Anda di halaman 1dari 4

Nama :Mufti abdurrahman

Nim : 18103241043

Kelas : Plb – b 2018

TUGAS UAS PENDIDIKAN ANAK DENGAN HAMBATAN MAJEMUK

1. program-program pendidikan bagi anak tunaganda semakin dikembangkan untuk anak


usia sedini mungkin.setidak-tidaknya program pendidikan lebih diorientasikan untuk
meninmgkatkan kemandirian anak.untuk menjaga efekvitas program pendidikan,maka
program seharusnya mengakes empat bidang utama, yaitu bidang domestik, rekreasional,
,kemasyarakatan, dan vokasional.

Hasil asesmen ini mungkinkan dapat membantu dalam merumuskan tujuan yang lebih
fungsional.

Sementara itu dengan pengajaran seharusnya mencakup,di antaranya:ekspresi pilihan,


komunikasi,pengembangan keterampilan fungsional,dan latihan keterampilan sosial sesuai
dengan usianya,menyadari akan kondisi obyektif anak anak tunaganda,maka pendekatan
multidipliner adalah penting.

Oleh karena itu orang-orang yang sesuai dalam mengatasi anak tunaganda,seperti terapis bicara
dan bahasa,terapis bicara dan bahasa,terapi fisik dan okupasional seharusnya bekerjasama
dengan guru-guru kelas, guru-guru khusus dan orangtua, karena perlajuan yg lebih cocok untuk
mengatasi anak-anak tuna ganda berkenaan dengan masalah ketererampilan adalah memberikan
layanan yang terbaik daripada yang diberikan ditempat terapi yang terpisah.Untuk dapat
menjamin kemandirian menjamin kemandirian anak tunaganda dalam proses pembelajaran perlu
didukung dengan penataan kelas yang sesuai,alat bantu dalam meningkatan keterampilan
fungsionalnya.

Integrasi dengan anak seusia merupakan komponen lainnya yg penting.menghadirin sekolah


regular dan berpartisipasi dalam kegiatan yg sama dengan anak-anak normal adalah penting
untuk pengembangkan keterampilan sosial dan persahabatan,di samping dapat mendorong
adanya perubahan sikap yg lebih positif

2. Perkembangan sosial anak dengan hambatan majemuk, biasanya anak tidak


pernah memulai interaksi dengan orang lain dan juga tidak menanggapi orang lain yang
mencoba berinteraksi dengan anak. Dalam aspek sosial, anak dengan hambatan majemuk
memiliki hambatan fisik dalam melaksanakan kegiatan sehari – hari, rasa rendah diri,
isolatif, dan hambatan komunikasi sosial.
Anak dengan hambatan majemuk cenderung terdistorsi dari dunia luar
dikarenakan anak tidak mampu bertingkah laku sosial yang baik dan dan tidak dapat
diterima di dunia luar. Dan anak dengan hambatan majemuk tidak mampu berpikir kritis
dan bertingkah laku mandiri dalam situasi sosial.

3. Komponen – komponen dalam pendidikan anak dengan hambatan majemuk

A. Guru kelas
Guru kelas adalah pendidik / pengajar suatu kelas tertentu di sekolah inklusi yang
sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan, bertanggung jawab atas
pengelolaan pembelajaran. Tugas guru kelas seperti, menciptakan suasana yang
kondusif sehingga anak merasa nyaman belajar di kelas.

B. Guru mata pelajaran


Guru mata pelajaran adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai
kualifikasi yang dipersyaratkan. Biasanya untuk mata pelajaran pendidikan agama
serta pendidikan jasmani dan kesehatan. Tugas guru mata pelajaran seperti,
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum

C. Guru pendidikan khusus


Guru pendidikan khusus adalah guru yang mempunyai latar belakang pendidikan
luar biasa atau yang pernah mendapatkan pelatihan khusus tentang pendidikan
luar biasa. Tugas guru pendidikan khusus seperti, menyusun program
pembelajaran khusus dan melaksanakan asesmen agar mengetahui kemampuan
dan kebutuhan anak.

4. Pengembangan komunikasi dan perilaku anak dengan hambatan majemuk

a) Pengembangan komunikasi
Sebagian besar anak dengan hambatan majemuk kurang atau tidak dapat
berkomunikasi. Kemampuan mereka sangat terbatas dalam mengekpresikan atau
mengerti orang lain. Dengan cara diajarkan menguasai fungsi – fungsi sematik
(arti suku kata). Setelah fungsi sematik anak dapat diajarkan untuk berbicara
dengan struktur kalimat yang benar. Anak juga dapat diajarkan untuk
menggunakan kata kerja dan kata benda secara bersamaan, fungsinya agar anak
dapat menyatakan keinginannya secara verbal. Setelah itu anak diajarkan dengan
menggunakan kata tanya, dan juga diajarkan untuk menyatakan penolakan.

b) Pengembangan perilaku
Anak yang memiliki gangguan fisik menyebabkan mereka tidak dapat berjalan
sendiri dan biasanya membutuhkan bantuan suatu alat seperti kursi roda, walker,
brace, dan crutch. Beberapa anak juga tidak dapat mengangkat kepalanya atau
memegang suatu objek. Dengan cara mengajarkan kemampuan dasar seperti
berjalan, berguling dan merangkak. Dan selanjutnya mengajarkan anak cara naik
turun tangga, mendorong benda dan memanjat adalah kemampuan lanjutan. Serta
kemampuan manipulasi benda seperti melempar, memukul, dan menendang.
5. Layanan pendidikan bagi anak dengan hambatan majemuk meliputi latihan
sensomotori, terapi bermain, okupasi dan latihan mengurus diri sendiri. Pendekatan
pembelajaran dilakukan secara individual dan remediatif. Pelayanan pendidikan dapat
diberikan pada :

a. Sekolah khusus
Kegiatan belajar mengajar sepanjang hari di sekolah

b. Program sekolah dirumah


Kegiatan ini dilakukan jika siswa tidak mampu bersekolah dikarenakan sakit

c. Panti rehabilitasi
Program rehabilitasi dip anti lebih terfokus pada perawatan.

Anda mungkin juga menyukai