Reaksi Stres Akut f43.0
Reaksi Stres Akut f43.0
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. Y. O.
Umur : 23 tahun
Suku/Bangsa : Merauke
Pekerjaan : Mahasiswi
1
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1.2 Riwayat penyakit sekarang (Heteroanamnesa: Tunangan, ibu dan Ayah pasien)
8 hari sebelum pasien masuk Rumah Sakit Jiwa (MRSJ), pasien tinggal
di rumah pamannya di Kampung Harapan (sentani), pasien diajak iparnya (K.T.)
pergi jalan-jalan dan K. T. membawa pasien bertemu mantan tunangannya saat
2
SMA di sekitar Polsek Doyo (GAF 91). Pada malam harinya, pasien pulang ke
rumah pamannya (tempat pasien tinggal saat itu), pamannya membuka pintu
dan tiba-tiba pasien terkejut saat melihat pamannya kemudian pasien berlari
keluar dengan ketakutan. Sejak saat itu, pasien mulai menunjukkan perilaku
tidak wajar, seperti sering gelisah, ketakutan, melarikan diri tanpa tujuan,
meronta-ronta, serta pasien sering menyebut nama K. T. (GAF 80).
Antara 8-6 hari sebelum MRSJ, setelah mendapat kabar tentang kondisi
pasien, tunangan pasien kemudian meneleponnya dari Asmat. Mendengar kabar
bahwa pasien menemui mantan tunangannya, maka tunangan pasien memarahi
pasien dan mereka bertengkar melalui telepon (GAF 80).
6 hari sebelum MRSJ, pasien mengaku pernah dipukul di kepala oleh
kakak kandung pasien karena sempat beradu mulut dengan istri dari kakak
pasien yang adalah K. T. namun tidak ada luka serius. Pasien merasa ketakutan
terhadap kakak kandung pasien yang adalah suami dari K. T. karena menurut
pasien, kakak kandungnya dan K. T. mengancam ingin membunuh pasien.
Pasien juga merasa cemburu terhadap adik kandung pasien karena menurut
pasien, mama dari pasien lebih perhatian terhadap adik pasien (GAF 70).
5 hari sebelum MRSJ, pasien hanya tidur sekitar 1 jam setiap malam.
Dan setiap tidur, pasien mengaku melihat K. T. serta pasien malas untuk makan
dan minum (GAF 50).
Pagi hari sebelum pasien MRSJ, tunangan pasien bertanya kepada pasien
alasan pasien bertemu dengan mantan pasien dan pasien bertengkar dengan
tunangannya, saat tunangan pasien akan meninggalkan ruangan, pasien
melempar tunangannya dengan batu dan saat ayah pasien berusaha
menenangkan pasien, pasien juga melempar batu kepada ayahnya. Pasien
dibawa ke RSJD Abepura pada pukul 09.28 WIT (01-03-2017) oleh kedua orang
tua serta tunangannya. (GAF 20). Keluarga pasien melihat perubahan tingkah
laku pada diri pasien sejak tanggal 8 hari sebelum MRSJ seperti gelisah, merasa
ketakutan, melarikan diri tanpa tujuan, meronta-ronta serta pasien sering
menyebut nama K. T. (ipar) pasien.
Keterangan :
- Pria :
- Wanita:
- Pasien:
4
c. Masa kanak-kanak pertengahan ( 3 – 11 tahun)
Tidak ada masalah pada pasien di usia 3-11 tahun.
d. Masa kanak-kanak akhir dan remaja
Tidak ada masalah
e. Masa dewasa
Pasien bersekolah sampai tingkat SMA dan melanjutkan pendidikan sebagai
seorang mahasiswa di Universitas Sains & Tekhnologi Jayapura, dalam
keseharian di lingkungan kampus pasien dikenal sebagai anak yang mudah
bergaul namun dalam perkuliahan pasien belum menyelesaikannya (semester
7) serta dalam hubungan percintaan pasien memiliki seorang tunangan.
a. Penampilan
2.2.2. Emosi
2.2.3. Bicara
b. Ilusi: (-)
2.2.5. Pikiran
a. Kesadaran
b. Memori
6
Jangka menengah: pasien mampu mengingat nilai IPK
d. Kemampuan Membaca
e. Abstrak
2.2.7. Tilikan
- Terapi Injeksi Anti-psikotik golongan tipikal dan injeksi anti-anxietas (saat pasien
pertama kali masuk RSJ):
o Injeksi Lodomer (Haloperidol) 1 ampul 5mg (IM). Sekali injeksi.
o Injeksi Diazepam 1 ampul 10mg (IM). Sekali injeksi.
2.9. PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Fungsionam : Ad Bonam
Ad Sanationam : Ad Bonam
9
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukkan masa sekurang-
kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat
dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1), dan berat (F32.2) hanya
digunakkan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresif berikutnya
harus diklasifikasikan dibawah salah satu diagnosis gangguan depresif berulang (F33.-)
3.3 TERAPI
11
a. Injeksi obat anti-psikotik golongan tipikal karena pasien gelisah saat MRSJ
sehingga tidak bisa diberikan terapi per oral dan pasien mengalami gejala positif
berupa: gangguan asosiasi pikiran (inkoherensi), waham, halusinasi, gangguan
perasaan, dan perilaku yang aneh atau tidak terdendali (disorganized). Obat yang
diberikan:
Lodomer (Haloperidol)
Pengaturan Dosis
b. Injeksi obat anti-anxietas karena pasien merasa cemas atau khawatir yang tidak
realistik terhadap dua atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman, adanya
perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap dua atau lebih hal yang
dipersepsi sebagai ancaman, perasaan ini menebabkan pasien tidak mampu
istirahat dengan tenang (tidur hanya 1 jam semalam selama 1 minggu), tidak bisa
diam (motorik) dan mudah tersinggung. Obat yang diberikan:
Diazepam
12
Kontraindikasi: Hipersensitivitas,depresi pernapasan,hamil, laktasi
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Maslim R.. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ – III.
Jakarta. PT. Nuh Jaya. 2003.
2. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika. Edisi ketiga. Jakarta:
PT. Nuh Jaya. 2007.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
14
Gambar 1.1 Global Assesment of Functional (GAF) pasien Nn. Y.O.
KET :
LAMPIRAN 2
15
2. TRIFLUOPERAZINE STELAZINE Tab. 1-5 mg
15-50 mg/h
STELOSIS Tab. 5 mg
3. FLUPENAZINE SIKZONOATE Vial 25 mg/cc 12,5-25 mg (IM)
DEKANOATE
Setiap 2-4 minggu
4. HALOPERIDOL HALOPERIDOL Tab. 0,5-1,5 mg
5 mg
DORES Cap. 5 mg
5-20 mg/h
SERENACE Tab. 1,5 mg
5 mg
Liq. 2 mg/mL
Amp. 5 mg/cc
5-10 mg (IM) dapat
diulang setiap 0,5
jam (max. 20 mg/h)
LODOMER Tab. 2-5 mg
16
RISPERDAL Vial 25 mg/cc
CONSTA
50 mg/cc 25-50 mg (IM)
NERIPROS Tab. 1-2-3 mg setiap 2 minggu
Tetes 1 mg/mL
PERSIDAL Tab. 1-2-3 mg
NODIRIL Tab. 1-2 mg
NOPRENIA Tab. 1-2-3 mg
NOFREDAL Tab. 1-2-3 mg
3. CLOZAPINE CLOZARIL Tab. 25-100 mg
CLOPINE Tab. 25-100 mg
CLORILEX Tab. 25-100 mg
150-600 mg/h
CLOZAPINE OGB Tab. 25-100 mg
MERSI
LUFTEN Tab. 25-100 mg
17
mg
Vial 9.75 mg/1.3 mL 7.50 mg/mL (IM)
dapat diulangi setiap
2 jam (max. 29.25
mg/h)
Tetes 1 mg/mL 1 mL = 20 tetes
18