Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................7
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................8
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................8
2.1 Mammografi........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Sejarah Mammografi ................................................................................9
2.1.2 Pengertian Mammografi ...........................................................................9
2.1.3 Bagian Mammografi................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Jenis Mammografi ...................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Prinsip Kerja .......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Desain Ruangan Mammografi........................... Error! Bookmark not defined.
2.4 Data tabel dinding ruangan Mammografi ....... Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ........................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mammogram adalah hasil pemeriksaan payudara dengan sinar-x tujuannya untuk
mendeteksi perubahan yang terjadi pada payudara yang dapat mengungkapkan
kelainan seperti jinak atau ganas. Prosedur ini melibatkan kompresi payudara antara
dua bagian dan kemudian menerapkan dosis kecil radiasi untuk menghasilkan gambar
x - ray. Mammogram dapat menghasilkan dua dimensi, biasanya 8-bit skala citra abu-
abu yang diperoleh dari x-ray. Mammogram dapat digunakan untuk penyaringan dan
diagnosis. Diagnosis mammogram dilakukan untuk membantu mendeteksi kanker
payudara jika seorang wanita memiliki gejala, seperti benjolan yang dapat dirasakan
di payudaranya (Sundaram, et al 2014).
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling umum, yang
menyebabkan kematian di antara perempuan, khususnya di negara-negara maju.
Mamografi saat ini merupakan modalitas pencitraan yang paling efektif untuk
penyaringan kanker payudara. Mamografi adalah teknik pencitraan radiografi yang
digunakan untuk mendapatkan gambar payudara untuk tujuan diagnosis dan
penyaringan deteksi dini kanker dan gambar disebut mammogram yang
diperoleh dengan menggunakan tingkat radiasi dosis rendah antara interval tertentu.
Mamografi memainkan peran penting untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
Mamografi memberikan informasi rinci tentang anatom, morfologi dan patologi
payudara untuk penyaringan dan diagnosis kanker payudara.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tentang fluoroskopi dan bahaya radiasi yang
dipancarkan, maka penulis menyusun makalah dengan judul “RUANGAN MAMOGRAFI”
untuk menambah wawasan pembaca tentang bagaimana desain ruangan mammografi yang
benar supaya tidak menimbulkan bahaya dari radiasi yang dipancarkannya..

1.2 Rumusan Masalah


a) Apakah yang dimaksud dengan Mamografi?
b) Bagaimana prinsip kerja Mamografi?
c) Bagaimana desain ruangan Mamografi yang tepat?
d) Bagaimana standart ruangan Mamografi?

1.3 Tujuan Penulisan


a) Mahasiswa mampu memahami apa itu Mamografi
b) Mahasiswa mengerti bagaimana prinsip kerja Mamografi
c) Mahasiswa bisa tau desain ruangan Mamografi
d) Mahasiswa tau standart ruangan Mamografi

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mamografi
2.1.1 Sejarah Mamografi

Mammografi berasal dari dua kata yaitu mammae/mammo yang berarti payudara, dan kata grafi yang
berarti pindai/metode menulis atau membuat gambar dengan teknik/ilmu tertemu. Jadi mammografi
merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat adanya kelainan pada payudara.
Seorang ahli bedah Jerman, A. Salomon, pada 1913 mengamati anatomi radiologi dibandingkan
dengan hasil pemeriksaan mikroskopik. Pada 1940 -1070 pengembangan teknik oleh ahli radiologi
diikuti oleh industry di bawah dorongan Ch. Gross. Sejak “Compagnie Generale de Radiologie”
(CGR) membuat “Senographe”, pemasaran peralatan mamografi mendorong revolusi dalam
pencitraan payudara.

Sejak 1970 inilah mamografi dikenal sebagai teknik yang tepat dalam screening kanker payudara. Salah
satu pelopor nya adalah Ph Strax dari Amerika Serikat dengan penelitiannya yang diberi nama “Health
Insurance Plan (HIP) of NY” dimana dilaporkan penurunan angka mortalitas karena mamografi.
Kemudian pada akhir tahun 80an USG dan MRI merupakan teknik tambahan untuk menunjang
mamografi dalam diagnosis kanker payudara.

Proses pemeriksaan payudara dalam mammografi menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya
berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah
terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara.
Melalui pemeriksaan Mammografi memungkinkan dokter dapat melihat dengan lebih jelas jenis
kelainan benjolan pada payudara melalui perubahan di jaringan payudara. Mammogram dapat
menunjukkan pula letak dan luas kelainan pada payudara seorang perempuan.
Mammografi pada awalnya dikembangkan secara konvensional dengan gambar yang dituangkan
dalam film (film dalam kaset yang dirancang khusus). Namun semakin berkembangnya zaman,
produsen mengembangkan alat mamografi digital. Keuntungan utama dari sistem mamografi digital
adalah pemisahan gambar dan pengolahan akuisisi dan tampilan. Kualitas gambar juga lebih optimal

2.1.2 Pengertian Mammografi


Mammografi adalah pemeriksaan sederhana dengan menggunakan mesin X- ray.
Dengan menggunakan mesin mammografi tersebut, payudara ditempatkan di antara
dua plat dari mesin x-ray dan akan dilakukan penekanan. Keadaan ini mungkin
menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman, namun hal ini penting untuk mendapatkan
hasil gambar yang baik. Penekanan tersebut hanya berlangsung beberapa detik.
Seluruh prosedur mammografi biasanya memakan waktu sekitar
20-30 menit untuk satu payudara.

Mammografi merupakan pemeriksaan paling utama untuk melakukan


deteksi kanker payudara pada stadium awal. Meskipun hasil dari mammografi
tidak 100% akurat, namun mammografi merupakan metode terbaik untuk
mendeteksi kanker payudara. Pemeriksaan mammografi sebaiknya dilakukan dua
tahun sekali pada usia 35 – 50 tahun, sedangkan usia diatas 50 tahun dilakukan
satu tahun sekali.

Kualitas citra pada mammografi bergantung dari peralatan pencitraan yang


digunakan dan cara penerapannya. Untuk memperoleh citra dengan kualitas yang
tinggi pada dosis rendah, perlu memilih peralatan mamografi dengan sebuah
desain dan kinerja yang tepat serta menggunakan parameter operasi yang benar.
Ada lima parameter fisis yang harus diperhatikan dalam menilai kinerja sistem

mamografi antara lain: kontras, ketidaktajaman (unsharpness), dosis serap


payudara, noise, dan jangkauan dinamik (dynamic range). Kontras penting
untuk diperhatikan agar dapat melihat perbedaan densitas jaringan lunak
yang kecil. Karena payudara memiliki organ yang kecil dan tidak ada struktur
jaringan lunak atau tulang, sehingga memungkinkan penggunaan sinar-x yang
berenergi rendah. Ketidaktajaman penting untuk diperhatikan agar dapat
melihat mikrokalsifikasi. Dosis harus dijaga agar tetap rendah karena adanya
resiko karsinogenesis dan noise harus dikurangi karena dapat mempengaruhi
visibilitas terhadap mikro kalsifikasi yang sangat halus. Jangkauan dinamik pada
reseptor citra harus dipilih agar dapat mencapai rentang yang penuh pada
jaringan payudara dengan kualitas citra yang cukup. Tiap lima parameter ini
bergantung pada beberapa komponen sistem mamografi (Gambar 2.2).

Gamba 2.2 Komponen-komponen sistem Mammografi

Prinsip kerjanya adalah pesawat mammografi yang digunakan kapasitas


tegangan tabung rendah dan mAs yang tinggi. Tabung x-ray pada persawat
mammografi dengan target molibdenum (produksi energi rendah). Ada filter
untuk mendapatkan kualitas berkas yang sesuai dengan keperluan yang digunakan
adalah molybdenum. Focal spot yang ukuran fokusnya kecil yang diperlukan
untuk mendapatkan ketajaman gambar. Pesawat mammografi mempunyai
kombinasi berkas yang membatasi luas lapangan penyinaran. Pesawat
mammografi dilengkapi dengan adanya kompressi mammae yang fungsinya untuk
mengkompressi mammae dan menahan payudara agar tidak bergerak. Grid yang
berfungsi untuk mengurangi sinar hambur diantara obyek dan film, pada tempat
kaset dmasukkan kaset yang berisi tunggal dengan kualitas tinggi dan berisi film
beremulsi tunggal mengurangi paparan radiasi, sehingga gambaran lebih baik.
Phototimer detektor diletakkan di bawah kaset seluruh automatic. Detektor
mengukur kV yang optimal dan filtrasi dari sebuah penyinaran..

Tabung sinar-X sudah terpasang bersama-sama dengan reseptor citra dan


sandaran payudara, serta komponen pelengkap yang dapat diputar terhadap
sumbu horisontal untuk mencapai proyeksi radiografi yang diharapkan. Tabung
sinar-X memiliki focal spot yang kecil dan menghasilkan spektrum sinar-X yang
berenergi rendah. Kolimasi lapangan radiasi dan posisi fokus tabung dibuat
vertikal terhadap pasien. Konfigurasi ini bertujuan untuk memastikan visualisasi
yang maksimum dari jaringan payudara. Sumbu katoda-anoda dibuat pada arah
dinding dada sampai nipple sehingga efek heel memberikan banyak foton dalam
daerah payudara yang paling tebal dan transmisi fotonnya paling rendah.
Kompresi yang dibuat menggunakan piringan kompresi plastik bertujuan untuk
mengurangi ketebalan payudara dan meletakkannya pada posisi yang benar
sehingga proyeksi radiografi yang diharapkan dapat tercapai. Piringan kompresi
dan meja sandaran payudara harus memiliki transmisi sinar-X yang tinggi. Meja
sandaran payudara terdiri dari kombinasi film/screen mamografi atau reseptor
digital. Meja tersebut juga bergabung dengan sebuah grid anti hamburan. Dalam
banyak sistem, spektrum sinar-X dipilih secara otomatis berdasarkan ketebalan
payudara dan transmisi melalui payudara.

2.2 Anatomi Payudara

Payudara terletak pada bagian anterior dinding thorax, mulai costae 2 atau

3 sampai costae 6 atau 7, berbentuk kerucut, simetris, yang bervariasi dalam


bentuk dan ukurannya. Pada dasarnya payudara terdiri dari papilla, areola, kulit,
lemak subkutis, jaringan parenkim dan jaringan ikat. Setiap payudara terdiri atas

15 sampai 25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla


mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang
bervariasi jumlahnya. Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara
kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobus tersebut
terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan
jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang
berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.
Jaringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis
dan anterior.

Pembuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri
torakalis lateralis. Vena supervisialis mamae mempunyai banyak anastomosa
yang bermuara ke vena mamaria interna dan vena torakalis interna/epigastrika,
sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis. Aliran limfe dari payudara
kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar terutama dari bagian yang
sentral dan medial dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.

Untuk lebih jelas dari anatomi payudara dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.3 Anatomi Payudara

Jenis Mammografi
Berdasarkan tujuannya, mammografi terdiri atas 2 jenis, yaitu:

 Mammografi skrining (screening mammography). Tes ini dilakukan untuk


mendeteksi kelainan pada payudara meskipun tidak terlihat tanda atau kelainan
secara kasat mata. Mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi kanker
payudara sejak
 Mammografi diagnostik (diagnostic mammography). Tes ini dilakukan untuk
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada payudara, seperti rasa nyeri, muncul
benjolan, perubahan warna kulit di sekitar payudara, penebalan puting, atau
keluarnya cairan dari puting. Mammografi diagnostik juga digunakan untuk
mengevaluasi kelainan yang sebelumnya didapatkan saat skrining.
 B. Pesawat Mammografi
 Pemeriksaan mammografi memerlukan seperangkat pesawat sinar-X yang
mempunyai komponen khusus. Hal ini dikarenakan organ yang diperiksa mempunyai
struktur yang khusus berupa soft tissue atau jaringan lunak.
 Adapun bagian-bagian pesawat mammografi adalah sebagai berikut: :
 1) Kapasitas pesawat
 Pesawat mammografi yang digunakan mempunyaii kapasitas tegangan tabung
rendah ( 25 –35 kvp ) dan mAs yang tinggi.
 Jenis-jenis mAs total pada pesawat mammografi adalah sebagai berikut:
 Low speed film ( 2000 mAs )
  Intermediate non screen film ( 500 mAs )
  Convensional non screen film (200 mAs ).
 Penggunaan factor eksposi berupa kV rendah diikuti dengan peningkatan mAs,
dimaksudkan untuk mendapatkan kontras yang tinggi dalam radiograf .
 2) Ukuran focal spot
 Ukuran focal spot dari pesawat mammografi antara 0,1 sampai 0,6 mm. Ukuran focal
spot kecil diperlukan untuk mendapatkan ketajaman yang baik dari organ. Pesawat
mammografi biasanya dibuat sistem anoda putar dan bahan dari tungsten atau
molybdenum untuk memungkinkan penggunaan fokus kecil pada pembebanan arus
tabung.
 3) Pembatas sinar
 Pembatas sinar pada pesawat mammografi berupa conus yang dapat diganti-ganti
sesuai dengan besarnya ukuran payudara.
 4) Filter
 Filter pada pesawat mammografi dimaksudkan untuk mendapatkankualitas berkas
yang sesuai dengan keperluan, sehingga sinar-X yang mempunyai panjang
gelombang tinggi akan diserap oleh filter. Filter yang digunakan adalah molybdenum
dengan ketebalan 0,03 sampai 0,5 mm Al.
 5) Alat kompresi
 Alat kompresi pada pesawat mammografi berfuingsi untuk menghilangkan kerutan–
kerutan pada kulit, menahan bagian payudara agar tidak bergerak, dan untuk
mendapatkan penampang payudara yang lebih luas. Alat ini dibuat dari bahan yang
intensitasnya homogen sehingga tidak memberikan bayangan yang menganggu
gambaran.

 6) Grid
 Grid berfungsi untuk mengurangi sinar hambur diantara obyek dan film. Pesawat
mammografi biasanya menggunakan grid dengan ratio 3,5 : 1. Grid yang digunakan
yaitu grid yang bergerak dan pergerakannya sudah diatur oleh pesawat.
 7) Film
 Film yang digunakan dalam mammografi biasanya non screen dengan emulsi
tunggal (single emulsi) tanpa lembaran penguat, diletakkan dalam suatu
amplop. Film ini berukuran 15 x 20 cm.

Anda mungkin juga menyukai