Anda di halaman 1dari 17

Cara Memeriksa Dan Merawat Sistem Pengisian Pada

Motor
Cara Memeriksa Dan Merawat Sistem Pengisian Pada Motor – Untuk menentukan roda gigi
magnet dan generator AC dalam kondisi baik, voltase pengisian diukur dan pengisiannya
dievaluasi, pengevaluasian dibuat dengan mengukur nilai tahanan antara ke dua ujung terminal
dari kumparan generator, rectifier dan regulator.
Memeriksa kebocoran aki
(Ini dilakukan sebelum memeriksa lainnya) Matikan saklar pengapian, seperti ditunjukkan pada
ilustrasi, hubungkan tester antara terminal ( – ) battery dan kabel ( – ) jika jarum bergerak
melewati nilai standar, mungkin terjadi hubungan pendek pada sirkuit listrik tersebut.
Memeriksa roda gigi megnet dan generator pengisi AC
Memeriksa tegangan pengisian
Jika roda gigi magnet menggunakan tegangan regulator, ukurlah voltage DC ke terminal aki (ke
terminal ( + ) dan (-) dengan putaran mesin 5000 rpm, pastikan berada pada nilai standar (saklar
dimmer harus disetel pada posisi HI).
Untuk generator AC, ukur voltage DC antara terminal ( + ) dari relay starter atau terminal ( + )
aki dan ground pada putaran mesin 5000 rpm, pastikan berada pada nilai standar ( saklar dimmer
harus disetel pada posisi HI ). Nilai yang diukur harus sesuai dengan nilai standar ( saklar
dimmer harus disetel pada posisi HI ).
Memeriksa kumparan stator
Gunakan multi tester ukur nilai tahanan antara ke dua terminal, kumparan stator menggunakan
tegangan rendah tetapi punya kabel yang kuat, sehingga jarang rusak. Periksa sambungan-
sambungan yang disolder, hubungkan pendek dan masalah lainnya.
Memeriksa rectifier
Untuk rectifier ukur konduktivitas antara terminal-terminalnya gunakan multi tester. Tester harus
menunjukkan adanya hubungan satu polaritas searah, bila mesin dihidupkan tanpa battery,
tegangan listrik akan meningkat dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, jadi berhati-
hatilah.
Memeriksa regulator ( regulator tegangan )
 Pemeriksaan dengan menggunakan pocket tester
Periksalah konduktivitas antara terminal-terminal regulator dengan pembungkusnya,
dimana seharusnya tidak terjadi hubungan. Pemeriksaan ini harus dilakukan berulang kali
dengan menggunakan jarum pengetes ( + ) dan ( – ) secara bergantian.
 Pemeriksaan dengan menggunakan battery
Karena beberapa sirkuit listrik seperti tahanan dan dioda sender tidak dapat diperiksa
dengan menggunakan pocket tester, maka pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara
berikut ini. Hubungkan sebuah bohlam ( 3-10w ) ke battery dan periksalah dengan cara
mengikuti petunjuk, memang dengan cara ini tidak dapat mengetahui nilai tegangan
sebenarnya setidaknya bohlam yang digunakan menunjukkan nilai tegangan yang setara
atau lebih dari tegangan battery.
Memeriksa regulator rectifier
Regulator rectifier adalah gabungan dari sebuah regulator dan rectifier yang disatukan dalam satu
unit, gunakan pocket tester dan periksa konduktivitas dan nilai tahanan antara terminal-terminal
kabelnya.
Pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor perlu dilakukan secara berkala, atau pada saat terjadi
kesalahan pada sistem kelistrikan sepeda mototr terutama pada saat terdapat indikasi baterai mengalami
tegangan drop. Pada dasarnya secara umum pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor ini selalu
dilakukan pada saat dilakukan service rutin pada sepeda motor kita di bengkel resmi.
Tahapan Pemeriksaan Sistem Pengisian Sepeda Motor

Berikut beberapa tahap dalam pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor :


Pemeriksaan Kebocoran Arus

Periksalah baterai dari pengosongan diri yang berlebihan dengan cara memeriksa kebocoran arus ketika
semua beban pemakai tidak dinyalakan. Caranya seperti ditunjukkan dalam gambar.. lepas kabel minus
dari baterai kemudian rangkaikan Amper meter kabel berwarna merah hubungkan dengan minus baterai
dan warna hitam dengan ujung kabel yang terlepas. Selama mengukur jangan menghidupkan kunci
kontak kemudian bacalah hasil pengukuran.

Gambar 1. Pemeriksaan kebocoran arus

Hasil pengukuran yang baik adalah tidak ada arus mengalir dengan penunjukan amper meter 0 amper.

Bila ada/terbaca ada arus mengalir maka pada rangkaian ada kebocoran arus. Periksa bagian bagian
dari rangkaian dengan cara melepas satu persatu soketnya. apabila soket sedang terlepas arus tetap
terbaca berarti kebocoran bukan pada jalur soket yang dilepas. Dan sebaliknya apabila soket sedang
dilepas dan arus tidak mengalir lagi berarti pada rangkaian tersebut ada komponen atau kabel yang
hubung singkat.

Catatan :
Jangan menggunakan amper meter yang ukurannya lebih kecil dari arus yang semestinya,karena dapat
merusakkan alat ukur.
Pemeriksaan Tegangan Dan Arus Pengisian

Sebelum memulai pekerjaan ini lakukan pengecekan pada baterai (baterai harus dalam kondisi penuh )
dengan cara mengukur berat jenis elektrolit baterai dapat diketahui kondisi baterai yaitu berat jenis
elektrolit 1,28 kg/l pada 20 C tetapi bila baterai yang terpasang adalah baterai MF (Maintenance Free)
maka pengecekan ini tidak dapat dilakukan.Ukurlah besar arus pengisian dengan cata melihat gambar
diatas,yaitu dengan cara melepas sekring utama,pasanglah kabel hitam ampermeter pada sisi baterai
dan sisi merah pada sisi pemakai (kabel bodi) Lakukan Start dengan Kick Starter jangan menggunakan
elektrik starter karena akan merusakkan ampermeter.Setelah mesin hidup naikkan putaran mesin sesuai
spesifikasi merk dan type sepeda motor kemudian baca hasil pengkuran dan bandingkan dengan
spesifikasi arus yang dihasilkan dengan buku manual sepedamotor yang bersangkutan.Lakukan juga
seperti hal yang sama tetapi nyalakan lampu kepala.

Gambar 2. Pemeriksaan Tegangan dan Arus Pengisian

Pada saat yang bersamaan catat juga tegangan dengan voltmeter yaitu volt meter dihubungkan pada
terminal plus dan minus baterai.

Setelah melakukan pemeriksaan seperti diatas ,hasilnya dapat disimpulkan dibandingkan hal hal yang
umum terjadi pada system pengisian sepeda motor :
1. Tegangan melebihi tegangan jepit baterai (12Volt) dan arus yang mengalir kecil,hal ini
menunjukkan system pegisian normal.
2. Terjadi tegangan dan arus pengisian yang besar,ini menunjukkan pengisian tidak normal.

Ada kondisi lain yang terjadi pada saat melakukan pengukuran ini seperti dibawah ini berikut
kemungkinan penyebabnya.
1. Tegangan semakin tinggi dan arus semakin besar bila putarannya dinaikkan,kemungkinan
penyebabnya adalah usia baterai sudah tua atau pemasangan baterai yang tidak sesuai
kapasitasnya (terlalu besar)
2. Arus pengisian normal tetapi tegangan pengisian terlalutinggi jika putaran semakin tinggi, ke
mungkinan penyebabnya adala kerusakan pada regulator rectifier.
3. Tegangan pegisian terlalu rendah Arus pengisian terlalu kecil, kemungkinan penyebabnya adalah
kerusakan regulator rectifier (meregulasi terlalu rendah), atau kumparan generator rusak.
Pemeriksaan Kumparan Pengisian
Gambar 3. Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Pemeriksaan kumparan generator pembangkit dapat dilakukan melalui soket yang akan masuk ke
regulator berjumlah 4 pin.Lepas soket dari regulator dengan cara menekan pengunci soket dan menarik
keluar.

Ukur ujung pada ujung pin kabel berwarna hijau (G) pada sisi generator terhadap massa/bodi,hasilnya
harus ada kontinuitas hubungan/tanpa tahanan. Ukur ujung pin pada konektor kabel berwarna merah (R)
terhadap massa,hasilnya harus ada tegangan baterai.

Ukur pada ujung pin kabel berwarna putih (W) terhadap massa maka hasilnya harus ada tahanan
berkisar antara1,1 -1,2 ohm.
Pemeriksaan Regulator Rectifier

Bila Regulator rectifier rusak maka komponen tersebut tidak dapat diperbaiki, maka komponen tersebut
harus diganti baru.Adapun cara pemeriksaan bisa dilakukan dengan tahapan seperti yang dibahas
sebelumnya.Setelah diperiksa ternyata kesimpulan hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa regulator
rectifier rusak maka dapat dilakukan pengukuran kembali pada regulator untuk lebih meyakinkan bahwa
benar-benar regulator rectifier rusak. Untuk itu ada cara lain menguji regulator rectifier sebagai berikut :

Cara pemeriksaan :

Warna Kabel Pemeriksaan


Kabel Baterai (merah/putih atau merah) Harus ada tegangan antara kabel merah dengan massa
Kabel massa (hijau) Harus ada kontinuitas hubungan antara kabel hijau
dengan body.
Kabel pengisian (putih) Harus ada nilai tahanan sesuai standar
Kabel lampu penerangan jalan (kuning) Harus ada nilai tahanan sesuai standar

Setelah pemeriksaan selesai dan hasil pemeriksaan memenuhi syarat atau sama dengan kondisi yang
disebutkan pada tabel pemeriksaan tetapi hasil pengukuran tegangan pada sistem pengisian tidak sesuai
dengan ketentuan (14,5 Volt) maka gantilah regulator tersebut dengan yang baru.
Pemeriksaan Kumparan Pengisian
No Image Atribute Value

1 Title: Pemeriksaan Kumparan Pengisian

2 Upload by: Anak Otomotif

3 Upload date: December 15, 2016

4 Location: 2016/12/Pemeriksaan-Kumparan-Pengisian.jpg

5 Width: 359 Pixel

6 Height: 1059 Pixel

7 Description: Gambar Cara Pemeriksaan Kumparan Pengisian

Gambar pemeriksaan kumparan pengisian diatas adalah salah satu gambar dalam artikel pemeriksaan
sistem pengisian sepeda motor, kami harap dengan tampilan gambar yang lebih besar dapat dipahami
lebih jelas. Untuk melihat gambar lain dalam artikel pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor,
Anda dapat memilihnya dari bagian navigasi dibawah.

Tahapan Pemeriksaan Sistem Pengisian Sepeda Motor

No Image Atribute Value

1 Title: Tahapan Pemeriksaan Sistem Pengisian Sepeda Motor

2 Upload by: Anak Otomotif


No Image Atribute Value

3 Upload date: December 15, 2016

4 Location: 2016/12/Tahapan-Pemeriksaan-Sistem-Pengisian-Sepeda-Motor.jpg

5 Width: 504 Pixel

6 Height: 322 Pixel

7 Description: Gambar pemeriksaan kebocoran arus

Gambar tahapan pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor diatas adalah salah satu gambar
dalam artikel pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor, kami harap dengan tampilan gambar yang
lebih besar dapat dipahami lebih jelas. Untuk melihat gambar lain dalam artikel pemeriksaan sistem
pengisian sepeda motor, Anda dapat memilihnya dari bagian navigasi dibawah.

Pemeriksaan Tegangan Dan Arus Pengisian

No Image Atribute Value

1 Title: Pemeriksaan Tegangan Dan Arus Pengisian

2 Upload by: Anak Otomotif

3 Upload date: December 15, 2016

4 Location: 2016/12/Pemeriksaan-Tegangan-dan-arus-pengisian.jpg
No Image Atribute Value

5 Width: 555 Pixel

6 Height: 335 Pixel

7 Description: Gambar cara pemeriksaan tegangan dan arus pengisian

Gambar pemeriksaan tegangan dan arus pengisian diatas adalah salah satu gambar dalam
artikel pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor, kami harap dengan tampilan gambar yang lebih
besar dapat dipahami lebih jelas. Untuk melihat gambar lain dalam artikel pemeriksaan sistem
pengisian sepeda motor, Anda dapat memilihnya dari bagian navigasi dibawah.

SOAL-SOAL DAN JAWABAN SISTEM PENGISIAN


1. Supriadi
a. Berapa jumlah tegangan arus yang dihasilkan alternator?
Jawab:
Tegangan yang dihasilkan alternator adalah 13-14 volt.
b. Dampak pada alternator bila tegangan lebih dan kurang?
Jawab:
Dampak bila teganganyang dihasilkan rendah pada alternator adalah daya yang dihasilkan kurang,
sehingga pekerjaan sistem pengisian tidak berjalan dengan sempurna. Sedangkan bila tegangan yang
dihasilkan terlalu tinggi maka akan terjadinya kerusakan pada baterai terutama.

2. Mabel Xander N.
Apa yang dilakukan untuk mengecek regulator rectifier pada massa body agar tidak terjadi masalah?
Jawab:
Cara pertama lihat lampu headlamp raja, jika headlamp Raja tidak terang, bisa jadi salah satu
penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato lemot. Anda bisa mengakalinya dengan
melepas batasan arus di kiprok (kabel putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar harus
diganti dengan yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran mesin
tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi fungsi saklar standar King di stang
anda agar mudah untuk memutus & dan menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak
memakan arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo anda butuh untuk
menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan
tergantung kebutuhan anda. Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu
sign, taillamp, klakson kita gak nyala.

3. Yudi Krisdianto
Apa fungsi dari regulator rectifier selain penyearah arus?
Jawab:
Fungsi lain dari rectifier adalah sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC. Diode digunakan karena
baterai yang digunakan sebagai penampung tegangan hanya bisa diisi kembali (charge) dengan arus
yang sejenis yaitu arus DC, sedangkan lilitan stator justru menghasilkan arus AC. Sifat semikonduktor
yang unik mampu merubah arus AC menjadi arus DC sehingga alternator mampu mengisi kembali
tegangan baterai.

4. Janrico O.S
Mengapa diode mengubah arus AC ke DC dan bagaimana caranya?
Jawab:
Alasan mengapa diode mengubah arus AC ke DC adalah ‘penyearah’ dibuat dari diode, dimana diode
digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Caranya adalah dengan
menggunakan prinsip penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier) dan penyearah gelombang
penuh (full-wave rectifier).

5. Fatur R.
Apa bahan utama dari brush?
Jawab:
Bahan utama dari brush adalah karbon.

6. Lorentius
Cara kerja masing-masing komponen sistem pengisian dari baterai sampai ke baterai lagi!
Jawab:
A. Cara kerja pada saat kunci kontak ON dan mesin mati

Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil. Pada
waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibaatnya lampu jaadi
menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a. Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey - fusibel link - kunci kontak (IG switch) - sekring - terminal IG regulator - poin
PL1 - poin PL0 - terminal F regulator - terminal F altenator - brush - slip ring - rotor coil - brush -
terminal E alternator - massa body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus ini disebut arus medan (field
corrent).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) bateray - fusibel link - kunci kontak IG (IG sekring) - lampu CHG - terminal L regulator -
titik kontak P0 - titik kontak P1 - terminal E regulator - massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.

B. Cara kerja mesin dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.


Sudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/ voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan
neutral dipergunakan untuk voltage relay.karena itu lampu change jadi mati. Pada waktu yang sama
tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field corrent) yang ke rotor
dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage
regulator. Deminkian salah satu arus medan akan lewat menembus arus tidak menembus R, tergantung
pada keadaan tititk control PL0.

Catatan:
Bila gerakan P0 dari voltage relay, membuat hhubungan dengan titik kontak P 2. Maka pada sirkuit
sesudah dan sebelum lampu pengisian teganganya sama. Sehingga arus tidak mengalir ke lampu dan
akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing pristiwa sebagai berikut:
a) Tegangan neutral
Terminal N alternator - terminal N regulator - magnet coil dari voltage relay - terminla E regulator -
massa body.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relayakan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik P0 dari
P1 dan selanjutnya P0 akan bersatu dengan P2 dengan demikian lampu pengisian jadi mati.
b) Tegangan yang keluar (output voltage)
Terminal B alternator - terminal B regulator - titik kontak P2 - titik kontak P0 - maagnet coil dari voltage
regulator - terminal ER regulator - massa body.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik
kontak (point) PL0.
Dalam hal ini PL0 akan tertarik dari PL! sehingga pada kecepatan serdang PL0 akan mengambang (seperti
terlihat dalam gambar di atas).
c) Arus yang ke field (field current)
Terminal B altenator - IG switch - fuse - teminal IG regulator - poin PL1 - poin PL0 - resistor R -
teminal F regulator - terminal F alternator - rotor coil - terminal E alternator - massa body.
Dalam hal ini jumlah arus / tegangan Yng masuk rotor coil bias melalui 2 saluran.
Ø Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL0 dari PL1, maka arus yang ke rotor
coil akan melalui resistor. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coilpun kecil
(berkurang).
Ø Sedangkan kalau kemagnetan pada voltage regulator lemah dan PL 0 tidak tertarik dari PL1 maka arus
yang ke rotor coil akan tetap melalui point PL1 poin PL0. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus
yang masuk ke rotor coil akan normal kembali.
d) Output corrent
Terminal B alternator - batray dan beban - massa body.
C. Cara kerja mesin dari kecepatan sedang ke kecepatan tinggi

Bila putarn mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik. Dan gaya tarik dari
kemagnetankumparan voltageregulator menjadi lebih kuat.
Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus
(intermittenly). Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL0 dari voltage regulator kadang-kadang membuat
hubungan dengan kontak PL2.

Catatan:
Bika gerakan titik kontak PL0 pada pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL 2, field current
akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari voltange relay tidak akan terpisah dari point P2, sebab
tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adlah sebagai berikut:
I. Voltage neutral (tegangan netral)
Terminal N alternator - terminal N regulator - magnet coil dari voltage relay - terminal E - regulator -
massa body.
Arus ini juga sering disebut neutral voltage.
II. Out put voltage
Terminal B alternator - terminal B regulator - point P2 - point P0 - magnet coil dari N regulator -
terminal E regulator.
III. Tidak ada arus ke field current
Terminal B alternator - IG switch - fuse - terminal IG regulator - resistor - terminal F regulator -
terminal F alternator - rotor coil - atau - poin PL0 - poin P2 - ground - terminal E alternator -
massa.
Bila arus resistor mengalir terminal F regulator rotor coil massa. Akibatnya arus yang ke rotor ada. Tapi
kalau PL0nempel PL2 maka arus mengalir ke massa, sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
IV. Output current
Terminal B alternator - battray - massa.

7. Firly
a. Proses AC-DC pada stator!
Jawab:
Pada generator listri AC ini terdapat 2 buah stator. Kutub - kutub magnet yang berlawanan saling
dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan magnet. Di alam medan
magnet tersebut terdapat kumpran yang mudah berputar pada porosnya. Karena kumparan selalu
berputar, maka jumlah gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan juga selalu berubah - ubah. Sifat
dari arus listrik yang dihasilkan oleh generator listrik AC ini berjenis bolak - balik dengan bentuk seperti
gelombang; amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan kawat, dan luas
penampang kumparan; serta frekuensi gelombangnya sama dengan frekuensi putaran kumparan.

Cara kerja generator listrik DC mirip dengan cara kerja generator listri AC. Yang membedakan hanya
pada generator listrik DC ini menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa disebut dengan
komutator di bagian outputnya. Komutator ini memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke
rangkaian listrik berupa arus listri DC meskipun kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus
listrik AC.
b. Mengapa ujung kabel kumparan dijadikan satu?
Jawab:
Tujuannya adalah sebagai penyearah arus AC yang bekerja dengan maksimal.

8. Uzli
Ciri-ciri pengisian baik selain dilihat dari lampu CHG?
Jawab:
Aki soak dan banjir.
Setelah dipakai beberapa kali start tidak kuat. Setelah dipancing mau hidup tetapi setelah hidup lama
tetap tidak bisa dipakai start. Ada dua kemungkinan altenatornya rusak atau akinya yang rusak. Pastikan
dulu aki baik. Caranya aki di cas diluar dan pakai untuk menghidupkan mesin. Kalau mesin hidup dan
besoknya start mesin tidak mau hidup, tandanya akinya perlu ganti.

9. Aan Desi
a. Perbedaan AC dan DC pada sistem pengisian?
Jawab:
Perbedaan sistem AC dan sistem DC ada di komponen dan cara kerja sepul dan kiproknya. Untuk motor
yg menggunakan sistem AC, sepulnya biasanya terdiri dari dua bagian, sepul pengisian dan sepul lampu,
sementara kiproknya juga terbagi atas 2 jalur, jalur pengisian dan jalur lampu. Untuk motor yg
menggunakan sistem DC, biasanya komponen sepulnya merupakan 1 bagian utuh, yang semua
kumparannya digunakan untuk sistem pengisian. kiproknya pun hanya meregulasi 1 jalur, yaitu jalur
pengisian saja. Perbedaan komponen dan cara kerja sepul dan kiprok pada sistem AC dan DC
menyebabkan perbedaan di cara kerja lampu, terutama lampu depan. di motor dengan sistem AC, lampu
motor akan redup-terang tergantung putaran mesin, makin tinggi putaran mesin maka arus yg dihasilkan
sepul makin besar dan lampu pun makin terang. sementara itu di motor dengan sistem DC lampu depan
motor bisa menyala stabil tanpa terang-redup karena arusnya diambil dari aki.

Selain itu, ada juga komponen pengapian yang menggunakan sistem full-AC, sistem full-DC, maupun
hybrid antara keduanya. untuk yg sistemnya full AC biasanya lebih bagus di putaran tingginya karena
tegangan yg diterima dan dihasilkan CDI juga semakin besar seiring semakin tingginya putaran mesin.
Untuk CDI full DC (biasa disebut DC-CDI) biasanya dirancang untuk mengejar efisiensi konsumsi bensin
terbaik karen pangapiannya konstan, pengaturannya diatur dari komponen yg memiliki memori yg
menyimpan data dan set aturan diantaranya untuk rpm A pengapiannya A derajat, rpm B pengapiannya
B derajat, dst. Untuk CDI sistem hibrid, biasanya untuk rpm rendah mengandalkan arus dari aki (konstan,
sistem DC) untuk mengejar efisiensi, tapi saat mesin memasuki rpm tinggi CDI akan dipasok arus dari
sepul (variabel, sistem AC) untuk mengejar performa maksimal.

b. Perbedaan laju arus pada alternator ke regulator pada tegangan tinggi?


Jawab:
Regulator mengatur pengaliran arus ke rotor coil dengan menarik dan membebaskan titik kontak sesuai
dengan tegangan yang diberikan ke regulator coil. Pada saat alternator berputar dengan rpm rendah dan
tegangan stator coil lebih rendah dari tegangan baterai, titik kontak yang bergerak akan berhubungan
dengan P1, sehingga arus dari baterai akan mengalir ke rotor coil melalui P. dalam hal ini, jika alternator
berputar dengan rpm tinggi, tegangan pada stator coil naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini
dialirkan ke regulator coil sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih besar maka P1 akan terputus.

Pada saat titik kontak menjauhi P1 arus yang ke rotor coil melalui resistor R dan intensitasnya menurun.
Jika arus mengalir ke rotor coil berkurang, maka tegangan yang dibangkitkan pada stator coil berkurang
dan mengakibatkan gaya tarik pada kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali
berhubungan dengan P1. Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan yang
dibangkitkan oleh stator coil akan naik memperkuat gaya tarik pada regulator coil sehingga
menghubungkan titik kontak berhubungan dengan P2. Akibatnya arus yang melalui resistor akan
mengalir ke P2 dan tidak ke rotor coil. Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil, stator tidak
ada arus yang mengalir ke rotor coil . stator tidak dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga
tegangan alternator turun dan hubungan titik kontak P2 terputus. Sekali lagi tegangan alternator akan
naik dan lengan kontak akan tertarik.
10. Reni Yolanda
Alternator tidak menghasilkan arus, apa penyebabnya?
Jawab:
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator, karena cepat aus.
Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas
yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan
listrik yang dihasilkan altenator menurun.

11. Rudini
a. Apa penyebab baterai mati?
Jawab:
- Mengemudi dengan jarak pendek
- Suhu yang ekstrim
- Perangkat pada mobil
- Korosi atau karat
- Usia aki
b. Cara mengetes altenator?
Jawab:
- Cara pengujian alternator bag 1, sebagai berikut:

 Posisikan Multimeter dalam mode DC Volt dan hidupkan mesin mobil anda
 Periksa tegangan/voltase baterai dengan cara tempelkan Lead merah di pull baterai (+) dan Lead hitam
di pull baterai (-)
 Multimeter anda akan menampilkan salah satu dari dua hasil berikut:
 Normal 13.5 - 14.5 Volt DC
 Atau 12.5 kebawah saat mesin hidup
 Langkah berikutnya akan menyebabkan muatan listrik pada Alternator dan selanjutnya akan
mengkonfirmasi bahwa pengisian itu baik atau tidak. Anda harus menghidupkan setiap aksesories di
dalam kendaraan, nyalakan A/C atau heater yang tinggi, hidupkan whiper kaca depan, nyalakan lampu
depan, hidupkan semua aksesories yang berhubungan dengan listrik baik didalam mobil maupun diluar
mobil
 Saat anda menghidupkan semua aksesories, perhatikan pembacaan tegangan pada multimeter. Ini yang
akan terjadi, anda akan mendapatkan salah satu dari dua hasil berikut:
 Multimeter akan menunjukkan 13,5 - 14,5 Volt DC. Itu berarti Alternator dalam kondisi bagus
dan normal
 Multimeter akan menunjukkan 12,5 Volt DC dan tegangan ini akan menurun jika anda menyalakan lebih
banyak lagi aksesories mobil.

- Pengujian alternator bag. 2


Coba lihat kabel besar yang menempel pada alternator yang dipasang dengan baut adalah salah satu
yang memberikan muatan alternator untuk mengisi baterai dan sisanya ke kendaraan. kabel (sirkuit)
dilindungi link fusibel inline (sekering tabung) dalam model lama dan fuse plastik (sekering tancep)
dimodel baru. Jika sekering putus maka alternator tidak akan mengisi baterai. Fuse ini terletak
dikomparasi mesin dan biasanya terletak di solenoid motor starter (coba dilihat pada buku manual
kendaraan anda untuk memastikan posisi letak fuse). Test ini akan membantu anda untuk menentukan
apakah fuse terbakar/putus atau tidak, dengan tes tahanan (ohm) yang sederhana. Tes ini juga dikenal
sebagai Test continuity, ini yang anda harus lakukan:
 Lepas kabel negatif baterai dari pull baterai (-). tinggalkan kabel positif yang menempel pada pull baterai
positif
 Setelah melepas kabel negatif, posisikan multimeter pada modus tahanan (ohm)
 Tempelkan Lead hitam pada multimeter ke kabel alternator yang berdiameter besar
 Dan tempelkan Lead merah ke positif baterai
 Test ini akan menghasilkan salah satu dari hasil berikut :
 Jika sekering putus maka multimeter akan menunjukan angka 0
 Jika sekering masih bagus/tidak putus, multimeter akan menunjukkan tahanan sebesar 5 ohm atau kurang
12. Yoleu A.
a. Berapa arus dan tegangan per putaran pada alternator?
Jawab:
Jumlah arus dan tegangan yang dihasilkan alternator per putaran adalah sekitar 35 sampai 40 ampere.
b. Medan arus magnet yang dirubah?
Jawab:
arus diubah dari AC menjadi DC

13. Wisnu H.
a. Jika lampu indicator hidup terus, apa komponen yang rusak?
Jawab:
Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda terjadi masalah pada sistem
pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.Pada prinsipnya pasokan dan
kebutuhan listrik harus setara. Energi listrik yang dihasilkan alternator ini harus sesuai dengan beban
listrik yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2 volt.
Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah atau di atas angka tersebut. Jika pasokan listrik di
bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt disebut
overcharge.

b. Ciri pengisian pada baterai kering dan basah dengan benar!


Jawab:
Aki Basah
Aki basah dapat dilihat dari bentuk fisiknya yang dapat terlihat deretan tutup untuk mengisi air pada
bagian atasnya, ada juga saluran pernafasan guna membuang uap air dan chasingnya yang transparan
berguna untuk melihat permukaan elektrolit yang ada dalam aki yang berisi asam sulfat atau bahasa
kimianya H2SO4, sementara bahasa sehari hari disebut aki sir (zout zuur). Ya karena memang aki basah
memerlukan perawatan lebih dibanding aki MF (aki kering), jadi kondisi air aki harus selalu dijaga jangan
sampai permukaan air berada dibawah tanda LOWER LEVEL, jika sudah berada pada level bawah
maka harus segera ditambah air murni (air aki yang kemasan botol biru) sampai batas UPPER LEVEL
yaitu batas paling atas untuk posisi pengisian air. Kondisi air yang kurang dapat menyebabkan aki tidak
bekerja secara optimal dan bila di biarkan lama kelamaan aki menjadi rusak. Air aki dapat berkurang
dikarenakan oleh pemakaian yang ekstra berat seperti saat starter atau saat pengisian (charging)
ditambah suhu dari sekitar mesin yang tinggi, kondisi ini membuat suhu aki meningkat dan air aki akan
menguap. Pemeriksaan berkala untuk menjaga permukaan air mutlak dilakukan misalnya sebulan sekali
untuk memeriksa tinggi level air.

Aki Kering
Aki kering atau yang lebih tepatnya adalah aki MF ( aki bebas perawatan ) terlihat dengan bentuk fisiknya
berwarna gelap/hitam, pada bagian atasnya bersih tanpa terlihat deretan tutup pengisi air aki, juga tidak
ada saluran nafas yang terdapat pada chasingnya. Ada dua jenis aki MF menurut bahan elektrolitnya,
yaitu jika membeli aki baru ada yang perlu mengisi terlebih dahulu cairan elektrolitnya sebelum dipakai,
pengisian ini dilakukan hanya sekali saja saat aki baru dibeli, dan ada pula yang benar benar kita tidak
melakukan apa apa jadi tinggal dipasang saja pada kendaraan. Pada aki MF yang kedua biasanya
elektrolitnya berupa gel untuk menghindari dari penguapan cairan. Dengan aki jenis MF ini kita terbebas
dari ritual pemeriksaan kondisi permukaan air, paling paling entah 3 atau 4 bulan sekali kita cek serta
dibersihkan dari kotoran yang menempel pada terminal positip dan negatip dari aki tersebut supaya
kontak penyambungan bekerja optimal. Aki MF mempunyai harga yang lebih tinggi dibanding aki basah,
hal ini wajar mengingat teknologi yang digunakannyapun berbeda serta kemudahan dalam
penggunaannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan aki MF ini yaitu cara charging atau
cara pengisian aki dimana arus pengisian yang baik adalah sepersepuluh dari kapasitas aki. Contohnya
Aki dengan kapasitas 5Ah (5 Amper per jam) arus pengisiannya adalah 0.5 Amper selama sekitar 10 jam.
Bisa juga dilakukan pengisian dengan cara cepat misalnya ingin sekitar 5 jam saja berarti arus pengisian
sebesar 1 Amper. Untuk sistim pengisian dengan cara cepat, charger harus dapat berhenti mengisi
secara otomatis apabila kondisi aki telah penuh. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu aki tidak panas,
jika suhu aki panas akan berakibat rusaknya aki karena terjadi pengeringan elektrolit dengan cepat atau
bila panas sangat berlebihan aki dapat meledak karena aki jenis ini tidak mempunyai saluran
pernapasan. Maka pada aki MF pada kemasan biasanya tertulis petunjuk arus pengisian yang
dianjurkan. Hal yang berbeda dengan aki basah yang tidak tertulis petunjuk arus pengisiannya.

14. Budi S.
2 sistem pengisian dan cara kerjanya!
Jawab:
Sistempengisian dengan arusyang ke field coil dan arus lampu ke charge:
a. Arus yang ke field coil
Terminal(+)baterai→fusible link→kunci kontak (IG switch)→sekering→terminal IG regulator→point
PL→point PL→terminal F regulator→terminal F alternator→brush→slip ring→rotor coiil→slip
ring→brush→terminal E alternator→massa→bodi.
Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field
current).
b. Arus ke lampu charge
Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal
L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.
Akibatnya lampu charge akan menyala.

15. Wulan
Jelaskan sistem alur listrik dari alternator!
Jawab:
Bila pada generator DC sebuah penghantar dibentuk “U”, di ujung penghantar dipasang komutator, pada
komutator menempel sikat. Sikat “A” merupakan sikat positip dan sikat “B” adalah sikat negatip, maka
pada generator AC (altenator) kedua ujung penghantar dihubungkan ke slip ring dan jenis sikat sudah
tidak jelas karena berubah ubah sesuai posisi penghantar. Saat penghantar diputar maka penghantar
tersebut akan memotong medan magnet sehingga menghasilkan induksi elektromagnetik. Arah arus
yang dihasilkan akan berubah-ubah, pada posisi (1) arah arus menuju sikat “A”, namun pada posisi (2)
arah arus berubah menuju sikat “B”. Perubahan tersebut dapat digambarkan dalam fungsi gelombang
sinus.

16. M. Rino S.
Bagaimana cara melakukan pengujian tanpa beban di terminal B?
Jawab:
a. menghubungan terminal negatif baterai dengan body motor starter
b. Menghubungkan terminal positif baterai dengan terminal 30 motor starter (biasanya baut terminal 30
lebih panjang dibanding dengan baut terminal C)
c. Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan terminal
d. Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan terlempar dilanjutkan
dengan berputar.

17. Hendri I.
Giagnosis pada stator!
Jawab:
Deteksi dini hubung singkat pada belitan saat motor beroperasi akan mencegah kerusakan berikutnya
pada belitan yang saling berdekatan, inti stator, mengurangi biaya reparasi dan memperpanjang usia
motor. Oleh karena itu deteksi kerusakan motor induksi mendapat perhatian lebih beberapa tahun
belakangan. Hubungan singkat pada belitan menyebabkan penurunan jumlah belitan ekuivalen pada
motor. Hal ini menyebabkan penurunan kecepatan dan peningkatan panas pada inti karena penambahan
rugi-rugi I2R. Peningkatan panas membuat suhu belitan stator meningkat sehingga berakibat pada
penurunan perkiraan umur isolasi belitan. Kegagalan isolasi pada belitan stator akan mengakibatkan
tambahan hubung singkat pada belitan tambahan kenaikan temperature, dan semakin memperpendek
umur isolasi belitan. Selanjutnya, akan menyebabkan kerusakan pada belitan yang berdekatan bahkan
menyebabkan motor gagal beroperasi.

18. Aji P.
Apabila penggunaan jumlah listrik lebih besar dari alternator akan menyebabkan?
Jawab:
Penggunaan jumlah arus listrik yang lebih besar dari alternator dapat menyebabkan umur alternator
menjadi pendek. Adapun baterai ikut rusak.

19. Trisnu
Jenis alternator berdasarkan konstruksi dan jenis sistemnya serta pemakaiannya di mana?
Jawab:
1. Alternator tipe A
2. Alternator tipe B
3. Alternator tipe M
Alternator tipe A
Ciri-ciri alternator tipe A:
1. Alternator mempunyai 3 terminal keluar yaitu terminal B, IG dan L.
2. Pemasangan lampu indicator memerlukan relay.
3. Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4. IC Regulator menempel diluar.
5. IC regulator menggunakan 2 buah transitor.
6. Sudah jarang digunakan.

Alternator dengan IC Regulator Tipe A


Alternator tipe B
Ciri-ciri alternator tipe B:

1. Alternator mempunyai 4 terminal keluar yaitu terminal B, IG , L dan S.


2. Pemasangan lampu indicator memerlukan relay.
3. Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4. IC Regulator berada di dalam frame.
5. IC regulator terdiri dari rangkaian A ditambah dengan rangkaian deteksi tegangan (S).

Alternator dengan IC Regulator Tipe B


Alternator tipe M
ciri-ciri alternator tipe M:
1. Alternator mempunyai 4 terminal keluar yaitu terminal B, IG , L dan S.
2. Pemasangan lampu indicator tidak lagi memerlukan relay.
3. Terminal yang berhubungan IC dengan alternator adalah terminal F,E,S dan L.
4. IC Regulator berada di dalam frame.
5. IC regulator merupakan Monolitic Intergrated Circuit (MIC).
6. Konctruksi lebih kompak, penggantian sikat lebih mudah.

20. Yasrico A.
Cara kerja baterai kering dan basah dan komponennya!
Jawab:
Aki kering maupun basah memiliki prinsip kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi, substitusi
dimungkinkan terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan
sistem yang ada.

Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara
dialirkan listrik DC, dimana kutup positif battery dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif
dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total
yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC,
dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan
seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 =
Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan
secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung
juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut.

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu: 1.
Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada
pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang
menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H)
pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai
cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai
yang terisi penuh).

21. Mirwanto
a. Bagian mana dari regulator yang bekerja?
Jawab:
Optocoupler merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR /
Transistor / IC power pada bagian power supply.
b. Apa alasan alternator digunakan pada sistem pengisian?
Jawab:
Alternator (arus AC) merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik dari mesin
menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor
dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh
diode. Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk mengisi baterai dan juga untuk memberikan
arus bagi keperluan lain dalam kendaraan bermotor.

22. Tri S.
a. Didapat dari mana 12 pada kumpara 3 lilitan?
Jawab:
Jarak antar ujung-ujung permulaan kumparan-kumparan fasa = 2/3 x 180=120 derajat listrik

b. Jelaskan kegunaan alternator tester.


Jawab:
fungsi alternator untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin.

Anda mungkin juga menyukai