Anda di halaman 1dari 64

MODUL STATISTIKA

BAHAN AJAR MATEMATIKA DASAR 2


SMA NEGERI 10 ”MELATI” SAMARINDA

DI SUSUN OLEH :

KHAIRUL BASARI, S.Pd

khairulfaiq.wordpress.com
e-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 2 of 64

Kegiatan Pembelajaran 1

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika dan sampel

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Mengidentifikasi statistik dan statistika sesuai dengan defenisinya.
2 Mengidentifikasi populasi dan sampel berdasarkan karakteristiknya
3 Menyebutkan macam-macam data dan memberikan contohnya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Siswa mampu membedakan pengertian statistik dan statistika
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian populasi
3. Siswa mampu menjelaskan pengertian sampel
4. Siswa mampu memberikan contoh populasi
5. Siswa mampu memberikan contoh sampel
6. Siswa mampu membedakan macam-macam data
7. Siswa mampu memberikan contoh macam-macam data
8. Siswa mampu menjelaskan syarat data yang baik

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 3 of 64

E. URAIAN MATERI

Data Dalam Bentuk Statistik Deskriptif


1. Pengertian statistik dan statistika
a. Statistik adalah kumpulan data mengenai suatu keadaan yang dapat
menggambarkan keadaan tersebut.
b. Statistika adalah cabang dari matematika yang mempelajari cara pengumpulan,
penyajian, penganalisaan, dan penarikan kesimpulan dari data.
Statistika secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua metode yaitu:
a. Statistika deskriptif (deduktif) adalah metode statistika yang menggambarkan
statistik, disini berupa kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian
data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.
b. Statistika inferensial (induktif) adalah bagian dari statistika yang berhubungan
dengan penarikan kesimpulan mengenai populasi.

2. Pengertian populasi dan sampel


a. Populasi adalah semua objek (orang atau benda) yang akan diteliti (semesta
pembicaraan).
b. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian yang
bersifar representatif (mewakili populasi)

Contoh :
1. Seseorang akan membeli sekarung beras. Untuk mengetahui apakah beras yang akan
dibelinya berkualitas bagus atau tidak, maka orang tersebut cukup dengan meneliti
segenggam beras yang diambil dari sekarung beras tersebut.
Dari contoh di atas maka
Populasinya adalah sekarung beras dan
Sampelnya adalah segenggam beras

2. Seorang kepala kelurahan ingin mengetahui seberapa pendapatan rata-rata warganya.


Karena waktu dan biaya, ia hanya mengambil dua RW saja untuk didata jumlah
pendapatannya.
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 4 of 64

Populasinya adalah Penduduk kelurahan


Sampelnya adalah dua RW dari kelurahan tersebut

3. Macam-macam data
a. Datum adalah informasi tentang suatu masalah atau keadaan.
b. Data adalah sekumpulan informasi yang dapat menggambarkan suatu keadaan.
Berarti data adalah kumpulan dari datum-datum atau dapat dikatakan bahwa data
adalah bentuk jamak dari datum.

Contoh :
Nilai ulangan susulan matematika dari 6 siswa kelas X- A SMA Merpati Samarinda
adalah 7, 5, 6, 8, 9 ,6.
7 5 6 8 9 6
datum datum datum datum datum datum
Data

Data dapat dkelompokkan dengan berbagai cara, diantaranya adalah :


a. Data kuantitatif dan data kualitatif
• Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur atau
menghitung yang hasilnya selalu berupa bilangan
Contoh : - Kumpulan nilai matematika kelas X SMA y Samarinda
- Harga beras di Pasar Pagi Samarinda
Data kuantitatif di bagi 2 jenis yaitu :
Data diskret (data tercacah) adalah data yang diperoleh dari hasil
menghitung.
Contoh : - Data Gaji karyawan PT. Maju Mundur
- Data jumlah anak dalam suatu keluarga
Data kontinu adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur
Contoh : - Data tinggi badan siswa SMA 10 Samarinda

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 5 of 64

• Data kualitatif adalah data yang menyatakan keadaan atau karakteristik yang
dimiliki oleh objek yang diteliti yang hasilnya tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk bilangan.
Contoh : - Data olahraga favourit siswa SMA 10 Samarinda.
- Data kualitas hasil panen padi di Tenggarong

Syarat data yang baik


• Objektif yaitu data harus dapat memberikan gambaran tentang keadaan yang
sebenarnya
• Terpercaya (believable) yaitu data diperoleh dari sumber yang tepat atau dapat
dipercaya
• Representatif yaitu data yang diambil secara sampel harus bisa mewakili semua
data yang merupakan populasinya
• Relevan yaitu data yang diperoleh harus benar-benar sesuai dan berhubungan
dengan obyek atau permasalahan yang diteliti
• Terkini (up to date) yaitu data yang diperoleh merupakan data yang terbaru
(terkini) dan bukan merupakan data usang yang sudah tidak sesuai lagi.

F. Tugas
1. Seorang peneliti ingin mengetahui ada tidaknya bakteri E. Sakazaki pada susu formula
bayi. Untuk itu ia memeriksa 50 susu formula bayi dari berbagai merek. Apa yang
menjadi populasi dan sampel penelitian tersebut?
2. Seorang petugas laboratorium ingin menyelidiki pencemaran air di Sungai Mahakam,
tentukanlah populasi dan sampel dari pencemaran air di Sungai Mahakam tersebut?
3. Seorang peneliti dalam bidang pendidikan ingin mengetahui tingkat kelulusan siswa
SMA di Samarinda. Tentukanlah populasi dan sampel dari penelitian tersebut!
4. Buatkanlah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan populasi
dan sampel?
5. Klasifikasikan data berikut sebagai data kualitatif dan data kuantitatif. Jika termasuk
data kuantitatif maka tentukan apakah data tersebut diskret atau kontinu.
a. Banyak mobil yang dimiliki oleh setiap keluarga
b. Berat badan dari sekelompok gajah
c. Suhu udara suatu samudra sepanjang hari
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 6 of 64

d. Warna mobil yang ada di parkiran sekolah SMA Bunga Harapan Samarinda
e. Data cita-cita siswa SD Bunga Harapan Samarinda
f. Data ukuran sepatu siswa di kelasmu

Pilihlah satu jawaban yang paling benar


1. Kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar yang menggambarkan
suatu persoalan disebut .....
a. statistik
b. statistika
c. sampel
d. populasi
e. data
2. Pengetahuan tentang cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyajikan
dan menafsirkan data disebut .....
a. statistik
b. statistika
c. kinematika
d. ekonomimetri
e. statis
3. Yang tidak termasuk kegiatan statistik adalah .....
a. mengumpulkan data
b. mengolah data
c. mempelajari teori statistik
d. menganalisis data
e. menyimpulkan dan mengambil keputusan
4. Statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan mengenai populasi
disebut .....
a. statistika deskriptif
b. statistika induktif
c. populasi
d. sampel
e. sampling
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 7 of 64

5. Di bawah ini yang bukan merupakan syarat data yang baik adalah .....
a. relevan
b. representatif
c. up to date
d. objektif
e. banyak
6. Sebagian data yang diambil dari objek penelitian dan bersifat representatif disebut
a. populasi
b. sampel
c. sensus
d. sampling
e. referendum
7. Di bawah ini merupakan alasan sampling kecuali .....
a. biaya
b. tenaga
c. waktu
d. sistematis
e. efektif
8. Yang termasuk data kontinu adalah .....
a. jumlah karyawan
b. jumlah keuntungan
c.jumlah penjualan
d. jumlah kendaraan
e. jumlah pemakaian listrik
9. Yang termasuk data diskret adalah .....
a. Tinggi badan Ardi = 170 cm
b. jumlah siswa tingkat 3 = 120 orang
c. Berat badan Dadang = 52 kg
d. Suhu badan Ika = 27,5 0C
e. Jarak rumah Shinta ke sekolah = 7 km

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 8 of 64

10. Suatu data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan disebut .....
a. data statistik
b. data diskret
c. data kontinu
d. data kualitatif
e. data kuantitatif
11. Yang dimaksud data tunggal adalah .....
a. data yang isinya hanya satu datum saja
b. data yang nilainya sama dengan satu
c. data yang tidak/belum diklasifikasikan menuut aturan tertentu
d. data yang berdiri sendiri
e. data yang berfrekuensi
12. Data yang bersumber dari hasil pengukuran disebut dengan .....
a. data kontinu
b. data diskret
c. data primer
d. data sekunder
e. data asli

G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Wono Setya Budhi, Ph.D. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA Matematika 3. Jakarta : Zamrut Kumala.

Nur Aksin dkk. 2010. Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XI.
Klaten : Intan Pariwara..

Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 9 of 64

Kegiatan Pembelajaran 2

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Membaca dan menyajikan data dalam tabel dan diagram

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Mampu menyajikan data tunggal dalam tabel dan diagram
2. Mampu menyajikan data berkelompok dalam tabel dan diagram
3. Mampu menafsirkan data tunggal dalam tabel dan diagram
4. Mampu menafsirkan data berkelompok dalam tabel dan diagram.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel
2. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang
3. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram batang daun
4. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram pitogram
5. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram garis
6. Menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram lingkaran
7. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
8. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk histogram
9. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk poligon
10. Menyajikan data berkelompok dalam bentuk ogive

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 10 of 64

E. URAIAN MATERI

Membaca Dan Menyajikan Data


1. Data Tunggal
1.1 Membaca dan menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel

Tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut
kategori tertentu dalam suatu daftar.
Dalam penyusunan tabel ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
• Judul dibuat jelas dan singkat. Apabila perlu diberi keterangan yang dicantumkan
di kaki tabel
• Judul atau kepala kolom dibuat ringkas. Jika ada penjumlahan data dalam baris
dimuat pada kolom terakhir. Apabila jumlah kolom banyak dapat diberi nomor.
Pencantuman unit ukuran tidak boleh dilupakan.
• Jika dianggap perlu data dapat dikelompokkan. Kelompok data yang akan
dibandingkan, diletakkan berdekatan.
• Keterangan di bawah (foot note) dimuat untuk memberi penjelasan mengenai
judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel
• Sumber data dicantumkan untuk mengetahui darimana data yang bersangkutan
diperoleh, dan jika perlu dapat diadakan pengecekan dari sumber aslinya.

Contoh :

JUMLAH PELANGGAN DAN PEMAKAI INTERNET


DI SAMARINDA TAHUN 2005 – 2009

Tahun Pelanggan Pemakai Jumlah


2005 866 8.081 8.947
2006 1.087 11.226 12.313
2007 1.500 16.400 17.900
2008 1.709 20.001 21.710
2009 2.010 25.195 27.205
Sumber : Diskenminfo Samarinda

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 11 of 64

1. 2 Membaca dan menyajikan data tunggal dalam bentuk diagram

a. Diagaram batang
Diagaram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
digunakan untuk menyajikan data diskrit.

Contoh :
Jumlah pemakai dan pelanggan internet Di Samarinda tahun 2005 – 2009 adalah
sebagai berikut :

Tahun Pelanggan Pemakai Jumlah


2005 866 8.081 8.947
2006 1.087 11.226 12.313
2007 1.500 16.400 17.900
2008 1.709 20.001 21.710
2009 2.010 25.195 27.205

Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di Samarinda

30000 27.205

25000 21.710
lahh

20000 17.900
Jum

15000 12.313
8.947
10000

5000

0
1
2005 2
2006 3
2007 4
2008 5
2009
Tahun

Jenis diagram Batang tegak

Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di


Samarinda

27.205
2009

21.710
2008
Tahun

2007 17.900

2006 12.313

1
2005 8.947

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000


Jumlah

Jenis diagram Batang mendatar

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 12 of 64

b. Diagram Batang Daun


Diagram batang digunakan untuk mengetahui penyebaran data. Dalam diagram
daun data yang terkumpul di urutkan terlebih dahulu dari data terkecil sampai
data terbesar. Diagram batang daun terdiri atas dua bagian yaitu bagian batang
dan bagian daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun
memuat angka satuan.

Contoh :
Hasil ulangan matematika kelas X –H SMA Mawar adalah sebagai berikut :
32 75 39 46 56 63 89 38 92 58 54
44 69 93 64 51 81 64 88 45 41 69
56 60 74 72 48 78 78 77 57 74 64
64 72 84 75 86 52 66 49 87 37

Sajikan data di atas dalam bentuk diagram batang daun

Penyelesaian

Batang Daun
9 23
8 146789
7 224455788
6 03444699
5 1246678
4 145689
3 2789

c. Diagram Piktogram
Diagram lambang adalah penyajian data statistik dalam bentuk gambar-gambar
dengan ukuran tertentu untuk menunjukkan nilai masing-masing data.

Contoh
Jumlah Siswa di Kota Bangun berdasarkan Tingkat Pendidikannya Tahun 2007
ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 13 of 64

Tingkat Pendidikan Jumlah Siswa

TK 4.000
SD 3.000
SLTP 2.500
SLTA 3.500

Data di atas jika disajikan dalam diagram pitogram adalah....

Tingkat Pendidikan Lambang Jumlah

TK 4.000
SD 3.000
SLTP 2.500
SLTA 3.500

Keterangan : = 500

d. Diagram Garis
Diagram garis biasanya dipakai untuk menggambarkan suatu data yang
berkelanjutan dalam suatu kurun waktu tertentu. Misalnya data tentang produksi
dari tahun ke tahun, nilai ekspor suatu jenis barang dari tahun ke tahun dan
sebagainya.

Contoh
Data curah hujan di Kota Bandung pada tahun 2008 sebagai berikut :

No Bulan Curah Hujan


1 Januari 290
2 Februari 580
3 Maret 230
4 April 320320
5 Mei 100
6 Juni 50
7 Juli 90
8 Agustus 110
9 September 170
10 Oktober 290
11 Nove,ber 310
12 Desember 220
Jumlah 2.760
Sumber : Kantor BMG Stasiun Bandung

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 14 of 64

Data diatas jika disajikan dalam diagram garis adalah

600
580
550

500

450

400

350
320 310
300 290 290
250
230 220
200
170
150

100 100 110


90
50 50

Oktober

Desember
Januari

Februari

Mei

Juni

Juli
Maret

September

Nove,ber
April

Agustus
e. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan
perbandingan. Diagram lingkaran dibagi dalam juring-juring lingkaran besar
sudut juring lingkaran sebanding dengan nilai data yang disajikan.

Contoh :
Pekerjaan dari 300 penduduk Desa Makmur pada tahun 2009 ditunjukkan dala
tabel berikut :

Pekerjaan Frekwensi

Petani 90

Peternak 10

Pedagang 120

Guru 50

Karyawan 30

Jumlah 300

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 15 of 64

Untuk dapat menyajikan data tersebut ke dalam diagram lingkaran maka kita harus
mencari besar sudut juring dan persentase dari masing-masing jenis pekerjaan ,
caranya sebagai berikut.
Besar sudut pusat
Pekerjaan Frekwensi Presentase
juribng
90 90
Petani 90 × 360o = 108o × 100% = 30%
300 300
10 10
Peternak 10 × 360o = 12o × 100% = 3,33%
300 300
120 120
Pedagang 120 × 360o = 144o × 100% = 40%
300 300
50 50
Guru 50 × 360o = 60o × 100% = 16,67%
300 300
30 30
Karyawan 30 × 360o = 36o × 100% = 10%
300 300

Jumlah 300

Diagaramnya adalah sebagai berikut


Ka
ry
aw
an
10
%

Petani
Guru 30%
17%

Pe
ter
nak
3%

Pedagang
40%

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 16 of 64

2. Menyajikan data berkelompok


2. 1 Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk data yang berukuran besar (lebih dari 30 datum) maka lebih mudah jika kita
sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel frekuensi adalah tabel yang
menunjukkan atau memuat banyaknya kejadian atau frekuensi dari suatu kejadian.
Tabel distribusi frekuensi adalah statistika untuk menyusun data dengan cara
membagi nilai observasi ke dalam kelas-kelas dengan interval tertentu.
a. Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
1. Tentukan daerah jangkauan (range) = R

R = datum terbesar – datum terkecil

2. Tentukan banyaknya kelas / kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess


yaitu :

k = 1 + 3,3 log n , dimana n adalah banyaknya datum

3. Tentukan Interval Kelas


R
I=
k

4. Tentukan batas kelas yaitu batas atas dan batas bawah


5. Tentukan Tepi kelas
Tepi atas Kelas = Batas atas kelas + 0,5
Tepi bawah Kelas = Batas bawah kelas - 0,5

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 17 of 64

Contoh
Berikut ini merupakan nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA
Harapan Jaya Samarinda :
75 84 68 82 68 90 62 88 93 76
88 79 73 73 61 62 71 59 75 85
75 65 62 87 74 93 95 78 72 63
82 78 66 75 94 77 63 74 60 68
89 78 96 97 78 85 60 74 65 71
67 62 79 97 78 85 76 65 65 71
73 80 65 57 88 78 62 76 74 53
73 67 86 81 72 65 76 75 77 85

Data di atas dapat kita sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah :
1. Tentukan daerah jangkauan (range) = R
Datum terbesar = 97
Datum terkecil = 53
Sehingga R = datum terbesar – datum terkecil = 97 – 53 = 44
2. Tentukan banyaknya kelas/kelompok dengan menggunakan aturan Sturgess
yaitu :
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 80
k = 1 + 3,3 (1,9031) (diambil dari kalkulator/table logaritma)
k = 1 + 6,3 = 7,3
k 7

2. Tentukan Interval Kelas


R
I=
k
44
I=
7
I = 6,3
diambil 7; karena jika diambil 6, ada data yang tidak masuk

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 18 of 64

3. Tentukan batas kelas yaitu batas atas dan batas bawah


Batas bawah kelas = 52
Batas atas kelas = 58
Sehingga tabelnya adalah sebagai berikut
Tepi Tepi
Batas Batas
Kelas Turus Frekuensi bawah atas
bawah atas
kelas kelas
52 – 58 2 52 58 51,5 58,5
59 – 65 17 59 65 58,5 65,5
66 – 72 11 66 72 65,5 72,5
73 – 79 27 73 79 72,5 79,5
80 - 86 10 80 86 79,5 86,5
87 – 93 8 87 93 86,5 93,5
94 – 100 5 94 100 93,5 100,5
Jumlah 80

b. Frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah distribusi yang menyatakan
frekuensi total yang ada di bawah batas bawah tau frekuensi total yang ada di atas
batas bawah suatu kelas.
Distribusi kumulatif yang ada di bawah batas bawah disebut frekuensi
kumulatif kurang dari dan yang ada di atas atau sama dengan batas bawah disebut
frekuensi kumulatif lebih dari atau sama dengan.

b. Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas
dengan jumlah frekuensi seluruhnya yang dinyatakan dalam persen.

2.2 Data dalam bentuk Diagram dan Grafik


Maksud dan tujuan menyajikan data statistik dalam bentuk diagram
maupun grafik adalah agar mudah memberikan informasi secara visual. Penyajian
data dalam bentuk diagram atau grafik sangat efektif untuk menyebarkan
informasi baik melalui surat kabar, majalah maupun laporan-laporan statistik.

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 19 of 64

1. Histogram
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya batang-batang
berimpit. Untuk buat histogram yang diperhatikan adalah tepi kelas.
Contoh :
Data nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA Harapan Jaya Samarinda
yang telah kita buat tabel frekuensi diatas kita sajikan dalam jistogram.
Tepi Tepi
Kelas Frekuensi bawah atas
kelas kelas
52 – 58 2 51,5 58,5
59 – 65 17 58,5 65,5
66 – 72 11 65,5 72,5
73 – 79 27 72,5 79,5
80 - 86 10 79,5 86,5
87 – 93 8 86,5 93,5
94 – 100 5 93,5 100,5
Jumlah 80

30

25

20

15

10

0
51,5 58,5 65,5 72,5 1 79,5 86,5 93,5 100,5

2. Poligon

Dari histogram jika titik-titik tengah pada batang dihubungkan dengan garis maka
garis tersebut disebut poligon.

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 20 of 64

Contoh

Data nilai ulangan matematika dari 80 orang siswa SMA Harapan Jaya Samarinda
yang telah kita buat tabel frekuensi diatas kita sajikan dalam jistogram.
Tepi Tepi Nilai tengah
Kelas Frekuensi bawah atas
kelas kelas
52 + 58
52 – 58 2 51,5 58,5 = 55
2
59 + 65
59 – 65 17 58,5 65,5 = 62
2
66 + 72
66 – 72 11 65,5 72,5 = 69
2
73 + 79
73 – 79 27 72,5 79,5 = 76
2
80 + 86
80 - 86 10 79,5 86,5 = 83
2
87 + 93
87 – 93 8 86,5 93,5 = 90
2
94 + 100
94 – 100 5 93,5 100,5 = 97
2
Jumlah 80

30

25

20

15

10

0
55 62 69 76
1 83 90 97

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 21 of 64

3. Ogive
Jika garis diagram poligon frekuensi kumulatif dijadikan kurva mulus maka
kurva tersebut disebut ogif. Ada 2 macam ogif yaitu :
• Ogif positif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif kurang dari
• Ogif negatif, yang diperoleh dari poligon frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari (fkk) dari menyatakan jumlah frekuensi semua
nilai data yang kurang dari atau sama dengan nilai pada tiap kelas.
Frekuensi kumulatif lebih dari (fkl) menyatakan jumlah frekuensi semua nilai data
yang lebih dari atau sama dengan nilai tiap kelas.
Contoh :

Tepi Tepi Fkum Fkum


Kelas Frekuensi bawah atas kurang lebih
kelas kelas dari TA dari TB
52 – 58 2 51,5 58,5 2 80
59 – 65 17 58,5 65,5 19 78
66 – 72 11 65,5 72,5 30 61
73 – 79 27 72,5 79,5 57 50
80 - 86 10 79,5 86,5 67 23
87 – 93 8 86,5 93,5 75 13
94 – 100 5 93,5 100,5 80 5
Jumlah 80

Ogive Kurang Dari/Ogiv Positif

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 100,5

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 22 of 64

Ogive Lebih Dari/ogive Negatif

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
51,5 58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 100,5

F. TUGAS

1. Hasil Penjualan berbagai alat elektronik di toko ”Sinar” disajikan dalam diagram
berikut :
Kipas angin Setrika
12% 10%

Kompor gas
18%
Dispenser
25%

Televisi
Lemari Es 20%
15%

Jika diketahui banyaknya kipas angin yang terjual ada 24 buah tentukan :
a. banyaknya dispenser yang terjual
b. banyaknya kompor gas yang terjual

2. Data berikut adalah data tinggi badan dari 40 siswa SMA Harapan Bangsa Samarinda,
siukur sampai sentimeter terdekat.
168, 165, 176, 159, 163, 175, 158, 170, 170, 155, 156, 169, 170, 160, 160, 164, 153,
154, 150, 158, 147, 151, 150, 167, 168, 160, 150, 148, 161, 174, 176, 163, 149, 166,
175, 158, 166, 164, 167, 159
Sajikan data diatas dalam bentuk
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 23 of 64

a. Tabel distribusi frekuensi data kelompok


b. Histogram
c. Ogive Positif

G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Wono Setya Budhi, Ph.D. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA Matematika 3. Jakarta : Zamrut Kumala.

Nur Aksin dkk. 2010. Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XI.
Klaten : Intan Pariwara..

Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 24 of 64

Kegiatan Pembelajaran 3

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan ukuran Pemusatan Data

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Manpu menentukan ukuran pemusatan data tunggal (mean, median dan modus)
2. Manpu menentukan ukuran pemusatan data kelompok (mean, median dan modus)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini siswa dapat :
1. Menghitung nilai mean data tunggal
2. Menghitung rata-rata gabungan
3. Menghitung nilai mean data berkelompok dengan menggunakan rumus
4. Menghitung nilai mean data berkelompok dengan menggunakan rata-rata sementara
5. Menghitung nuilai median data tunggal
6. Menghitung nilai median data berkelompok dengan menggunakan rumus
7. Menghitung nilai modus data tunggal
8. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan rumus
9. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan histogram
10. Menghitung nilai modus data berkelompok dengan menggunakan ogive

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 25 of 64

E. URAIAN MATERI

Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data menggambarkan tempat dimana data cenderung berkumpul. Ada
3 ukuran pemusatan data yang biasa digunakan yaitu rata-rata hitung (mean), median dan
modus.

A. Data Tunggal
1. Rata-rata Hitung (mean)
Mean ( x ) adalah nilai rata-rata dari data. Mean paling sering dijadikan ukuran pusat
data kuantitatif. Mean data tunggal merupakan jumlah nilai semua data dibagi dengan
ukuran data tersebut. Misalkan kita memiliki data berukuran n dengan nilai-nilai x1,
x2, ..., xn maka :
x1 + x 2 + .... + xn 1
x =
n
=
n
(
x1 + x 2 + ...... + x n )
sehingga,
n
xi
i =1
x =
n

Jika data dalam bentuk tabel distribusi data tunggal berbobot maka rata-ratanya adalah
adalah :
k
x. f i
i =1
x =
n

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 26 of 64

Contoh
1. Rata-rata dari data 7, 6, 4, 5, 3, 8 9 adalah
Penyelesaian
7+6+ 4+5+3+8+9
x=
7
42
=
7
=6

2. Jika data umur (dalam bulan) dari 10 kelinci disajikan dalam tabel di bawah, maka
rata-rata umur kelinci adalah:
Umur
Frekuensi
(bulan)
3 2
5 3
8 1
9 1
11 2
13 1
Total 10

Penyelesaian

(3.2 + 5.3 + 8.1 + 9.1 + 11.2 + 13.1) 73


x= = = 7,3
10 10

3. Rata-rata dari 4 buah data adalah 5, jika data ditambah satu lagi maka rata-ratanya
menjadi 5,5. Maka besar data penambah adalah

Penyelesaian
Misalkan ke 4 data adalah a, b, c, d
Data penambah adalah x
Sehingga :

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 27 of 64

a+b+c+d
x=
4
a+b+c+d
5=
4
20 = a + b + c + d
a+b+c+d + x
x=
5
a+b+c+d + x
5,5 =
5
27,5 = 20 + x
27,5 − 20 = x
x = 7,5

4. Nilai rata-rata ujian sekelompok siswa sebanyak 40 orang adalah 51. Jika seorang
siswa dari kelompok itu yang mendapat nilai 90 tidak dimasukan dalam
perhitungan rata-rata tersebut, maka nilai rata-rata ujian akan menjadi……
Penyelesaian
x
x=
n
x
51 =
40
x = 2040

jika seorang siswa yang mendapat nilai 90 tidak dimasukkan maka perhitungannya
menjadi
x − 90
x=
n −1
2040 − 90
=
39
1950
=
39
= 50

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 28 of 64

2. Median
Median (Me) adalah nilai yang membagi data terurut menjadi dua bagaian yang sama
banyak. Median untuk data berukuran n dapat ditentukan dengan aturan sebagai
berikut:
• Urutkan data dari datum terkecil sampai datum terbesar atau sebaliknya
n +1
• Jika jumlah datum ganjil, median adalah nilai dari datum ke
2
• Jika jumlah datum genap, maka median adalah nilai dari
n n
datum ke + datum ke +1
2 2
2
Contoh
1. Perhatikan data terurut berikut. Carilah mediannya.
a. 11 13 13 14 15 16 19 20 20
b. 5 10 10 12 16 20 25 25 27 28

Penyelesaian

a. 11 13 13 14 15 16 19 20 20

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9

n = 9 (ganjil) maka mediannya adalah


9+1
Me = datum ke = datum ke 5 = x5 = 15
2

b. 5 10 10 12 16 20 25 25 27 28

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10

n = 10 (genap) maka nilai mediannya

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 29 of 64

1 10 10
Me = datum ke + datum ke +1
2 2 2
datum ke − 5 + datum ke − 6
Me =
2
16 + 20
Me =
2
Me = 18

2. Diketahui data terdiri dari 3 pengamatan mempunyai rata-rata 15, median 15 dan
jangkauan 10. Pengamatan yang terbesar adalah ….
Penyelesaian

Dimisalkan ke 3 data tersebut setelah diurutkan adalah a, b, c


karena diketahui mediannya 15 maka nilai b = 15
jangkauan nya 10 berarti c – a = 10 c = 10 + a
sehingga
a+b+c
x=
3
a+b+c
15 =
3
45 = a + 15 + 10 + a
45 = 2a + 25
2a = 20
a = 10
maka
c = 10 + 10
c = 20
Jadi ketiga data tersebut adalah 10, 15, 20

3. Median data di bawah adalah


Nilai 6 7 8 9
Frekuensi 7 13 15 5

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 30 of 64

Penyelesaian
Dari tabel diketahui jumlah data adalah 7 + 13 + 15 + 5 = 40
Ternyata data genap, maka mediannya adalah

40 40
datum ke + datum ke +1
2 2
Me =
2
x 20 + x 21
Me =
2

Jadi mediannya terletak diantara datum ke-20 dan ke 21


Datum ke 20 adalah 7 dan datum ke 21 adalah 8, sehingga Me adalah
7+8
Me =
2
15
Me =
2
Me = 7,5

3. Modus
Pada sebuah kelompok data, modus (Mo) adalah nilai yang paling sering muncul
yaitu nilai-nilai yang memiliki frekuensi paling tinggi. Dalam satu kelompok data,
modus tidak mungkin tunggal, pada kasus lain ada juga kelompok data yang tidak
memiliki modus karena tiap datum memiliki frekuensi yang sama.

Contoh
Modus dari data 7, 8, 3, 5, 7, 4, 6, 7, 3, 6, 3, 7, 8. adalah…
Penyelesaian
Datum 3 sebanyak 3 kali
Datum 4 sebanyak 1 kali
Datum 5 sebanyak 1 kali
Datum 6 sebanyak 2 kali
Datum 7 sebanyak 4 kali
Datum 8 sebanyak 2 kali
Sehingga modus data di atas adalah 7

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 31 of 64

B. Data Kelompok
1. Mean/Rata-rata.
Jika kita hanya mempunyai data berkelompok tanpa mengetahui detail setiap data
dalam kelompok tersebut, maka mean ditentukan dari nilai titik tengah kelompok-
kelompok tersebut.
Rataan ( x ) data berkelompok dihitung sebagai berikut :
k
xi . f1
i =1
x = k
f1
i =1

dengan xi adalah titik tengah kelas ke-i

selain cara diatas untuk menghitung rata-rata suatu databis menggunakan rumus rata-
rata sementara yakni :
n
f i .d i
i =1
x = xs + n
fi
i =1

Dimana :

• x s = rata-rata sementara biasanya diambil pada nilai tengah pada kelas


dengan frekuensi tertinggi.
• di = simpangan (deviasi) yakni nilai tengah tiap-tiap kelas dikurang rata-

rata sementara ( xi − x s ( )
Contoh
Tentukan rata-rata hitung dari data berikut :

Nilai Frekuensi
1 - 50 4
51 – 100 7
101 – 150 10
151 – 200 16
201 – 250 30
251 – 300 13
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 32 of 64

Penyelesaian

Nilai Frekuensi xi xi.fi


1 + 50
1 - 50 4 = 25,50 102
2 Dari tabel
51 + 100 diketahui
51 – 100 7 = 75,50 528,50
2
101 + 150
101 – 150 10 = 125,50 1255
2
151 + 200
151 – 200 16 = 175,50 2808
2
201 + 250
201 – 250 30 = 225,50 6765
2
251 + 300
251 – 300 13 = 275,50 3581,5
2
80 15040

f i = 80

xi . f i = 15040

Maka rata-ratanya adalah


xi . f i
x=
xi
15040
x=
80
x = 188

Selain cara di atas rata-rata juga bisa kita tentukan dengan menggunakan rata-rata
sementara yaitu :

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 33 of 64

Jika rata-rata sementara diambil 225,5

Nilai Frekuensi xi di fi.di


1 + 50
1 - 50 4 = 25,50 25,5 - 225,5 = - 200 - 800
2
51 + 100
51 – 100 7 = 75,50 75,5 – 225, 5 = - 150 - 1050
2
101 + 150
101 – 150 10 = 125,50 - 100 - 1000
2
151 + 200
151 – 200 16 = 175,50 - 50 - 800
2
201 + 250
201 – 250 30 = 225,50 0 0
2
251 + 300
251 – 300 13 = 275,50 50 650
2
80 - 3000

Maka :
3000
x = 225,5 + −
80
x = 225,5 − 37,5
x = 188

2. Median
Data kelompok biasanya tersaji dalam bentuk daftar distribusi. Median untuk data
berkelompok ditentukan oleh rumus berikut ini :

n
− f kum
Me = tb + i 2
f Me

Dimana :
• tb = tepi bawah kelas median
n
• kelas median
2
• n = frekuensi/banyaknya data
• i = interval kelas
• fkum = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
• fMe = frekuensi pada kelas median
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 34 of 64

Contoh
Tentukan median dari data yang dinyatakan dalam daftar distribusi frekuensi berikut.
Berat Badan (kg) Frekuensi
40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3

Penyelesaian
Dari tabel dia atas diketahui
• n = 50
50 50
Berarti median terletak antara datum ke = 25 dan datum ke + 1 = 26 . Kedua
2 2
datum terletak di kelas 60 – 69
• tepi bawah kelas median adalah 60 – 0,5 = 59,5
• fkum = 5 + 14 =19
• fMe = 16
• i = 50 – 40 = 10
maka :
n
− f kum
Me = tb + i 2
f Me

50
− 19
= 59,5 + 10 2
16

6
= 59,5 + 10
16
= 59,5 + 10(0,375)
= 59,5 + 3,75
= 63,25
Jadi median adalah 63,25

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 35 of 64

3. Modus
Pada kasus distribusi frekuensi berkelompok, kelas yang paling tinggi frekuensinya
disebut kelas modus. Nilai modus dapat ditentukan sesuai dengan rumus berikut :

d1
Mo = tb + i
d1 + d 2
Dimana :
• tb = tepi bawah kelas modus
• d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
• d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
• i = panjang kelas

Contoh
1. Tentukan modus dari data yang dinyatakan dalam daftar distribusi frekuensi
berikut :
Berat Badan
Frekuensi
(kg)
40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3

Penyelesaian
Diketahui :
• Kelas modusterletak pada kelas ke 3
• tb =59,5
• d1 = 16 – 14 = 2
• d2 = 16 – 12 = 4
• i = 50 – 40 = 10
maka :
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 36 of 64

d1
Mo = tb + i
d1 + d 2
2
= 59,5 + 10
2+4
1
= 59,5 + 10
3
= 59,5 + 10(0,333)
= 59,5 + 3,33
= 62,83
Jadi modusnya 62,83

2. Tentukanlah modus dari data yang dinyatakan dengan histogram seperti berikut ini

18
16
14
12

10
8
6

4
2

39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5

Penyelesaian
Berdasarkan histogram diketahui
Kelas modus terletak pada kelas 49,5 – 54,5
Tepi bawah kelas 49,5
Panjang kelas 54,5 – 49,5 = 5
d1= 18 – 14 = 4
d2= 18 – 10 = 8
Sehingga :

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 37 of 64

4
Mo = 49,5 + 5
4+8
= 49,5 + 5(0,333)
= 49,5 + 1,66
= 51,16
Jadi modusnya adalah 51,16

3. Tentukan mean, median dan modus dari ogive di bawah

45

40 40
38

35 34

30
27
25

20

16
15

10
8

5 4

1
0
25,5 30,5 35,5 40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5

Penyelesaian
Data dari ogif negative kita sajikan dalam table berikut

Nilai Frekuensi xi xifi


31 – 35 2 33 66
36 – 40 4 38 152
41 – 45 7 43 301
46 – 50 11 48 528
51 – 55 8 53 424
56 – 60 4 58 232
61 – 65 3 63 189
66 - 70 1 68 68
Jumlah 40 404 1960

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 38 of 64

Mean
1960
x=
40
x = 49
Median
n
− f kum
Me = tb + i 2
f Me

20 − 13
= 45,5 + 5
11
7
= 45,5 + 5
11
= 45,5 + 3,18
= 48,68
Modus
4
Mo = 45,5 + 5
4+3
= 45,5 + 5(0,571)
= 45,5 + 2,86
= 48,36

F. TUGAS

1. Data berikut menunjukkan hasil 20 pertandingan hoki dari suatu tim.


Banyak gol 1 2 3 4

Jumlah pertandingan 10 7 2 1

Tentukan rata-rata banyak gol di setiap pertandingan!


2. Sebuah uji coba dilakukan untuk menyelidiki lamanya waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu tugas yang sederhana. Rata-rata lamanya waktu yang dilakukan
oleh sukarelawan laki-laki adalah 16,5 menit dan sukarelawan perempuan adalah 21,3

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 39 of 64

menit. Tentukan rata-rata lamanya waktu (dalam detik) yang dilakukan oleh seluruh
sukarelawan tersebut!
3. Hitunglah mean dari data berikut ini !
a. 5, 5, 4, 5, 6, 7, 6, 8, 9
b. 12, 13, 14, 14, 14, 15, 16, 16, 17, 18

4. Hitunglah mean dari data berikut ini :


Nilai 3 4 5 6 7
Frekuensi 2 3 5 4 1
5. Hitunglah mean dari data berikut ini !
Nilai Frekuensi
50 – 52 5
53 – 55 18
56 – 58 42
59 – 61 27
62 – 64 8

6. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 38 siswa adalah 64,5. Ternyata dua siswa ikut
ulangan susulan. Setelah nilai kedua siswa itu digabung, rata-ratanya menjadi 65,1.
Jika siswa pertama mendapat nilai 69, tentukan nilai yang diperoleh siswa kedua!
7. Tentukanlah median dari data berikut ini : 6, 8, 5, 2, 6, 4, 6, 7, 3, 5
8. Tentukan median dari data nilai ulangan bahasa Inggris sejumlah siswa berikut :
Nilai Frekuensi
21 – 25 3
26 – 30 7
31 – 35 8
36 – 40 12
41 – 45 6
46 – 50 4

9. Perhatikan nilai ujian yang dinyatakan pada tabel berikut ini:

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 40 of 64

Nilai 56 59 60 63 67 71 86 91
Frekuensi 2 3 8 10 9 5 2 1
Seorang siswa dinyatakan lulus ujian jika nilai ujiannya lebih tinggi dari rata-rata
nilai ujian tersebut. Tentukan banyaknya siswa yang lulus

10. Tentukan modus dari berikut berikut ini :

55
50 50
48
45 44
40
35 34
30
25
20
18
15
10 10
5 4
0
49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5

11. Nilai rata-rata ulangan matematika dari 20 siswa adalah 7,2. Jika nilai matematika
Anggi ditambahkan maka rata-ratanya menjadi 7,3. Berapakah nilai Anggi
12. Kelas X- A siswanya berjumlah 40 orang, mempunyai nilai rata-rata 63,15. Kelas
X- B siswanya berjumlah 38 orang, mempunyai nilai rata-rata 68,62. Kelas X- C
siswanya berjumlah 39 orang, mempunyai nilai rata-rata 65,23. Tentukan nilai rata-
rata dari seluruh siswa tersebut
13. Rata-rata data di bawah adalah 6 maka nilai x
Nilai 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 5 x 12 8 3 2
14. Empat kelompok siswa yang masing-masing terdiri atas 5, 8, 10, dan 17 orang menyumbang
korban bencana alam. Rataan hitung sumbangan masing-masing kelompok adalah
Rp4.000,00; Rp2.500,00; Rp2.000,00; dan Rp1.000,00. Tentukan rataan hitung sumbangan
setiap siswa seluruh kelompok tersebut.

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 41 of 64

15. Perhatikan histogram di bawah

46 43
44
42
40
38
36
34 32
32
30
28
26
24 21
22
20
18
16
14 11
12 9
10
8
6 3
4 1
2
0
29,5 39,5 49,5 59,5 1 69,5 79,5 89,5 99,5

Dari data di atas tentukan


a. Mean
b. Median
c. Modus

G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Wono Setya Budhi, Ph.D. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA Matematika 3. Jakarta : Zamrut Kumala.

Nur Aksin dkk. 2010. Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XI.
Klaten : Intan Pariwara..

Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 42 of 64

Kegiatan Pembelajaran 4

A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep aturan statistika dalam pemecahan masalah

B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan ukuran penyebaran data

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menentukan ukuran letak data tunggal (Kuartil, Desil, dan Persentil)
2. Menentukan ukuran letak data berkelompok (Kuartil, Desil, dan Persentil)
3. Menentukan ukuran penyebaran data tunggal
4. Menentukan ukuran penyebaran data berkelompok

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menentukan jangkauan data tunggal
2. Siswa mampu menentukan jangkauan data kelompok
3. Siswa mampu menghitung simpangan rata-rata data tunggal
4. Siswa mampu menghitung simpangan rata-rata data kelompok
5. Siswa mampu menghitung simpangan baku data tunggal
6. Siswa mampu menghitung simpangan baku data kelompok
7. Siswa mampu menghitung kuartil data tunggal
8. Siswa mampu menghitung kuartil data kelompok
9. Siswa mampu membedakan nilai kuartil suatu data
10. Siswa mampu menentukan desil data tunggal
11. Siswa mampu menentukan desil dari data kelompok’
12. Siswa mampu menentukan jangkauan desil suatu data
13. Siswa mampu menentukan persentil data tunggal
14. Siswa mampu menghitung persentil data kelompok
15. Siswa mampu menentukan jangkauan persentil suatu data
16. Siswa mampu menentukan nilai angka baku suatu data
17. Siswa mampu menentukan nilai koefisien variasi suatu data
18. Siswa mampu menentukan nilai kemiringan suatu data

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 43 of 64

E. URAIAN MATERI

Ukuran Letak Dan Penyebaran Data


A. UKURAN LETAK DATA
Data Tunggal
1. Kuartil
Kuartil adalah membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang
sama banyak pada data dengan banyaknya data n ≥ 4 . Kuartil dibagi menjadi 3 yakni :
a. Kuartil pertama/bawah (Q1)
1
Kuartil bawah (Q1) adalah membagi bagian, untuk menentukan Q1 adalah
4

n +1
Letak Kuartil bawah (Q1 ) = Datum ke
4
b. Kuartil kedua/tengah (Q2)
2 1
Kuartil tengah membagi data terurut menjadi atau bagian, cara menentukan
4 2
adalah

2(n + 1)
• Datum ke , jika n ganjil
4
Kuartil tengah (Q2 ) n n
2 datum ke + Datum ke + 1
2 2
• , jika n genap
4

c. Kuartil ketiga/atas (Q3)


3
kuartil atas membagi data terurut menjadi bagian, cara menentukan :
4

3(n + 1)
Kuartil atas (Q3 ) = datum ke
4
Langkah- langkah menentukan kuartil ke-i atau Qi terutama jika datanya genap adalah :
i (n + 1)
• Hitunglah
4
i (n + 1)
• Jika = r , dimana r adalah bilangan bulat maka Qi = datum ke r ( xr )
4

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 44 of 64

i (n + 1)
• Jika = r , dimana r bukan bilabgan bulat, dan Qi terletak pada datum ke r dan
4
r + 1 maka :

i (n + 1)
Qi = datum ke − r + − r (datum ke r + 1 − datum ke r )
4

Contoh
1. Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2) dan kuartil atas (Q3) dari data
3, 3, 4, 4, 4, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 10, 12

Penyelesaian
Kuartil bawah (Q1)
14 + 1
Q1 pada datum ke = 3,75
4
Q1 = datum ke − 3 + (3,75 − 3)(datum ke 4 − datum ke 3)
= 4 + (0,75)(4 − 4)
= 4 + (0,75)(0)
=4
Jadi kuartil bawah (Q1) adalah 4
Kuartil tengah (Q2)
14 14
Q2 terletak pada datum ke + +1
2 2
Q2 terletak diantara datum ke 7 dan 8, sehingga
7+7
Q2 =
2
=7
Jadi kuartil tengahnya Q2 adalah 7
Kuartil Atas (Q3)
3(14 + 1)
Q3 terletak pada datum ke = 11,25
4

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 45 of 64

Q3 = datum ke − 11 + (11,25 − 11)(datum ke 12 − datum ke 11)


= 8 + (0,25)(9 − 8)
= 8 + (0,25)(1)
= 8,25
Jadi kuartil atasnya (Q3) adalah 8,25

2. Tentukan Q1, Q2 dan Q3 dari 3, 4, 5, 6, 8, 8, 9

Penyelesaian
Kuartil bawah
7 +1
Q1 terletak pada datum =2
4
Jadi kuartil bawahnya (Q1) adalah 4
Kuartil tengah
7 +1
Q2 terletak pada datum =4
2
Jadi kuartil bawahnya (Q2) adalah 6
Kuartil atas
3(7 + 1)
Q3 terletak pada datum =6
4
Jadi kuartil bawahnya (Q3) adalah 8

2. Desil
Desil adalah datum yang membagi data terurut menjadi sepuluh bagian. Untuk
membagi data menjadi 10 bagian sama besar diperlukan sembilan sekat. Misalkan
x1, x2, ..., xn adalah data berukuran n yang telah diurutkan dengan Di adalah hasil yang
dicari, dengan i = 1, 2, ..., 9. Desil dirumuskan dengan

i (n + 1)
Di = Datum ke −
10
• i = 1, 2, 3, ..., 9
• n = ukuran data

Langkah- langkah menentukan desil ke-i atau Di adalah :

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 46 of 64

i (n + 1)
• Hitunglah
10
i (n + 1)
• Jika = r , dimana r adalah bilangan bulat maka Di = datum ke r ( x r )
10
i (n + 1)
• Jika = r , dimana r bukan bilabgan bulat, dan Di terletak pada datum ke r dan
10
r + 1 maka :

i (n + 1)
Di = datum ke − r + − r (datum ke r + 1 − datum ke r )
10

3. Persentil
Persentil adalah datum yang membagi data terurut menjadi seratus bagian. Untuk
data dengan banyaknya data n ≥ 100 maka ada 99 persentil. Persentil biasanya
dilambangkan dengan P. Untuk membagi data menjadi seratus bagian yang sama besar
diperlukan sembilan puluh sembilan sekat. Untuk menentukan persentil maka urutkan
data dari yang terkecil sampai yang terbesar. Persentil di rumuskan :

i (n + 1)
Pi = Datum ke −
100
• i = 1, 2, 3, ..., 99
• n = ukuran data

Langkah menentukan persentil sama dengan menentukan letak kuartil dan desil

Contoh :
Tentukan D1, D9, P10 dan P70 dari data 7 5 6 5 3 6 4 8 2 6 8 7
Penyelesaian
Data di urutkan 2, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8
Desil ke-1 (D1)
1(12 + 1)
D1 = datum ke
10
13
= datum ke
10
= datum ke 1,3
Datum ke 1, 3 terletak antara datum ke 1 dan datum ke 2, dan r = 1 sehingga
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 47 of 64

D1 = 2 + (1,3 − 1)(3 − 2)
D1 = 2 + 0,3(1)
D1 = 2,3
Jadi desil ke-1 (D1) adalah 2,3
Desil ke-9 (D9)
9(12 + 1)
D9 = datum ke
10
117
= datum ke
10
= datum ke 11,7
Datum ke 11,7 terletak antara datum ke 11 dan datum ke 12, dan r = 11 sehingga
D9 = 8 + (11,7 − 11)(8 − 8)
D9 = 8 + 0,7(0)
D9 = 8
Jadi desil ke-9 (D9) adalah 8
Persentil ke-10 (P10)
10(12 + 1)
P10 = datum ke
100
130
= datum ke
100
= datum ke 1,3
Datum ke 2,6 terletak antara datum ke 2 dan datum ke 3, dan r = 2 sehingga
P10 = 2 + (1,3 − 1)(3 − 2 )
P10 = 2 + 0,3(1)
P10 = 2,3
Persentil ke-70 (P70)
70(12 + 1)
P70 = datum ke
100
910
= datum ke
100
= datum ke 9,1
Datum ke 9,1 terletak antara datum ke 9 dan datum ke 10, dan r = 9 sehingga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 48 of 64

P70 = 7 + (9,1 − 9)(7 − 7 )


P70 = 7 + 0,1(0)
P70 = 7

DATA BERKELOMPOK
1. Kuartil
Menentukan kuartil pada data kelompok sama seperti menentukan median pada data
kelompok. Kuartil pada data kelompok di rumuskan

n
i − f kum
4
Qi = tb + p
f Qi

2. Desil
Desil untuk data kelompok dapat dicari dengan rumus berikut :

n
i − f kum
10
Di = tb + p
fQi

3. Persentil
Persentil dirumuskan :

n
i − f kum
100
Pi = tb + p
f Pi

Contoh :
Berat badan dari 50 siswa ditunjukkan pada tabel di bawah

Berat Badan (kg) Frekuensi


40 – 49 5
50 – 59 14
60 – 69 16
70 – 79 12
80 – 89 3
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 49 of 64

Dari data di atas tentukan :


a. Kuartil atas dan bawah
b. Desil ke- 6 (D6 )
c. Persentil ke-20 (P20)

Penyelesaian
a. Kuartil
50
Kelas Q1 adalah = 12,5 maka Q1 terletak pada datum ke 12 dan datum ke
4
14 maka terletak pada kelas 50 – 59 sehingga
12,5 − 5
Q1 = 49,5 + 10
14
= 49,5 + 10(0,54)
= 49,5 + 5,4
= 54,9
Jadi kuartil bawahnya adalah 54,9
3(50 )
Kelas Q3 adalah = 37,5 maka Q3 terletak pada datum ke 37 dan datum
4
ke 38 maka terletak pada kelas 70 – 79 sehingga
37,5 − 35
Q3 = 69,5 + 10
12
= 69,5 + 10(0,18)
= 69,5 + 1,8
= 71,3
Jadi kuartil atasnya adalah 71,3

b. Desil ke- 6
6(50)
Kelas D6 adalah = 30 maka D6 terletak pada datum ke 30 terletak pada
10
kelas 60 – 69 sehingga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 50 of 64

30 − 19
D6 = 59,5 + 10
16
= 59,5 + 10(0,688)
= 59,5 + 6,88
= 66,38
Jadi desil ke-6 adalah 66,38

c. Persentil ke-20
20(50 )
Kelas P20 adalah = 10 maka P20 terletak pada datum ke 10 terletak pada
100
kelas 50 – 59 sehingga
10 − 5
P20 = 49,5 + 10
14
= 49,5 + 10(0,357 )
= 49,5 + 3,57
= 53,07
Jadi persentil ke- 20 adalah 53,07

B. UKURAN PENYEBARAN DATA


Data Tunggal

1. Jangkauan
Jangkauan = J = Nilai datum terbesar – nilai datum terkecil
2. Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata menyatakan ukuran berapa jauh penyebaran
nilai-nilai data terhadap nilai rataan. Simpangan rata-rata (SR) dirumuskan
n
xi − x
i =1
SR =
n
Dimana :
• n = ukuran data/banyaknya data
• x = rata-rata
• xi = datum ke i

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 51 of 64

3. Ragam
n
(x − x )
i
2

S2 = i =1

4. Simpangan Baku
n
(x i −x )
2

S = S2 = i =1

Contoh :
Nilai ulangan susulan matematika adalah 5, 7, 10, 9, 7, 8, 8, 6, 8, maka tentukan
a. Jangkauan
b. Simpangan rata-rata
c. Ragam
d. Simpangan Baku

Penyelesaian
a. Jangkauan = x max − x min
= 10 − 5
=5

b. Simpangan rata-rata
n
xi − x
i =1
SR =
n
5 + 7 + 10 + 9 + 7 + 8 + 8 + 6 + 8
x=
9
68
=
9
= 7, 6
Sehingga simpangan rata-ratanya adalah

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 52 of 64

5 − 7,6 + 7 − 7,6 + 10 − 7,6 + 9 − 7,6 + 7 − 7,6 + 8 − 7,6 + 8 − 7,6 + 6 − 7,6 + 8 − 7,6


SR =
9
2,6 + 0,6 + 2,4 + 1,4 + 0,6 + 0,4 + 0,4 + 1,6 + 0,4
=
9
10,4
=
9
= 1,16

c. Ragam
n
(x − x)
i
2

S2 = i =1
n

=
(5 − 7,6)2 + (7 − 7,6)2 + (10 − 7,6)2 + (9 − 7,6)2 + (7 − 7,6)2 + (8 − 7,6)2 + (8 − 7,6)2 + (6 − 7,6)2 + (8 − 7,6)2
9
2 2 2 2 2 2 2 2 2
=
(− 2,6 ) + (− 0,6 ) + (2,4 ) + (1,4 ) + (− 0,6 ) + (0,4 ) + (0,4 ) + (− 1,6) + (0,4 )
9
6,76 + 0,36 + 5,76 + 1,96 + 0,36 + 0,16 + 0,6 + 0,36 + 0,16
=
9
18,24
=
9
= 2,03

d. Simpangan baku

S = S2
= 2,03
≈ 1,42

5. Jangkauan Antarkuartil
Jangkauan antarkuartil atau hamparan (H) adalah selisih antara kuartil atas dengan
kuartil bawah

Jangkauan antarkuartil (H ) = Q3 − Q1

6. Simpangan Kuartil
Simpangan kuartil atau rentang semi antarkuartil adalah setengah dari hamparan

H (Q3 − Q1 )
Qd = =
2 2

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 53 of 64

7. Langkah
Satu langkah (L) sama dengan satu setengah kali hamparan

1 1
L = 1 H = 1 (Q3 − Q1 )
2 2

8. Pagar Dalam dan Pagar Luar


Pagar dalam merupakan nilai yang terletak satu langkah di bawah kuartil pertama.
Pagar luar merupakan nilai yang terletak satu langkah di atas kuartil ketiga.

• Pagar Dalam = Q1 − L
• Pagar Luar = Q3 + L

Contoh :
Diketahui data terurut dari banyak novel yang dimiliki delapan siswa adalah sebagai
berikut : 4, 6, 7, 7, 10, 12, 13, 18. Tentukan
a. Jangkauan antarkuartil
b. Simpangan kuartil
c. Langkah
d. Pagar luar dan pagar dalam

Penyelesaian
a. Jangkauan antarkuartil
n +1
• Q1 = Datum ke ,
4
8 +1
= Datum ke
4
= Datum ke 2,25
Q1 = 6 + (2,25 − 2)(7 − 6)
Q1 = 6,25

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 54 of 64

3(8 + 1)
• Q3 = datum ke
4
27
= datum ke
4
= 6,75
Q3 = 12 + (6,75 − 6)(13 − 12)
Q3 = 12,75
Sehingga jangkauan antarkuartil
H = Q3 − Q1
= 12,75 − 6,25
= 6,5

b. Simpangan kuartil
H
Qd =
2
6,5
=
2
= 3,25

c. Langkah
3
L = H
2
3
= (6,5)
2
= 9,75

d. Pagar
• Pagar luar = Q1 − L
= 6,25 − 9,75
= −3,5
• Pagar dalam = Q3 + L
= 12,75 + 9,75
= 22,5

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 55 of 64

Data Kelompok

1. Jangkauan
Jangkauan = J = Nilai tengah kelas terakhir – nilai tengah kelas pertama

2. Simpangan rata-rata
n
f i xi − x
i =1
SR =
n
Dengan :
n = ukuran data
xi = nilai tengah kelas ke i
fi = Frekuensi kelas ke i
x = rata-rata

3. Ragam
n
(
f i xi − x )
2

S2 = i =1

4. Simpangan Baku
n
(
f i xi − x ) 2

i =1
S=
n

Contoh Soal
Perhatikan data tinggi badan berikut :

Nilai Frekuensi
141 – 147 2
148 – 154 7
155 – 161 12
162 – 168 10
169 – 175 9
176 – 182 7
183 – 189 3

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 56 of 64

Dari data di atas tentukan :


a. Jangkauan
b. simpangan rata-rata
c. Ragam
d. Simpangan baku

Penyelesaian

Titik
Nilai Tengah
Frekuensi
xi . fi xi − x
f i xi − x (x − x )
i
2
(
f i xi − x )
2

(fi)
(xi)
141 – 147 144 2 288 -21 42 441 882
148 – 154 151 7 1.057 -14 98 196 1.372
155 – 161 158 12 1.896 -7 84 49 588
162 – 168 165 10 1.650 0 0 0 0
169 – 175 172 9 1.548 7 63 49 441
176 – 182 179 7 1.253 14 98 196 1.372
183 – 189 186 3 558 21 63 441 1.323
50 8250 448 1372 5978

f i xi
x=
fi
8250
=
50
= 165

a. Jangkauan
J = 186 – 144
= 42

b. Simpangan rata-rata
n
f i xi − x
i =1
SR =
n
448
=
50
= 8,96

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 57 of 64

c. Ragam
n
(
f i xi − x )
2

S2 = i =1

n
5978
=
50
= 119,56
d. Simpangan baku

S = 119,56
= 10,9

Rataan Kuartil
Rataan kuartil (RK) dirumuskan

RK =
(Q1 + Q3 )
2

Rataan tiga kuartil (trirata)


Rataan tiga kuartil (Rt) dirumuskan

Rt =
(Q1 + 2Q2 + Q3 )
4

Angka Baku
• Nilai standar atau angka baku (z-score) adalah suatu bilangan yang menunjukkan posisi
suatu data terhadap rata-rata di dalam kelompoknya.
• Angka baku digunakan untuk membandingkan posisi dua buah data atau lebih di dalam
kelompoknya masing-masing.
• Angka baku dilambangkan dengan z-score yang dirumuskan sebagai berikut :

x−x
z=
S

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 58 of 64

Contoh
Nilai ujian matematika Delon adalah 85, rata-rata nilai matematika di kelasnya adalah 76
dan simpangan baku 9. Sedangkan nilai ujian pelajaran Fisika adalah 90 dengan rata-rata
kelas 80 dan simpangan bakunya 15. Dalam pelajaran manakah pelajaran Delon lebih
baik?

Penyelesaian
Untuk pelajaran matematika : x = 85, x = 76 dan S = 9 dan

Untuk pelajaran Fisika : x = 90, x = 80 dan S = 15

x−x
z=
S
• Untuk nilai matematika
85 − 76
zm =
9
9
zm =
9
zm = 1

• Untuk nilai Fisika


90 − 80
zF =
15
10
zF =
15
zF = 0,67

Jadi kedudukan nilai matematika Delon lebih baik dari pada nilai Fisika-nya.

Koefisien Variasi
Koefisien variasi adalah suatu bilangan yang menyatakan tingkat keragaman (variasi) data
dalam suatu kelompok.
• Jika koefisien variasi dari kelompok data semakin kecil menunjukkan data-data tersebut
homogen
• Jika koefisien variasi dari kelompok data semakin besar menunjukkan data-data tersebut
semakin beragam (heterogen)

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 59 of 64

• Koefisien variasi dari kelompok data dirumuskan sebagai berikut :

S
KV = × 100%
x

Contoh
Dari hasil tes matematika di suatu kelas diketahui bahwa :
Pada sub kompetensi geometri : rata-ratanya 76 dengan simpangan baku 9 dan pada sub
kompetensi statistika : rata-ratanya 80 dengan simpangan baku 15, maka pada sub
kompetensi manakah yang bernilai lebih beragam?

Penyelesaian
• Untuk geometri
S
KV = × 100%
x
9
= × 100%
76
= 11,8%
• Untuk statistika
S
KV = × 100%
x
15
= × 100%
80
= 18,75%
Jadi, nilai statistika lebih bervariasi dibandingan dengan geometri.

Ukuran Kemiringan
Ukuran kemiringan disebut juga kecondongan. Ukuran kemiringan suatu distribusi frekuensi
dapat menunjukkan apakah penyebaran data terhadap nilai rata-rata hitungnya bersifat
simetris atau tidak.
Ada 3 macam bentuk kurva berdasarkan kemiringannya :
1. Simetris yaitu nilai-nilai data tersebar secara merata di sebelah kiri dan sebelah kanan dari
nilai rata-ratanya.

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 60 of 64

a) Bentuk simetris tidak mempunyai ukuran kemiringan atau ukuran kemiringannya


sama dengan 0
b) Nilai mean = median = modus
2. Positif dengan kurva condong ke kanan
a) Ukuran kemiringannya bernilai positif
b) Modus < median < mean
3. Negatif dengan kurva condong ke kiri
a) Ukuran kemiringannya bernilai negatif
b) Modus > median > mean

Koefisien Kemiringan
Koefisien kemiringan selalu brnilai antara -1 dan 1. Kemiringan distribusi frekuensi dapat kita
tentukan dengan menghitung nilai koefisien kemiringannya.
a. Koefisien kemiringan pertama dari Karl Pearson (KP1)

x − Mo
KP1 =
S
b. Koefisien kemiringan kedua dari Karl Pearson (KP2)

KP2 =
(
3 x − Mo )
S

c. Koefisien kemiringan dari Al Bawley (KB)

Q3 − 2Q2 + Q1
KB =
Q3 − Q1

d. Koefisien kemiringan dari Kelly (KY)

P90 − 2 P10 + Q10


KB =
P90 − P10

Contoh
Kuartil dari sekelompok data yaitu : Q1, Q2, Q3 berturut-turut adalah 30, 42, dan 50. Tentukan
koefisien kemiringan kurva
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 61 of 64

Penyelesaian
Q3 − 2Q2 + Q1
KB =
Q3 − Q1
50 − 2(42 ) + 30
=
50 − 30
−4
=
20
= −0,2
Karena KB = - 0,2 < 0 maka kurva condong ke kiri (kemiringan negatif)

Ukuran Keruncingan
Ukuran keruncingan adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan runcing
atau tidaknya suatu kurva distribusi frekuensi sehingga dapat diketahui apakah kumpulan data
terkonsentrasi di sekitar mean atau menyebar. Ada tiga bentuk kurva distribusi frekuensi yaitu
1. Pliatikurtis yaitu kurva yang bentuknya agak mendatar atau lebih tumpul. Kurva ini
menunjukkan nilai data-datanya lebih menyebar
2. Mesokurtis yaitu kurva dengan keruncingan sedang dan simetris sehingga dianggap
menggambarkan distribusi normal
3. Leptokurtis yaitu kurva yang bentuknya sangat runcing. Kurva ini menunjukkan nilai
data-datanya terpusat atau terkonsentrasi di sekitar nilai rata-ratanya.
Ukuran keruncingan disebut dengan koefisien kurtosis yaitu dengan rumus :

Qd Q − Q1
α= = 3
P90 − P10 P90 − P10

F. TUGAS

1. Diketahui data sebagai berikut :

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 62 of 64

155 172 186 162 168 196 153 160 201 185 175 168 180 194
186 163 170 210
Tentukan :
a. Jangkauan
b. Kuartil bawah, kuartil tengah dan kartil atas
c. Hamparan
d. Simpangan kuartil
2. Diketahui data sebagai berikut :
Nilai Frekuensi
41 – 50 19
51 – 60 11
61 – 70 18
71 – 80 22
81 – 90 20
91 – 100 10

Dari data di atas tentrukanlah, Kuartil bawah, kuartil tengah dan kartil atas, hamparan
serta Simpangan kuartil
3. Tentukan D9, D1, dan jangkauan desil dari data berikut ini :
6, 7, 8, 9, 8, 8, 9, 10, 12, 11, 11, 7, 7, 10, 12, 13
4. Tentukan desil ke 3 dari data berikut ini :

Berat Frekuensi
51 – 55 4
56 – 60 16
61 – 65 15
66 – 70 35
71 – 75 22
76 - 80 8

5. Tentukan P10, P50 dan P90 dari data berikut ini :


2, 4, 5, 2, 6, 5, 7, 8, 5, 9, 6, 4, 10, 9, 7
Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd
Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 63 of 64

6. Tentukan jangkauan persentil dari data berikut ini :


Nilai Frekuensi
21 – 25 6
26 – 30 4
31 – 35 6
36 – 40 8
41 – 45 4
46 - 50 2

7. Berat badan Arif 85 kg. Jika berat rata-rata seluruh siswa dalam kelas 79 kg dan
simpangan bakunya 0,05, maka berapakah angka baku untuk berat badan arif?
8. Mean dari sekelompok data adalah 75. Jika sebuah data yang besarnya 72 mempunyai
angka baku -0,25, tentukan simpangan bakunya?
9. Diketahui data berikut ini :
Data A : 16 35 48 57 66 70 79
Data B : 42 45 50 53 58 63 67
Data C : 13 40 54 60 65 75 78
Tentukan nilai koefisien variasi ketiga data, dan data manakah yang paling seragam?
10. Distribusi frekuensi dari nilai ulangan matematika kelas 3 mempunyai rata-rata = 75,
modus = 67 dan simpangan standar = 12,5. Tentukanlah koefisien kemiringan kurva
tersebut.
11. Tentukanlah simpangan rata-rata, ragam, simpangan baku, dan koefisien variasi dari
data berikut ini : 6 4 8 2 10
12. Tentukanlah simpangan kuartil, jangkauan desil dan P30 dari data berikut
4 5 4 5 3 4 6 7 4 8
13. Diketahui tabel berikut ini :
Nilai Frekuensi
11 – 15 1
16 – 20 4
21 – 25 8
26 – 30 10
31 – 35 9

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com
Page 64 of 64

36 – 40 6
41 - 45 2
Tentukanlah :
a. Simpangan baku
b. Simpangan kuartil
c. Jangkauan persentil
14. Rata-rata tinggi badan siswa pria di kelas XI A adalah 163 cm dengan simpangan baku
6. Jika angka baku untuk tinggi Erwin adalah -0,5 maka tentukanlah tinggi badan
Erwin.
15. Berikut adalah data berat badan 100 orang karyawan pabrik konveksi ” MAJU ” :
Berat badan (kg) Frekuensi
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8
Total 100

Tentukanlah koefisien kemiringan dengan rumus kedua Karl Pearson (KP2)

G. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR

Wono Setya Budhi, Ph.D. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA Matematika 3. Jakarta : Zamrut Kumala.

Nur Aksin dkk. 2010. Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XI.
Klaten : Intan Pariwara..

Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Modul Statistika Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd


Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : muh_abas@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai