Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dari 12 jenis paku terestrial yang ternaungi dan tidak ternaungi di hutan sekitar
penelitian ini ditemukan delapan jenis paku yang ternaungi yaitu: Pteris vittata,
Sedangkan ditempat yang tidak ternaungi diperoleh tujuh jenis, yaitu: seperti
Tabel 4.1 Tipe stomata pada tumbuhan paku terestrial yang ternaungi dan tidak ternaungi
di hutan sekitar kampus Universitas Jambi.
Terdapat di Tempat
Tipe Stomata Jenis Paku
No. Ternaungi Tidak Ternaungi
1. Pteris vittata V V
2. Anomositik Blechnum orientale V
3. Blechnum sp V
4. Gleichenia linearis V V
5. Stenochlena palustris V
Diasitik
6. Nephrolepis bisserata V V
7. Blachnum finlaysolium V
8. Arcypteris irregularis V
9. Lygodium circinatum V
10. Anisositik Drynaria sparsisora V
11. Pteris longifolia V
12. Thelypteris simulata V
20
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 21
1. Gleichenia linearis
(a) (b)
Gambar 4.1 (a) Tumbuhan paku Gleichenia linearis (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
Stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu
tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta celah, dari gambar
Sel tetangga
Celah sel
Sel penutup
21
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 22
2. Nephrolepis bisserata
(a) (b)
Gambar 4.3 (a) Tumbuhan Paku Nephrolepis bisserata (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu tegak
lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup, stomata tersebar secara
merata, dan sel epidermisnya memiliki ukuran yang berbeda. Stomata terlihat
(Gambar 4.4).
22
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 23
3. Pteris vittata
(a) (b)
Gambar 4.5 (a) Tumbuhan Paku Pteris vittata (b) Tipe Stomata anomositik (400×)
Stomata pada daun Pteris vittata termasuk dalam tipe anomositik karena
sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang ukuran dan bentuknya sama dengan
sel epidermis sekitarnya. Terlihat sebagian celah stomata membuka, bentuk sel
epidermisnya tidak teratur, beberapa stomata celahnya tampak gelap, namun tetap
23
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 24
4. Drynaria sparsisora
(a) (b)
Gambar 4.7 (a) Tumbuhan Paku Drynaria sparsisora (b) Tipe Stomata anisositik (400×)
Stomata pada daun Drynaria sparsisora memiliki tipe stomata anisositik, sel
penutupnya dikelilingi oleh dua atau tiga sel tetangga yang memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Jarak stomata satu dengan yang lainnya meliki jarak yang berbeda-
Celah sel
Sel penutup
24
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 25
5. Arcypteris irregularis
(a) (b)
Gambar 4.9 (a) Tumbuhan Paku Arcypteris irregularis (b) Tipe Stomata anisositik (400×)
sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama besar, jarak stomata
yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Beberapa stomata terlihat membuka
Sel tetangga
Celah sel
Sel epidermis
Sel penutup
25
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 26
6. Thelypteris simulata
(a) (b)
Gambar 4.11 (a) Tumbuhan Paku Thelypteris simulata (b) Tipe Stomata anisositik (400×)
sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama besar, letak stomata
menyebar merata, namun jarak satu dengan yang lainnya berbeda-beda, dan
(Gambar 4.12).
Sel tetangga
Sel epidermis
Celah sel
Sel penutup
26
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 27
7. Blachnum finlaysolium
(a) (b)
Gambar 4.13 (a) TumbuhanPaku Blachnum finlaysolium (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
Stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu
tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta celah. Stomata
Celah sel
Sel penutup
27
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 28
8. Stenochlena palustris
(a) (b)
Gambar 4.15 (a) TumbuhanPaku Stenochlena palustris (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
karena stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel
tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta celah,
namun jarak stomata satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Stomata membuka
28
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 29
1. Gleichenia linearis
(a) (b)
Gambar 4.17 (a) Tumbuhan Paku Gleichenia linearis (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
Stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu
tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta celah, dari gambar
29
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 30
2. Nephrolepis bisserata
(a) (b)
Gambar 4.19 (a) Tumbuhan Paku Nephrolepis bisserata (b) Tipe Stomata diasitik (400×)
stomatanya dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga
itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup. Stomata tersebar
secara merata, dan sel epidermisnya memiliki ukuran yang berbeda. Stomata
terlihat dalam keadaan membuka, ukuran celah stomata tidak membuka sempurna
(Gambar 4.20).
30
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 31
3. Pteris vittata
(a) (b)
Gambar 4.21 (a) Tumbuhan Paku Pteris vittata (b) Tipe Stomata anomositik (400×)
Stomata pada daun Pteris vittata termasuk dalam tipe anomositik karena
sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang ukuran dan bentuknya sama dengan
sel epidermis sekitarnya. Terlihat sebagian celah stomata membuka, bentuk sel
epidermisnya tidak teratur, beberapa stomata celahnya tampak gelap, namun tetap
31
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 32
4. Blechnum orientale
(a) (b)
Gambar 4.23 (a) TumbuhanPaku
Tumbuhan Blechnum orientale (b) Tipe Stomata anomositik (400×)
stomatanya dikelilingi oleh sejumlah sel yang ukuran dan bentuknya sama dengan
32
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 33
5. Blechnum sp
(a) (b)
Gambar 4.25 (a) Tumbuhan Paku Blechnum sp (b) Tipe Stomata anom
omositik (400×)
Stomata pada
ada daun Blechnum sp termasuk dalam tipe anomositik,
an
stomatanya juga dikelilingi oleh sejumlah sel tetangga yang bentuk dan ukurannya
ukuranny
33
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 34
6. Pteris longifolia
(a) (b)
Gambar 4.27 (a) Tumbuhan Paku Pteris longifolia (b) Tipe Stomata anisositik (400×)
Stomata pada daun Pteris longifolia termasuk dalam tipe anisositik karena
sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang ukurannya tidak sama besar.
Stomata menyebar merata, namun jarak stomata satu dengan yang lainnya
4.28).
34
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 35
7. Lygodium circinatum
(a) (b)
Gambar 4.29 (a) TumbuhanPaku Lygodium circinatum (b) TipeStomata anisositik (400×)
sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang ukurannya tidak sama besar,
stomata menyebar merata, dan beberapa stomata terlihat dalam keadaan membuka
35
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 36
epidermis paku terestrial yang ternaungi dan yang tidak ternaungi di hutan sekitar
berkisar antara 452.26-315.64 per mm2, dan di tempat tidak ternaungi 909.24-
551.50 per mm2. Sedangkan indeks stomata di tempat ternaungi berkisar antara
tempat ternaungi adalah Stenochlena palustris dengan jumlah 452.26 per mm2 dan
Tabel 4.2 Jumlah stomata, sel epidermis, kerapatan stomata dan indeks stomata pada
tumbuhan paku terestrial yang ternaungi dan tidak ternaungi di hutan sekitar
kampus Universitas Jambi.
Jumlah Jumlah Kerapatan Indeks
No. Jenis Paku Stomata Epidermis Stomata (1 mm2) Stomata (%)
T TT T TT T TT T TT
1 Gleichenia linearis 86 117 265 272 405.15 551.50 24.50 30.38
2 Nephrolepis bisserata 67 129 215 284 315.64 607.73 23.76 31.23
Keterangan: T = Ternaungi
TT = Tidak Ternaungi
36
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 37
panjang stomata berkisar antara 54.4-47.8 μm, sedangkan lebarnya berkisar antara
28.6-22.5 μm. Di tempat tidak ternaungi panjang Stomata berkisar antara 55.2-
45.2 μm, sedangkan lebarnya berkisar antara 31.2-22.5 μm. Stomata di tempat
ternaungi ukuran terpanjang dimiliki oleh paku Pteris vittata (P= 54.4 μm),
sedangkan ukuran Stomata terpendek yaitu paku Drynaria sparsisora (P= 47.8
μm). Ukuran stomata terlebar ditempat ternaungi adalah paku Pteris vittata (L=
30.4 μm) dan yang lebarnya terkecil adalah paku Drynaria sparsisora (L= 23.6
μm). Stomata di tempat yang tidak ternaungi ukuran terpanjang dimiliki oleh paku
Blechnum orientale (P= 55.2 μm) dan terpendek Nephrolepis bisserata (P= 45.2
μm), sedangkan ukuran stomata terlebar ditempat tidak ternaungi adalah paku
Ptris longifolia (L= 31.2 μm) dan yang lebarnya terkecil adalah paku Nephrolepis
Tabel 4.3 Rata-rata ukuran sel Stomata pada tumbuhan paku terestrial yang ternaungi dan
tidak ternaungi di hutan sekitar kampus Universitas Jambi.
Panjang (μm) Lebar (μm)
No. Jenis Paku Tidak Tidak
Ternaungi Ternaungi
Ternaungi Ternaungi
1 Gleichenia linearis 52.4 47.1 29.7 24.7
37 Bersambungan ke halaman 38
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 38
....
Sambungan
10 Blechnum sp - 53 - 29.7
Dari hasil pengukuran celah sel penutup pada tumbuhan paku terestrial
dihitan sekitar kampus Universitas Jambi didapatkan lebar celah sel penutup
ditempat ternaungi lebar celah sel penutup berkisar antara 5.8-4 μm, sedangkan
ditempat yang tidak ternaungi lebar celah sel penutup berkisar antara 6.7-5.2 μm.
Ditempat ternaungi lebar celah terbesar dimiliki paku Blachnum finlaysolium dan
Stenochlena palustris dengan lebar rata-rata 5.8 μm, dan lebar celah terkecil
dimiliki paku Drynaria sparsisora dan Arcypteris irregularis dengan lebar rata-
rata 4 μm. Ditempat yang tidak ternaungi lebar celah terbesar dimiliki paku
Blechnum orientale dengan lebar rata-rata 6.7 μm, dan lebar celah terkecil
dimiliki paku Lygodium circinatum dengan lebar rata-rata 5.2 μm (Tabel 4.4).
Tabel 4.4 Ukuran Celah sel penutup pada tumbuhan paku terestrial yang ternaungi dan
tidak ternaungi di hutan sekitar kampus Universitas Jambi.
Lebar Celah μm
No. Jenis Paku
Ternaungi Tidak Ternaungi
4 Drynaria sparsisora 4 -
5 Arcypteris irregularis 4 -
10 Blechnum sp - 5.4
Bersambungan ke halaman 39
38
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 39
Sambungan
11 Pteris longifolia - 6.1
4.2 Pembahasan
sekitar kampus Universitas Jambi, yang terdapat ditempat ternaungi 8 jenis dan
yang terdapat di tempat tidak ternaungi 7 jenis. Dari kedua tempat tersebut
terdapat 3 jenis, dari beberapa jenis paku tersebut didapatkan 3 tipe stomata yaitu
anomositik, anisositik, dan diasitik. Masing-masing jenis paku memiliki satu tipe
stomata namun terdapat perbedaan ukuran stomata dan kerapatan stomata dalam
satu jenis yaitu pada Gleichenia linearis, Nephrolepis bisserata, Pteris vittata dan
ada faktor fisik seperti lingkungan namun disisi lain juga dipengaruhi oleh
ketidaksimetrisan dari sel, yang berdampak pada bentuk organ yang berbeda pula
(Rusmana, 2009:30).
berfungsi sebagai pengatur masuknya CO2 dari udara dan keluarnya O2 ke udara
39
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 40
Adaptasi pada tempat ternaungi akan meminimalkan kehilangan air yang terjadi
lebih cepat melalui stomata yang terkena terik matahari (Campbell dkk, 2003:329)
stomata dari jumlah total sel epidermis bersama dengan stomata. Indeks stomata
indeks stomata dari ketiga jenis paku yang sama tetapi tumbuh ditempat yang
berbeda terdapat perbedaan indeks stomata, indeks stomata terbesar terdapat pada
paku Pteris vittata yang tumbuh di tempat ternaungi maupun tidak ternaungi,
yang tinggi akan memiliki laju transpirasi yang lebih tinggi dari pada tanaman
dengan kerapatan stomata yang rendah. Letak dan jumlah stomata daun
berhubungan dengan fungsi stomata pada daun sebagai salah satu sarana
transpirasi. Hal ini penting bagi tumbuhan, karena stomata berperan dalam
40
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 41
membantu meningkatkan laju angkutan air dengan garam mineral, mengatur suhu
Berdasarkan hasil pengukuran sel penutu dari ketiga jenis paku yang sama
tetapi tumbuh ditempat yang berbeda terdapat perbedaan yang terlihat seperti
paku Gleichenia linearis ukuran sel penutup ditempat ternaungi (P= 52.4)
ditempat tidak ternaungi (P= 47.1), dan lebar Gleichenia linearis ditempat
ternaungi (L= 39.7) ditempat tidak ternaungi (L= 24.7). Paku Nephrolepis
bisserata ukuran sel penutup ditempat ternaungi (P= 51.7) ditempat tidak
ternaungi (P= 45.2), dan lebar Nephrolepis bisserata ditempat ternaungi (L= 29.3)
ditempat tidak ternaungi (L= 22.5). Paku Pteris vittata ukuran sel penutup
ditempat ternaungi (P= 54.4) ditempat tidak ternaungi (P= 49), dan lebar Pteris
vittata ditempat ternaungi (L= 30.4) ditempat tidak ternaungi (L= 24.6),
Ukuran sel penutup stomata dipengaruhi oleh aktivitas sel penjaga, bila
kadar air tinggi tekanan turgor meningkat maka stomata membuka dan ukurannya
akan semakin besar, jika kadar air rendah tekanan turgor menurun maka stomata
menutup dan ukuran stomata menjadi kecil. Berdasarkan penelitian Fitriani dkk
(2006:52) menunjukkan bahwa bila potensial air naik dan tekanan turgor naik
stomata. Ukuran stomata yang terbentuk dipengaruhi oleh ukuran panjang sel
41
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 42
Keunikan dari sel penutup adalah serat halus selulosa pada dinding selnya
yang tersusun melingkar. Pola susunan ini dikenal sebagai miselasi radial. Karena
serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penutup menyerap air
melekatnya sel penutup satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang saat
menyerap air, sehingga akan melengkung kearah luar dan terbukalah celah
yang akan melebarkan dan menyempitkan celah diantara kedua sel tersebut ketika
sel penutup mengambil air melalui osmosis, sel penutup akan membengkak dan
kehilangan ion kalium (K+) secara reversibel oleh sel penutup (Campbell et al,
2003:330).
Berdasarkan hasil pengukuran lebar celah stomata dari ketiga jenis paku
yang sama tetapi tumbuh ditempat ternaungi dan tidak ternaungi terdapat
perbedaan yang terlihat seperti paku Gleichenia lineari lebar celah stomata
ditempat ternaungi (L= 5) ditempat tidak ternaungi (L= 6.6). Paku Nephrolepis
bisserata lebar celah stomata ditempat tenaungi (L= 4.5) ditempat tidak ternaungi
(L= 5.3). Paku Pteris vittata lebar celah stomata ditempat tenaungi (L= 4.4)
ditempat tidak ternaungi (L= 6.3), perbedaan ini terjadi dikarenakan lingkungan
tempat tumbuh yang berbeda dan adanya pengangur dari larutan KCL. Membuka
akumulasi ion kalium, akumulasi asam absisat dan pengaruh lingkungan seperti
42
Dicetak pada tanggal 2019-05-22
Id Doc: 589c899a81944d3410493fb3 43
suhu, kelembaban maupun cahaya. Pada saat stomata membuka akan terjadi
akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel
penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap maka ion kalium akan
Ketika ion kalium (K+) masuk kedalam sel penjaga, sejumlah yang sama
ion hidrogen keluar, dimana ion hidrogen tersebut berasal dari asam-asam organik
yang disintesis kedalam sel penjaga sebagai suatu kemungkinan faktor penyebab
membukanya stomata. Asam organik yang disintesis umumnya adalah asam malat
dimana ion-ion hidrogen terkandung didalamnya. Asam malat adalah hasil yang
paling umum didapati pada keadaan normal. Karena ion hidrogen diperoleh dari
asam organik, pH di sel penjaga akan turun (akan menjadi semakin asam), jika H+
43