Anda di halaman 1dari 69

MODUL STATISTIKA

BAHAN AJAR

DI SUSUN OLEH :

RAHMAN, S.Pd

PESERTA PPG DALAM JABATAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan ridho Nya kami telah
menyelesaikan Bahan ajar Matematika SMA kelas XII Semester Ganjil dengan materi Statistika.
Bahan ajar ini sekaligus merupakan Lembar Kerja Siswa. Untuk mempelajarinya, Anda harus
mampu memahami setiap masalah yang disajikan dan menjawab setiap pertanyaan. Pembelajaran
matematika melalui bahan ajar ini akan membentuk kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan
abstrak yang terkait, dan berlatih berfikir rasional, kritis dan kreatif.
Setiap bagian tersebut disajikan materi dan berbagai masalah.

Dengan segala keterbatasannya, Penyusun tetap berharap buku bahan ajar ini dapat bermanfaat.
Lebih dari itu, bahan ajar ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi. Semoga Allah SWT melipat gandakan
amal baik kita semua.

PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR

1. Pahamilah materi yang disajikan.


2. Bacalah setiap masalah yang diberikan.
3. Pahami dan jawablah setiap masalah tersebut secara mandiri.
4. Diskusikan dengan bahasa yang santun jawaban setiap masalah tersebut bersama anggota
kelompokmu.
5. Mintalah bantuan guru jika Anda mendapat masalah ketika menyelesaikan masalah yang diberikan.
6. Berdasarkan proses pemecahan masalah yang Anda lakukan, perhatikanlah rangkuman yang mungkin
ditemukan.
7. Yakinlah bahwa dengan berusaha Anda pasti bisa. Percayalah terhadap kemampuan Anda dan
terhadap orang-orang di sekitar Anda.

SELAMAT BEKERJA !!!

1 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


2 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA
3 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA
Kegiatan Pembelajaran 1

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika dan sampel

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Mengidentifikasi statistik dan statistika sesuai dengan defenisinya.
2 Mengidentifikasi populasi dan sampel berdasarkan karakteristiknya
3 Menyebutkan macam-macam data dan memberikan contohnya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Siswa mampu membedakan pengertian statistik dan statistika
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian populasi
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian sampel
4. Siswa mampu memberikan contoh populasi
5. Siswa mampu memberikan contoh sampel
6. Siswa mampu membedakan macam-macam data
7. Siswa mampu memberikan contoh macam-macam data
8. Siswa mampu menjelaskan syarat data yang baik

4 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


E. URAIAN MATERI

Data Dalam Bentuk Statistik Deskriptif


1. Pengertian statistik dan statistika
a. Statistik adalah kumpulan data mengenai suatu keadaan yang dapat
menggambarkan keadaan tersebut.
b. Statistika adalah cabang dari matematika yang mempelajari cara pengumpulan,
penyajian, penganalisaan, dan penarikan kesimpulan dari data.
Statistika secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua metode yaitu:
a. Statistika deskriptif (deduktif) adalah metode statistika yang menggambarkan
statistik, disini berupa kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian
data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.
b. Statistika inferensial (induktif) adalah bagian dari statistika yang berhubungan
dengan penarikan kesimpulan mengenai populasi.

2. Pengertian populasi dan sampel


a. Populasi adalah semua objek (orang atau benda) yang akan diteliti (semesta
pembicaraan).
b. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian yang
bersifar representatif (mewakili populasi)

Contoh :
1. Seseorang akan membeli sekarung beras. Untuk mengetahui apakah beras yang akan
dibelinya berkualitas bagus atau tidak, maka orang tersebut cukup dengan meneliti
segenggam beras yang diambil dari sekarung beras tersebut.
Dari contoh di atas maka
➢ Populasinya adalah sekarung beras dan
➢ Sampelnya adalah segenggam beras

2. Seorang kepala kelurahan ingin mengetahui seberapa pendapatan rata-rata warganya.


Karena waktu dan biaya, ia hanya mengambil dua RW saja untuk didata jumlah
pendapatannya.
5 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA
➢ Populasinya adalah Penduduk kelurahan
➢ Sampelnya adalah dua RW dari kelurahan tersebut

3. Macam-macam data
a. Datum adalah informasi tentang suatu masalah atau keadaan.
b. Data adalah sekumpulan informasi yang dapat menggambarkan suatu keadaan.
Berarti data adalah kumpulan dari datum-datum atau dapat dikatakan bahwa data
adalah bentuk jamak dari datum.

Contoh :
Nilai ulangan susulan matematika dari 6 siswa kelas XII - A SMA Merpati Sorong
adalah 7, 5, 6, 8, 9 ,6.
7 5 6 8 9 6
datum datum datum datum datum datum
Data

Data dapat dkelompokkan dengan berbagai cara, diantaranya adalah :


a. Data kuantitatif dan data kualitatif
 Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur atau
menghitung yang hasilnya selalu berupa bilangan
Contoh : - Kumpulan nilai matematika kelas X SMA y Sorong
- Harga beras di Pasar Pagi Sorong

Data kuantitatif di bagi 2 jenis yaitu :


➢ Data diskret (data tercacah) adalah data yang diperoleh dari hasil
menghitung.
Contoh : - Data Gaji karyawan PT. PAPUA INDAH
- Data jumlah anak dalam suatu keluarga
➢ Data kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur
Contoh : - Data tinggi badan siswa SMA 10 Sorong

6 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


 Data kualitatif adalah data yang menyatakan keadaan atau karakteristik yang
dimiliki oleh objek yang diteliti yang hasilnya tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk bilangan.
Contoh : - Data olahraga favourit siswa SMA 10 Sorong.
- Data kualitas hasil panen padi di Papua Barat

Syarat data yang baik


 Objektif yaitu data harus dapat memberikan gambaran tentang keadaan yang
sebenarnya
 Terpercaya (believable) yaitu data diperoleh dari sumber yang tepat atau dapat
dipercaya
 Representatif yaitu data yang diambil secara sampel harus bisa mewakili semua
data yang merupakan populasinya
 Relevan yaitu data yang diperoleh harus benar-benar sesuai dan berhubungan
dengan obyek atau permasalahan yang diteliti
 Terkini (up to date) yaitu data yang diperoleh merupakan data yang terbaru
(terkini) dan bukan merupakan data usang yang sudah tidak sesuai lagi.

F. Tugas
1. Seorang peneliti ingin mengetahui ada tidaknya bakteri E. Sakazaki pada susu formula
bayi. Untuk itu ia memeriksa 50 susu formula bayi dari berbagai merek. Apa yang
menjadi populasi dan sampel penelitian tersebut?
2. Seorang petugas laboratorium ingin menyelidiki pencemaran air di Sungai Teminabuan,
tentukanlah populasi dan sampel dari pencemaran air di Sungai Mahakam tersebut?
3. Seorang peneliti dalam bidang pendidikan ingin mengetahui tingkat kelulusan siswa
SMA di Sorong. Tentukanlah populasi dan sampel dari penelitian tersebut!
4. Buatkanlah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan populasi
dan sampel?
5. Klasifikasikan data berikut sebagai data kualitatif dan data kuantitatif. Jika termasuk
data kuantitatif maka tentukan apakah data tersebut diskret atau kontinu.
a. Banyak mobil yang dimiliki oleh setiap keluarga
b. Berat badan dari sekelompok gajah
c. Suhu udara suatu samudra sepanjang hari

7 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


d. Warna mobil yang ada di parkiran sekolah SMA Bunga Harapan Sorong
e. Data cita-cita siswa SD Bunga Harapan Sorong
f. Data ukuran sepatu siswa di kelasmu

Pilihlah satu jawaban yang paling benar


1. Kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar yang menggambarkan
suatu persoalan disebut .....
a. statistik
b. statistika
c. sampel
d. populasi
e. data
2. Pengetahuan tentang cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyajikan
dan menafsirkan data disebut .....
a. statistik
b. statistika
c. kinematika
d. ekonomimetri
e. statis
3. Yang tidak termasuk kegiatan statistik adalah .....
a. mengumpulkan data
b. mengolah data
c. mempelajari teori statistik
d. menganalisis data
e. menyimpulkan dan mengambil keputusan
4. Statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan mengenai populasi
disebut .....
a. statistika deskriptif
b. statistika induktif
c. populasi
d. sampel

8 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


e. sampling

9 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


5. Di bawah ini yang bukan merupakan syarat data yang baik adalah .....
a. relevan
b. representatif
c. up to date
d. objektif
e. banyak
6. Sebagian data yang diambil dari objek penelitian dan bersifat representatif disebut
a. populasi
b. sampel
c. sensus
d. sampling
e. referendum
7. Di bawah ini merupakan alasan sampling kecuali .....
a. biaya
b. tenaga
c. waktu
d. sistematis
e. efektif
8. Yang termasuk data kontinu adalah .....
a. jumlah karyawan
b. jumlah keuntungan
c.jumlah penjualan
d. jumlah kendaraan
e. jumlah pemakaian listrik
9. Yang termasuk data diskret adalah .....
a. Tinggi badan Ardi = 170 cm
b. jumlah siswa tingkat 3 = 120 orang
c. Berat badan Dadang = 52 kg
d. Suhu badan Ika = 27,5 0C
e. Jarak rumah Shinta ke sekolah = 7 km

10 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


10. Suatu data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan disebut .....
a. data statistik
b. data diskret
c. data kontinu
d. data kualitatif
e. data kuantitatif
11. Yang dimaksud data tunggal adalah .....
a. data yang isinya hanya satu datum saja
b. data yang nilainya sama dengan satu
c. data yang tidak/belum diklasifikasikan menuut aturan tertentu
d. data yang berdiri sendiri
e. data yang berfrekuensi
12. Data yang bersumber dari hasil pengukuran disebut dengan .....
a. data kontinu
b. data diskret
c. data primer
d. data sekunder
e. data asli

11 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Kegiatan Pembelajaran 2

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Membaca dan menyajikan data dalam tabel dan diagram

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Mampu menyajikan data tunggal dalam tabel dan diagram
2. Mampu menyajikan data berkelompok dalam tabel dan diagram
3. Mampu menafsirkan data tunggal dalam tabel dan diagram
4. Mampu menafsirkan data berkelompok dalam tabel dan diagram.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel
2. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang
3. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang daun
4. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram pitogram
5. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram garis
6. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran
7. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
8. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk histogram
9. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk poligon
10. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk ogive

12 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


E. URAIAN MATERI

Membaca Dan Menyajikan Data


1. Data Tunggal
1.1 Membaca dan menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel

Tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut
kategori tertentu dalam suatu daftar.
Dalam penyusunan tabel ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
 Judul dibuat jelas dan singkat. Apabila perlu diberi keterangan yang dicantumkan
di kaki tabel
 Judul atau kepala kolom dibuat ringkas. Jika ada penjumlahan data dalam baris
dimuat pada kolom terakhir. Apabila jumlah kolom banyak dapat diberi nomor.
Pencantuman unit ukuran tidak boleh dilupakan.
 Jika dianggap perlu data dapat dikelompokkan. Kelompok data yang akan
dibandingkan, diletakkan berdekatan.
 Keterangan di bawah (foot note) dimuat untuk memberi penjelasan mengenai
judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel
 Sumber data dicantumkan untuk mengetahui darimana data yang bersangkutan
diperoleh, dan jika perlu dapat diadakan pengecekan dari sumber aslinya.

Contoh :

JUMLAH PELANGGAN DAN PEMAKAI INTERNET


DI SORONG TAHUN 2005 – 2009

Tahun Pelanggan Pemakai Jumlah


2005 866 8.081 8.947
2006 1.087 11.226 12.313
2007 1.500 16.400 17.900
2008 1.709 20.001 21.710
2009 2.010 25.195 27.205
Sumber : Diskenminfo Sorong

10 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


1. 2 Membaca dan menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram

a. Diagaram batang
Diagaram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
digunakan untuk menyajikan data diskrit.

Contoh :
Jumlah pemakai dan pelanggan internet Di Sorong tahun 2005 – 2009 adalah sebagai
berikut :

Tahun Pelanggan Pemakai Jumlah


2005 866 8.081 8.947
2006 1.087 11.226 12.313
2007 1.500 16.400 17.900
2008 1.709 20.001 21.710
2009 2.010 25.195 27.205

Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di Samarinda

30000 27.205

25000 21.710
lah

20000 17.900
Jum

15000 12.313
8.947
10000

5000

2005 2006 2007 2008 2009


Tahun

Jenis diagram Batang tegak

Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di


Sorong

27.205
2009

21.710
2008
u
h
2007 17.900
a
T

2006 12.313

2005 8.947

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000


Jumlah

Jenis diagram Batang mendatar

11 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


b. Diagram Batang Daun
Diagram batang digunakan untuk mengetahui penyebaran data. Dalam diagram
daun data yang terkumpul di urutkan terlebih dahulu dari data terkecil sampai
data terbesar. Diagram batang daun terdiri atas dua bagian yaitu bagian batang
dan bagian daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun
memuat angka satuan.

Contoh :
Hasil ulangan matematika kelas X –H SMA Teminabuan adalah sebagai berikut :
32 75 39 46 56 63 89 38 92 58 54
44 69 93 64 51 81 64 88 45 41 69
56 60 74 72 48 78 78 77 57 74 64
64 72 84 75 86 52 66 49 87 37

Sajikan data di atas dalam bentuk diagram batang daun

Penyelesaian

Batang Daun
9 23
8 146789
7 224455788
6 03444699
5 1246678
4 145689
3 2789

c. Diagram Piktogram
Diagram lambang adalah penyajian data statistik dalam bentuk gambar-gambar
dengan ukuran tertentu untuk menunjukkan nilai masing-masing data.

Contoh
Jumlah Siswa di Kota Sorong berdasarkan Tingkat Pendidikannya Tahun 2007
ditunjukkan pada tabel dibawah ini

12 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Tingkat Pendidikan Jumlah Siswa
TK 4.000
SD 3.000
SLTP 2.500
SLTA 3.500

Data di atas jika disajikan dalam diagram pitogram adalah....

Tingkat Pendidikan Lambang Jumlah

TK 4.000
SD 3.000
SLTP 2.500
SLTA 3.500

Keterangan : = 500

d. Diagram Garis
Diagram garis biasanya dipakai untuk menggambarkan suatu data yang
berkelanjutan dalam suatu kurun waktu tertentu. Misalnya data tentang produksi
dari tahun ke tahun, nilai ekspor suatu jenis barang dari tahun ke tahun dan
sebagainya.

Contoh
Data curah hujan di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2018 sebagai berikut :

No Bulan Curah Hujan


1 Januari 290
2 Februari 580
3 Maret 230
4 April 320320
5 Mei 100
6 Juni 50
7 Juli 90
8 Agustus 110
9 September 170
10 Oktober 290
11 Nove,ber 310
12 Desember 220
Jumlah 2.760
Sumber : Kantor BMG Stasiun Papua Barat

13 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Data diatas jika disajikan dalam diagram garis adalah

600
580
550
500

450

400

350
320 310
300 290 290
250
230 220
200
170
150

100 100 110


90
50 50

Mei

Desember
Oktober
Juni

Juli
Maret
Januari

Februari

Nove,ber
September
April

Agustus
e. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan
perbandingan. Diagram lingkaran dibagi dalam juring-juring lingkaran besar
sudut juring lingkaran sebanding dengan nilai data yang disajikan.

Contoh :
Pekerjaan dari 300 penduduk Desa Wenslolo pada tahun 2019 ditunjukkan dala
tabel berikut :

Pekerjaan Frekwensi

Petani 90

Peternak 10

Pedagang 120

Guru 50

Karyawan 30

Jumlah 300

14 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Untuk dapat menyajikan data tersebut ke dalam diagram lingkaran maka kita harus
mencari besar sudut juring dan persentase dari masing-masing jenis pekerjaan ,
caranya sebagai berikut.

Besar sudut pusat


Pekerjaan Frekwensi Presentase
juribng
90 90
90  360o  108o 100%  30%
Petani 300 300
10 10
10  360o  12o 100%  3,33%
Peternak 300 300
120 120
120  360o  144o 100%  40%
Pedagang
300 300
50 50
50  360o  60o 100%  16,67%
Guru 300 300
30 30
30  360o  36o 100%  10%
Karyawan 300 300

Jumlah 300

Diagaramnya adalah sebagai berikut

Petani
Guru 30%
17%

Pedagang
40%

15 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


2. Menyajikan data berkelompok
2. 1 Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk data yang berukuran besar (lebih dari 30 datum) maka lebih mudah jika kita
sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel frekuensi adalah tabel yang
menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian.
Tabel distribusi frekuensi adalah statistika untuk menyusun data dengan cara
membagi nilai observasi ke dalam kelas-kelas dengan interval tertentu.
a. Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
1. Tentukan daerah jangkauan (range) = R

R = datum terbesar – datum terkecil

2. Tentukan banyaknya kelas / kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess


yaitu :

k = 1 + 3,3 log n , dimana n adalah banyaknya datum

3. Tentukan Interval Kelas


R
I 
k

4. Tentukan batas kelas yaitu batas atas dan batas bawah


5. Tentukan Tepi kelas
➢ Tepi atas Kelas = Batas atas kelas + 0,5
➢ Tepi bawah Kelas = Batas bawah kelas - 0,5

16 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Contoh
Berikut ini merupakan nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA
Harapan Jaya Sorong :
75 84 68 82 68 90 62 88 93 76
88 79 73 73 61 62 71 59 75 85
75 65 62 87 74 93 95 78 72 63
82 78 66 75 94 77 63 74 60 68
89 78 96 97 78 85 60 74 65 71
67 62 79 97 78 85 76 65 65 71
73 80 65 57 88 78 62 76 74 53
73 67 86 81 72 65 76 75 77 85

Data di atas dapat kita sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah :
1. Tentukan daerah jangkauan (range) = R
Datum terbesar = 97
Datum terkecil = 53
Sehingga R = datum terbesar – datum terkecil = 97 – 53 = 44
2. Tentukan banyaknya kelas/kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess
yaitu :
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 80
k = 1 + 3,3 (1,9031) (diambil dari kalkulator/table logaritma)
k = 1 + 6,3 = 7,3
k≈7

2. Tentukan Interval Kelas


R
I
k
44
I 
7
I  6,3
diambil 7; karena jika diambil 6, ada data yang tidak masuk

17 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


3. Tentukan batas kelas yaitu batas atas dan batas bawah
Batas bawah kelas = 52
Batas atas kelas = 58
Sehingga tabelnya adalah sebagai berikut
Tepi Tepi
Batas Batas
Kelas Turus Frekuensi bawah atas
bawah atas
Kelas kelas
52 – 58 2 52 58 51,5 58,5
59 – 65 17 59 65 58,5 65,5
66 – 72 11 66 72 65,5 72,5
73 – 79 27 73 79 72,5 79,5
80 - 86 10 80 86 79,5 86,5
87 – 93 8 87 93 86,5 93,5
94 – 100 5 94 100 93,5 100,5
Jumlah 80

b. Frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah distribusi yang menyatakan
frekuensi total yang ada di bawah batas bawah tau frekuensi total yang ada di atas
batas bawah suatu kelas.
Distribusi kumulatif yang ada di bawah batas bawah disebut frekuensi
kumulatif kurang dari dan yang ada di atas atau sama dengan batas bawah disebut
frekuensi kumulatif lebih dari atau sama dengan.

b. Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas
dengan jumlah frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dalam persen.

2.2 Data dalam bentuk Diagram dan Grafik


Maksud dan tujuan menyajikan data statistik dalam bentuk diagram
maupun grafik adalah agar mudah memberikan informasi secara visual. Penyajian
data dalam bentuk diagram atau grafik sangat efektif untuk menyebarkan
informasi baik melalui surat kabar, majalah maupun laporan-laporan statistik.

18 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


1. Histogram
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya batang-batang
berimpit. Untuk buat histogram yang diperhatikan adalah tepi kelas.
Contoh :
Data nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA Harapan Jaya Sorong yang
telah kita buat tabel frekuensi diatas kita sajikan dalam jistogram.
Tepi Tepi
Kelas Frekuensi bawah atas
kelas kelas
52 – 58 2 51,5 58,5
59 – 65 17 58,5 65,5
66 – 72 11 65,5 72,5
73 – 79 27 72,5 79,5
80 - 86 10 79,5 86,5
87 – 93 8 86,5 93,5
94 – 100 5 93,5 100,5
Jumlah 80

30

25

20

15

10

0
51,5 58,5 65,5 72,5 1 79,5 86,5 93,5 100,5

2. Poligon

Dari histogram jika titik-titik tengah pada batang dihubungkan dengan garis maka
garis tersebut disebut poligon.

19 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Contoh

Data nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA Harapan Jaya Sorong yang
telah kita buat tabel frekuensi diatas kita sajikan dalam jistogram.
Tepi Tepi Nilai tengah
Kelas Frekuensi bawah atas
kelas kelas
52  58
52 – 58 2 51,5 58,5  55
2
59  65
59 – 65 17 58,5 65,5  62
2
66  72
66 – 72 11 65,5 72,5  69
2
73  79
73 – 79 27 72,5 79,5  76
2
80  86
80 - 86 10 79,5 86,5  83
2
87  93
87 – 93 8 86,5 93,5  90
2
94  100
94 – 100 5 93,5 100,5  97
2
Jumlah 80

30

25

20

15

10

0
55 62 69 76 83 90 97
1

20 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


3. Ogive
Jika garis diagram poligon frekuensi kumulatif dijadikan kurva mulus maka
kurva tersebut disebut ogif. Ada 2 macam ogif yaitu :
 Ogif positif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif kurang dari
 Ogif negatif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari (fkk) dari menyatakan jumlah frekuensi semua
nilai data yang kurang dari atau sama dengan nilai pada tiap kelas.
Frekuensi kumulatif lebih dari (fkl) menyatakan jumlah frekuensi semua nilai data
yang lebih dari atau sama dengan nilai tiap kelas.
Contoh :

Tepi Tepi Fkum Fkum


Kelas Frekuensi bawah atas kurang lebih
kelas kelas dari TA dari TB
52 – 58 2 51,5 58,5 2 80
59 – 65 17 58,5 65,5 19 78
66 – 72 11 65,5 72,5 30 61
73 – 79 27 72,5 79,5 57 50
80 - 86 10 79,5 86,5 67 23
87 – 93 8 86,5 93,5 75 13
94 – 100 5 93,5 100,5 80 5
Jumlah 80

Ogive Kurang Dari/Ogiv Positif

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 100,5

21 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Ogive Lebih Dari/ogive Negatif

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 100,5

F. TUGAS

1. Hasil Penjualan berbagai alat elektronik di toko ”SINAR PAPUA” disajikan dalam
diagram berikut :
Kipas angin Setrika
12% 10%

Kompor gas
18%
Dispenser
25%

Televisi
Lemari Es 20%
15%

Jika diketahui banyaknya kipas angin yang terjual ada 24 buah tentukan :
a. banyaknya dispenser yang terjual
b. banyaknya kompor gas yang terjual

2. Data berikut adalah data tinggi badan dari 40 siswa SMA Harapan Bangsa Sorong, diukur
sampai sentimeter terdekat.
168, 165, 176, 159, 163, 175, 158, 170, 170, 155, 156, 169, 170, 160, 160, 164, 153,
154, 150, 158, 147, 151, 150, 167, 168, 160, 150, 148, 161, 174, 176, 163, 149, 166,
175, 158, 166, 164, 167, 159
Sajikan data diatas dalam bentuk

22 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


a. Tabel distribusi frekuensi data kelompok
b. Histogram
c. Ogive Positif

23 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Kegiatan Pembelajaran 3

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan ukuran Pemusatan Data

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Manpu menentukan ukuran pemusatan data tunggal (mean, median dan modus)
2. Manpu menentukan ukuran pemusatan data kelompok (mean, median dan modus)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Menghitung nilai mean data tunggal
2. Menghitung rata-rata gabungan
3. Menghitung nilai mean data berkelompok dengan menggunakan rumus
4. Menghitung nilai mean data berkelompok dengan menggunakan rata-rata sementara
5. Menghitung nuilai median data tunggal
6. Menghitung nilai median data berkelompok dengan menggunakan rumus
7. Menghitung nilai modus data tunggal
8. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan rumus
9. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan histogram
10. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan ogive

24 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


E. URAIAN MATERI

Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data menggambarkan tempat dimana data cenderung berkumpul. Ada
3 ukuran pemusatan data yang biasa digunakan yaitu rata-rata hitung (mean), median dan
modus.

A. Data Tunggal
1. Rata-rata Hitung (mean)
Mean ( x ) adalah nilai rata-rata dari data. Mean paling sering dijadikan ukuran pusat
data kuantitatif. Mean data tunggal merupakan jumlah nilai semua data dibagi dengan
ukuran data tersebut. Misalkan kita memiliki data berukuran n dengan nilai-nilai x1,
x2, ..., xn maka :

x
x1  x2  ....  xn 
1
x  x
1
 ......  x
n


2
n n
sehingga,
n

∑x i
i 1
x 
n

Jika data dalam bentuk tabel distribusi data tunggal berbobot maka rata-ratanya adalah
adalah :
k

∑x. f i
x  i 1
n

25 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Contoh
1. Rata-rata dari data 7, 6, 4, 5, 3, 8 9 adalah
Penyelesaian
7645389
x
7
42

7
6

2. Jika data umur (dalam bulan) dari 10 kuskus disajikan dalam tabel di bawah, maka
rata-rata umur kuskus adalah:
Umur
Frekuensi
(bulan)
3 2
5 3
8 1
9 1
11 2
13 1
Total 10

Penyelesaian

(3.2  5.3  8.1  9.1  11.2  13.1) 73


x   7,3
10 10

3. Rata-rata dari 4 buah data adalah 5, jika data ditambah satu lagi maka rata-ratanya
menjadi 5,5. Maka besar data penambah adalah

Penyelesaian
➢ Misalkan ke 4 data adalah a, b, c, d
➢ Data penambah adalah x
Sehingga :

26 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


abcd
x
4
abcd
5
4
20  a  b  c  d
abcdx
x
5
abcdx
5,5 
5
27,5  20  x
27,5  20  x
x  7,5

4. Nilai rata-rata ujian sekelompok siswa sebanyak 40 orang adalah 51. Jika seorang
siswa dari kelompok itu yang mendapat nilai 90 tidak dimasukan dalam
perhitungan rata-rata tersebut, maka nilai rata-rata ujian akan menjadi……
Penyelesaian
∑x
x 
n

51  ∑
x
40
∑ x  2040
jika seorang siswa yang mendapat nilai 90 tidak dimasukkan maka perhitungannya
menjadi

x
∑ x  90
n 1
2040  90

39
1950

39
 50

27 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


2. Median
Median (Me) adalah nilai yang membagi data terurut menjadi dua bagaian yang sama
banyak. Median untuk data berukuran n dapat ditentukan dengan aturan sebagai
berikut:
 Urutkan data dari datum terkecil sampai datum terbesar atau sebaliknya
n1
 Jika jumlah datum ganjil, median adalah nilai dari datum ke
2
 Jika jumlah datum genap, maka median adalah nilai dari

n n
datum ke  datum ke 
2 2 1

2
Contoh
1. Perhatikan data terurut berikut. Carilah mediannya.
a. 11 13 13 14 15 16 19 20 20
b. 5 10 10 12 16 20 25 25 27 28

Penyelesaian

a. 11 13 13 14 15 16 19 20 20

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9

n = 9 (ganjil) maka mediannya adalah


9+1
Me = datum ke - ( 2
) = 𝑑𝑎𝑡𝑢𝑚 𝑘𝑒 5 = 𝑥5 = 15

b. 5 10 10 12 16 20 25 25 27 28

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10

n = 10 (genap) maka nilai mediannya

28 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


2. Diketahui data terdiri dari 3 pengamatan mempunyai rata-rata 15, median 15 dan
jangkauan 10. Pengamatan yang terbesar adalah ….
Penyelesaian

Dimisalkan ke 3 data tersebut setelah diurutkan adalah a, b, c


➢ karena diketahui mediannya 15 maka nilai b = 15
➢ jangkauan nya 10 berarti c – a = 10 ⇒ c = 10 + a
sehingga
abc
x
3
abc
15 
3
45  a  15  10  a
45  2a  25
2a  20
a  10
maka
c  10  10
c  20
Jadi ketiga data tersebut adalah 10, 15, 20

3. Median data di bawah adalah


Nilai 6 7 8 9
Frekuensi 7 13 15 5

Penyelesaian
Dari tabel diketahui jumlah data adalah 7 + 13 + 15 + 5 = 40

29 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Ternyata data genap, maka mediannya adalah

Jadi mediannya terletak diantara datum ke-20 dan ke 21


Datum ke 20 adalah 7 dan datum ke 21 adalah 8, sehingga Me adalah
78
Me 
2
15
Me 
2
Me  7,5

3. Modus
Pada sebuah kelompok data, modus (Mo) adalah nilai yang paling sering muncul
yaitu nilai-nilai yang memiliki frekuensi paling tinggi. Dalam satu kelompok data,
modus tidak mungkin tunggal, pada kasus lain ada juga kelompok data yang tidak
memiliki modus karena tiap datum memiliki frekuensi yang sama.

Contoh
Modus dari data 7, 8, 3, 5, 7, 4, 6, 7, 3, 6, 3, 7, 8. adalah…
Penyelesaian
Datum 3 sebanyak 3 kali
Datum 4 sebanyak 1 kali
Datum 5 sebanyak 1 kali
Datum 6 sebanyak 2 kali
Datum 7 sebanyak 4 kali
Datum 8 sebanyak 2 kali
Sehingga modus data di atas adalah 7

30 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


B. Data Kelompok
1. Mean/Rata-rata.
Jika kita hanya mempunyai data berkelompok tanpa mengetahui detail setiap data
dalam kelompok tersebut, maka mean ditentukan dari nilai titik tengah kelompok-
kelompok tersebut.
Rataan ( x ) data berkelompok dihitung sebagai berikut :
k

∑ x i. f 1
x  i 1 k

∑ f1
i 1

dengan xi adalah titik tengah kelas ke-i

selain cara diatas untuk menghitung rata-rata suatu databis menggunakan rumus rata-
rata sementara yakni :
n

∑f i

x  x s  i 1n
.d i
∑f i1
i

Dimana : 

 xs = rata-rata sementara biasanya diambil pada nilai tengah pada kelas


dengan frekuensi tertinggi.
 di = simpangan (deviasi) yakni nilai tengah tiap-tiap kelas dikurang rata-

rata sementara ( xi  x s  

Contoh
Tentukan rata-rata hitung dari data berikut :

Nilai Frekuensi
1 - 50 4
51 – 100 7
101 – 150 10
151 – 200 16
201 – 250 30
251 – 300 13
31 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA
Penyelesaian

Nilai Frekuensi xi xi.fi


1  50
1 – 50 4  25,50 102
2 Dari tabel
51  100
51 – 100 7  75,50 528,50 diketahui
2
101  150
101 – 150 10  125,50 1255
2
151  200
151 – 200 16  175,50 2808
2
201  250
201 – 250 30  225,50 6765
2
251  300
251 – 300 13  275,50 3581,5
2
∑ 80 15040

➢ ∑ f  80i

➢ ∑ x . f  15040
i i

Maka rata-ratanya adalah

∑x . f
i i
x
∑x i

15040
x
80
x  188

Selain cara di atas rata-rata juga bisa kita tentukan dengan menggunakan rata-rata
sementara yaitu :

32 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Jika rata-rata sementara diambil 225,5

Nilai Frekuensi xi di fi.di


1  50
1 - 50 4  25,50 25,5 - 225,5 = - 200 - 800
2
51  100
51 – 100 7  75,50 75,5 – 225, 5 = - 150 - 1050
2
101  150
101 – 150 10  125,50 - 100 - 1000
2
151  200
151 – 200 16  175,50 - 50 - 800
2
201  250
201 – 250 30  225,50 0 0
2
251  300
251 – 300 13  275,50 50 650
2
∑ 80 - 3000

2. Median
Data kelompok biasanya tersaji dalam bentuk daftar distribusi. Median untuk data
berkelompok ditentukan oleh rumus berikut ini :

Dimana :
 tb = tepi bawah kelas median
n
 kelas median
2
 n = frekuensi/banyaknya data
 i = interval kelas
 fkum = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
 fMe = frekuensi pada kelas median

33 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Contoh
Tentukan median dari data yang dinyatakan dalam daftar distribusi frekuensi berikut.
Berat Badan (kg) Frekuensi
40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3

Penyelesaian
Dari tabel dia atas diketahui
 n = 50
50 50
Berarti median terletak antara datum ke  25 dan datum ke  1  26 . Kedua
2 2
datum terletak di kelas 60 – 69
 tepi bawah kelas median adalah 60 – 0,5 = 59,5
 fkum = 5 + 14 =19
 fMe = 16
 i = 50 – 40 = 10

34 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


3. Modus
Pada kasus distribusi frekuensi berkelompok, kelas yang paling tinggi frekuensinya
disebut kelas modus. Nilai modus dapat ditentukan sesuai dengan rumus berikut :

Dimana :
 tb = tepi bawah kelas modus
 d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
 d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
 i = panjang kelas

Contoh
1. Tentukan modus dari data yang dinyatakan dalam daftar distribusi frekuensi
berikut :
Berat Badan
Frekuensi
(kg)
40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3

Penyelesaian
Diketahui :
 Kelas modusterletak pada kelas ke 3
 tb =59,5
 d1 = 16 – 14 = 2
 d2 = 16 – 12 = 4
 i = 50 – 40 = 10

35 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


2. Tentukanlah modus dari data yang dinyatakan dengan histogram seperti berikut ini

18
16
14
12

10
8
6

4
2

39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5

Penyelesaian
Berdasarkan histogram diketahui
➢ Kelas modus terletak pada kelas 49,5 – 54,5
➢ Tepi bawah kelas 49,5
➢ Panjang kelas 54,5 – 49,5 = 5
➢ d1= 18 – 14 = 4
➢ d2= 18 – 10 = 8
Sehingga :

36 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


3. Tentukan mean, median dan modus dari ogive di bawah

45

40 40
38

35 34

30
27
25

20

16
15

10
8

5 4
1
0
25,5 30,5 35,5 40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5

Penyelesaian
Data dari ogif negative kita sajikan dalam table berikut

Nilai Frekuensi xi xifi


31 – 35 2 33 66
36 – 40 4 38 152
41 – 45 7 43 301
46 – 50 11 48 528
51 – 55 8 53 424
56 – 60 4 58 232
61 – 65 3 63 189
66 - 70 1 68 68
Jumlah 40 404 1960

37 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


F. TUGAS

1. Data berikut menunjukkan hasil 20 pertandingan hoki dari suatu tim.


Banyak gol 1 2 3 4

Jumlah pertandingan 10 7 2 1

Tentukan rata-rata banyak gol di setiap pertandingan!


2. Sebuah uji coba dilakukan untuk menyelidiki lamanya waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu tugas yang sederhana. Rata-rata lamanya waktu yang dilakukan
oleh sukarelawan laki-laki adalah 16,5 menit dan sukarelawan perempuan adalah 21,3

38 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


menit. Tentukan rata-rata lamanya waktu (dalam detik) yang dilakukan oleh seluruh
sukarelawan tersebut!
3. Hitunglah mean dari data berikut ini !
a. 5, 5, 4, 5, 6, 7, 6, 8, 9
b. 12, 13, 14, 14, 14, 15, 16, 16, 17, 18

4. Hitunglah mean dari data berikut ini :


Nilai 3 4 5 6 7
Frekuensi 2 3 5 4 1
5. Hitunglah mean dari data berikut ini !
Nilai Frekuensi
50 – 52 5
53 – 55 18
56 – 58 42
59 – 61 27
62 – 64 8

6. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 38 siswa adalah 64,5. Ternyata dua siswa ikut
ulangan susulan. Setelah nilai kedua siswa itu digabung, rata-ratanya menjadi 65,1.
Jika siswa pertama mendapat nilai 69, tentukan nilai yang diperoleh siswa kedua!
7. Tentukanlah median dari data berikut ini : 6, 8, 5, 2, 6, 4, 6, 7, 3, 5
8. Tentukan median dari data nilai ulangan bahasa Inggris sejumlah siswa berikut :
Nilai Frekuensi
21 – 25 3
26 – 30 7
31 – 35 8
36 – 40 12
41 – 45 6
46 – 50 4

9. Perhatikan nilai ujian yang dinyatakan pada tabel berikut ini:

39 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Nilai 56 59 60 63 67 71 86 91
Frekuensi 2 3 8 10 9 5 2 1
Seorang siswa dinyatakan lulus ujian jika nilai ujiannya lebih tinggi dari rata-rata
nilai ujian tersebut. Tentukan banyaknya siswa yang lulus

10. Tentukan modus dari berikut berikut ini :

55
50 50
48
45 44
40
35 34
30
25
20
18
15
10 10
5 4
0
49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5

11. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 20 siswa adalah 7,2. Jika nilai matematika Anggi
ditambahkan maka rata-ratanya menjadi 7,3. Berapakah nilai Anggi
12. Kelas X- A siswanya berjumlah 40 orang, mempunyai nilai rata-rata 63,15. Kelas X-
B siswanya berjumlah 38 orang, mempunyai nilai rata-rata 68,62. Kelas X- C siswanya
berjumlah 39 orang, mempunyai nilai rata-rata 65,23. Tentukan nilai rata- rata dari
seluruh siswa tersebut
13. Rata-rata data di bawah adalah 6 maka nilai x
Nilai 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 5 x 12 8 3 2
14. Empat kelompok siswa yang masing-masing terdiri atas 5, 8, 10, dan 17 orang menyumbang
korban bencana alam. Rataan hitung sumbangan masing-masing kelompok adalah
Rp4.000,00; Rp2.500,00; Rp2.000,00; dan Rp1.000,00. Tentukan rataan hitung sumbangan
setiap siswa seluruh kelompok tersebut.

40 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


15. Perhatikan histogram di bawah

46 43
44
42
40
38
36
34 32
32
30
28
26
24 21
22
20
18
16
14 11
12 9
10
8
6 3
4 1
2
0
29,5 39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5

Dari data di atas tentukan


a. Mean
b. Median
c. Modus

41 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Kegiatan Pembelajaran 4

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan ukuran penyebaran data

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menentukan ukuran letak data tunggal (Kuartil, Desil, dan Persentil)
2. Menentukan ukuran letak data berkelompok (Kuartil, Desil, dan Persentil)
3. Menentukan ukuran penyebaran data tunggal
4. Menentukan ukuran penyebaran data berkelompok

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menentukan jangkauan data tunggal
2. Siswa mampu menentukan jangkauan data kelompok
3. Siswa mampu menghitung simpangan rata-rata data tunggal
4. Siswa mampu menghitung simpangan rata-rata data kelompok
5. Siswa mampu menghitung simpangan baku data tunggal
6. Siswa mampu menghitung simpangan baku data kelompok
7. Siswa mampu menghitung kuartil data tunggal
8. Siswa mampu menghitung kuartil data kelompok
9. Siswa mampu membedakan nilai kuartil suatu data
10. Siswa mampu menentukan desil data tunggal
11. Siswa mampu menentukan desil dari data kelompok’
12. Siswa mampu menentukan jangkauan desil suatu data
13. Siswa mampu menentukan persentil data tunggal
14. Siswa mampu menghitung persentil data kelompok
15. Siswa mampu menentukan jangkauan persentil suatu data
16. Siswa mampu menentukan nilai angka baku suatu data
17. Siswa mampu menentukan nilai koefisien variasi suatu data
18. Siswa mampu menentukan nilai kemiringan suatu data

42 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


E. URAIAN MATERI

Ukuran Letak Dan Penyebaran Data


A. UKURAN LETAK DATA
Data Tunggal
1. Kuartil
Kuartil adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang
sama banyak pada data dengan banyaknya data n  4 . Kuartil dibagi menjadi 3 yakni :
a. Kuartil pertama/bawah (Q1)
1
Kuartil bawah (Q1) adalah membagi bagian, untuk menentukan Q 1 adalah
4
n1
Letak Kuartil bawah Q 1  Datum ke
4
b. Kuartil kedua/tengah (Q2)
2 1
Kuartil tengah membagi data terurut menjadi atau bagian, cara menentukan
4 2
adalah

c. Kuartil ketiga/atas (Q3)


3
kuartil atas membagi data terurut menjadi bagian, cara menentukan :
4
3n  1
Kuartil atas Q3  datum ke 
4
Langkah- langkah menentukan kuartil ke-i atau Qi terutama jika datanya genap adalah :
in  1
 Hitunglah
4
in  1
 Jika  r , dimana r adalah bilangan bulat maka Qi  datum ke r xr 
4

43 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA





in  1
 Jika  r , dimana r bukan bilabgan bulat, dan Qi terletak pada datum ke r dan
4
r + 1 maka :

Contoh
1. Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2) dan kuartil atas (Q3) dari data
3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12

44 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Q3  datum ke  11  11,25  11datum ke 12  datum ke 11
 8  (0,25)(9  8)
 8  (0,25)(1)
 8,25
Jadi kuartil atasnya (Q3) adalah 8,25

2. Tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari 3, 4, 5, 6, 8, 8, 9

Penyelesaian
➢ Kuartil bawah
71
Q1 terletak pada datum 2
4
Jadi kuartil bawahnya (Q1) adalah 4
➢ Kuartil tengah
71
Q2 terletak pada datum 4
2
Jadi kuartil bawahnya (Q2) adalah 6
➢ Kuartil atas
37  1
Q3 terletak pada datum 6
4
Jadi kuartil bawahnya (Q3) adalah 8

2. Desil
Desil adalah datum yang membagi data terurut menjadi sepuluh bagian. Untuk
membagi data menjadi 10 bagian sama besar diperlukan sembilan sekat. Misalkan
x1, x2, ..., xn adalah data berukuran n yang telah diurutkan dengan Di adalah hasil yang
dicari, dengan i = 1, 2, ..., 9. Desil dirumuskan dengan
in  1
Di  Datum ke 
10
 i  1, 2, 3, ..., 9
 n  ukuran data

Langkah- langkah menentukan desil ke-i atau Di adalah :

45 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


in  1
 Hitunglah
10
in  1
 Jika  r , dimana r adalah bilangan bulat maka Di  datum ke r x r 
10

in  1
 Jika  r , dimana r bukan bilabgan bulat, dan Di terletak pada datum ke r dan
10
r + 1 maka :

3. Persentil
Persentil adalah datum yang membagi data terurut menjadi seratus bagian. Untuk
data dengan banyaknya data n  100 maka ada 99 persentil. Persentil biasanya
dilambangkan dengan P. Untuk membagi data menjadi seratus bagian yang sama besar
diperlukan sembilan puluh sembilan sekat. Untuk menentukan persentil maka urutkan
data dari yang terkecil sampai yang terbesar. Persentil di rumuskan :
in  1
Pi  Datum ke 
100
 i  1, 2, 3, ..., 99
 n  ukuran data

Langkah menentukan persentil sama dengan menentukan letak kuartil dan desil

Contoh :
Tentukan D1, D9, P10 dan P70 dari data 75653648268 7
Penyelesaian
Data di urutkan 2, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8
➢ Desil ke-1 (D1)
112  1
D1  datum ke 

10
13
 datum ke
10
 datum ke 1,3
Datum ke 1, 3 terletak antara datum ke 1 dan datum ke 2, dan r = 1 sehingga

46 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


D1  2  1,3 13  2
D1  2  0,3(1)
D1  2,3
Jadi desil ke-1 (D1) adalah 2,3
➢ Desil ke-9 (D9)
912  1
D9  datum ke 

10
117
 datum ke
10
 datum ke 11,7
Datum ke 11,7 terletak antara datum ke 11 dan datum ke 12, dan r = 11 sehingga
D9  8  11,7  118  8
D9  8  0,7(0)
D9  8
Jadi desil ke-9 (D9) adalah 8
➢ Persentil ke-10 (P10)
1012  1
P10  datum ke
100
130
 datum ke
100
 datum ke 1,3
Datum ke 2,6 terletak antara datum ke 2 dan datum ke 3, dan r = 2 sehingga
P10  2  1,3  13  2
P10  2  0,3(1)
P10  2,3
➢ Persentil ke-70 (P70)
7012  1
P70  datum ke
100
910
 datum ke
100
 datum ke 9,1
Datum ke 9,1 terletak antara datum ke 9 dan datum ke 10, dan r = 9 sehingga

47 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


P70  7  9,1  97  7
P70  7  0,1(0)
P70  7

DATA BERKELOMPOK
1. Kuartil
Menentukan kuartil pada data kelompok sama seperti menentukan median pada data
kelompok. Kuartil pada data kelompok di rumuskan

2. Desil
Desil untuk data kelompok dapat dicari dengan rumus berikut :

3. Persentil
Persentil dirumuskan :

Contoh :
Berat badan dari 50 siswa ditunjukkan pada tabel di bawah

Berat Badan (kg) Frekuensi


40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3

48 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Dari data di atas tentukan :
a. Kuartil atas dan bawah
b. Desil ke- 6 (D6 )
c. Persentil ke-20 (P20)

49 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 50 of 64

30  19
D6  59,5  10
16
 59,5  100,688
 59,5  6,88
 66,38
Jadi desil ke-6 adalah 66,38

a. Persentil ke-20
2050
Kelas P20 adalah  10 maka P20 terletak pada datum ke 10 terletak pada

100
kelas 50 – 59 sehingga
10  5
P20  49,5  10
14
 49,5  100,357
 49,5  3,57
 53,07
Jadi persentil ke- 20 adalah 53,07

B. UKURAN PENYEBARAN DATA


Data Tunggal

1. Jangkauan
Jangkauan = J = Nilai datum terbesar – nilai datum terkecil
2. Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata menyatakan ukuran berapa jauh penyebaran
nilai-nilai data terhadap nilai rataan. Simpangan rata-rata (SR) dirumuskan
n

∑ xx i

SR  i1
n
Dimana :
 n = ukuran data/banyaknya data
 x = rata-rata
 xi = datum ke i

50 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 51 of 64

3. Ragam

∑ x  x
n
2
i
S 2  i 1
n

4. Simpangan Baku

∑ x  x
n
2
i

S  S 2  i 1

Contoh :
Nilai ulangan susulan matematika adalah 5, 7, 10, 9, 7, 8, 8, 6, 8, maka tentukan
a. Jangkauan
b. Simpangan rata-rata
c. Ragam
d. Simpangan Baku

Penyelesaian
a. Jangkauan = xmax  xmin
 10  5
5

b. Simpangan rata-rata
n

∑x i x
SR  i 1
n
5  7  10  9  7  8  8  6  8
x
9
68

9
 7,6
Sehingga simpangan rata-ratanya adalah

51 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 52 of 64

5  7,6 7  7,6 10  7,6 9  7,6 7  7,6 8  7,6 8  7,6 6  7,6 8  7,6
SR 
9
2,6  0,6  2,4  1,4  0,6  0,4  0,4  1,6  0,4

9
10,4

9
 1,16

c. Ragam

∑ x 
n
2
i x
S 2  i1
n
5  7,6 2  7  7,6 2  10  7,6 2  9  7,6 2  7  7,6 2  8  7,6 2  8  7,6 2  6  7,62  8  7,6 2

9
 2,6 2   0,6 2  2,4 2  1,4 2   0,6 2  0,4 2  0,4 2  1,62  0,4 2

9
6,76  0,36  5,76  1,96  0,36  0,16  0,6  0,36  0,16

9
18,24

9
 2,03

d. Simpangan baku

S  S2
 2,03
 1,42

5. Jangkauan Antarkuartil
Jangkauan antarkuartil atau hamparan (H) adalah selisih antara kuartil atas dengan
kuartil bawah

Jangkauan antarkuartilH   Q3  Q1

6. Simpangan Kuartil
Simpangan kuartil atau rentang semi antarkuartil adalah setengah dari hamparan

H Q3  Q1 
Qd  
2 2

52 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 53 of 64

7. Langkah
Satu langkah (L) sama dengan satu setengah kali hamparan

L1
1
H1
1
Q3  Q1 
2 2

8. Pagar Dalam dan Pagar Luar


Pagar dalam merupakan nilai yang terletak satu langkah di bawah kuartil pertama.
Pagar luar merupakan nilai yang terletak satu langkah di atas kuartil ketiga.

 Pagar Dalam  Q1  L
 Pagar Luar  Q3  L

Contoh :
Diketahui data terurut dari banyak novel yang dimiliki delapan siswa adalah sebagai
berikut : 4, 6, 7, 7, 10, 12, 13, 18. Tentukan
a. Jangkauan antarkuartil
b. Simpangan kuartil
c. Langkah
d. Pagar luar dan pagar dalam

Penyelesaian
a. Jangkauan antarkuartil
n1
 Q1  Datum ke ,
4
8 1
 Datum ke
4
 Datum ke 2,25
Q1  6  (2,25  2)(7  6)
Q1  6,25

53 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 54 of 64

3(8  1)
 Q3  datum ke
4
27
 datum ke
4
 6,75
Q3  12  (6,75  6)(13  12)
Q3  12,75
Sehingga jangkauan antarkuartil
H  Q3  Q1
 12,75  6,25
 6,5

b. Simpangan kuartil
H
Q 
d
2
6,5

2
 3,25

c. Langkah
3
L  H
2
 6,5
3
2
 9,75

d. Pagar
 Pagar luar  Q1  L
 6,25  9,75
 3,5

 Pagar dalam  Q3  L
 12,75  9,75
 22,5

54 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 55 of 64

Data Kelompok

1. Jangkauan
Jangkauan = J = Nilai tengah kelas terakhir – nilai tengah kelas pertama

2. Simpangan rata-rata
n

∑ fx x i i

SR  i1
n
Dengan :
n = ukuran data
xi = nilai tengah kelas ke i
fi = Frekuensi kelas ke i
x = rata-rata

3. Ragam

∑ f x  x
n
2
i i
S 2 i1

4. Simpangan Baku

∑ f x  x
n
2
i i
S  i1

Contoh Soal
Perhatikan data tinggi badan berikut :

Nilai Frekuensi
141 – 147 2
148 – 154 7
155 – 161 12
162 – 168 10
169 – 175 9
176 – 182 7
183 – 189 3

55 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 56 of 64

Dari data di atas tentukan :


a. Jangkauan
b. simpangan rata-rata
c. Ragam
d. Simpangan baku

Penyelesaian

Titik
Frekuensi f i xi  x x  x 
2
f xx 
Nilai Tengah
(fi)
xi . f i xi  x i i i

(xi)
141 – 147 144 2 288 -21 42 441 882
148 – 154 151 7 1.057 -14 98 196 1.372
155 – 161 158 12 1.896 -7 84 49 588
162 – 168 165 10 1.650 0 0 0 0
169 – 175 172 9 1.548 7 63 49 441
176 – 182 179 7 1.253 14 98 196 1.372
183 – 189 186 3 558 21 63 441 1.323
50 8250 448 1372 5978

x∑
fi xi
∑f i

8250

50
 165

a. Jangkauan
J = 186 – 144
= 42

b. Simpangan rata-rata
n

∑ fx i i x
SR  i1
n
448

50
 8,96

56 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 57 of 64

c. Ragam

∑ f x 
n 2
i i x
S 2  i1
n
5978

50
 119,56
d. Simpangan baku

S  119,56
 10,9

Rataan Kuartil
Rataan kuartil (RK) dirumuskan

R K
Q1  Q 3
2

Rataan tiga kuartil (trirata)


Rataan tiga kuartil (Rt) dirumuskan

Rt 
Q1  2Q 2 Q 3
4

Angka Baku
 Nilai standar atau angka baku (z-score) adalah suatu bilangan yang menunjukkan posisi
suatu data terhadap rata-rata di dalam kelompoknya.
 Angka baku digunakan untuk membandingkan posisi dua buah data atau lebih di dalam
kelompoknya masing-masing.
 Angka baku dilambangkan dengan z-score yang dirumuskan sebagai berikut :

xx
z
S

57 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 58 of 64

Contoh
Nilai ujian matematika Delon adalah 85, rata-rata nilai matematika di kelasnya adalah 76
dan simpangan baku 9. Sedangkan nilai ujian pelajaran Fisika adalah 90 dengan rata-rata
kelas 80 dan simpangan bakunya 15. Dalam pelajaran manakah pelajaran Delon lebih
baik?

Penyelesaian

Untuk pelajaran matematika : x = 85, x  76 dan S = 9 dan

Untuk pelajaran Fisika : x = 90, x  80 dan S = 15

xx
z
S
 Untuk nilai matematika
85  76
zm
9
9
z 
m
9
zm  1

 Untuk nilai Fisika


90  80
z F
15
10
zF 
15
zF  0,67

Jadi kedudukan nilai matematika Delon lebih baik dari pada nilai Fisika-nya.

Koefisien Variasi
Koefisien variasi adalah suatu bilangan yang menyatakan tingkat keragaman (variasi) data
dalam suatu kelompok.
 Jika koefisien variasi dari kelompok data semakin kecil menunjukkan data-data tersebut
homogen
 Jika koefisien variasi dari kelompok data semakin besar menunjukkan data-data tersebut
semakin beragam (heterogen)

58 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Page 59 of 64

 Koefisien variasi dari kelompok data dirumuskan sebagai berikut :


S
KV  100%
x

Contoh
Dari hasil tes matematika di suatu kelas diketahui bahwa :
Pada sub kompetensi geometri : rata-ratanya 76 dengan simpangan baku 9 dan pada sub
kompetensi statistika : rata-ratanya 80 dengan simpangan baku 15, maka pada sub
kompetensi manakah yang bernilai lebih beragam?

Penyelesaian
 Untuk geometri
S
KV  100%
x
9
 100%
76
 11,8%

 Untuk statistika
S
KV  100%
x
15
 100%
80
 18,75%
Jadi, nilai statistika lebih bervariasi dibandingan dengan geometri.

Ukuran Kemiringan
Ukuran kemiringan disebut juga kecondongan. Ukuran kemiringan suatu distribusi frekuensi
dapat menunjukkan apakah penyebaran data terhadap nilai rata-rata hitungnya bersifat
simetris atau tidak.
Ada 3 macam bentuk kurva berdasarkan kemiringannya :
1. Simetris yaitu nilai-nilai data tersebar secara merata di sebelah kiri dan sebelah kanan dari
nilai rata-ratanya.

59 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


a) Bentuk simetris tidak mempunyai ukuran kemiringan atau ukuran kemiringannya
sama dengan 0
b) Nilai mean = median = modus
2. Positif dengan kurva condong ke kanan
a) Ukuran kemiringannya bernilai positif
b) Modus < median < mean
3. Negatif dengan kurva condong ke kiri
a) Ukuran kemiringannya bernilai negatif
b) Modus > median > mean

Koefisien Kemiringan
Koefisien kemiringan selalu brnilai antara -1 dan 1. Kemiringan distribusi frekuensi dapat kita
tentukan dengan menghitung nilai koefisien kemiringannya.
a. Koefisien kemiringan pertama dari Karl Pearson (KP1)

x  Mo
KP1 
S
b. Koefisien kemiringan kedua dari Karl Pearson (KP2)

KP2 

3 x  Mo 
S

c. Koefisien kemiringan dari Al Bawley (KB)

Q3  2Q2  Q1
KB 
Q3  Q1

d. Koefisien kemiringan dari Kelly (KY)

P90  2P10  Q10


KB 
P90  P10

Contoh
Kuartil dari sekelompok data yaitu : Q1, Q2, Q3 berturut-turut adalah 30, 42, dan 50. Tentukan
koefisien kemiringan kurva

60 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


Penyelesaian
Q3  2Q2  Q1
KB 
Q3  Q1
50  242 30

 50  30
4

20
 0,2
Karena KB = - 0,2 < 0 maka kurva condong ke kiri (kemiringan negatif)

Ukuran Keruncingan
Ukuran keruncingan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan runcing
atau tidaknya suatu kurva distribusi frekuensi sehingga dapat diketahui apakah kumpulan data
terkonsentrasi di sekitar mean atau menyebar. Ada tiga bentuk kurva distribusi frekuensi yaitu
1. Pliatikurtis yaitu kurva yang bentuknya agak mendatar atau lebih tumpul. Kurva ini
menunjukkan nilai data-datanya lebih menyebar
2. Mesokurtis yaitu kurva dengan keruncingan sedang dan simetris sehingga dianggap
menggambarkan distribusi normal
3. Leptokurtis yaitu kurva yang bentuknya sangat runcing. Kurva ini menunjukkan nilai data-
datanya terpusat atau terkonsentrasi di sekitar nilai rata-ratanya.
Ukuran keruncingan disebut dengan koefisien kurtosis yaitu dengan rumus :

Qd Q  Q1
   3
P90  P10 P90  P10

F. TUGAS

1. Diketahui data sebagai berikut :

61 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


155 172 186 162 168 196 153 160 201 185 175 168 180 194
186 163 170 210
Tentukan :
a. Jangkauan
b. Kuartil bawah, kuartil tengah dan kartil atas
c. Hamparan
d. Simpangan kuartil
2. Diketahui data sebagai berikut :
Nilai Frekuensi
41 – 50 19
51 – 60 11
61 – 70 18
71 – 80 22
81 – 90 20
91 – 100 10

Dari data di atas tentrukanlah, Kuartil bawah, kuartil tengah dan kartil atas, hamparan
serta Simpangan kuartil
3. Tentukan D9, D1, dan jangkauan desil dari data berikut ini :
6, 7, 8, 9, 8, 8, 9, 10, 12, 11, 11, 7, 7, 10, 12, 13
4. Tentukan desil ke 3 dari data berikut ini :

Berat Frekuensi
51 – 55 4
56 – 60 16
61 – 65 15
66 – 70 35
71 – 75 22
76 - 80 8

5. Tentukan P10, P50 dan P90 dari data berikut ini :


2, 4, 5, 2, 6, 5, 7, 8, 5, 9, 6, 4, 10, 9, 7
62 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA
6. Tentukan jangkauan persentil dari data berikut ini :
Nilai Frekuensi
21 – 25 6
26 – 30 4
31 – 35 6
36 – 40 8
41 – 45 4
46 - 50 2

7. Berat badan Arif 85 kg. Jika berat rata-rata seluruh siswa dalam kelas 79 kg dan
simpangan bakunya 0,05, maka berapakah angka baku untuk berat badan arif?
8. Mean dari sekelompok data adalah 75. Jika sebuah data yang besarnya 72 mempunyai
angka baku -0,25, tentukan simpangan bakunya?
9. Diketahui data berikut ini :
Data A : 16 35 48 57 66 70 79
Data B : 42 45 50 53 58 63 67
Data C : 13 40 54 60 65 75 78
Tentukan nilai koefisien variasi ketiga data, dan data manakah yang paling seragam?
10. Distribusi frekuensi dari nilai ulangan matematika kelas 3 mempunyai rata-rata = 75,
modus = 67 dan simpangan standar = 12,5. Tentukanlah koefisien kemiringan kurva
tersebut.
11. Tentukanlah simpangan rata-rata, ragam, simpangan baku, dan koefisien variasi dari
data berikut ini : 6 4 8 2 10
12. Tentukanlah simpangan kuartil, jangkauan desil dan P30 dari data berikut
454534674 8
13. Diketahui tabel berikut ini :
Nilai Frekuensi
11 – 15 1
16 – 20 4
21 – 25 8
26 – 30 10
31 – 35 9

63 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


36 – 40 6
41 - 45 2
Tentukanlah :
a. Simpangan baku
b. Simpangan kuartil
c. Jangkauan persentil
14. Rata-rata tinggi badan siswa pria di kelas XI A adalah 163 cm dengan simpangan baku
6. Jika angka baku untuk tinggi Erwin adalah -0,5 maka tentukanlah tinggi badan
Erwin.
15. Berikut adalah data berat badan 100 orang karyawan pabrik konveksi ” MAJU ” :
Berat badan (kg) Frekuensi
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8
Total 100

Tentukanlah koefisien kemiringan dengan rumus kedua Karl Pearson (KP2)

64 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA


DAFTAR PUSTAKA

Wono Setya Budhi, Ph.D. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA Matematika 3. Jakarta : Zamrut Kumala.

Nur Aksin dkk. 2010. Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XII.
Klaten : Intan Pariwara..

Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

65 | Rahman, S.Pd MODUL STATISTIKA

Anda mungkin juga menyukai