Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Dewi Azka Adeliawati (20104076)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terdiri dari pemandangan, suara, bau, dan rasa yang mendampingi setiap waktu.
Informasi tersebut masuk ke dalam pikiran melalui alat indra dan sebagian besar
informasi yang masuk dibuang tanpa disadari. Namun, beberapa informasi disimpan
di dalam memori untuk sementara lalu dilupakan tapi ada juga sebagian informasi
yang tetap dapat tersimpan dalam memori bahkan hingga selamanya (Djiwandono,
2002).
Setiap kata-kata yang diucapkan maupun semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi di
dalam kehidupan seseorang merupakan fungsi dari memori. Tanpa adanya memori,
menyimpan informasi dalam jumlah yang tidak terbatas sehingga memori yang bisa
disebut dengan kemampuan mengingat merupakan suatu hal yang fenomenal. Selain
itu, memori juga dianggap sebagai sumber pengetahuan karena semua materi
aktivitas, pembelajaran, dan pengalaman yang sudah dilewati dalam perjalanan hidup
ini pastinya nanti dibutuhkan dimasa yang akan mendatang untuk mengingat kembali
pengalaman dan pembelajaran itu, oleh karena itu pentingnya keterlibatan memori
yang baik dalam proses belajar mengajar. Menurut Atkinson dan Shiffrin (dalam Ling
dan Catling) memori memiliki tiga tempat penyimpanan, yaitu sensory register,
penyimpanan jangka panjang (long term memory) dan penyimpanan jangka pendek
(short term memory).1 Dengan memori ini manusia mampu menyimpan informasi
yang diterima sepanjang waktu dengan jumlah yang tidak terbatas dalam memorinya.
Menurut Saleh memori merupakan suatu kemampuan psikis dalam hal memasukkan
informasi yang sudah lama.2 Kemampuan mengingat pada manusia dapat terbukti
ketika manusia dapat menyimpan dan memunculkan kembali pengalaman yang telah
dialaminya.3
Kehidupan individu selalu diwarnai oleh proses belajar dan proses belajar
tersebut tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya memori. Jika individu tidak dapat
mengingat pengalaman yang terjadi dalam kehidupannya maka individu tidak akan
dapat melakukan proses belajar. Bahkan dalam melakukan komunikasi sosial individu
tersimpan di dalam memori. Higbee (2003) menyatakan bahwa semua proses belajar
tidak akan ada hasilnya jika individu tidak dapat mengingat. Passer dan Smith (2007)
proses belajar, di antaranya adalah memori memungkinkan individu untuk belajar dari
Peningkatan memori tentu saja merupakan hal yang sangat vital, khususnya
dalam dunia pendidikan. Individu harus dapat memasukkan informasi yang berguna
ke dalam pikiran sehingga nantinya dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah
dipelajari. Kenyataannya, memori sering kali dapat bekerja dengan lancar dalam
situasi-situasi yang tidak resmi namun dalam ujian hanya kadangkala saja memori
dapat menunjukkan hasil yang baik. Beberapa pelajar juga mengalami berbagai
hambatan selama proses belajar terutama pada saat menghadapi ujian. Mereka merasa
takut, tegang, dan bingung selama berminggu-minggu atau hari-hari menjelang ujian
berlangsung. Saat pertama kali menghadapi kertas ujian, kegugupan sangat dirasakan
di mana mereka akan membaca dengan cepat dan kemudian mengulanginya kembali
untuk menemukan jawaban dari masalah yang ditanyakan. Beberapa dari mereka ada
yang menghabiskan lima belas sampai tiga puluh menit dari satu jam ujian untuk
mengingat semua yang mereka ketahui. Mereka merasa frustasi karena tidak mampu
memanggil kembali pengetahuan dan informasi yang telah mereka miliki (Buzan,
2002). Maka untuk itu perlu adanya metode-metode yang dapat digunakan untuk
efektif dan pengetahuan yang telah tersimpan dapat dengan mudah kembali diingat.
materi-materi yang telah dipelajari. Apabila siswa tidak dapat fokus saat proses
belajar mengajar maka akan mempengaruhi proses mengingat pada siswa. Informasi
yang masuk ke dalam otak yang melibatkan emosi positif secara mendalam akan
memudahkan individu untuk mengingat, yang memicu emosi positif adalah humor.
siswa yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pengguanaan
humor dalam proses belajar dan mengajar merupakan bagian dari cara dalam
mempertahankan memori. Penggunaan humor dalam proses belajar dan mengajar
dapat memberikan pengembangan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan, yaitu
untuk meningkatkan hasil belajar. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli
dilakukan oleh Cossairt dan Jacobs (1998) menyatakan bahwa penggunaan humor di
dalam ruangan kelas dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting bagi para
tenaga pengajar. Humor memberikan efek yang positif pada program pendidikan
materi-materi yang telah dipelajari, dan memberikan energi bagi tenaga pengajar dan
anak didik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), humor adalah suatu hal
yang lucu, kondisi yang dapat menggelikan di hati, kejenakaan, lelucon. 5 Secara
sederhana humor adalah suatu hal yang lucu dan dapat membuat seseorang tertawa
dan merasa senang. Lippman dan Dunn (2000) menyatakan bahwa humor adalah
segala sesuatu yang dapat meningkatkan rangsangan dan mengarahkan pada perasaan
senang dan nyaman. Humor adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan respon
4
Wikara, Bertha, Sutarno, Suranto, dan Sajidan. (2020). Efek Pembelajaran yang Menyenangkan terhadap
Kemampuan Memori: Kajian Teoritis. SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains Vol 60 (2)
5
KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan)
Menurut Ross (1999), humor yang dihadirkan secara visual memiliki efek
yang lebih kuat namun bukan berarti humor dalam bentuk lainnya tidak memiliki
pengaruh. Tayangan humor yang merupakan input sensori akan masuk ke dalam
talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input sensori menuju serebral korteks.
Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif namun belum ada proses kognitif sehingga
individu tidak menyadarinya. Impuls sensori masuk ke dalam serebral korteks yang
berfungsi untuk menerima dan memroses input sensori dan proses kognitif lainnya.
Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang berfungsi untuk membentuk
pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif telah disadari karena telah
emosional positif
Tayangan humor merupakan salah satu dari media humor yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Tayangan humor bisa efektif karena dapat
lebih cepat diserap yaitu dengan dua panca indra, yaitu indra penglihatan (mata) untuk
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa pengaruh tayangan humor