Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan paling dasar yang
diberikan oleh orang tua kepada anak atau seorang pendidik kepada peserta
didiknya.
Usia dini juga merupakan masa peka bagi semua anak, karena pada masa
ini anak mulai sensitive menerima berbagai pengembangan seluruh potensi atau
kemampuan yang dimiliki anak. Masa peka anak adalah masa dimana terjadinya
kematangan kemampuan fisik maupun psikis anak yang siap menerima
rangsangan dari lingkungan sekitar. Dan dimana masa ini masa dimana kita
meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan berbagai perkembangan yang
akan diterima oleh anak misalnya perkembangan nilai agama moral, fisik motorik
kasar maupun motorik halus, kognitif, bahasa, sosial emosional, pendidikan
karakret bangsa dan pendidikan kewirausahaan anak. Perkembangan awal ini
merupakan penentu perkembangan selanjutnya, maka bagaimana kita sebagai
guru dan orang tua menanamkan itu semua, dan semua itu dibutuhkan stimulasi
yang sesuai dengan kebutuhan anak, supaya pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat tercapai secara optimal.
Dari beberapa aspek perkembangan terdapat perkembangan nilai agama
moral yang isinya mengenal huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah sangat penting
dikenalkan pada anak usia dini, karena daya ingat anak usia dini sangatlah bagus
dan mudah mengingat semua apa yang disampaikan oleh orang dewasa yang ada
disekita anak. Pengenalan huruf hijiyah atau BTA (Baca Tulis Al Qur’an)
sangatlah penting diberikan kepada anak usia dini dikarenakan anak usia dini
lebih mudah menerima apa yang anak lihat dan anak lakukan. Pengenalah
membaca huruf hijaiyah juga dapat mengenalkan anak apa itu adanya Tuhan dan

1
kekuasaan yang dimiliki oleh Tuhan dengan membeca huruf hijaiyah dengan
lancar dan dapat memahaminya dengan baik.
Glan Doman, sebagai direktur dari The Istitutes for the Achievement of
Human Potential menyatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan
para ahli bidang kedokteran dan psikologis anak dalam buku Pendidikan anak
Usia Dini (Hasan, 2014:311) menyatakan perlunya anak diajari membaca
karena hal-hal berikut ini : a) Anak berusia dibawah lima tahun dengan mudah
dapat menyerap informasi dalam jumlah yang sangat banyak. Pada anak yang
dibawah usia empat tahun, hal ini lebih mudah efektif. Dibawah usia tiga
tahun, bahkan lebih mudah lagi dan jauh lebih efektif. Dibawah usia dua
tahun, adalah yang paling mudah dan efektif, b) Anak berusia dibawah lima
tahun dapat menangkap informasi dengan kecapatan yang luar biasa, c)
Semakin banyak informasi yang diserap oleh seorang anak berusia dibawah
lima tahun maka semakin banyak pula yang diingatnya, d) Anak berusia
dibawah lima tahun mempunyai energi yang sangat luar biasa, e) Anak berusia
dibawah lima tahun dapat mempelajari sesuatu bahasa secara utuh dan dapat
belajar hampir sebanyak yang diajarkan kepadanya. Dia diajari membaca satu
untuk beberapa bahasa sama mudahnya dengan kemampuan untuk mengerti
bahasa lisan.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar anak di TK Golden School Kota Solok dalam perkembangan
kognitif terutama kemampuan mengingat masih tergolong rendah. Hal
tersebut diperoleh dilihat dari 10 anak hanya sekitar 30% yang mampu
mengenal dan mengingat huruf hijaiyah. Kemudian metode pembelajaran
yang digunakan guru kurang bervariasi hanya metode bercakap-cakap
(ceramah) dan metode pemberian tugas saja yang tidak menarik perhatian
anak sehingga guru sering mengalami kendala saat melakukan proses belajar
mengajar disekolah. Hal ini dipicu oleh kegiatan bermain sambil belajar
dengan menggunakan metode bernyanyi sangat jarang dilakukan dalam
pembelajaran untuk mendukung kemampuan mengingat anak dikelas.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan disini maka perlu
kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan, dalam hal ini akan mengangkat

2
suatu topik: “Penerapan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Daya
Ingat Anak Dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah di TK Golden School
Kota Solok”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan diatas, dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut, “Apakah melalui metode bernyanyi
dapat meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah di TK
Golden School Kota Solok”.

C. Tujuan Penelitian perbaikan Pembelajaran


Perbaikan pembelajaran ini dilakukan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan perkembangan bahasa anak
2. Meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah
3. Meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah TK
Golden School Kota Solok melalui metode bernyanyi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Anak Didik
a. Memberikan pengalaman belajar yang aktif, berkesan, bermakna.
b. Meningkatkan perkembagan daya ingat anak
c. Meningkatkan percaya diri anak
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengemukan model
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak
b. Meningkatkan peranan guru dalam mendampingi anak melakukan
kegiatan pembelajaran
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelaj aran yang
kreatif dan inovatif di pendidikan anak usia dini
b. Memberikau inspirasi untuk mengenali dan mengadakan model-model
pembelajaran yang inovatif dengan mengoptimalkan potensi
lingkungan disekitar TK

3
c. Sebagai sarana penghayatan dan peningkatan professional guru.
4. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua agar dapat menanbah wawasan bagai mana cara
meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah dan
mendukung minat anak dengan menggunakan metode bernyanyi.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Daya Ingat
1. Pengertian Daya Ingat
Secara sederhana, Irwanto (2015:56) mendefinisikan ingatan sebagai
kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di
masa yang akan datang. Galotti (2014:65) mendefinisikan memori sebagai
suatu proses kognitif yang terdiri atas serangkaian proses, yakni :
penyimpanan (storage), retensi, dan pengumpulan informasi (information
gathering). Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme
dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan
(retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai
pengalaman yang lalu.
Santrock (2015:57) mendefinisikan ingatan sebagai retensi informasi
yang telah diterima melalui tahap : penkodean (encoding), penyimpanan
(storage), dan pemanggilan kembali (retrieval). Penelitian ini menggunakan
definisi ingatan menurut Santrock, yaitu informasi-informasi yang berasal
dari lingkungan dan informasi ini akan diproses melalui tahapan : penkodean,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali sehingga informasi yang masuk
tidak terbuang secara siasia.

2. Jenis-Jenis Daya Ingat


Atkinson & Shriffin dalam Passer & Smith (2017:67)
mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan Three-Stage
Model of Memory yang membagi ingatan manusia atas 3 komponen
utama,yaitu :
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)
Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang
berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui
panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan
pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik. Pernyataan ini
didukung oleh Rathus (2017:36), yang menyatakan bahwa informasi yang
pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui panca

5
indera hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima dengan
indera penglihatan hanya mampu bertahan seperempat detik (Santrock,
2015:83).
b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)
Suatu proses penyimpanan ingatan sementara. Ingatan jangka
pendek disebut juga working memory karena informasi yang disimpan
hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika informasi
tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada
ingatan jangka pendek akan menghilang (Santrock, 2015:97).
c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Reed
(2017) membagi ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Ingatan Prosedural (Procedural Memory)
Ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi yang telah
dipelajari, misalnya, individu mengetahui cara untuk bersepeda
walaupun ia telah lama tidak bersepeda.
2) Ingatan Semantik (Semantic Memory)
Ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai makna suatu hal,
misalnya, individu mengetahui makna kata “terbang”.
3) Ingatan Episodik (Episodic Memory)
Ingatan akan kejadian maupun pengalaman yang spesifik, mengetahui
kapan dan di mana kejadian maupun pengalaman tersebut terjadi,
misalnya, individu mengetahui kapan dan di mana ia melangsungkan
pernikahannya walaupun kejadian tersebut telah berlalu 20 tahun.
Lahey (2017:36) menggolongkan ingatan semantik dan episodik ke
dalam ingatan deklaratif (declarative memory). Secara ringkas, pembagian
ingatan jangka panjang dapat dilihat pada figur.

B. Huruf Hijaiyah
1. Pengertian Huruf Hijaiyah
Menurut Sa’adah (2016:7) Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf arab
yang digunakan untuk menulis Alqur’an. Untuk bisa membaca Al-Qur’an
kita terlebih dahulu harus hafal huruf-huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah
itu berjumlah 29. Huruf itu lambang bunyi, huruf hijaiyah yaitu, abjad arab

6
yang di mulai dari ‫( ا‬alif) sampai dengan ‫( ي‬ya). Arti huruf : Menurut
bahasa artinya, Mata tepi sesuatu, ujung. - Menurut Istilah artinya, Suara
yang berpegang/tertekan kepada Makhrajnya.
Huruf hijaiyah adalah kumpulan huruf-huruf arab yang berjumlah
dua puluh sembilan huruf. Huruf-huruf inilah yang terpakai dalam Al-
Qur’an dan dikenal pada masa sekarang. Kedua puluh sembilan huruf
tersebut adalah:
1) Adapun ‫( ا‬Alif) maksudnya : tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha
Hidup dan Kokoh.
2) Adapun ‫( ب‬Ba) maksudnya : tetap ada setelah musnah seluruh
makhluk-Nya.
3) Adapun ‫( ت‬Ta) maksudnya : yang maha menerima taubat, menerima
taubat dari semua hamba-Nya.
4) Adapun ‫( ث‬Tsa) maksudnya : yang mengokohkan semua makhluk
“Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan
yang kokoh dalam kehidupan dunia.
5) Adapun ‫( ج‬Jim) maksudnya : keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta
suci seluruh nama-nama-Nya.
6) Adapun ‫( ح‬Ha) maksudnya : Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
7) Adapun ‫( خ‬Kha) maksudnya : maha mengetahui akan seluruh
perbuatan hamba-hamba-Nya.
8) Adapun ‫( د‬Dal) maksudnya : pemberi balasan pada hari kiamat.
9) Adapun ‫( ز‬Dzal) maksudnya : pemilik segala keagungan dan
kemuliaan.
10) Adapun ‫( ر‬Ra) maksudnya : lemah lembut terhadap hamba-hamba-
Nya.
11) Adapun ‫( ذ‬Zay) maksudnya : hiasan penghambaan.
12) Adapun ‫( س‬Sin) maksudnya : Maha mendengar dan melihat.
13) Adapun ‫( ش‬Syin) maksudnya : yang disyukuri oleh hamba-Nya.
14) Adapun ‫( ص‬Shad) maksudnya : Maha benar dalam setiap janji-Nya.
15) Adapun ‫( ض‬Dhad) maksudnya : yang memberikan madharat dan
manfaat.

7
16) Adapun ‫( ط‬Tha) maksudnya : Yang suci dan mensucikan.
17) Adapun ‫( ظ‬Dzha) maksudnya : Yang maha nampak dan menampakan
seluruh tanda-tanda.
18) Adapun ‫( ع‬Ayn) maksudnya : Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
19) Adapun ‫( غ‬Ghayn) maksudnya : tempat mengharap para pengharap
dari semua ciptaan-Nya.
20) Adapun ‫( ف‬Fa) maksudnya : yang menumbuhkan biji-bijian dan
tumbuhan.
21) Adapun ‫( ق‬Qaf) maksudnya : Maha kuasa atas segala makhluk-Nya.
22) Adapun ‫( ك‬Kaf) maksudnya : yang Maha mencukupkan yang tidak ada
satupun yang setara dengan-Nya, Adapun Dia tidak beranak dan tidak
diperanakan
23) Adapun ‫( ل‬Lam) maksudnya : maha lembut terhadap hamba-nya.
24) Adapun ‫( م‬Mim) maksudnya : pemilik semua kerajaan.
25) Adapun ‫( ن‬Nun) maksudnya : cahaya bagi langit yang bersumber pada
cahaya arasynya.
26) Adapun ‫( و‬waw) maksudnya : satu, esa, tempat bergantung semua
makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
27) Adapun ‫( ها‬Ha) maksudnya : Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.
28) Adapun ‫( ي‬ya) maksudnya : tangan Allah yang terbuka bagi seluruh
makhluk-Nya”.
2. Jenis Huruf Hijaiyah
Huruf Hijaiyah di atas dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Huruf Asliyah
: Huruf Asliyah adalah huruf yang asli yang jumlahnya ada 29 huruf : dari
huruf ‫( ا‬Alif) s.d ‫( ي‬Ya). 2. Huruf Far'iyah : Huruf Far'iyah, adalah huruf yang
keluarnya dari dua makhraj huruf asliyah dan pengucapannyapun dari dua
pengucapan huruf asliyah.
Huruf Far'iyah ini ada 8 buah yaitu :
(1) Huruf Hamzah musahhalah Ada yang keluar dari ‫( ء‬hamzah) dan ‫( ا‬alif)
Ada yang keluarnya dari antara ‫( ء‬hamzah) dan (ya)' Ada yang keluarnya
dari antara ‫( ء‬hanzah) dan (wawu).
(2) Huruf ‫( ا‬alif) mumalah

8
(3) Huruf ‫( ص‬shod) musyammah
(4) Huruf ‫( ي‬ya)' musyammah
(5) Huruf ‫( ا‬alif) mufakhkhomah
(6) Huruf ‫( ل‬lam) mufakhkhomah
(7) Huruf ‫( ن‬Nun) mufakhkhomah
(8) Huruf ‫( م‬mim) musakkana.
Masing-masing huruf hijaiyah memiliki karakteristik tertentu yang
berbeda,baik ditinjau dari tempat keluarnya maupun sifat-sifat yang melekat
pada huruf tersebut. Bahkan bila ditelaah berdasarkan tempat keluarnya huruf,
kedua puluh sembilan huruf hijaiyah dapat digolongkan ke dalam sepuluh
sebutan.

C. Metode Bernyanyi
1. Pengertian Metode Bernyanyi
Menurut Fathurrohman (2017:15) Metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, dengan
penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menguasai metode mengajar merupakan keniscayaan, sebab seorang guru
tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode
secara tepat. Method is theoretically related to an approach, is
organizationally determined by a design, and is practically realized in
procedure.
Menurut Uno (2014:2) Metode adalah rencana yang menyeluruh
tentang penyajian bahan dilakukan dengan urutan yang baik. Metode
merupakan rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapi
dan tertib, yang tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi, dan
kesemuanya berdasarkan pada pendekatan yang dipilih. Menurut Fadhillah
(2014:43) Menumbuhkan sikap aktif dalam belajar pada diri siswa
tidaklah mudah, guru harus selalu kreatif dalam menciptakan berbagai
jenis metode pembelajaran.

9
Menurut Muliawan (2015:257) menyanyi adalah bernyanyi
mengeluarkan suara bernada, berlagu (dengan lirik atau tidak). Metode
menyanyi adalah metode pembelajaran yang menggunakan nyanyian
sebagai wahana belajar anak. Bernyanyi merupakan mengeluarkan suara
dengan syair-syair yang digunakan. Mengelola kelas dengan bernyanyi
berarti menciptakan dan mengelola pembelajaran dengan menggunakan
syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan
dengan materi-materi yang akan diajarkan. Menurut pendapat beryanyi
membuat suasana belajar menjadi riang dan bersemangat sehingga
perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal.
Menurut Musbikin (2016:237) Stimulasi musik adalah salah satu
usaha orang tua untuk mengoptimalkan kecerdasan si kecil. Efek yang
ditimbulkan musik memang sangat luar biasa. Orang dapat tersenyum,
menangis, bahkan tanpa sadar menggerakkan bagian tubuhnya mengikuti
irama musik. Dengan kata lain, musik bisa dimanfaatkan sebagai alat
bantu mengekspresikan emosi seseorang. Selain itu, khususnya bagi anak,
musik juga bisa meningkatkan berbicara, pendengaran rasa percaya diri,
serta kemampuan koordinasi ketika ia menari mengikuti irama musik,
misalnya. dan satu yang penting, musik juga dapat mengoptimalkan
kecerdasan anak. “Musik dan lagu memberi stimulasi yang cukup kuat
terhadap otak, sehingga mendorong perkembangan kognitif dengan cepat.
Menyanyi atau memainkan alat musik mengaktifkan otak kanan dan otak
kiri,”
Bernyanyi adalah satu strategi dalam menyampaikan pesan dan
kesan. Bernyanyi merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif
terutama untuk anak-anak. Metode ini telah dimanfaatkan oleh para guru
dalam dunia pendidikan, tidak saja pada pendidikan Anak usia dini, TK,
SD bahkan sampai sekolah menengah. Tanpa disadari dari kecil kita telah
belajar melalui bernyanyi yang sering disenandungkan. Hal ini
membuktikan bahwa nyanyian merupakan sebuah model pembelajaran
yang dapat dengan cepat meresap kedalam memori anak didik. Maka
mencoba membahas nyanyian sebagai salah satu kreasi guru dalam

10
menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan, yang membuat
siswa tidak bosan dan jenuh. Apalagi mata pelajaran yang sifatnya hafalan,
sering membuat anak malas, tapi bila disandingkan dengan bentuk
nyanyian pasti membuat anak mudah mengingatnya karena cepat
tersimpan dalam memorinya.
Bernyanyi tidak hanya dilakukan dalam proses belajar saja,
kegiatan bernyanyi juga dapat dilakukan sebagai selingan dan energizer
ketika akan memulai pembelajaran dan disaat anak didik mulai jenuh dan
bosan belajar. Kegiatan bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang
digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu
atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut
dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti gerakan tubuh yang
sederhana dengan menggunakan alat bantu pembelajaran. Menurut
Safrina, bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang sudah dilakukan
manusia sejak usia dini dan bernyanyi juga merupakan suatu bentuk
kegiatan seni untuk mengungkapkan pikran dan persaan melalui suaranya.
Ortiz dalam Rasyid mengatakan bahwa musik dengan nyanyian
dapat menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan perasaan tertentu
seperti rasa senang, lucu, haru dan kagum. Selain itu, Peluppessi
berpendapat bahwa nyanyian dan musik merupakan cara untuk
menyatakan perasaan dan fikiran dengan suara sebagai alatnya.
Selanjutnya dengan pendapat tersebut Sandor mengatakan bahwa
bernyanyi dalam latihan gerak tubuh sangat berhubungan erat, karena
irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf, serta
dapat pula memberikan latihan pada tenggorokan dan kerongkongan.
Menurut Warningsih (2016:83) bahwa “Penggunaan lagu dalam
pembelajaran merupakan salah satu alternatif untuk dapat membangkitkan
motivasi belajar. Melalui lagu suasana pembelajaran menjadi lebih santai
dan materi pembelajaran biasanya dapat dengan cepat dihafal”.
Penggunaan metode pembelajaran yang belum maksimal dapat
mempengaruhi dalam melaksanakan sesuatu pembelajaran. Materi
pelajaran yang disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran

11
itu lebih evektif daripada pembelajaran tanpa menggunakan metode
pembelajaran.
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa bernyanyi merupakan suatu aktivitas yang
mengekspresikan rasa yang ada dalam diri manusia melalui nada, kata-
kata dan gerak. Anak-anak akan banyak belajar kata-kata baru, sehingga
dapat memperkaya pembendaharaan kata mereka dan lebih terampil dalam
mempergunakannya. Tantranurandi mengungkapkan metode bernyanyi
adalah suatu metode yang melafazkan suatu kata atau kalimat yang
dinyanyikan. Sejalan dengan pendapat tersebut Otib Satibi berpendapat
bahwa metode bernyanyi adalah suatu metode yang melakukan
pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang
dan gembira melalui ungkapan kata atau nada. Dari beberapa pendapat
para ahli di atas maka ditarik kesimpulan bahwa metode bernyanyi
merupakan metode yang menekankan pada kata-kata yang dilagukan
dengan suasana menyenangkan sehingga anak tidak merasa jenuh.

2. Manfaat Metode Bernyanyi


Menurut Warningsih (2016:92) ada beberapa manfaat metode
bernyanyi, diantaranya adalah:
a. Membuat anak aktif bergerak
b. Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri anak
c. Pendidik dapat mengamati perkembangan anak, terutama kemampuan
verbal dan daya tangkapnya.
d. Memacu perkembangan otak anak
e. Agar anak mendengar dan menikmati nyanyian
f. Mengalami rasa senang bernyanyi bersama
g. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan suasana hatinya
h. Menjalin kedekatan anak dan pendidik (orang tua dan guru)
i. Merasa senang bernyanyi dan belajar bagaimana mengendalikan suara.
j. Bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan
k. Bernyanyi dapat membantu daya ingat anak

12
l. Bernyanyi dapat mengembangakan rasa humor
m. Bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok11
Menurut Syamsuri Jari, sebagaimana dikutip oleh Setyoadi dalam
Fadhillah (2014:57) menyebutkan bahwa di antara manfaat penggunaan
bernyanyi dalam pembelajaran yaitu:
a. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan gelombang
otak.
b. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.
c. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan.
d. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.
e. Membangun retansi dan menyentuh emosi dan ranestetika siswa.
f. Proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Mendorong motivasi belajar siswa.
Sukses tidaknya menggunakan metode beryanyi dalam pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh pendidik sendiri dan lagu yang akan dibawakannya.
Bila pendidik pandai bernyanyi atau membawakan lagu, khususnya lagu anak-
anak, tentu anak akan senang mendengar dan mengikutinya. Namun, bila
dalam membawakan lagu sangat buruk, pasti anak akan merasa bosan dan
bahkan malas mendengar, apalagi mengikutinya. Kemudian untuk model
lagunya, perlu dicari lagu yang sesuai dengan usianya. Jangan sampai lagu
orang-orang dewasa dinyanyikan oleh anak-anak. Selain tidak sesuai dengan
usianya, lagu juga sulit dimengerti dan dipahami oleh anak-anak. Oleh
karenanya, sebelum menggunakan metode bernyanyi dalam kegiatan
pembelajaran, alangkah baiknya pilihlah lagu yang sesuai dengan karakteristik
usia mereka. Supaya anak-anak dapat mengerti dan memahami dengan mudah
lagu yang telah dinyanyikan, baik mudah mengikutinya maupun mudah
mengambil makna-maknanya. (Yeni Rachmwati, 2016:64)

BAB III
PEMBAHASAN

13
A. Penerapan Metode bernyanyi dalam Meningkatkan Daya ingat anak
dalam pengenalan huruf hijaiyah di TK Golden School Kota Solok Kota
Solok
Beberapa Masalah yang dihadapi pada tahap rasa tanggung jawab anak
di TK Golden School Kota Solok Kota Solok Solok sebagai berikut:
a. Kurangnya pengenalan anak tentang huruf hijaiyah yang baik dan benar
b. Penulisan dan bacaan huruf hijaiyah yang kurang tepat oleh pendidik
c. Metode pembelajaran atau bahan dari kegiatan pembelajaran yang kurang
diminati anak
d. Kurangnya informasi tentang manfaat kegiatan yang dilakukan
Dari permasalahan yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kegiatan
yang dilaksanakan guru kurang menarik bagi anak, untuk itu upaya
peningkatan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah dapat diatasi
dengan menggunakan berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat
meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah.
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan di dalam
ruangan terfokus pada daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah.
Dalam hal ini anak diajak bermain dan melakukan kegiatan metode bernyanyi
yang bervariasi untuk meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf
hijaiyah.
Pada pertemuan ini guna meningkatkan Daya ingat anak dalam
pengenalan huruf hijaiyah dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Guru mengatur posisi anak untuk duduk berkelompok sesuai
dengan kelompok yang telah dibagi
b. Guru menjelaskan aturan kegiatan tentang cara bagaimana cara
membaca huruf hijaiyah
c. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana membaca huruf hijaiyah
d. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana cara menghubungkan
tulisan dengan bacaan huruf hijaiyah dengan metode bernyanyi.
e. Anak melakukan kegiatan membaca huruf hijaiyah

14
f. Anak melakukan kegiatan membaca huruf hijaiyah dengan
menggunakan metode bernyanyi
g. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana membedakan bacaan huruf
hijaiyah
h. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana cara membaca huruf
hijaiyah yang memiliki bentuk huruf yang hampir sama
i. Anak dapat membedaskan bacaan huruf hijaiyah yang memiliki
bentuk huruf yang sama dengan menggunakan metode bernyanyi
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah, adalah
kegiatan yang dilakukan anak mulai ada peningkatan. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan terhadap anak ternyata belum
berhasil dalam ketertarikan anak dalam mengenal huruf hijaiyah,
membaca huruf hijaiyah dan membedakan bacaan huruf hijaiyah.

B. Peningkatan Daya Ingat Anak Dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah


dengan Menggunakan Metode Bernyanyi di TK Golden School Kota
Solok
Dari hasil temuan penulis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya penerapan metode bernyanyi dapat meninkgatkan daya
ingat anak dalam pengennalan huruf hijaiayah angka di TK Golden School
Kota Solok. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Persentase Persentase
No Indikator kemampuan Kognitif Sebelum Setelah
Penerapan Penerapan
Anak mampu mengenal huruf
35,38 86.38
1 hijaiyah

15
Anak mampu membaca huruf
34,69 83.94
2 hijaiyah
Anak mampu membedakan bacaan
32,50 86.13
3 huruf hijaiyah
Rata-Rata kemampuan Kognitif anak 34,19 84.48
`Kriteria BB BSB

Dari tabel di atas terlihat bahwa dengan penerapan metode


bernyanyi mampu meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf
hijaiayah anak didik pada indikator Anak mampu mengenal huruf hijaiyah
meningkat dari 35,38% menjadi 86.38%, Anak mampu membaca huruf
hijaiyah meningkat dari 34,69 menjadi 83,94%, dan Anak mampu
membedakan bacaan huruf hijaiyah meningkat dari 32,50% menjadi
86,13%. Rata-rata kemampuan motorik halus anak meningkat dari 34,19
dengan kriteria Belum Berkembang (MB) menjadi 84.48% dengan kriteria
Berkembang Sangat Baik (BSB).
Daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah anak TK Golden
School Kota Solok ada peningkatan dengan kegiatan metode bernyanyi.
Hal ini membuktikan bahwa metode bernyanyyi sangat membantu dalam
meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah. Untuk
lebih jelasnya peneliti ini maka dapat dilihat gambaran daya ingat anak
dalam pengenalan huruf hijaiyah yang Berkembang Sangat Baik (BSH).
Dari pengelolan data tentang basil oservasi mengenai
pengembangan Lingustik anak melalui metode bernyanyi pada TK Golden
School Kota Solok Kota Solok, dapat dilihat hasil peningkatan tingkat
daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah . Hal ini disebabkan oleh
kiat-kiat yang dilakukan peneliti dalam metode bernyanyi yang berbeda
pada tiap kali kegiatan. Diantaranya dengan metode yang lebih bervariasi
dan lebih komplek. Semua ini karena kreasi dan apresiasi serta penjelasan
mamfaat kegiatan yang membuat anak lebih mengerti dan menyukai
kegiatan ini.
Kegiatáh metode bernyanyi dengan bermacam variasi merupakan
kegiatan yang diberikan untuk mematangkan kemampuan bahasa, daya
ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah dan mengembangkan daya

16
ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah dan itu terbukti dan hasil
penelitian tindakan kelas diatas. Kegiatan ini dapat meningkatkan peluang
bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan ikut serta
menentukan dalam metode bernyanyi tersebut. Melalui tema
Kebutuhanku, dengan peraga huruf “Huruf hijaiyah”, dan Tema Binatang.
Kegiatan metode bernyanyi dapat membantu anak dalam melatih
daya ingat anak, konsentrasi dan juga emosional dalam mengingat huruf
hijaiyah dengan lebih teliti dan tenang.
Anak Optimis dalam melakukan kegiatan yang meliputi
ketertarikan anak dengan metode bernyanyi dapat meningkatkan daya
ingat anak, anak dengan guru dan dapat lacar membaca huruf hijaiyah,
meningkatnya kecerdasan linguitik anak dengan metode bernyanyi juga
dapat menimbulkan keinginan untuk membaca dan membedakan bacaan
huruf hijaiyah. Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri anak
untuk berkomunikasi dengan bahasa yang lebik komplek dan anak
semakin banyak mengenal huruf hijaiyah sehingga anak semakin
betambah tingkat perkembangan Linguistiknya.

BAB IV
PENUTUP

17
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada TK Golden School
Kota Solok Kota Solok telah dapat dilaksanakan dengan baik, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan metode bernyanyi merupakan salah satu metode yang sangat baik
dalam menggali dan mengembangkan multi kecerdasan anak. Khususnya
daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah di TK Golden School
Kota Solok Kota Solok.
2. Penerapan metode bernyanyi mampu meningkatkan daya ingat anak dalam
pengenalan huruf hijaiayah anak didik pada indikator Anak mampu
mengenal huruf hijaiyah meningkat dari 35,38% menjadi 86.38%, Anak
mampu membaca huruf hijaiyah meningkat dari 34,69 menjadi 83,94%,
dan Anak mampu membedakan bacaan huruf hijaiyah meningkat dari
32,50% menjadi 86,13%. Rata-rata kemampuan motorik halus anak
meningkat dari 34,19 dengan kriteria Belum Berkembang (MB) menjadi
84.48% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

B. Saran
1. Pendidikan
Melihat begitu besarnya persentase peningkatan daya ingat anak dalam
pengenalan huruf hijaiyah berkaitan dengan metode bernyanyi di TK
Golden School Kota Solok Kota Solok, maka hendaknya pendidikan lebih
banyak mengenalkan dan memberikan media kegiatan metode bernyanyi
dan membaca yang lebih banyak sehingga perkembangan tingkat daya
ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah dapat lebih optimal.
2. Orangtua
Orang tua diharapkan bisa membantu meningkatkan daya ingat anak
dalam pengenalan huruf hijaiyah dengan lebih banyak membimbing
menulis huruf, membaca dan bertanyajawab tentang yang dipelajari anak
disekolah.
3. Peneliti selanjutnya

18
Penelitian ini terbatas pada upaya daya ingat anak dalam pengenalan huruf
hijaiyah melalui kegiatan metode bernyanyi saja. Masih masih banyak
faktor serta indikator lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya
ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah Diharapkan pada peneliti
selanjutnya untuk dapat melakukan variasi dan indikator lain dalam
pengembangan daya ingat anak dalam pengenalan huruf hijaiyah anak TK
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson R, L, dkk .2017. Pengantar Psikologi Jilid Satu.Jakarta: Interkasara.

19
Fadlillah M. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: Kencana
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, 2017. Strategi Belajar Mengajar
Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: PT
Refika Aditama
Galotti. 2014. Otak Superoik untuk meningkatkan kecerdasan otak. Yogyakarta:
Psikopedia.
Hamzah B. Uno 2015. Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Maimunah. 2014. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva
Press
Imam Musbikin, 2016. Mendidik Anak Kreatif ala Eistein, Yogyakarta: Mitra
Pustaka

Irwanto, Hartono Tasir. 2015. Cara Meningkatkan Daya Ingat. Jogjakarta: Diva
Press
Muliawan, Jasa Ungguh, 2015. Manajemen Play Group Dan Taman Kanak-
kanak, Yogyakarta: Diva Press
Musbikin, I. 2016. Kehebatan Musik untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Jogjakarta:
Power Books.
Sa’adah S, 2016. Ilmu Tajwid Pedoman Membaca Al-Qur’an, Surabaya:
Khazanah Media Ilmu
Santrock. W. Jhon. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Warningsih, Nining. 2016. Lagu dalam Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurnal
Bahasa dan Sastra vol. 4 No, 7 Oktober
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati. 2016. Strategi Pengembangan Kreativitas
Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Kencana

MAKALAH

PENERAPAN METODE BERNYANYI DALAM MENINGKATKAN


DAYA INGAT ANAK DALAM PENGENALAN HURUF HIJAIYAH
DI TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK

20
Diajukan Kepada Dinas Pendidikan Kota Solok
Sebagai Salah Satu Bahan Naik Pangkat
dari Golongan III.b ke III.c

Oleh :

SRI AMELIA, S.Pd.AUD


NIP. 19830510 200701 2 003

DINAS PENDIDIKAN KOTA SOLOK


TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK
2020
LEMBARAN PENGESAHAN

21
JUDUL MAKALAH : Penerapan Metode Bernyanyi dalam
Meningkatkan Daya Ingat Anak Dalam
Pengenalan Huruf Hijaiyah di TK Golden School
Kota Solok
OLEH : SRI AMELIA, S.Pd.AUD

Solok, Desember 2020


Mengesahkan
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

SRI AMELIA, S.Pd.AUD SRI AMELIA, S.Pd.AUD


NIP. 19830510 200701 2 003 NIP. 19830510 200701 2 003

PEMERINTAH KOTA SOLOK


DINAS PENDIDIKAN
ii KOTA SOLOK
TK GOLDEN SCHOOL

22
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : SRI AMELIA, S.Pd.AUD
Jabatan : Kepala TK Golden School Kota Solok
Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Metode
Bernyanyi dalam Meningkatkan Daya Ingat Anak Dalam Pengenalan Huruf
Hijaiyah di TK Golden School Kota Solok“. Menurut sepengetahuan kami
benar-benar ditulis oleh:
Nama : SRI AMELIA, S.Pd.AUD
NIP : 19830510 200701 2 003
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat : Solok
Makalah tersebut juga telah diserahkan sebanyak satu eksemplar kepada pustaka
untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan di perpustakaan TK Golden School Kota
Solok.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah

SRI AMELIA, S.Pd.AUD


NIP. 19830510 200701 2 003

PEMERINTAH KOTA SOLOK


DINAS PENDIDIKAN
TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK
iii
SURAT KETERANGAN

23
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : PATMAWATI
Jabatan : Kepala Perpustakaan TK Golden School Kota Solok

Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Metode


Bernyanyi dalam Meningkatkan Daya Ingat Anak Dalam Pengenalan Huruf
Hijaiyah di TK Golden School Kota Solok“ yang ditulis oleh :
Nama : SRI AMELIA, S.Pd.AUD
NIP : 19830510 200701 2 003
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat :
Makalah tersebut juga telah saya terima dan registrasi pada tanggal 31 Desember
2020 diserahkan sebanyak satu eksemplar untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan
guru di perpustakaan TK Golden School Kota Solok
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan pergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2020


Kepala Pustaka TK Golden School Kota Solok

PATMAWATI

KATA PENGANTAR
iv

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah

24
“Penerapan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Daya Ingat Anak
Dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah di TK Golden School Kota Solok” tepat
waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dinas Pendidikan Kota Solok
2. Pengawas Pendidikan Kota Solok
3. Kepala TK Golden School Kota Solok
4. Majelis Guru TK Golden School Kota Solok
5. Pegawai Perpustakaan TK Golden School Kota Solok
6. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang
sempurna. Oleh karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas
untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai
metode demonstrasi serta mengaplikasikan dalam proses pembelajaran.

Wassalam
Penulis

SRI AMELIA, S.Pd.AUD


NIP. 19830510 200701 2 003

25
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
SURAT KETERANGAN DARI KEPSEK ..................................................... iii
SURAT KETERANGAN PUSTAKA ............................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. a

BAB III HASIL PENERAPAN DAN PEMBAHASAN


A. a

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 32
B. Saran........................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

26
PENERAPAN METODE BERNYANYI DALAM MENINGKATKAN
DAYA INGAT ANAK DALAM PENGENALAN HURUF HIJAIYAH DI TK
GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK

ABSTRAK
SRI AMELIA, S.Pd.AUD
NIP. 19830510 200701 2 003

Berdasarkan hasil observasi di TK Golden School Kota Solok dari 10 anak


hanya sekitar 30% yang mampu mengenal dan mengingat huruf hijaiyah.
Kemudian metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi hanya
metode bercakap-cakap (ceramah) dan metode pemberian tugas saja yang tidak
menarik perhatian anak sehingga guru sering mengalami kendala saat melakukan
proses belajar mengajar disekolah. Hal ini dipicu oleh kegiatan bermain sambil
belajar dengan menggunakan metode bernyanyi sangat jarang dilakukan dalam
pembelajaran untuk mendukung kemampuan mengingat anak dikelas. Penerapan
metode bernyanyi mampu meningkatkan daya ingat anak dalam pengenalan huruf
hijaiayah anak didik pada indikator Anak mampu mengenal huruf hijaiyah
meningkat dari 35,38% menjadi 86.38%, Anak mampu membaca huruf hijaiyah
meningkat dari 34,69 menjadi 83,94%, dan Anak mampu membedakan bacaan
huruf hijaiyah meningkat dari 32,50% menjadi 86,13%. Rata-rata kemampuan
motorik halus anak meningkat dari 34,19 dengan kriteria Belum Berkembang
(MB) menjadi 84.48% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Kata Kunci : Metode Bernyanyi, Daya Ingat dan Huruf Hijaiyah

vi
27

Anda mungkin juga menyukai