1 (2017) 33-42
ABSTRACT
This study examined the influence of colors (red, blue, green, purple, orange and yellow) on short
term memory of the eight grade students of junior high school 15 Palembang. Participants were 30
students of senior high school which is devided into two groups, the experiment group and control
group. The design of this experimental study is randomized two group design posttest only. The
sampling technique used was purposive sampling. The data in this study were analyzed using the
technique of independent sample t-tests, the results of the data analysis obtained a significant effect
of color (red, blue, green, purple, orange and yellow) on short term memory with a value of ρ =
0.000 (ρ <0.01) in and the value of t = -4926. Based on these results it can be concluded that the
color effect on short term memory eighth grade students of Junior High School 15 Palembang.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh warna terhadap short term memory pada siswa
kelas VIII di SMP N 15 Palembang. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 30 orang siswa kelas
VIII SMP N 15 Palembang, yang dibagi kedalam dua kelompok, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized
two group design posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik independent sample t-tes, dari hasil
analisis data diperoleh pengaruh yang signifikan warna (merah, biru, hijau, ungu, oranye dan
kuning) pada short term memory dengan nilai ρ = 0.000 (ρ < 0.01) dan nilai t= -4926. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa warna berpengaruh pada short term memory siswa kelas
VIII SMP N 15 Palembang.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
34| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|35
dalam penelitian ini adalah ada pengaruh kelompok eksperimen dengan skor yang
warna terhadap short term memory pada diperoleh kelompok kontrol.
siswa kelas VIII di SMP N 15 palembang.
HASIL PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti membagi
Variabel dalam penelitian ini terdiri ke dalam dua kelompok yaitu kelompok
dari variabel tergantung yaitu short term eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
memory, variabel bebas yaitu warna (merah, eksperimen diberi perlakuan, yaitu disajikan
ungu, kuning, hijau, biru dan oranye) dan materi ME dan digit span yang dicetak
variabel kontrol yaitu, usia, kondisi ruangan, dengan tinta warna. Sedangkan kelompok
warna yang digunakan, kondisi emosional kontrol sebagai kelompok pembanding,
partisipan, dan jenis serta ukuran huruf yang disajikan materi yang dicetak dengan tinta
digunakan. hitam.
Subjek dalam penelitian ini adalah Peneliti membagi partisipan kelompok
siswa kelas VIII SMP N 15 Palembang yang kontrol dan kelompok eksperimen kedalam
berjumlah 30 orang, dengan karakteristik dua kategori yaitu baik dan kurang baik
sebagai berikut : menurut skor rata-rata kelompoknya masing-
a. Mengalami permasalahan pada short term masing. Dari nilai rata-rata kelompok kontrol
memory, didapatkan bahwa dari 15 orang partisipan
b. Berusia 12-14 tahun dalam kelompok kontrol 8 orang atau 50%
c. Tidak buta warna. partisipan dalam kelompok kontrol masuk
Metode pengumpulan data pada dalam kategori short term memorynya baik.
penelitian ini adalah metode observasi, Sedangkan 7 orang atau 50% lainnya masuk
wawancara. Alat ukur untuk mengukur short dalam kategori short term memorynya kurang
term memory yang digunakan adalah alat ukur baik. Sedangkan pada kelompok eksperimen
baku yang biasa digunakan dalam tes didapatkan data 10 orang atau 72,2%
intelegensi yaitu ME yang merupakan subtes partisipan dari kelompok eksperimen masuk
dari alat tes IST (Intelligenz Struktur Test) dalam kategori short term memory nya baik.
dan digit span yang merupakan subtes dari Sedangkan 5 orang atau 27,3% partisipan
alat tes WISC (Wechsler Intelligence Scale kelompok eksperimen masuk dalam kategori
for Children). Kedua subtes tersebut kurang baik.
digunakan untuk mengukur memori pada tes Pada penelitian ini dilakukan uji
intelegensi. asumsi dan uji hipotesis. Uji asumsi dilakukan
Desain yang digunakan dalam untuk melihat apakah data terdistribusi
penelitian ini adalah randomized two group normal atau tidak dan untuk melihat homogen
design, posttest only. Desain ini adalah atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk
desain yang sudah memenuhi syarat mengetahui apakah data yang digunakan
dilakukannya penelitian eksperimental karena dalam penelitian ini terdistribusi normal atau
dilakukannya randomisasi. Oleh karena itu, tidak. Uji normalitas dilakukan dengan teknik
kesimpulan mengenai pengaruh VB terhadap analisis one-sample Kolmogorov-Smirnov
VT lebih akurat karena kelompok penelitian Test dari program SPSS 20.0 for windows.
setara (Seniati,dkk, 2009). Diperoleh sebaran skor data hasil tes short
Desain ini digunakan untuk term memory kelompok eksperimen (K-S Z =
membuktikan pengaruh warna terhadap short 0,711) ; p=0,692, sehingga p>0,05 artinya
term memory dengan membandingkan skor data kelompok eksperimen terdistribusi
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
38| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017
ada variabel lain selain warna yang menyetarakan prestasi subjek pada kedua
mempengaruhi short term memory partisipan. kelompok, tetapi tidak menyetarakan usianya.
Setelah dilakukan kontrol terhadap Setelah dilakukan uji asumsi, peneliti
variabel tersebut, peneliti melakukan melakukan uji hipotesis terhadap data yang
treatment dengan memberikan tes ME dan telah didapatkan dari hasil treatment. Hasil uji
digit span kepada kedua kelompok. hipotesis dilakukan pada jumlah skor ME dan
Berdasarkan hasil kedua tes tersebut, digit span yang diperoleh kelompok
didapatkan hasil perhitungan rata-rata kedua eksperimen dan kelompok kontrol.
kelompok tersebut. Kelompok eksperimen Uji hipotesis pada penelitian ini
skor rata-rata kelompoknya sebesar 27,56 menggunakan Independent Sample t-test, data
sedangkan kelompok kontrol skor rata-rata yang didapatkan adalah sebagai berikut
kelompoknya sebesar 23,06. Data tersebut p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa adanya
menunjukan nilai rata-rata kelompok perbedaan yang sangat signifikan pada skor
eksperimen lebih tinggi dari kelompok tes short term memory kelompok kontrol dan
kontrol. kelompok eksperimen.
Setelah mendapatkan skor rata-rata Data tersebut menunjukan bahwa
kelompok, peneliti melakukan uji asumsi data hipotesis penelitian diterima, artinya ada
yang meliputi uji normalitas dan uji pengaruh warna pada short term memory
homogenitas. Hasil dari uji normalitas siswa kelas VIII SMP N 15 Palembang.
didapatkan sebaran skor data hasil tes short Perbedaan skor kedua kelompok juga jelas
term memory kelompok eksperimen (K-S Z = terlihat dari perolehan hasil tes ME. Jumlah
0,711) ; p=0,692, sehingga p>0,05 artinya skor dihitung berdasarkan jumlah jawaban
data kelompok eksperimen terdistribusi yang dijawab dengan benar.
normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol Pada kelompok kontrol yang tidak
(K-S Z = 1,315) ; p=0,063, sehingga p>0,05, diberi treatment warna, nilai tertingginya 20
data kelompok kontrol juga terdistribusi dan nilai terendahnya 9. Terdapat dua
normal. Artinya, kedua data pada kedua partisipan yang berhasil meraih nilai
kelompok terdistribusi normal. sempurna yaitu 20 yang juga merupakan nilai
Untuk uji homogenitas, didapatkan tertinggi, 1 orang memperoleh nilai 19, 11
hasil F=7,416; sig= 0,010 p<0,05 maka kedua orang memperoleh nilai antara 16 sampai 13
kelompok tidak homogen. Artinya, sebaran dan 1 orang partisipan memperoleh skor 9
data pada kedua kelompok variannya berbeda. yang merupakan nilai terendah.
Meskipun telah melakukan kontrol terhadap Sedangkan pada kelompok
beberapa variabel yang telah peneliti jelaskan eksperimen yang diberi treatment warna, nilai
sebelumnya, ada dua hal yang peneliti duga tertingginya adalah 19 dan nilai terendahnya
menjadi akibat tidak homogennya kedua adalah 15. Partisipan yang memperoleh nilai
kelompok. Pertama, peneliti telah menetapkan 19 berjumlah 4 orang, 10 orang berada pada
rentang usia partisipan yaitu 12 sampai 14 rentang nilai 18-16 dan 1 orang dari
tahun. Tetapi, sebaran usia partisipan pada kelompok eksperimen memperoleh nilai 15
kedua kelompok tidak merata, ada dua orang yang merupakan nilai terendah pada
dari kelompok eksperimen yang berusia 14 kelompok eksperimen.
tahun, sedangkan pada kelompok kontrol Perolehan hasil tes digit span juga
tidak ada pertisipan yang berusia 14 tahun. menunjukan bahwa kelompok kontrol yang
Hal tersebut terjadi karena, peneliti tidak diberi treatment warna memperoleh skor
yang lebih rendah dibandingkan kelompok
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
40| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017
eksperimen yang diberi treatment warna. Skor menimbulkan rasa senang, sedih dan lain-lain,
digit span diperoleh dari jumlah persoalan karena dalam sifat warna dapat merangsang
yang berhasil dijawab dengan benar oleh perasaan manusia. Manusia lebih mudah
partisipan. mengingat hal-hal yang berhubungan dengan
Untuk tes digit span, skor tertinggi emosi dan perasaan (Widodo,2010) tetapi ada
dari kelompok kontrol adalah 10 dari 14 pula MF dari kelompok kontrol yang
persoalan, skor terendahnya adalah 5. berpendapat bahwa baik berwarna atau hitam
Terdapat 3 orang partisipan kelompok kontrol sama saja.
yang mendapatkan skor tertinggi, 2 orang Pada tes digit span, WD menyatakan
mendapatkan skor terendah sedangkan 10 bahwa WD tidak hanya mengingat angka
orang berada pada rentang skor 9 sampai 6. tetapi juga warna angka tersebut. Hal ini
Sedangkan pada kelompok eksperimen, skor sesuai dengan pendapat Gegenfurtner dan
tertinggi adalah 12 dari 14 persoalan, dan skor Rieger (Blake dan Sekuler, 2006) yang
terendahnya adalah 7. Terdapat 1 orang menjelaskan bahwa warna membuat individu
partisipan yang memperoleh skor tertinggi, 3 lebih mudah dan lebih cepat mengenali objek
orang mendapatkan skor terendah dan 11 dan membantu individu mengingat apa yang
orang lainnya memperoleh skor 11 sampai 8. individu lihat. Dalam proses belajar di
Berdasarkan penjabaran diatas, sekolah, ingatan merupakan salah satu faktor
kelompok yang diberi treatment warna short penting dalam penerimaan informasi
term memory nya lebih baik dibandingkan mengenai materi-materi pembelajaran.
kelompok yang tidak diberikan treatment Warna sangat kuat pengaruhnya pada
warna. Dengan demikian, diperoleh kemampuan individu dalam tugas kognitif.
kesimpulan bahwa warna memiliki pengaruh Penelitian Olsen (2010) mencoba
terhadap short term memory siswa kelas VIII memisahkan antara memori sadar dan memori
di SMP N 15 Palembang. tidak sadar yang dilakukan untuk mengetahui
Hal ini juga didukung oleh beberapa pengaruh warna pada atensi penuh dan atensi
pernyataan partisipan yang dikemukakannya terbagi dalam tugas kognitif.
ketika berdialog dengan peneliti, pada saat Hasil penelitian memperlihatkan
treatment telah selesai dilakukan. peneliti bahwa warna memiliki pengaruh yang sangat
berdialog dengan partisipan mengenai signifikan terhadap tugas kognitif yang
penelitian ini untuk mendapatkan pembahasan berkaitan dengan atensi (atensi penuh dan
yang lebih komprehensif. atensi terbagi) dan memori (memori sadar dan
Dari dialog tersebut salah seorang memori tidak sadar). Warna dianggap
partisipan dari kelompok eksperimen, PRN membantu meningkatkan kemampuan
mengaku senang melihat lembar hapalan ME individu dalam melaksanakan tugas kognitif.
yang berwarna-warni karena lebih menarik Temuan diatas juga diperkuat oleh
untuk dilihat sehingga PRN merasa mudah pendapat Radvansky (2006) yang menyatakan
mengingat kata-kata yang ada pada lembar bahwa warna dipercaya sebagai pengalaman
tersebut. visual paling penting bagi manusia. Warna
Hal tersebut sesuai dengan pendapat berfungsi sebagai channel informasi yang
Sedarmayanti (2009) yang mengungkapkan kuat bagi sistem kognitif manusia dan telah
bahwa, selain berhubungan dengan daya ingat ditemukan bahwa warna memiliki peran yang
atau memori, warna disebut-sebut memiliki signifikan dalam meningkatkan kinerja
pengaruh yang besar terhadap perasaan. Sifat memori (Wichmann, 2002). Telah ditemukan
dan pengaruh warna kadang-kadang bahwa warna meningkatkan level perhatian
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Sawi Sujarwo dan Rina Oktaviana Pengaruh Warna Terhadap…|41
dan aurosal individu, sedangkan agar 1. Saran Bagi siswa kelas VIII SMP N 15
informasi dapat masuk ke dalam short term Palembang untuk dapat memanfaatkan
memory, informasi tersebut harus warna dalam mencatat materi pelajaran,
diperhatikan. atau menandai hal-hal yang penting dalam
Penelitian Smilek, Dixon, dan Merikle buku pelajaran agar lebih mudah
pada tahun 2002 menghasilkan temuan mengingatnya.
performansi memori partisipan penelitiannya 2. Saran Bagi Guru SMP N 15 Palembang.
yang disajikan warna-warna kongruen lebih Disarankan kepada guru SMP N 15
baik dibandingkan dengan warna hitam dan Palembang untuk dapat menggunakan
putih. Dalam pengaturan pendidikan, siswa warna dalam menyajikan materi
diharapkan memiliki prestasi akademik yang pembelajaran dan membuat alat peraga.
sangat baik. Sejauh mana siswa menggunakan Disarankan kepada guru ilmu-ilmu exact
kemampuan kognitif mereka juga penting dan untuk mencatatkan rumus dengan spidol
dapat berkontribusi pada prestasi akademik berwarna agar lebih menarik bagi siswa
yang lebih baik (Mariam dan Intan, 2012). dan lebih mudah diingat oleh siswa.
Kemampuan kognitif siswa mengacu pada
cara siswa melihat, memperhatikan, DAFTAR PUSTAKA
mengingat, berpikir, dan memahami DePorter, Bobby & Mernacki mike. 2013.
pelajaran. Perlu ada strategi untuk Quantum Learning. Bandung: Kaifa
memfasilitasi proses belajar dan warna dapat Leraning.
memainkan peran dalam memotivasi siswa Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : PT.
untuk belajar mereka. Prenhallindo.
Dari penelitian ini didapatkan hasil Ling, J & Catling, J. 2012.Psikologi Kognitif.
bahwa warna berpengaruh terhadap short Jakarta : Erlangga.
term memory siswa kelas VIII SMP N 15 Mariam A D, Intan A A. 2012. Students of
Palembang, ini berarti penyajian materi low academic achievement – their
dengan menggunakan warna, dapat menjadi personality, mental abilities and
salah satu strategi untuk meningkatkan academic performance: How
kemampuan kognitif dan hasil belajar siswa. counsellor can help? Int J Hum Soc
Scie.;2(23):220–225.
SIMPULAN Radvansky G. 2006. Memory. Boston (MA):
Kesimpulan yang dapat diambil dari Pearson Education Group
hasil penelitian adalah warna berpengaruh Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan.
terhadap short term memory siswa kelas VIII Jakarta : Salemba Humanika.
SMP N 15 Palembang. Materi yang disajikan Seniati, L., Yulianto, A., Setiadi B.N. 2009.
dengan menggunakan tinta berwarna-warni Psikologi Eksperimen. Jakarta:
memiliki pengaruh positif terhadap short term Indeks.
memory siswa. Short term memory siswa Solso, R. Maclin, O. H & Maclin, K.2008.
kelas VIII SMP N 15 palembang lebih baik Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
saat materi dicetak dengan tinta berwarna Stenberg, R.J. 2006. Psikologi Kognitif.
warni dibandingkan dicetak dengan tinta Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
hitam. Smilek D, Dixon MJ, Cudahy C, Merikle PM.
Berdasarkan hasil penelitian, ada Research Report: Synesthetic color
beberapa saran yang dikemukakan peneliti, experiences influence
yaitu:
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
42| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017
memory. Psychol
Sci. 2002;13(6):548–552.
Walgito, B. 2010. Psikologi Umum.
Yogyakarta: Andi Offset.
Wichmann FA, Sharpe LT, Gegenfurtner KR.
The contributions of color to
recognition memory for natural
scenes. J Exp Psychol
Learn. 2002;28(3):509–520.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468