Anda di halaman 1dari 7

Teknik Siaran Langsung Dan Teknik Wawancara

Makalah

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Jurnalistik Radio


Dosen Pengampu Dewi Sri Kuning,S.Pd.,M.Pd
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Disusun oleh :

Amaliah (17882030 )
Diah Ayu Komalasari (1788203016)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH KOTABUMI LAMPUNG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyalesaikan tugas ini. Shalawat serta salam
semoga Allah tetap mencurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta
keluarganya dan para sahabatnya.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mengikuti perkuliahah sebagai tugas
kelompok. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas ini.
Dengan segala Rahmat dan Karunia-Nya akhirnya penyusun bisa menyelesaikan
tugas mandiri ini dengan berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari
makalah yang ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, agar penulis bisa lebih baik dalam membuat
tugas mandiri selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberi manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.

Kotabumi, Mei 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam pengertian jurnalistik,Penyiaran/broadcasting adalah kegiatan pemancarluasan siaran


melalui sarana pemancaran dan /atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang
elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat
diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima
siaran.wawancara adalah suatu percakapan terpimpin dan tercatat atau suatu percakapan
secara tatap mula dimana seseorang mendapat informasi dari orang lain (Denzig). Pengertian
lain wawancara adalah merupakan suatu hubungan antar manusia dimana kedua pihak
bersikap sama derajat selama pertemuan-pertemuan berlangsung. (Benny dan Hughes).
\Dalam hal ini menjawab dengan cepat dan tepat sehingga penanya menjadi puas, setelah
berusaha mencari dan menemukan sumber informasi yang tersedia. Sehingga, kelompok
kami akan mencoba untuk membahas tentang wawancara secara menyeluruh.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Teknik untuk Siaran Langsung (Radio Talkshow)

Sering kali sebagai wartawan di lapangan, Anda diwawancarai oleh presenter atau pembawa
acara di studio. Wawancara yang bagus harus terdengar seperti dua orang yang sedang
berbincang-bincang.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan saat siaran langsung agar
wawancara ini terdengar meyakinkan
Sebelum siaran

1. Pahami topik atau tema wawancara. Buat catatan-catatan atau latar belakang dari
topik tersebut

2. Manfaatkan peralatan atau komunikasi elektronik yang Anda miliki untuk


mendapatkan perkembangan terbaru dari tema atau topik tersebut

3. Ambil beberapa subtema atau unsur-unsur yang Anda nilai paling penting

4. Bahas daftar pertanyaan yang akan diajukan dengan produser atau editor

5. Matikan telepon genggam

6. Siapkan air putih siapa tahu Anda batuk atau tenggorokan tiba-tiba terasa kering.

Ketika siaran

1. Bersikap tenang dan jangan terganggu dengan apa yang sedang terjadi di sekitar Anda

2. Kuasai keadaan dan jangan berbicara terlalu panjang

3. Gunakan catatan-catatan yang Anda telah siapkan sebelumnya untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan umum

4. Selalu siap menjawab pertanyaan-pertanyaan lain, di luar yang telah disepakati


bersama

5. Pahami siapa dan kebutuhan pendengar.


Setelah siaran

1. Dengar kembali wawancara Anda dengan presenter

2. Bila melakukan kesalahan, ambil pelajaran dari kesalahan tersebut.

2. Teknik-Teknik Wawancara

Entah itu siaran langsung dari studio atau di luar saat bertugas meliput, wawancara radio
adalah kegiatan yang dipraktekkan setiap hari. Di sinilah letak kekayaannya, yaitu
memberikan kesempatan berbicara kepada sebanyak-banyaknya orang. Karena mereka punya
sesuatu yang dikatakan, karena mereka menyampaikan informasi. Karena, sebagai politikus,
pemimpin perusahaan, seniman, orang biasa... mereka bereaksi terhadap peristiwa yang ada.
Radio itu jangan dibuat seperti akuarium, radio itu berhubungan dengan para pendengar.
Tetapi, bagaimana cara mewawancarai dengan baik? Berikut ini beberapa aturannya.

Sebelum Wawancara

Langkah pertama: menggali, mengenal topiknya, mengenal profil orang di hadapan kita nanti.

Pertanyaan-pertanyaan disiapkan: dibantu dengan catatan, anda bisa melontarkannya dalam


urutan yang logis.

Perkenalkan diri anda: yaitu, pada saat di telepon untuk mengatur janji temu maupun saatnya
datang hari wawancara. Bilang anda siapa, bekerja untuk siapa, apa yang akan dilakukan
dengan hasil wawancara itu (menayangkan beberapa penggalan, sebagian besar,
seluruhnya…).

Buatlah tamu merasa nyaman dengan menjelaskan padanya sudut pandang yang dipilih,
topik-topik yang hendak diangkat.
Selama Wawancara

Lemparkan pertanyaan yang terbuka: mulailah pertanyaan dengan mengapa atau


bagaimana menurut anda… daripada dimulai dengan apakah? Supaya menghindari lawan
bicara anda menjawab sekadar iya atau tidak.

Lemparkan satu pertanyaan sekaligus: jika ditanya banyak sekaligus, lawan bicaranya
akan menjawab yang terakhir saja dan melupakan yang sebelumnya… begitu pun anda.

Lontarkan pertanyaan saja, jangan mengedepankan posisi anda: anda bukan di sana
untuk memihak, berpidato, berkomentar. Tujuan anda adalah memperoleh jawaban-jawaban
yang tepat. Dan untuk mencapainya, anda sudah menggodok pertanyaan-pertanyaan yang
sejitu mungkin.

Dengarkan jawabannya: karena selalu akan ada keterangan atau penjelasan yang perlu
ditanya lebih lanjut.

Kuasai cara memotong dan menginterupsi dengan sopan: salah satu ciri politikus adalah
melantur ke mana-mana untuk tidak menjawab. Arahkan mereka kembali ke jalur yang sudah
anda tekadkan: obyek dari wawancaranya.

Kuasai cara membantu lawan bicara: ada orang yang tidak suka banyak bicara, atau yang
terindimidasi dengan mikrofon. Buatlah mereka merasa nyaman, lontarkan pertanyaan yang
sama dengan cara yang berbeda.

Jika lawan bicara tidak menjawab pertanyaan atau jika menjawab dengan pertanyaan
juga, artinya pertanyaan anda membuatnya risih atau menyangkut persoalan peka. Jangan
ragu untuk menanyakannya ulang dengan tenang. Andalah yang memimpin wawancara.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Wawancara dalam istilah jurnalistik adalah proses bertanya yang dilakukan oleh reporter
untuk mendapatkan jawaban dari narasumber. Reporter mewakili khalayak pendengar atau
pembaca media, sedangkan narasumber mewakili dirinya sebagai pihak yang berhak
memberikan keterangan, termasuk didalamnya saksi kejadian, akademisi atau aparat
birokrasi.Wawancara merupakan bangunan utama dari keseluruhan kegiatan peliputan

Anda mungkin juga menyukai