B. IDENTITAS MAHASISWA
1
2
keempat yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
yang pasti baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek, semuanya
industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
Jalan sebagai sarana lalu lintas mempunyai peranan penting yang digunakan
1
Undang-Undang Dasar 1945 & Perubahannya
2
Djumialdji FX, Himpunan Peraturan Peraturan Perundang-Undangan Perburuhan Bidang
Pemutusan Hubungan Kerja, Jakarta: Citra Aditya Bakti, 1991, hlm.2.
3
salah satunya pembangunan jembatan layang atau fly over yang sedang
akan rampung pada tahun 2017 dengan total anggaran mencapai 250 Milyar.
Simpang Surabaya merupakan salah satu titik penting dalam sistem jaringan jalan
Kota Banda Aceh karena melayani sistem primer jaringan jalan. Sementara saat
ini kapasitas Simpang Surabaya mulai tidak mampu melayani arus kendaraan
merupakan hal mutlak yang harus dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi
kemacetan lalu lintas di jalanan tersebut dan merupakan salah satu upaya
yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Banda Aceh memerlukan dukungan serta partisipasi aktif dari masyarakat
keluhan dari masyarakat setempat. Hal ini terjadi karena pemerintah kota tidak
pelaku usaha terkait pembangunan serta penutupan jalan pada proyek tersebut.
4
belum mendapat ganti kerugian yang sesuai dari pemerintah kota, baik itu ganti
kerugian materiil dan/atau immateriil atas kerugian hampir mencapai 80% yang
mereka alami.3
dan upaya mendapatkan ganti kerugian atau kompensasi terhadap dampak yang
kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak
atas tanah dapat dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut
orang lain. Untuk itu, setiap perbuatan yang menganggu keseimbangan dan
3
Pedagang Protes Pembangunan Fly Over di Simpang Surabaya Banda
Aceh<http://www.acehterkini.com/2016/09/pedagang-protes-pembangunan-fly-over-di.html>,
[diakses 22/01/2017] pukul 21.00 WIB.
4
Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5
Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
5
sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa ganti kerugian dalam bentuk uang atau dana
kompensasi atas kerugian yang timbul, pengembalian dalam keadaan semula, dan
tercipta.
yang dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh.Namun disisi lain masyarakat yang
berada di sekitar daerah proyek pembangunan fly over berharap pemerintah bisa
layak kepada mereka atas kerugian yang dialami secara langsung, misalnya
kemacetan, kebisingan setiap hari, serta kerugian lain yang dialami oleh pemilik
toko dan para karyawan seperti uang pemasukan yang menurun, penyempitan area
parkir, matinya tenaga listrik dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) serta
selesai dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Banda Aceh, dengan dibantu oleh lembaga independen yaitu Tim Kantor Jasa
harga baik harga tanah yang hak atas tanah tersebut akan dilepaskan atau
6
Moegni Djojodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum , Jakarta: Pradnya Paramita, 1982,
hlm.102.
7
Hasil wawancara karyawan toko Pusat Assesories Handphone tahun 2017.
6
kerusakan aset lainnya serta bertugas mengusulkan besarnya biaya ganti kerugian.
kerusakan aset milik anggota masyarakat pada proyek pembangunan fly over di
Ganti Kerugian
Total = Rp.541.763.500
02. M.Husen 1. Jenis Bangunan/ Struktur = Rp. 25.991.000
(Warung Pisang
Goreng ‘Pak
Sen’)
Total = Rp. 25.991.000
03. H.Harun 1. Tanah (98 m²) = Rp.294.000.000
Keuchik Leumik 2. Jenis Bangunan / Struktur
3. Jenis Tanaman = Rp. 44.432.900
Total = Rp.338.432.900
04. T.H.Muhammad 1. Tanah (48 m²) = Rp.144.000.000
Sulaimansah 2. Jenis Bangunan / Struktur = Rp. 39.472.000
(Yayasan
Serambi
Mekkah)
Total = Rp.183.472.000
8
Data Nominatif dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banda Aceh tahun
2017.
7
Total =Rp.1.826.041.440
2. Hipotesis Penelitian
hipotesis awal dari penelitian ini didasarkan pada Pasal 85 UU Jasa Konstruksi.
Pada dasarnya proyek pembangunan fly over merupakan proyek Pemerintah Kota
proyek tersebut. Hal tersebut karena pelaksanaan proyek fly over tidak hanya
kemacetan dan angka kecelakaan, tetapi juga memberikan banyak dampak negatif
PDAM, dan jaringan internet yang masih tersendat. Hal-hal tersebut membuat
masyarakat mengalami kerugian dan wajib untuk diberikan ganti kerugian yang
layak.
8
3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi
permasalahannya adalah :
over ?
3. Apa upaya hukum yang ditempuh oleh para pihak untuk menyelesaikan
9
Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
9
c. Aset adalah sumber ekonomi berupa harta kekayaan baik tertulis maupun
f. Jembatan layang atau fly over adalah jalan yang dibangun tidak sebidang
kemacetan.11
kerugian dan bentuk ganti kerugian yang diterima oleh masyarakat atas kerusakan
konstruksi pada proyek pembangunan fly over. Penggantian yang dimaksud dapat
berupa berupa harga hasil dari pengadaan tanah, penggantian harga gedung,
10
<https://www.google.co.id/search?q=g&oq=g&aqs=chrome..69i60j69i57j69i60l2.1784j0j9%
20sourceid=chrome&ie=UTF-8#q=pengertian+pembangunan+wikipedia>, [diakses 25/01/2017],
pukul 15.00 WIB.
11
<https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_layang>, [diakses 25/01/2017], pukul 15.30 WIB.
10
dalam bentuk lainnya, yang termasuk ke dalam bidang hukum perdata khususnya
penelitian adalah :
3. Untuk mengetahui upaya hukum yang ditempuh oleh para pihak dalam
6. Kegunaan Penelitian
terhambat.
7. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian terhadap judul yang ada pada program sarjana Ilmu
Yogyakarta.
Semarang.
12
ini berbeda dengan skripsi dan tesis di atas, karena pada skripsi dan tesis tersebut
yang dihadapi dalam proses pengadaan tanah pada proyek pembangunan fly over
keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional dan objektif yang
D. KERANGKA PEMIKIRAN
terhadap kerugian baik bersifat fisik dan/atau tanah, bangunan, tanaman, dan/atau
kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat kehidupan sosial ekonomi
12
Umar Said Sugiharto, (et.al.), Hukum Pengadaan Tanah, Malang: Setara Press, 2015, hlm.
181.
13
ganti rugi adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak
yang terkait dengan tanah sebagai akibat pelepasan atau penyerahan hak atas
tanah.14
Pengertian ganti rugi di atas berbeda dengan pengertian ganti rugi yang
Perdata. Ketentuan ganti rugi dalam KUHPerdata adalah karena salah satu pihak
wanprestasi, yang diatur dalam Pasal 1243 sampai dengan Pasal 1252. Dari pasal-
pasal tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ganti rugi adalah sanksi yang
dapat dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi prestasi dalam suatu
telah dikeluarkan oleh kreditur untuk mengurus objek perjanjian atau setiap cost
yang harus dikeluarkan secara nyata oleh pihak yang dirugikan, dalam hal ini
sebagai akibat dari adanya tindakan wanprestasi. Sementara itu yang dimaksud
13
Pasal 1 angka 10 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang, Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum juncto Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum.
14
Djumialdji FX, Dasar-Dasar Hukum Dalam Proyek Dan Sumber Daya Manusia, Jakarta;
Rineka Cipta, hlm.166.
15
Op.Cit, hlm.167.
14
yang akan dinikmati oleh kreditur tetapi tidak jadi diperoleh karena wanprestasi
yang dilakukan oleh pihak debitur. Penggantian biaya-biaya, kerugian, dan bunga
itu harus merupakan akibat langsung dari wanprestasi dan dapat diduga pada saat
Ada dua sebab timbulnya ganti rugi, yaitu ganti rugi karena wanprestasi dan
perbuatan melawan hukum. Ganti rugi karena wanprestasi adalah suatu bentuk
ganti rugi yang dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi isi perjanjian
yang telah dibuat antara kreditur dengan debitur. 16 Di dalam Pasal 1249
Dalam literatur dan praktek hukum, suatu ganti rugi sering dibagi ke dalam :
1) Ganti rugi;
2) Pelaksanaan kontrak tanpa ganti rugi;
3) Pelaksanaan kontrak dengan ganti rugi;
4) Pembatalan kontrak timbal balik tanpa ganti rugi;
5) Pembatalan kontrak dengan ganti rugi.17
Dalam hal terjadi pencabutan hak, ganti rugi harus utuh (penuh). Pasal 40
16
Salim H.S,Hukum Kontrak “ Teori & Teknik Penyusunan Kontrak”, Jakarta: Sinar Grafika,
2008, hlm.99.
17
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Bandung; PT Citra
Aditya Bakti, 2001
18
Philipus M.Hadjon, (et.al.), Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the
Indonesian Administrative Law), Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008, hlm.189.
15
semua kerugian yang secara langsung dan tak terhindarkan diderita oleh yang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu ganti rugi materiil dan ganti rugi immateriil.
Kerugian materiil adalah suatu kerugian yang diderita kreditur dalam bentuk
diderita oleh kreditur yang tidak berwujud dan tidak bernilai uang, seperti rasa
bahwa bentuk ganti rugi dapat berupa uang, tanah pengganti, pemukiman kembali,
dan bentuk lain yang disetujui oleh para pihak yang bersangkutan21. Sementara
19
Ibid, hlm.190.
20
Salim H.S., Op.Cit,hlm.100.
21
Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
16
seperti yang tersebut di atas, namun dapat juga berbentuk kepemilikan saham.22
22
Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
17
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal
23
Munir Fuady, Op.Cit., hlm.139-141.
24
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
18
sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa
sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain
desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan
mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk
termasuk mengenai susunan model, letak dari suatu bangunan yang dijadikan
objek kontrak.26
25
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi, diakses [13/02/2017], pukul 16.55 WIB.
26
Djumialdji FX, Op.Cit., hlm.5.
19
pelaksana jasa.28
Kontrak kerja konstruksi dahulu hanya terdapat satu jenis yaitu tipe
pihak dalam industri konstruksi mulai mencari berbagai varian dalam jenis-jenis
kontrak kerja konstruksi. Tipe kontrak yang mulai sering digunakan dalam proyek
konstruksi ialah tipe turn-key. Tipe ini menempatkan pihak kontraktor untuk
27
Salim, H.S., Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta;Sinar Grafika,
2008, hlm.90.
28
Ibid, hlm.91.
20
penyerahan proyek yang bersangkutan setelah proyeknya jadi (ready for use).29
29
Munir Fuady, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, Bandung; Citra Aditya Bakti, 1998,
hlm.44-45.
30
Wiratno, Pengantar Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Penerbit Univesitas Trisakti,
2009, hlm.118.
31
Pasal 88 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
21
Dalam hal kasus sengketa yang bersifat kontraktual atau sengketa dimasa
pelaksanaan pekerjaan sedang belangsung, maka penyelesaian sengketa tersebut
dapat melalui jalur-jalur sebagaimana berikut :
1. Jalur Konsultasi
Konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat “personal” antara
satu pihak tertentu, yang disebut dengan “klien” dengan pihak lain yaitu
konsultan. Pihak konsultan ini memberikan pendapat kepada klien untuk
memenuhi kebutuhan klien tersebut.
2. Jalur Negosiasi
Pada dasarnya negosiasi adalah upaya untuk mencari perdamaian di
antara para pihak yang bersengketa. Selanjunya dalam Pasal 1851 sampai
dengan Pasal 1864 Bab ke delapan belas Buku III Kitab Undang-undang
Hukum Perdata tentang Perdamaian, terlihat bahwa kesepakatan yang
dicapai kedua belah pihak yang bersengketa, harus dituangkan secara
tertulis dan mengikat semua pihak.
3. Jalur Mediasi
Dari beberapa pengertian yang ada, maka pengertian mediasi adalah
pihak ketiga (baik perorangan atau lembaga independen), tidak memihak
dan bersifat netral, yang bertugas memediasi kepentingan dan diangkat
serta disetujui para pihak yang bersengketa.
4. Jalur Konsiliasi
Konsiliasi menurut sumber lain, dapat disebut sebagai perdamaian atau
langkah awal perdamaian sebelum sidang pengadilan (ligitasi)
dilaksanakan.
5. Jalur Pendapat Hukum oleh Lembaga Arbitrase
Arbitrase adalah bentuk kelembagaan, tidak hanya bertugas untuk
menyelesaikan perbedaan atau perselisihan atau sengketa yang terjadi
antara para pihak dalam perjanjian pokok, akan tetapi juga dapat
22
E. METODE PENELITIAN
selain dilakukan melalui studi kepustakaan atau library research, penelitian ini
juga dilakukan dengan bertatap muka secara langsung kepada informan dan
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tulisan ini di Kota Banda Aceh yaitu pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banda Aceh khususnya pada
Bagian Bina Marga dan beberapa toko milik masyarakat selaku pelaku
Surabaya.
2. Populasi Penelitan
peneliti.33 Dalam hal ini, sementara dari hasil wawancara terdapat 3 toko
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilik toko selaku
32
Bambang Poerdyatmono, “Alternatif Penyelesaian Sengketa Jasa Konstruksi”, Jurnal
Teknik Sipil Volume 8 No.1 (2007)
33
Ade Saptono, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian Hukum Empiris Murni, Jakarta: Penerbit
Universitas Trisakti, 2009, hlm.82.
23
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banda Aceh, Kepala Desa/
34
Burhan Ashofia, Metode Penelitian Hukum, Jakarta; Rineka Cipta, 2007, hlm.79.
24
penelitian ini.
diteliti. Selain itu, data juga diperoleh melalui media cetak dan media
responden dan informan secara tertulis atau lisan yang dipelajari dan
diteliti sebagai suatu kesatuan yang utuh. Penelitian ini diharapkan dapat
dirumuskan.
25
F. JADWAL PENELITIAN
Jumlah : 90 Hari
KERANGKA PENULISAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Hipotesis Penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
E. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
G. Keaslian Penelitian
H. Kerangka Pemikiran
I. Metode Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
28
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku- buku
Ade Saptono, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian Hukum Empiris Murni,
Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2009.
Salim H.S, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta:
Sinar Grafika, 2008.
<https://www.google.co.id/search?q=g&oq=g&aqs=chrome..69i60j69i57j
69i60l2.1784j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-
8#q=pengertian+pembangunan+wikipedia>, [diakses 25/01/2017],
pukul 15.00 WIB.
<https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_layang>, [diakses 25/01/2017], pukul
15.30 WIB.
<https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi, diakses>, [13/02/2017], pukul
16.55 WIB.
D. Jurnal
Bambang Poerdyatmono, “Alternatif Penyelesaian Sengketa Jasa
Konstruksi”, Jurnal Teknik Sipil Volume 8 No.1 (2007)
E. Lainnya
Data Nominatif dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Banda Aceh tahun 2017.