Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH TAYANGAN HUMOR TERHADAP SHORT TERM MEMORY PADA


SISWA SMA

Dosen Pengampu:

Dr. Rini Risnawita Suminta, M.Si

Disusun Oleh:
Dewi Azka Adeliawati (20104076)

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani hidup di dunia, seseorang mendapatkan berbagai informasi

yang terdiri dari pemandangan, suara, bau, dan rasa yang mendampingi setiap waktu.

Informasi tersebut masuk ke dalam pikiran melalui alat indra dan sebagian besar

informasi yang masuk dibuang tanpa disadari. Namun, beberapa informasi disimpan

di dalam memori untuk sementara lalu dilupakan tapi ada juga sebagian informasi

yang tetap dapat tersimpan dalam memori bahkan hingga selamanya (Djiwandono,

2002).

Memori memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap kata-kata yang diucapkan maupun semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi di

dalam kehidupan seseorang merupakan fungsi dari memori. Tanpa adanya memori,

proses kehidupan manusia tidak akan berlangsung. Memori manusia mampu

menyimpan informasi dalam jumlah yang tidak terbatas sehingga memori yang bisa

disebut dengan kemampuan mengingat merupakan suatu hal yang fenomenal. Selain

itu, memori juga dianggap sebagai sumber pengetahuan karena semua materi

tersimpan di dalam memori (Spear & Riccio, 1994).

Memori merupakan bagian terpenting dalam kehidupan ini, karena segala

aktivitas, pembelajaran, dan pengalaman yang sudah dilewati dalam perjalanan hidup

ini pastinya nanti dibutuhkan dimasa yang akan mendatang untuk mengingat kembali

pengalaman dan pembelajaran itu, oleh karena itu pentingnya keterlibatan memori

yang baik dalam proses belajar mengajar. Menurut Atkinson dan Shiffrin (dalam Ling

dan Catling) memori memiliki tiga tempat penyimpanan, yaitu sensory register,

penyimpanan jangka panjang (long term memory) dan penyimpanan jangka pendek
(short term memory).1 Dengan memori ini manusia mampu menyimpan informasi

yang diterima sepanjang waktu dengan jumlah yang tidak terbatas dalam memorinya.

Menurut Saleh memori merupakan suatu kemampuan psikis dalam hal memasukkan

(learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering)

informasi yang sudah lama.2 Kemampuan mengingat pada manusia dapat terbukti

ketika manusia dapat menyimpan dan memunculkan kembali pengalaman yang telah

dialaminya.3

Kehidupan individu selalu diwarnai oleh proses belajar dan proses belajar

tersebut tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya memori. Jika individu tidak dapat

mengingat pengalaman yang terjadi dalam kehidupannya maka individu tidak akan

dapat melakukan proses belajar. Bahkan dalam melakukan komunikasi sosial individu

juga menggunakan memori karena kata-kata yang digunakan dalam komunikasi

tersimpan di dalam memori. Higbee (2003) menyatakan bahwa semua proses belajar

tidak akan ada hasilnya jika individu tidak dapat mengingat. Passer dan Smith (2007)

mendefinisikan belajar sebagai proses yang dilakukan untuk mengenali informasi-

informasi baru, sementara memori bertugas untuk mempertahankan dan memanggil

kembali informasi-informasi tersebut. Ada beberapa peranan penting memori dalam

proses belajar, di antaranya adalah memori memungkinkan individu untuk belajar dari

pengalaman masa lalu, beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan, dan

membentuk kehidupan sosial melalui komunikasi dengan orang lain.

Peningkatan memori tentu saja merupakan hal yang sangat vital, khususnya

dalam dunia pendidikan. Individu harus dapat memasukkan informasi yang berguna

ke dalam pikiran sehingga nantinya dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah

tersimpan jika individu tersebut membutuhkannya (Djiwandono, 2002). Pada saat


1
Ling, J & Catling, J. (2012). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
2
Saleh, Adnan Achiruddin. (2018). Pengantar Psikologi. Sulawesi Selatan: Aksara Timur.
3
Rahmawati. (2020). Model’s of Memory. Jurnal Ilmiah al-Fikrah.Vol 1 (2), 255-266.
ujian khususnya, individu harus dapat mengingat kembali materi-materi yang telah

dipelajari. Kenyataannya, memori sering kali dapat bekerja dengan lancar dalam

situasi-situasi yang tidak resmi namun dalam ujian hanya kadangkala saja memori

dapat menunjukkan hasil yang baik. Beberapa pelajar juga mengalami berbagai

hambatan selama proses belajar terutama pada saat menghadapi ujian. Mereka merasa

takut, tegang, dan bingung selama berminggu-minggu atau hari-hari menjelang ujian

berlangsung. Saat pertama kali menghadapi kertas ujian, kegugupan sangat dirasakan

di mana mereka akan membaca dengan cepat dan kemudian mengulanginya kembali

untuk menemukan jawaban dari masalah yang ditanyakan. Beberapa dari mereka ada

yang menghabiskan lima belas sampai tiga puluh menit dari satu jam ujian untuk

menulis catatan-catatan acak, menggaruk kepala, mengerutkan dahi, dan berusaha

mengingat semua yang mereka ketahui. Mereka merasa frustasi karena tidak mampu

memanggil kembali pengetahuan dan informasi yang telah mereka miliki (Buzan,

2002). Maka untuk itu perlu adanya metode-metode yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan memori agar pemrosesan informasi berjalan dengan

efektif dan pengetahuan yang telah tersimpan dapat dengan mudah kembali diingat.

Pada proses belajar mengajar siswa melibatkan memorinya untuk mengingat

materi-materi yang telah dipelajari. Apabila siswa tidak dapat fokus saat proses

belajar mengajar maka akan mempengaruhi proses mengingat pada siswa. Informasi

yang masuk ke dalam otak yang melibatkan emosi positif secara mendalam akan

memudahkan individu untuk mengingat, yang memicu emosi positif adalah humor.

Adanya kurikulum di bidang pendidikan yang sering berganti menjadikan

sekolah harus memiliki metode-metode yang efektif untuk mempertahankan memori

siswa yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pengguanaan

humor dalam proses belajar dan mengajar merupakan bagian dari cara dalam
mempertahankan memori. Penggunaan humor dalam proses belajar dan mengajar

dapat memberikan pengembangan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan, yaitu

untuk meningkatkan hasil belajar. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli

menyatakan bahwa penggunaan humor dapat meningkatkan memori. Penelitian yang

dilakukan oleh Cossairt dan Jacobs (1998) menyatakan bahwa penggunaan humor di

dalam ruangan kelas dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting bagi para

tenaga pengajar. Humor memberikan efek yang positif pada program pendidikan

karena dapat memicu dan menstimulasi memori, kreativitas, motivasi, menurunkan

stres, meningkatkan komunikasi, mengarahkan perhatian, membuka pikiran yang

tertutup, meningkatkan pemahaman, meningkatkan harga diri, membantu mengingat

materi-materi yang telah dipelajari, dan memberikan energi bagi tenaga pengajar dan

anak didik.

Pembelajaran yang menyenangkan akan merangsang peningkatan atensi siswa

pada materi yang dijelaskan sehingga menyebabkan kemampuan memori meningkat. 4

Dengan mengunakan humor sebagai metode pembelajaran di kelas, maka dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), humor adalah suatu hal

yang lucu, kondisi yang dapat menggelikan di hati, kejenakaan, lelucon. 5 Secara

sederhana humor adalah suatu hal yang lucu dan dapat membuat seseorang tertawa

dan merasa senang. Lippman dan Dunn (2000) menyatakan bahwa humor adalah

segala sesuatu yang dapat meningkatkan rangsangan dan mengarahkan pada perasaan

senang dan nyaman. Humor adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan respon

tertawa (Provine, 2000).

4
Wikara, Bertha, Sutarno, Suranto, dan Sajidan. (2020). Efek Pembelajaran yang Menyenangkan terhadap
Kemampuan Memori: Kajian Teoritis. SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains Vol 60 (2)
5
KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan)
Menurut Ross (1999), humor yang dihadirkan secara visual memiliki efek

yang lebih kuat namun bukan berarti humor dalam bentuk lainnya tidak memiliki

pengaruh. Tayangan humor yang merupakan input sensori akan masuk ke dalam

talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input sensori menuju serebral korteks.

Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif namun belum ada proses kognitif sehingga

individu tidak menyadarinya. Impuls sensori masuk ke dalam serebral korteks yang

berfungsi untuk menerima dan memroses input sensori dan proses kognitif lainnya.

Serebral korteks berhubungan dengan hipotalamus, amygdala, dan hipocampus.

Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang berfungsi untuk membentuk

pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif telah disadari karena telah

melalui proses kognitif. Tayangan humor akan membangkitkan pengalaman

emosional positif

Tayangan humor merupakan salah satu dari media humor yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran. Tayangan humor bisa efektif karena dapat

lebih cepat diserap yaitu dengan dua panca indra, yaitu indra penglihatan (mata) untuk

menangkap visualisasi tayangan humor dan indra pendengar (telinga) untuk

menangkap auditori dari tayangan humor.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa pengaruh tayangan humor

terhadap short term memory pada siswa SMA?”.

Anda mungkin juga menyukai