data kelompok eksperimen terdistribusi yang dijawab dengan benar.
normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol Pada kelompok kontrol yang tidak
(K-S Z = 1,315) ; p=0,063, sehingga p>0,05, diberi treatment warna, nilai tertingginya 20
data kelompok kontrol juga terdistribusi dan nilai terendahnya 9. Terdapat dua
normal. Artinya, kedua data pada kedua partisipan yang berhasil meraih nilai
kelompok terdistribusi normal. sempurna yaitu 20 yang juga merupakan nilai
Untuk uji homogenitas, didapatkan tertinggi, 1 orang memperoleh nilai 19, 11
hasil F=7,416; sig= 0,010 p<0,05 maka kedua orang memperoleh nilai antara 16 sampai 13
kelompok tidak homogen. Artinya, sebaran dan 1 orang partisipan memperoleh skor 9
data pada kedua kelompok variannya berbeda. yang merupakan nilai terendah.
Meskipun telah melakukan kontrol terhadap Sedangkan pada kelompok
beberapa variabel yang telah peneliti jelaskan eksperimen yang diberi treatment warna, nilai
sebelumnya, ada dua hal yang peneliti duga tertingginya adalah 19 dan nilai terendahnya
menjadi akibat tidak homogennya kedua adalah 15. Partisipan yang memperoleh nilai
kelompok. Pertama, peneliti telah menetapkan 19 berjumlah 4 orang, 10 orang berada pada
rentang usia partisipan yaitu 12 sampai 14 rentang nilai 18-16 dan 1 orang dari
tahun. Tetapi, sebaran usia partisipan pada kelompok eksperimen memperoleh nilai 15
kedua kelompok tidak merata, ada dua orang yang merupakan nilai terendah pada
dari kelompok eksperimen yang berusia 14 kelompok eksperimen.
tahun, sedangkan pada kelompok kontrol Perolehan hasil tes digit span juga
tidak ada pertisipan yang berusia 14 tahun. menunjukan bahwa kelompok kontrol yang
Hal tersebut terjadi karena, peneliti tidak diberi treatment warna memperoleh skor
yang lebih rendah dibandingkan kelompok
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
40| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

eksperimen yang diberi treatment warna. Skor menimbulkan rasa senang, sedih dan lain-lain,
digit span diperoleh dari jumlah persoalan karena dalam sifat warna dapat merangsang
yang berhasil dijawab dengan benar oleh perasaan manusia. Manusia lebih mudah
partisipan. mengingat hal-hal yang berhubungan dengan
Untuk tes digit span, skor tertinggi emosi dan perasaan (Widodo,2010) tetapi ada
dari kelompok kontrol adalah 10 dari 14 pula MF dari kelompok kontrol yang
persoalan, skor terendahnya adalah 5. berpendapat bahwa baik berwarna atau hitam
Terdapat 3 orang partisipan kelompok kontrol sama saja.
yang mendapatkan skor tertinggi, 2 orang Pada tes digit span, WD menyatakan
mendapatkan skor terendah sedangkan 10 bahwa WD tidak hanya mengingat angka
orang berada pada rentang skor 9 sampai 6. tetapi juga warna angka tersebut. Hal ini
Sedangkan pada kelompok eksperimen, skor sesuai dengan pendapat Gegenfurtner dan
tertinggi adalah 12 dari 14 persoalan, dan skor Rieger (Blake dan Sekuler, 2006) yang
terendahnya adalah 7. Terdapat 1 orang menjelaskan bahwa warna membuat individu
partisipan yang memperoleh skor tertinggi, 3 lebih mudah dan lebih cepat mengenali objek
orang mendapatkan skor terendah dan 11 dan membantu individu mengingat apa yang
orang lainnya memperoleh skor 11 sampai 8. individu lihat. Dalam proses belajar di
Berdasarkan penjabaran diatas, sekolah, ingatan merupakan salah satu faktor
kelompok yang diberi treatment warna short penting dalam penerimaan informasi
term memory nya lebih baik dibandingkan mengenai materi-materi pembelajaran.
kelompok yang tidak diberikan treatment Warna sangat kuat pengaruhnya pada
warna. Dengan demikian, diperoleh kemampuan individu dalam tugas kognitif.
kesimpulan bahwa warna memiliki pengaruh Penelitian Olsen (2010) mencoba
terhadap short term memory siswa kelas VIII memisahkan antara memori sadar dan memori
di SMP N 15 Palembang. tidak sadar yang dilakukan untuk mengetahui
Hal ini juga didukung oleh beberapa pengaruh warna pada atensi penuh dan atensi
pernyataan partisipan yang dikemukakannya terbagi dalam tugas kognitif.
ketika berdialog dengan peneliti, pada saat Hasil penelitian memperlihatkan
treatment telah selesai dilakukan. peneliti bahwa warna memiliki pengaruh yang sangat
berdialog dengan partisipan mengenai signifikan terhadap tugas kognitif yang
penelitian ini untuk mendapatkan pembahasan berkaitan dengan atensi (atensi penuh dan
yang lebih komprehensif. atensi terbagi) dan memori (memori sadar dan
Dari dialog tersebut salah seorang memori tidak sadar). Warna dianggap
partisipan dari kelompok eksperimen, PRN membantu meningkatkan kemampuan
mengaku senang melihat lembar hapalan ME individu dalam melaksanakan tugas kognitif.
yang berwarna-warni karena lebih menarik Temuan diatas juga diperkuat oleh
untuk dilihat sehingga PRN merasa mudah pendapat Radvansky (2006) yang menyatakan
mengingat kata-kata yang ada pada lembar bahwa warna dipercaya sebagai pengalaman
tersebut. visual paling penting bagi manusia. Warna
Hal tersebut sesuai dengan pendapat berfungsi sebagai channel informasi yang
Sedarmayanti (2009) yang mengungkapkan kuat bagi sistem kognitif manusia dan telah
bahwa, selain berhubungan dengan daya ingat ditemukan bahwa warna memiliki peran yang
atau memori, warna disebut-sebut memiliki signifikan dalam meningkatkan kinerja
pengaruh yang besar terhadap perasaan. Sifat memori (Wichmann, 2002). Telah ditemukan
dan pengaruh warna kadang-kadang bahwa warna meningkatkan level perhatian
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|41

dan aurosal individu, sedangkan agar 1. Saran Bagi siswa kelas VIII SMP N 15
informasi dapat masuk ke dalam short term Palembang untuk dapat memanfaatkan
memory, informasi tersebut harus warna dalam mencatat materi pelajaran,
diperhatikan. atau menandai hal-hal yang penting dalam
Penelitian Smilek, Dixon, dan Merikle buku pelajaran agar lebih mudah
pada tahun 2002 menghasilkan temuan mengingatnya.
performansi memori partisipan penelitiannya 2. Saran Bagi Guru SMP N 15 Palembang.
yang disajikan warna-warna kongruen lebih Disarankan kepada guru SMP N 15
baik dibandingkan dengan warna hitam dan Palembang untuk dapat menggunakan
putih. Dalam pengaturan pendidikan, siswa warna dalam menyajikan materi
diharapkan memiliki prestasi akademik yang pembelajaran dan membuat alat peraga.
sangat baik. Sejauh mana siswa menggunakan Disarankan kepada guru ilmu-ilmu exact
kemampuan kognitif mereka juga penting dan untuk mencatatkan rumus dengan spidol
dapat berkontribusi pada prestasi akademik berwarna agar lebih menarik bagi siswa
yang lebih baik (Mariam dan Intan, 2012). dan lebih mudah diingat oleh siswa.
Kemampuan kognitif siswa mengacu pada
cara siswa melihat, memperhatikan, DAFTAR PUSTAKA
mengingat, berpikir, dan memahami DePorter, Bobby & Mernacki mike. 2013.
pelajaran. Perlu ada strategi untuk Quantum Learning. Bandung: Kaifa
memfasilitasi proses belajar dan warna dapat Leraning.
memainkan peran dalam memotivasi siswa Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : PT.
untuk belajar mereka. Prenhallindo.
Dari penelitian ini didapatkan hasil Ling, J & Catling, J. 2012.Psikologi Kognitif.
bahwa warna berpengaruh terhadap short Jakarta : Erlangga.
term memory siswa kelas VIII SMP N 15 Mariam A D, Intan A A. 2012. Students of
Palembang, ini berarti penyajian materi low academic achievement – their
dengan menggunakan warna, dapat menjadi personality, mental abilities and
salah satu strategi untuk meningkatkan academic performance: How
kemampuan kognitif dan hasil belajar siswa. counsellor can help? Int J Hum Soc
Scie.;2(23):220–225.
SIMPULAN Radvansky G. 2006. Memory. Boston (MA):
Kesimpulan yang dapat diambil dari Pearson Education Group
hasil penelitian adalah warna berpengaruh Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan.
terhadap short term memory siswa kelas VIII Jakarta : Salemba Humanika.
SMP N 15 Palembang. Materi yang disajikan Seniati, L., Yulianto, A., Setiadi B.N. 2009.
dengan menggunakan tinta berwarna-warni Psikologi Eksperimen. Jakarta:
memiliki pengaruh positif terhadap short term Indeks.
memory siswa. Short term memory siswa Solso, R. Maclin, O. H & Maclin, K.2008.
kelas VIII SMP N 15 palembang lebih baik Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
saat materi dicetak dengan tinta berwarna Stenberg, R.J. 2006. Psikologi Kognitif.
warni dibandingkan dicetak dengan tinta Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
hitam. Smilek D, Dixon MJ, Cudahy C, Merikle PM.
Berdasarkan hasil penelitian, ada Research Report: Synesthetic color
beberapa saran yang dikemukakan peneliti, experiences influence
yaitu:
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
42| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

memory. Psychol
Sci. 2002;13(6):548–552.
Walgito, B. 2010. Psikologi Umum.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wichmann FA, Sharpe LT, Gegenfurtner KR.
The contributions of color to
recognition memory for natural
scenes. J Exp Psychol
Learn. 2002;28(3):509–520.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468

Anda mungkin juga menyukai