Anda di halaman 1dari 43

CURICULUM VITAE

Nama : Eddy Fadlyana


Alamat : Jl. Pelanduk 21, Bandung
E mail: edfadlyana@yahoo.com
Riwayat Pendidkan :
Dokter Umum : UNPAD , Bandung , 1985
Dokter Spesialis Anak : UNPAD, Bandung, 1995
Konsultan Tumbuh Kembang : Kolegium IDAI, 2002
Magister Kesehatan : UNPAD , Bandung 2003
Doktor: UNPAD, 2011

Pendidikan Tambahan Development Pediatri


WHO, Course IMCI : Nephal 2000
JICA, Course Growth and Development monitoring: Japan 2006
WHO, Course New Standard: Bali 2007
Osaka University: 2009
IVI, Course Korea 2012
Pekerjaan:
Staf pada Bag.Ilmu Kesehatan Anak RS. Hasan Sadikin /FK.UNPAD,Bandung.
Klinik Tumbuh Kembang RSIA Hermina Pasteur Bandung
Klinik Tumbuh Kembang RSIA Limijati Bandung
Organisasi :
• IDAI: Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial.
• Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat
• Sekretaris YPAC, Bandung
Nama : Dr. dr. Eddy Fadlyana, Sp.A(K), M.Kes
Riwayat Pendidikan
S1 : FK UNPAD Tahun 1985
Spesialis 1 : FK UNPAD Tahun 1996
Spesialis 2 : Kolegium UNPAD 2002
S2 : FK UNPAD Tahun 2003
S3 : FK UNPAD Tahun 2011

Posisi dan Jabatan


Staf Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial
PERIODE KRITIS PERKEMBANGAN
PADA AWAL KEHIDUPAN
Eddy Fadlyana
PENDAHULUAN

1
ANAK
UU No. 23 / 2002
PERLINDUNGAN ANAK

Anak adalah seseorang yang


belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan

2
3
4
5
Pola keterlambatan Perkembangan Balita
di Pedesaan dan Perkotaan (n=498)

30% 20%
1. Bicara/bahasa 66% 1. Bicara/bahasa 58%
2. Persepsi 38% 2. Motorik halus 38%
3. Motorik halus 35% 3. Persepsi 36%
4. Motorik kasar 35% 4. Motorik kasar 26%
5. Sosial 1% 5. Sosial 1%

Fadlyana E, Alisjahbana A, Nelwan I, Noor M, Selly, Sofiatin Y. Pola keterlambatan perkembangan


Balita di daerah pedesaan dan perkotaan Bandung, serta factor-faktor yang mempengaruhinya.
Sari Pediatri 2003;4(4):168-75

6
FIVE MOST PREVALENT CASES
REPORTED AT 7 GROWTH AND DEVELOPMENT DIVISIONS
OF ACADEMIC HOSPITALS IN INDONESIA ( 2007)
PERKEMBANGAN ORGAN OTAK
• Dipengaruhi oleh faktor gen dan lingkungan
• Wkt lahir: 350 gr  1 th: 1000 gr  Dws: 1200 gr
• SSP mengalami maturasi melalui 4 proses:
 Proliferation
 Differentiation
 Myelination
 Synaptogenesis

7
8
KEBUTUHAN DASAR

Perjalanan Tumbuh Kembang Anak

9
KEBUTUHAN DASAR

Neurogenesis
& proliferation
NUTRITION
Myelination
NUTRITION
Synaps formation
STIMULATION

“Use it or Lose it … Forever”


‘’ Use it and grow it…..”

10
KEBUTUHAN DASAR
Critical Period: The Concept

A critical period is a time during an organism’s life span when it is


more sensitive to environmental influences or stimulation than at
other times during its life.

• Rapid changes in a system of an organism, if interrupted will


result in permanent & irreversible problems

• Prenatal Critical Periods: involve structural abnormalities

• Postnatal Critical Periods: this varies with the function.

11
Critical Period: The Semantics

Period of age

Critical period

Sensitive period
Window of oppurtunity

12
KEBUTUHAN DASAR
Critical Period: The Concept
The first 6 years old is the CRITICAL PERIOD in brain growth

• At birth – the brain weighs


25% of the full adult brain
• By the age of 6 only – it
increases to 95%
• Increase is due to
Synaptogenesis & Myelination

13
KEBUTUHAN DASAR
Critical Period: The Concept
Experience-dependent synaptogenesis in critical periods

Bicara & Bahasa


Melihat
Mendengar Kecerdasan yang
lebih kompleks

6 tahun

(Shonkoff, 2007)

14
Cellular and Molecular basic of Plasticity
• Mulai dari rangsangan
neurotransmiter glutamate

• Sel saraf Pos sinaptik mempunyai


2 reseptor:
- AMPA (alpha-amino-3- hydroxy-
5 methyl-4-isoxazole propionate
- NMDA (N Methyl-D-Aspartate)

• Aktifasi gen transkripsi di nukleus

• Menunjang hubungan sinaps

15
Mengamankan tumbuh kembang anak
selama periode kritis
KONSEP DETEKSI DINI

16
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

Perjalanan tumbuh kembang anak

• Mulai sejak konsepsi hingga usia 18 tahun


• Ditentukan oleh perkembangan otaknya
• Dapat mengalami gangguan / hambatan pada periode:

• Pra-Natal
• Peri-Natal
• Post-Natal

17
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

Perjalanan tumbuh kembang anak

• Sulit diprediksi hasil akhirnya


• Awalnya normal --> Berkembang abnormal
• Awalnya abnormal --> Berkembang normal

SEMUA ANAK BERISIKO ..!!

15
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?
Perjalanan tumbuh
kembang anak
LEVEL OF PERCEPTUAL DEVELOPMENT

Maintenance
HI

Loss
Healthy Baby Attunement or Facilitation

Maintenance

Loss

Induction

Risk Baby
Undeveloped
LOW No Effect

CONCEPTION Onset of ADULTHOOD


experience
AGE

18
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

Perjalanan tumbuh kembang anak

BERAWAL BERKEMBANG

RISIKO RENDAH

NORMAL NORMAL

RISIKO TINGGI

ABNORMAL ABNORMAL

19
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

Perjalanan tumbuh kembang anak

BERAWAL BERKEMBANG
BAYI / ANAK RISIKO TINGGI
• High-risk pregnancy
• High-risk delivery
RISIKO RENDAH • Low birth weight
• Premature
NORMAL NORMAL
• Hyperbilirubinemia (Icterus)
• Asphyxia – HIE
RISIKO TINGGI • Infection
• Long-term use incubator – NICU / PICU
• Convulsion
ABNORMAL • Head trauma ABNORMAL
• Malnutrition
• Long-term medication (chronic situation)
• Family historical
20
• Inadequate parenting attachment
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

TANPA DENGAN
Anak dengan: Deteksi Dini Deteksi Dini

Gangguan 70% 70-80%


Perkembangan Tidak teridentifikasi Teridentifikasi

Gangguan Mental 80% 80-90%


Emosional Tidak teridentifikasi Teridentifikasi

Palfrey et al. Lavigne et al.


J PEDS. 1994;111:651-655 Pediatr. 1993;91:649-655

21
MENGAPA HARUS DETEKSI DINI?

KEPEKAAN ORANGTUA Semua anak sehat - setiap waktu

DETEKSI DINI Semua anak sehat dan risiko tinggi


(PRA-SKRINING / SKRINING) Pada periode usia tertentu
Instrumen terstandarisasi

DIAGNOSIS KEPASTIAN
Pentingnya memanfaatkan
periode kritis efektifitas suatu
intervensi.
INTERVENSI DINI

22
KAPAN HARUS DETEKSI DINI?

Buku SDIDTK
Kemenkes RI, 2006

23
SIAPA YANG HARUS MELAKUKAN DETEKSI
DINI?

Kepekaan Pra-Skrining Skrining Diagnostik


Orangtua Tenaga Medis SpA SpA(K)
Pengasuh Perawat ~ Bidan ~ Dokter
Guru 60
3 ribu
4,5 Juta
Masyarakat

Puluhan ribu Bayi baru per tahun

Terlatih dengan baik


PIRANTI / METODE STANDAR

24
INSTRUMEN SKRINING PERKEMBANGAN ANAK

Filosofi dasar adanya berbagai rekomendasi


instrumen skrining dini:

pentingnya memanfaatkan periode usia anak dalam


hal ketepatan waktu yang paling optimal antara untuk
identifikasi penyakit / kondisi abnormal dan periode
kritis efektifitas suatu intervensi.

(Leppert MLO, 2008)

25
INSTRUMEN SKRINING PERKEMBANGAN ANAK

Surveilans perkembangan
Semua anak sehat - setiap waktu
(developmental surveillance)

Skrining perkembangan Semua anak sehat dan risiko tinggi


(developmental screening) Pada periode usia tertentu
Instrumen terstandarisasi

Diagnosis perkembangan
(developmental assessment)

Intervensi dini
(National Research Council and Institute of
(early intervention) Medicine, 2000; AAP, 2001 dan 2006)

26
INSTRUMEN SKRINING PERKEMBANGAN ANAK

Kegiatan skrining perkembangan anak:


• Sangat ditentukan oleh kemampuan dua pihak, yakni:
• Orangtua (Glascoe FP, 1995; Glascoe FP, 1999)
• Tenaga medis terutama dokter anak. (Smith RD. 1978;
Sand N, 2005; Pinto-Martin JA, 2005).

• Posisi dokter anak:


AAP merekomendasikan dokter anak di USA harus
mempunyai kompetensi melakukan instrumen skrining
perkembangan yang mempunyai nilai validitas dan
reliabilitas yang baik. (AAP, 2001; King TM, 2003)

33 27
INSTRUMEN SKRINING PERKEMBANGAN ANAK

Instrumen skrining di Indonesia

• Penguasaan oleh tenaga kesehatan masih sangat terbatas


• Paling banyak digunakan dokter anak: Denver II

Depkes RI, 2005:


• Perlunya memperluas cakupan skrining
• Menyederhanakan instrumen dalam bentuk format pra-
skrining (KPSP ~ Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• Menjadi satu kesatuan dalam instrumen SDIDTK
(Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang)

28
INSTRUMEN SKRINING PERKEMBANGAN ANAK

DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN INSTRUMEN

• Populasi anak yang akan dilakukan skrining


• Jenis / domain perkembangan yang akan
diskrining didalam sebuah populasi Algoritme
• Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk Membantu
dokter anak
melaksanakan sebuah instrumen
untuk memilih
• Ketersediaan kursus atau pelatihan untuk instrumen yang
penguasaan sebuah instrumen tepat
• Biaya / harga instrumen dan peralatannya.
• Besarnya biaya yang dibebankan ke pasien

29
Algoritme pemilihan instrumen SURVEILLANS PEDS
Perkembangan Buku KIA

TUJUAN UTAMA
Pemeriksaan Perkembangan
SKRINING
Perkembangan

Perkembangan Perkembangan
UMUM / GENERAL SPESIFIK

PERILAKU
BAHASA
EMOSI
Populasi Anak Populasi Anak
GENERAL / GENERAL /
RISIKO RENDAH RISIKO TINGGI

Format Format Format


Instrumen Format Instrumen Instrumen
PEMERIKSAAN Instrumen PEMERIKSAAN
LAPORAN LAPORAN
ORANGTUA PETUGAS PETUGAS
ORANGTUA

ASQ ASQ DENVER II LDS CHAT


PEDS IDI ESP CSBS SKOLD M-CHAT
POINT BINS ELMS-2
CDR-PQ BDIST-2
CDI CAT/CLAMS
PDQ-II
DP-3
CAT/CLAMS (Dimodifikasi dan disarikan dari
AAP 2001, 2006; Drotar, 2008)
PEDS

Dikembangkan oleh Glascoe


Menggunakan metode kuesioner
pra-skrining bagi orangtua
Mengurangi waktu dan biaya
yang tidak perlu untuk skrining
Cepat dan mudah dilakukan oleh
dokter, perawat atau tenaga
medis terlatih

30

3
STIMULASI PIJAT

• Pijat adalah terapi sentuh tertua


dan terpopuler

• Sejarah terapi pijat :

Hippocrates, 400 SM: seni


pengobatan

India, 1800 SM: Ayur-Veda

Cina: Dinasti Tang

INDONESIA : turun menurun


32
Touch stimulation /Baby massage  Stimulasi pijat

 Sentuhan alamiah pada bayi

Tindakan mengusap, mengurut atau


memijat.

Dilakukan secara teratur, sesuai tata


cara & teknik pemijatan bayii  suatu
stimulasi & intervensi

Bisa dilakukan orang tua sendiri.

Banyak manfaat untuk orangtua dan


bayi

33
Kusky J, Dercole Y. Insulin-Like Growth Factor-I Promotes Neurogenesis and Synaptogenesis in the
Hippocampal Dentate Gyrus during Postnatal Development. The Journal of Neuroscience. 2000,
20(22):8435–8442

34
SIMPULAN
• Periode awal kehidupan kritis dan sensitif terhadap
perkembangan otak

• .Perlu pemantuan tumbuh kembang anak sejak dini


dan dilakukan secara berkala.

• Stimulasi dan Intervensi dini kegiatan utama pada


anak usia dini

• Pemilihan alat skrining tumbuh kembang harus


berdasarkan kajian yang komprehensif.
35
TERIMA
KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai