Anda di halaman 1dari 11

SAP TUMBUH KEMBANG ANAK : Mengasuh dan Membimbing Anak Balita

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tumbuh Kembang Anak

Sub Topik : Mengasuh dan Membimbing Anak Balita

Sasaran : Keluarga Tn. E

Tempat : RT 06 / RW 28 Dusun Sorogenen Tlaga, Ambarketawang, Gamping,


Sleman

Hari/Tanggal : Jmu’at, 14 Desember 2012

Waktu : Pk. 14.00 – 15.00 WIB ( 1 jam )

A. LATAR BELAKANG

Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 06 / RW 28 Dusun Sorogenen Tlaga,


Ambarketawang, Gamping, Sleman, mahasiswa mengadakan pendekatan kepada keluarga Tn.E.
Dari pendekatan tersebut, kelaurga Tn.E dan mahasiswa merumuskan secara bersama bahwa
terdapat beberapa masalah salah satunya ialah masalah yang berkaitan dengan tumbuh kembang
bayi/anak balita. Maka saya memutuskan untuk memberikan penyuluhan mengenai tumbuh
kembang bayi/balita.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Menjelaskan dan mengajarkan keluarga tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan
anak usia 0-5 tahun.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :

1. Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan dibimbing


2. Menyebutkan tentang hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh dan membimbing
anak
3. Menyebutkan hakikat mengasuh dan membimbing anak
4. Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak usia balita (0 – 5 tahun)
D. SASARAN

Keluarga Tn.E yaitu istri Ny.T

E. MATERI ( Terlampir)

Cara mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun meliputi:

1. Pengukuran berat badan dan interpretasinya


2. Pengukuran panjang/tinggi badan
3. Pengukuran lingkar kepala dan interpretasinya
4. Cara menentukan umur kronologis
5. Skrining perkembangan dengan KPSP
6. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-5 tahun

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Skill station

G. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet

H. METODE EVALUASI
1. Keluarga dapat menimbang berat badan anak usia 0-5 tahun dan menginterpretasikan
hasilnya
2. Keluarga dapat mengukur panjang/berat badan anak usia 0-5 dan menginterpretasikan
hasilnya
3. Keluarga dapat lingkar kepala anak usia 0-5 dan menginterpretasikan hasilnya
4. Keluarga dapat menentukan umur kronologis anak usia 0-5 tahun
5. Keluarga dapat melakukan skrining perkembangan menggunakan KPSP
6. Keluarga dapat memberikan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia 0-
5 tahun

I. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


1. 10 Menit Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan 5. Menerima dan
diberikan membaca
5. Membagikan leaflet
2. 35 Menit Pelaksanaan : 1. Memperhatikan
1. Menjelaskan mengapa anak perlu 2. Memperhatikan
diasuh dan dibimbing 3. Memperhatikan
2. Menyebutkan tentang hal yang 4. Bertanya dan
perlu diperhatikan dalam mendengarkan
mengasuh dan membimbing anak jawaban
3. Menyebutkan hakikat mengasuh 5. Memperhatikan
dan membimbing anak 6. Bertanya dan
4. Memberikan kesempatan pada mendengarkan
audience untuk bertanya dan jawaban
memberikan jawaban atas
pertanyaan
5. Menjelaskan tentang mengasuh
dan membimbing anak usia balita
(0 - 5 tahun)
6. Memberikan kesempatan pada
audience untuk bertanya dan
memberikan jawaban atas
pertanyaan
3. 10 menit Evaluasi : 1. Menjelaskan
1. Meminta audience menjelaskan mengapa anak
mengapa anak perlu diasuh dan perlu diasuh dan
dibimbing dibimbing
2. Meminta audience menyebutkan 2. Menyebutkan
tentang hal yang perlu tentang hal yang
diperhatikan dalam mengasuh dan perlu diperhatikan
membimbing anak dalam mengasuh
3. Meminta audience menyebutkan dan membimbing
tentang hakikat mengasuh dan anak
membimbing anak 3. Menyebutkan
4. Meminta audience menjelaskan tentang hakikat
tentang mengasuh dan mengasuh dan
membimbing anak usia balita (0 - membimbing anak
5 tahun) 4. Menjelaskan
tentang mengasuh
dan membimbing
anak usia balita (0
– 5 tahun)
4. 5 menit Terminasi 1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terimakasih atas 2. Membalas salam
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup
J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Penyuluh : Agustina Nilam C

K. DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,


Jakarta, 1995

Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company,
Missouri, 1995

Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT
Pustaka Antara, Jakarta, 1996

L. MATERI PENYULUHAN :
CARA MENDETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan


secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.ada 3 jenis
deteksi dini tumbuh kembang anak yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di tingkat
puskesmas dan jaringannya,berupa:

1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi


kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan,yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan),gangguan daya lihat,gangguan daya dengar.
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional,yaitu untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional,autism,dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

1. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan


 Dilakukan di semua tingkat pelayanan
 Di keluarga/masyarakat pelaksananya: ortu, kader kes, petugas PADU, TPA, gutu TK
 Alat yang digunakan: KMS, timbangan dacin
 Di puskesmas pelaksananya: dokter, perawat, bidan, ahli gizi
 Alat yang digunakan: tabel BB/TB, grafik LK, timbangan, alat ukur TB, pita pengukur L
 Kehamilan normal ≥ 37 minggu
a. Pengukuran BB terhadap TB
 Untuk menentukan status gizi anak: normal, kurus, kurus sekali, gemuk
 Jadual pengukuran sesuai jadwal Deteksi dini tumbuh kembang balita
 Pengukuran dan penilaian oleh tenaga kesehatan terlatih

Alat Pengukur BB

• Timbangan bayi
• Timbangan injak

Penggunaan Tabel BB/TB

• Ukur TB/PB dan timbang BB


• Lihat kolom TB/PB
• Pilih kolom BB untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan), cari yg terdekat
• Lihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD)

Interpretasi

• -2 SD s/d 2 SD : Normal/ gizi baik


• < -2 SD s/d -3 SD : Kurus/ gizi kurang
• < -3 SD : Kurus sekali/ gizi buruk
• : > 2 SD : Gemuk/ gizi lebih

b.Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA/LK)

• Untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal

• Jadwal disesuaikan umur anak. Umur 0-11 bulan setiap tiga bulan sekali, umur 12-27
bulan setiap 6 bulan sekali

• Dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih

Cara mengukur LKA

• Lingkarkan pita pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua
telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang

• Baca angka pada pertemuan dengan angka 0

• hitung umur anak

• catat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis

• Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang

Interpretasi
• Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka LKA normal

• Bila berada diluar “jalur hijau” maka LKA tidak normal

• LKA tidak normal ada 2 yaitu makrosefal bila berada di atas “jalur hijau” dan mikrosefal
bila berada di bawah “jalur hijau”

2.Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

• KPSP

• DDST

• TDD, TDL

• KMEE

• GPPH

• Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Tujuan : untuk mengetahui perkembangan


anak normal atau ada penyimpangan

• Jadwal rutin adalah pada umur : 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66, dan 72 bulan

• Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
skriniing yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan diminta kembali
untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan

• Jika orangtua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tum-bang, sedangkan
umur anak bukan umur skrining, maka menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda

Alat yang digunakan

• Formulir KPSP menurut umur. Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan
yang telah dicapai anak

• Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm

Cara menggunakan KPSP

• anak harus dibawa

• Tentukan umur anak. > 16 hari dibulatkan ke atas, < 16 hari dibulatkan ke bawah
• pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak

KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:

ü Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh

ü Perintah kepada ibu/pengasuh untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP

• Jelaskan kepada ortu agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab

• Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per satu. Setiap pertanyaan hanya ada
1 jawaban Ya atau Tidak. Catat jawaban pada formulir

• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab

Interpretasi hasil KPSP

S : Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10

perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya

M : Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8

perkembangan anak meragukan (M)

P : Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang

kemungkinan anak penyimpangan

• Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya

– Jawaban Ya, bila ibu anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang
melakukannya

– Jawabab Tidak, bila ibu menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau
ibu tidak tahu

• Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis keterlambatan
(GK, GH, BB, SK)

Intervensi bila perkembangan anak sesuai umur (S)

• Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik

• Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak

• Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak
• Lakukan skrining rutin

Intervensi bila perkembangan anak meragukan (M)

• Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan lebih sering lagi, setiap
saat dan sesering mungkin

• Ajarkan ibu cara melakukan stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi


penyimpangan/mengejar keterlambatan

• Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit penyebab


penyimpangan

• Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan KPSP yang
sesuai dengan umur anak

• Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya tetap 7 atau 8 kemungkinan ada penyimpangan (P)

Intervensi bila perkembangan anak terjadi penyimpangan (P)

Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)

3.Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme
dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak agar dapat dilakukan tindakan
intervensi

Jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi

a.KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional, Umur 36-72 bulan

Mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/masalah mental emosional pada anak pra sekolah

• Jadwal deteksi: setiap 6 bulan pada anak umur 36-72 bulan

• Terdiri dari 12 pertanyaan

Cara Mendeteksi :

• Tanyakan setiap pertanyaan dengan lamat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku
yang
tertulis pada KMME kepada orangtua/pengasuh anak

• Catat jawaban YA, kemudian hitung jumlah jawaban YA


Interpretasi :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional

Intervensi :

• Bila jawabab YA hanya 1

– Lakukan konseling pada orangtua menggunakan buku pedoman pola asuh

– Lakukan evaluasi setela 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS

• Bila jawabab YA ≥ 2: rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan

b.Deteksi Dini Autis:

• Mendeteksi secara dini adanya autis pada usia 18-36 bulan

• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada
kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:

– Keterlambatan berbicara

– Gangguan komunikasi/interaksi sosial

– Perilaku yang berulang-ulang

• Alat yang digunakan : CHAT

CHAT : Checklist for Autism in Todlers, Umur 18-36 bulan

• Ada 9 pertanyaan yang harus dijawab orangtua/pengasuh

• Ada 5 perintah bagia anak untuk melaksanakan tugas seperti yang tertulis pada CHAT

Cara menggunakan CHAT

• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada
CHAT kepada orangtua/pengasuh anak

• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada CHAT

• Catat jawaban orangtua/pengasuh dan kesimpulan hasil pengamatan kemampuan anak, YA


atau TIDAK

• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

Interpretasi :
• Resiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan
B4

• Resiko rendah menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7, dan B4

• Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban “Tidak” jumlahnya ≥ pada


pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9;B1; B5

• Anak dalam batas normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 , dan 3

Intervensi :

• Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak

c.Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

• Mendeteksi secara dini adanya Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada
anak usia 36 bulan ke atas

• Jadwal deteksi dilakukan atas indikasi bila ada laporan dari ibu, guru PUD, TPA atau ada
kecurigaan dari tenaga kesehatan. Keluhan tersebut berupa:

– Anak tidak bisa duduk tenang

– Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak kenal lelah

– Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif

• Alat yang digunakan : ACRS

• ACRS : Abrevieted Conner Rating Scale, Umur 36 bulan ke atas

Cara menggunakan ACRS

• Ajukan peranyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring satu persatu perilaku yang tertulis pada
CHAT kepada orangtua/pengasuh anak

• Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada ACRS

• Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal ketika di
rumah, sekolah, toko dll, setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja

• Catat jawaban orangtua/pengasuh dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan
pemeriksaan
• Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

Interpretasi :

• Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan “bobot nilai” berikut ini dan
jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi nilai total

• Bila nilai total ≥ 13 anak kemungkinan mengalami GPPH

Interpretasi

• Nilai 0 : keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak

• Nilai 1 : kadang-kadang ditemukan pada anak

• Nilai 3 : selalu ditemukan pada anak

• Nilai 2 : sering ditemukan pada anak

Intervensi

• kemungkinan GPPH : dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan


jiwa/tumbuh kembang anak

• nilai < 13 tetapi anda ragu-ragu : jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan

Ajukan pertanyaan kepada orang-orang terdekat dengan anak (orangtua, pengasuh, nenek, guru,
dsb).

Anda mungkin juga menyukai