A. LATAR BELAKANG
Menjelaskan dan mengajarkan keluarga tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan
anak usia 0-5 tahun.
E. MATERI ( Terlampir)
Cara mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun meliputi:
F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Skill station
G. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
H. METODE EVALUASI
1. Keluarga dapat menimbang berat badan anak usia 0-5 tahun dan menginterpretasikan
hasilnya
2. Keluarga dapat mengukur panjang/berat badan anak usia 0-5 dan menginterpretasikan
hasilnya
3. Keluarga dapat lingkar kepala anak usia 0-5 dan menginterpretasikan hasilnya
4. Keluarga dapat menentukan umur kronologis anak usia 0-5 tahun
5. Keluarga dapat melakukan skrining perkembangan menggunakan KPSP
6. Keluarga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-
5 tahun
I. KEGIATAN PENYULUHAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company,
Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT
Pustaka Antara, Jakarta, 1996
L. MATERI PENYULUHAN :
CARA MENDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Alat Pengukur BB
• Timbangan bayi
• Timbangan injak
Interpretasi
• Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal
• Jadwal disesuaikan umur anak. Umur 0-11 bulan setiap tiga bulan sekali, umur 12-27
bulan setiap 6 bulan sekali
• Lingkarkan pita pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua
telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang
• Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang
Interpretasi
• Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka LKA normal
• LKA tidak normal ada 2 yaitu makrosefal bila berada di atas “jalur hijau” dan mikrosefal
bila berada di bawah “jalur hijau”
• KPSP
• DDST
• TDD, TDL
• KMEE
• GPPH
• Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
skriniing yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan diminta kembali
untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan
• Jika orangtua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tum-bang, sedangkan
umur anak bukan umur skrining, maka menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda
• Formulir KPSP menurut umur. Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan
yang telah dicapai anak
• Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm
• Tentukan umur anak. > 16 hari dibulatkan ke atas, < 16 hari dibulatkan ke bawah
• pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
ü Perintah kepada ibu/pengasuh untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP
• Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per satu. Setiap pertanyaan hanya ada
1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban pada formulir
– Jawaban Ya, bila ibu anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang
melakukannya
– Jawabab Tidak, bila ibu menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau
ibu tidak tahu
• Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis keterlambatan
(GK, GH, BB, SK)
• Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
• Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak
• Lakukan skrining rutin
• Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan lebih sering lagi, setiap
saat dan sesering mungkin
• Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan KPSP yang
sesuai dengan umur anak
• Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)
Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme
dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak agar dapat dilakukan tindakan
intervensi
Mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/masalah mental emosional pada anak pra sekolah
Cara Mendeteksi :
• Tanyakan setiap pertanyaan dengan lamat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku
yang
tertulis pada KMME kepada orangtua/pengasuh anak
Intervensi :
• Bila jawabab YA ≥ 2: rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan
• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada
kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
– Keterlambatan berbicara
• Ada 5 perintah bagia anak untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis pada CHAT
• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada
CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
Interpretasi :
• Resiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan
B4
• Resiko rendah menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7, dan B4
• Anak dalam batas normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 , dan 3
Intervensi :
• Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
• Mendeteksi secara dini adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada
anak usia 36 bulan ke atas
• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada
kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:
• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada
CHAT kepada orangtua/pengasuh anak
• Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di
rumah, sekolah, toko dll, setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja
• Catat jawaban orangtua/pengasuh dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan
pemeriksaan
• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :
• Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai” berikut ini dan
jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total
Interpretasi
Intervensi
Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orangtua, pengasuh, nenek, guru,
dsb).