UTS D3 Pajak Sem IV 2019 Web
UTS D3 Pajak Sem IV 2019 Web
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga tim kami mampu menyelesaikan kompilasi dan ringkasan materi yang
berjudul “SIMULTAX Edisi UTS”, sebagai salah satu suplemen keambiestan mahasiswa PKN
Tim kami menyadari bahwa kompilasi dan ringkasan materi ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak.
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu (abang-abang fotokopi, warung
Dalam kompilasi dan ringkasan materi ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan.
Semoga kompilasi dan ringkasan materi ini bermanfaat dan dapat dijadikan referensi para
pembaca.
Tim Simultax
AKM II ...................................................................................................................................................... 5
PERTEMUAN 1-2
1. Penerbitan
• Merupakan janji untuk membayar: jumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang
ditentukan, ditambah bunga periodik pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh
• Suku Bunga
1) Stated, coupon, or nominal rate: suku bunga yang tertulis dalam ketentuan
pemegang obligasi.
2) Market rate or effective yield: suku bunga pasar yang digunakan untuk
mengetahui berapa interest expense yang seharusnya dicatat untuk tiap kali
pembayaran bunga.
3) Rumus:
➢ Apabila obligasi diterbitkan pada nilai par (nilai nominal), maka tidak ada
= 747,260 + 252,740
= 1,000,000
Cash 60,000
pada 1 Januari 2015 yang jatuh tempo pada 1 Januari 2020. Bunga dibayarkan
setiap 1 Januari dan 1 Juli. Suku bunga pasar untuk obligasi sejenis adalah
10%
= 61,391 + 30,887
Cash 4,000
➢ Pembeli obligasi akan membayar kepada penjual bunga obligasi yang terutang
penerbitan
bunga yang tertera pada kupon 12% dibayarkan setiap 1 Januari dan 1 Juli.
Cash 12,000
Cash 36,000
bunga.
bunga yang tertera pada kupon 12% dibayarkan setiap 1 Januari dan 1 Juli.
= 447,732 + 182,725
2
600,000 x 12% x 12 = 12,000
Jurnal:
Cash 12,000
4
= 10% x 630,457 x 12
= 21,015
4
Interest paid = stated rate x face value x 12
4
= 12% x 600,000 x 12
= 24,000
= 2,985
Jurnal:
Cash 36,000
Akuntansi untuk wesel (notes) dan obligasi (bonds) sangat mirip. Seperti obligasi,
wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan,
di mana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama
Contoh: Wesel senilai €100,000, 4 tahun, 10% dari nilai nominal diterbitkan oleh
Scandinavian Import kepada Bigelow Corp pada tanggal 1 Januari 2015, dan
Cash 10,000
➢ Contoh: Turtle Cove menerbitkan wesel tanpa bunga berjangka waktu 3 tahun
senilai $10,000 kepada Jeremiah Company. Suku bunga implisit yang sama
dengan total kas yang dibayarkan ($10,000 pada saat jatuh tempo) untuk nilai
sekarang dari arus kas masa depan ($ 7,721.80 kas yang dihasilkan pada
Cash 7,721.80
Turtle Cove mencatat beban bunga untuk tahun ke-1 sebagai berikut:
• Wesel Berbunga
Contoh: Marie Co. menerbitkan wesel senilai €10,000, jangka waktu 3 tahun
dengan bunga 10% kepada Morgan Corp. Suku bunga pasar untuk wesel dengan
= 7,118 + 2,402
= 9,520
Cash 9,520
Cash 1,000
Pada saat perolehan kembali, premi atau diskon yang belum diamortisasi
Obligasi ini akan jatuh tempo dalam 5 tahun. Obligasi memiliki nilai nominal
= 61,391 + 30,887
= 92,278
2
Interest Paid = 4% x 100,000 x 6 = 1,333
Cash 101,000
➢ Kreditor harus memperhitungkan aset non tunai atau bunga ekuitas yang
➢ Debitur mengakui keuntungan yang sama dengan selisih lebih dari carrying
amount utang dengan nilai wajar aset atau ekuitas yang ditukar (laba).
Bonn menginvestasikan uang ini pada bangunan Real Estate. Namun, karena
Hamburg Bank setuju untuk menerima Real Estate dengan nilai wajar (fair
sebagai berikut:
➢ Contoh 2: Hamburg Bank setuju untuk menerima 320,000 saham biasa (€10
par) yang memiliki nilai wajar €16,000,000 untuk melunasi pinjaman Bonn
• Modification of terms
adalah 15 persen.
= 5,145,750 + 2,055,586
= 7,201,336
• Perusahaan memiliki opsi untuk mencatat nilai wajar dalam akun mereka untuk
sebagian besar aset dan liabilitas keuangan, termasuk obligasi dan wesel bayar.
• IASB percaya bahwa pengukuran nilai wajar untuk instrumen keuangan, termasuk
liabilitas keuangan, memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami
nilai nominal pada 1 Mei 2015. Edmonds memilih opsi nilai wajar untuk obligasi
ini. Pada 31 Desember 2015, nilai obligasi sekarang €480,000 karena suku
PERTEMUAN 3-4
A. Komponen Ekuitas
berikut:
• Share capital.
• Share premium.
• Retained earnings.
• Treasury shares.
5. Penerbitan Saham
- Share Premium
➢ Apabila tidak ada par value namun ada stated value, maka saham tersebut
diotorisasi tanpa nilai nominal. Jika Video Electronics mengeluarkan 500 saham
dengan menerima kas sebesar €10 per saham, jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Cash 5,000
Video Electronics mengeluarkan 500 saham lainnya seharga €11 per saham,
jurnalnya:
Cash 5,500
stated value. Jika sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 saham dengan stated
Cash 15,000
dengan nilai nominal $10 dan 100 lembar saham preferen dengan nilai nominal
$50 dengan jumlah sekaligus (lump sum) $13,500. Saham biasa memiliki nilai
pasar $20 per saham, dan saham preferen memiliki nilai pasar $90 per saham.
Proportional
Method
Cash 13,500
dengan nilai nominal $10 dan 100 lembar saham preferen dengan nilai nominal
pasar $20 per lembar, dan nilai pasar saham preferen tidak diketahui.
Incremental
Method
Cash 13,500
➢ General Rule: Perusahaan harus mencatat saham yang diterbitkan untuk jasa
atau properti selain uang tunai pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima.
Jika nilai wajar barang atau jasa tidak dapat diukur dengan andal, gunakan nilai
mencatat penerbitan 10.000 saham dengan nilai nominal €10 untuk paten bagi
Marlowe Company
1. Marlowe tidak dapat dengan mudah menentukan nilai wajar dari paten,
Patent 140,000
2. Marlowe tidak dapat dengan mudah menentukan nilai wajar saham, tetap
3. Marlowe tidak dapat dengan mudah menentukan nilai wajar saham atau
nilai wajar paten. Konsultan independen menilai paten ini sebesar €125,000
Patent 125,000
- pajak,
➢ Ilustrasi: Pacific Company menerbitkan 100.000 saham biasa dengan nilai par
$1, seharga $10 per saham. Selain itu, memiliki laba ditahan (retained
10.000 sahamnya dengan harga $11 per saham. Pacific mencatat reakuisisi
sebagai berikut:
Contoh: Pacific membeli 10.000 saham treasuri dengan harga $11 per saham.
Saham tersebut kemudian dijual sebanyak 1.000 saham seharga $15 per
Cash 15,000
Cash 8,000
Cash 8,000
C. Dividen
lancar.
• Ilustrasi: Roadway Freight Corp pada 10 Juni mengumumkan dividen tunai 50 sen
per saham dengan 1,8 juta saham yang dibayarkan pada 16 Juli kepada semua
Cash 900,000
9. Dividen Properti
dividen properti pada 28 Desember 2014, untuk dibagikan pada 30 Januari 2015,
kepada pemegang saham yang tercatat pada 15 Januari 2015. Pada tanggal
deklarasi, surat berharga memiliki nilai wajar HK $ 2.000.000. Tsen membuat entri
berikut:
• Setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal
sebagai berikut:
Cash 1,200,000
Ilustrasi: Vine Corporation memiliki 1.000 saham beredar dengan nilai nominal saham
biasa £1 dan laba ditahan sebesar £50,000. Jika Vine mengumumkan dividen saham
10%, ia menerbitkan 100 saham tambahan kepada pemegang saham saat ini. Jika
nilai wajar saham pada saat dividen saham adalah £ 8 per saham, jurnalnya adalah:
PERTEMUAN 5
D. Dilutive Securities
instrumen majemuk.
• Contoh: Roche Group (CHE) menerbitkan 2.000 obligasi konversi pada awal 2019.
Obligasi tersebut memiliki jangka waktu 4 tahun dengan tingkat bunga 6% dan
tahun pada tanggal 31 Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 250
saham biasa dengan nilai nominal €1. Tingkat suku bunga pasar untuk utang non-
= 1,416,860 + 388,766
= 1,805,626
= 194,374
Cash 2,000,000
dikonversi pada saat jatuh tempo, Roche membuat entri berikut untuk
Cash 2,000,000
− Dikonversi Saat Jatuh Tempo. Jika obligasi dikonversi pada saat jatuh
Jumlah ini didasarkan pada perhitungan nilai sekarang dari obligasi yang
tidak dapat dikonversi dengan jangka waktu dua tahun (yang sesuai dengan
waktu yang dipersingkat menjadi jatuh tempo dari obligasi yang dibeli
kembali.)
Cash 1,965,000
• Induced Conversion
➢ Pemanis ini dicatat sebagai pengeluaran (expense) periode saat ini sebesar
nilai wajar dari sekuritas tambahan atau pertimbangan lain yang diberikan
Cash 80,000
• Ketika saham preferensi dikonversi atau dibeli kembali, tidak ada keuntungan
memiliki nilai nominal €1 per saham. Saham dijual dengan harga €200 per saham.
• Ilustrasi: Jika setiap saham selanjutnya dikonversi menjadi 25 lembar saham biasa
(nilai nominal €2) yang memiliki nilai wajar €410,000, entri jurnal untuk mencatat
• Ilustrasi: Jika saham preference convertibe tersebut dibeli kembali dengan nilai
Cash 410,000
*Setiap kelebihan yang dibayarkan di atas nilai buku dari saham preferensi
• Warrant yang diterbitkan dengan sekuritas lain pada dasarnya adalah opsi jangka
membeli 1 saham biasa (nilai nominal €5) seharga €25. Pada saat itu, saham
biasa dari Siemens dijual dengan harga sekitar €30. Waran ini memungkinkan
€10,000,000) dengan yield 83⁄4 (sedikit lebih rendah dari harga yang berlaku
saat itu). Dalam contoh ini, Siemens mampu menjual obligasi plus waran
PV Obligasi (9,707,852)
Cash 10,200,000
→ memberikan opsi kepada karyawan untuk membeli saham biasa dengan harga
• Share Option
menggunakan opsi kapan saja selama 10 tahun ke depan. Harga opsi per
saham adalah ¥6,000, dan harga pasar saham pada tanggal pemberian
adalah ¥7,000 per saham. Agar ilustrasi ini sederhana, asumsikan bahwa
model penentuan harga opsi nilai wajar menentukan total biaya kompensasi
➢ Asumsikan bahwa masa manfaat yang diharapkan adalah dua tahun, dimulai
dari tanggal pemberian. Chen akan mencatat transaksi yang terkait dengan
*22,000,000 / 2 tahun
➢ Penggunaan. Jika eksekutif Chen menggunakan 2.000 dari 10.000 opsi (20
persen dari opsi) pada 1 Juni 2022 (tiga tahun lima bulan setelah tanggal
Jan. 1, 2029
*(¥22,000,000 x 80%)
• Restricted Shares
dan tunduk pada perjanjian bahwa saham tidak dapat dijual, ditransfer, atau
tersebut).
memiliki nilai wajar $20 per saham pada 1 Januari 2019. Informasi tambahan
- Periode layanan terkait dengan saham yang dibatasi adalah lima tahun.
lima tahun.
Asumsikan bahwa DeGeorge pergi pada 3 Februari 2021 (sebelum biaya apa
pun dicatat selama 2021). Entri untuk mencatat peristiwa ini adalah sebagai
berikut:
periode layanan.
ketentuan program, karyawan berhak untuk membeli 100 saham biasa (nilai
tertimbang dari saham pada tanggal pembelian adalah £30 per saham, dan
Ilustrasi: Franks Inc. memiliki perubahan dalam saham biasa selama satu tahun
sebagai berikut
• Ketika dividen saham atau share split terjadi, perusahaan perlu menyatakan
Pada 1 Juni dibagikan share dividen, sehingga kita perlu restatement jumlah saham
Ilustrasi: Mayfield Ltd. memiliki laba bersih sebesar £210,000 untuk tahun itu dan
jumlah rata-rata tertimbang dari saham biasa yang beredar selama periode
100.000 saham. Perusahaan memiliki dua obligasi konversi yang beredar. Salah
satunya adalah obligasi 6% dijual at 100 (total £1,000,000) pada tahun sebelumnya
terkait dengan komponen kewajiban dari obligasi konversi ini adalah £62,000. Yang
lainnya adalah obligasi 7% dijual at 100 (total £1,000,000) pada 1 April tahun
berjalan dan dikonversi menjadi 32.000 saham biasa. Beban bunga untuk tahun
berjalan terkait dengan komponen kewajiban dari obligasi konversi ini adalah
Ilustrasi (EPS dengan Saham Preferensi): Pada 1 Januari 2019, Lund Company
€100 saham preferensi dapat dikonversi menjadi 5 saham biasa. Laba bersih Lund
pada 2019 adalah €240,000, dan tarif pajaknya adalah 40%. Perusahaan ini
3 saham biasa.
Antidilutive karena efek yang ditimbulkan pada EPS dari sekuritas tersebut
Ilustrasi: Kubitz Industries memiliki laba bersih untuk periode ini ₴220,000. Jumlah
rata-rata saham yang beredar untuk periode tersebut adalah 100.000 saham. Oleh
karena itu, Basic EPS adalah ₴2.20. Jumlah rata-rata saham terkait dengan opsi
yang beredar (walaupun tidak dapat dieksekusi saat ini), dengan harga opsi ₴20
per saham, adalah 5.000 saham. Harga pasar rata-rata saham biasa selama tahun
F. Debt Investments
Debt Investments ditandai dengan pembayaran secara kontraktual pada tanggal tertentu
pokok dan bunga atas jumlah pokok yang belum dibayar. Perusahaan mengelompokkan
tersebut jatuh tempo pada 1 Januari 2024, yield sebesar 10%; bunga dibayarkan
setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Robinson mencatat investasi sebagai berikut:
1 Januari 2019
Cash 92,278
Cash 4,000
• Penjualan
99¾ ditambah bunga yang masih harus dibayar (accrued interest). Robinson
Jurnalnya:
Januari 2019, dengan bunga dibayarkan pada 1 Juli dan 1 Januari. Obligasi dijual
seharga £108,111, yang menghasilkan premi obligasi sebesar £8,111 dan suku
Cash 108,111
Cash 5,000
Illustration (Single Security): Untuk menerapkan metode nilai wajar (fair value
method) pada investasi utang ini, asumsikan pada tanggal 31 Desember 2019 nilai
mencatat kerugian:
Ilustrasi: Webb AG menjual obligasi Watson pada 1 Juli 2020, seharga £90,000,
Cash 90,000
• Unrealized holding gain or loss adalah perubahan bersih nilai wajar sekuritas
dari satu periode ke periode lain, tidak termasuk pendapatan dividen atau bunga
mencatat trading securities ini at cost di akun Debt Investments. Ini adalah
Ilustrasi: Hardy AG membeli obligasi yang diterbitkan oleh Bank Sentral Jerman.
Hardy berencana untuk menahan investasi utang hingga jatuh tempo dalam lima
tahun. Pada tanggal 31 Desember 2019, amortized cost dari investasi ini adalah
€100,000; nilai wajarnya pada adalah €113,000. Jika Hardy memilih fair value option
untuk memperhitungkan investasi ini, jurnal yang dibuat pada 31 Desember 2019
adalah sbb:
G. Equity Investment
untuk diperdagangkan.
Cash 718,550
Cash 4,200
mencatat perubahan nilai wajar dan mencatat keuntungan atau kerugian sbb:
Pada 23 Januari 2020, Republic menjual semua saham biasa Burberry, menerima
€287,220:
Cash 287,220
Hawthorne Company seharga €20,75 per saham (total biaya €20,750). Investasi
tersebut mewakili kurang dari 20% bunga. Jurnal saat pembelian adalah sbb:
Cash 20,750
berikut:
Cash 450
• Investasi (langsung atau tidak langsung) sebesar 20 persen atau lebih dari saham
terhadap investee.
Controlling Interest- Ketika satu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50
jangka panjang.
H. Impairment of Value
• Ilustrasi: Pada tanggal 31 Desember 2018, Mayhew Ltd. memiliki investasi hutang
di Bao Group, dibeli seharga ¥200,000 (dalam ribuan). Investasi ini memiliki jangka
waktu 4 tahun, dengan pembayaran bunga tahunan sebesa 10%, dibayarkan pada
akhir setiap tahun (historical effective-interest rate adalah 10%). Investasi utang ini
bahwa risiko kredit Bao telah menurun secara signifikan. Oleh karena itu Mayhew
Juli 2019, seharga €1,000,000 (nilai nominalnya). Investasi utang memiliki tingkat
bunga 7 persen dan tanggal jatuh tempo 1 Juli 2024. Pada tanggal 31 Desember
2019, nilai wajar investasi telah turun menjadi €960,000, karena kenaikan suku
bunga pasar. Entri untuk mencatat investasi utang ini pada 2019 adalah sbb:
€10,000 karena perubahan suku bunga pasar dan penurunan nilai €30,000 karena
risiko kredit?
berikut:
Jika kita asumsikan Alexander menjual investasi utangnya pada 1 Januari 2020,
seharga €960,000 (nilai wajarnya pada waktu itu), jurnalnya adalah sebagai
berikut:
utangnya dan kemudian menentukan bahwa risiko kredit pada investasi ini telah
• Finance adalah studi tentang bagaimana orang dan bisnis mengevaluasi investasi
investasi-investasinya?
3. Bagaimana cara terbaik perusahaan dalam mengelola arus kas yang terkait
• Perusahaan Perseorangan
Yaitu suatu bisnis yang dimiliki oleh individu tunggal yang menguasai seluruh
Kelebihan: Mudah untuk dimulai, Tidak perlu berkonsultasi dengan pihak lain
dalam pengambilan keputusan, Pajak yang dikenakan adalah tarif pajak atas individu
(perorangan)
business ceases on the death of the proprietor Lebih sulit dalam meningkatkan
jumlah uang.
• Partnership / Persekutuan
keuntungan bisnis.
Kelebihan Relatif mudah untuk dimulai, Pajak dibayar dengan tarif pajak untuk
perseorangan, Memiliki akses dana dari berbagai sumber atau dari para
partner.
• Korporasi
Korporasi secara legal dimiliki oleh sejumlah pemegang saham (stockholders) atau
pemilik perusahaan (owners). Secara legal, korporasi berfungsi secara terpisah dari
pemilik perusahaan. Korporasi bisa secara individu menggugat dan digugat. Dewan
direksi dipilih oleh para pemegang saham dan dewan ini akan menunjuk manajer
senior perusahaan.
Mati hidupnya korporasi tidak terkait dengan para pemilik. Pengalihan kepemilikan
Limited liability company (LLC) menggabungkan manfaat pajak (tax benefits) yang
diperoleh pada perusahaan partnership (tidak ada pajak ganda atas penghasilan)
• Tujuan dari manajer keuangan harus konsisten dengan misi perusahaan, yaitu untuk
Satu rupiah yang diterima hari ini lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah
Semakin tinggi risiko, semakin tinggi imbalan yang diharapkan. Perhatikan bahwa
imbalan yang diharapkan (expected return) bisa saja tidak sama dengan tingkat
Profit adalah suatu konsep akuntansi dan digunakan untuk mengukur kinerja bisnis.
Arus kas adalah jumlah kas yang secara aktual terjadi di dalam bisnis.
Para investor bereaksi sangat cepat terhadap berita atau informasi dan juga terhadap
Jika insentif yang diperoleh para manajer tidak sesuai (tidak proper) dengan yang
diterima oleh para pemegang saham (sebagai prinsipal), maka mereka tidak akan
• Pasar Uang – pasar yang menyediakan instrumen utang jangka pendek (misalnya T-
bills, commercial paper). Pasar Modal- pasar yang menyediakan instrumen utang
dan ekuitas jangka panjang (misalnya saham biasa, saham preferen, obligasi
Bank komersial menghimpun dana tabungan dari para individual dan dunia
pihak lain (individu dan dunia usaha). Institusi ini mendapatkan uang dari
nilainya lebih besar daripada tingkat bunga yang diberikan kepada penabung.
b. Perusahaan Asuransi
c. Bank Investasi
publik.
I. Mutual Funds
Mutual funds (di Indonesia dikenal dengan istilah Reksa Dana) dikelola
lembar ETF dapat dibeli dan dijual di pasar modal. Sebagian besar ETF
Hedge funds mirip dengan mutual funds namun minim dengan regulasi, lebih
berisiko, dan umumnya terbuka hanya bagi para investor kakap (high net
suatu klaim keuangan. Bentuknya bisa berupa saham atau instrumen utang.
• Pasar sekuritas menjadikan para investor dunia usaha dan individu untuk
I. Sekuritas Utang
kurang dari satu tahun (diterbitkan di pasar uang), satu hinggal 10 tahun
(disebut Note, diterbitkan di pasar modal), lebih dari 10 tahun (disebut bond,
atas aset.
• Analisis keuangan eksternal dilakukan oleh: Bank atau institusi keuangan lain, Para
Investor individu
• Laporan keuangan ‘common size’ adalah versi terstandarisasi dari laporan keuangan
dimana semua pembukuan disajikan dalam bentuk persen. Ini dapat membantu
perusahaan lainnya.
• Bagaimana menyiapkan laporan keuangan common size? Untuk Laporan Laba Rugi
Common Size, bagi tiap item dalam Laporan Laba Rugi dengan penjualan. Untuk
Neraca Common Size, bagi tiap item dalam Neraca dengan total aset.
atas Laporan Laba Rugi dan Neraca. Rasio itu sendiri tidak memiliki arti apa-apa.
Oleh karena itu, rasio yang ada harus dibandingkan dengan (a) rasio tahun lalu; atau
Rasio likuiditas mengacu pada suatu pertanyaan dasar: Seberapa likuid kah
perspektif:
liabilitas lancar.
• Likuiditas atas Aset Tertentu – analisis dengan menilai mana saja aset likuid
menggambarkan tingkat likuiditas yang besar karena hal ini berarti bahwa
Capital structure mengacu pada cara perusahaan dalam mendanai aset-aset mereka.
1) Debt ratio mengukur porsi aset perusahaan yang dibiayai melalui pinjaman
atau utang.
tersebut.
pemanfaatan aset yang dimiliki dalam rangka memperoleh penjualan. Rasio ini juga
biasa disebut dengan turnover ratios karena merefleksikan berapa kali suatu aset
2) Operating Profit Margin mengukur berapa banyak profit yang dihasilkan dari
3) Net Profit Margin mengukur berapa banyak income yang diperoleh dari tiap
1) Price-Earnings (PE) Ratio menggambarkan berapa banyak investor yang saat ini
1. Mendapatkan data industri pembanding kadang kala adalah hal yang sulit.
2. Data peer-group atau rata-rata industri yang di-publish, tidak selalu menggambarkan
3. Suatu rata-rata industri tidak selalu merupakan target atau norma yang diharapkan.
4. Mendapatkan data industri pembanding kadang kala adalah hal yang sulit.
5. Data peer-group atau rata-rata industri yang di-publish, tidak selalu menggambarkan
6. Suatu rata-rata industri tidak selalu merupakan target atau norma yang diharapkan.
• Sebuah timeline dapat menggambarkan waktu dan jumlah skema pembayaran (baik
kas yang diterima maupun kas yang dikeluarkan) bersamaan dengan tingkat bunga
yang ditetapkan.
• Sebuah timeline biasanya digambarkan dalam jangka waktu tahunan, tetapi bisa saja
digambarkan dalam jangka waktu bulan, harian, maupun satuan waktu lain.
• Contoh timeline
➢ Arus kas keluar sebesar $100 terjadi di awal tahun pertama (pada waktu ke-0),
kemudian diikuti oleh arus kas masuk sebesar $30 dan $20 pada tahun kedua
dan ketiga, kemudian arus kas keluar sebesar $10 di tahun keempat dan arus
• Penghitungan time value of money meliputi present value (berapa nilai arus kas saat
ini) dan future value (berapa nilai arus kas di masa yang akan datang).
• Contoh: Misalkan anda menyetor $500 di rekening tabungan Anda yang menghasilkan
bunga tahunan 5%. Berapa banyak yang akan Anda miliki di akun Anda setelah dua
n 5
b. FV = PV(1+i) = 500(1.05) = $638.14
akan menghasilkan pendapatan bunga yang semakin tinggi dan menjadikan nilai
• Contoh : Jika Anda menyetor $50.000 perbulan dalam akun yang membayar suku
• Berapakan nilai saat ini atas arus kas yang akan diterima di masa yang akan datang?
• Jawaban atas pertanyaan ini memerlukan penghitungan present value (PV) yaitu nilai
hari ini atas arus kas masa depan, serta proses discounting.
Present value dari $100 dimajemukkan dengan rasio yang berbeda dan untuk
• Contoh: Berapakah nilai present value dari $100.000 yang akan diterima pada akhir
• The Rule of 72: Dapat digunakan untuk menentukan berapa tahun yang dibutuhkan
N = 72 / interest rate
Contoh: Apabila kita menginvestasikan dalam tingkat bunga 9%, maka kita
• Annual Percentage Rate (APR) : APR menunjukkan tingkat bunga yang diterima
selama 1 tahun tanpa kemajemukan (bulanan, harian, triwulanan). APR juga biasa
Kita tidak bisa membandingkan dua hutang dengan APR jika memiliki periode
dibandingkan, kita harus mencari EAR yakni tingkat bunga yang didapat selama satu
tahun.
• Contoh: Berapakah EAR jika nominal rate sebesar 13% dan bunganya dibayarkan
secara bulanan?
5. Ordinary Annuities
periode.
Contoh: Apabila kita ingin mendapatkan uang sebesar $100.000 untuk pendidikan
anak di akhir tahun ke-18 dengan tingkat bunga 12% pertahun, maka berapa
10
FV = $3000 {[ (1+.05) - 1] ÷ (.05)} = $3,000 { [0.63] ÷ (.05) } = $3,000 {12.58} =
$37,740
• Amortized Loans
Pinjaman yang diamortisasi adalah pinjaman yang dilunasi dengan pembayaran yang
Contoh: Anda berencana untuk meminjam uang $6.000 dari toko furnitur dengan
tingkat bunga tahunan 15% dan akan dibayar tahunan selama 4 tahun.
• Perpetuities : Perpetuitas adalah anuitas yang berlanjut tanpa memiliki jatuh tempo.
Contohnya adalah dividen dari saham preferen. Ada dua tipe yaitu:
1) Growing Perpetuities : Dimana cash flow tumbuh dengan tingkat bunga yang
periode.
• Realisasi imbalan atau imbalan tunai mengukur gain atau loss dari suatu investasi.
• Contoh: Anda investasi satu lembar saham Apple (AAPL) seharga $95 dan menjualnya
• Kita juga dapat menghitung tingkat imbalan dalam bentuk persentase. Caranya
• Imbalan dari investasi saham biasa dapat bernilai positif atau negatif. Oleh karena itu,
kinerja masa lalu bukanlah suatu indikator untuk menilai kinerja masa datang. Secara
umum, kita berharap untuk mendapatkan imbalan yang lebih tinggi karena kita juga
diperoleh di masa depan oleh investor dari suatu investasi. Ekspektasi imbalan
merupakan rata-rata tertimbang dari imbalan yang mungkin terjadi, dimana peluangnya
imbalan ini dapat dikuantifikasi dengan menghitung Varian atau Standar Deviasi yang
➢ Standar Deviasi adalah akar pangkat dua dari varian. Standar deviasi lebih
• Menghitung Varian dan Standar Deviasi dari Tingkat Imbalan Suatu Investasi :
➢ U.S. Treasury Bill – U.S. Treasury bill dipandang sebagai risk-free, karena
imbalan dari investasi yang berkaitan dengan probabilitas tiap hasil keluaran
(outcome).
➢ Imbalan dari saham Ace Publishing company memiliki kisaran dari -10%
(terendah) hingga ke +40% (tertinggi). Oleh karena itu, investasi dalam bentuk
sebesar 15% sedangkan ekspektasi imbalan dari Treasury bill sebesar 5%.
Apakah dengan imbalan atas investasi saham yang lebih tinggi tersebut
menjadikan investasi ini lebih baik (daripada investasi Treasury bill)? Tidak
boleh diabaikan, kita juga perlu mengetahui risiko pada kedua investasi
tersebut.
• Mengukur Varian dan Standar Deviasi suatu Investasi dalam Saham Biasa Ace
Publishing
juga lebih berisiko, yang diukur melalui standar deviasi. Pilihan seorang investor atas
• Selama ini, para investor memperoleh tingkat imbalan yang lebih tinggi dari investasi
yang lebih berisiko. Oleh karena itu, menginginkan harapan tingkat imbalan yang lebih
tinggi dapat diartikan secara sederhana bahwa para investor “berharap” dapat
• Imbalan yang lebih tinggi adalah sesuatu yang tidak dapat dijamin akan diperoleh.
imbalan tahunan?”
diberikan kepadanya oleh neneknya. Namun, sekarang dia ingin menjual saham yang
telah diberikan oleh neneknya. Berapa tingkat pengembalian rata-rata aritmatika dan
➢ Arithmetic Average
= 45% ÷ 5 = 9%
➢ Geometric Average
Tingkat imbalan yang Mary harapkan diterima dalam 5 tahun adalah 7,41%.
• Secara umum, harga saham cenderung akan meningkat bila ada kabar baik tentang
profit masa depan, dan harga saham cenderung akan turun bila ada kabar buruk
merefleksikan secara akurat harapan arus kas masa depan dan didasarkan
➢ Efisiensi Pasar adalah suatu pasar dimana seluruh informasi yang tersedia
para investor atas investasi mereka yang tidak dapat diprediksikan. Terdapat
form efficient.
• Jika terdapat strategi perolehan profit yang sederhana, maka strategi tersebut akan
• Hipotesis efisiensi pasar didasarkan pada asumsi bahwa para investor, sebagai suatu
• Untuk menghitung ekspektasi tingkat imbalan suatu portofolio, kita memberikan bobot
menggunakan pecahan (porsi) dari portofolio yang diinvestasikan pada tiap investasi
tersebut.
• Ekspektasi tingkat imbalan portofolio adalah suatu rata-rata tertimbang sederhana dari
atas n aset.
portofolio.
Jadi, tingkat imbalannya adalah 9% untuk portofolio berupa 25% Treasury Bill, 25%
• Efek pengurangan risiko dengan memasukan sejumlah besar investasi dalam suatu
• Perolehan hasil dari diversifikasi bergantung pada tingkat korelasi diantara investasi-
➢ Koefisien korelasi dapat berkisar dari -1.0 (korelasi negatif sempurna), yang
diperoleh
• Tips Diversifikasi
• Contoh: Evaluasilah ekspektasi imbalan dan standar deviasi dari portofolio S&P500
dan dana internasional dimana korelasinya diasumsikan 0,20 dan Sarah tetap
➢ Suatu rata-rata tertimbang sederhana dari standar deviasi dua buah dana akan
portofolio tersebut.
➢ Namun demikian, standar deviasi dari portofolio bernilai kurang dari 25%
dari 1).
• Untuk memahami bagaimana suatu investasi berkontribusi pada risiko portofolio, kita
➢ Risiko tidak sistematik : adalah elemen dari risiko yang tidak berkontribusi
portofolio meningkat, kontribusi dari risiko tidak sistematik terhadap standar deviasi
menurun sedangkan risiko sistematik tidak berkurang. Oleh karena itu, portofolio
Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta, yang mengestimasi suatu perluasan
dimana imbalan dari investasi tertentu berbeda dengan imbalan dari portofolio pasar.
Contoh: Pertimbangkan portofolio yang terdiri dari empat investasi dengan koefisien
beta masing-masing sebesar 1,50, 0,75, 1,80 dan 0,60. Jika Anda menginvestasikan
jumlah yang sama dalam setiap investasi, berapa beta dari portofolio tersebut?
diharapkan. Semakin tinggi jumlah beta, maka investor akan membutuhkan tingkat
investasi, (ceteris paribus) maka semakin tinggi expected rate of return yang
perusahaan, jika tingkat bebas risiko 4,5% dan premi risiko pasar sebesar 6%.
I. Pinjaman dari Lembaga Keuangan (biasa disebut dengan utang privat/ private
II. Obligasi (biasa disebut dengan utang publik/ public debt sepanjang utang ini
o Pinjaman ada yang dijamin dan tidak dijamin dengan suatu jaminan yang biasa
disebut collateral.
I. Kecepatan
I. Biaya bunga
• Floating-Rate Loans
o Di pasar keuangan privat, pinjaman biasanya berjenis floating rate loans yaitu
(LIBOR), yaitu suatu tingkat bunga pinjaman yang ditawarkan oleh bank
dengan tingkat bunga sebesar 75 basis poin (atau 0,75%) di atas LIBOR
dengan batas atas (ceiling) 2,5% dan batas bawah (floor) sebesar 1,75%.
Pihak klien diberikan uang sebelum sekuritas laku terjual kepada publik.
II. Distributing
III. Advising
• Obligasi Perusahaan
o Jika perusahaan gagal membayar bunga maupun pokok utang, maka wali
o Fitur dasar suatu obligasi meliputi hal-hal sbb: Bond indenture, Claims on
assets and income, Par or face value, Coupon interest rate, Maturity and
obligasi.
• Nilai utang perusahaan sama dengan nilai saat ini (present value) dari pokok utang
yang dijanjikan saat jatuh tempo dan pembayaran bunga (cash flows) yang
didiskotokan ke masa kini dengan menggunakan tingkat bunga pasar yang diinginkan
o Kita dapat saja berpikir YTM sebagai tingkat diskonto untuk menghitung nilai
saat ini dari bunga dan pokok utang obligasi yang nilainya sama dengan harga
pasar.
obligasi sesuai dengan yang tertera dalam sertifikat obligasi (bond contract atau
indenture).
yang dijanjikan pada saat tanggal jatuh tempo bisa saja tidak sama dengan
o Contoh Anggaplah suatu obligasi satu tahun menjanjikan kupon bunga 8% dan
tempo?
o Promised YTM
o Hasil sebesar 27.06% didasarkan pada asumsi tidak ada kegagalan (no
default). Asumsikan bahwa terdapat 40% probabilitas gagal pada obligasi ini
dan jika obligasi gagal maka pemegang obligasi akan menerima hanya 60%
dari pokok utang & bunga. Berapa nilai YTM ekspektasi obligasi ini?
o YTMdefault
• First Relationship Nilai obligasi berhubungan terbalik dengan perubahan dalam hasil
• Second Relationship: nilai pasar obligasi akan lebih rendah dari nilai nominal
(discount bond) jika hasil yang diharapkan oleh pasar di saat jatuh tempo di atas
tingkat kupon bunga dan akan bernilai lebih tinggi dari nilai nominal (premium bond)
jika hasil yang diharapkan oleh pasar di saat jatuh tempo di bawah tingkat kupon
bunga.
• Third Relationship Sebagaimana pendekatan tanggal jatuh tempo, nilai pasar obligasi
mendekati nilai nominalnya. Hal ini dikarenakan pada saat jatuh tempo, obligasikan
akan diserahkan kembali dan investor akan menerima sejumlah nilai nominal obligasi.
• Fourth Relationship Obligasi jangka panjang memiliki risiko tingkat bunga yang lebih
bonds of the real property is greater than the amount of the bonds
Eurobond.
yield) bonds (see the earlier discussion of bond ratings). Junk bonds are
• Tingkat bunga dalam konteks keuangan lebih umum disebut dengan tingkat bunga
nominal (atau quoted interest rate). Sedangkan tingkat bunga yang telah
Hubungan antara tingkat bunga nominal, rnominal , tingkat inflasi yang telah diantisipasi,
rinflation , dan tingkat bunga riil dikenal dengan istilah Fisher effect.
o Return nominal atau tingkat bunga atas surat utang (note) atau obligasi (bond)
o Hubungan antara tingkat bunga dan saat jatuh tempo dengan risiko bernilai
tetap dikenal dengan istilah term structure of interest rates atau the yield
curve
Treasury Bonds.
o Selama tidak ada risiko gagal (default risk) atau risiko likuiditas (liquidity risk)
dan risiko rill tingkat bunga bebas (real-risk free rate of interest) tidak berubah,
maka bentuk kurva yield ditentukan oleh premi inflasi (inflation premium) dan
o Selama periode dimana inflasi diharapkan menurun, premi inflasi akan turun
di bawah.
o Gambar berikut menunjukkan kurva yield satu hari sebelum serangan 911 dan
Pengertian
Withholding tax adalah sistem pemungutan pajak dimana pihak ketiga yang memiliki
wewenang dalam menentukan besarnya pajak yang terutang, serta menyetor dan
melaporkannya. Dan PPh PotPut disini menggunakan sistem withholding. Sehingga, PPh
PotPut adalah PPh yang dipotong dan/atau dipungut oleh pihak lain.
Pemotongan dan Pemungutan merupakan dua hal yang berbeda. Pemotongan pajak
berarti mengurangi jumlah penghasilan yang diterima, pihak yang melakukan pemotongan
umumnya adalah pemberi penghasilan, dan yang dipotong adalah penerima penghasilan.
Sedangkan Pemungutan berarti menambah jumlah yang dibayarkan, dimana pihak yang
melakukan pemungutan umumnya penerima penghasilan, dan yang dipungut adalah pemberi
penghasilan.
Jenis
3. PPh Pasal 23 : Pajak yang harus dipotong atas passive income (bunga, dividen, royalti,
hadiah, sewa) dan active income (jasa yang dipotong PPh Pasal 21)
4. PPh Pasal 26 : Penghasilan yang diterima oleh SPLN. Bersifat final, kecuali SPLN
(deemed profit) yang ditetapkan Mentri Keungan untuk Wajib Pajak tertentu. Secara
Saat terutang terjadi mana yang lebih dulu antara dibayarkan, dibebankan atau telah
jatuh tempo pembayarannya, kecuali ditentukan lain. Dan tempatnya tergantng dimana
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah honorarim,
tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Orang Pribadi Subjek Pajak
1. Pemberi Kerja (Orang pribadi, badan, cabang, perwakilan, unit) yang membayar
3. Dana Pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan
lain yang membayar uang pensiun secara berkala dan tujangan hari tua atau jaminan
hari tua
4. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang
membayar
kegiatan.
3. Pemberi kerja OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas semata-
bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. (Gaji kepada
pembantu)
Penghasila Penerima
T Y SPDN T
n diterima
OP
Penghasilan Penghasilan
diterima diterima
Y
SPLN SPLN
1. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dan
orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat
tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima
atau memperoleh penghasilan lain diluar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta
2. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang dimaksud pada Pasal 3 ayat (1c) UU
PPh, yang telah ditetapkan oleh MenKeu, dengan syarat bukan WNI dan tidak
menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia.
3. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan MenKeu.
4. Zakat atau sumbangan wajib keagamaan yang diterima oleh pribadi yang berhak dari
badan atau badan lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
2. Status PTKP ditentukan setiap awal tahun per 1 Januari. Untuk orang asing yang
3. Status PTKP penghasilan istri digabung dengan suami (K/I/…) tidak ada dalam
- Karyawati tidak kawin : sebesar PTKP untk dirinya sendiri dan keluarga yang
ditanggungnya
besarnya PTKP adalah untuk dirinya sendiri, ditambah status kawin dan banyak
Ketentuan tarif pemotongan PPh Pasal 21 adalah sesuai dengan tarif PPh Pasal 17 ayat (1)
UU PPh. Jika WP penerima penghasilan belum memiliki NPWP, penghitungan PPh Pasal 21
yang dipotong yang berlaku adalah 20% lebih tinggi. Dan hal ini hanya berlaku untuk
Saat Terutang
Penghasilan
T diakui sbg Y
hutang PPh ps 21 terutang ditempat
Pemberi Kerja melakukan
pembayaran (baik di kantor pusat
maupun cabang)
PPh ps 21 belum PPh ps 21 terutang
terutang pada bulan pada bulan yang
yang bersangkutan bersangkutan
Bukti Pemotongan
Diberikan paling lama 1 bulan setelah tahun kalender berakhir atau yang bersangkutan
berhenti bekerja.
PPh 21 dihitung menggunakan penghasilan teratur yang disetahunkan menggunakan tarif PPh
Pasal 17.
dihitung menggunakan gaji yang baru. Dan PPh 21 atas rapel dihitung dari selisih PPh 21
menggunakan gaji yang lama dan setelah adanya kenaikan gaji disetahunkan.
PPh Pasal 21 atas penghasilan tidak teratur dihitung melalui selisih antara PPh 21 atas
penghasilan yang disetahunkan dengan penghasilan tidak teratur dan PPh 21 atas
Untuk tunjangan pajak, dihitung sebagai penghasilan bagi pegawai sehingga harus
dimasukkan dalam penghitungan PPh Pasal 21. Sedangkan apabila pajaknya ditanggung
pemberi kerja.
Abdi merupakan ayah dari 2 orang anak dan memiliki istri ibu rumah tangga. Abdi bekerja di
PT N sejak 2017 dengan gaji per bulannya Rp 10.000.000 dan dari PT N hanya menerima
penghasilan berupa gaji. Pada tahun 2019, Abdi menerima kenaikan gaji menjadi Rp
12.500.000 per bulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2019. Berdasarkan kenaikan gaji
tersebut, Abdi menerima rapel sejumlah Rp 10.000.000 (kekurangan gaji atas Januari-April).
Tunjangan -
Pengurang
5% x Rp 46.500.000 Rp 2.325.000
Tunjangan -
Pengurang
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
Penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap atas penghasilan neto yang disetahunkan
tahun, tetapi mulai bekerja dalam Dalam Negri dimulai dalam tahun
tahun, tetapi berhenti bekerja dalam Dalam Negri berakhir dalam tahun
Indonesia selama-lamanya
sama
Mr. Stacklin (TK/-) yang bekerja sebagai manajer produksi dari PT N sejak tahun 2017,
memustuskan untuk berhenti di 1 April tahun 2019. Ia menerima gaji per bulan Rp 28.000.000.
Tunjangan -
Pengurang
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
Tunjangan -
Pengurang
12/3)
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
Rp 21.400.000
Penghitungan PPh pasal 21 atas pegawai tidak tetap dan bukan pegawai
Contoh :
Sanur (ber NPWP) melakukan jasa penerjemah Mr. Stacklin selama satu bulan dengan
Berkesinambungan berarti imbalan yang dibayar kepada Bukan Pegawai yang dibayar atau
terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalendaer sehubungan dengan pekerjaan, jasa
atau kegiatan.
Contoh :
Kasus 1 : Dibayar oleh Lebih dari 1 pemberi Kerja (Tidak terdapat keterangan)
beliau mendapat imbalan jasa atas yang lakukannya sebesar Rp 40.000.000. Pada bulan Juni
beliau mendapat pembayaran keduanya sebesar Rp 35.000.000 dan pada bulan Oktober
mendapat pelunasannya sebesar Rp 65.000.000, maka PPh Pasal 21 yang harus dipotong
Jumlah 5.500.000
Abdan (K/1) merupakan penjaja barang dagangan PT N, dan tidak memiliki penghasilan lain
selain komisi dari PT N. Jumlah komisi yang yang diterima Abdan dalam tahun 2019 pada
bulan Januari, April dan Juli, adalah Rp 25.000.000. Sedangkan bulan Oktober dan Desember
Jumlah 4.187.500
Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus
Penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau
Jaminan Hari Tua dianggap dibayarkna sekaligus jika sebagian atau seluruh pembayarannya
Penghasilan selain gaji dan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan teratur setiap bulan, yaitu
yang berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apa pun yang menjadi beban
APBN/APBD, dipotong PPh Pasal 21 dan bersifat Final, tidak termasuk biaya perjalanan
dinas.
1. PNS Gol I dan II, TNI/POLRI Gol Pangkat Tamtama dan Bintara, 0%
dan Pensiunannya
Pensiunannya
3. PNS Gol IV, TNI/POLRI Gol Pangkat Perwira Menengah dan 15%
Formulir 1721 halaman 1 pada huruf A diisi identitas pemotong (identitas badan/individu yang
berkewajiban memotong). Tenaga ahli (no 4d) terdiri dari pengacara, konsultan, akuntan,
notaris, dokter, arsitek, penilai, dan aktuaris. Pada formulir halaman 2 huruf E, nama pemotong
diisi dengan nama pimpinan atau dapat diisi nama kuasa apabila ada kuasanya.
Formulir 1721-I
b. Satu tahun pajak, dilakukan pada masa pajak Desember. Oleh karena itu, pada masa
Desember pemotong melaporkan PPh dengan menggunakan 2 set yaitu masa pajak
Kolom (4), (5) dan (9) hanya diisi dalam pelaporan PPh untuk satu tahun pajak (masa
pajak Desember). Dan Kolom (9) diisi dengan format mmmm, dengan mm pertama
merupakan bulan mulainya perolehan penghasilan dan mm terakhir untuk akhir masa
Formulir 1721-II
Formulir 1721-III
Diisi daftar Bukti Pemotongan yang Final, yaitu PPh 21 penerima pesangon dan man-faat
pensiun
Formulir 1721-IV
Diisi kode akun pajak. KAP 411121 untuk jenis pajak PPh pasal 21
401 untuk PPh final atas pembayaran sekaligus JHT, uang tebusan dan pesangon
Formulir 1721-VI
1.3 untuk kode bukti potong PPh pasal 21 dan pasal 26 tidak Final
xxxxxxx, diisi dengan nomor urut pemotongan selama satu tahun pajak tersebut
Formulir 1721-VII
1.4 untuk kode bukti potong PPh pasal 21 dan pasal 26 Final
xxxxxxx, diisi dengan nomor urut pemotongan selama satu tahun pajak tersebut
Formulir 1721-A1
1.1 untuk kode bukti potong PPh pasal 21 dan pasal 26 atas pegawai tetap atau penerima
pensiun
xxxxxxx, diisi dengan nomor urut pemotongan selama satu tahun pajak tersebut
NPWP dan nama pemotong diisi dengan nama badan/perusahaan atau individu
Angka 13 hanya diisi dalam hal pegawai merupakan pindahan dari kantor pusat atau
dari cabang lain atau merupakan peserta Dana pensiun yang baru dalam tahun pajak
berjalan
Angka 14 diisi sama dengan angka 12 apabila penghasilan netonya tidak disetahunkan.
Angka 17 diisi dengan besarnya perhitungan PPh atas PKP dengan menggunakan tarif
pasal 17
Angka 18 diisi apabila pegawai adalah pindahan dari kantor pusat atau cabang lain atau
merupakan peserta Dana Pensiun yang baru dalam tahun berjalan. Makan diisi sesuai
dengan jumlah angka 19 Formulir PPh 21(jumlah PPh yang dipotong) yang dibuat pemberi
kerja sebelumnya.
Formulir 1721-A2
Untuk Bukti Potong PPh 21 PNS, Tentara/Polri, pejabat negara dan pensiunannya
*Jika masih kurang jelas, langsung liat petunjuk pengisian SPT Masa PPh 21
PERTEMUAN 1-2
(SPT)
2. PER-29/PJ/2015 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian
SPT Masa
PPN
Kode form
1111 A1 Kode form Kode form
kode form 1111 A DM 1107 PUT 1
1111 A2
Kode form
1111 B1
Kode form Kode form
Kode form
1111 R DM 1107 PUT 2
1111 B2
Kode form
1111 B3
a. Pengguna : SPT Masa PPN 1111 wajib digunakan bagi setiap Pengusaha Kena Pajak
Keluaran.
1. jenis pajak;
3. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang bersangkutan; dan
Selain berisi data minimal suatu SPT, SPT Masa PPN, juga memuat data
mengenai:
1. jumlah penyerahan;
a. Pengguna : SPT Masa PPN 1111DM wajib digunakan bagi setiap PKP yang
peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun tidak melebihi jumlah 4,8 Milliar yang memilih
1. jenis pajak;
3. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang bersangkutan; dan
1. jenis pajak;
3. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang bersangkutan; dan
Selain berisi data minimal suatu SPT, SPT Masa PPN Pemungut, juga memuat
data mengenai:
4. tanggal pemungutan;
C. Bagian-Bagian SPT
1. SPT terdiri dari SPT induk dan lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
2. Dalam kondisi tertentu, harus dilampiri dengan keterangan dan/atau dokumen sesuai
Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian SPT Masa PPN).
D. Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian SPT Masa PPN
Dalam sistem self assessment, SPT Masa PPN berfungsi sebagai sarana bagi PKP
- pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui
Pengusaha yang berstatus sebagai pemungut PPN juga diwajibkan melaporkan PPN
yang telah dipungut dengan menggunakan formulir SPT Masa PPN untuk Pemungut
PPN.
elektronik, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang masing-
3. Tata Cara Penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM, Pelaporan dan Penyampaian SPT
1) PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak, harus
disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan
2) Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur
termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, penyetoran dapat dilakukan pada
1) SPT Masa PPN 1111 harus disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya
2) Dalam hal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari
Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan SPT Masa PPN 1111 dapat dilakukan
A. Ekspor
Dasar Hukum :
Pengertian :
2. Barang Ekspor adalah barang yang telah diajukan pemberitahuan pabean untuk
Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh Orang dalam rangka
B. Pemberitahuan Pabean
Dasar Hukum :
Pengertian :
Pemberitahuan Pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka
1. pengangkutan barang impor, ekspor dan/atau barang asal Daerah Pabean yang
diangkut ke tempat lain dalam Daerah Pabean melalui luar Daerah Pabean;
2. impor barang;
4. pemasukan barang dari tempat lain dalam Daerah Pabean ke tempat yang berada
5. pengangkutan barang dan/atau pengiriman barang tertentu asal Daerah Pabean yang
NEGATIF LIST
Kewajiban untuk menyampaikan Pemberitahuan Pabean Ekspor tidak berlaku atas ekspor
barang berupa:
4. barang kiriman melalui pos dengan berat tidak melebihi 100 (seratus) kilogram
C. Tahapan Ekspor
PELABUHAN
PENGIRIMAN 11B NEGARA
TUJUAN
16
EKSPORTIR 1 IMPORTIR
6
9
2
11A
Menyiapkan 5 13 12 3 15
Barang DINAS / SUDIN
7 PERINDAG
8
10 4
BANK DEVISA BANK IMPORTIR
14
BEA CUKAI
EMKL / PERUSAHAAN
EXPENDITUR PELAYARAN
Keterangan :
Eksportir atau PPJK menyampaikan PEB ke Kantor Pabean pemuatan: paling cepat 7
(tujuh) hari sebelum tanggal perkiraan ekspor; dan paling lambat sebelum barang
pengangkut.
12. Eksportir mengajukan SKA kepada Dinas/Sudin (bila perlu). SKA = Surat Keterangan
14. –
D. Terjadinya Ekspor
nyata ekspor terjadi pada saat barang melintasi daerah pabean, namun mengingat dari
ekspor. Maka secara yuridis ekspor dianggap telah terjadi pada saat barang tersebut telah
Sarana Pengangkut
1. sarana pengangkut yaitu setiap kendaraan, pesawat udara, kapal laut, atau
keluar.
Pernyataan ini memberikan penegasan bahwa walaupun barang tersebut telah dimuat di
sarana pengangkut yang akan berangkat keluar daerah pabean, jika dapat dibuktikan
barang tersebut akan dibongkar dalam daerah pabean dengan menyerahkan suatu
1. PEB yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat DJBC yang berwenang dan
dilampiri dengan faktur penjualan yang merupakan satu kesatuan yang tidak
2. Instruksi pengangkutan (melalui darat, udara atau laut), ocean B/L atau Master B/L
atau Airway Bill (dalam hal ocean B/L atau Master B/L tidak ada, maka B/L harus
dilampiri dengan fotokopi ocean B/L atau Master B/L yang telah dilegalisasi oleh pihak
3. Fotokopi wesel ekspor atau bukti penerimaan uang lainnya dari bank, yang telah
dilegalisasi oleh bank yang bersangkutan atau fotokopi L/C yang telah dilegalisasi oleh
PMK-70/PMK.03/2010 Tentang Batasan Kegiatan dan Jenis JKP Yang Atas Ekspornya
Dikenai PPN
1. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Ekspor Jasa Kena Pajak wajib membuat
Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak pada saat Ekspor Jasa Kena Pajak
2. Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak dilampiri dengan invoice sebagai satu
70/PMK.03/2010.
Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan
1. barang,
2. fasilitas,
3. kemudahan, atau
Jasa Maklon adalah pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian suatu barang
tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa (disubkontrakkan),
dan pengguna jasa menetapkan spesifikasi, serta menyediakan bahan baku dan/atau
barang setengah jadi dan/atau bahan penolong/pembantu yang akan diproses sebagian
atau seluruhnya, dengan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa. (PMK-
30/PMK.03/2011)
Atas kegiatan ekspor Barang Kena Pajak yang dihasilkan dari kegiatan ekspor Jasa
Maklon oleh Pengusaha Kena Pajak eksportir Jasa Maklon dilaporkan sebagai ekspor
3. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean;
merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
(PMK-30/PMK.03/2011)
serta tidak mempunyai Bentuk Usaha Tetap (BUT) sebagaimana dimaksud dalam UU
PPh;
3. bahan adalah bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau bahan penolong/pembantu
4. kepemilikan atas barang jadi berada pada pemesan atau penerima JKP;
Jasa yang melekat pada atau jasa untuk barang bergerak yang dimanfaatkan di luar
Daerah Pabean :
Saat Ekspor Jasa Kena Pajak adalah pada saat Penggantian atas jasa yang diekspor
G. Impor Barang
Dasar Hukum :
H. Faktur Pajak
Peraturan Terkait :
1. PMK-151/PMK.03/2013, tentang tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan atau
3. SE-26/PJ/2015 tentang Penegasan Penggunaan Nomor Seri Faktur Pajak dan Tata
Pengertian
Faktur Pajak secara sederhana dapat disebut sebagai suatu dokumen bukti pemungutan
PPN yang diterbitkan oleh PKP yang menyerahkan BKP/JKP kepada pihak yang
menerima/memperoleh manfaat.
Faktur pajak harus mencantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak
(BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP) yang paling sedikit memuat keterangan berikut ini:
1. Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pihak yang menyerahkan BKP/JKP.
2. Nama, alamat, dan NPWP pihak pembeli BKP atau penerima JKP.
3. Jenis jasa/barang, jumlah penggantian atau harga jual serta potongan harga.
7. Nama dan tanda tangan pihak yang berhak menandatangani faktur pajak. Untuk Faktur
BKP berwujud, ekspor BKP tidak berwujud, ekspor JKP, impor BKP atau pemanfaatan
JKP dan pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean.
Faktur Pajak wajib harus diisi secara lengkap, jelas, dan benar serta ditandatangani oleh
PKP atau pegawai yang ditunjuk. Jika Faktur tidak memenuhi ketentuan maka disebut
1. saat penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
2. saat penyerahan Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
3. saat ekspor Barang Kena Pajak Berwujud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
4. saat ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5. saat ekspor Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf h
2. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan;
atau
3. saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.
PPN ATAS PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD DAN/ATAU JKP DARI LUAR
DAERAH PABEAN
Peraturan Terkait :
Saat Terutang :
terjadi pada saat dimulainya pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau
1. BKP TB dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut secara nyata digunakan oleh pihak yang
memanfaatkannya
2. harga perolehan BPK TB dan/atau JKP tersebut dinyatakan sebagai utang oleh pihak
yang memanfaatkannya;
3. saat harga jual BKP TB dan/atau penggantian JKP tersebut ditagih oleh pihak yang
menyerahkannya; atau
4. saat harga perolehan BKPTB dan/atau JKP tersebut dibayar baik sebagian atau
tidak diketahui, maka saat terutang terjadi pada saat dimulainya pemanfaatan adalah
tanggal ditandatanganinya kontrak atau perjanjian atau saat lain yang ditetapkan oleh
Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak antara lain
adalah:
Surat Setoran Pajak untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan
Barang Kena Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
1. wajib dipungut dan disetorkan seluruhnya ke Kas Negara melalui Kantor Pos atau
a. 101 = Setoran PPN BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
2. oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak tidak berwujud
Contoh :
bidang industri perlengkapan olahraga, seperti sepatu, bola, dan lain-lain. PT A dalam
salah satu produksinya menggunakan desain model sepatu yang diperoleh dari B Ltd yang
royalti yang akan dibayarkan kepada B Ltd. adalah sebesar US$ 5 per pasang sepatu
2. 25 Februari 2011 Sepatu yang didasarkan pada desain model sepatu dari B Ltd mulai
diproduksi.
4,000,000.00.
4. 20 Juni 2011 Dilakukan ekspor 60.000 pasang sepatu ke Eropa senilai US$
6,000,000.00.
5. 30 Juni 2011 Dilakukan pembayaran atas pemanfaatan desain model sepatu dengan
Perhitungan :
Saat terutang PPN atas penggunaan desain model sepatu tersebut adalah:
1. Tanggal 10 Mei 2010, yaitu pada desain model sepatu yang diperoleh dari B Ltd.
a. DPP PPN terutang untuk royalti atas penjualan ekspor tanggal 10 Mei 2011 adalah
b. Besarnya PPN terutang yang disetorkan pada tanggal 15 Juni 2011 adalah 10% X
2. Tanggal 20 Juni 2010, yaitu pada desain model sepatu yang diperoleh dari B Ltd.
a. DPP PPN terutang untuk royalti atas penjualan ekspor tanggal 20 Juni 2011 adalah
b. Besarnya PPN terutang yang disetorkan pada tanggal 15 Juli 2011 adalah 10% X
1. Bagi Pengusaha Kena Pajak, PPN yang telah disetor dilaporkan dalam SPTM PPN
bulan terutangnya pajak atau dan dapat dilaporkan pada masa pajak berikutnya paling
2. Orang pribadi atau badan yang melakukan penyetoran PPN setelah melewati batas
waktu dikenai sanksi administrasi berupa bunga sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
3. PPN atas pemanfaatan BKP TB atau JKP dari luar Daerah Pabean yang terlambat
disetor tersebut tetap dapat dikreditkan pada Masa Pajak saat terutangnya PPN atau
pada Masa Pajak yang tidak sama, sesuai dengan ketentuan pengkreditan Pajak
pemanfaatan BKP TB atau JKP dari luar Daerah Pabean oleh Wajib Pajak tidak
PERTEMUAN 7
1. PKP yang melakukan kegiatan usaha yang atas penyerahannya sebagian terutang
pajak dan sebagian lainnya tidak terutang pajak, sedangkan PM untuk Penyerahan
yang Terutang Pajak tidak dapat diketahui dengan pasti, jumlah PM yang dapat
3. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dari hasil penghitungan kembali diperhitungkan
dengan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan pada suatu Masa Pajak, palin
Rumus
𝑃𝑀
𝑃= 𝑇
𝑥𝑍
2. untuk BKP selain tanah dan bangunan dan Jasa Kena Pajak adalah 4 (empat)
tahun
Z = persentase yang sebanding dengan jumlah Penyerahan yang Terutang Pajak terhadap
ConSo :
PT NIKI MAWON PKP pabrik sepatu membeli generator listrik senilai Rp2.750 milyar.
Generator siap digunakan mulai 1 Januari 2014. Adapun data dan informasi yang tersedia
adalah:
b. Skedul pengkreditan
Tahun
No. Deskripsi
2014 2015 2016 2017
2 Hasil penghitungan
56,25 M 55 M 56,25 M 57,99955 M
kembali
Perhitungan
10
PPN = 110 x Rp2.750 milyar = Rp250 milyar
250 𝑚𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟
1. Alokasi per tahun = 4 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 62,5 milyar
270𝑘𝑤
= x 62,5 milyar
300𝑘𝑤
= 56,25 milyar
30𝑘𝑤+300𝑘𝑤
b. Tahun 2015 = 30𝑘𝑤+300𝑘𝑤+45𝑘𝑤 x 62,5 milyar
330𝑘𝑤
= 375𝑘𝑤 x 62,5 milyar
= 55 milyar
50𝑘𝑤+580𝑘𝑤
c. Tahun 2016 = x 62,5 milyar
50𝑘𝑤+580𝑘𝑤+70𝑘𝑤
630𝑘𝑤
= 700𝑘𝑤 x 62,5 milyar
= 56,25 milyar
88𝑘𝑤+943𝑘𝑤
d. Tahun 2017 = 88𝑘𝑤+943𝑘𝑤+80𝑘𝑤 x 62,5 milyar
1031𝑘𝑤
= 1111𝑘𝑤 x 62,5 milyar
= 57,99955 milyar
Dasar Hukum
PMK Nomor-163/PMK.03/2012
Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi
atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain tertentu termasuk
pemborong tetapi atas kegiatan membangun tersebut tidak dipungut Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan kontraktor atau pemborong tersebut bukan merupakan Pengusaha Kena
Pajak (PKP).
Syarat
1. Konstruksi utama dari kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan sejenisnya
dan/atau baja.
2. Diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat usaha. Baik di atas tanah atau di
perairan.
Saat Terutang
PPN terutang saat Kegiatan Membangun Sendiri tersebut dimulai sampai dengan
bangunan selesai.
Kegiatan yang dilakukan secara bertahap merupakan satu kesatuan kegiatan sepanjang
Tarif PPN
Jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau dibayarkan untuk membangun bengunan, tidak
Disetorkan oleh dan atas nama pihak yang melakukan kegiatan membangun sendiri ke
Pelaporan PPN
Batas waktu pelaporan adalah akhir bulan berikutnya stelah berakhirnya masa pajak.
ConSo
Tn. Nurhadi melakukan kegiatan membangun sendiri yang selama 4 bulan pertama
Biaya-biaya di atas masih belum termasuk biaya pembebasan lahan utama sebesar
Jadi, DPP kegiatan membangun sendiri adalah sebesar 20% dari total biaya bulanan
selain pembebasan lahan. Nah berikut ini adalah rincian PPN 10% adalah sebagai berikut:
Kontroler adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi. Kontroler
tujuan, dalam menentukan efektivitas dari kebijakan dan dalam menciptakan struktur dan
proses organisasi.
Dengan menggunakan sistem akuntansi dan sistem sistem lainnya, kontroler menyediakan
Peranan Akuntansi
• Menentukan penentuan harga pokok atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan. Jangan sampai harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu
rendah oleh konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat,
berhubungan dengan proses produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak
• Mengontrol jumlah fisik inventory, menentukan cost produk dan jasa yang dihasilkan
• Menentukan inventory akhir dan cost of goods sold untuk laporan keuangan.
• Memilih di antara dua alternatif atau lebih yang mempengaruhi revenue atau cost
barang/jasa.
Untuk membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian bahan baku secara tunai.
Karena asset bersih tidak terpengaruh, maka tidak ada beban yang diakui. Sumber daya
perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut
dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian
menjual barang jadi yang dibuat dari bahan baku tersebut, maka biaya dari bahan baku itu
Contoh :
menjadi buku
________________ -
Laba : 500
Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak semua biaya dalah beban.
Objek Biaya, Suatu objek biaya, atau tujuan biaya, didefinisikan sebagai suatu item atau
aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah item item dan aktivitas –
gedung,
depresiasi gedung
gedung
depresiasi gedung
informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan
menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada
pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan
Total biaya yang berhubungan dengan produk dibagi menjadi 2 elemen : Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur, didefinisikan sebagai jumlah dari 3 elemen biaya : bahan baku langsung,
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dan
produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh dari
Tenaga Kerja Langsung, adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku
langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu
Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsun keduanya disebut biaya utama (prime cost).
Overhead Pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung
ke output tertentu. Overhead biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan
baku langsung dan tenaga kerja langsung. Overhead pabrik terdiri atas :
• Bahan baku tidak langsung, bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu
produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku
• Tenaga kerja tidak langsung, tenaga kerja yang tidak secara langsung ditelusuri ke
konstruksi atau komposisi produk jadi. Tenaga kerja tidak langsung termasuk gaji
Tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.
Beban Komersial, Terdiri atas dua klasifikasi umum : beban pemasaran dan beban
administratif. Beban Pemasaran dimulai dari titik dimana biaya manufaktur terakhir. Yaitu
ketika proses manufaktur selesai dan produk dalam kondisi siap jual. Beban pemasaran
mencakup beban promosi, penjualan, dan pengiriman. Beban administrative termasuk beban
Beberapa jenis biaya bervariasi secara proporsional terhadap perubahan dalam volume
produksi output, sementara yang lainnya tetaprelatif konstan dalam jumlah. Berikut adalah
dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.
• Perlengkapan
• Bahan bakar
• Peralatan kecil
• Biaya penerimaan
• Royalti
• Biaya komunikasi
• Upah lembur
Biaya tetap, Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya
tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode
atau aktivitas terentu dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.
Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang
tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya seperti, gaji karyawan toko komputer per
bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian
atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai
fixed cost atau biaya tetap. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya
• Depresiasi
• Pajak property
• Amortisasi paten
• Gaji penyelia
• Sewa
Biaya semivariabel, beberap jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan variabel sehingga
disebut biaya semivariabel. Misalnya saja listrik yang digunakan untuk pencahayaan
cenderung menjadi tetap karena pencahayaan tetap diperlukan tanpa mempedulikan aktivitas,
sementara listrik yang digunakan sebagai tenaga untuk mengoperasikan mesin akan
bervariasi tergantuk volemu dari produksinya. Berikut adalah contoh contoh lain dari biaya
overhead semivariabel :
• Inspeksi
• Asuransi kecelakaan
• Pajak penghasilan
seperti: departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja, atau kerja yang dapat digunakan
departemen bersangkutan.
• Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara
Contoh: biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang manfaatnya
Biaya departemen jasa juga merupakan biaya tidak langsung untuk departemen lain. Ketika
semua biaya departemen jasa telah dialokasikan, maka biaya overhead dari setiap
departemen produksi akan terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung dari departemen itu
Biaya Bersama (Common Cost) adalah biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau
jasa oleh dua operasi atau lebih. Biaya ini pada umumnya timbul dalam organisasi yang
mempunyai banyak departemen atau segmen. Contohnya; gaji dari wakil presiden direktur
Biaya Gabungan (Joint Cost) adalah biaya yang terjadi bila proses produksi menghasilkan
lebih dari satu produk. Contohnya; industri minyak dan gas, pengepakan daging.
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva
yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan
langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya
Biaya Diferensial (Differential Cost), Seringkali disebut dengan biaya marginal atau biaya
inkremental. Biaya tersebut adalah biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak
alternatif.
Biaya Tunai (Out-Of-Pocket-Cost), Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif
tertentu diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai yang berkaitan
Biaya Kesempatan (Opportunity Cost), Adalah sejumlah pendapatan atau manfaat lain
Biaya Tertanam (Sunk Cost), Adalah suatu biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian
1. Klasifikasi Biaya
Fixed Cost Adalah biaya yang tidak berubah walaupun ada penurunan atau kenaikan
Variable Cost Adalah biaya yang berubah sejalan dengan perubahan aktivitas dalam
relevant range.
Mengapa perlu menetapkan fixed dan variable cost? Untuk merencanakan, mengontrol,
mengukur atau mengevaluasi aktivitas pada berbagai tingkat biaya (flexible budget) harus
4. Memplot data
Regresi
Contoh data :
➢ Asumsi: data lain terletak antara poin tertinggi dan terendah secara garis lurus.
Tarif biaya variable: $180 / 22.000 jam = $0.00818 per jam kerja.
F + 48.000 V = $ 680
F + 26.000 V = $ 500
------------------------- -
High Low
❖ Scattergraph Method
➢ Cost yang dianalisa (dependent variable) ditempatkan pada sumbu vertical (sb y).
➢ Aktivitas yang terkait (independent variable) ditempatkan pada sb horizontal (sb x).
➢ Lebih baik daripada high and low point method karena menggunakan lebih banyak
data.
➢ Masih bisa bias karena penarikan garis untuk menetapkan fixed cost berdasarkan
interpretasi.
➢ Bisa mengetahui apakah ada hubungan linear antara biaya dan aktivitas.
unit
Bulan Biaya yi – y̅ Jam (xi) xi –x̅ (xi –x̅)2 (yi – y̅) (xi – (yi – y̅)2
(yi) x̅)2
= $2.270.000/512.000.000
y̅ = a + bx̅
a = $416
❖ Menetapkan Korelasi
Dengan scattergraph apabila terdapat korelasi yang sempurna, maka semua titik menempel
pada garis.
independent.
Merupakan ukuran seberapa jauh angka-angka biaya aktual menyimpang dari estimasi biaya.
Standar error kecil berarti baik. Apabila r2 = 1 maka standard error = 0. Manajemen dapat
menggunakan konsep ini untuk menetapkan tingkat keyakinan untuk tingkat penyimpangan
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing), biaya produksi
diakumulasikan setiap pesanan (Job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang
Untuk memudahkan perhitungan biaya secara pesanan, maka pesanan antara pelanggan satu
dan pelanggan yang lain harus dipisah dan setelah mengetahui biaya setiap pesanan dari
sana kita bisa mengetahui biaya yang akan kita masukkan dalam inventory.
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (Job cost sheet), yang
dapat berbentuk kertas atau elektronik. Berikut adalah contoh dari Kartu Biaya Pesanan.
DIRECT MATERIALS
$2.510
DIRECT LABOR
14/1 98 $784
15/1 98 784
196 $1.568
Administ $1.410
Profit
Dalam kartu pesanan bagian atas disediakan untuk nomor pesanan, nama pelanggan,
kuantitas, item yang akan diproduksi, dan tanggal mulai dan menyelesaikannya pesanan
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat dipandang dalam tiga bagian saling
berhubungan.
Memelihara catatan bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan
Memelihara akun akun yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja
3) Akuntansi Overhead.
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk
Namun ada saatnya bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang tidak langsung atau
perlengkapan, dalam bab sebelum sebelumnya sudah disampaikan jika bahan baku tidak
langsung itu akan masuk ke dalam biaya overhead sehingga akuntansi untuk biaya bahan
berupa kertas kerja yang disebut Kertas kerja analisis pabrik (Factory Overhead analysis
Untuk mengetahui biaya tenaga kerja yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak
langsung setiap karyawan menggunakan kartu jam kerja, sehingga dengan kartu jam kerja ini
kita dapat mengetahui berapa jam seorang karyawan bekerja, Dari berapa jam itu kita dapat
menghitung berapa jam yang langsung berkaitan dengan produk maupun yang tidak langsung
berkaitan dengan produk yang dibutuhkan. Dari waktu (jam) yang dihabiskan untuk membuat
produk tersebut dapat dipilah pilah yang mana berkaitan langsung dan yang tidak langsung
dengan produk tersebut, pemilahan ini dilakukan karena perlakuan yang berbeda antara 2
biaya tersebut.
Umumnya perusahaan menggaji karyawannya perbulan oleh karena itu pencatatan untuk
biaya tenaga kerja yang terjadi, dicatat sebagai beban dulu. Nanti saat akhir bulan atau saat
Contoh: dalam satu bulan secret admire Company membayar gaji tenaga kerja pabrik hanya
Apabila terdapat biaya tenaga kerja tidak langsung dalam pembayaran gaji akan
Contoh : STAN Secret Admirer Company membayar beban gaji selama sebulan untuk pekerja
pabrik sebesar xxx dan membayar tenaga kerja administrasi sebesar yyy maka jurnalnya
dimasukkan ke dalam Work In Proses dan yang tidak langsung akan di masukkan ke dalam
WIP xxx
Biaya overhead adalah biaya yang sangat sulit untuk ditelusuri langsung ke produksi ( di luar
administrasi dan pemasaran ). Bayangkan saja ketika kita membuat produk biaya overhead
akan termasuk biaya biaya tak langsung seperti pajak atas bangunan, listrik yang kita
gunakan, peralatan untuk membersihkan alat, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu biaya
overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead
Beberapa biaya actual, seperti bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung,
dicatat saat terjadinya atau melalui ayat jurnal periodic, seperti yang diilustrasikan
sebelumnya. Namun untuk akun akun seperti penyusutn dan asuransi jatuh tempo dicatat saat
penyesuaian. Contoh
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa untuk menulusuri biaya overhead dalam suatu produk
mengestimasikan biaya ini harus menggunakan dasar alokasi overhead. Dasar alokasi
overhead yang dipilih sebaiknya merupakan aktivitas yang paling besar dampaknya terhadap
overhead, yaitu :
Total overhead tadi akan dibagi dengan total dasar alokasi, dan rasio yang akan dihasilkan
adalah tariff overhead. Tariff ini akan dikalikan dengan jumlah dasar alokasi yang digunakan
oleh suatu pesanan, dan hasilnya adalah beban overhead untuk pesanan tersebut.
Oleh karena biaya overhead hanya diketahui di akhir tahun maka muncullah yang namanya
predetermined overhead rate atau yang kita kenal dengan overhead yang telah ditentukan
sebelumnya yang mana merupakan rasio dari estimasi total overhead terhadap estimasi total
Oke daripadi makin pusing baca penjelasannya semoga ngak pusing baca contohnya,
Diceritaken sebuah pabrik tekstil PT Mencari Cinta Sejati memiliki estimasi jam kerja mesin
sebesar 7500 jam dan estimasi overhead sebesar $300.000, untuk tahun itu dan diketahui
bahwa alokasi dasar menggunakan jam kerja mesin karena yang benar benar mempengaruhi
biaya overhead adalah jam kerja mesin. Dalam pesanan nomor 524 jam kerja mesin sebesar
untuk satu pesanan tersebut. Maka jurnal yang akan kita catat adalah
WIP 4800
Overhead Pabrik yang dibebankan biasanya ditutup ke Pengendali Overhead Pabrik pada
akhir tahun, asumsikan bahwa overhead ditutup tiap bulan. Apabila ayat jurnal sebelumnya
sebesar $4800 merupakan satu satunya overhead yang terjadi di bulan itu. Maka jurnal yang
Ketika akhir tahun dan biaya overhead telah diketahui, akan terjadi over estimated overhead
atau under estimated overhead (hal itu akan dibahas di bab 12.. sabar yah). Namun biasanya
Saat pesanan diselesaikan, kartu biaya pesanannya dipindahkan dari kategori WIP ke barang
jadi atau ke HPP, tergantung apakah barang yang telah jadi tersebut langsung dikirimkan ke
PT Mencari Cinta Sejati memiliki 2 pesanan bernomor No 4545 dan No 4654. Pesanan nomor
4545 memiliki biaya sebesar 3000 dan pesanan No 4654 memiliki total biaya 10000. Pesanan
Nomor 4545 dikirimkan langsung ke pelanggan yang memesan yaitu PT Feel Koplo dan
Pesanan nomor 4654 ditransfer ke persediaan barang jadi, maka ayat jurnalnya,
Pesanan No 4545
WIP 3000
WIP 10000
Minggu 5:the Cost of Quality And Accounting for Production Losses (job order)
1. Serbuk Sisa sisa Keikhlasan yang tak diikhlaskan yang tertinggal setelah bahan baku
diproses
2. Bahan baku cacat yang tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok
3. Bagian – bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin.
Bahan baku sisa ini kadangkala masih memiliki nilai ekonomis, tetapi ada juga yang sudah
tidak dapat dimanfaatkan sedikitpun. Meskipun demikian suatu catatan atas jumlah atau nilai
bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya tidak ada biaya yang
sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis untuk menentukan apakah hal tersebut
terjadi karena penggunaan bahan baku yang tidak efisien dan apakah inefisiensi ini dapat
Perlakuan terhadap bahan baku sisa sangat tergantung oleh harga jual dari bahan baku sisa
tersebut. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku sisa dapat
Apabila harga jual bahan baku sisa tidak signifikan biasanya tidak dilakukan pencatatan
sampai saat penjualan. Berikut perlakuan beserta ayat jurnalnya apabila bahan baku sisa
1. Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba rugi
dan ditampilkan sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan lain-lain.
Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
2. Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke harga pokok
tersebut yang sama halnya dengan melaporkan hasil penjualan tersebut sebagai
Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
tersebut.
Apabila menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan sebelumnya untuk
dibebankan pada masing-masing pesanan, maka nilai realisasi bersih dari bahan baku
sisa yang diperkirakan untuk periode tersebut harus diestimasi dan dikurangkan dari
estimasi biaya overhead pabrik sebelum tarif biaya overhead pabrik dihitung. Apabila
tidak dilakukan maka tarif biaya overhead pabrik akan dibebankan terlalu tinggi.
Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan
Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku sisa. Ayat
jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
sisa akan dicatat sebagai ”Persediaan” dalam kartu persediaan pada saat bahan
baku sisa diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang sampai menunggu
untuk dijual.
Jika bahan baku sisa merupakan hasil dari bahan baku cacat atau bagian-bagian yang
rusak, maka harus dianggap sebagai biaya kegagalan internal yang seharusnya dapat
dikurangi atau dihilangkan. Bahan baku sisa jenis ini harus ditentukan dan dilaporkan
ke manajemen.
Barang cacat adalah unit yang selesai atau separuh selesai namun cacat dalam
hal tertentu. Barang cacat tidak dapat diperbaiki, baik secara teknis maupun
ekonomis.
Barang Cacat berbeda dengan Bahan Baku Sisa Barang cacat adalah unit yang selesai atau
separuh selesai namun cacat dalam hal tertentu. Barang cacat tidak dapat diperbaiki, baik
Jika barang cacat terjadi karena kesalahan pelanggan (seperti penggantian spesifikasi
atau penambahan komponen yang diminta pelanggan), maka hal tersebut tidak boleh
dianggap sebagai biaya mutu. Pelanggan yang sebaiknya membayar jenis barang cacat
seperti ini. Biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya dibebankan ke
pesanan tersebut.
Contoh: PT OWO memproduksi 1.000 kursi atas pesanan PT OWI berdasarkan nomor
pesanan 102 . Setelah selesai membuat 100 kursi, PT OWI merubah desain sehingga
kursi ini tidak dapat digunakan dan tidak dapat diperbaiki. PT OWO dapat menjual 100
ditambahkan pada pesanan nomor 102 sehingga total biaya untuk 1.100 kursi adalah $
38.500 (bahan baku $ 22.000, tenaga kerja langsung $ 5.500 dan overhead pabrik $
11.000). Saat produk selesai dan dikirim ke pelanggan maka ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Saat perusahaan menjual produknya dengan harga 150% dari cost maka ayat jurnalnya
Saat spoiled goods dijual maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Jika barang cacat terjadi karena kegagalan internal (seperti kecerobohan karyawan), biaya
yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya dibebankan ke pengendali
overhead pabrik dan dilaporkan secara periodik kepada manajemen. Jika biaya dari
barang cacat cukup besar sehingga dapat mendistorsi biaya produksi yang dilaporkan,
maka sebaiknya dilaporkan secara terpisah sebagai kerugian di laporan laba rugi.
Contoh: sama seperti contoh di atas, hanya saja 100 kursi yang spoiled
Saat produk selesai dan dikirim ke pelanggan maka ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
Saat perusahaan menjual produknya dengan harga 150% dari cost maka ayat
Saat spoiled goods dijual maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Contoh: sama seperti contoh di atas, hanya saja 100 kursi yang spoiled diakibatkan karena
karyawan magang yang belum terlatih merusak banyak kursi. Saat produk selesai dan
*2500 = 3500 (Harga satu kursi(38500 : 1100) – 1000 (Harga barang yang cacat dijual)
Saat perusahaan menjual produknya dengan harga 150% dari cost maka ayat jurnalnya
Saat spoiled goods dijual maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Pengerjaan kembali adalah proses untuk membetulkan barang cacat. Perlakuan biaya
pengerjaan kembali barang cacat sangat tergantung pada penyebab terjadinya barang cacat
tersebut. Jika disebabkan oleh kesalahan pelanggan, biaya pengerjaan kembali dibebankan
ke pesanan yang bersangkutan dan idealnya ditutup oleh peningkatan harga jual. Contoh:
PT Ricardo memproduksi 200 trailer dengan nomor pesanan 609 atas pesanan PT Milos.
Biaya-Biaya yang dibebankan pada pesanan nomor 609 adalah Rp 200.000, yang terdiri dari:
Sebelum dikirim pelanggan ingin menambahkan spring pada tiap-tiap trailer. Biaya spring per
trailer adalah Rp 40 dan butuh waktu ½ jam per trailer untuk memasangnya. Biaya rework
untuk pesanan nomor 609 adalah sebesar Rp 13.000, yang terdiri dari:
Payroll 1.000
Jika disebabkan oleh hal yang bersifat normal atau kegagalan internal, biaya pengerjaan
kembali dibebankan pada seluruh produksi dengan cara memperhitungkan biaya pengerjaan
kembali ke dalam tarif biaya overhead pabrik dan secara periodik dilaporkan ke manajemen.
Contoh:
Sama seperti contoh di atas, hanya saja pemasangan spring disebabkan karena kesalahan
Material 8.000
Payroll 1.000
5. kadangkala masih memiliki nilai ekonomis, tetapi ada juga yang sudah tidak
7. atau nilai bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya
8. tidak ada biaya yang dapat dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut.
9. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis
10. untuk menentukan apakah hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan baku
11. yang tidak e sien dan apakah ine siensi ini dapat dihilangkan sebagian ataupun
12. seluruhnya.
13. Perlakuan terhadap bahan baku sisa sangat tergantung oleh harga jual dari
14. bahan baku sisa tersebut. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku
16. dipilih digunakan secara konsisten di setiap periodenya. Apabila harga jual
18. 96
19. bahan baku sisa tidak signi kan biasanya tidak dilakukan pencatatan sampai saat
20. penjualan.
21. a) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba
22. rugi dan ditampilkan sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan
23. lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai
24. berikut:
27. b) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke harga pokok
30. menyebabkan peningkatan laba untuk periode tersebut yang sama halnya
31. dengan melaporkan hasil penjualan tersebut sebagai penjualan bahan baku
32. sisa atau pendapatan lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
36. c) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke pengendali
37. overhead pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pabrik dalam periode
38. tersebut. Apabila menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan
40. realisasi bersih dari bahan baku sisa yang diperkirakan untuk periode
41. tersebut harus diestimasi dan dikurangkan dari estimasi biaya overhead
42. pabrik sebelum tarif biaya overhead pabrik dihitung. Apabila tidak dilakukan
44. pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
47. d) Jika bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke masing-masing pesanan,
48. jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan
49. sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut.
50. Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku
51. sisa. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
54. Jika harga jual bahan baku sisa memiliki nilai yang signi kan, maka bahan
55. baku sisa akan dicatat sebagai ”Persediaan” dalam kartu persediaan pada
56. saat bahan baku sisa diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang
57. sampai menunggu untuk dijual. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
59. BAB 11 :
61. 97
64. Jika bahan baku sisa merupakan hasil dari bahan baku cacat atau bagian-
65. bagian yang rusak, maka harus dianggap sebagai biaya kegagalan internal
66. yang seharusnya dapat dikurangi atau dihilangkan. Bahan baku sisa jenis
70. kadangkala masih memiliki nilai ekonomis, tetapi ada juga yang sudah tidak
72. atau nilai bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya
73. tidak ada biaya yang dapat dibebankan ke persediaan bahan baku sisa tersebut.
74. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis
75. untuk menentukan apakah hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan baku
76. yang tidak e sien dan apakah ine siensi ini dapat dihilangkan sebagian ataupun
77. seluruhnya.
78. Perlakuan terhadap bahan baku sisa sangat tergantung oleh harga jual dari
79. bahan baku sisa tersebut. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku
80. sisa dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara, selama alternatif yang
81. dipilih digunakan secara konsisten di setiap periodenya. Apabila harga jual
83. 96
84. bahan baku sisa tidak signi kan biasanya tidak dilakukan pencatatan sampai saat
85. penjualan.
86. a) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba
87. rugi dan ditampilkan sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan
88. lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai
89. berikut:
92. b) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke harga pokok
95. menyebabkan peningkatan laba untuk periode tersebut yang sama halnya
96. dengan melaporkan hasil penjualan tersebut sebagai penjualan bahan baku
97. sisa atau pendapatan lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
pengendali
102. overhead pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pabrik dalam periode
103. tersebut. Apabila menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan
105. realisasi bersih dari bahan baku sisa yang diperkirakan untuk periode
106. tersebut harus diestimasi dan dikurangkan dari estimasi biaya overhead
107. pabrik sebelum tarif biaya overhead pabrik dihitung. Apabila tidak dilakukan
108. maka tarif biaya overhead pabrik akan dibebankan terlalu tinggi. Ayat jurnal
109. pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
pesanan,
113. jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan
114. sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut.
115. Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku
116. sisa. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
119. Jika harga jual bahan baku sisa memiliki nilai yang signi kan, maka bahan
120. baku sisa akan dicatat sebagai ”Persediaan” dalam kartu persediaan pada
121. saat bahan baku sisa diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang
122. sampai menunggu untuk dijual. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
124. BAB 11 :
126. 97
129. Jika bahan baku sisa merupakan hasil dari bahan baku cacat atau bagian-
130. bagian yang rusak, maka harus dianggap sebagai biaya kegagalan internal
131. yang seharusnya dapat dikurangi atau dihilangkan. Bahan baku sisa jenis
135. kadangkala masih memiliki nilai ekonomis, tetapi ada juga yang sudah tidak
136. dapat dimanfaatkan sedikitpun. Meskipun demikian suatu catatan atas jumlah
137. atau nilai bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya
138. tidak ada biaya yang dapat dibebankan ke persediaan bahan baku sisa
tersebut.
139. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis
140. untuk menentukan apakah hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan
baku
141. yang tidak e sien dan apakah ine siensi ini dapat dihilangkan sebagian
ataupun
142. seluruhnya.
143. Perlakuan terhadap bahan baku sisa sangat tergantung oleh harga jual dari
144. bahan baku sisa tersebut. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku
yang
146. dipilih digunakan secara konsisten di setiap periodenya. Apabila harga jual
148. 96
saat
150. penjualan.
151. a) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba
152. rugi dan ditampilkan sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan
153. lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai
154. berikut:
157. b) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke harga
pokok
160. menyebabkan peningkatan laba untuk periode tersebut yang sama halnya
161. dengan melaporkan hasil penjualan tersebut sebagai penjualan bahan baku
162. sisa atau pendapatan lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
pengendali
167. overhead pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pabrik dalam periode
168. tersebut. Apabila menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan
170. realisasi bersih dari bahan baku sisa yang diperkirakan untuk periode
171. tersebut harus diestimasi dan dikurangkan dari estimasi biaya overhead
172. pabrik sebelum tarif biaya overhead pabrik dihitung. Apabila tidak dilakukan
173. maka tarif biaya overhead pabrik akan dibebankan terlalu tinggi. Ayat jurnal
pesanan,
178. jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan
179. sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut.
180. Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku
181. sisa. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
184. Jika harga jual bahan baku sisa memiliki nilai yang signi kan, maka bahan
185. baku sisa akan dicatat sebagai ”Persediaan” dalam kartu persediaan pada
186. saat bahan baku sisa diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang
187. sampai menunggu untuk dijual. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
189. BAB 11 :
191. 97
194. Jika bahan baku sisa merupakan hasil dari bahan baku cacat atau bagian-
195. bagian yang rusak, maka harus dianggap sebagai biaya kegagalan internal
196. yang seharusnya dapat dikurangi atau dihilangkan. Bahan baku sisa jenis
200. kadangkala masih memiliki nilai ekonomis, tetapi ada juga yang sudah tidak
202. atau nilai bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya
203. tidak ada biaya yang dapat dibebankan ke persediaan bahan baku sisa
tersebut.
204. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis
205. untuk menentukan apakah hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan
baku
206. yang tidak e sien dan apakah ine siensi ini dapat dihilangkan sebagian
ataupun
207. seluruhnya.
208. Perlakuan terhadap bahan baku sisa sangat tergantung oleh harga jual dari
209. bahan baku sisa tersebut. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku
yang
211. dipilih digunakan secara konsisten di setiap periodenya. Apabila harga jual
213. 96
214. bahan baku sisa tidak signi kan biasanya tidak dilakukan pencatatan sampai
saat
215. penjualan.
216. a) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba
217. rugi dan ditampilkan sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan
218. lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai
219. berikut:
222. b) Hasil akumulasi penjualan bahan baku sisa dapat dikreditkan ke harga
pokok
225. menyebabkan peningkatan laba untuk periode tersebut yang sama halnya
226. dengan melaporkan hasil penjualan tersebut sebagai penjualan bahan baku
227. sisa atau pendapatan lain-lain. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
pengendali
232. overhead pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pabrik dalam periode
233. tersebut. Apabila menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan
235. realisasi bersih dari bahan baku sisa yang diperkirakan untuk periode
236. tersebut harus diestimasi dan dikurangkan dari estimasi biaya overhead
237. pabrik sebelum tarif biaya overhead pabrik dihitung. Apabila tidak dilakukan
238. maka tarif biaya overhead pabrik akan dibebankan terlalu tinggi. Ayat jurnal
239. pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
pesanan,
243. jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan
244. sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut.
245. Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku
246. sisa. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku sisa adalah sebagai berikut:
250. baku sisa akan dicatat sebagai ”Persediaan” dalam kartu persediaan pada
251. saat bahan baku sisa diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang
252. sampai menunggu untuk dijual. Ayat jurnal pada saat penjualan bahan baku
254. BAB 11 :
256. 97
259. Jika bahan baku sisa merupakan hasil dari bahan baku cacat atau bagian-
260. bagian yang rusak, maka harus dianggap sebagai biaya kegagalan internal
261. yang seharusnya dapat dikurangi atau dihilangkan. Bahan baku sisa jenis
265. atau nilai bahan baku sisa sebaiknya disimpan walaupun pada kenyataannya
266. tidak ada biaya yang dapat dibebankan ke persediaan bahan baku sisa
tersebut.
267. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis
268. untuk menentukan apakah hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan
baku
269. yang tidak e sien dan apakah ine siensi ini dapat dihil
Tujuan penting dari sistem perhitungan biaya manapun adalah menentukan biaya dari barang
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam Sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses digunakan untuk produk produk yang homogen atau sama, pencatatan biaya dengan
overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit ditentukan
dengan cara membagi total unit yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan total unit
yang diproduksi. Pusat biaya adalah departemen, tapi bisa juga pemrosesn terjadi hanya
dalam 1 departemen.
Setiap departemen melakukan suatu operasi tertentu yang mengarah pada penyelesaian
produk, dan setiap biaya dari departemen tersebut di transfer ke departemen selanjutnya
Supreme Klaten Inc, adalah perusahaan yang memproduksi mainan edukatif memiliki tiga
departemen yaitu departemen pembentukan, di mana plastik dipotong menjadi bentuk- bentuk
yang diinginkan; departemen perakitan dimana plastik dirakit dan bahan pelengkap seperti
alat pengunci ditambahkan. Mainan yang sudah jadi dikirim ke departemen pengemasan,
Dengan mengetahui biaya per departemen untuk barang yang di dimasukkan dan
barang yang dikeluarkan di departemen tersebut memudahkan untuk mencari biaya per
unit dari setiap produk karena dalam sistem proses barang yang dihasilkan sama /
serupa.
Suatu produk dapat berpindah di pabrik dengan tiga format alur fisik produksi. Tiga format alur
fisik produksi yang berkaitan dengan perhitungan biaya berdasarkan proses antara lain
adalah:
menerus.
b) Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow) Yaitu proses produksi melalui usaha
c) Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow) Yaitu proses produksi melalui usaha
Pada intinya penentuan biaya antara sistem pesanan dan sistem proses sama saja, mencari
total biaya yang digunakan untuk mencari biaya per unit. Namun bedanya dalam sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya di bebankan di departemen (atau pusat biaya)
Bahan Baku
Ayat Jurnal Supreme Klaten Inc ketika ingin memasukkan bahan baku ke departemen
pertama:
Apabila bahan baku tersebut memasuki 2 departemen sekaligus maka ayat jurnal yang akan
ditulis :
Biaya tenaga kerja dibebankan pada departemen, bukan perorangan. Jurnal untuk mencatat
Biaya Overhead
Untuk biaya overhead sama seperti sistem pesanan, sistem proses juga memakai
predetermined overhead rate yang didapatkan dari total estimasi overhead dibagi dengan
estimasi alokasi dasar. Perlakuan untuk overstated dan understated akan dibahas di bab 12.
Unit Ekuivalen
Masalah yang timbul dalam process costing adalah umumnya suatu departemen memiliki
persediaan akhir barang dalam proses. Oleh karena itu perlu dikonversi secara matematis
barang setengah jadi tersebut ke jumlah ekuivalen dari unit barang yang telah selesai. Unit
ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang seharusnya diperoleh dari bahan dan usaha yang
• FIFO
periode sebelumnya
Unit ekuivalen produksi = Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya atau barang jadi +
Contoh soal :
menggunakan mesin yang berkomputer untuk membentuk inti kayu dan lembaran logam yang
akan digunakan sebagai kerangka sepatu ski. Aktivitas berikut terjadi di departemen tersebut
Presentase penyelesaian
Jika kita menggunakan Rata Rata Tertimbang, tidak perlu melihat presentase
*= bahwa dalam biaya produk tersbut hanya 40% dari unit persediaan akhir yang akan
**= bahwa dalam biaya produk tersbut hanya 25% dari unit persediaan akhir yang akan
Laporan Produksi
• Tujuan: meringkas semua aktivitas yang dilakukan dan dimasukkan dalam BDP setiap
o Rekonsiliasi seluruh biaya yang masuk dan keluar dari departemen selama
periode tertentu
Data Diamond
2.
Skedul Kuantitas
Unit ekuivalen
bahan Konversi
Minggu Ke-1 : Jenis Audit, Tujuan Audit, Laporan Audit, Standar Audit, Kode
Profesi
Pengertian auditing:
Pengertian akuntansi:
b. kejadian-kejadian ekonomi
Jenis audit:
mengikuti prosedur atau aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki
otoritas.
perusahaan nirlaba.
negeri yang telah mendapat persetujuan dari panitia ahli persamaan ijazah
akuntan.
b. ujian negara akuntansi untuk sarjana swasta atau negeri yang belum diakui.
Aktifitas KAP:
c. konsultasi manajemen.
Struktur KAP:
1) rekan/partner
2) manajer
3) penyelia
4) senior
5) asisten
Setiap jenjang harus bekerja selama 2-3 tahun sebelum mencapai kedudukan
profesi).
4. Pendidikan lanjutan.
jawab profesionalnya.
berlaku umum.
menaati standar secara konsisten dalam setiap kontrak kerja yang mengikatnya.
1. Independensi
3. Konsultasi
4. Supervisi
5. Pengangkatan auditor
7. Promosi
9. Inspeksi
• Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh KAP (menurut AICPA dan IAI):
3. Pendidikan lanjutan.
4. Rotasi partner.
7. Pelaporan ketidaksepakatan.
Peer Review (review sejawat) atau review mutu merupakan tinjauan yang
dilakukan oleh akuntan publik terhadap sistem pengendalian mutu KAP lain.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah KAP tersebut telah memiliki kebijakan dan
LAPORAN AUDIT
audit. Pelaporan harus dilakukan berdasar 4 standar pelaporan dan harus ada
keseragaman. Bentuk laporan audit yang paling umum adalah laporan audit standar
1) Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan
2) Alamat yang dituju laporan audit: kepada siapa laporan audit ditujukan.
suatu audit, mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tgl dan
dilakukan dalam audit dan menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat
material.
partner yang akan bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu
disebabkan oleh:
berlaku umum.
modifikasi kata/kalimat.
yang tepat untuk diterbitkan dalam keadaan tertentu. Suatu salah saji dalam laporan
keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat
keseluruhan.
Diambil
wajar.
Sangat material Sebagian besar dari seluruh keputusan Pernyataan tidak memberi
prosentase.
ETIKA PROFESI
Etika adalah perangkat prinsip moral atau nilai. Perangkat nilai tersebut
kepaa orang lain, menghargai orang lain, menjadi warga yang bertanggung jawab,
mencapai yang terbaik, ketanggunggugatan. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang
• Alasannya:
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang di mana keputusan mengenai
dilema.
dilema.
Alasan yang mendasari diperlukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap
profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang
diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Cara akuntan
standar auditing yang berlaku umum, pengendalian mutu, peer review, BAPEPAM,
berkelanjutan, serta Kode Etik Akuntan Indonesia yang ditetapkan oleh IAI.
Cara untuk mendorong para akuntan publik agar berperilaku benar untuk
standar mutu yang tinggi yaitu dengan menetapkan kode perilaku profesional,
yaitu ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang
menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Menurut AICPA, kode
1) Prinsip-prinsip, yaitu standar ideal dari perilaku etis yang dapat dicapai dalam
Komite kode etik IAI telah merumuskan enam pernyataan etika profesi yang
disahkan kongres IAI bulan September 1994 berdasarkan kesepakatan komite yang
2) kecakapan profesional.
rahasia klien.
Macam independensi:
Benturan independensi:
3. Litigasi antara KAP dengan klien: jika terdapat tuntutan hukum atau maksu
yang ada membatasi akuntan publik dalam hal hubungan keuangan dan
5. Pendivisian perusahaan.
6. Komite audit: yaitu sejumlah anggota dewan komisaris perusahaan klien yang
tanpa pretensi. Dengan objektivitas, auditor akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi
➢ Standar-Standar Teknis
mencukupi.
lainnya harus taat pada standar yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang
akuntansi yang ditetapkan oleh badan perumus yang ditunjuk oleh dewan
keseluruhan laporan.
b. Dakwaan pengadilan.
c. Peer review.
bersyarat untuk setiap jasa profesional atau menerima ongkos dari klien yang anggota
Tidakan yang Mendatangkan Aib Anggota tidak akan melakukan tindakan yang
2. diskriminasi ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, umur, ataupun asal
kebangsaan.
3. jika melakukan audit atas badan pemerintah yang memerlukan prosedur audit
Periklanan dan Penawaran Anggota tidak dibenarkan untuk mencari klien dengan
Komisi dan Imbal Jasa Perujukan/Referral Fees Anggota dalam praktik publik tidak
diperkenankan merekomendasikan atau mereferensi produk jasa pihak lain bagi klien
demi untuk memperoleh komisi, atau merekomendasikan produk atau jasa yang
Bentuk dan Nama Praktik Anggota apat membuka praktik akuntansi publik hanya
membuka praktik akuntan publik dengan nama yang menyesatkan. Anggota tidak
boleh menyebut dirinya sebagai anggota AICPA kecuali kalau semua partner atau
TUJUAN AUDIT
untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
1) Laporan keuangan
material.
komponen yang lebih kecil, untuk memudahkan pelaksanaan audit dan membantu
pembagian tugas kepada anggota tim audit. Cara lebih umum dalam segmentasi audit
adalah pendekatan siklus, yaitu menempatkan jenis-jenis transaksi dan saldo akun
yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya dalam segmen yang sama,
pengujian audit atas transaksi yang membentuk saldo akhir dan juga melaksanakan
pengujian audit atas saldo akun itu sendiri. Cara yang paling efisien untuk melakukan
audit adalah mendapatkan keyakinan gabungan untuk setiap golongan transaksi dan
saldo akhir dari akun terkait. Untuk jenis transaksi tertentu, terdapat beberapa tujuan
audit yang harus dipenuhi sebelum auditor menyimpulkan bahwa jumlah total telah
objectives) Dan terdapat beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi untuk setiap
Asersi Manajemen Adalah pernyataan yang tersirat atau yang dinyatakan dengan
jelas oleh manajemen mengenai jenis transaksi dan akun terkait dalam laporan
keuangan.
aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang tercantum dalam neraca benarbenar ada
pada tanggal neraca serta apakah pendapatan dan beban yang tercantum
dimasukkan.
Tujuan audit umum berkait-transaksi Berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor
dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup dibutuhkan oleh standar
pekerjaan lapangan ketiga dan memutuskan bahan bukti yang pantas untuk
tepat.
Tujuan audit spesifik berkait-transaksi Yaitu penerapan tujuan audit umum berkait-
transaksi ke setiap jenis golongan transaksi yang material dalam audit, seperti
dengan tepat.
buku besar tambahan, dijumlah ke bawah benar dalam saldo akun, dan sesuai
7) Nilai realisasi: aktiva dinyatakan pada jumlah yang diestimasi dapat direalisasi.
8) Hak dan kewajiban: aktiva harus dipunyai sebelum dapat dicantumkan dalam
Diterapkan pada saldo akun, yaitu saldo Diterapkan pada jenis atau golongan
hutang wesel.
transaksi.
spesifik audit untuk setiap komponen dalam laporan keuangan, proses pengumpulan
apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria yang
Keputusan Bahan Bukti Audit: Keputusan utama yang dihadapi auditor adalah
penentuan jenis dan jumlah bahan bukti yang memadai yang harus dikumpulkan
untuk memastikan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan
telah disajikan dengan wajar. Keputusan auditor dlm pengumpulan bahan bukti:
2) Besarnya sampel.
Gambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan disebut program audit, yang berisi
tingkat obyektifitas.
1) pemeriksaan fisik.
2) Konfirmasi.
3) Dokumentasi.
4) Pengamatan.
7) Prosedur analitis.
pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti. Jenis bahan bukti tertentu jarang
1) Periksa/examine: dokumentasi
3) Baca/read: dokumentasi
Pengertian Prosedur Analitis (PSA 22/SA 329) Yaitu evaluasi atas informasi
keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan
dan non keuangan ... meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan
ekspektasi auditor.
diaudit.
sebelumnya (vertikal).
sebelumnya.
sebelumnya.
nonkeuangan.
penagihan
Preferen.
total ekuitas
/ beban bunga
d. Rasio hasil pengembalian atas total aktiva = (laba sebelum pajak + pajak
)/ Total aktiva
modal dasar, seperti utang jangka pendek, utang jangka panjang, pajak
ekuitas biaya
Pengertian
kekeliruan salah saji dalam informasi akuntansi yang mungkin akan membuat
1) Materialitas sebagai konsep yang relatif dan bukan absolut salah saji dalam
jumlah: salah saji dalam jumlah tertentu dianggap material oleh perusahaan
sebelum pajak.
tertentu akan lebih penting daripada yang lain, walaupun jumlahnya sama.
Misal: salah saji yang disengaja dalam persediaan akan dianggap lebih
materialitas
audit. Model Risiko Audit Digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam
menentukan berapa besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.
Rumusnya:
AAR
PDR = IR x CR
PDR = Risiko penemuan yang direncanakan (Planned Detection Risk), adalah risiko
bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji
yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, apabila salah saji semacam itu timbul.
AAR = Risiko audit yang dapat diterima (Acceptable Audit Risk), adalah ukuran
ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah saji secara
material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah
diberikan.
adanya salah saji alam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum
faktor kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji yang material, dengan
kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati batas
toleransi,yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
Risiko usaha adalah tingkat risiko bahwa KAP akan menderita kerugian yang
diberikan suah pantas. Apabila pemakai memiliki ketergantungan yang besar pada
2) distribusi kepemilikan
2) integritas manajemen
3) motivasi klien
6) hubungan istimewa
secara benar
INTERNAL CONTROL
sasaran yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai. Kebijakan atau prosedur ini
intern suatu satuan usaha. Sistem pengendalian harus cost beneficial. Dalam
• Kepentingan auditor:
Konsep dasar yang mendasari penilaian atas struktur pengendalian intern dan
d) Struktur organisasi.
4) Aktifitas pengendalian.
5) Pemantauan.
Penetapan Risiko oleh Manajemen Adalah identifikasi dan analisis oleh manajemen
atas risiko-risiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan yang sesuai
memutuskan bahan bukti yang dibutuhkan dalam audit. Jika manajemen secara
efektif menilai dan bereaksi terhadap risiko, auditor mengumpulkan lebih sedikit bahan
Prosedur Pengendalian
tramsaksi oleh manajer penjualan atas mobil perusahaan yang telah dipakai.
yang pantas:
c) Cukup sederhana.
berbeda-beda.
dan berkesinambungan atas keempat proseur yang lain. Cara yang paling
operasi struktur pengendalian intern secara periodik dan terus menerus oleh
manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah
diperbaiki sesuai dengan keadaan. Fungsi audit intern perlu dibuat dalam suatu
satuan usaha untuk memantau efektifitas kebijakan dan prosedur lain yang berkaitan
direncanakan.
pengujian substantif.
mempertimbangkan 2 aspek:
struktur pengendalian.
diperoleh.
dapat didukung.
digunakan.
tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan seperti yang direncanakan. Bila tidak,
pengendalian.
Risiko Penemuan dan Rencana Pengujian atas Saldo Laporan Keuangan Jika
tingkat risiko pengendalian di bawah maksimum, akan didukung oleh pengujian atas
pengendalian yang spesifik, kemudian dikaitkan dengan tujuan spesifik audit untuk
operasi:
1) Deskripsi naratif.
2) Bagan arus.
dan bahan bukti dalam mendukung rancangan dan operasi struktur pengendalian
c) Tentukan salah saji yang besar dan potensial yang mungkin dihasilkan.
Penyelesaian Audit
Selama tahap ini, auditor harus memusatkan perhatiannya pada rancangan dan
b) prosedur analitis.
5) Pengujian terinci atas saldo. Memusatkan pada saldo akhir buku besar baik untuk
akun-akun neraca maupun laba rugi, tetapi penekanan utama pada kebanyakan
perbandingan.
dapat dilakukan dalam sejumlah besar pos atau unsur dalam beberapa menit.
4) Pengujian terinci atas saldo: dibutuhkan biaya untuk mengirim konfirmasi dan
menghitung aktiva.
keuangan.
2) Prosedur analitis.
bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang diinginkan, selama
terinci atas saldo, mendekati penyelesaian akhir audit sebagai pengujian kelayakan
akhir.
a) Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan.
c) Rancang dan perkirakan hasil pengujian atas transaksi dan prosedur analitis.
d) Rancang pengujian terinci atas saldo untuk memenuhi tujuan spesifik audit.
Meskipun seluruh tujuan pengendalian intern telah dipenuhi, auditor akan tetap
a) Perencanaan awal.
e) Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan.
Tahap II: Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Tahap III: Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
d) Evaluasi hasil.
Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang diperlukan
untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual
kepada pelanggan.
pelaksanaan audit dalam ini. Fungsi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas:
yang digunakan untuk mencatat deskripsi, jumlah dan informasi yang terkait adalah
menyebabkan besarnya
3. Pengiriman Barang
adalah dokumen yang dibuat untuk mengirimkan barang yang berisi deskripsi atas
barang dagangan, jumlah yang dikirim, dan data lain yang relevan.
mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut, dan penagihan harus
dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu. Aspek penting dari penagihan adalah
meyakinkan bahwa semua pengiriman telah tertagih, tidak ada pengiriman lebih dari
Nota kredit adalah dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih
dari pelanggan karena ada pengembalian barang atau pengurangan harga. Jurnal
retur dan pengurang harga penjualan: jurnal untuk mencatat retur dan pengurang
harga penjualan.
7. Penghapusan Piutang tak Tertagih: biasanya terjadi setelah pelanggan pailit atau
a) prosedur audit.
b) besar sampel.
atas transaksi
untuk penjualan.
atau faktur yang hilang atau ganda atau diluar urutan normal.
akuntansi.
c. Akurasi: Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim dan
a. Keberadaan: penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang secara aktual
b. Kelengkapan: kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
c. Akurasi: penerimaan kas yang dicatat telah disetor dan dicatat pada nilai yang
diterima.
efektif.
Bagian penting dari tanggung jawab auditor di dalam audit penerimaan kas adalah
kecurangan.
1. Mementukan apakah kas yang diterima telah dicatat: menelusuri dari nota
penerimaan kas dan buku tambahan piutang sebagai pengujian substantif atas
apakah seluruh
dicatat ke jurnal atau selang waktu dalam melakukan setoran, tetapi akan
membantu dalam
membongkar penerimaan kas yang belum disetor, setoran yang tidak dicatat.
pemisahan tugas.
kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah
tertagih. Pengendalian untuk mencegah kekeliruan ini adalah otorisasi yang pantas
atas penghapusan piutang oleh tingkat manajemen yang telah ditentukan, hanya
membayar.
untuk piutang dagang yang penting karena kolektibilitas piutang seringkali merupakan
pos utama dalam laporan keuangan, dan merupakan permasalahan pada sejumlah
“realizable value”
• Penyiapan neraca saldo piutang usaha menurut umur secara periodik untuk
Bagian audit yang sangat dipengaruhi oleh pengujian atas transaksi siklus
penjualan dan penerimaan kas adalah saldo-saldo piutang usaha, kas, beban piutang
tak tertagih dan penyisihan piutang tak tertagih. Dampak paling besar dari hasil
pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus
penjualan dan penerimaan kas adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. Jenis
atas Transaksi
Setelah auditor memutuskan prosedur yang dipilih dan kapan harus dilaksanakan,
perlu dilakukan penentuan jumlah pos atau unsur yang memadai sebagai sampel dari
Tujuan auditor memilih sampel suatu populasi aalah untuk mendapatkan sampel yang
representatif, yaitu sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi.
Dalam praktik, auditor tidak dapat mengetahui apakah suatu sampel representatif,
Risiko terjadinya hal tersebut disebut risiko nonsampling dan risiko sampling.
adanya pengecualian dan prosedur audit yang tidak memadai atau tidak
efektif.
2. menggunakan metode seleksi pos atau unsur sampel dari populasi yang memadai.
1. Metode statistik.
2. Metode nonstatistik.
populasi.
matematis untuk menghitung hasil statistik dapat memberikan informasi yang berguna
Manfaat utamanya adalah kuantifikasi risiko Kesimpulan yang diambil lebih didasarkan
evaluasi langkah
(probability-proportional to size)
4. stratifikasi (stratified)
Adalah metode seleksi sampel dengan tidak didasarkan pada probabilitas matematis,
ditentukan.
Terdiri dari:
dengan memilih unsur yang akan disampel menurut kriterianya, seperti unsur
metode ini dapat diterima hanya jika digunakan jumlah blok yang cukup.
dengan tujuan audit dan sampling yang mendasari sampel yang diambil.
Adalah sampel di mana setiap kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam
Auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih unsur sampel secara
Pengambilan sampel di mana probabilitas untuk memilih item populasi tunggal adalah
Adalah metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi proporsi unsur-unsur dalam
satu populasi yang mengandung karakteristik atau atribut yang menjadi kepentingan.
Proporsi ini disebut tingkat keterjadian (occurance rate) dan merupakan rasio dari unsur
Auditor berkepentingan dengan terjadinya beberapa jenis pengecualian dalam populasi data
akuntansi berikut:
Tingkat keterjadian atau pengecualian dalam sampling acak atau sistematik adalah
merupakan ukuran yang tidak bias atas/dari tingkat pengecualian dalam keseluruhan
tingkat deviasi yang paling mungkin. Jadi, auditor mengarahkan pada upper limit teratas
dari estimasi interval. Batas ini disebut computed upper exception rate (CUER) atau tingkat
deviasi tertinggi yang dihitung dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi.
Distribusi Sampling
Adalah suatu frekuensi distribusi dari hasil-hasil atas seluruh sampel yang mungkin dari
suatu ukuran tertentu yang dapat diperoleh dari populasi yang berisi beberapa parameter
spesifik.
Estimasi atribut didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusii dari seluruh sampel
yang mungkin di mana unsur-unsur populasi masing-masing memiliki satu atau dua
Langkah-langkah:
1. Perencanaan sampel.
c. Definisikan populasi.
l. Analisa deviasi.
Pertimbangan Lain
Beberapa pertimbangan penting yang berkaitan dengan pemilihan ukuran sampel yang
1. Seleksi acak kontra pengukuran statistik: seleksi acak merupakan bagian dari
sampling statistik.
apabila dibutuhkan.
juga harus didasarkan atas pertimbangan profesional pada tingkat yang tinggi.
Piutang Usaha
1. Piutang usaha pada neraca saldo menurut umur cocok dengan jumlah pada
file master dan jumlah total telah ditambahkan dengan tepat dan cocok dengan
7. Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang dapat direalisir
(realizable value).
disclosure).
1. Tentukan materialitas an tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
atas transaksi, dan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penerimaan
kas.
5. Rancang pengujian terinci atas piutang usaha untuk memenuhi tujuan spesifik
audit:
a. Prosedur audit.
b. Besar sampel.
d. Saat pelaksanaan.
Pengujian terinci atas saldo untuk semua siklus langsung diarahkan pada akun-akun
neraca, akun laba rugi tidak diabaikan tetapi akan diverifikasi sebagai hasil sampingan
Konfir
masi piutang usaha merupakan pengujian terinci atas piutang usaha yang paling penting.
Pengujian terinci atas saldo piutang usaha ditekankan pada tujuan audit saldo piutang
tiak material, konfirmasi yang diterima lambat an diragukan keandalannya, serta bila risiko
pengumpulan bukti.
Konfirmasi yang dikirim klien harus diawasi oleh auditor dan hasil konfirmasinya
Keputusan Konfirmasi
yang akan digunakan, saat pelaksanaan prosedur, ukuran sampel, dan unsur individual
meminta konfirmasi darinya secara langsung apakak saldo yang dinyatakan alam
permintaan konfirmasi adalah benar atau tidak), atau negatif (konfirmasi dialamatkan
kepada debitur tetapi hanya meminta jawaban apabila dia tiak sepakat dengan jumlah
yang dinyatakan)
Konfirmasi negatif dapat diterima hanya jika semua kondisi berikut terpenuhi:
a. Piutang usaha terdiri dari sejumlah besar saldo akun yang kecil.
rendah.
2. Saat pelaksanaan: bahan bukti yang paling andal dari konfirmasi diperoleh
3. Ukuran sampel yang akan dikonfirmasi: tergantung pada salah saji yang
konfirmasi.
Apabila konfirmasi positif tidak ditanggapi, auditor perlu menguji lagi penerimaan kas
setelah tanggal konfirmasi, memastikan tidak ada sales invoice ganda, menelusuri
Setelah unsur-unsur yang dikonfirmasi dipilih, auditor harus mempertahankan kendali atas
konfirmasi sampai konfirmasi tersebut kembali dari pelanggan. Apabila konfirmasi yang
dikirim tidak dikembalikan oleh pelanggan, perlu dilakukan tindak lanjut dengan prosedur
alternatif. Tujuannya adalah untuk menentukan dengan cara selain konfirmasi, apakah
piutang tersebut absah dan disajikan dengan memadai pada tanggal konfirmasi. Untuk
setiap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan, dokumenasi berikut dapat diperiksa
3. Dokumen pengiriman.
Analisis Perbedaan
tersebut mungkin timbul karena perbedaan waktu antara catatan klien dengan catatan
pelanggan, seperti:
terinci atas saldo perhatian utama adalah baik mengenai efektifitas pengendalian dan
Tujuan auditor mengambil sample: untuk menentukan apakah saldo akun yang diaudit
disajikan secara wajar. Tiga keputusan utama yang harus dibuat oleh auditor dalam proses
sampling:
Dengan menggunakan model risiko audit (risiko deteksi = risiko audit/risiko bawaan
dalam populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi, sampling dilakukan untuk
memberikan penekanan lebih terhadap unsur populasi tertentu dan kurang terhadap
lainnya.
Sampling statistik: jumlah kemungkinan perbedaan antara estimasi titik dan salah saji
populasi yang sebenarnya disebut presisi statistik, dapat diukur secara formal.
Sampling non statistik: tidak dapat secara formal mengukur presisi estimasi titik dan
1. Nyatakan tujuan dan pengujian audit 1. Nyatakan tujuan dari pengujian audit
Pengujian Pengujian
populasi. populasi
Sampling unit mata uang juga disebut sampling unit moneter, sampling jumlah moneter
kumulatif, dan sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran. Metode
sampling ini digunakan untuk menjelaskan penentuan ukuran sample, seleksi sample dan
Tujuan sampling unit mata uang adalah untuk menentukan estimasi kekeliruan di dalam
populasi yang diaudit dan untuk memutuskan apakah populasi dinyatakan secara wajar. Nilai
dari estimasi kekeliruan dalam sampling unit mata uang disebut batas kekeliruan.
Populasi (sampling unit mata uang) didefinisikan sebagai populasi rupiah yang tercatat. Auditor
kemudian mengevaluasi apakah populasi tercatat lebih saji atau kurang saji.
a. Definisi dari unit sampling sebagai rupiah individual dalam suatu saldo akun.
b. Penekanan otomatis atas unit-unit fisik dengan nilai saldo rupiah tercatat yang
terbesar. Karena sample acak dipilih berdasarkan rupiah individual, suatu akun
dengan saldo besar memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dipilih daripada
Aspek khusus dari sampling unit mata uang adalah dalam hal pertimbangan penggunaan
untuk menentukan salah saji yang dapat ditoleransi dengan mengalokasikan hasil pertimbangan
awal mengenai materialitas, hal ini tidak diperlukan kalau sampling unit mata uang digunakan.
Terdapat hubungan terbalik antara ukuran salah saji yang dapat ditoleransi dengan ukuran
Acceptable Risk of Incorrect Acceptance (ARIA) merupakan risiko yang bersedia diambil oleh
auditor untuk menerima suatu saldo adalah benar kalau kekeliruan sesungguhnya dalam saldo
Faktor utama yang mempengaruhi keputusan auditor mengenai ARIA adalah risiko
pengendalian dalam model risiko audit, yang merupakan tingkat dimana auditor mengandalkan
pengendalian intern. Jika pengendalian intern efektif, risiko pengendalian dapat dikurangi, yang
memungkinkan auditor untuk meningkatkan ARIA, yang pada gilirannya mengurangi ukuran
Sampling unit mata uang secara normal digunakan kalau auditor percaya bahwa terdapat
kemungkinan tidak ada kekeliruan yang signifikan dalam populasi. Sampling unit mata uang
cenderung tidak efisien untuk tingkat kekeliruan yang tinggi atau sedang. Oleh karena itu suatu
estimasi tingkat kekeliruan nol atau 1% adalah biasa jika sampling mata uang yang digunakan.
Untuk memilih rupiah unit sampel adalah terlebih dahulu memilih suatu sample acak dari unit
mata uang tersebut. Juga perlu untuk mengidentifikasi unit fisik yang berhubungan dengan
masing- masing unit mata uang. Unit mata uang diperlukan untuk menghitung hasil statistik,
Terlebih dulu auditor memilih sample atas dasar unit rupiah dan mengidentifikasikan unit fisik
yang berisikan unit rupiah. Kemudian auditor menerapkan prosedur audit yang tepat untuk
Empat aspek penting dalam melakukan generalisasi dari sample ke populasi dengan
d. Hasil-hasil statistik kalau sampling unit mata uang digunakan disebut batas
kekeliruan.
a. Kekeliruan lebih saji dan kuran saji diperlukan secara terpisah dan kemudian
digabungkan.
c. Berdasarkan data salah saji aktual. Asumsi ini mengharuskan auditor untuk
d. Auditor harus berhadapan dengan lapisan (layer) dari tingkat deviasi tertinggi yang
dihitung dari tabel atribut. Layer dihitung dengan terlebih dahulu menentukan
tingkat deviasi tertinggi yang dihitung dari tabel untuk masing-masing kekeliruan
e. Asumsi kekeliruan harus dihubungkan dengan setiap layer. Metode yang lazim
a. Estimasi titik dari kekeliruan dihitung baik untuk kekeliruan lebih saji maupun kuran
saji.
Estimasi titik untuk lebih saji dihitung dengan mengalikan kekeliruan lebih saji rata-rata dalam
c. Layer kekeliruan per unit rupiah dari yang tertinggi sampai terendah, termasuk
d. Tentukan limit ketepatan atas untuk sampling atribut dan tentukan persentase
e. Hitung batas atas dan batas bawah kekeliruan awal untuk masing-masing layer dan
total.
Bagian penting dari analisa kekeliruan adalah dalam memutuskan apakah setiap modifikasi
Setiap saat metode statistik digunakan, aturan keputusan diperlukan untuk menentukan apakah
Lima hal yang harus dipahami dan ditentukan dalam menentukan ukuran sample:
berisikan kekeliruan.
d. Nilai populasi tercatat. Nilai rupiah dari populasi diambil dari buku besar klien dan
Alasan ketertarikan auditor terhadap audit sampling unit mata uang adalah:
b. Metode ini dapat mengurangi biaya pengujian audit sebab beberapa unsur sample
diuji sekaligus.
d. Sampling unit mata uang selalu memberikan kesimpulan statistik dalam jumlah
rupiah.
a. Batas kekeliruan total yang timbul kalau kekeliruan ditemukan mungkin terlalu
b. Merupakan hal yang tidak praktis untuk memilih sample unit rupiah dari populasi
3. retur pembelian dan pengurangan harga (tetapi untuk kebanyakan perusahaan jumlahnya tidak
material).
Siklus Perolehan:
pengakuan kewajiban.
debit, surat bukti/bon, berkas induk hutang usaha, neraca salo hutang usaha, rekening
pemasok.
1. Permintaan pembelian: permintaan akan barang dan jasa oleh pegawai yang
berwenang.
2. Order pembelian: dokumen yang mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi yang
berkaitan dengan berang dan jasa yang hendak dibeli perusahaan, dan berfungsi
a. akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai dengan
kepentingan perusahaan.
b. akan mencegah pembelian yang berlebihan atau barang yang tidak diperlukan.
Merupakan titik kritis karena pada saat inilah kewajiban sehubungan dengan perolehan tersebut
diakui. Bentuk pengendalian saat penenrimaan barang dan jasa: dilakukan penelitian atas deskripsi,
Laporan penerimaan barang (receiving report): dokumen yang dibuat pada saat barang berwujud
Pengendalian intern:
laporan penerimaan sebagai bahan bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa.
b. Rangkapan dokumen dikirim ke bagian gudang dan rangkapan lain dikirim ke bagian
hutang usaha.
d. Pegawai bagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan bagian
akuntansi.
Pengakuan Kewajiban
Pengakuan dan pencatatan harus dilakukan dengan akurat dan tepat karena mempunyai dampak
yang sangat penting bagi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual.
transaksi perolehan.
deskripsi dan jumlah barang dan jasa yang diterima, harga termasuk ongkos angkut,
4. Nota debet (debet note): dokumen yang menunjukkan pengurangan jumlah hak
5. Voucher: dokumen yang seringkali digunakan oleh berbagai organisasi sebagai sarana
6. Berkas induk hutang usaha (account payable master file): berkas untuk mencatat
7. Neraca saldo hutang usaha (account payable trial balance): daftar yang menjadi
8. Laporan pemasok (vendor statement): laporan yang disiapkan setiap bulan oleh
pemasok yang menunjukkan saldo awal, perolehan, retur dan pengurangan harga,
Pengendalian intern:
Bagian hutang usaha memverifikasi kepatutan setiap perolehan dengan membandingkan rincian
Pengendalian pada bagian hutang usaha dan PDE adalah pegawai yang mencatat perolehan tidak
1. Cek (Check): alat pembayaran untuk setiap perolehan saat pembayaran jatuh tempo.
Canceled chek: cek yang sudah diuangkan oleh penjual dan dikliring oleh bank pihak
klien.
2. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal): jurnal untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas.
Pengendalian intern:
b. Pemisahan tanggung jawab antara penanda tangan cek dengan pelaksanaan fungsi
hutang usaha.
c. Adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penanda tangan cek
pengeluaran kas.
Verifikasi Perolehan:
a. Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, sesuai dengan
a. Pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang secara aktual
Hutang usaha
Adalah kewajiban yang belum dibayarkan untuk barang dan jasa yang diterima dalam kegiatan
usaha normal perusahaan. Akun hutang usaha mencakup kewajiban karena perolehan bahan baku,
peralatan, prasarana, perbaikan, dan lain-lain jenis barang dan jasa yang telah diterima sebelum
akhir tahun.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah hutang usaha disajikan secara wajar dan diungkapkan
dengan memadai.
4. Rancang dan laksanakan proseur analitis untuk siklus perolehan dan pembayaran.
5. Rancang pengujian terinci atas saldo akun hutang usaha untuk memenuhi tujuan
spesifik audit (prosedur audit, ukuran sampel, pos/unsur yang dipilih, saat
pelaksanaan).
Berguna untuk menemukan area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Salah satu
langkahnya yang paling penting adalah membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun
lalu.
2. Telaah daftar hutang usaha untuk hutang yang tidak biasa, hutang ke bukan pemasok,
4. Hitung rasio seperti pembelian ibagi hutang usaha, dan hutang usaha dibagi kewajiban
lancar.
neraca.
2. Memeriksa dokumen yang mendasari setiap tagihan yang belum dibayarkan beberapa
3. Menelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir tahun ke faktur
pemasoknya.
Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena:
1. Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar
pengendalian fisik.
5. Ada beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.
Untuk menentukan apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan paduan dari dua sistem yang terpisah namun erat
berhubungan:
Permintaan pembelian digunakan untuk meminta bagian pembelian untuk meng-order barang
persediaan. Pengendalian atas permintaan pembelian dan order pembelian yang terkait harus
dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran.
Barang yang diterima diperiksa kuantitas dan kualitasnya, dibuat laporan penerimaan barang.
Barang dikirim ke gudang, dokumen dikirim ke bagian pembelian, guang, dan hutang usaha.
Barang disimpan hingga saatnya dibutuhkan, dikeluarkan dari gudang apabila ada permintaan
yang diotorisasi, perintah kerja, dokumen yang menyebutkan jenis dan jumlah barang yang
diminta.
4. Memproses barang.
Jumlah barang yang diproduksi tergantung order pelanggan, ramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi, ekonomis tidaknya proses produksi. Bagian produksi membuat laporan
produksi dan barang rusak sehingga catatan akuntansi dapat mencerminkan pergerakan barang
Struktur pengendalian intern akuntansi biaya yang baik penting dalam fungsi proses barang.
menunggu pengiriman. Penyimpanan dipisahkan dalam beberapa area dengan akses terbatas.
Pengiriman barang harus didukung dengan dokumen pengiriman yang telah diotorisasi.
Yaitu catatan yang memuat informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan
Terdiri dari pemrosesan order pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan
baku. Internal control fungsi ini dipahami dan diuji sebagai pengujian atas pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi dalam siklus perolehan dan pembayaran, penggajian, dan
kepegawaian.
Mencakup fungsi pemrosesan barang dan penyimpanan barang jadi. Pengujiannya dilakukan
Mencakup pencatatan pengiriman barang. Pengujiannya dilakukan dalam siklus penjualan dan
penerimaan kas.
Untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
a. Pengujian harga (price test): untuk menentukan apakah klien telah menggunakan
suatu metode persediaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
Adalah hal-hal yang berkaitan dengan persediaan fisik dan biaya yang terkait dari titik di mana
bahan baku diminta peng-orderannya sampai titik di mana barang jadi selesai diproduksi dan
dipindahkan ke gudang.
1. Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
persediaan.
persediaan.
a. catatan atas biaya yang memadai untuk alat bantu manajemen untuk penentuan
Pengujian dibatasi pada pengamatan dan tanya jawab. Jika auditor menyimpulkan bahwa
Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah
apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat, jumlah,
deskripsi, dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Langkahnya adalah dengan pemahaman
Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual memungkinkan auditor untuk mengurangi
pengujian fisik persediaan atau mengubah saat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan
dokumen, yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan baku, yang mendukung
pengurangan persediaan bahan baku untuk produksi dan peningkatan persediaan barang jadi,
4. Harga perunit.
Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan
catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk. Auditor harus
memahami internal control, dan pengujian dilakukan sebagai bagian dari pengujian terhadap
perolehan, penjualan, dan penggajian. Auditor menelusuri unit dan harga perunit bahan baku ke
berkas induk persediaan perpetual, dan total biaya ke catatan akuntansi biaya, menelusuri biaya
Prosedur Analitis:
Dipengaruhi oleh hasil pengujian beberapa siklus lainnya, yaitu siklus persediaan dan pergudangan,
penjualan dan penerimaan kas, perolehan dan pembayaran, penggajian dan kepegawaian. Pengujian
1. pengamatan fisik.
Tanggung jawab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati persediaan fisik klien dan mengambil
kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. Ketentuan pemeriksaan fisik tidak dapat
1. Pengendalian intern.
persediaan perpetual.
d. Pengendalian yang cukup atas kartu atau kertas kerja hasil penghitungan.
2. Keputusan audit.
b. Saat pelaksanaan.
c. Ukuran sampel.
Penetapan harga mencakup semua pengujian atas biaya perunit apakah sudah tepat. Sedangkan
kompilasi mencakup seluruh pengujian atas pengikhtisaran penghitungan fisik, perkalian harga
dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran saldo ke buku besar.
Kerangka acuannya adalah daftar persediaan yang didapat dari klien, yang terdiri dari deskripsi
jenis persediaan menurut bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang disusun
terpisah, di mana jumlahnya harus sama dengan angka pada buku besar.
3. Penilaian persediaan.
Metode penetapan harga harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, konsisten
dari tahun ke tahun, dan mempertimbangkan nilai pasar dengan nilai penggantian.
Memadukan Pengujian
Saat verifikasi perolehan, bahan bukti dikumpulkan mengenai akurasi pembelian bahan baku, dan
Untuk menguji pencatatan biaya akuntansi untuk upah buruh langsung dan tidak langsung.
Audit untuk penyimpanan barang jadi, pengiriman barang, dan pencatatan penjualan. Juga
diverifikasi dalam tiga siklus di atas, seperti pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku
ke barang dalam proses, pemindahan biaya barang yang selesai ke barang jadi.
Kekeliruan pada salah satu menyebabkan salah saji persediaan dan HPP.
Akun-akun utama dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal: wesel bayar, hutang
kontrak, hipotek, hutang obligasi, beban bunga, bunga yang masih harus dibayar, kas di bank,
modal- saham biasa, modal saham preferen, modal disetor atas nilai pari, modal donasi, dll.
Empat ciri khas siklus perolehan dan pembayaran kembali modal sangat mempengaruhi audit
1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun di atas tetapi setiap
2. Tidak dimasukanya satu transaksi tunggal yang mungkin material (pengabaian suatu
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan hutang dan modal.
Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang mungkin dijamin oleh aktiva atau
Tujuan pemeriksaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah:
2. Transaksi-transaksi yang terkait telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat
sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.
3. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar
yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan 8 dari 9 tujuan
spesifik audit atas rincian saldo. (detail tie in, eksistensi, accuracy, evaluation,
classification, cut off, realizable value, right and obligation, presentation and disclosure)
1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru (tanggungjawab penerbitan ada
Pengujian terhadap transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali
pokok pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan bunganya harus lebih
menekankan terhadap empat pengendalian intern terpenting dan harus ada penekanan terhadap
Prosedur Analitis
Prosedur analitais merupakan hal yang esensial untuk wesel bayar karena pengujian terinci atas
beban bunga dan bunga terhutang seringkali dapat dieliminasi bila hasilnya menguntungkan.
yang beredar.
beredar bayar
Bandingkan saldo wesel bayar, Salah saji beban bunga, bunga terhutang
dengan tahun
sebelumnya.
1. Langkah awal yang umum dilakukan dalam audit wesel bayar adalah penggunaan
skedul wesel bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien. Skedul ini memuat
keterangan rinci dari semua transaksi yang terjadi selama tahun berjalan secara
keseluruhan baik untuk periode pinjaman maupun bunga, salso awal dan saldo akhir
wesel bayar dan hutang bunga, serta informasi yang jelas dan rinci mengenai wesel.
2. Bila selama tahun berjalan terdapat banyak transaksi yang melibatkan wesel bayar,
auditor dapat meminta klien untuk mempersiapkan skedul wesel-wesel yang pada
Saldo
Detail tie in Wesel bayar dalam skedul wesel bayar cocok dengan berkas induk
bayar.
Ketepatan Wesel bayar dan bunga yang masih harus dibayar yang terdapat
dalam skedul
Cut off Wesel bayar telah dicatat pada periode yang tepat.
Presentation Wesel bayar, beban bunga, dan bunga masih harus dibayar telah
2. Accuracy
adanya catatan kaki yang memberi keterangan tentang jangka waktu wesel yang
EKUITAS PEMILIK
Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik
Tujuan dari pemeriksaan auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan apakah:
1. Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi.
2. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik
audit.
3. Saldo-saldo ekitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
dewan direksi).
bebas sebagai suatu alat pengendalian untuk mencegah pengeluaran sertifikat saham
Empat hal yang penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan modal disetor di
Tujuan ini dapat dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen pemindahan saham. Auditor
dapat meminta konfirmasi mengenai transaksi modal saham dan mengenai nilai transaksi
tersebut.
rapat dewan direksi. Ketepatan nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai
pemindahan saham dan menelusuri jumlah transaksi saham yang ada ke dalam
penerimaan uang.
3. Modal saham dinilai dengan benar (akurasi). Saldo akhir dalam akun modal diverifikasi,
mula-mula dengan menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca.
Konfirmasi dari agen pemindahan merupakan cara verifikasi termudah. Jika tidak ada
agen pemindahan maka auditor mengandalkan pada pemeriksaan atas catatan saham
dan menghitung seluruh saham yang beredar dalam buku sertifikasi saham, meneliti
Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir, kecuali jika
ada hutang dividen. Keenam tujuan spesifik audit atas transaksi relevan untuk dividen.
Tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen, termasuk yang berkaitan dengan hutang
dividen:
3. Dividen telah dicatat dengan benar (accuracy).Dividen yang dibayar kepada pemegang
Keberadaan dapat dicek dengan meneliti notulen rapat dewan direksi mengenai jumlah dividen per
lembar saham dan tanggal pembayaran dividen. Ketepatan penilaiian suatu pengumuman
pembayaran dividen dapat diaudit dengan menghitung kembali jumlahnya berdasarkan dividen
setiap saham dan jumlah saham beredar. Pengujian untuk melihat apakah pembayaran dilakukan
kepada pemegang saham yang memiliki saham tersebut pada tanggal pencatatan dividen adalah
dengan memilih suatu sample pembayaran dividen yang dicatat dan menelusuri nama penerima
uang pada cancelled check pada catatan dividen, untuk meyakinkan bahwa penerima uang memang
berhak.
1. Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk
seluruh tahun yang bersangkutan (meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang
2. Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang
bersangkutan dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba
audit seluruh ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih disesuaikan.
3. Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai transaksi
laba ditahan, langkah berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi tersebut
benar.
4. Pertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan adalah menilai apakah ada
5. Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar dalam
keuangan.
1. Akun Kas Umum: merupakan hal penting bagi sebagian besar organisasi karena
sebenarnya penerimaan dan pengeluaran kas melalui akun ini pada suatu waktu.
2. Akun Gaji Impres: akun tersendiri yang dibentuk untuk melakukan pembayaran gaji
dan upah kepada karyawan dan dalam akun ini ditentukan suatu jumlah tetap.
3. Akun Bank Cabang: serupa dengan akun kas umum, tetapi pada tingkat cabang, dan
4. Dana kas Kecil Impres: digunakan untuk melakukan pembelian tunai yang kecil-kecil
yang dapat dibayar lebih mudah dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan
cek.
5. Setara Kas: termasuk dalam laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas hanya
jika bersifat investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dalam jangka
pendek dan tidak ada risiko perubahan nilai dan perubahan suku bunga yang
signifikan.
koran dengan saldo buku besar dan verifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar telah
mencerminkan dengan benar semua transaksi kas yang dilaksanakan selama tahun tersebut.
Kesalahan berikut akan mengakibatkan kesalahan pembayaran atau penerimaan kas, dan tidak
2. Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh
kebijakan perusahaan.
3. Penggelapan kas dengan jalan menahan hasil penerimaan kas dari pelanggan
sebelum dicatat. Jika kesalahan tersebut tidak ditemukan dalam audit,seharusnya dapat
ditemukan pada bagian audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas.
Dalam pengujian akhir tahun akun kas umum, auditor harus mengumpulkan bahan bukti yang cukup
untuk mengevaluasi apakah kas yang dinyatakan dalam neraca, telah dinyatakan secara wajar dan
1. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima, dan risiko bawaan
3. Rancang dan laksanakan pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis
5. Rancang pengujian rinci atas persediaan guna memenuhi tujuan spesifik audit
(prosedur audit, ukuran sample, pos yang dipilih, dan saat pelaksanaan).
2. Meskipun saldo kas itu sendiri tidak besar, jumlah rupiah debet dan kredit yang
mempengaruhi saldo tersebut pada umumnya lebih besar daripada akun lainnya
(materialitas).
3. Kas adalah harta yang paling disukai untuk dicuri (risiko inheren).
Pengendalian Intern
Pengendalian intern dibagi menjadi 2 kategori yaitu pengendalian atas siklus transaksi yang
mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan rekonsiliasi bank secara
independen. Rekonsiliasi penting karena digunakan untuk memastikan bahwa buku mencerminkan
saldo kas yang sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank setelah memperhitungkan pos-
pos rekonsiliasi. Rekonsiliasi independen akan membuka peluang khusus untuk verifikasi intern
atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Jika rekening koran diterima dalam keadaan tertutup
oleh petugas yang merekonsiliasi dan pengendalian fisik diselenggarakan atas laporan tersebut
sampai rekeonsiliasi tersebut diselesaikan, cancelled check, duplikasi slip-slip setoran, dan
dokumen-dokumen lain yang tercakup dalam laporan tersebut dapat diuji tanpa adanya
Pengendalian lain yang dapat dilakukan adalah dengan menunjuk dan menetapkan seorang
karyawan yang bertanggungjawab untuk menelaah rekonsiliasi bulanan segera setelah rekonsiliasi
Prosedur Analitis
Rekonsiliasi bank akhir tahun dilakukan dengan dasar 100% pengujian kelayakan saldo kas. Oleh
karenanya kurang penting jika dibandingkan sebagian besar bidang audit lainnya.
1. Membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek-
cek yang masih beredar, dan pos-pos rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun
sebelumnya.
Jika bank tidak menanggapi permintaan konfirmasi, auditor harus mengirim permintaan kedua
atau meminta klien untuk menelepon bank tersebut. Setelah konfirmasi bank diterima, saldo
rekening bank ditegaskan oleh bank harus ditelusuri ke jumlah yang tercantum dalam
rekonsiliasi bank. Demikian pula, semua informasi lainnya pada rekonsiliasi harus ditelusuri ke
kertas kerja audit yang relevan. Jika informasi tersebut tidak cocok, harus dilakukan
Suatu laporan bank pisah batas adalah suatu laporan bank untuk periode sebagian dan cancelled
check yang bersangkutan, dupliksi slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk dalam laporan
bank, yang dikirim secara langsung oleh bank ke kantor akuntan publik.
Tujuan rekening koran pisah batas adalah untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi pada
rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.
Alasan pengujian rekonsiliasi bank adalah untuk verifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat
berjumlah sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank kecuali untuk setoran dalam
Prosedur utama pelaksanaan tes berdasarkan rekening koran bank pisah batas:
a. Verifikasi perhitungan matematis rekonsiliasi bank oleh klien apakah sudah tepat.
b. Telusuri saldo rekening koran pisah batas menurut bank pada rekonsiliasi bank,
c. Telusuri cek-cek yang termasuk dalam laporan bank pisah batas terhadap daftar
cek-cek yang beredar pada rekonsiliasi bank dan terhadap buku pengeluaran kas.
d. Selidiki semua cek-cek dengan jumlah signifikan yang termasuk dalam cek dalam
bank.
Tujuan perluasan ini adalah untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang dimasukan
dalam buku untuk bulan terakhir tahun yang bersangkutan telah dimasukan atau dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah semua pos pada rekonsiliasi telah
dimasukkan dengan benar. Auditor juga harus melaksanakan prosedur-prosedur setelah akhir
2. Pembuktian kas.
Auditor seringkali menyiapkan suatu pembuktian kas, jika pengendalian intern atas kas
a. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar periode pembuktian
kas.
b. Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetor dengan buku penerimaan kas untuk
c. Rekonsiliasi cancelled check dengan jurnal pengeluaran kas untuk periode tertentu.
d. Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada akhir periode
Keperluan penyusunan pembuktian kas suatu bulan tertentu tidak terkait dengan penyesuaian
saldo-saldo akun, tetapi dengan rekonsiliasi jumlah menurut buku dan bank. Jika auditor
melaksanakan pembuktian kas, berarti dilakukan kombinasi pengujian transaksi dan pengujian
Kitting adalah penyelewengan kas yang dilakukan dengan mentransfer uang dari satu bank ke
bank lain dan mencatat transaksi secara tidak tepat. Pendekatan yang bermanfaat untuk menguji
kitting, dan juga kesalahan-kesalahan yang tak disengaja dalam pencatatan transfer bank adalah
dengan mencatat semua transfer bank yang dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah
tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi untuk dicatat dengan
semestinya.
Pengujian rekonsiliasi bank gaji dan upah dapat dilaksanakan hanya dalam beberapa menit jika
ada rekening gaji dan upah impres dan rekonsiliasi yang independen atas akun bank. Pos yang
direkonsiliasi adalah cek-cek yang beredar. Dalam pengujian saldo rekening bank gaji dan upah,
perlu diperoleh rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan suatu laporan bank pisah batas. Prosedur
terpenting untuk verifikasi gaji dan upah adalah pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi. Kesalahan gaji dan upah yang mungkin terjadi akan terungkap dengan
menggunakan prosedur-prosedur tersebut, bukan melalui pengecekan saldo rekening bank impres.
Kas kecil merupakan akun yang unik, karena seringkali jumlahnya tidak material, tapi selalu
diperiksa dalam audit. Akun itu diverifikasi terutama karena adanya kemungkinan kecurangan dan
b. Dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain, dan dana itu harus
d. Jenis pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas harus didefinisikan
kecil adalah:
pengendalian intern bersama pengelola kas dan memeriksa dokumentasi beberapa transaksi.
Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif tergantung pada jumlah dan besar
penggantian kas kecil dan pengendalian serta tingkat risiko pengendalian yang dinilai auditor.
Pengujian kas kecil dilakukan dengan menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian
Payroll and personnel cycle meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai,
tanpa memperhatikan klasifikasi metode penentuan kompensasi. Siklus ini menjadi penting karena
berbagai alasan:
1. Gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan
pada perusahaan manufaktur dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban
upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material.
Perbedaan penting antara siklus penggajian & kepegawaian dengan siklus lain pada audit yang umum:
1. Keberadaan: pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual
3. Akurasi: transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja aktual dan tingkat
Fungsi-fungsi dalam siklus, dokumen dan catatan terkait, dan pengendalian intern.
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai denga merekrut pegawai dan berakhir dengan
pembayaran kepada pegawai atas jasa yang diberikan dan kepada pemerintah dan lembaga lainnya
Pengendalian intern yang paling penting dalam kepegawaian meliputi metode formal dalam
memberitahu petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran gaji atas pegawai baru, otorisasi
perubahan awal dan periodik atas tarif pembayaran, dan tanggal pemutusan hubungan kerja. Wujud
pengendalian intern: pemisahan tugas dan penyelidikan yang memadai atas kompetensi dan
mempengaruhi beban gaji untuk periode tersebut. Tugas fungsi ini meliputi penyiapan:
a. Kartu absen: menunjukan jam berapa pegawai mulai dan selesai kerja.
b. Tiket waktu kerja: menunjukan pekerjaan khusus yang dilakukan pekerja pabrik
f. Pengendalian intern: pengendalian yang memadai atas waktu dalam kartu absen
mencakup penggunaan pencatat waktu atau metode lain untuk menjamin bahwa
2. Pembayaran Gaji
Penandatanganan dan distribusi cek aktual harus ditandatangani semestinya untuk mencegah
pencurian.
a. Cek gaji: jumlah cek= gaji kotor-pajak dan potongan lain (cancelled check).
penandatanganan cek oleh pegawai yang berwenang yang tidak mempunyai akses
pembayaran gaji oleh seorang yang tidak terlibat dalam fungsi penggajian lainnya,
Penyiapan SPT yang cermat dan tepat waktu diperlukan untuk menghindari sanksi dan
a. SPT: formulir yang dikirim ke KPP untuk melaporkan jumlah PPh pegawai yang
Penggajian memiliki risiko salah saji material yang minimum meskipun penggajian seringkali
Transaksi.
2. Dalam kebanyakan audit, akun neraca untuk ini bersaldo kecil dan dapat diverifikasi
dengan relatif mudah kalau auditor yakin bahwa transaksi penggajian dimasukan
Auditor memperluas prosedurnya dalam audit atas penggajian dalam kondisi dan situasi sbb:
Pertimbangan lain: penyiapan Surat pemberitahuan pajak, pembayaran potongan pajak dan potomgan
lainnya dengan tepat waktu, dan pengisian kembali akun gaji kecil.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis diperlukan untuk membongkar bidang yang memerlukan tambahan penyelidikan.
Bandingkan saldo akun beban gaji dengan tahun Salah saji dari akun beban gaji
lalu.
Bandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji dari tenaga kerja
persentase langsung
Bandingkan beban pajak ditanggung perusahaan Salah saji dalam beban pajak
sebagai ditanggung
Bandingkan akun hutang PPh pegawai dengan Salah saji dalam hutang PPh
Dua tujuan utama dalam pengujian kewajiban yang berkaitan dengan penggajian (beban gaji yang
1. Akrual dalam neraca saldo dinilai dengan memadai dan transaksi dalam siklus
2. Untuk menjamin bahwa tidak terjadi kurang saji atau penghilangan akrual.
Minggu ke-1
Pajak internasional adalah pajak yang dikenakan atas transaksi internasional. Perpajakan
internasional berkaitan dengan pajak langsung (seperti Pajak penghasilan) dan pajak tidak
Perjanjian yang diterima secara umum dibawah hukum internasional yaitu, walaupun sebuah
negara bebas untuk memungut pajak bagaimanapun yang dia inginkan, negara tersebut tidak
bisa memaksakan klaim pajaknya di teritorial negara lain. Dengan kata lain, hukum
perpajakannya tidak bisa meluas untuk diterapkan pada objek pajak yang muncul di negara
lain. Contohnya : Perancis tidak bisa memungut pajak pada orang Jerman yang memperoleh
seluruh penghasilannya dari Jerman. Oleh karena itu, biasanya hukum perpajakan sebuah
negara terbatas untuk subjek dan objek pajak yang ada hubungannya dengan negaranya.
dia mendapatkan pembagian pendapatan yang adil dari transaksi antar batas wilayah
2. Keadilan pajak
atau kemampuan membayar yang sama tanpa melihat sumber atau jenis penghasilan
3. Efisiensi ekonomi
Efisiensi ekonomi berkaitan dengan peningkatan daya saing ekonomi domestic, yang
pengambilan keputusan investasi yang optimal. Ini berarti, karena investor akan
mereka, pajak yang dibebankan pada pengembalian investasi sebelum pajak tersebut
tidak boleh mengubah pengembalian investasi setelah pajak dan membuat bias dalam
proses pengambilan keputusan investor. Untuk hasil tidak bias yang ingin dicapai,
pembebanan pajak harus netral antara opsi investasi luar negeri dan dalam negeri
Bagaimana aturan sebuah investasi dikenakan pajak di suatu negara akan mempengaruhi
perilaku investor asing dan domestik. Jika investor asing di suatu negara dikenai pajak dengan
cara berbeda dari investor lokal yang melakukan investasi yang sama di negara tersebut,
sistem pajak akan menjadi tidak adil dan mendistorsi perilaku investasi.
Dengan demikian, netralitas impor modal berarti bahwa semua investor di suatu negara (baik
investor asing maupun domestik) menghadapi tingkat pajak efektif yang sama atas
pendapatan untuk investasi mereka, yang bersumber dari negara tersebut. Jelas, netralitas
impor modal tidak terjadi ketika suatu negara mengenakan tarif pajak yang berbeda
tergantung pada apakah wajib pajak adalah investor lokal atau asing. Untuk pajak, investor
lokal akan mengeluh bahwa tidak adil mereka harus membayar pajak ketika orang asing yang
mendapatkan penghasilan yang sama dari jenis investasi yang sama tidak diharuskan
lokal dari modal bergerak akan mengatur urusan mereka sedemikian rupa sehingga modal
dialihkan ke entitas asing dan diinvestasikan kembali ke negara itu dari luar negeri.
orang asing umumnya dikenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari suatu negara
jika pendapatan tersebut memiliki sumber di negara tersebut. Biasanya, setelah undang-
undang domestik mengidentifikasi sumber pendapatan berasal dari dalam negeri, pendapatan
yang timbul dari pajak tersebut dikenakan pajak dengan salah satu dari dua cara. Pertama,
orang asing diminta untuk mengajukan pengembalian pajak dengan cara yang sama seperti
penduduk negara tersebut (biasanya secara tahunan) dan membayar pajak atas penghasilan
bersih yang diperoleh orang asing tersebut dari negara tersebut. Atau, orang asing itu mungkin
Merupakan pemotongan pajak terhadap warga negara asing yang mendapat penghasilan
dalam suatu negara. Normalnya pemotongan pajak ini dikenakan pada nilai kotor pendapatan
seseorang. Karena prinsipnya yang dikenakan atas pendapatan kotor, maka tarifnya pun
relatif lebih rendah dibanding dengan pajak pendapatan normal yang dikenakan atas
investor-investor lokal yang ingin menanamkan modalnya ke luar negeri maupun dalam negeri
tidak melihat kemana mereka akan berinvestasi. Hal ini memberikan kebebasan terhadap
investor untuk memilih apakah dirinya akan memberikan modalnya ke dalam negeri atau luar
negeri. Dengan adanya tarif pajak yang sama, maka tidak akan membuat bias mterhadap
Pemerintah biasanya ingin memajaki pendapatan yang investor local peroleh dari investasi
yang mereka buat di luar negeri (world wide income). Pebisnis yang rational melihat adanya
pajak adalah suatu biaya yang dilakukan dari suatu bisni dan investasi. Dan berusaha mencari
cara untuk meminimalkan biaya nya (pajak) yang mungkin dapat dilakukan sacara sah. Cara
mereka menghindari pajak di negaranya dari pendapatan luar negeri adalah membagun badan
hukum yang terpisah entitasnya (perusahaan) pada negera lain yang memilki hukum pajak
rendah atau pun pajak nihil. Insentif untuk investor untuk berbuat dengan cara ini ditekankan
ketika Negara asalnya menerapkan tari pajak tinggi. Pemerintah di sisi lain butuh
mempertahankan basis pajak nya. Untuk itu, peraturan pajak domestic sering mengandung
ketentuan untuk mencakup pengaturan semacam ini. Hukum ini secara esensial berarti
peraturan anti-penghindaran.
Minggu ke-2
DOUBLE TAXATION
Juridical Double Taxation adalah kondisi dimana orang yang sama dikenakan pajak dua kali
a. Source jurisdiction
b. Residence jurisdiction
Resident suatu Negara dikenai pajak atas seluruh pendapatan baik yang diperoleh di
1. Souce-source conflict
2. Residence-residence conflict
3. Souce-residence conflict
3 Metode yang dapat dilakukan subjek pajak agar terhindar dari double taxation :
1. Exemption method
Negara domisili memberikan pengecualian atas penghasilan yang diperoleh dari luar
a. Full exemption
penduduknya dari luar negeri sebagai dasar pengenaan pajaknya. Jadi, tariff pajak
pendapatan. Untuk menentukan tariff yang digunakan, pendapatan dari luar negeri
Tarif pajak negara R adalah 35% untuk penghasilan sampai dengan 50 dan 45%
negara R dan 50 dari negara S (sehingga totalnya 100). Tarif pajak yang digunakan
di negara R adalah yang 45% namun tax base nya adalah 50 (pendapatan dari
negara R).
Dalam metode ini, tax base negara R adalah pendapatan dari dalam negeri dan luar
negeri, tetapi atas pajaknya nanti boleh dikurangkan dengan pajak yang telah
a. Full credit
Kurang:
b. Ordinary credit
dibayar di luar negeri secara proporsional dan ada batas maksimum yang boleh
3. Deduction method
Dalam metode ini, wajib pajak diperbolehkan mengurangi penghasilan dari dalam dan
luar negeri dengan pajak yang dibayar diluar negeri. Namun, metode ini belum
Contoh :
Economic double taxation adalah pendapatan ekonomi yang sama yang diterima oleh subjek
pajak yang berbeda dikenakan pajak pada masing-masing pihak yang menerima pendapatan
tersebut.
Contoh : Laba perusahaan dikenakan pajak pada level korporasi atau badan. Pada saat
pembagian dividen, dividen tersebut akan dikenakan pajak kembali kepada penerima dividen
Pengenaan pajak di tingkat perusahaan ditiadakan. Hanya ada satu kali pengenaan
Pengenaan pajak di tingkat pemegang saham ditiadakan. Pajak hanya dikeakan atas
Pendapatan yang diterima perusahaan hanya dikenakan pajak pada saat berada di
Pengenaan pajak ada di tingkat perusahaan dan individu, namun pemegang saham
2. Memberikan tax credit kepada WP badan yang membayar dividen kepada pemegang
Minggu ke-3
Double Tax Agreement (DTA) atau double tax treaty atau double tax convention atau tax treaty
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kesepakatan antara dua (atau lebih) negara
Tujuan :
1. Menghindari pajak berganda yang timbul dari transaksi internasional atau negara yang
Sejarah
Perjanjian Pajak Berganda telah ada sejak lama. Mereka pertama kali muncul di wilayah yang
sekarang dikenal sebagai Jerman, yang berbentuk perjanjian antara negara-negara yang ada
di dalam kerajaan Prussia. Perjanjian Pajak Berganda Bilateral pertama kali berlaku pada
tahun 1899 antara Prussia dengan Austria. Selanjutnya, Perjanjian Pajak Berganda juga
dihasilkan pada tahun 1909 antara negara Austria dan Hungaria. Walaupun demikian, terdapat
sedikit Perjanjian Pajak Berganda yang dibuat dari masa itu (1909) hingga tahun 1920, ketika,
setelah Perang Dunia pertama, Jerman menyelesaikan Perjanjian Pajak Berganda dengan
beberapa Negara tetangganya. Juga pada masa itu, Liga Bangsa Bangsa memulai
Konferensi Finansial Internasional di Brussel, Belgia pada tahun 1920. Pada tahun 1923,
sebuah “laporan terhadap Pajak Berganda” (a Report on Double Taxation) yang disiapkan
oleh ahli-ahli ekonomis ternama pada saat itu diserahkan kepada Komisi Ekonomi dan
Keuangan dari Liga Bangsa Bangsa. Laporan itu menjadi basis dari draft model Perjanjian
Pajak Berganda, yang dipublikasikan pada tahun 1928. Model ini mendukung hak
mengenakan pajak terhadap transaksi Internasional kepada negara tempat tinggal dari
- Komisi fiscal menyiapkan draft perjanjian pajak berganda pada tahun 1933
- “Mexico Draft” di review ulang dan menghasilkan “London Draft” yang mana
hak perpajakan kembali kepada negara tempat tinggal dari pembayar pajak.
- PBB menggantikan LBB pada tahun 1945 dan Dewan Ekonomi Sosial
- Draft tahun 1963 direvisi kembali pada tahun 1977. Model ini menjadi standar
- Namun dengan model tersebut, negara berkembang tidak puas karena apabila
Convention →memberikan hak pajak yang lebih besar kepada negara sumber
penghasilan
Tujuan dari model perjanjian pajak berganda adalah sebagai panduan untuk meminimalisir
kompleksitas dan biaya pemenuhan hokum pajak. Model tersebut merupakan “starting
point” bagi negosiasi antar negara. Artinya model perjanjian pajak berganda tidak wajib diikuti
oleh suatu negara, hanya berperan sebagai panduan atau pedoman saja.
Model lainnya
- Amerika Serikat :The United States Model Income Tax Convention (1996).
sumber pendapatan.
- Negara lainnya : Kroasia (1994), Malaysia (2000), Meksiko (2000), Peru (2001),
ekonomi/ sosial yang sama membuat suatu perjanjian pajak berganda. Roma (1957)
- Nordic Convention
- CARICOM Agreement
dan Tobago
Negara sumber memiliki hak untuk mengenakan pajak dan tidak mengenal
- The Andrean Pact Model, Capital and Wealth Tax Convention (1971); dan
▪ Monistic Principle:
Incorporation”),
Executing”),
▪ Dualistic Principle.
Pemerintah Berwenang Untuk Melakukan Perjanjian Dengan Pemerintah Negara Lain Dalam
Bila Terjadi Konflik, Karena Perbedaan Pengaturan Menurut UU PPh Dan Tax Treaty, Maka
Minggu Ke-4
• Definisi
• Lain-lain
Chapter 1 Chapter 1
Chapter 2 Chapter 2
Definitions Definitions
Chapter 3 Chapter 3
Art 6 Income from Immovable Property Art 6 Income from Immovable Property
Art 8 Shipping, inland waterways transports Art 8 Shipping, inland waterways transports
Art 20 Students
Chapter 4 Chapter 4
Chapter 5 Chapter 5
Taxation Taxation
Chapter 6 Chapter 6
Art 27 Assistance in the collection of taxes Art 27 Assistance in the collection of taxes
Chapter 7 Chapter 7
• Hak Pemajakan
OECD Model berfokus pada negara domisili, UN Model berfokus pada negara
sumber
• Tujuan P3B
internasional
Pembahasan
▪ Article 1:
dll)
• Not include any persons who is liable to tax in that state in respect only
▪ Article 2:
o Pajak atas penghasilan dan modal yang dikenakan pada negara berkontrak,
Aturan distributive
Dalam kondisi di mana substansi dari UU pajak dari tiap-tiap negara saling bersinggungan,
negara yang melakukan perjanjian menentukan mana dari mereka yang akan terikat atau
berhak menarik pajak. Dengan kata lain, pasal pada kategori ini memberitahu kita negara
mana yang memiliki hak memungut pajak dari suatu penghasilan yang sama atau negara
o Hak pemajakan atas suatu penghasilan hanya diberikan kepada satu negara
saja. Biasanya hak tersebut diberikan kepada negara dimana Subjek Pajak
May be Taxed
Terdiri dari
• Hak pemajakan atas suatu penghasilan diberikan kepada negara domisili dan
negara sumber.
• Negara domisili dan negara sumber boleh melakukan pemungutan pajak atas
dengan mengklasifikasikan jenis pendapatan (misal: keuntungan dari bisnis, dividen, bunga)
serta menetapkan hak untuk memajaki mereka berdasarkan klasifikasi kepada salah satu
atau kedua negara yang berkontrak. Pengklasifikasian penghasilan ditetapkan oleh DTA dan
tidak boleh berlainan dengan penghasilan yang diatur dalam peraturan dalam negeri
▪ Penghasilan Direktur
▪ Penghasilan Pelajar
▪ Penghasilan Lainnya
• Penghasilan Direktur
o Dividen
o Bunga
❖ Shall be taxable
• Penghasilan pekerjaan bebas (tanpa ada fixed base atau tidak melewati time
test)
o Orang yang sama terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam manajemen,
Ketentuan Lain-Lain
o Melarang negara kontrak dari diskriminasi dalam perlakuan pajak antara warga
dengan hak istimewa fiskal anggota misi diplomatik atau pos konsuler
1. Negosiasi
2. Inisiasi
Begitu syarat DTA disetujui oleh ketentuan negosiasi dari kedua negara, kemudian
diparaf dan diajukan untuk disetujui di tingkat politik di setiap negara oleh menteri
Ketika DTA disetujui oleh kedua pemerintahan, maka selanjutnya di tanda tangani
4. Ratifikasi
perwujudan dari DTA ke dalam hukum domestik masing-masing negara dengan cara
telah dilakukan di satu negara, negara lainnya harus diberi tahu. Negara-negara
5. Pemberlakuan
DTA mulai diberlakukan sejak hal tersebut menjadi kewajiban hukum yang mengikat
Biasanya DTA mulai diberlakukan secara otomatis pada akhir batas waktu yang telah
6. Tanggal Efektif
Meskipun telah diberlakukan, belum tentu efektif. Tanggal efektif DTA adalah saat
DTA membuat pengaruh, biasanya pada awal tahun pajak Negara yang
bersangkutan. Tidak tertutup kemungkinan untuk tanggal efektif DTA adalah sebelum
pemberlakuan DTA. Tanggal efektif biasanya tertuang dalam DTA itu sendiri.
Minggu Ke-5
(exemption method) atau metode kredit pajak (credit method) sebagai model-model tax
relief.
1. Exemption method
1. Full exemption
penduduknya dari luar negeri sebagai dasar pengenaan pajaknya. Jadi, tariff
negeri akan dimasukkan (!! pendapatan dari luar negeri dimasukkan hanya untuk
Tarif pajak negara R adalah 35% untuk penghasilan sampai dengan 50 dan 45%
negara R dan 50 dari negara S (sehingga totalnya 100). Tarif pajak yang
digunakan di negara R adalah yang 45% namun tax base nya adalah 50
Dalam metode ini, tax base negara R adalah pendapatan dari dalam negeri dan luar
negeri, tetapi atas pajaknya nanti boleh dikurangkan dengan pajak yang telah
c. Full credit
Kurang:
d. Ordinary credit
dibayar di luar negeri secara proporsional dan ada batas maksimum yang boleh
• Wajib Pajak diwajibkan melakukan pembetulan SPT Tahunan jika terdapat perbedaan
o PPh Lebih Bayar → atas kelebihan bayar dapat diminta restitusi setelah
atas penghasilan dari negara sumber. Sesungguhnya, negara sumber tidak mengenakan
pajak, misalnya karena kebijakan insentif perpajakan atau investasi untuk mengundang
investasi asing.
Tujuan Tax Sparing Credit: agar pemberian insentif di negara sumber dapat dinikmati oleh
yang diperoleh investor asing tidak dikenakan pajak. Tarif pajak di negara A 30%, worldwide
income, dan terdapat metode kredit pajak. Di Negara B, tarif withholding atas dividen yang
Hitunglah beban pajak yang ditanggung Beni apabila dalam P3B A dan B:
kebijakan perpajakan
insentif
Tidak ada tax Ada tax sparing
perpajakan
sparing credit credit
B A B A B A
Dividen
terutang
Minggu ke – 6
• Siapa yang dapat memperoleh manfaat dari konsesi yang ditawarkan oleh DTA;
Pasal 1 (Persons covered) dari model DTA OECD menyebutkan DTA "akan berlaku untuk
persons yang merupakan penduduk dari salah satu atau kedua negara yang melakukan
kontrak". Persons dalam pasal 3(1) didefinisikan sebagai individu, perusahaan, atau badan
lainnya. Definisi ini tidak eksklusif, di mana definisi orang hanya disebutkan dalam tiga
komponen. Bisa dibayangkan bahwa entitas lain (bukan salah satu dari yang disebutkan)
dapat dimasukkan sebagai definisi orang, meskipun tidak disebutkan dalam definisi.
Perusahaan didefinisikan sebagai korporasi atau entitas apapun yang diperlakukan sebagai
badan hokum untuk tujuan pajak. Pasal 4 mendefinisikan penduduk lebih luas, di mana
Atribsi Pendapatan
Penentuan subjek untuk tujuan menerapkan DTA (Double Tax Agreement) sangat penting
untuk memastikan kepada siapa pendapatan akan dikaitkan. Pendapatan harus dikaitkan
dengan seseorang untuk menentukan siapa yang dapat dikenai pajak , yang berhak atas
kredit untuk pajak luar negeri yang dibayarkan dan siapa yang dapat mengklaim manfaat
Kesulitan dalam atribusi pendapatan timbul jika jumlah hutang pajak penghasilan dihitung
dengan referensi ke keadaan satu orang, tetapi yang membayar pajak ternyata adalah orang
yang berbeda. Misalnya dalam hal trust income dimana pendapat dialokasikan untuk trustee
dan beneficiaries (penerima manfaat), tetapi yang membayar pajak atas semua pendapatan
adalah trustee. Hal tersebut masih diperdebatkan dan oleh karena itu diatur dalam DTA.
Contoh dalam DTA antara New Zealand-Afrika Selatan. DTA tersebut menjelaskan apabila
beneficiary owner merupakan penduduk (misalnya New Zealand) mendapatkan bagian laba
dari sebuah trustee di Afrika Selatan melalui BUT, laba dari BUT di Afrika Selatan tersebut
Lain halnya yang diatur dalam DTA Australia-Papua Nugini. Apabila penduduk salah satu
negara berkontrak mendapatkan bagian laba dari negara berkontrak lainnya melaui BUT
baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dianggap sebagai beneficiary owner
adalah yang menjalankan usaha yaitu BUT, oleh karena itu pendapatan tersebut melekat
Konflik dalam attribution income dapat muncul apabila negara-negara menerapkan prinsip
yang berbeda. Misalnya, satu negara mungkin berfokus pada hak legal atas pendapatan
sementara yang lain berfokus pada hak ekonomi atas pendapatan. Beberapa negara
memperlakukan partnership sebagai entitas kena pajak sementara negara lain mengadopsi
masing partner sebagai pembayar pajak atas bagian mereka masing-masing dari
pendapatan kemitraan.
Perjanjian pajak berganda bilateral dan multilateral biasanya mendefinisikan negara yang
berkontrak dan wilayah territorial mereka di mana perjanjian pajak berganda akan
sebagai konfederasi Swiss dikarenakan wilayah swiss dikelilingi daratan yang teritorialnya
merupakan akibat dari masa colonial. Sedangkan Russia didefinisikan secara geografis,
yaitu wilaya Russia termasuk air dan laut territorial, ruang udara diatasnya, ZEE, dan
landasan kontien di mana federasi Rusia menjalankan hak berdaulat dan yurisdiksi sesuai
Pencantuman landas kontinen dalam definisi pajak perjanjian berganda suatu negara adalah
eksploitasi minyak dan gas lepas pantai oleh BUT, yang dapat menghasilkan laba dan dapat
Seperti yang telah dipelajari pada bab-bab sebelumnya, standar DTA mengacu pada pajak
atas penghasilan dan modal. Pasal 2 dari model OECD DTA menyatakan DTA berlaku untuk
1. Konvensi ini berlaku untuk pajak atas penghasilan dan modal yang dikenakan atas
2. Akan dianggap sebagai pajak atas penghasilan dan modal, semua pajak yang
dikenakan pada total pendapatan, pada modal total, atau pada elemen pendapatan
3. Pajak-pajak yang sudah ada di negara A/B akan diterapkan pada Konvensi:
4. Konvensi akan berlaku juga untuk setiap pajak yang identik atau pada dasarnya
tambahan, atau menggantikan, pajak yang ada. Otoritas yang berkompeten dari
Minggu ke-7
Residence
A. Individu
Banyak Negara menggunakan sebuah kombinasi dari pengujian objektif dan subjektif
untuk temat tinggal seseorang terhadap hokum domestik mereka. Pengujian objektif
berdasar pada minimum periode tetap dari waktu dimana seseorang tersebut secara
fisik berada dalam suatu Negara. Contoh, seseorang dikatakan berada dalam suatu
Negara, dalam tujuan pajak, jika berada dalam Negara tersebut dalam 183 hari
• Visa dan status imigrasi dari seseorang. Contoh, memegang perizinan tempat
tinggal dari sebuah Negara,yaitu jika anda memegang ijin tempat tinggal
dalam hokum domestic tentang imigrasi, anda otomatis adalah penduduk dari
• Kebangsaan, yaitu jika anda adalah bangsa dari Negara dalam hokum
imigrasi dari Negara tersebut, anda otomatis adalah penduduk dari Negara
• Kewarganegaraan, yaitu jika anda adalah warga dari sebuah Negara, anda
sebuah Negara
• Apakah tempat ekonomi dan social interest dari orang tersebut ada di dalam
lain.
B. Perusahaan
Pengujian dari tempat tinggal perusahaan juga bergantung pada kategori objektif dan
untuk menjadi penduduk di Negara R itu dapat digabungkan pada Negara lain,
Karena itu, banyak Negara juga mengikutkan factor subjektif dalam definisi mereka
nyata dari perusahaan. Untuk menentukan apakan perusahaan adalah penduduk dari
Istilah "penduduk suatu negara yang berkontrak" Padal Pasal 1 DTA model OECD berarti
setiap orang yang, di bawah hukum Negara tersebut, bertanggung jawab untuk mengenakan
pajak di dalamnya karena alasan domisili, tempat tinggal, tempat manajemen atau kriteria
lain yang bersifat serupa, dan juga termasuk Negara dan subdivisi politik atau otoritas
lokalnya.
seorang penduduk.
Dalam rangka mencapai tujuannya untuk menghindari yuridis pemanajakn berganda, sebuah
Perjanjian Pajak Berganda perlu berisi ketentuan “perusak keterikatan” untuk memastikan
bahwa seorang adalah penduduk jika hanya salah satu Negara yang mengklain status
1. Individual
Artikel 4(2) menetapkan sebuah tes yang diaplikasikan secara progresif hingga
dimana ia memiliki pusat kepentingan dimana dilihat dari personal dan ekonomis
2. Apabila negara dengan pusat kepentingan tidak dapat ditentukan, dan ia tidak
memiliki tempat tinggal permanen, dia dianggap penduduk dari negara dimana ia
4. Apabila dia memiliki dua kebangsaan atau tidak ada sama sekali, maka pihak
Contoh : Helene, seorang warga Prancis, bekerja sebagai CR di Jerman dari tahun
2004. Dia tetap memiliki rumah dan perekonomian di Prancis, namun ia menyewa
kantor di Jerman dari tahun 2005. Mulai 2006, ia juga menyewa apartemen di Jerman
Dibawah hukum Jerman, warga negara adalah orang yang berdomisili atau tempat
dalam keadaan dimana ia akan bertahan dan menggunakan rumah tersebut. Tempat
kebiasaan tinggal adalah tempat ia saat ini dengan keadaan yang menandakan
bahwa ia tidak hanya sementara. Tempat kebiasaan rumah tinggal muncul apabila
individu secara berlanjut tinggal di Jerman dalam waktu lebih dari 6 bulan. Apabila
terdapat jeda, maka jeda itu masuk ke dalam hitungan 6 bulan keseluruhan.
Kehadiran selama kurang dari 6 bulan juga masih bisa apabila hal itu bersifat
Dibawah hukum Prancis, Helene adalah penduduk Prancis di 2004 dan 2005.
Rumahnya, tempat tinggal utama dan pusat perekonomiannya ada di Prancis selama
tahun tersebut.
Mulai dari 2006, Helene adalah penduduk kedua negara Prancis dan Jerman dengan
dasar hukum domestic kedua negara tersebut. Ia tetap memiliki rumah, tempat
kebiasaan tinggal dan kemungkinan rumah jangka panjang di Jerman. Kita harus
negara mana yang bisa menetapkan Helena sebagai penduduk untuk keperluan
Helena di Prancis
itu tidak terlihat di Prancis. Bagaimanapun, jika di 2006 tidak bisa ditentukan, kita
harus melihat dimana kebiasaan tinggal Helena. Dalam hal ini, Helena memang
tinggal di kedua negara, 6,5 bulan di Jerman dan 5,5 bulan di Prancis. Jadi tes ini
tidak akurat. Karena itu kita lanjut ke tes selanjutnya. Kependudukan seseorang
dilihat dari asal kebangsaannya. Karena Helene berasal dari Prancis, ia merupakan
penduduk Prancis, dan juga, penduduk Prancis dalam hubungan DTA Prancis-
Jerman.
2. Perusahaan
Pasal 4(3) Model DTA OECD menginterpretasikan tempat manajemen efektif yaitu
“Tempat dimana kunci dari manajemen dan keputusan komersial yang penting untuk
aturan terperinci yang diberikan mengenai fakta dan keadaan untuk menentukan
Contoh : Blair Company Limited (Blairco) didirikan di Inggris. Blairco adalah anak
perusahaan dari Bush Corporation Inc, dimana terdapat di Amerika Serikat. Blairco
memiliki enam manajer, empat tinggal di Amerika dan dua di Irlandia. Salah satu
direktur dari Irlandia adalah Managing Directors, yang kerja di Dublin (Ibukota
1. Berlokasi di Inggris
domestic dikenai pajak atas Worldwide Income. Perusahaan asing menjadi subjek
pajak AS hanya jika mereka terikat bisnis di AS atau memperoleh income khusus
(umumnya passive) yang berasal dari Amerika Serikat. Perusahaan domestic adalah
asing.
Karena blairco berlokasi di Inggris, maka Blairco adalah penduduk Inggris. Lalu induk
jawab Blairco untuk membayar pajak atas Worldwide Income. Blairco sendiri adalah
bukan perusahaan domestik AS, demikian pula keempat manajer Blairco yang tinggal
di AS tidak bisa membuat Blairco dikenai pajak atas Worldwide Incomenya. Tempat
Blairco akan menjadi penduduk Irlandia dibawah hukum Irlandia apabila pusat
manajemen dan kontrolnya berada di Irlandia. Kedua manajer itu (dari enam manajer
total) yang berlokasi di Irlandia tidak bisa menjadi bukti bahwa Blairco dikelola dan
mengambil tindakan atas nama Blairco, itu juga tidak cukup untuk membuat Blairco
sebagai perusahaan dari Irlandia dibawah hukum Irlandia. Pusat manajemen dan
Namun, pusat manajemen dan kontrol di Hukum Irlandia fokus dimana para direktur
jajaran direktur bertemu dan membuat kebijakan di Irlandia, maka Blairco bisa
Inggris maupun Irlandia (namun bukan AS) dibawah peraturan pajak negara yang
tersebut.
Artikel 4(3) dari DTA Irlandia-Inggris (1976) identic dengan artikel 4(3) dari
OECD model DTA. Oleh karena itu, kita harus melihat dari tempat manajemen efektif
dari Blairco untuk menyelesaikan masalah ini. Dari interpretasi tempat manajemen
membuat keputusan sehari hari dan memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan
atas nama perusahaan dan merupakan tempat dimana tindakan perusahaan diambil
sebagai sebuah kesatuan dan ditentukan. Dari alasan tersebut, karena direktur
irlandia, oleh karena itu, untuk DTA Irlandia-Inggris Blairco merupakan perusahaan
membuat keputusan. Disitu dinyatakan di Dublin, dimana hasilnya yaitu tempat manajemen
efektif Blairco berada di Irlandia dan oleh karena itu Blairco merupakan perusahaan
PERTEMUAN 1
PENGENALAN KORUPSI
Korupsi sesungguhnya sudah lama ada terutama sejak manusia pertama kali
mengenal tata kelola administrasi. Pada kebanyakan kasus korupsi yang dipublikasikan
media, seringkali perbuatan korupsi tidak lepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun
pemerintahan. Korupsi juga sering dikaitkan pemaknaannya dengan politik. Sekalipun sudah
dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar hukum, pengertian korupsi dipisahkan dari
bentuk pelanggaran hukum lainnya. Selain mengkaitkan korupsi dengan politik, korupsi juga
sosial, dan pembangunan nasional. Begitu luasnya aspek-aspek yang terkait dengan korupsi
hingga organisasi internasional seperti PPB memiliki badan khusus yang memantau korupsi
dunia.
A. Definisi Korupsi
berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa.
Melihat realita tersebut timbul public judgement bahwa korupsi adalah manisfestasi budaya
bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memberantas korupsi. Namun sampai saat
ini hasilnya masih tetap belum sesuai dengan harapan masyarakat. Dasar atau landasan
untuk memberantas dan menanggulangi korupsi adalah memahami pengertian korupsi itu
sendiri.
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” (Fockema Andrea : 1951) atau
berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut
“corruptie/korruptie” (Belanda).
Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
o Subekti dan Tjitrosoedibio dalam kamus hukum, yang dimaksud corruptie adalah
korupsi, perbuatan curang, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan
kepentingan umum. Hal ini diambil dari definisi yang berbunyi “financial manipulations
and deliction injurious to the economy are often labeled corrupt” (Evi Hartanti: 2008).
1. Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya; dan
Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak,
amoral, sifat dan keadaan yang busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah,
penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan
politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan
jabatan.
4.Pemerasan
Sejauh gerakan melawan korupsi dijalankan di berbagai belahan dunia, bisa diidentifikasi 4
(empat) pendekatan yang paling banyak diadopsi oleh berbagai kalangan (Wijayanto, 2010)
yaitu:
Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah memberantas dan mencegah korupsi melalui
penegakan hukum, dengan aturan-aturan hukum yang berpotensi menutup celah-celah tindak
koruptif serta aparat hukum yang lebih bertanggungjawab. Pendekatan ini biasanya
berdampak cepat (quick impact) berupa pembongkaran kasus dan penangkapan para
koruptor, namun memerlukan biaya besar (high costly), meskipun di Indonesia misalnya,
tantangan terbesar justru berasal dari para aparat hukum (kepolisian dan pengadilan) itu
sendiri.
Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah mencegah terjadinya korupsi melalui pemberian
insentif bagi karyawan melalui kompetisi dalam kinerja. Dengan kompetisi yang sehat dan
insentif yang optimal maka diharapkan orang tidak perlu melakukan korupsi untuk
mendapatkan keuntungan.
Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah menciptakan kompetisi antar agen (sesama
pegawai pemerintah misalnya) dan sesama klien sehingga semua berlomba menunjukkan
Dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah membangun dan memperkuat sikap anti-korupsi
individu melalui pendidikan dalam berbagai cara dan bentuk. Pendekatan ini cenderung
membutuhkan waktu yang lama untuk melihat keberhasilannya, biaya tidak besar (low costly),
Korupsi dan anti-korupsi itu sendiri merupakan sebuah fenomena yang kompleks, bisa dilihat
dari berbagai perspektif yang pada hakikatnya saling melengkapi seperti sebuah puzzle.
1 Perspektif hukum memandang bahwa korupsi merupakan kejahatan (crime), koruptor adalah
penjahat dan oleh karenanya yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah menindak para
perangkat hukum seperti undang-undang dan aparat hukum. Perspektif ini kemudian
melahirkan matakuliah semacam Hukum Pidana Korupsi pada sejumlah Fakultas Hukum.
2 Perspektif politik memandang bahwa korupsi cenderung terjadi di ranah politik, khususnya
korupsi besar (grand corruption) dilakukan oleh para politisi yang menyalahgunakan
semacam Korupsi Birokrasi atau Korupsi Politik pada sejumlah fakultas Ilmu Politik.
3 Perspektif sosiologi memandang bahwa korupsi adalah sebuah masalah sosial, masalah
institusional dan masalah struktural. Korupsi terjadi di semua sektor dan dilakukan oleh
sebagian besar lapisan masyarakat, maka dianggap sebagai penyakit sosial. Perspektif ini
4 Perspektif agama memandang bahwa korupsi terjadi sebagai dampak dari lemahnya nilai-
nilai agama dalam diri individu, dan oleh karenanya upaya yang harus dilakukan adalah
memperkokoh internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam diri individu dan masyarakat untuk
mencegah tindak korupsi kecil (petty corruption), apalagi korupsi besar (grand corruption).
Perspektif ini kemudian melahirkan antara lain matakuliah Korupsi dan Agama pada
5 Beberapa perspektif lain yang menggarisbawahi fenomena korupsi dari sudut pandang
Matakuliah Anti-korupsi ini tidak berlandaskan pada salah satu perspektif keilmuan secara
khusus. Berlandaskan pada fenomena permasalahan serta pendekatan budaya yang telah
diuraikan diatas, matakuliah ini lebih menekankan pada pembangunan karakter anti-korupsi
1. Mahasiswa mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak melakukan tindak korupsi
(individual competence).
2. Mahasiswa mampu mencegah orang lain agar tidak melakukan tindak korupsi dengan cara
penegak hukum).
Dengan demikian tujuan dari matakuliah Anti-korupsi adalah membentuk kepribadian anti-
korupsi pada diri pribadi mahasiswa serta membangun semangat dan kompetensinya sebagai
agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari
ancaman korupsi.
PERTEMUAN 2
Korupsi sebagai “masalah keserakahan elite” telah mencoreng citra bangsa di mata
internasional. Sangatlah wajar apabila kampanye anti keserakahan dijadikan sebagai salah
satu upaya memberantas korupsi. Banyak faktor penyebab terjadinya korupsi, namun faktor
tersebut berpusat pada satu hal yakni “toleransi terhadap korupsi”. Kita lebih banyak wicara
dan upacara ketimbang aksi. Mencermati faktor penyebab korupsi sangat tepat sebagai
A.Secara Umum
Secara umum faktor penyebab korupsi dapat terjadi karena faktor politik, hukum dan ekonomi,
sebagaimana dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam Membasmi Korupsi (ICW : 2000)
yang mengidentifikasikan empat faktor penyebab korupsi yaitu faktor politik, faktor hukum,
1. Faktor Politik
Politik merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi
instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang kekuasaan, bahkan ketika meraih dan
mempertahankan kekuasaan. Politik uang (money politics) merupakan tingkah laku negatif karena
uang digunakan untuk membeli suara atau menyogok para pemilih atau anggota-anggota partai supaya
memenangkan pemilu si pemberi uang. Penyimpangan pemberian kredit atau penarikan pajak pada
pengusaha, kongsi antara penguasa dengan pengusaha, kasus-kasus pejabat Bank Indonesia dan
Menteri di bidang ekonomi pada rezim lalu dan pemberian cek melancong yang sering dibicarakan
merupakan sederet kasus yang menggambarkan aspek politik yang dapat menyebabkan korupsi
(Handoyo : 2009).
2. Faktor Hukum
Faktor hukum bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang-undangan dan sisi lain
lemahnya penegakan hukum. Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam
aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil; rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex certa)
maupun yang lebih tinggi). Sanksi yang tidak equivalen dengan perbuatan yang dilarang
sehingga tidak tepat sasaran serta dirasa terlalu ringan atau terlalu berat; penggunaan konsep
yang berbeda-beda untuk sesuatu yang sama, semua itu memungkinkan suatu peraturan tidak
kompatibel dengan realitas yang ada sehingga tidak fungsional atau tidak produktif dan
mengalami resistensi.
3. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal itu dapat
dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Pendapat ini tidak
mutlak benar karena dalam teori kebutuhan Maslow, sebagaimana dikutip oleh Sulistyantoro,
korupsi seharusnya hanya dilakukan oleh orang untuk memenuhi dua kebutuhan yang paling
bawah dan logika lurusnya hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat yang pas-pasan yang
bertahan hidup. Namum saat ini korupsi dilakukan oleh orang kaya dan berpendidikan tinggi
(Sulistyantoro : 2004).
Terkait faktor ekonomi dan terjadinya korupsi, banyak pendapat menyatakan bahwa
kemiskinan merupakan akar masalah korupsi. Pernyataan demikian tidak benar sepenuhnya,
sebab banyak korupsi yang dilakukan oleh pemimpin Asia dan Afrika, dan mereka tidak
tergolong orang miskin. Dengan demikian korupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan, tapi
4. Faktor organisasi
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem
mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang
atau kesempatan untuk terjadinya korupsi (Tunggal 2000). Bilamana organisasi tersebut tidak
membuka peluang sedikitpun bagi seseorang untuk melakukan korupsi, maka korupsi tidak
meliputi:
Lebih jauh Handoyo mengelaborasi bahwa setiap sistem sosial memiliki tujuan dan
disepakati.
3. Solidaritas Sosial memandang bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan
4. GONE Theory -> faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi
melakukan kecurangan.
korupsi yang tidak memberi efek jera pelaku maupun orang lain
5. Fraud Triangle
a. Pressure
contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan
narkoba, dll. Pada umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau
masalah finansial. Tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan.
b. Opportunity
karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau
c. Rationalization
Rasionalisasi menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari
dicintainya.
2. Masa kerja pelaku cukup lama dan dia merasa seharusnya berhak mendapatkan
lebih dari yang telah dia dapatkan sekarang (posisi, gaji, promosi,dll.)
2. Aspek Sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa
lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan
mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam
hal ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya
masyarakat sendiri.
pemberantasan.
2. Aspek ekonomi
3. Aspek Politis
Menurut Rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan
masyarakat.
e. Lemahnya pengawasan
PERTEMUAN 3
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di
era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi
korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan
Pada zaman dulu kerajaan-kerajaan menarik upeti (pajak) dari rakyatnya. Dalam penarikan
upeti tersebut, banyak pejabat pemerintahan yang tidak jujur. Salah satunya dengan cara
menggelapkan pajak yang harusnya sampai ke kerajaan. Bentuk korupsi yang lain, adalah
dengan memberikan janji atau upah pada seseorang untuk membunuh musuh-musuhnya.
karena perilaku korup dari sebagian besar para bangsawannya. Sriwijaya diketahui berakhir
karena tidak adanya pengganti atau penerus kerajaan sepeninggal Bala-putra Dewa.
Majapahit diketahui hancur karena adanya perang saudara (perang paregreg) sepeninggal
Maha Patih Gajah Mada. Sedangkan Mataram lemah dan semakin tidak punya gigi karena
dipecah belah dan dipreteli gigi taringnya oleh Belanda. Hal menarik lainnya pada fase zaman
kerajaan ini adalah, mulai terbangunnya watak opurtunisme bangsa Indonesia. Salah satu
dalem”. Abdi dalem dalam sisi kekuasaan zaman ini, cenderung selalu bersikap manis untuk
menarik simpati raja atau sultan. Hal tersebut pula yang menjadi embrio lahirnya kalangan
opurtunis yang pada akhirnya juga memiliki potensi jiwa yang korup yang begitu besar dalam
dengan campur tangan penjajah. Misalnya, di Banten (perselisihan antara Sultan Ageng
Tirtayasa dengan anaknya Sultan Haji), Cirebon (yang akhirnya terpecah menjadi Keraton
Kasepuhan dan Kanoman), maupun Mataram (terpecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan
Surakarta).
Budaya korupsi ini berkembang dikalangan tokoh-tokoh lokal yang sengaja dijadikan badut
politik oleh penjajah, untuk menjalankan daerah adiministratif tertentu, semisal demang
(lurah), tumenggung (setingkat kabupaten atau provinsi), dan pejabat-pejabat lainnya yang
notabene merupakan orang-orang suruhan penjajah Belanda untuk menjaga dan mengawasi
daerah territorial tertentu. Mereka yang diangkat dan dipekerjakan oleh Belanda untuk
memanen upeti atau pajak dari rakyat, digunakan oleh penjajah Belanda untuk memperkaya
diri dengan menghisap hak dan kehidupan rakyat Indonesia. Secara eksplisit, sesungguhnya
budaya penjajah yang mempraktekkan hegemoni dan dominasi ini, menjadikankan orang
Indonesia juga tak segan menindas bangsanya sendiri lewat perilaku dan praktek korupsi-nya.
Bukan hanya kaum pribumi, penjajah yang datang ke Indonesia, seperti Belanda, Spanyol,
dan Portugis ternyata juga memiliki mental korupsi, dengan menggelapkan harta milik
pemerintah. Hancurnya Kongsi Perdagangan Belanda (VOC) pun disebabkan korupsi para
pejabat di kongsi tersebut. Dari pada melaporkan keuntungan yang didapat di tanah jajahan,
para pejabat di sana melaporkan “beban hutang” yang harus ditanggung. Jadi, hasil bumi
Penindasan yang dilakukan oleh penjajah tidak sepenuhnya dilakukan oleh penjajah sendiri.
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch pada tahun
1830. Dalam sistem tanam paksa ini ada ketentuan sebagai berikut :
pajak.
o Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh
di lahan pertanian.
tanahnya lebih dari 1/5. Dan celakanya, pelaku pemaksaan itu adalah orang pribumi sendiri
yang bekerja pada penjajah Belanda. Tanah yang seharusnya sudah bebas dari pajak, dalam
kenyaatannya tetap dikenai pajak.Kesepakatan yang lain, jika ada kelebihan hasil panen,
maka akan dikembalikan ke petani. Kenyataannya, kelebihan hasil panen tersebut diambil
Dari peristiwa tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksaan cultur stelsel, terdapat
berbagai indikasi korupsi. Misalnya pengambilan pajak yang tidak semestinya, penggelapan
pajak itu sendiri, penggelapan sisa hasil panen, maupun tindakan menjilat para penghianat
ORDE LAMA
dibentuk berdasarkan UU Keadaan Bahaya, dipimpin oleh A.H. Nasution dan dibantu
oleh dua orang anggota yakni Prof M Yamin dan Roeslan Abdulgani. Namun ternyata
kewajiban pengisian formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para pejabat. Mereka
berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada PARAN tetapi langsung kepada
o Tahun 1963, upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan. A.H. Nasution yang
Pengadilan. Lembaga ini di kemudian hari dikenal dengan istilah “Operasi Budhi”.
lainnya yang dianggap rawan praktik korupsi dan kolusi. Operasi Budhi ternyata juga
mengalami hambatan.
mana Presiden Sukarno menjadi ketuanya serta dibantu oleh Soebandrio dan Letjen
Ahmad Yani. Sejarah kemudian mencatat pemberantasan korupsi pada masa itu
akhirnya mengalami stagnasi. - Dalam kurun waktu 3 bulan sejak Operasi Budhi
jumlah yang cukup signifikan untuk kurun waktu itu. Karena dianggap mengganggu
ORDE BARU
keberadaan TPK.
gelombang protes dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, akhirnya ditanggapi
Soeharto.
o Dibentuk Komite Empat beranggotakan tokoh tokoh tua yang dianggap bersih dan
Tugasnya yang utama adalah membersihkan antara lain Departemen Agama, Bulog,
CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina. Namun kornite ini hanya “macan
ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan korupsi di Pertamina tak direspon
pemerintah.
(Operasi Tertib) dengan tugas antara lain juga memberantas korupsi. Kebijakan ini
hanya melahirkan sinisme di masyarakat. Tak lama setelah Opstib terbentuk, suatu
ketika timbul perbedaan pendapat yang cukup tajam antara Sudomo dengan Nasution.
Hal itu menyangkut pemilihan metode atau cara pemberantasan korupsi, Nasution
berpendapat apabila ingin berhasil dalam memberantas korupsi, harus dimulai dari
atas. Nasution juga menyarankan kepada Laksamana Sudomo agar memulai dari
dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, Opstib pun hilang tanpa bekas sama sekali.
REFORMASI
o Pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah terjangkit
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN berikut pembentukan
berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN, KPPU atau lembaga Ombudsman.
tim, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan.
o Di samping membubarkan TGPTPK, Presiden Gus Dur juga dianggap tidak bisa
Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa
o Konglomerat bermasalah bisa mengecoh aparat hukum dengan alasan berobat ke luar
Nursalim, The Nien King, lolosnya Samadikun Hartono dari jeratan eksekusi putusan
MA, pemberian fasilitas MSAA kepada konglomerat yang utangnya macet, menjadi
bukti kuat bahwa elit pemerintahan tidak serius dalam upaya memberantas korupsi.
o Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi yang
dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi
o Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, dilantik menjadi Ketua KPK.
KPK hendak memposisikan dirinya sebagai katalisator (pemicu) bagi aparat dan
institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah “good and clean governance”
konsisten mendapat kritik dari berbagai pihak tentang dugaan tebang pilih
pemberantasan korupsi.
Indonesia telah melakukan upaya untuk menangani korupsi sejak orde lama. Salah satunya
1. Tim Pemberantas Korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa Agung Sugih pada tahun
1967
2. Komisi Anti Korupsi (KAK). Komisi ini beranggotakan beberapa aktivis angkatan 66,
3. Komisi Empat yang diketuai oleh Wilopo dibentuk pada tahun 1070
yang dibantu pejabat daerah dan Kapolri yang dibentuk pada tahun 1977
5. Tim Pemberantas Korupsi (TPK) diketuai oleh Tim dijabat MA Mudjono pada tahun
1982
diangkat Yusuf Syakir. Komisi ini muncul ketika Habibie menggantikan Soeharto
7. Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau disingkat TGPTPK yang
diketuai oleh Adi Andojo Soetjipto, seorang hakim agung di Mahkamah Agung.
Jadi, KPK bukan satu-satunya komisi pemberantas korupsi. Karena sebelum KPK
lahir, sudah dibentuk tim dan komisi yang tugasnya khusus memberantas korupsi.
korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara
yang bersifat independen, yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari
kekuasaan manapun.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari lembaga-
lembaga yang ada sebelumnya, namun untuk mendorong atau sebagai stimulus agar upaya
pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih
korupsi (TPK).
Untuk pelaksanaannya tugas dan fungsinya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu:
bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala,
orang, seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.
Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur
pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun
dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan,
Pimpinan KPK membawahkan empat bidang, yang terdiri atas bidang Pencegahan,
Penindakan, Informasi dan Data, serta Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat.
Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang deputi. KPK juga dibantu Sekretariat
Jenderal yang dipimpin seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden Republik Indonesia, namun bertanggung jawab kepada pimpinan KPK. Ketentuan
masyarakat luas tetap dapat berpartisipasi dalam aktivitas dan langkah-langkah yang
dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK mengangkat pegawai yang direkrut
PERTEMUAN 4
A. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
Seiring dengan gerakan reformasi yang timbul dari ketidakpuasan rakyat atas kekuasaan Orde
baru selama hampir 32 tahun, keinginan untuk menyusun tatanan kehidupan baru menuju
masyarakat madani berkembang di Indonesia. Keinginan untuk menyusun tatanan baru yang
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme. TAP MPR ini di dalamnya memuat banyak amanat untuk membentuk perundang-
undangan yang akan mengawal pembangunan orde reformasi, termasuk amanat untuk
menyelesaikan masalah hukum atas diri mantan Presiden Soeharto beserta kroni-kroninya.
Pasal 1
secara proporsional dan benar lembaga Tertinggi Negara, lembaga Kepresidenan, dan
Pasal 2
(1) Penyelenggara negara pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus
melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada masyarakat,
(2) Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara negara harus jujur, adil,
terbuka, dan terpercaya serta mampu membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Pasal 3
(1) Untuk menghindarkan praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, seseorang yang
dipercaya menjabat suatu jabatan dalam penyelenggaraan negara harus bersumpah sesuai
setelah menjabat.
(2) Pemeriksaan atas kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilakukan oleh
suatu lembaga yang dibentuk oleh Kepala Negara yang keanggotaannya terdiri dari
(3) Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dilakukan secara tegas dengan
Pasal 4
Upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap
siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun
Pasal 5
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan ini diatur lebih lanjut dengan Undang-
undang.
Pasal 6
B. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 mempunyai judul yang sama dengan TAP MPR No.
XI/MPR/1998 yaitu tentang Penyelenggara negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi, dan
baru atau kriminalisasi atas pengertian Kolusi dan Nepotisme.Dalam undang-undang ini diatur
pengertian kolusi sebagai tindak pidana, yaitu adalah permufakatan atau kerja sama secara
melawan hukum antar penyelenggara negara, atau antara penyelenggara negara dan pihak
lain, yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau Negara. Sedangkan tindak pidana
melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas
Dalam perjalanannya, undang-undang ini tidak banyak digunakan. Beberapa alasan tidak
populernya undang-undang ini adalah terlalu luasnya ketentuan tindak pidana yang diatur di
dalamnya serta adanya kebutuhan untuk menggunakan ketentuan undang-undang yang lebih
spesifik dan tegas, yaitu undang-undang yang secara khusus mengatur mengenai
pemberantasan korupsi.
PERTEMUAN 5
Berbagai upaya pemberantasan korupsi dilakukan oleh pemerintah sejak kemerdekaan, baik
5.TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
6.Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
9.Undang-undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
10.Undang-undang No. 7 tahun 2006 tentang Pengesahan United Nation Convention Against
11.Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2000 tentang Peranserta Masyarakat dan Pemberian
Untuk memahami delik korupsi yang diatur dalam undang-undang tentang pemberantasan
korupsi perlu meninjau latar belakang lahirnya ketentuan-ketentuan delik tersebut mengingat
munculnya undang-undang korupsi yang lebih baru adalah untuk memperbaiki kekurangan
mengenai rumusan delik. Secara umum, lahirnya delik-delik korupsi di dalam perundang-
Delik korupsi yang dirumuskan oleh pembuat undang-undang adalah delik-delik yang memang
dibuat dan dirumuskan secara khusus sebagai delik korupsi oleh para pembuat undang-
undang. Menurut berbagai literatur, delik korupsi yang dirumuskan oleh pembuat undang-
undang hanya meliputi 4 pasal saja yaitu sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 2, Pasal 3,
Pasal 13, dan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
2. Delik korupsi yang diambil dari KUHP, delik mana dapat kita bagi menjadi dua bagian,
yaitu:
yang diambil dari KUHP yang diadopsi menjadi delik korupsi sehingga delik tersebut di dalam
KUHP menjadi tidak berlaku lagi. Dengan demikian sebagai konsekuensi diambilnya delik
tersebut dari KUHP adalah ketentuan delik tersebut di dalam KUHP menjadi tidak berlaku lagi.
Atau dengan kata lain, apabila perbuatan seseorang memenuhi rumusan delik itu maka
tindak pidana korupsi dan bukan lagi sebagaimana delik itu di dalam KUHP. .Secara lebih
terinci penarikan delik korupsi secara mutlak dari KUHP adalah sebagai berikut:
Pengertian : delik-delik yang diambil dari KUHP yang, dengan syarat keadaan tertentu yaitu
berkaitan dengan pemeriksaan tindak pidana korupsi, diadopsi menjadi delik korupsi namun
dalam keadaan lain tetap menjadi delik sebagaimana diatur di dalam KUHP. Delik korupsi
yang ditarik tidak secara mutlak dari KUHP terdapat di dalam Pasal 23 Undang-undangNomor
231, Pasal 421, Pasal 422, Pasal 429, dan Pasal 430 KUHP.
3. Delik Korupsi Menurut Uu No. 31 Tahun 1999 Jo. Uu No. 20 Tahun 2001
sebagai delik korupsi. 30 perbuatan korupsi itu diatur dalam 13 pasal. Untuk mempermudah
• Pasal 2
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonornian
negara.
• Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan kouangan negara atau perekonomian
negara.
• Pasal 13
Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi
hadiah atau janji dianggap, melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.
• Pasal 15
Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantua,n atau permufakatan jahat untuk
melakukan tindak pidana korupsi, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud
• Pasal 5 - Suap
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; atau
b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau
berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak
• Pasal 11
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana. “pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima
hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau
yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan
yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan
dengan jabatannya.”
• Pasal 12
‘Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 419, Pasal
420, Pasal 423, Pasal 425, atau Pasal 435 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
a. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
b. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, padahal diketahui
atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan
karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu alam jabatannya yang
hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang
advokat untuk menghadiri sidang pengadilan, menerima hadiah atau janji, padahal
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut untuk mempengaruhi nasihat
atau pendapat yang akan diberikan, berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
e. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan
pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;
f. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas,
penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, seolah-olah pegawai negeri
atau penyelenggara negara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai utang
g. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas,
utang kepada dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
h. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, telah
menggunakan tanah negara yang di atasnya terdapat hak pakai, seoah-olah sesuai
perundangundangan; atau
sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat
dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau
• Pasal 6
a. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
b. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang menurut ketentuan peraturan
dengan maksud untuk mempengaruhi nasehat atau pendapat yag akan diberikan berhubung
• Pasal 7
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387 atau
a. pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau penjual bahan
curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang, atau keselamatan
huruf a;
c. setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluan Tentara Nasional
curang yang dapat membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang; atau
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415 Kitab
pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan
umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan
uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat
berharga tersebut diambilatau digelapkan oleh orang lain, atau membantu dalam melakukan
perbuatan tersebut.
• Pasal 9
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 416 Kitab
pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan
umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja memalsu buku-
Pasal 10
“Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 417 Kitab
“pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja:
akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka
PERTEMUAN 6
1.Pengertian Gratifikasi
given reward or recompense for a service or benefit” (gratifikasi adalah “sebuah pemberian
2.Bentuk Gratifikasi
a. Gratifikasi positif adalah pemberian hadiah dilakukan dengan niat yang tulus dari seseorang
kepada orang lain tanpa pamrih artinya pemberian dalam bentuk “tanda kasih” tanpa
b. Gratifikasi negatif adalah pemberian hadiah dilakukan dengan tujuan pamrih, pemberian
jenis ini yang telah membudaya dikalangan birokrat maupun pengusaha karena adanya
interaksi kepentingan.
Dengan demikian secara perspektif gratifikasi tidak selalu mempunyai arti jelek, namun harus
dilihat dari kepentingan gratifikasi. Akan tetapi dalam praktik seseorang memberikan sesuatu
pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat atau diskon, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
Dalam Pasal 12 B UU No 20 Tahun 2001 dinyatakan bahwa “Setiap gratifikasi kepada pegawai
negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan
jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya”. Apabila seorang pegawai
a. Ketentuan pada Pasal 12 B ayat (1) mengenai gratifikasi dianggap sebagai pemberian suap
dan tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK;
b. Laporan penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi diterima;
c. Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan laporan, KPK
wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara;
d. Tata cara penyampaian laporan dan penentuan status gratifikasi diatur menurut Undang-
a. Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah dibantu;
b. Hadiah atau sumbangan dari rekanan yang diterima pejabat pada saat perkawinan
anaknya;
d. Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat/pegawai negeri untuk pembelian barang
e. Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat/pegawai negeri;
f. Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya dari rekanan;
g. Pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat/pegawai negeri pada saat kunjungan kerja;
h. Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat/pegawai negeri pada saat hari raya
k. Pungutan liar di jalan raya dan tidak disertai tanda bukti dengan tujuan sumbangan tidak
jelas, oknum yang terlibat bisa jadi dari petugas kepolisian (polisi lalu lintas), retribusi (dinas
pendapatan daerah), LLAJR dan masyarakat (preman). Apabila kasus ini terjadi KPK
menyarankan agar laporan dipublikasikan oleh media massa dan dilakukan penindakan
m. Uang retribusi untuk masuk pelabuhan tanpa tiket yang dilakukan oleh Instansi Pelabuhan,
anggaran untuk pembangunan tempat ibadah dimana anggaran tersebut harus dipergunakan
sesuai dengan pos anggaran dan keperluan tambahan dana dapat menggunakan kotak amal);
dan kegunaannya, adanya penerimaan ganda, dengan jumlah tidak masuk akal;
Dengan demikian pemberian yang dapat dikategorikan sebagai gratifikasi adalah pemberian
atau janji yang mempunyai kaitan dengan hubungan kerja atau kedinasan dan/atau semata-
mata karena keterkaitan dengan jabatan atau kedudukan pejabat/pegawai negeri dengan si
pemberi.
Pengendalian Gratifikasi
anggaran pendapatan dan belanja negara, dilarang menerima dan memberikan segala
sesuatu bentuk Gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya. Setiap bentuk penerimaan Gratifikasi yang berhubungan dengan
Kepala Badan POM membentuk TPG yang dituangkan dalam Keputusan Kepala Badan POM
Gratifikasi kepada KPK melalui TPG. TPG dapat melaporkan penerimaan gratifikasi secara
berkala melalui subsite ini dan melaporkannya kepada Inspektorat secara online.
o Penerimaan Gratifikasi yang terkait dengan tugas kedinasan, meliputi: seminar kits,
sertifikat, cinderamata, plakat, vandel, goody bag, gimmick, dan penerimaan lainnya
yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti seminar, lokakarya, pelatihan,
rapat, workshop, konferensi atau kegiatan lain sejenis yang diterima berdasarkan
harian, hidangan atau sajian atau jamuan makanan atau minuman, dan penerimaan
o hadiah pada waktu kegiatan kontes atau kompetisi terbuka yang diselenggarakan oleh
makanan, minuman, oleh-oleh, dan buah dapat langsung disalurkan ke panti asuhan
o dan sebagainya.
PERTEMUAN 7
Daftar dibawah ini merupakan beberapa dari banyak sekali kasus korupsi yang telah terjadi di
Indonesia.
Dalam laporan BPK ketika itu menunjukkan beberapa pelanggaran yang dilakukan Bank
Century sebelum diambil alih. BPK mengungkap sembilan temuan pelanggaran yang terjadi.
Bank Indonesia (BI) saat itu dipimpin oleh Boediono–sekarang wapres–dianggap tidak tegas
pada pelanggaran Bank Century yang terjadi dalam kurun waktu 2005-2008.BI, diduga
mengubah persyaratan CAR. Dengan maksud, Bank Century bisa mendapatkan Fasilitas
Pendanaan Jangka Pendek (FPJP). Kemudian, soal keputusan Komite Stabilitas Sistem
Keuangan (KKSK)–saat itu diketuai Menkeu Sri Mulyani–dalam menangani Bank Century,
tidak didasari data yang lengkap. Pada saat penyerahan Bank Century, 21 November 2008,
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga diduga melakukan rekayasa peraturan agar
Bank Century mendapat tambahan dana. Beberapa hal kemudian terungkap pula, saat Bank
Century dalam pengawasan khusus, ada penarikan dana sebesar Rp 938 miliar yang tentu
saja, menurut BPK, melanggar peraturan BI. Pendek kata, terungkap beberapa praktik
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Kasus BLBI pertama kali mencuat ketika Badan Pemeriksa Keuangan mengungkapkan hasil
diterima 48 bank sebesar Rp 80,4 triliun. Bekas Gubernur Bank Indonesia Soedradjad
pejabat BI lainnya yang terlibat pengucuran BLBI Hendrobudiyanto, Paul Sutopo, dan Heru
Soepraptomo telah dijatuhi hukuman masing-masing tiga, dua setengah, dan tiga tahun
penjara, yang dianggap terlalu ringan oleh para pengamat. Ketiganya kini sedang naik
banding. Bersama tiga petinggi BI itu, pemilik-komisaris dari 48 bank yang terlibat BLBI, hanya
beberapa yang telah diproses secara hukum. Antara lain: Hendrawan Haryono (Bank Aspac),
David Nusa Widjaja (Bank Servitia), Hendra Rahardja (Bank Harapan Santosa), Sjamsul
Yang jelas, hingga akhir 2002, dari 52 kasus BLBI, baru 20 dalam proses penyelidikan dan
penyidikan. Sedangkan yang sudah dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus Abdullah
Puteh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam yang kini non aktif ini menjadi tersangka korupsi
APBD dalam pembelian helikopter dan genset listrik, dengan dugaan kerugian Rp 30 miliar.
Kasus pidana Paiton I sudah tersedia bukti permulaan yang kuat yakni hasil audit investigasi
BPKP . Kasus dugaan korupsi pengadaan listrik swasta Paiton I di Probolinggo bermula dari
Lmarkup terhadap capital cost sebesar 48 persen dari seluruh nilai proyek yang sebesar Rp
7,015 triliun. Sebenarnya, Paiton I telah diaudit BPKP dan due diligence SNC-Lavalin. Kedua
lembaga tersebut jelas-jelas menyatakan ada mark up dan rekayasa besar-besaran pada sisi
proses penyiapan listrik swasta dan proses investasinya. Dalam Laporannya, BPKP
membedah secara gamblang proses Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang terjadi, mulai dari
Penyelidikan kasus Paiton I dihentikan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 2001. Pada
akhir 2002, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan Kejakgung melanjutkan proses
penyidikan kasus PLTU Paiton I dalam sidang praperadilan yang diajukan oleh kelompok
masyarakat. Namun, Kejagung tidak bertindak. Pada akhir 2004, sebuah organisasi non-
pemerintah juga telah melaporkan kasus Paiton I ke KPK, namun anehnya hingga sekarang
Hasil audit Ernst & Young pada 31 Juli 2000 tentang penggunaan dana reboisasi
mengungkapkan ada 51 kasus korupsi dengan kerugian negara Rp 15 triliun (versi Masyarakat
Transparansi Indonesia). Yang terlibat dalam kasus tersebut, antara lain, Bob Hasan, Prajogo
Pangestu, sejumlah pejabat Departemen Kehutanan, dan Tommy Soeharto. Bob Hasan telah
divonis enam tahun penjaradi LP Nusakambangan, Jawa Tengah. Prajogo Pangestu diseret
sebagai tersangka kasus korupsi dana reboisasi proyek hutan tanaman industri (HTI) PT Musi
Hutan Persada, yang diduga merugikan negara Rp 331 miliar. Dalam pemeriksaan, Prajogo,
yang dikenal dekat dengan bekas presiden Soeharto, membantah keras tuduhan korupsi.
Eddy Tansil (lahir tahun 1954) adalah seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang
keberadaanya kini tidak diketahui. Ia melarikan diri dari penjara Cipinang, Jakarta, pada
tanggal 4 Mei 1996 saat tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara karena terbukti
menggelapkan uang sebesar 565 juta dolar Amerika (sekitar 1,5 triliun rupiah dengan kurs
saat itu) yang didapatnya melalui kredit Bank Bapindo melalui grup perusahaan Golden Key
Group.
Rp 30 juta, membayar uang pengganti Rp 500 miliar, dan membayar kerugian negara Rp 1,3
triliun. Sekitar 20-an petugas penjara Cipinang diperiksa atas dasar kecurigaan bahwa mereka
Kasus – kasus diatas hanya sebagai contoh dan wawasan, utk kasus lainnya silakan