Anda di halaman 1dari 13

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No.

PEMELIHARAN DRILLING LINE DAN PERHITUNGAN TON MILE


SEBAGAI UPAYA OPTIMASI PADA DRILLING LINE

Oleh: *) Agus Alexandri

ABSTRACT

Sistem pengangkat / hoisting system adalah salah satu dari komponen utama
rig yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam operasi
pemboran sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai serta sebagai ruang kerja
yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan drill string, casing string dan
peralatan subsurface lainnya dari dan ke lubang sumur.
Yang termasuk dalam peralatan pengangkat adalah drawwork, overhead tool
(crown block, travelling block, link, elevator) dan drilling line. Dalam operasi pemboran
drilling line memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan drilling line dalam
operasi dapat mengakibatkan kegagalan operasi pemboran yang dapat berdampak
pada biaya yang harus ditanggung rig akibat downtime kerusakan dan potensi bahaya
yang dapat mencelakakan personel yang bekerja. Oleh karena itu pemilihan drilling
line yang tepat sangat diperlukan dalam operasional rig. Beratnya kerja dari drilling line
juga menyebabkan usia pakai drilling line terbatas.
Pemeliharaan drilling line dengan sistem pelumasan pada drilling line selama
operasi perlu dilaksanakan untuk memperpanjang umur pakai. Pelumasan drilling line
pada hospel ketika melakukan penggeseran agar mencegah timbulnya karat yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada drilling line pada saat beroperasi.
Visual inspection atau pengamatan visual drilling line harus dilaksanakan secara rutin
dan lebih teliti untuk meyakinkan drilling line dalam kondisi aman dan bagus utuk
dipakai.

I. Latar Belakang Masalah mengganggu jalannya pemboran serta


Drilling line sering disebut wire membahayakan kru bor jika drilling line
rope didalam industri perminyakan. tersebut putus.
Untuk pemakaian biaya yang serendah- Adapun usaha usaha untuk
rendahnya, crew pemboran dan semua mencapai hal tersebut di atas adalah
tingkat managemen pemboran harus sebagai berikut :
tahu bagaimana untuk mendapatkan  Mengenal jenis/type drilling line
usia yang panjang dari drilling line. sehingga dapat menentukan ukuran
Biaya tersebut dapat membengkak type drilling line yang cukup
apabila drilling line yang digunakan tidak memenuhi kebutuhan
sesuai dengan spesifikasi rig atau  Penentuan program pemotongan
program pemotongan yang tidak benar. (cut off program ) yang terbaik
Pemotongan yang terlalu cepat sesuai dengan kondisi rig (tinggi
mengakibatkan pemborosan dan menara, diameter drum, jenis drum).
pembengkakan biaya yang terjadi akibat Penentuan cut off program sangat
dari pembelian drilling line melebihi penting untuk menjaga umur pakai
semestinya. Pemotongan drilling line yang maksimal.
yang terlambat dapat mengakibatkan  Penghitungan kerja yang dilakukan
kerusakan pada drilling line dan dapat dengan satuan ton mile.
73
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

Penghitungan ton mile harus rope bisa dibuat dari serat ataupun wire
dilakukan dengan cermat sehingga rope yang lebih kecil. Strand adalah
didapatkan hasil ton mile yang kumpulan wire yang dirangkai menjadi
akurat. satu jalinan tali. Dalam satu strand
 Penanganan dan pemeliharaan terdapat satu kawat yang berfungsi
drilling line dengan tepat sebagai sebagai inti. Wire adalah satu kawat
usaha untuk mencegah kerusakan tunggal.
dan memperpanjang umur pakai.
Dari berbagai usaha dalam
memaksimalkan penggunaan drilling
line diatas akan dibahas beberapa
usaha yaitu berkaitan dengan klasifikasi
dan identifikasi wire rope yang
digunakan sebagai drilling line dan
untuk menentukan wire rope yang
sesuai dengan rig yang digunakan serta
kondisi lapangan yang akan dihadapai
dan penentuan program pemotongan
dan penggeseran serta prosedur Gambar1. Konstruksi Wire Rope
pemotongan dan penggeseran drilling
line. Sebagian besar konstruksi dari
wire rope dikelompokkan ke dalam 4
II. Jenis Wire Rope/Drilling line standar klasifikasi.
2.1 Konstruksi drilling line
Pada dasarnya drilling line dan
wire line adalah salah satu contoh
penggunaan dari wire rope. Wire rope
mempunyai tiga komponen yaitu core,
strand dan wire. Core adalah inti wire

Tabel 1. Klasifikasi wire rope


Klasifikasi Jumlah Strand Wire per strand
6x7 6 7
6 x 19 6 16 sampai 26
6 x 37 6 27 sampai 49
8 x 19 8 16 sampai 26

Karakteristik fisik, seperti dengan ukuran sama tetapi yang dibuat


ketahanan lelah (fatique) dan ketahanan dari kawat-kawat yang lebih kecil.
aus (abrasion), langsung dipengaruhi 2.2 Arah Pintalan
oleh desain dari strand, secara umum Arah pintalan strand pada wire
strand yang dibuat dari beberapa wire rope dibagi menjadi dua yaitu left lay
besar akan lebih tahan abrasion dan dan right lay. Apabila dilihat memanjang
lebih kecil ketahanannya terhadap pada sebuah wire rope, arah strand dari
kelelahan dibanding dengan strand right lay wire rope adalah spiral ke

74
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

kanan sedangkan untuk left lay spiral ke wire rope. Wire sejajar dengan poros
kiri. rope. Sedangkan pada lang lay, wire
Jenis pintalan pada wire rope disusun dengan arah yang sama
dibagi menjadi dua jenis yaitu reguler dengan strand lay, di rope dan wire
dan lang lay. Pada regular lay, wire akan tampak bersilang dengan sebuah
berlawanan arah dengan arah strand di sudut terhadap poros rope.

Left Regular Lay Right Regular Lay

Left Lang Lay Right Lang Lay

Gambar 2. Arah Pintalan Wire Rope

2.3 Preforming strand tersebut akan diminimalisir


Preforming adalah suatu proses karena celah antara strand lebih kecil.
dimana masing masing strand dibentuk 2.4 Grade of Steel
terlebih dahulu menjadi profil helix yang Grade dari drilling line biasanya
akan menyusuaikan dalam bentuk rope. adalah IPS (Improved Plow Steel) atau
Jika rope yang telah di-preform tersebut EIPS (Extra Improved Plow Steel). Pada
dibuka (yaitu strand dan wire klasifikasi dan type core yang sama,
dipisahkan) akan terlihat bahwa semua EIPS mempunyai nominal strength 15%
elemen mempunyai bentuk helik yang lebih tinggi dibanding IPS. Grade of
dengan mudah dapat disatukan kembali. Steel akan mempengaruhi kekuatan
Rope yang di-preform mempunyai wire rope atau nominal strength dari
keuntungan lebih tahan terhadap wire rope.
kelelahan, lebih mudah penanganannya Operasi pemboran merupakan
dan jika rope dipotong ujung potongan kegiatan yang beresiko tinggi, oleh
tidak mudah terurai. karena itu kehandalan peralatan yang
Wire rope dengan preform strand digunakan harus maksimal. Dalam
akan lebih tahan terhadap beban karena kaitannya dengan hal tersebut maka
beban yang diterima akan diteruskan wire rope dengan grade EIPS lebih
secara merata pada setiap strand wire direkomendasikan untuk digunakan.
rope tersebut. Saat wire rope digulung di Terdapat wire rope dengan jenis
drum atau bergerak di pulley akan Galvanized rope, yaitu wire rope dimana
timbul gesekan antara strand karena pada semua kawat-kawatnya
adanya celah antara strand. Pada wire mempunyai lapisan zinc
rope dengan preforming gesekan antara dipermukaannya untuk menaikkan
ketahanan terhadap karat.

75
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

2.5 Core diameter terbesar dan bukan diameter


Core adalah bagian inti dari wire terkecil. Ukuran diameter diukur sampai
rope.Inti terletak di tengah wire rope bilangan terkecil 1/64 inch. Ukuran wire
mempunyai fungsi untuk bantalan untuk rope umumnya lebih besar sedikit dari
mendukung strand-strand dari rope, ukuran nominalnya. Ini merupakan
disamping itu berfungsi untuk kondisi yang normal karena apabila
menyimpan pelumas. Terdapat dua dipakai pada operasi setelah beberapa
jenis core, yaitu: saat maka wire rope tersebut akan
1. Fibre Core (FC) adalah core dari tali berukuran sebesar ukuran nominal.
dengan bahan dari serat sisal/manila Batas toleransi perbedaan
atau fiber buatan seperti diameter tersebut dapat dilihat pada
polypropylene. Wire rope dengan tabel “Tolerance on Rope Diameter-API
core ini akan lebih lentur dan lebih 9A”. Pengukuran diameter rope
murah, tetapi dari segi kekuatan dilakukan dengan memberi beban
/normal capacity dari wire rope ini sebesar 10% – 20% dari nominal
lebih rendah. Tipe ini banyak dipakai breaking strength. Pengukuran
pada swab line. dilakukan pada rope sepanjang satu
2. Independent Wire Rope Core (IWRC), meter di dua tempat yang berbeda.
adalah core yang berupa wire rope. Batas toleransi perbedaan hasil
Type ini yang paling banyak di pakai pengukuran diameter di kedua tempat
di operasi perminyakan, ia tersebut dapat dilihat pada tabel
mempunyai nominal strength lebih “Permissible Difference on Two
besar dibanding yang lainnya, tetapi Measurement of Rope Diameter-API 9A”
harganya lebih mahal. Kurang lebih pada lembar lampiran. Kesalahan
7,5% dari nominal strength dari 6 pengukuran wire rope sering terjadi
strand IWRC dimiliki atau dari core- seperti pada gambar dibawah.
nya.
2.6 Ukuran Diameter
Ukuran diameter wire rope
diukur dari puncak strand ke strand
yang berseberangan atau merupakan

Gambar 3. Cara Pengukuran Diameter

76
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

Gambar 4.Toleransi Rope Diameter-API 9A

2.7 Identifikasi pemboran yang akan dilakukan.


Wire rope diidentifikasikan Pemilihan wire rope yang tepat
dengan angka dan singkatan-singkatan, sangatlah penting, jangan sampai
yang hal ini penting untuk dipahami. drilling line yang dipesan tidak sesuai
2.8 Pemilihan Drilling Line dengan spesifikasi rig dan kondisi
Dari spesifikasi dan identifikasi daerah pemboran. Pemilihan drilling line
wire rope tersebut diatas dapat harus memperhatikan hal hal sebagai
ditentukan wire rope yang sesuai berikut :
dengan rig serta daerah operasi

77
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

1. Diameter wire rope harus sesuai keperluan penggeseran dan


dengan ukuran sheaves groove dari pemotongan untuk mendapatkan
crown, drum dan traveling block. manfaat drilling line yang optimal.
Tidak boleh lebih besar ataupun lebih Yang dimaksud panjang
kecil. minimum adalah panjang drilling line
2. Arah pintalan (lay) harus sesuai yang diperlukan agar dapat menarik
dengan drum. Left lay digunakan pipa pada posisi terendah dengan
pada drum dengan gulungan dimulai ditambah pada drum drawwork masih
dari sebelah kiri untuk gulungan tersisa sejumlah batas aman. Batas
underwind dan dari sebelah kanan aman drilling line di drum drawwork
untuk drum overwind, demikian adalah plain drum satu layer ditambah 4
sebaliknya dengan right lay sampai enam lilitan kalau pada groove
3. Jenis core yang sesuai untuk drilling drum cukup sejumlah 6 sampai 9 lilitan.
line adalah IWRC. Fiber core Apabila drilling line tidak sesuai dengan
memang memberikan keuntungan panjang minimum berarti keausan dari
lebih pada kelenturan wire rope, akan drilling line tidak dapat diratakan dan
tetapi wire rope dengan inti fiber tidak karena hanya untuk sekali terpasang,
cocok untuk mengangkat beban akibatnya banyak bagian yang masih
berat. baik ikut terbuang.
4. Grade of Steel dari wire rope yang Semakin panjang perataan
digunakan sebagai drilling line sesuai keausan dengan pergeseran dan
dengan rekomendasi API adalah IPS pemotongan data dilakukan, yang
atau EIPS. API juga berarti memanfaatkan kemampuan
merekomendasikan wire rope dengan drilling line secara optimal. Tetapi
tipe preforming. panjang drilling line yang terlalu panjang
5. Panjang drilling line yang harus dibeli juga dapat berakibat tidak ekonomis
harus sepanjang minimum yang karena akan menyulitkan atau
diperlukan ditambah cadangan untuk menambah ongkos transport.

Tabel 2. Panjang drilling line pada berbagai tinggi menara


Derrick Minimum Suggested
Lines
Height Lenght Lenght
Strung
ft ft ft

180 6 1550 3500


8 2000 5000
10 2250 to
12 2600 7500

150 6 1300 3500


8 1600 5000
10 1900 to
12 2200 7500

126 6 1100 3500


8 1350 to
10 1600 5000

78
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

III. Program Penggeseran dan tabel Cut Off Practice for Drilling Line
Pemotongan (Slip & Cut) Ton Mile before cut API RP 9B. Untuk
Pelaksanaan penggeseran dan menentukan ton mile diperlukan data
pemotongan adalah untuk menaikkan diameter drilling line, tinggi menara dan
services life dari drilling line. kekerasan formasi yang akan dibor
Penggeseran drilling line dilakukan serta safety factor yang digunakan.
untuk meratakan keausan terbesar, atau Contoh data dari rig adalah sebagai
tempat mengalami kelelahan. Kelelahan berikut :
dan keausan terbesar itu terjadi pada tinggi menara : 138 ft,
titik di mana saat mulai menaikkan dan diameter drilling line : 1 1/8",
menurunkan beban yang di sebut titik diameter drum : 22" ,
kritis. Titik kritis tersebut terdapat pada kekerasan formasi : "soft"
crown block, traveling block, cross over safety factor :5
drum dan dead line yang terjadi di Dari tabel didapatkan bahwa
tempat saat mulai menarik atau panjang pemotongan adalah 25,5 meter
memasukkan string. atau 14 ½ lap drum. Dari tabel cutoff
3.1. Penentuan Cut Off program practice for drilling line API RP 9B
Cutting atau pemotongan didapatkan bahwa ton mile pemotongan
dilakukan apabila : adalah 1300 ton miles.
 Dari visual inspection diketahui Jumlah penggeseran sebelum
adanya drilling line yang rusak. pemotongan, dengan
 Total kumulatif ton mile telah mempertimbangkan keamanan diambil
dicapai. . angka 4 penggeseran sebelum
Panjang pemotongan dapat pemotongan. Maka dalam sekali
ditentukan berdasarkan tabel penggeseran didapatkan angka 25,5/4 =
Recommended Cut Off Length API RP 6,375 m, dibulatkan menjadi 7m.
9B. Untuk menentukan panjang Sedangkan ton mile penggeseran
pemotongan terlebih dahulu harus adalah 1300/4 = 325 ton mile.
diketahui tinggi menara, dan diameter
drum yang digunakan. Ton mile
pemotongan ditentukan berdasarkan

Gambar 5. Ton Mile Before Cut (API 9B)

79
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

Gambar 6. Recommended Cut Off Length For Rotary Drilling Lines (API 9B)

3.2. Perhitungan Ton Mile C = berat excess, yaitu selisih berat


Untuk keperluan menghitung ton seluruh drill collar assembly dalam
mile di lapangan dapat di lakukan lumpur dikurangi berat drill pipe dalam
dengan beberapa cara antara lain : lumpur untuk panjang yang sama, lbs.
1. Mempergunakan rumus matematis.
2. Mempergunakan tabel – tabel yang Bouyancy factor
telah disediakan oleh perusahaan Berat string didalam zat cair = W(1-
pembuat wire rope atau dari IADC 0.015 ppg) = W(1-0.015(8,33xSG)),
drilling manual keterangan
3. Mempergunakan slide rule, hasilnya W = berat string di udara
sedikit lebih baik dan hampir
mendekati bila di bandingkan Ton Mile Drilling Menggunakan Kelly
dengan cara perhitungan dengan Ton mile drilling (TD) tanpa reaming :
rumus matematis. TD = ( TR2 – TR1 ) x 2
Ton mile drilling dengan reaming:
Ton Mile Round Trip Untuk 1 x reaming TD = ( TR2– TR1 ) x 3
Sebagian besar dari kerja drilling Untuk 2 x reaming TD = (TR2– TR1 ) x 4
line yang dilakukan adalah untuk Untuk 3 x reaming TD= (TR2– TR1 ) x5
pekerjaan round trip. Jumlah kerja yang Keterangan :
di lakukan untuk round trip dapat TD = Ton mile drilling dari kedalaman 1
dihitung dengan rumus berikut : ke kedalaman 2, ton mile
TR1 = Ton mile roundtrip untuk dari
kedalaman awal, ton mile
TR2 = Ton mile round trip untuk dari
Keterangan :
kedalaman akhir, ton mile
TR = Ton mile untuk round trip, ton mile
D = Kedalaman lubang, ft
Ton Mile Drilling Dengan Top Drive
LS = Panjang drill pipe per stand, ft.
System
N = Jumlah stand dari drill stem
Rumus ton mile drilling dengan top drive
Wm = berat effective per feet drill pipe
tanpa reaming adalah
dalam Lumpur, lbs/ ft
TD = ( TR2– TR1 ) x 1/2
M = berat seluruh block assembly, lbs

80
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

Untuk reaming satu kali TD = ( TR2– dan heavy weight drill pipe dalam
TR1 ) x 3/2 Lumpur dengan berat drill pipe dalam
lumpur dengan panjang yang sama.
Ton mile Corring
Rumus ton mile coring adalah Ton mile pada saat Rig Up
sama dengan ton mile drilling di atas Pada saat rig up perlu juga
dengan tanpa reaming. dihitung ton mile drilling line yang
digunakan untuk menarik menara.
Ton mile Running casing Rumus ini hanya berlaku pada rig
Ton mile untuk memasukkan dengan tipe menara cantilever dan full
casing dapat dihitungkan dengan rumus view.
sebagai berikut:

Keterangan :
Keterangan : Tru = Ton mile rig up
Tc = Ton mile memasukkan casing, W = Berat maximum menara saat
ton mile rig up, lbs
Lcs = panjang casing per joint, ft. H = Tinggi Menara, feet
Wcm = berat casing per ft di dalam
Lumpur, lbs / ft. Ton Mile Rig Up Top Drive

Ton mile Short Trip


Ton mile untuk short Trip dapat Keterangan :
dihitung ton mile round trip dari Wt = Berat tourque track top drive, lbs
kedalaman dasar dikurangi ton mile Woe = Berat overhead equipment
round trip dari kedalaman casing shoe. (travelling block,hookdan top drive), lbs
TS = TRT – TRC L = Tinggi tourque track, feet
Keterangan :
TS = Ton mile short trip, ton mile Ton Mile Stand Up
TRT = Ton mile roundtrip dari
kedalaman akhir, ton mile
TRC = Ton mile round trip dari
kedalaman casing shoe, ton mile Keterangan:
TSU = Ton mile Stand Up
Ton mile Round Trip dengan String Woe = Berat overhead equipment
HW DP (Travelling Block,Hook,Top Drive), lbs
Prinsip penghitungan sama Wdp = pounder DP/DC, lbs/feet
dengan rumus round trip biasa, tetapi Ls = Panjang stand, feet
berbeda dengan perhitungan berat N = Jumlah stand
excess, yang harus diperhitungkan pula
excess HWDP. IV. Prosedur Penggeseran dan
Pemotongan Drilling line
Penggeseran Drilling Line
1. Mengulur drilling line di wire rope
Keterangan : reel dan tandai sepanjang
CH = berat excess yang besarnya sama penggeseran. Pasang safety U-bolt
dengan selisih berat seluruh drill collar
81
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

clamp atau wire clip untuk tiap 3. Setelah drilling line dilepas dari drum
penggeseran. dapat di lakukan pemotongan
2. Kendurkan baut klem pada dead sepanjang yang di inginkan.
line anchor, harus diperhatikan hal- 4. Selanjutnya pasang kembali drilling
hal berikut: line di drum dan pasang klem.
 Driller telah diposisi memegang 5. Gulung drilling line. Pada saat
brake drawwork. menggulung harus dipastikan
 Pengenduran baut klem kerapatan gulungan.
dilakukan dengan sedikit demi 6. Setelah selesai angkat traveling
sedikit dan merata di semua baut block dan lepas wire rope clips di
klem. fast line.
 Setelah klem agak longgar 7. Berikan waktu break in, dengan
goyang wire rope agar wire rope memberi beban ringan terlebih
bergerak naik. dahulu pada waktu yang singkat.
 Salah satu crew harus di posisi Disarankan 15 cycle dengan 3 joint
memegang brake wire rope di drill pipe akan cukup untuk break in.
dead line anchor (memegang
kunci untuk mengencangkan V. Pemeliharaan Wire Rope/Drilling
baut) agar jika klem terlalu Line
longgar dan bergerak naik Pemeliharaan adalah salah satu
dengan cepat dapat segera di usaha untuk memperpanjang umur
rem. pakai dimana pemeliharaan disini dapat
3. Jika Wire Rope tidak bergerak dimulai dari proses penanganan wire
meskipun klem telah dilonggarkan rope di reel dan penanganan selama
maka beri beban kejut dengan jalan operasi.
angkat traveling blok. Penanganan Wire Rope di Reel
4. Gulung drilling line sampai batas 1 Apabila mengangkat wire rope di
penggeseran telah mencapai dead reel baru, pakailah binding atau
line anchor. lifting chain supaya jangan
5. Kencangkan kembali baut klem digantung melingkari wire rope.
dead line anchor. 2 Untuk memindahkan reel, dengan
memakai linggis (batang pipa)
Pemotongan Drilling Line jangan menekan wire ropenya,
Lakukan langkah 1 – 5 pada tetapi dorong pada reel flangnya.
prosedur penggeseran drilling line 3 Reel jangan digelindingkan atau
diatas. dijatuhkan di tempat keras, tajam,
1. Selanjutnya clamp dengan wire rope yang akan membuat tekukan di wire
clips fast line dengan line lainnya rope.
supaya pada waktu drilling line yang 4 Jangan menjatuhkan reel dari truck
ada di drum dilepas, drilling line di dan lain-lain yang akan merusak
block tidak menggeser. rope
2. Keluarkan drilling line dari drum 5 Jangan menggelindingkan atau
dengan jalan membalik (reverse) meletakkan wire rope di tempat
putaran drum dan buka klem drilling yang akan membuat besi berkarat
line pada drum drawwork. seperti lumpur, kotoran, asam, dan
lain lain.

82
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

6 Untuk mencegah pengkaratan pada 9 Inspeksi atau pengamatan secara


wire rope, sebaiknya disimpan dan visual harus dilaksanakan secara
diberi pelumas yang benar. rutin dan teliti.
7 Jangan mempergunakan wire rope Penggantian Drilling Line yang benar
sebagai arc welding circuit 1. Letakkan traveling block pada posisi
Penanganan di Operasi terbaik yaitu gantung dengan hang
1 Pembebanan kepada drilling line line atau penahan agar traveling
harus memiliki design factor atau block posisi tegak dekat rotary table.
safety factor yang cukup. Normal 2. Letakkan reel pada posisi sedekat
atau standard safety factor untuk mungkin dengan dead line anchor,
drilling line adalah 5 sedangkan reel harus diletakkan mendatar pada
safety factor minimal yang diizinkan penyangga dengan penyangga
adalah 3. dengan ujung terletak di bawah.
2 Kecepatan penggulungan drilling 3. Jangan sampai wire rope
line maksimum adalah 4000 bergesekan dengan bagian menara.
ft/menit. 4. Pengereman reel flange harus
3 Fast line fatique disebabkan oleh dilakukan agar rope tidak kendor
vibrasi, untuk itu wireline stabilizer pada saat mengulur, berikan
atau drilling line guide harus pengereman mempergunakan kayu.
dipasang. Hal ini tidak dilakukan 5. Pelihara tegangan wire rope, gulung
pada rig MSH 2000/30 karena yang teratur.
wireline stabilizer tidak di pasang. 6. Untuk memulai memasang wire rope
4 Sheave yang goyang karena baru, pakailah swivel type stringing
ausnya bearing dapat menimbulkan grip.
vibrasi sehingga dapat 7. Gulung terus kabel tua sampai kabel
mempercepat aus sheave dan wire baru masuk drul dengan jumlah
rope. Inspeksi dan pemberian cukup.
grease secara rutin dilaksanakan 8. Ikat Drilling Line baru dan lepas
seminggu sekali. swivel type string grip. Keluarkan
5 Fleet angle atau sudut yang drilling line lama dari drawwork ke
dibentuk fast line pada saat di posisi reel lain.
pinggir drum dengan garis center 9. Pasang drilling line baru ke drum
antara drum dan fast line sheave drawwork dengan jumlah lilitan yang
dibatasi maksimum 2o untuk groove cukup pada posisi traveling block
drum dan 1,5o untuk plain drum. akan mengangkat. Pada drum
6 Apabila wire rope kering dapat dengan groove minimum pada drum
diberikan pelumasan dengan grade harus ada 6 sampai 9 wraps dari
yang baik dan bebas dari asam. pada faced drum harus mempunyai
7 Mengikat wire rope dengan wire satu layer penuh ditambah 4 sampai
rope clips. Pergunakanlah jumlah 6 wrap untuk layer kedua.
clip yang cukup dan disusun 10. Dead Line Anchor hold down
dengan susunan yang benar. sheavesnya harus paling sedikit 15 x
8 Prosedur penggeseran dan diameter wire rope, klem dengan
pemotongan harus dilakukan bath jangan sampai link flatten
secara berkala dan tepat. tertekan kembali.

83
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

11. Setelah selesai angkat traveling dahulu pada waktu yang singkat.
block dan lepas hang off line dari Disarankan 15 cycle dengan 3 joint
traveling block. drill pipe akan cukup untuk break in.
12. Berikan waktu break in, dengan
memberi beban ringan terlebih

Gambar 7. Contoh Drilling Line Yang Rusak

Gambar 8. Drilling Line Lubricator dan Drilling line di Reel

VI. Kesimpulan 4 Selain cut off program, perlu juga


dilakukan slipping atau
1 Jenis wire rope yang sesuai untuk
penggeseran untuk meratakan
digunakan sebagai drilling line
keausan drilling line sebelum
adalah wire rope dengan inti IWRC,
mencapai ton mile untuk dipotong.
dengan grade of steel IPS atau
5 Penghitungan ton mile harus
EIPS dan dengan preformed strand.
dilakukan secara akurat agar usia
2 Penentuan diameter, arah pintalan
pakai dan keamanan dari drilling
dan galvanizing pada wire rope
line bisa optimal.
yang akan digunakan sebagai
6 Untuk memperpanjang umur pakai,
drilling line menyesuaikan dengan
penanganan wire rope baik
spesifikasi rig dan kondisi daerah
penangan wire rope ketika masih
operasi.
ada di reel dan penanganan selama
3 Cut off program atau program
dioperasi harus dilaksanakan
pemotongan ditentukan
secara benar dan teliti.
berdasarkan spesifikasi rig
(diameter, jenis drum serta tinggi
menara) dan formasi yang akan
dibor.

84
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3

DAFTAR PUSTAKA

API Spec 09B Care and Use of Wire Rope 11 Ed Aug 2002
API Spec 09A Specification for Wire Rope 25 Ed Feb 2004
IADC, Drilling Manual, e-book version, International Association of Drilling Contractor,
Houston, 2000
Institut Francais du Petrole, Drilling Data Handbook Seventh Edition, Technip, Paris,
1999
Moore L.P, Drilling Practices Manual Second Edition, PennWell Publishing Company,
Tulsa, 1986

85

Anda mungkin juga menyukai