Alat Ukur Dass PDF
Alat Ukur Dass PDF
Skripsi
Oleh:
NIM : 049114022
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2009
i
ii
iii
Karya ini kupersembahkan bagi
‘malaikat-malaikat’ yang selalu mendampingi dan memelukku,
Istri dan Anakku tercinta,
Novi dan Ramon…
iv
ORANG YANG DEWASA ADALAH
ORANG YANG BERUSAHA MENYENANGI APA YANG DIA LAKUKAN
BUKAN
ORANG YANG SELALU MELAKUKAN APA YANG DIA SENANGI
v
vi
ABSTRAK
TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingginya tingkat kecemasan
penderita hipertensi. Penelitian ini juga memaparkan perbedaan tingkat kecemasan
berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan dan jenis pekerjaan, serta hubungan
antara tingkat kecemasan dengan umur, lama menderita, tekanan darah sistolik dan
diastolik. Hipertensi diartikan sebagai tekanan darah yang lebih besar atau sama
dengan 140/ 90 mmHg.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Skala kecemasan digunakan
untuk mengambil data pada 67 orang responden yang didapat secara insidental dari
Poliklinik Universitas Sanata Dharma, Poliklinik Universitas Negeri Yogyakarta,
Rumah Sakit Panti Rapih, Rumah Sakit Bethesda dan relasi peneliti. Skala
kecemasan untuk mengetahui tingkat kecemasan responden dimodifikasi dari
Depression Anxiety Stress Scales sub skala Kecemasan milik Lovibond & Lovibond.
Disamping itu kuesioner juga menjaring karakteristik subjek mulai dari jenis
kelamin, status pernikahan, jenis pekerjaan, umur, lama menderita, tekanan darah
sistolik dan diastolik pada pemeriksaan terakhir. Statistik deskriptif, uji beda dan uji
korelasi digunakan untuk menganalisis data dengan bantuan program SPSS 15 for
windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya tingkat kecemasan yang rendah pada
penderita hipertensi karena Mean empirik < Mean teoritik (8,33 < 19,5). Tidak ada
perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara subjek laki-laki dengan
perempuan, antara subjek yang sudah menikah dengan belum menikah, serta antara
subyek yang tidak bekerja, pegawai swasta, PNS dan pensiun. Ada hubungan
signifikan antara tingkat kecemasan dengan umur (r= -0,313; p= 0,010), antara
tingkat kecemasan dengan tekanan darah sistolik (r= 0,331; p= 0,006) dan antara
tingkat kecemasan dengan tekanan darah diastolik (r= 0,365; p=0,002). Tidak ada
hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dengan lama menderita (r= 0,034; p=
0,782).
Kata Kunci: kecemasan, hipertensi, jenis kelamin, status pernikahan, umur, lama
menderita, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
vii
ABSTRACT
THE ANXIETY LEVEL OF HYPERTENSION PATIENTS
The aim of this research’s to study the anxiety level of the hypertension
patients. This research also explained the various level of anxiety based on sex,
marital status and job, and the relationship between the anxiety level and age,
duration of disease, systolic and diastolic blood pressure. Hypertension means when
the blood pressure is more than or equals 140/90 mmHg.
This research is a quantitative descriptive. Anxiety scales was being used to
collect the data sample from 67 respondents who were incidentally taken from
Sanata Dharma University Policlinic, Yogyakarta State University Policlinic, Panti
Rapih hospital, Bethesda Hospital and from the researcher’s relation. The anxiety
scale to find out the respondent’s anxiety level was taken from modification of
Lovibond and Lovibond’s anxiety sub scale of Depression Anxiety Stress Scales. The
questionnaire was used also to understand the respondents characteristics such as
sex, marital status, job, age, duration of disease, and latest systolic and diastolic
blood pressure. Descriptive statistic, differential test and correlation test were used
to analyze the data with the assistance of SPSS 15 for windows.
The result showed that there was a low anxiety level of the hypertension
patients. Because Empirical Mean < Theoretical Mean (8,33 < 19,5). There was no
significant difference of anxiety level between male and female respondents; the
married and the single ones; the non working class, private company employees,
civil government officers and pensioners. There was a significant relationship
between anxiety level and age (r= -0,313; p= 0,010), anxiety level and systolic blood
pressure (r= 0,331; p= 0,006) and anxiety level and diastolic blood pressure (r=
0,365; p=0,002). There was no significant relationship between anxiety and duration
of disease (r= 0,034; p= 0,782).
Keywords: anxiety, hypertension, sex, marital status, job, age, duration of disease,
and systolic and diastolic blood pressure
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan untuk semua anugerah, rahmat, bimbingan, dan kasih sayangNya
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Semua yang penulis kerjakan
diyakini penulis sebagai sebuah rencana untuk membuat penulis menjadi lebih baik
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi,
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
diberikan kepada penulis dengan segala ketulusan dari awal sampai akhir penulisan
skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus beserta keluargaNya, terima kasih atas rahmatmu yang
melimpah..
2. Ibu A.Tanti Arini, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah bersabar
x
4. Constantinus Ardio Ramon Giannofa, my “Little Guardian Angel”, semoga
kelak jadi orang yang berani, jujur, dan bertanggung jawab, terimakasih telah
5. Mama, Papa, Mbak Lia, Dek Via, terimakasih atas doa, kesabaran dan
dukungannya…
kuliah.
Eya, Shinta, Siska, Arya, Nonop, dll, terima kasih banyak atas bantuannya,
11. Teman-teman Camp Base (eks De Britto 2004) yang ‘mati suri’, Bege, Budi,
Blacky, Gesang, Nonop, Binar dll (maaf tidak bisa menyebutkan satu per
xi
12. Teman-teman Lapen Boyz (eks De Britto 2004) yang selalu ‘ceria’, Zozix,
Dharma, K-pleh, Dadik, Kebo, Ari Bagong, dll (maaf tidak bisa menyebutkan
satu per satu) kapan angkat gelas lagi kawan?? Keep Rock & Roll…
Topik, Yumil, Wisnu, Erol, Japhar, Simin, Alit, Vebri, Dora, Blegux,
Pristi, Atik, Wilis, Beli Made, Paimun, dll (yang belum kesebut masuk sini
ya…), yang sudah menjadi sahabat dan teman selama mempelajari ilmu di
kampus…
14. Teman-teman Tumindak Ngiwo (TN) yang sudah kena gusur, Barjo, Wawan
16. Teman-teman KKN, Yoyo, Tesi, Menyun, Cindel, Susuh, dll, ayo ‘ngidul’…
17. Pembina De Britto Photography Club, Mas Wiwik dan Romo Mardi,
motivasinya…
18. Bapak Ibu dosen Fakultas Psikologi tercinta yang telah memberi ilmu dan
19. Mas Gandung dan Mbak Nanik yang telah membantu kelancaran administrasi
xii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
A. Kecemasan ………..........…………………………......... 6
xiv
3. Jenis-jenis Kecemasan.. .................................................. 11
atau HAM-A)……………………………………… 17
B. Hipertensi………….…..........…………………............... 18
1. Pengertian……………………………………………… 18
2. Klasifikasi Hipertensi...................................................... 20
4. Penanganan Hipertensi.................................................... 25
D. Kerangka Berpikir………………………………………… 28
E. Pertanyaan Penelitian……………………………………... 28
xv
B. Variabel Penelitian ................................................................ 29
2. Seleksi Item..................................................................... 33
1. Perizinan Penelitian…………………………………… 39
i. Uji Normalitas……………………………... 46
xvi
ii. Uji Homogenitas (Jenis Kelamin,
Darah Diastolik…………………………….. 48
b. Uji Beda…………………………………………. 49
c. Uji Korelasi……………………………………... 51
D. Pembahasan .......................................................................... 51
A. Kesimpulan ........................................................................... 62
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………. 63
C. Saran……………………………………………………….. 63
LAMPIRAN ................................................................................................. 69
xvii
DAFTAR TABEL
(uji coba)…………………………………………………………. 31
(penelitian)………………………………………………………… 34
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
2. PENELITIAN ……………………………………….. 77
1. JENIS KELAMIN……………………………………. 81
2. STATUS PERNIKAHAN…………………………… 82
3. PEKERJAAN………………………………………… 83
4. UMUR……………………………………………….. 84
5. LAMA MENDERITA……………………………….. 86
1. UJI COBA…………………………………………… 92
2. PENELITIAN………………………………………... 93
1. TINGKAT KECEMASAN…………………………... 95
KECEMASAN……………………………………….. 97
a. KATEGORI NORMAL…………………………… 98
xix
b. KATEGORI RINGAN ……………………………. 100
xx
LAMPIRAN I. INSTRUMEN PENELITIAN…………………………. 115
1. SURAT PERNYATAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang. Perubahan norma dan pola kehidupan di masyarakat terjadi begitu cepat,
frustasi. Perubahan cepat yang terjadi di masyarakat luas maupun di tempat kerja,
menuntut dilakukannya adaptasi yang cepat pula. Apabila seseorang tidak bisa
Kecemasan diartikan oleh Freud (dalam Faisal, 2006) sebagai perasaan takut
atau khawatir yang berasal dari pikiran atau keinginan yang direpresi. Pada akhirnya
yang oleh individu dirasakan sebagai ancaman atau bahaya. Karena eratnya
hubungan antara psikis dan fisik, maka Lovibond (dalam Crawford, 2003)
menyatakan bahwa kecemasan akan ditandai oleh adanya rangsangan saraf otonom,
respon otot rangka, kecemasan situasional, dan perasaan cemas yang subyektif.
tubuh dengan intensitas bervariasi, tergantung dari tingginya kecemasan dan daya
tahan seseorang. Kecemasan, stres dan gangguan emosi lain dapat melatarbelakangi
atau memperparah penyakit fisik (Sri Rahayu, 2005). National Institute of Health di
diperparah oleh stres dan kecemasan (Hutapea, 2004). Menurut teori ‘titik lemah’
1
2
(locus minoris) dalam ilmu kedokteran, setiap orang memliki titik lemah masing-
masing yang akan rentan terganggu terutama bila berada dalam keadaan cemas
(Hutapea 2004). Dengan dasar teori ini, kecemasan dapat menimbulkan gangguan
yang berbeda-beda untuk setiap orang, mulai dari sakit kepala, sakit punggung, sesak
nafas, sakit maag, sampai hipertensi. Hipertensi adalah kondisi kronis yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah sistolik dan diastolik hingga lebih dari 140/90
Amerika mengidap penyakit hipertensi (Iwan, 2007). Lebih dari 70% manajer
mempunyai masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres kerja dan hipertensi
merupakan penyakit yang paling sering dialami, yaitu 68,4% (Kaila, 2002). Tidak
kecemasan, diantaranya Sullivan (1981), Whitehead (1997) dan Paterniti (1999) yang
meningkatnya tekanan darah. Siswanto (2002) yang memandang penyakit dari segi
psikosomatis, menjelaskan adanya saling pengaruh antara psikis dan fisik, sehingga
penyakit fisik (somatis) selalu dipengaruhi oleh faktor psikis dan sosial, dan
saat cemas pembuluh darah akan menyempit sehingga tekanan darah akan meningkat
3
menimbulkan respon “Fight or Flight” (melawan atau lari). Flight merupakan reaksi
tubuh untuk melarikan diri, dan di sini terjadi peningkatan sekresi adrenalin ke dalam
sirkulasi darah yang akan menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah sistolik, sedangkan fight merupakan reaksi agresif untuk menyerang yang akan
mengubah gaya hidup, baik baik menyangkut pola makan, pola kerja/ olahraga dan
(Karyono, 1994). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Frazier (2002), 71,3% dari
misalnya psikolog, dokter, terapis fisik, dan lain-lain, untuk menentukan program
Hipertensi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
bertujuan untuk:
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
KAJIAN TEORI
A. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
khawatir yang berasal dari pikiran atau keinginan yang direpresi. Pada
kecewa, rasa tidak puas, rasa tidak aman atas sikap permusuhan dengan orang
gangguan komplek disertai dengan perasaan tidak mampu dan tidak menentu
dan sering kali disertai oleh gejala- gejala atau reaksi-reaksi fisik tertentu
6
7
atau tegang dalam menghadapi situasi yang tidak pasti berarti orang tersebut
mengalami kecemasan.
suatu keadaan negatif pada seseorang yang ditandai oleh adanya rangsangan
saraf otonom, respon otot rangka, kecemasan situasional dan perasaan cemas
Depression Anxiety Stress Scale (DASS) yang disusun oleh Lovibond dan
penelitian ini adalah suatu keadaan negatif pada seseorang yang ditandai oleh
2. Aspek-aspek Kecemasan
gemetar.
Snaith (1976) dalam skala kecemasan Leeds Scales for the Self-
otonom.
subjektif.
kecemasan dari Snaith belum mencakup aspek respon otot rangka, dengan kata
lain aspek kecemasan Snaith kurang lengkap dan kurang rinci dibanding
Dalam penelitian survey yang dilakukan oleh Frazier dkk (2002) yang
denyut jantung.
kurang istirahat.
c. Aspek Somatis, diindikasikan dengan sakit dada, nafas pendek dan sulit
menelan.
otonom milik Lovibond dan Lovibond mencakup aspek fisiologis dan somatis
dengan aspek behavioral milik Frazier; dan aspek perasaan cemas yang
subjektif milik Lovibond sesuai dengan aspek psikologis milik Frazier. Dari
perbandingan tersebut maka tampak bahwa aspek respon otot rangka milik
Lovibond tidak muncul dalam aspek kecemasan yang disusun oleh Frazier.
kecemasan termanifestasi di dalam dua tema besar yaitu reaksi psikologis dan
sebagai gejala fisik. Keempat aspek kecemasan yang disusun oleh Lovibond
dan Lovibond sudah termasuk dalam dua tema besar manifestasi dari
kecemasan, dimana aspek saraf otonom dan respon otot rangka tergolong
lebih lengkap daripada aspek kecemasan menurut Frazier, dan lebih rinci
tersebut aspek kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek
kecemasan yang disusun oleh Lovibond dan Lovibond, yang terdiri atas
3. Jenis-jenis Kecemasan
a. Kecemasan Neurotik
Ketakutan terhadap suatu bahaya yang tidak jelas, berasal dari tidak
b. Kecemasan Realistik
c. Kecemasan Moral
mengalaminya.
penelitian ini State Anxiety yaitu keadaan cemas pada penderita hipertensi.
DASS disusun oleh Lovibond & Lovibond pada tahun 1995. DASS
adalah alat ukur depresi, kecemasan dan stres dengan model self report
pada DASS terdiri dari 14 item pernyataan (item total berjumlah 42).
Respon dari tiap item dalam DASS menggunakan skala Likert dari 0, 1, 2,
yaitu 0-78 normal; 78-87 ringan; 87-95 sedang; 95-98 berat; 98-100 sangat
dengan Beck Anxiety Inventory (BAI) dan Beck Depression Inventory (BDI),
hasilnya adalah korelasi DASS-A dan BAI adalah 0,81, sedangkan DASS-D
dan BDI adalah 0,74. Selebihnya penelitian Antony dkk (1998) menemukan
hasil yang sama pada sampel klinis (Crawford 2003). Selanjutnya dalam
penelitian Crawford (2003) yang diterapkan pada 1.771 (965 wanita dan 806
laki-laki) sampel non klinis ditemukan adanya korelasi antara DASS-A dan
korelasi antara DASS-A dan The Hospital Anxiety and Depression Scale-
sub Anxiety (HADS-A) sebesar 0.62 (p<0.001), hasil korelasi antara DASS-
A dan HADS-A ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Crawford (2003), korelasi antara DASS-A dan Positive and Negative Affect
Schedule sebesar -0.29 untuk sub skala positive affect (PANAS-PA) dan
Dalam penelitian Lovibond & Lovibond pada sampel non klinis (N=
Cronbach adalah 0.91 untuk sub skala depresi; 0.84 untuk sub skala
kecemasan dan; 0.90 untuk sub skala stres (Crawford 2003). Selebihnya,
DASS dengan Alpha Cronbach adalah 0.897 pada sub skala kecemasan;
0.947 pada sub skala depresi dan; 0.933 pada sub skala stres. Dalam
14
kecemasan dan stres secara berurutan adalah 0.94; 0.88; 0.93. Dengan
dan reliabel.
somatik dan kognitif pada kecemasan. CASQ terdiri dari 14 item (7 item
kognitif dan 7 item somatik). Skala respon tiap item terdiri dari 5 anchor (1-
Inventory) adalah 0.67.sedangkan korelasi antara sub skala somatik dan sub
Kognitif:
dicemaskan”
Somatik
SAAD)
Leeds SAAD diciptakan oleh Snaith dkk, pada tahun 1976. Leeds
tahun 1971, dengan menambah beberapa item. Leeds SAAD terdiri dari 22
item, dengan item no 21 dan 22 diambil dari Anxiety Scale of the Symptom
Rating Test yang disusun oleh Kellner dan Shefield pada tahun 1973.
Respon dari tiap item terdiri dari 4 anchor (0- tidak sama sekali; 1- tidak
SAAD- sub skala kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating Scale sebesar
0.90.
beralasan “
HADS diciptakan oleh Zigmond & Snaith pada tahun 1983. Skala
Nieuwenhuijsen 2003).
yang diciptakan Bedford dan Foulds (1978). Skala ini terdiri dari 14 item (7
PANAS diciptakan oleh Watson dkk. pada tahun 1988. Skala dengan
model self report ini berisi mengenai perasaan positif dan negatif dengan
BAI dibentuk oleh Aaron T. Beck. Skala ini terdiri dari 21 item
kecemasan, tiap item memiliki respon dengan skala 4 poin (dari 0 sampai
3). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Contreras dkk (2004) dihasilkan
item total (20 sifat cemas dan 20 keadaan cemas). Seluruh respon tiap item
terdiri dari 4 skala likert, yaitu untuk sifat cemas (Trait Anxiety) terdiri dari
untuk keadaan cemas (State Anxiety) adalah 1- tidak sama sekali, 2- agak,
HARS disusun oleh Max Hamilton pada tahun 1959. Skala ini terdiri
dari 14 item, tiap item memiliki respon dengan skala 5 poin (0-4) (Lipsig,
www.atlantapsychiatri.com 2008)
Lovibond, juga merupakan alat ukur kecemasan yang paling baru dengan
kesehatan. Sebagai alat ukur kecemasan, depresi dan stres, DASS memiliki
tingkat pembeda yang cukup tinggi karena sudah memisahkan ketiga faktor
B. Hipertensi
1. Pengertian
hipertensi sebagai kondisi seseorang dengan tingkat tekanan darah diatas atau
sama dengan 140/90 mmHg. Sedikit berbeda dengan Beevers, Eyer serta
sebagai naiknya tekanan darah secara kronis, umumnya di atas 140/95 mmHg.
Batas atas kisaran normal yang ditetapkan WHO (dalam Tuty, 2006) adalah
140 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 90 mmHg untuk tekanan darah
setiap kali pengukuran tekanan darah dilakukan, dilaporkan dua nilai sebagai
menimbulkan penyakit lain ataupun komplikasi yang dipicu oleh tekanan darah
tinggi tersebut, dengan kata lain penyakit ini sulit terdiagnosis sejak awal
(Beevers 2002).
yang mengalirkan darah keluar dari jantung harus menahan tekanan yang tinggi
selama bertahun-tahun (bagi penderita yang tidak tahu dan tidak berobat),
maka pembuluh darah tersebut akan rusak, lapisannya menjadi kasar dan tebal
pembuluh darah (arteriosklerosis). Maka jika arteri terlalu sempit, darah tidak
dapat mengalir dengan lancar, bagian tubuh yang membutuhkan pasokan darah
dan oksigen akan terhalang. Pada saat arteri menyempit, terjadi peningkatan
penyumbatan total pada arteri sehingga bagian tubuh yang sama sekali tidak
mendapatkan pasokan darah dan oksigen akan menjadi mati (tidak berfungsi).
salah satu dari tiga faktor resiko utama (penyebab) serangan jantung dan
stroke.
20
2. Klasifikasi Hipertensi
umum kurang lebih sama. World Health Organization atau WHO (dalam Tuty
tabel 1.
TABEL 1
Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah Menurut WHO dalam Satuan mmHg
No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Optimal <120 <80
2 Normal <130 <85
3 Normal-tinggi 130-139 85-89
4 Hipertensi derajat 1 (ringan) 140-159 90-99
5 Hipertensi derajat 2 (sedang) 160-179 100-109
6 Hipertensi derajat 3 (berat) ≥180 ≥110
7 Hipertensi sistolik terisolasi 140 < 90
8 Subkelompok : boderline 140 – 149 < 90
berbeda klasifikasi, maka klasifikasi yang dipakai adalah klasifikasi yang lebih
tinggi.
Treatment of High Blood Pressure atau JNC, terdapat perbedaan antara JNC VI
dan JNC VII yang terlihat dalam tabel 2 dan tabel 3 berikut (Tuty 2006).
TABEL 2
Klasifikasi Tekanan Darah dan Hipertensi Umur ≥ 18 Tahun
Menurut JNC VI dalam mmHg
No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Optimal < 120 <80
2 Normal <130 <85
3 Normal-Tinggi 130-139 85-89
4 Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
5 Hipertensi Derajat 2 160-179 100-109
6 Hipertensi Derajat 3 ≥180 ≥110
21
TABEL 3
Klasifikasi Tekanan Darah dan Hipertensi Umur ≥ 18 tahun
Menurut JNC VII dalam mmHg
No Klasifikasi Sistolik Diastolik
1 Normal < 120 <80
2 Prehipertensi 120-139 80-89
3 Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
4 HipertensiDerajat 2 ≥160 ≥100
3. Penyebab Hipertensi
terjadi akibat efek samping pemberian suatu obat, kehamilan, atau gangguan
organik lain seperti ginjal dan paru (WHO 1978 dalam Karyono 1994).
hipertensi sekunder.
empat hal yang dapat dijadikan bukti akan adanya pengaruh faktor
1) Berat Badan
dengan orang yang kurus. Hal ini disebabkan karena semakin berat
badan seseorang maka semakin besar pula kerja jantung dan pembuluh
2) Konsumsi Garam
peningkatan kadar sodium dalam sel-sel otot halus pada dinding arteri
3) Konsumsi Alkohol
5) Konsumsi Protein
1994).
24
tekanan darah karena dalam soft drink terkandung kadar garam yang
c. Faktor Olahraga
sehingga tekanan darahpun naik. Namun jika olahraga ini dilakukan dengan
memiliki pola hidup yang lebih sehat dengan tidak memiliki kebiasaan
1) Konflik
darah. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Alexander (1939) yang
2) Stres
4. Penanganan Hipertensi
meditasi.
Ada dua faktor yang paling berpengaruh pada tekanan darah, yaitu curah
jantung dan tekanan pembuluh darah tepi. Baik curah jantung maupun tekanan
pembuluh darah tepi dipengaruhi oleh aktivitas saraf dan hormon (Althaus
1997).Seperti diketahui sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, serta
berfungsi untuk mengontrol kegiatan seluruh bagian tubuh. Sistem saraf tepi
berbagai bagian tubuh. Sistem saraf tepi berdasarkan fungsinya dibagi menjadi
saraf sensorik yang bertugas menyampaikan informasi ke sistem saraf pusat, dan
saraf motorik yang bertugas menyampaikan respon gerak ke seluruh tubuh. Saraf
motorik dibagi menjadi saraf somatik yang mengatur gerakan yang bisa
26
dikendalikan (otot rangka), dan saraf otonom yang mengatur gerakan yang tidak
bisa dikendalikan (otot jantung, otot dinding pembuluh darah dan otot usus).
Sistem saraf otonom terdiri atas saraf simpatis dan saraf parasimpatis yang bekerja
ke kondisi normal.
kecemasan akan mengurangi pembuatan sel darah putih sehingga daya tahan
darah meningkat, akan tetapi pada ketakutan atau kecemasan yang sangat hebat,
diastolik.
pendapat yang sama bahwa seseorang yang menderita hipertensi harus mengubah
yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain yang lebih berat, seperti paru-
paru, jantung, stroke dan gagal ginjal bahkan berpotensi besar menyebabkan
Untuk itulah diperlukan usaha untuk memotong alur timbale balik tersebut, baik
D. Kerangka Berpikir
Terpaksa mengubah
gaya hidup
E. Pertanyaan Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua
Berdasar teori di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
B. Variabel Penelitian
C. Definisi Operasional
situasional dan perasaan cemas yang subyektif. Tingkat kecemasan diukur dengan
skala DASS sub skala kecemasan. Tingginya tingkat kecemasan ditunjukkan oleh
29
30
darah sistolik yang lebih tinggi atau sama dengan 140 mmHg dan atau diastolik
lebih tinggi atau sama dengan 90 mmHg. Tinggi tekanan darah subjek didapat
maupun menanyakan pada perawat yang telah mengukur tinggi tekanan darah
D. Subjek Penelitian
poliklinik USD dan UNY serta Rumah Sakit Panti Rapih dan Rumah Sakit
Depression Anxiety Stress Scale (DASS) sub skala anxiety (kecemasan) yang
dibuat oleh Lovibond dan Lovibond (dalam Crawford 2003). Skala terdiri atas 14
pernyataan dengan 4 alternatif jawaban skala Likert dalam bentuk angka, yaitu 0;
pernah; kadang-kadang; sering; hampir setiap hari. Semua pernyataan dalam skala
ini merupakan pernyataan favorable, dan untuk lebih jelasnya akan dijabarkan
sebagai berikut.
0 : bila dalam satu minggu terakhir subjek tidak pernah mengalami sama sekali
31
3 : bila dalam satu minggu terakhir subjek hampir setiap hari mengalami
Penjelasan sebaran bobot setiap aspek (blue print) dan juga sebaran item
pernyataan dalam skala kecemasan ini akan dijabarkan ke dalam tabel 4 dan tabel
5 berikut ini.
TABEL 4
Blue Print DASS-A
No Aspek Jumlah Bobot
Pernyataan
1 Rangsangan Saraf Otonom 5 36 %
2 Respon Otot Rangka 2 14 %
3 Kecemasan Situasional 3 21 %
4 Perasaan Cemas yang Subjektif 4 29 %
Total 14 100 %
TABEL 5
Distribusi Item Skala Kecemasan DASS-A
Sebelum Seleksi Item (uji coba)
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Rangsangan Saraf Otonom 1; 2; 6; 8; 9 5
2 Respon Otot Rangka 3; 14 2
3 Kecemasan Situasional 4; 11; 13 3
4 Perasaan Cemas yang Subjektif 5; 7; 10; 12 4
total 14
kepada subyek penelitian dan selanjutnya dianalisis. Analisis ini digunakan untuk
melihat kelayakan dan kesesuaian tiap item pada penelitian ini. Setiap item yang
tidak layak untuk selanjutnya akan digugurkan dan tidak disertakan ke dalam
angket penelitian.
32
untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur (Kerlinger 2006).
dan Lovibond dengan menyusun item pernyataan yang meliputi seluruh aspek
Beck Anxiety Inventory (BAI) sebesar 0,81, dengan The Personal Disturbance
Scale-sub Anxiety (sAD-A) sebesar 0,72. Korelasi antara DASS-A dengan The
Hospital Anxiety and Depression Scale- sub Anxiety (HADS-A) sebesar 0.62
(p<0.001)
peneliti dibawah bimbingan ahli yaitu A.Tanti Arini, S.Psi., M.Si. (dosen
pembimbing) dan Dr. dr. B.M. Wara Kushartanti, MS. Hasil terjemahan
yang menguasai secara substansi maupun bahasa (expert judgement) yaitu Prof.
dapat dipertanggungjawabkan.
33
2. Seleksi Item
layak dan sesuai dengan penelitian. Menurut Saifuddin (2005), seleksi item
adalah memilih item yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi
pengukuran koefisien korelasi setiap item. Hal ini didapatkan dengan cara
mengkorelasikan skor item dengan skor item total. Skor koefisien korelasi tiap
item dikatakan baik atau layak apabila skor positif dan rix >0,25, sebaliknya
item yang gugur adalah item yang memilki rix < 0,25 dan berbentuk negatif
bahwa item tersebut tidak memberikan informasi apa-apa dan menjadi item
mubazir yang keberadaannya akan mengurangi kualitas tes sehingga lebih baik
keseluruhan, atau dengan kata lain item tersebut justru merusak reliabilitas
ditemukan bahwa salah satu item tidak memenuhi syarat atau kriteria sebagai
item yang berkualitas karena rix dari item tersebut <0,25. Item tersebut adalah
TABEL 6
Seleksi Item
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Rangsangan Saraf Otonom 1; 2; 6; 8*; 9 5
2 Respon Otot Rangka 3; 14 2
3 Kecemasan Situasional 4; 11; 13 3
4 Perasaan Cemas yang Subjektif 5; 7; 10; 12 4
total 14
*) Item no 8 digugurkan karena rix < 0,25
Dengan menggugurkan salah satu item maka konsekuensi yang harus
dilakukan adalah mengatur kembali penomoran atau urutan item dalam skala
kecemasan ini. Dalam tabel 7 berikut ini tampak penomoran kembali skala
kecemasan.
TABEL 7
Distribusi Item Skala Kecemasan DASS-A
Setelah Seleksi Item (penelitian)
No Aspek Nomor Item Jumlah
1 Rangsangan Saraf Otonom 1; 2; 6; 8 4
2 Respon Otot Rangka 3; 13 2
3 Kecemasan Situasional 4; 10; 12 3
4 Perasaan Cemas yang Subjektif 5; 7; 9; 11 4
total 13
ukur. Tingkat kepercayaan ini sangat erat hubungannya dengan besar error
maka tingkat kepercayaan alat ukur tersebut semakin tinggi. Tingginya tingkat
ukur, sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan dalam waktu yang berbeda
dalam alat ukur atau instrumen itu sendiri. Analisis reliabilitasnya dilakukan
mencerminkan 90% dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subyek
yang bersangkutan, dengan kata lain bahwa 10% dari perbandingan skor yang
(Saifudin,2005).
0,830.
modus, median, variasi kelompok melalui rentang data dan standar deviasi. Mean
adalah nilai rata-rata hitung dari suatu kelompok. Modus adalah nilai yang paling
sering terjadi atau yang mempunyai frekuensi paling tinggi. Median adalah nilai
tengah setelah data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya
(Kerlinger 2006).
Mean empirik yang didapat dari penelitian dan dihitung dengan bantuan
program SPSS versi 15 for Windows, akan dibandingkan dengan mean teoritik.
1. Skor minimum : skor paling rendah yang diperoleh subjek pada skala yaitu 0.
2. Skor maksimum : skor paling tinggi yang diperoleh subjek pada skala yaitu 3.
minimum.
4. Standar Deviasi (SD): luas jarak sebaran yang dibagi dalam 6 satuan standar
deviasi.
5. Mean teoritik (µ) : rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum.
sebagai berikut,
N item=13
Skor minimum teoritik : skala respon terendah × N item
: 0 X 13
:0
Skor maksimum teoritik : skala respon tertinggi × Nitem
: 3 X 13
: 39
Range teoritik : skor maksimum – skor minimum
37
: 39 – 0
: 39
: 6,5
: 19,5
Mean Teoritik hasil penghitungan akan digunakan sebagai dasar
kategori tingkat kecemasan, yaitu Normal; Ringan; Sedang; Berat dan; Sangat
TABEL 8
Kategorisasi Tingkat Kecemasan
RUMUS Pemasukan angka Kategori
x ≤ (µ - 1,5 ) x ≤ 6,75 NORMAL
(µ - 1,5 ) < x ≤ (µ - 0,5 ) 6,75 < x ≤ 13,25 RINGAN
(µ - 0,5 ) < x ≤ (µ + 0,5 ) 13,25 < x ≤ 19,75 SEDANG
(µ + 0,5 ) < x ≤ (µ + 1,5 ) 19,75 < x ≤ 26,25 BERAT
(µ + 1,5 ) < x 26,25 < x SANGAT BERAT
kecemasan namun masih dalam batas wajar, karena seseorang tidak mungkin
terbebas sama sekali dari kecemasan. Batas wajar tersebut ditunjukkan dengan angka
A. PERSIAPAN PENELITIAN
1.Perizinan penelitian
secara insidental kepada penderita hipertensi, yang dimulai pada awal bulan
penderita hipertensi. Tempat tersebut adalah poliklinik dan rumah sakit. Hal ini
38
39
tempat tersebut. Surat tanggapan dari UPK-USD yang lebih kurang berisi hal
yang sama diterima pada tanggal 8 Januari 2009 dengan nomor 001/BAU-
Izin penelitian pada Rumah Sakit Panti Rapih dan Rumah Sakit Bethesda
menggunakan surat izin penelitian resmi yang berbeda dengan surat izin
penelitian di kedua poliklinik diatas, yaitu peneliti wajib memberikan surat ijin
tanggapan yang berisi pemberian izin penelitian dari RS Panti Rapih diterima
surat tanggapan dari RS Bethesda yang berisi hal yang sama diterima tanggal 12
Rumah Sakit ini berbeda dengan prosedur di poliklinik, yaitu peneliti harus
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
hingga akhir Januari 2009. Selama jenjang waktu lebih kurang tiga bulan,
jumlah responden, waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Dalam
penelitian. Pada poliklinik UNY dan USD pengumpulan data tidak dilakukan
langsung oleh peneliti, namun dititipkan pada paramedis jaga di tempat tersebut.
Pada Rumah Sakit Panti Rapih penelitian diawali dengan pengambilan surat izin
data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh perawat yang
kepala bagian Pusmarsa dan kepala bagian Instalasi Penyakit Dalam untuk
data di RS Bethesda tidak jauh berbeda dengan RS Panti Rapih. Selama proses
C. HASIL PENELITIAN
TABEL 9
Karakteristik Subjek
Jenis Status Jenis Umur Lama Tekanan Tekanan
Kelamin Pernikahan Pekerjaan Menderita Darah Darah
Sistolik Diastolik
Dari tabel 9 dapat dijelaskan bahwa dari 67 orang subjek panelitian ini
dibanding 40,3%. Dari segi status pernikahan, subjek penelitian terdiri atas 53
orang yang sudah menikah dan 14 orang yang belum menikah, dengan
prosentase 79,1% dan 20,9%. Subjek penelitian didominasi oleh subjek yang
penelitian ini rata-rata berumur 49,42 tahun dengan rentang usia antara
adalah 78,24 bulan atau 6,5 tahun dengan rentang waktu antara 2 bulan
hingga 432 bulan (36 tahun). Ukuran rata-rata tekanan sistolik dalam
penelitian ini adalah 153,66 mm/Hg dengan rentang ukuran terendah hingga
tertinggi adalah antara 140 mm/Hg hingga 190 mm/Hg. Tekanan diastolik
subjek penelitian ini berkisar antara 90 mm/Hg hingga 110 mm/Hg dengan
TABEL 10
Deskripsi Data Penelitian Tingkat Kecemasan
Statistik Skor
Teoritik Empirik
N 67
∑ 13
Skor Minimum 0 0
Skor Maksimum 39 20
Range 39 20
Standar Deviasi 6,5 5,112
Mean 19,5 8,33
Dari tabel 10 ditunjukkan bahwa secara umum skor empirik lebih rendah
dibanding skor teoritik khususnya mean, yaitu Mean empirik 8,33 < Mean
teoritik 19,5. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian ini
subjek dan berdasarkan distribusi normal, dengan kata lain tidak dengan
setiap kelompok kategori yang telah ditetapkan seperti yang terlihat dalam
ringan terdiri dari 29 orang subjek penelitian, serta untuk kategori sedang
terdiri dari 12 orang. Secara berurutan subjek pada kategori ringan dan
kecemasan berat.
Dari kolom jenis kelamin terlihat bahwa dalam kategori normal, jumlah
subjek perempuan hampir sama dengan jumlah subjek laki-laki. Pada kategori
ringan dan sedang jumlah subjek laki-laki lebih banyak daripada perempuan,
hal ini sesuai dengan jumlah subjek laki-laki lebih banyak dalam penelitian
hingga berat subjek yang sudah menikah relatif lebih banyak dibanding
dengan yang belum menikah. Hal ini sangat mungkin terjadi karena rata-rata
umur subjek dalam penelitian ini adalah 49 tahun, biasanya pada umur ini
ringan dan sedang. Dalam kategori jenis pekerjaan tersebut, pegawai swasta
Dari tiga kolom di atas (jenis kelamin, status pernikahan dan jenis
tiap kelompok, karena pada setiap kategori normal, ringan dan sedang
secara signifikan.
Dari kolom umur, tampak pola tertentu, yaitu umur yang semakin muda
kategori ringan dan sedang relatif sama. Dalam kolom tekanan darah sistolik
dan diastolik terlihat bahwa meningkatnya rata-rata tekanan darah sistolik dan
Berdasarkan data-data pola di atas maka akan dilakukan uji statistik untuk
a. Uji Asumsi
i. Uji Normalitas
dari -2 dan lebih kecil dari 2, maka distribusi variabel tersebut dapat
berikut.
TABEL 12
Hasil Uji Normalitas
tekanan tekanan
lama darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
N 67 67 67 67 67
Mean 49,42 78,24 153,66 95,30 8,33
Skewness -0,076 2,341 0,888 1,225 0,427
Std. Error of Skewness 0,293 0,293 0,293 0,293 0,293
Nilai Rasio Skewness -0,259* 7,989 3,030 4,180 1,457*
Kurtosis 0,013 5,977 0,044 0,618 -0,637
Std. Error of Kurtosis 0,578 0,578 0,578 0,578 0,578
Nilai Rasio Kurtosis 0,224* 10,340 0,076* 1,069* -1,102*
Signifikansi (2 tailed) dg
0,361* 0,002 0,016 0,000 0,266*
Kolmogorov-Smirnov
*) keterangan: angka yang dipertebal dan digaris bawahi menerangkan distribusi
dengan tiga cara uji normalitas. Untuk variabel tekanan darah sistolik
Pekerjaan)
sebelum uji beda. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah variabel-
TABEL 13
Hasil Uji Homogenitas
Variabel Sig
Jenis Kelamin 0,216*
Status Pernikahan 0,615*
Jenis Pekerjaan 0,271*
*) p>0,05= tidak berbeda / homogen
49
sehingga dapat diartikan bahwa sebaran variansi dari data yang akan
dibedakan adalah tidak berbeda. Hal ini tampak dari skor signifikansi
TABEL 14
Hasil Uji Linearitas
Variabel Sig
Umur 0,003*
Lama Menderita 0,771
Tekanan Darah Sistolik 0,007*
Tekanan Darah Diastolik 0,002*
*) p<0,005= linear
kecemasan yang lebih kecil dari 0,05. Variabel lama menderita tidak
signifikansi>0,05.
b. Uji Beda
menikah, serta antara kelompok subjek yang tidak bekerja, PNS, swasta
menggunakan uji anova satu jalur. Untuk penelitian ini uji beda
TABEL 15
Hasil Uji Beda
Variabel Kategori Mean Beda Sig
Jenis Kelamin Laki-laki 9,10 1,519 0,134
Perempuan 7,19 1,454 0,152
Status Pernikahan Menikah 8,32 -0,024 0,981
Tidak Menikah 8,36 -0,022 0,983
Jenis Pekerjaan Tidak Bekerja 9,73 0,431 0,731
PNS 7,78
Swasta 9,39
Pensiun 7,29
c. Uji Korelasi
TABEL 16
Hasil Uji Korelasi
Variabel Korelasi Sig
Umur -0,313 0,010*
Lama Menderita 0,034 0,782
Tekanan Darah Sistolik 0,331 0,006*
Tekanan Darah Diastolik 0,365 0,002*
*) korelasi signifikan pada taraf 5% (0,05)
antara umur, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik dengan
D. PEMBAHASAN
Mempirik 8,33 < Mteoritik 19,5, menunjukkan bahwa tingkat kecemasan penderita
hipertensi dalam penelitian ini secara umum rendah. Skor mean empirik ini
masuk dalam kategorisasi ringan, jadi rata-rata subjek penelitian ini memiliki
tingkat kecemasan yang tergolong ringan. Lebih dari itu ditemukan bahwa dari
80,6% subjek penelitian berada pada kategori tingkat kecemasan normal dan
52
ringan, bahkan diantara seluruh subjek penelitian tidak ada yang tergolong
penelitian ini terkait dengan rendahnya tingkat hipertensi dari subjek penelitian.
Sebagian besar subjek penelitian merupakan pasien tetap di poliklinik dan rumah
sakit sehingga tekanan darah mereka terkontrol dengan obat. Konsumsi obat
yang berlebihan dapat memunculkan efek samping lainnya yang lebih parah
(1999) yaitu bahwa konsumsi obat penenang harus sesuai dengan tingkat
penanggulangan farmakologis.
macam cara, yaitu perubahan pola makan (diet), tidak merokok, melakukan
Model terbaru dalam relaksasi adalah teknik relaksasi cepat yang cenderung
manfaat dalam menanggulangi kondisi fisik dan psikis yang lemah. Teknik
sederhana, dapat dilakukan diberbagai tempat dan tidak membutuhkan alat bantu
Dalam penelitian ini jumlah subjek berjenis kelamin laki-laki lebih banyak
perempuan memiliki daya tahan lebih besar terhadap penyakit ketuaan dibanding
penderita hipertensi laki-laki dan perempuan sangat mungkin terjadi akibat dua
hal. Pertama, dari segi tugas dan tanggung jawab, laki-laki cenderung memiliki
beban yang lebih berat karena wajib menjamin kehidupan keluarga, sedangkan
dalam keluarga yaitu berkarir atau ibu rumah tangga (Santrock, 2002), sehingga
54
tugas yang dipikul perempuan cenderung menjadi lebih ringan. Kedua, dari segi
lebih tegar, jarang emosional dan sangat logis (Santrock, 2002). Dari kedua hal
Subjek dengan status sudah menikah lebih banyak dibanding dengan yang
belum menikah dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan perbandingan subjek
dan sedang, bahkan satu-satunya subjek dalam kategori tingkat kecemasan berat
disebabkan oleh umur rata-rata subjek penelitian sebesar 49,42 tahun. Pada umur
Jika dilihat dari rata-rata tingkat kecemasan, subjek yang belum menikah
sedikit lebih tinggi dibanding dengan yang sudah menikah, namun perbedaan ini
sedangkan seseorang yang sudah menikah dapat mencari dan berbagi dengan
menikah memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi, karena tidak ada ‘tempat’
belum menikah cenderung bebas dari tanggung jawab terhadap orang lain
yaitu penderita hipertensi yang sudah menikah memiliki tingkat kecemasan yang
lebih tinggi dibanding dengan yang belum menikah, karena memilki beban
tanggung jawab yang lebih berat. Dari kedua asumsi di atas dapat disimpulkan
bahwa penderita hipertensi baik yang sudah menikah ataupun yang belum
predikat sebagai pegawai swasta berada pada urutan pertama, selanjutnya subjek
yang bekerja sebagai PNS berada diurutan kedua, serta subjek yang tidak
bekerja dan subjek yang sudah pensiun adalah kelompok ketiga dan keempat
tersebar secara merata dalam kategori normal, ringan dan sedang. Dalam
paling tinggi, yang kemudian diikuti oleh pegawai swasta, PNS dan pensiunan
oleh penjelasan berikut, seseorang yang bekerja memiliki tugas, kewajiban dan
56
tanggung jawab yang lebih banyak dan lebih berat dibanding dengan orang yang
hipertensi yang sudah bekerja cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih
tanggung jawab dari orang tersebut. Penjelasan lain menyatakan bahwa bekerja
maka dari penjelasan tersebut muncul asumsi yang berlawanan yaitu bahwa
bahwa kecemasan dapat menyerang penderita hipertensi baik yang sudah bekerja
Rata-rata umur subjek penderita hipertensi dalam penelitian ini adalah 49,42
tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian Raikkonen (2001) yang menyatakan
bahwa hipertensi muncul pada usia paruh baya. Selebihnya Santrock (2002)
mulai menurun dan beberapa penyakit kronis mulai tampak pada dewasa madya
(tengah) hingga dewasa akhir (usia lanjut) dan hipertensi merupakan salah satu
Dilihat dari mean umur tiap kategori tingkat kecemasan, terlihat pola
kategori normal mean sebesar 54,84 tahun sedangkan pada kategori sedang
mean menjadi lebih kecil yaitu 47,25 tahun, bahkan satu-satunya subjek pada
57
kategori berat berumur 28 tahun. Pola penurun mean umur di setiap kenaikan
kategori semakin diperkuat dengan uji korelasi antara kedua variabel ini yang
korelasi negatif ini mengartikan bahwa semakin tua umur subjek maka tingkat
karena penderita usia muda, tepatnya masa dewasa dini (awal) yang seharusnya
(2002) fase stabilisasi yaitu masa untuk seseorang mulai mencari pekerjaan yang
muda akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi karena beresiko
mengidap penyakit lain yang lebih parah (seperti jantung) sebagai komplikasi
Pada umur yang lebih tua yaitu masa dewasa madya, seseorang sudah berada
dalam pekerjaan yang mantap serta sudah mampu beradaptasi (Santrock, 2002).
Dijelaskan pula dalam Santock (2002) bahwa masa dewasa madya dan akhir,
kondisi fisik mulai menurun dan mudah terkena berbagai macam penyakit
darah, namun hal ini normal terjadi pada usia ini. Dari penjelasan tersebut dapat
dipikirkan bahwa penderita hipertensi dalam usia dewasa madya dan dewasa
akhir cenderung lebih siap menghadapi resiko mengidap penyakit ini, dari segi
cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan usia yang lebih muda.
normal 94,12 bulan (7 tahun 10 bulan), ringan 59,62 bulan (5 tahun), sedang
membentuk pola tertentu atau acak. Hasil analisis dengan uji korelasi
kecemasan sebesar 0,034 dan signifikansi sebesar 0,782. Karena P>0,05 maka
signifikan. Belum tentu semakin lama subjek menderita, semakin tinggi pula
beradaptasi dengan penyakitnya dan melakukan pola hidup yang baik maka
tingkat kecemasannya akan lebih terkontrol dan menjadi tidak berlebihan. Sama
halnya dengan pernyataan Santrock (2002) bahwa kebiasaan/ gaya hidup/ pola
hidup, seperti mengontrol nutrisi, kalori dan berat badan atau diet, serta
Subjek yang belum lama menderita hipertensi juga sangat mungkin mengalami
demikian, kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah subjek yang belum lama
Nilai rata-rata tekanan darah secara keseluruhan dalam penelitian ini adalah
153,66 mm/Hg untuk tekanan darah sistolik dan 95,30 mm/Hg untuk tekanan
WHO (dalam Tuty, 2006), untuk rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik
Dari nilai rata-rata tekanan darah sistolik tiap kategori tingkat kecemasan,
pada setiap tingkatan kategori, yaitu normal 149 mm/Hg, ringan 154,83 mm/Hg,
dan sedang 158,33 mm/Hg. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi kategori
semakin tinggi pula nilai mean tiap kelompok. Dari uji korelasi terlihat adanya
hubungan antara tekanan darah sistolik dan tingkat kecemasan dengan r 0.331
dan signifikansi sebesar 0.006, maka dapat diartikan bahwa, tekanan darah
Dari nilai rata-rata tekanan darah diastolik tiap kelompok kategori yaitu
kategori normal 93,8 mm/Hg, ringan 94,66 mm/Hg, dan sedang 98,75 mm/Hg
60
dapat dilihat bahwa perbedaan nilai rata-rata tiap kelompok memiliki pola yaitu
semakin tinggi kategori semakin tinggi pula tekanan darah diastolik. Dari uji
korelasi antara tekanan darah diastolik dan tingkat kecemasan didapatkan nilai r
sebesar 0.365 dengan signifikansi sebesar 0.002, maka dapat diartikan bahwa,
signifikan.
menurut Sullivan (1981), Whitehead (1997) dan Paternity (1999), baik tekanan
bahwa semakin tinggi tekanan darah diastolik maka semakin tinggi pula tingkat
peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Jika peningkatan ini
berlebihan maka tekanan darah sistolik dan diastolik semakin tinggi dan sering
sebagai komplikasi dari penyakit hipertensinya, seperti jantung, stroke dan gagal
ginjal (Lakatta dalam Santrock, 2002). Lebih jauh lagi Santrock (2002)
penderita hipertensi.
BAB V
A. Kesimpulan
kecemasannya.
62
63
B. Keterbatasan Penelitian
diantaranya adalah:
telah meminum obat secara rutin, sehingga hanya bisa mewakili penderita
3. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala
yang disusun oleh Lovibond dan Lovibond dan dialih bahasakan ke dalam
C. Saran
Dokter,dll)
64
hipertensi.
kecemasan.
2. Peneliti Selanjutnya
yang perlu dikaji seperti misalnya obesitas, tipe kepribadian dan pola
hidup.
65
Angela O.S. (2007). Gambaran Sikap terhadap Hidup Melajang dari Kecemasan
akan Ketidakhadiran Pasangan pada Wanita Lajang Berusia di atas 30 tahun.
Manasa, 1, no. 1, Juni 2007.
Beevers, D.G. medical editor: Smith, Tony (2002). Tekanan Darah. Jakarta: Dian
Rakyat.
Crawford, JR, Henry, JD (2003). The Depression Anxiety Stress Scale (DASS):
Normative data and latent structure in a large non-clinical sample. British
Journal of Clinical Psychology 42: 111-131. United Kingdom
Eric Priyo P. (2005). Peran Musik sebagai Fasilitas dalam Praktek Dokter Gigi untuk
Mengurangi Kecemasan Pasien. Dentist Journal, 38. No. 1 Januari 2005: 41–
44, Universitas Airlangga.
Frazier, SK, Moser, DK, et al (2002). Critical Care Nurses’ Assessment of Patients’
Anxiety: Reliance on Physiological and Behavioral Parameters. American
Journal of Critical Care, Januari 2002, 11. No. 1: 57-64.
66
67
Hutapea, A.M. (1994). Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kaila, L.H. (2002). Stress is a Way of Life for Mumbai’s Worker. American
Psychologycal Association Office of International Affairs, 13, no. 3, Fall
2002.
Purbayu Budi S. dan Ashari. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.
Penerbit ANDI. Yogyakarta. 2005.
Santrock, J.W. (2002). Life Span Development- Perkembangan Masa Hidup Ed. 5.
Jakarta: Erlangga.
Schwartz, G.E., Davidson, R.J., Goleman, D.J. (1978). Paterning of Cognitive and
Somatic Processes in Self-Regulation of Anxiety: Effects of Meditation
Versus Exercise. Psychosomatic Medicine 40, No 4.
68
Snaith, RP, Bridge, G.W.K, Hamilton Max (1976). The Leeds Scales for the Self
Assessment of Anxiety and Depression. British Journal Psychiatry 128: 156-
165.
Sri Rahayu D.S. (2005). Dampak Terapi Kecemasan Pemudi yang Hamil di luar
Pernikahan melalui Pendekatan Religius di Asrama Karya Tasih Bantul.
Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma 2005.
SUBJEK
A. DATA KARAKTERISTIK SUBJEK
Tekanan Tekanan
Lama Darah Darah Waktu Pengukuran
Jenis Umur Status Jenis Menderita Sistolik Diastolik Tekanan Darah
Subjek Kelamin (tahun) Pernikahan Pekerjaan (bulan) (mm/Hg) (mm/Hg) Terakhir
1 laki-laki 52 menikah karyawan swasta 84 150 100 Hari tersebut
2 perempuan 42 menikah karyawan swasta 60 170 110 Hari tersebut
3 laki-laki 59 menikah karyawan swasta 63 165 105 Hari tersebut
4 laki-laki 24 tidak menikah tidak bekerja 12 140 90 3 minggu sebelumnya
5 laki-laki 28 tidak menikah karyawan swasta 7 140 90 Hari tersebut
6 laki-laki 46 menikah karyawan swasta 192 180 90 Hari tersebut
7 laki-laki 33 menikah karyawan swasta 41 140 90 Hari tersebut
8 laki-laki 49 menikah karyawan swasta 15 170 110 Hari tersebut
9 perempuan 70 menikah tidak bekerja 360 170 100 2 minggu sebelumnya
10 perempuan 53 menikah PNS 84 150 100 Hari tersebut
11 laki-laki 53 menikah PNS 48 140 90 Hari tersebut
12 laki-laki 26 tidak menikah tidak bekerja 56 145 90 Hari tersebut
13 perempuan 50 menikah tidak bekerja 132 190 100 1 minggu sebelumnya
14 perempuan 54 menikah karyawan swasta 240 190 110 1 minggu sebelumnya
15 perempuan 75 menikah pensiunan 36 140 95 1 bulan sebelumnya
16 perempuan 77 tidak menikah tidak bekerja 156 160 90 2 minggu sebelumnya
17 perempuan 51 menikah karyawan swasta 61 160 95 Hari tersebut
18 perempuan 43 menikah karyawan swasta 72 150 90 Hari tersebut
19 laki-laki 45 tidak menikah karyawan swasta 36 140 90 Hari tersebut
20 laki-laki 49 tidak menikah karyawan swasta 48 155 95 Hari tersebut
21 laki-laki 65 menikah PNS 184 145 90 1 minggu sebelumnya
22 laki-laki 22 tidak menikah tidak bekerja 54 145 90 Hari tersebut
23 laki-laki 21 tidak menikah tidak bekerja 6 180 110 Hari tersebut
70
24 perempuan 51 menikah tidak bekerja 6 140 90 Hari tersebut
25 perempuan 35 menikah tidak bekerja 24 145 90 Hari tersebut
26 perempuan 28 menikah karyawan swasta 15 180 110 Hari tersebut
27 laki-laki 23 tidak menikah tidak bekerja 6 140 90 2 minggu sebelumnya
28 perempuan 44 menikah karyawan swasta 96 140 90 Hari tersebut
29 perempuan 43 menikah karyawan swasta 2 150 90 Hari tersebut
30 perempuan 44 menikah karyawan swasta 96 140 100 Hari tersebut
31 laki-laki 48 menikah karyawan swasta 48 145 100 Hari tersebut
32 laki-laki 44 menikah karyawan swasta 60 140 100 Hari tersebut
33 perempuan 45 menikah karyawan swasta 24 150 90 Hari tersebut
34 laki-laki 43 menikah karyawan swasta 48 145 90 Hari tersebut
35 laki-laki 50 menikah karyawan swasta 25 130 90 Hari tersebut
36 laki-laki 55 menikah karyawan swasta 6 140 90 Hari tersebut
37 perempuan 46 menikah karyawan swasta 5 145 90 Hari tersebut
38 perempuan 56 menikah tidak bekerja 432 160 90 Hari tersebut
39 perempuan 46 menikah karyawan swasta 6 140 90 1 minggu sebelumnya
40 laki-laki 37 menikah karyawan swasta 60 145 90 Hari tersebut
41 perempuan 55 menikah karyawan swasta 96 160 95 Hari tersebut
42 perempuan 45 menikah PNS 36 145 95 Hari tersebut
43 laki-laki 56 menikah PNS 36 140 90 Hari tersebut
44 perempuan 54 menikah PNS 24 140 90 Hari tersebut
45 perempuan 46 menikah PNS 36 145 90 Hari tersebut
46 perempuan 52 menikah PNS 39 160 110 Hari tersebut
47 laki-laki 60 menikah pensiunan 68 150 95 Hari tersebut
48 laki-laki 74 menikah pensiunan 276 165 95 Hari tersebut
49 laki-laki 59 menikah PNS 332 160 95 2 minggu sebelumnya
50 laki-laki 25 tidak menikah karyawan swasta 27 150 110 1 minggu sebelumnya
51 laki-laki 27 tidak menikah karyawan swasta 17 150 95 2 minggu sebelumnya
52 laki-laki 55 menikah PNS 38 160 95 Hari tersebut
71
53 laki-laki 54 menikah PNS 84 155 95 Hari tersebut
54 laki-laki 51 menikah PNS 85 170 95 Hari tersebut
55 laki-laki 66 menikah PNS 135 165 95 Hari tersebut
56 laki-laki 56 menikah PNS 85 170 95 Hari tersebut
57 perempuan 52 menikah PNS 74 165 95 Hari tersebut
58 perempuan 81 tidak menikah pensiunan 120 170 90 1 minggu sebelumnya
59 laki-laki 55 menikah PNS 60 145 95 1 minggu sebelumnya
60 laki-laki 49 tidak menikah karyawan swasta 60 140 95 Hari tersebut
61 laki-laki 38 menikah karyawan swasta 12 150 100 Hari tersebut
62 laki-laki 61 menikah pensiunan 42 150 90 Hari tersebut
63 perempuan 75 tidak menikah pensiunan 84 140 95 Hari tersebut
64 laki-laki 50 menikah karyawan swasta 63 155 95 2 minggu sebelumnya
65 laki-laki 71 menikah pensiunan 158 165 95 Hari tersebut
66 laki-laki 61 menikah PNS 50 170 100 Hari tersebut
67 laki-laki 58 menikah PNS 99 160 100 Hari tersebut
72
73
1. UJI COBA
SUBJEK item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 kecemasan
1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3
2 0 0 0 3 1 1 2 0 1 2 2 2 2 1 17
3 1 1 2 2 1 0 1 0 2 1 1 1 2 1 16
4 1 1 0 2 0 0 1 0 0 2 2 1 2 0 12
5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 8
6 0 0 1 1 0 1 0 0 1 2 2 1 1 1 11
7 2 0 1 2 1 2 0 0 1 1 1 2 1 1 15
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11
9 1 2 1 2 0 0 1 0 2 3 0 2 1 1 16
10 2 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
11 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 8
12 1 2 0 2 0 1 2 1 1 1 1 2 2 1 17
13 0 0 1 1 0 1 1 0 1 2 1 2 2 0 12
14 1 2 2 0 1 1 1 0 2 2 2 1 2 0 17
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
17 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 8
18 0 1 1 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7
19 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 0 0 6
20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
21 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
74
22 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 19
23 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 8
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 0 1 0 1 0 0 2 2 1 0 1 0 10
26 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 21
27 0 1 2 0 0 1 0 0 2 0 0 0 1 1 8
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12
29 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
30 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 4
31 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 6
32 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 9
33 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
34 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 8
35 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4
36 1 0 2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 8
37 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2
38 2 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 6
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
40 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 7
41 1 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 6
42 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 10
43 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9
44 1 1 1 1 0 0 1 0 1 2 0 1 0 2 11
45 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3
46 1 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 1 2 8
47 1 0 1 2 1 1 1 0 0 2 2 1 1 1 14
75
48 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
49 1 0 2 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 6
50 2 1 1 1 0 3 1 1 2 2 1 1 1 1 18
51 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11
52 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4
53 2 1 2 1 1 1 1 0 2 2 2 2 1 0 18
54 0 1 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9
55 2 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8
56 1 1 2 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8
57 0 0 1 1 0 0 0 2 0 2 1 2 0 0 9
58 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8
59 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 6
60 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2
61 3 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
62 1 1 1 1 0 2 2 0 2 1 1 1 1 2 16
63 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3
64 0 1 0 1 0 0 1 1 2 1 1 0 1 0 9
65 2 1 2 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9
66 3 1 1 2 0 1 1 0 1 2 0 0 1 2 15
67 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 6
76
2. PENELITIAN
SUBJE item item item item item item item item item item item item item kecemasa
K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 n
1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3
2 0 0 0 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 17
3 1 1 2 2 1 0 1 2 1 1 1 2 1 16
4 1 1 0 2 0 0 1 0 2 2 1 2 0 12
5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 8
6 0 0 1 1 0 1 0 1 2 2 1 1 1 11
7 2 0 1 2 1 2 0 1 1 1 2 1 1 15
8 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
9 1 2 1 2 0 0 1 2 3 0 2 1 1 16
10 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
11 2 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 8
12 1 2 0 2 0 1 2 1 1 1 2 2 1 16
13 0 0 1 1 0 1 1 1 2 1 2 2 0 12
14 1 2 2 0 1 1 1 2 2 2 1 2 0 17
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2
17 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 8
18 0 1 1 2 0 1 0 1 1 0 0 0 0 7
19 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 0 0 6
20 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
21 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4
22 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 18
77
23 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 7
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 0 1 0 1 0 2 2 1 0 1 0 10
26 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 20
27 0 1 2 0 0 1 0 2 0 0 0 1 1 8
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12
29 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
30 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 4
31 1 0 0 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 6
32 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9
33 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
34 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 8
35 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4
36 1 0 2 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 8
37 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2
38 2 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
40 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 7
41 1 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 2 6
42 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 10
43 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
44 1 1 1 1 0 0 1 1 2 0 1 0 2 11
45 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
46 1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 1 2 8
47 1 0 1 2 1 1 1 0 2 2 1 1 1 14
48 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
78
49 1 0 2 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 6
50 2 1 1 1 0 3 1 2 2 1 1 1 1 17
51 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 10
52 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 4
53 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 0 18
54 0 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9
55 2 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 7
56 1 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 7
57 0 0 1 1 0 0 0 0 2 1 2 0 0 7
58 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7
59 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 5
60 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2
61 3 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
62 1 1 1 1 0 2 2 2 1 1 1 1 2 16
63 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2
64 0 1 0 1 0 0 1 2 1 1 0 1 0 8
65 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
66 3 1 1 2 0 1 1 1 2 0 0 1 2 15
67 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 6
79
80
LAMPIRAN C. DESKRIPSI
KARAKTERISTIK SUBJEK
81
1. JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 40 59,7 59,7 59,7
perempuan 27 40,3 40,3 100,0
Total 67 100,0 100,0
jenis kelamin
laki-laki
perempuan
82
2. STATUS PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak menikah 14 20,9 20,9 20,9
menikah 53 79,1 79,1 100,0
Total 67 100,0 100,0
status pernikahan
tidak
menikah
menikah
83
3. PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 11 16,4 16,4 16,4
PNS 18 26,9 26,9 43,3
swasta 31 46,3 46,3 89,6
pensiun 7 10,4 10,4 100,0
Total 67 100,0 100,0
pekerjaan
tidak bekerja
PNS
swasta
pensiun
84
4. UMUR
N Valid 67
Missing 0
Mean 49,42
Std. Error of Mean 1,694
Median 50,00
Mode 46(a)
Std. Deviation 13,867
Variance 192,308
Skewness -,076
Std. Error of Skewness ,293
Kurtosis ,013
Std. Error of Kurtosis ,578
Range 60
Minimum 21
Maximum 81
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Histogram
12.5
10.0
Frequency
7.5
5.0
2.5
Mean =49.42
0.0 Std. Dev. =13.867
N =67
20 40 60 80
umur
85
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 1 1,5 1,5 1,5
22 1 1,5 1,5 3,0
23 1 1,5 1,5 4,5
24 1 1,5 1,5 6,0
25 1 1,5 1,5 7,5
26 1 1,5 1,5 9,0
27 1 1,5 1,5 10,4
28 2 3,0 3,0 13,4
33 1 1,5 1,5 14,9
35 1 1,5 1,5 16,4
37 1 1,5 1,5 17,9
38 1 1,5 1,5 19,4
42 1 1,5 1,5 20,9
43 3 4,5 4,5 25,4
44 3 4,5 4,5 29,9
45 3 4,5 4,5 34,3
46 4 6,0 6,0 40,3
48 1 1,5 1,5 41,8
49 3 4,5 4,5 46,3
50 3 4,5 4,5 50,7
51 3 4,5 4,5 55,2
52 3 4,5 4,5 59,7
53 2 3,0 3,0 62,7
54 3 4,5 4,5 67,2
55 4 6,0 6,0 73,1
56 3 4,5 4,5 77,6
58 1 1,5 1,5 79,1
59 2 3,0 3,0 82,1
60 1 1,5 1,5 83,6
61 2 3,0 3,0 86,6
65 1 1,5 1,5 88,1
66 1 1,5 1,5 89,6
70 1 1,5 1,5 91,0
71 1 1,5 1,5 92,5
74 1 1,5 1,5 94,0
75 2 3,0 3,0 97,0
77 1 1,5 1,5 98,5
81 1 1,5 1,5 100,0
Total 67 100,0 100,0
86
5. LAMA MENDERITA
N Valid 67
Missing 0
Mean 78,24
Std. Error of Mean 10,421
Median 56,00
Mode 6(a)
Std. Deviation 85,303
Variance 7276,609
Skewness 2,341
Std. Error of Skewness ,293
Kurtosis 5,977
Std. Error of Kurtosis ,578
Range 430
Minimum 2
Maximum 432
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Histogram
25
20
Frequency
15
10
Mean =78.24
0 Std. Dev. =85.303
N =67
0 100 200 300 400 500
lama menderita
87
lama menderita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1,5 1,5 1,5
5 1 1,5 1,5 3,0
6 5 7,5 7,5 10,4
7 1 1,5 1,5 11,9
12 2 3,0 3,0 14,9
15 2 3,0 3,0 17,9
17 1 1,5 1,5 19,4
24 3 4,5 4,5 23,9
25 1 1,5 1,5 25,4
27 1 1,5 1,5 26,9
36 5 7,5 7,5 34,3
38 1 1,5 1,5 35,8
39 1 1,5 1,5 37,3
41 1 1,5 1,5 38,8
42 1 1,5 1,5 40,3
48 4 6,0 6,0 46,3
50 1 1,5 1,5 47,8
54 1 1,5 1,5 49,3
56 1 1,5 1,5 50,7
60 5 7,5 7,5 58,2
61 1 1,5 1,5 59,7
63 2 3,0 3,0 62,7
68 1 1,5 1,5 64,2
72 1 1,5 1,5 65,7
74 1 1,5 1,5 67,2
84 4 6,0 6,0 73,1
85 2 3,0 3,0 76,1
96 3 4,5 4,5 80,6
99 1 1,5 1,5 82,1
120 1 1,5 1,5 83,6
132 1 1,5 1,5 85,1
135 1 1,5 1,5 86,6
156 1 1,5 1,5 88,1
158 1 1,5 1,5 89,6
184 1 1,5 1,5 91,0
192 1 1,5 1,5 92,5
240 1 1,5 1,5 94,0
276 1 1,5 1,5 95,5
332 1 1,5 1,5 97,0
360 1 1,5 1,5 98,5
432 1 1,5 1,5 100,0
Total 67 100,0 100,0
88
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 140 18 26,9 26,9 26,9
145 11 16,4 16,4 43,3
150 10 14,9 14,9 58,2
155 3 4,5 4,5 62,7
160 8 11,9 11,9 74,6
165 5 7,5 7,5 82,1
170 7 10,4 10,4 92,5
180 3 4,5 4,5 97,0
190 2 3,0 3,0 100,0
Total 67 100,0 100,0
89
Histogram
20
15
Frequency
10
Mean =153.66
Std. Dev. =13.416
N =67
0
140 160 180 200
tekanan darah sistolik
90
N Valid 67
Missing 0
Mean 95,30
Std. Error of Mean ,773
Median 95,00
Mode 90
Std. Deviation 6,329
Variance 40,061
Skewness 1,225
Std. Error of Skewness ,293
Kurtosis ,618
Std. Error of Kurtosis ,578
Range 20
Minimum 90
Maximum 110
diastolik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 90 29 43,3 43,3 43,3
95 20 29,9 29,9 73,1
100 10 14,9 14,9 88,1
105 1 1,5 1,5 89,6
110 7 10,4 10,4 100,0
Total 67 100,0 100,0
Histogram
30
Frequency
20
10
0 Mean =95.3
85 90 95 100 105 110 115 Std. Dev. =6.329
N =67
diastolik
91
D. UJI RELIABILITAS
1. UJI COBA
N %
Cases Valid 67 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 67 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,822 14
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
item1 7,69 23,976 ,268 ,827
item2 8,04 23,680 ,460 ,810
item3 7,87 23,815 ,354 ,818
item4 7,90 22,156 ,584 ,800
item5 8,37 24,934 ,413 ,815
item6 7,91 23,446 ,477 ,809
item7 8,09 23,295 ,556 ,804
item8 8,33 26,133 ,091 ,830
item9 7,64 23,233 ,460 ,810
item10 7,78 20,813 ,637 ,794
item11 7,99 23,015 ,492 ,808
item12 8,03 22,969 ,495 ,807
item13 8,01 21,773 ,719 ,791
item14 7,93 24,616 ,294 ,821
93
2. PENELITIAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 67 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 67 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,830 13
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
item1 7,43 23,461 ,252 ,837
item2 7,79 23,137 ,446 ,820
item3 7,61 23,150 ,360 ,826
item4 7,64 21,506 ,591 ,808
item5 8,12 24,228 ,431 ,823
item6 7,66 22,835 ,475 ,818
item7 7,84 22,624 ,567 ,812
item8 7,39 22,574 ,467 ,818
item9 7,52 20,223 ,638 ,804
item10 7,73 22,381 ,495 ,816
item11 7,78 22,389 ,489 ,817
item12 7,76 21,124 ,728 ,799
item13 7,67 23,951 ,298 ,829
94
1. TINGKAT KECEMASAN
Statistics
tingkat kecemasan
N Valid 67
Missing 0
Mean 8,33
Median 8,00
Mode 8
Std. Deviation 5,112
Variance 26,133
Range 20
Minimum 0
Maximum 20
tingkat kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 2 3,0 3,0 3,0
1 2 3,0 3,0 6,0
2 7 10,4 10,4 16,4
3 2 3,0 3,0 19,4
4 5 7,5 7,5 26,9
5 1 1,5 1,5 28,4
6 6 9,0 9,0 37,3
7 7 10,4 10,4 47,8
8 8 11,9 11,9 59,7
9 4 6,0 6,0 65,7
10 3 4,5 4,5 70,1
11 3 4,5 4,5 74,6
12 4 6,0 6,0 80,6
14 1 1,5 1,5 82,1
15 2 3,0 3,0 85,1
16 4 6,0 6,0 91,0
17 3 4,5 4,5 95,5
18 2 3,0 3,0 98,5
20 1 1,5 1,5 100,0
Total 67 100,0 100,0
96
Histogram
6
Frequency
Mean =8.33
0 Std. Dev. =5.112
-5 0 5 10 15 20 25 N =67
tingkat kecemasan
97
KATEGORISASI
N Valid 67
Missing 0
KATEGORISASI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NORMAL 25 37,3 37,3 37,3
RINGAN 29 43,3 43,3 80,6
SEDANG 12 17,9 17,9 98,5
BERAT 1 1,5 1,5 100,0
Total 67 100,0 100,0
KATEGORISASI
30
Frequency
20
10
0
NORMAL RINGAN SEDANG BERAT
KATEGORISASI
98
a. KATEGORI NORMAL
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid perempuan 13 52,0 52,0 52,0
laki-laki 12 48,0 48,0 100,0
Total 25 100,0 100,0
STATUS PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak menikah 5 20,0 20,0 20,0
menikah 20 80,0 80,0 100,0
Total 25 100,0 100,0
JENIS PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 3 12,0 12,0 12,0
PNS 7 28,0 28,0 40,0
swasta 12 48,0 48,0 88,0
pensiun 3 12,0 12,0 100,0
Total 25 100,0 100,0
99
Statistics
tekanan tekanan
lama darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
N Valid 25 25 25 25 25
Missing 0 0 0 0 0
Mean 54,84 94,12 148,60 93,80 3,32
Std. Error of Mean 2,103 21,509 1,838 ,779 ,395
Median 52,00 60,00 145,00 95,00 3,00
Mode 46(a) 36(a) 140 90 2
Std. Deviation 10,515 107,547 9,188 3,894 1,973
Variance 110,557 11566,443 84,417 15,167 3,893
Skewness 1,076 1,982 ,143 ,463 ,044
Std. Error of Skewness ,464 ,464 ,464 ,464 ,464
Kurtosis ,059 3,694 -,905 -1,158 -1,152
Std. Error of Kurtosis ,902 ,902 ,902 ,902 ,902
Range 34 430 35 10 6
Minimum 43 2 130 90 0
Maximum 77 432 165 100 6
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
100
b. KATEGORI RINGAN
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid perempuan 10 34,5 34,5 34,5
laki-laki 19 65,5 65,5 100,0
Total 29 100,0 100,0
STATUS PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak menikah 6 20,7 20,7 20,7
menikah 23 79,3 79,3 100,0
Total 29 100,0 100,0
JENIS PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 5 17,2 17,2 17,2
PNS 9 31,0 31,0 48,3
swasta 13 44,8 44,8 93,1
pensiun 2 6,9 6,9 100,0
Total 29 100,0 100,0
101
Statistics
tekanan
lama tekanan darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
N Valid 29 29 29 29 29
Missing 0 0 0 0 0
Mean 46,38 59,62 154,83 94,66 8,97
Std. Error of Mean 2,583 9,208 2,769 1,162 ,327
Median 49,00 48,00 150,00 95,00 8,00
Mode 43(a) 6 140 90 8
Std. Deviation 13,911 49,584 14,909 6,258 1,762
Variance 193,530 2458,601 222,291 39,163 3,106
Skewness ,156 1,028 ,687 1,547 ,561
Std. Error of Skewness ,434 ,434 ,434 ,434 ,434
Kurtosis ,470 ,534 -,616 1,710 -1,031
Std. Error of Kurtosis ,845 ,845 ,845 ,845 ,845
Range 60 186 50 20 5
Minimum 21 6 140 90 7
Maximum 81 192 190 110 12
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
102
c. KATEGORI SEDANG
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid perempuan 3 25,0 25,0 25,0
laki-laki 9 75,0 75,0 100,0
Total 12 100,0 100,0
STATUS PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak menikah 3 25,0 25,0 25,0
menikah 9 75,0 75,0 100,0
Total 12 100,0 100,0
JENIS PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak bekerja 3 25,0 25,0 25,0
PNS 2 16,7 16,7 41,7
swasta 5 41,7 41,7 83,3
pensiun 2 16,7 16,7 100,0
Total 12 100,0 100,0
103
Statistics
tekanan
lama tekanan darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
N Valid 12 12 12 12 12
Missing 0 0 0 0 0
Mean 47,25 95,42 158,33 98,75 16,25
Std. Error of Mean 4,848 28,857 4,234 2,394 ,351
Median 54,00 58,00 152,50 97,50 16,00
Mode 54(a) 27(a) 150(a) 90 16
Std. Deviation 16,794 99,965 14,668 8,292 1,215
Variance 282,023 9992,992 215,152 68,750 1,477
Skewness -,425 2,248 ,834 ,332 -,205
Std. Error of Skewness ,637 ,637 ,637 ,637 ,637
Kurtosis -1,485 4,471 ,235 -1,585 -,406
Std. Error of Kurtosis 1,232 1,232 1,232 1,232 1,232
Range 48 333 50 20 4
Minimum 22 27 140 90 14
Maximum 70 360 190 110 18
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
104
d. KATEGORI BERAT
F. UJI ASUMSI
1. UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tekanan tekanan
lama darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
N 67 67 67 67 67
Normal Parameters(a,b) Mean 49,42 78,24 153,51 95,30 8,33
Std. Deviation 13,867 85,303 13,624 6,329 5,112
Most Extreme Differences Absolute ,113 ,230 ,184 ,250 ,123
Positive ,094 ,230 ,184 ,250 ,123
Negative -,113 -,186 -,146 -,201 -,083
Kolmogorov-Smirnov Z ,923 1,879 1,503 2,048 1,004
Asymp. Sig. (2-tailed) ,361 ,002 ,022 ,000 ,266
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
107
2. UJI HOMOGENITAS
a. JENIS KELAMIN
F Sig.
tingkat kecemasan Equal variances
assumed 1,562 ,216
Equal variances
not assumed
b. STATUS PERNIKAHAN
F Sig.
tingkat kecemasan Equal variances
assumed ,256 ,615
Equal variances
not assumed
c. JENIS PEKERJAAN
Test of Homogeneity of Variances
tingkat kecemasan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,335 3 63 ,271
108
3. UJI LINIERITAS
a. UMUR
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
tingkat kecemasan Between (Combined) 1242,193 37 33,573 2,017 ,027
* umur Groups Linearity 168,680 1 168,680 10,137 ,003
Deviation from Linearity 1073,513 36 29,820 1,792 ,055
Within Groups 482,583 29 16,641
Total 1724,776 66
b. LAMA MENDERITA
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
tingkat kecemasan Between (Combined) 1106,193 40 27,655 1,162 ,348
* lama menderita Groups Linearity 2,052 1 2,052 ,086 ,771
Deviation from Linearity 1104,141 39 28,311 1,190 ,325
Within Groups 618,583 26 23,792
Total 1724,776 66
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
tingkat kecemasan * Between (Combined) 324,136 8 40,517 1,678 ,123
tekanan darah sistolik Groups Linearity 189,295 1 189,295 7,839 ,007
Deviation from Linearity 134,841 7 19,263 ,798 ,592
Within Groups 1400,640 58 24,149
Total 1724,776 66
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
tingkat kecemasan * Between (Combined) 332,441 4 83,110 3,701 ,009
tekanan darah diastolik Groups Linearity 229,180 1 229,180 10,205 ,002
Deviation from Linearity 103,262 3 34,421 1,533 ,215
Within Groups 1392,335 62 22,457
Total 1724,776 66
109
G. UJI BEDA
1. JENIS KELAMIN
Group Statistics
Std. Error
jenis kelamin N Mean Std. Deviation Mean
tingkat kecemasan laki-laki 40 9,10 4,573 ,723
perempuan 27 7,19 5,718 1,100
2. STATUS PERNIKAHAN
Group Statistics
Std. Error
status pernikahan N Mean Std. Deviation Mean
tingkat kecemasan tidak menikah 14 8,36 5,638 1,507
menikah 53 8,32 5,022 ,690
3. JENIS PEKERJAAN
4.
Descriptives
tingkat kecemasan
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
0 11 9,73 5,798 1,748 5,83 13,62 0 18
1 18 7,78 3,964 ,934 5,81 9,75 2 18
2 31 8,39 5,365 ,964 6,42 10,35 1 20
3 7 7,29 6,102 2,306 1,64 12,93 0 16
Total 67 8,33 5,112 ,625 7,08 9,58 0 20
5.
ANOVA
tingkat kecemasan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 34,700 3 11,567 ,431 ,731
Within Groups 1690,076 63 26,827
Total 1724,776 66
6.
113
H. UJI KORELASI
(ANTARA UMUR, LAMA MENDERITA, TEKANAN DARAH SISTOLIK
DAN TEKANAN DARAH DIASTOLIK
DENGAN TINGKAT KECEMASAN)
Correlations
tekanan
lama tekanan darah darah tingkat
umur menderita sistolik diastolik kecemasan
umur Pearson Correlation 1 ,476** ,203 -,071 -,313**
Sig. (2-tailed) ,000 ,099 ,566 ,010
N 67 67 67 67 67
lama menderita Pearson Correlation ,476** 1 ,421** ,026 ,034
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,832 ,782
N 67 67 67 67 67
tekanan darah sistolik Pearson Correlation ,203 ,421** 1 ,562** ,331**
Sig. (2-tailed) ,099 ,000 ,000 ,006
N 67 67 67 67 67
tekanan darah diastolik Pearson Correlation -,071 ,026 ,562** 1 ,365**
Sig. (2-tailed) ,566 ,832 ,000 ,002
N 67 67 67 67 67
tingkat kecemasan Pearson Correlation -,313** ,034 ,331** ,365** 1
Sig. (2-tailed) ,010 ,782 ,006 ,002
N 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
I. INSTRUMEN PENELITIAN
1. UJI COBA
I. IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
UMUR/ JENIS KELAMIN :
STATUS PERKAWINAN :
ALAMAT :
NO HP/ RUMAH :
PEKERJAAN :
LAMA MENGIDAP HIPERTENSI : ......... TAHUN .......... BULAN
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH TERAKHIR : ......../........................../................
(TANGGAL/ BULAN/ TAHUN)
............. /.............
(SISTOLIK/DIASTOLIK)
III. PERTANYAAN
Dalam satu minggu terakhir seberapa sering Anda mengalami hal-hal di bawah ini?
Jawablah dengan memberikan lingkaran pada angka:
0 : bila tidak pernah mengalami sama sekali
1 : bila kadang-kadang mengalami
2 : bila cukup sering mengalami
3 : bila hampir setiap hari mengalami
117
0 1 2 3
NO PERNYATAAN (TIDAK (KADANG- (SERING) (HAMPIR
PERNAH) KADANG) SETIAP
HARI)
1 Saya merasakan kekeringan di mulut 0 1 2 3
2 Saya mengalami kesulitan bernafas
(bernafas terlalu cepat atau bahkan 0 1 2 3
sesak nafas meskipun tidak sedang
beraktivitas fisik)
3 Saya merasa lemah lunglai (kaki 0 1 2 3
terasa mau lepas)
4 Saya merasa berada dalam situasi
yang sangat mencemaskan, sehingga 0 1 2 3
merasa terbebas ketika hal itu
berakhir
5 Saya merasa seakan mau pingsan 0 1 2 3
6 Saya merasa mengeluarkan banyak
keringat (sampai tangan basah) 0 1 2 3
meskipun tidak berada di tempat
panas ataupun melakukan aktifitas
fisik
7 Saya merasa ketakutan tanpa alasan 0 1 2 3
yang jelas
8 Saya merasa sulit menelan 0 1 2 3
9 Saya merasakan denyut jantung
meskipun tidak sedang beraktivitas 0 1 2 3
fisik (misal denyut jantung terlalu
cepat atau tidak teratur)
10 Saya merasa cenderung panik 0 1 2 3
11 Saya sangat khawatir tidak bisa 0 1 2 3
menyelesaikan pekerjaan ringan
yang tidak biasa saya kerjakan
12 Saya merasa ngeri 0 1 2 3
13 Saya khawatir akan situasi yang 0 1 2 3
membuat saya panik dan tampak
tolol
14 Saya mengalami gemetar (misal di 0 1 2 3
tangan)
118
2. PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
UMUR/ JENIS KELAMIN :
STATUS PERKAWINAN :
ALAMAT :
NO HP/ RUMAH :
PEKERJAAN :
LAMA MENGIDAP HIPERTENSI : ......... TAHUN .......... BULAN
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH TERAKHIR : ......../........................../................
(TANGGAL/ BULAN/ TAHUN)
............. /.............
(SISTOLIK/DIASTOLIK)
III. PERTANYAAN
Dalam satu minggu terakhir seberapa sering Anda mengalami hal-hal di bawah ini?
Jawablah dengan memberikan lingkaran pada angka:
0 : bila tidak pernah mengalami sama sekali
1 : bila kadang-kadang mengalami
2 : bila cukup sering mengalami
3 : bila hampir setiap hari mengalami
119
0 1 2 3
NO PERNYATAAN (TIDAK (KADANG- (SERING) (HAMPIR
PERNAH) KADANG) SETIAP
HARI)
1 Saya merasakan kekeringan di mulut 0 1 2 3
2 Saya mengalami kesulitan bernafas
(bernafas terlalu cepat atau bahkan 0 1 2 3
sesak nafas meskipun tidak sedang
beraktivitas fisik)
3 Saya merasa lemah lunglai (kaki 0 1 2 3
terasa mau lepas)
4 Saya merasa berada dalam situasi
yang sangat mencemaskan, sehingga 0 1 2 3
merasa terbebas ketika hal itu
berakhir
5 Saya merasa seakan mau pingsan 0 1 2 3
6 Saya merasa mengeluarkan banyak
keringat (sampai tangan basah) 0 1 2 3
meskipun tidak berada di tempat
panas ataupun melakukan aktifitas
fisik
7 Saya merasa ketakutan tanpa alasan 0 1 2 3
yang jelas
8 Saya merasakan denyut jantung
meskipun tidak sedang beraktivitas 0 1 2 3
fisik (misal denyut jantung terlalu
cepat atau tidak teratur)
9 Saya merasa cenderung panik 0 1 2 3
10 Saya sangat khawatir tidak bisa 0 1 2 3
menyelesaikan pekerjaan ringan
yang tidak biasa saya kerjakan
11 Saya merasa ngeri 0 1 2 3
12 Saya khawatir akan situasi yang 0 1 2 3
membuat saya panik dan tampak
tolol
13 Saya mengalami gemetar (misal di 0 1 2 3
tangan)
120
TERKAIT PENELITIAN