Rekomendasi BUY (Maintain) ASP broiler turun, JPFA masih mampu meningkatkan pendapatan
Harga akhir Rp1,485 dan mencetak laba positif. Kami masih melihat peluang naiknya
Target harga Rp1,990 harga saham JPFA yang akan ditopang oleh kinerja perusahaan
Potensi kenaikan 34% dan adanya peluang peningkatan laba pada 2Q2019 saat momen
Current P/E 8,01 Margin keseluruhan turun akibat tingginya harga bahan baku
PBV 1,83 dan turunnya harga broiler. Margin laba operasi 1Q2019 JPFA
EPS (Anual) Rp187 turun sebesar 36,75% dibandingkan degan 1Q2018, hal ini
dikarenakan kenaikan harga bahan baku untuk pakan ternak yang
Relative to IHSG chart
dibeli pada 4Q2018 dialirkan pada biaya di 1Q2019. Sedangkan
kegiatan operasi peternakan mencatat kerugian sebesar Rp264.8B,
136% hal ini disebabkan karena oversupply broiler pada 1Q2019 yang
mengakibatkan ASP broiler turun.
Membaiknya indeks keadaan ekonomi saat ini, indeks penghasilan saat ini, dan
indeks kepercayaan konsumen yang diikuti dengan naiknya porsi pendapatan untuk
konsumsi pada bulan April 2019 menjadi suatu indikator mulai pulihnya kembali daya
beli masyarakat. Daya beli masyarakat menjadi salah satu penggerak yang signifikan
bagi sektor peternakan. Meningkatnya penghasilan yang diikuti dengan meningkatnya
daya beli masyarakat diharapkan mampu menaikan dan menstabilkan ASP broiler.
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
Kami percaya sektor ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan, karena masih
memiliki ruang yang luas untuk tumbuh, mengingat konsumsi daging per kapita
Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Selain itu produksi
pakan ternak pada tahun 2019 diperkirakan tumbuh 6% - 8% dibandingkan tahun 2018.
Pertumbuhan produksi pakan ternak memiliki kontribusi untuk meningkatkan margin
operasi perusahaan yang menggunakan sistem integrasi.
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
Kinerja Penjualan
Perbaikan Kinerja Penjualan
Kami memproyeksi pertumbuhan penjualan yang lebih baik lagi pada 2Q2019
sampai akhir tahun, hal ini didorong oleh: 1). Perbaikan ekonomi dan naiknya
penghasilan, sehingga mendorong kembali daya beli masyarakat yang sempat lesu
sepanjang 1Q2019; 2). Naiknya permintaan ayam broiler pada bulan Ramadhan dan
Idul Fitri membuat ASP broiler dan ASP DOC naik; 3). Strategi JPFA untuk mengatasi
tingginya harga bahan baku pakan ternak dengan menambah silo dan corndryer akan
membuat margin perusahaan kembali membaik.
Analisa Pendapatan
JPFA’s Earning Result (1Q2019)
IDR(Bn) 1Q2018 4Q2018 1Q2019 QoQ(%) YoY(%)
Revenue 7,861 8,675 8,565 -1.3% 9%
COGS -6,137 -7,103 -7,141 0.5% 16.4%
Gross Profit 1,724 1,572 1,424 -9.4% -17.4
Operating Profit 869 727 550 -24.4% -36.8%
EBIT 631 687 461 -32.9% -26.9%
Net Profit 433 496 311 -37.3% -28.3%
1Q2018 4Q2018 1Q2019
GPM 21.9% 18.1% 16.6%
OPM 11.1% 8.4% 6.4%
NPM 5.5% 5.7% 3.6%
Sumber : Japfa Comfeed Indonesia, Stockbit.com
JPFA’s Earning Result (Anual)
IDR(Bn) 2014 2015 2016 2017 2018
Revenue 24,459 25,023 27,063 29,603 34,013
COGS -21,033 -21,030 -21,584 -24,572 -26,805
Gross Profit 3,426 3,993 5,479 5,031 7,208
Operating Profit 1,104 1,728 2,921 2,275 3,878
EBIT 543 698 2,767 1,741 3,090
Net Profit 332 468 2,065 997 2,168
2014 2015 2016 2017 2018
GPM 14% 15.96% 20.24% 16.8% 21.2%
OPM 4.5% 6.9% 10.8% 7.7% 11.4%
NPM 1.4% 1.87% 7.6% 3.4% 6.4%
ROA 2.21% 2.74% 10.77% 4.73% 9.41%
ROE 6.83% 8.34% 23.35% 10.83% 22.57%
Sumber : Japfa Comfeed Indonesia, Stockbit.com
Hasil laporan keuangan JPFA pada 1Q2019 terlihat menurun, penurunan ini bukan
karena kinerja perusuhaan yang menurun, bisa dilihat pada total pendapatan 1Q2019
bahwa JPFA masih mampu mencetak pendapatan sebesar Rp8,565B atau naik 9% dari
Rp7,861B pada tahun 1Q2018. Penurunan ini terjadi karena naiknya harga bahan baku
serta permintaan broiler sepanjang 1Q2019 menurun sehingga terjadi oversupply yang
mengakibatkan ASP broiler turun, sehingga margin perusahaan tergerus.
Kami masih optimis bahwa JPFA di tahun 2019 masih bisa mencetak pendapatan
lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018, bisa dilihat pada pendapatan tahunan
JPFA selalu mengalami peningkatan dan selama tiga tahun terakhir ROE bertahan
diatas 10%.
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
Analisis Neraca
Balance Sheet (IDR Bn) 1Q2018 4Q2018 1Q2019 QoQ(%) YoY(%)
Aset Lancar 11,768 12,416 13,057 5.2% 10.9%
Aset Tidak Lancar 9,248 10,622 11,180 5.2% 20.9%
Total Aset 15,649 17,073 19,170 5.2% 15.3%
Liabilitas Jangka Pendek 5,208 6,904 7,678 11.2% 47.4%
Liabilitas Jangka Panjang 6,726 5,919 6,116 3.3% -9.1%
Total Liabilitas 11,934 12,823 13,794 7.6% 15.6%
Total Ekuitas 9,083 10,215 10,442 2.2% 15%
1Q2019
DER (x) 1.4
Current Ratio (x) 1.7
Dari sisi aset dan ekuitas, JPFA memiliki fundamental yang baik, karena memiliki
pertumbuhan aset dan ekuitas yang pesat dengan diimbangi pertumbuhan penjualan
yang kosisten dari tahun ke tahun. Dari sisi liabilitas, JPFA terlihat kurang baik karena
hutangnya lebih besar daripada modal. Berdasarkan data historis, DER JPFA tidak
pernah berada di bawah 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa operasional perusahaan
lebih banyak menggunakan pinjaman dibanding modal. Namun mengingat mayoritas
utang JPFA bukanlah utang – utang yang berbahaya, melainkan utang operasional dan
perusahaan mampu mengontrol serta melunasi utang tersebut dengan baik, maka
meskipun nilai DER-nya besar, JPFA merupakan perusahaan yang bagus.
JPFA memiliki current ratio sebesar 1.7 kali, yang berarti perusahaan memiliki
aset lancar yang lebih besar dibandingkan total kewajiban lancar. Dengan demikian,
JPFA memiliki resiko gagal bayar yang minim.
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
Sumber : Stockbit.com
Kami menginisiasi saham JPFA dengan rekomendasi BUY. Dengan menggunakan
valuasi PER dan PBV, kami berpendapat saham JPFA memiliki valuasi yang menarik
dan undervalue. Dengan posisi perusahaan sebagai salah satu perusahaan peternakan
terbesar di tanah air dengan teknologi yang canggih, konsistensi dalam menjaga serta
meningkatkan kualitas produk dan memiliki pangsa pasar terbesar kedua, kami menilai
saham JPFA masih menarik dan layak untuk mendapatkan valuasi premium.
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
JPFA PE Band
Sumber : Stockbit.com
Berdasarkan data historical PER saham JPFA selama 3 tahun terakhir dapat
diketahui bahwa nilai rata – rata standart deviasi PER saham JPFA berada diangka
11.85, sedangkan nilai PER saat ini adalah 8.54. Dapat disimpulkan saham JPFA saat
ini menunjukkan bahwa saham tersebut secara historis termasuk murah karena nilai
PER saat ini berada dibawah nilai rata – rata standart deviasi PER dalam 3 tahun
terakhir.
Dari data histori PER 3 tahun terakhir dapat dihitung nilai intrinsik saham JPFA
sebagai berikut :
Earning per Share (EPS) 2018 = Rp184.88
Rata-rata PE 3 Tahun = 11.85
Nilai Instrinsik menggunakan PER = EPS x rata – rata PER dalam 3 tahun
= Rp184.88 x 11.85
= Rp2190.8
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019
Berdasarkan historical PBV saham JPFA selama 3 tahun terakhir dapat diketahui
bahwa nilai rata – rata standart deviasi PBV saham JPFA berada diangka 2.18,
sedangkan nilai PBV saat ini adalah 1.79. Dapat disimpulkan saham JPFA saat ini
menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk murah karena nilai PBV
saat ini berada dibawah nilai rata – rata standart deviasi PBV dalam 5 tahun terakhir.
Dari data histori PBV 3 tahun terakhir dapat dihitung nilai intrinsik saham JPFA
sebagai berikut :
Book Value per Share (BVPS) 2018 = Rp.819.29
Rata – rata PBV dalam 3 tahun = 2.18
Nilai Instrinsik menggunakan PBV = BVPS x rata – rata PER dalam 3 tahun
= Rp819.29 x 2.18
= Rp1.786
Nilai rata - rata dari nilai intstrinsik PER dengan nilai instrinsik PBV didapat hasil
Rp1,990.
Berdasarkan valuasi diatas menunjukan bahwa saham JPFA termasuk murah atau
undervalue karena nilai intrinsik saham JPFA berada di level harga Rp.1990,
sedangkan harga saham JPFA pada tanggal 10 Mei 2019 berada di harga level harga
Rp.1485. Sehingga memiliki potensi kenaikan sebesar 34%
Japfa Comfeed Indonesia
JPFA | 10 Mei 2019