Makalah
Disusun oleh :
Amaliah (17882030 )
Diah Ayu Komalasari (1788203016)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyalesaikan tugas ini. Shalawat serta salam
semoga Allah tetap mencurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta
keluarganya dan para sahabatnya.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mengikuti perkuliahah sebagai tugas
kelompok. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas ini.
Dengan segala Rahmat dan Karunia-Nya akhirnya penyusun bisa menyelesaikan
tugas mandiri ini dengan berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari
makalah yang ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, agar penulis bisa lebih baik dalam membuat
tugas mandiri selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberi manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
PEMBAHASAN
Sering kali sebagai wartawan di lapangan, Anda diwawancarai oleh presenter atau pembawa
acara di studio. Wawancara yang bagus harus terdengar seperti dua orang yang sedang
berbincang-bincang.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan saat siaran langsung agar
wawancara ini terdengar meyakinkan
Sebelum siaran
1. Pahami topik atau tema wawancara. Buat catatan-catatan atau latar belakang dari
topik tersebut
3. Ambil beberapa subtema atau unsur-unsur yang Anda nilai paling penting
4. Bahas daftar pertanyaan yang akan diajukan dengan produser atau editor
6. Siapkan air putih siapa tahu Anda batuk atau tenggorokan tiba-tiba terasa kering.
Ketika siaran
1. Bersikap tenang dan jangan terganggu dengan apa yang sedang terjadi di sekitar Anda
2. Teknik-Teknik Wawancara
Entah itu siaran langsung dari studio atau di luar saat bertugas meliput, wawancara radio
adalah kegiatan yang dipraktekkan setiap hari. Di sinilah letak kekayaannya, yaitu
memberikan kesempatan berbicara kepada sebanyak-banyaknya orang. Karena mereka punya
sesuatu yang dikatakan, karena mereka menyampaikan informasi. Karena, sebagai politikus,
pemimpin perusahaan, seniman, orang biasa... mereka bereaksi terhadap peristiwa yang ada.
Radio itu jangan dibuat seperti akuarium, radio itu berhubungan dengan para pendengar.
Tetapi, bagaimana cara mewawancarai dengan baik? Berikut ini beberapa aturannya.
Sebelum Wawancara
Langkah pertama: menggali, mengenal topiknya, mengenal profil orang di hadapan kita nanti.
Perkenalkan diri anda: yaitu, pada saat di telepon untuk mengatur janji temu maupun saatnya
datang hari wawancara. Bilang anda siapa, bekerja untuk siapa, apa yang akan dilakukan
dengan hasil wawancara itu (menayangkan beberapa penggalan, sebagian besar,
seluruhnya…).
Buatlah tamu merasa nyaman dengan menjelaskan padanya sudut pandang yang dipilih,
topik-topik yang hendak diangkat.
Selama Wawancara
Lemparkan satu pertanyaan sekaligus: jika ditanya banyak sekaligus, lawan bicaranya
akan menjawab yang terakhir saja dan melupakan yang sebelumnya… begitu pun anda.
Lontarkan pertanyaan saja, jangan mengedepankan posisi anda: anda bukan di sana
untuk memihak, berpidato, berkomentar. Tujuan anda adalah memperoleh jawaban-jawaban
yang tepat. Dan untuk mencapainya, anda sudah menggodok pertanyaan-pertanyaan yang
sejitu mungkin.
Dengarkan jawabannya: karena selalu akan ada keterangan atau penjelasan yang perlu
ditanya lebih lanjut.
Kuasai cara memotong dan menginterupsi dengan sopan: salah satu ciri politikus adalah
melantur ke mana-mana untuk tidak menjawab. Arahkan mereka kembali ke jalur yang sudah
anda tekadkan: obyek dari wawancaranya.
Kuasai cara membantu lawan bicara: ada orang yang tidak suka banyak bicara, atau yang
terindimidasi dengan mikrofon. Buatlah mereka merasa nyaman, lontarkan pertanyaan yang
sama dengan cara yang berbeda.
Jika lawan bicara tidak menjawab pertanyaan atau jika menjawab dengan pertanyaan
juga, artinya pertanyaan anda membuatnya risih atau menyangkut persoalan peka. Jangan
ragu untuk menanyakannya ulang dengan tenang. Andalah yang memimpin wawancara.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawancara dalam istilah jurnalistik adalah proses bertanya yang dilakukan oleh reporter
untuk mendapatkan jawaban dari narasumber. Reporter mewakili khalayak pendengar atau
pembaca media, sedangkan narasumber mewakili dirinya sebagai pihak yang berhak
memberikan keterangan, termasuk didalamnya saksi kejadian, akademisi atau aparat
birokrasi.Wawancara merupakan bangunan utama dari keseluruhan kegiatan peliputan