Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN

“KEBUTUHAN ENERGI TUBUH DAN METABOLISME ENERGI”

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi

NOVITA HERDIANTI EFFENDI


160110060143

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2013
RINGKASAN
“Kebutuhan Energi Tubuh dan Metabolisme Energi”

1. Kebutuhan gizi (Requirement) jumlah zat gizi minimal yang diperlukan


seseorang untuk hidup sehat
2. Kecukupan gizi (Recommended) jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang
atau rata-rata kelompok orang agar hampir semua orang (97,5% populasi)
dapat hidup sehat
3. Sehingga tubuh membutuhkan suatu energi
1) Energi: Energi dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak atau melakukan
aktivitas fisik sehari-hari dan untuk mempertahankan kehidupan
2) Sumber utama energi dari Karbohidrat, Lemak, Protein dan ETOH
3) Bukan merupakan persenyawaan zat gizi, tidak seperti KH, Prot, Fat, Vit
atau Mineral
4) Energi penting bagi sel tubuh manusia, sebab:
(1) Sel secara terus menerus membuat senyawa,
(2) Sel menjalankan kerja mekanik dalam pergerakan,
(3) Sel melakukan transport senyawa dan
(4) Sel menghasilkan panas
4. Penyimpanan Energi
1) Dalam bentuk ATP
2) 40 % energi potensial disimpan dalam bentuk ATP dan selebihnya dilepas
sebagai panas

Gambar 1.1 Penyimpanan Energi


5. Makanan yang dimakan akan diubah menjadi energi untuk berbagai aktivitas
6. Satuan energi:
1) Dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal)
2) Satu kkal adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
kg air sebanyak 1ºC
3) Satuan lain: Joule merupakan Satuan Internasional (SI)
4) Satu KiloJoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser suatu
benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dengan 1 Newton (unit kekuatan)
5) Persamaan: 1 kkal = 4,18 kjoule
7. Energi yang masuk dalam tubuh harus sesuai dengan kebutuhan gizi
8. Energi yang masuk dalam tubuh juga harus sesuai dengan energi yang
dikeluarkan

Gambar 1.2 Skema Sumber Energi Manusia

9. Mengukur kecukupan energi


1) Mengukur Berat Badan (BB)
2) Masukan energi berlebih  gemuk
3) Masukan energi kurang  kurus
10. Faktor yang mempengaruhi
1) Pertumbuhan
(1) Ditandai dengan bertambahnya materi penyusun tubuh
(2) Dimulai dari kandungan sampai usia dewasa muda
(3) Zat-zat gizi esensial dibutuhkan banyak ketika masa bayi dan kanak-
kanak
2) Umur
(1) Semakin tua maka kebutuhan energi dan zat gizi lain semakin
menurun
(2) Pada usia produktif energi diperlukan banyak untuk aktivitas fisik
yang bertambah
(3) Pada usia lanjut energi tidak lagi untuk aktivitas tetapi hanya untuk
pemeliharaan shg kebutuhan turun (mencapai 20%)
3) Jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh
(1) Semakin banyak aktivitas fisik maka energi yang dibutuhkan makin
banyak, misalnya : olahragawan
(2) Dengan aktivitas fisik yang sama, orang yang berbadan besar
membutuhkan energi lebih banyak daripada orang yang berbadan
kecil
4) Keadaan sakit dan penyembuhan
(1) Pada kondisi sakit (infeksi, demam, dll) akan terjadi perombakan
protein tubuh, oleh karena itu diperlukan protein untuk
menggantikan protein yang rusak tersebut
(2) Pada kondisi tersebut maka konsumsi protein harus ditingkatkan,
termasuk juga zat gizi lain agar sakitnya cepat sembuh
5) Keadaan fisiologis khusus
(1) Keadaan hamil
 Trimester 1: 150 Kal
 Trimester 2 Dan 3: 300 Kal
(2) Keadaan menyusui
 Tahun 1: 500 Kal
 Tahun 2: 400 kal
11. Manfaat energi
1) Kerja internal :
(1) Energi digunakan untuk mempertahankan hidup, misalnya:
mempertahankan tonus Otot, pernapasan, sirkulasi darah, denyut
jantung dll
(2) Energi untuk kerja internal disebut: energi Metabolisme basal
(EMB) atau aktivitas Metabolisme basal (AMB)
(3) Diukur dalam kondisi tiduran rileks, 11-18 Jam sesudah makan
(4) EMB dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, jenis kelamin, status
kesehatan, kondisi fisiologis dll
(5) Ditetapkan standar EMB adalah 1 kal Per kg BB per jam
(1kal/BB/jam)
(6) Perhitungannya : 1 kal x BB x 24 jam
2) Kerja eksternal:
(1) Adalah energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas fisik (berjalan, berlari, berolah raga, menyapu, menulis dll)
(2) Energi untuk kerja eksternal disebut juga energi aktivitas atau energi
cost yang diukur melalui kegiatan yang dilakukan
(3) Sangat ringan, ringan, sedang berat
3) Energi untuk menutup pengaruh makanan
(1) Disebut juga Specific Dynamic Action of Food atau Diet Induced
Thermogenesis (SDA)
(2) Banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mencerna dan mengangkut
makanan dalam tubuh
(3) Diukur 1-3 jam sesudah makan
(4) Setiap zat gizi memberikan SDA berbeda, misalnya protein lebih
tinggi dari KH
(5) Standar SDA 10%
12. Kebutuhan energi :
EMB + Aktivitas fisik + SDA
13. Penggunaan energi oleh tubuh dilakukan digunakan kalorimetri. Jumlah
energi yang digunakan tubuh dinyatakan dalam kilokalori (kkal).
14. Jenis kalorimetri yang digunakan mengukur penggunaan energi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Direct calorimety : Cara ini dilakukan dengan menggunakan sebuah
special calorime-ter. Biaya yang diperlukan sangat besar, sehingga untuk
keperluan praktis jarang digunakan.
2) Indirect calorimety: Cara ini menggunakan Respiratory Quotient (RQ),
yaitu hasil bagi antara mol karbondioksida yang dikeluarkan dan mol
oksigen yang digunakan.
3) Rata-rata diperlukan 4,825 kkal energi tiap penggunaan satu liter O2 atau
dibulatkan menjadi 5,0 kkal per satu liter O2 yang digunakan
15. Besar kebutuhan energi
1) Dimulai dari menghitung BB ideal (normal)
(1) Metode Brocca: TB–100–(10%)
(2) Metode Key: TB (m) x TB (m) x 22
(3) Fogarty International Convert
 Pria: TB (m) x TB (m) x 22,4
 Wanita: TB (m) x TB (m) x 20,9
16. Berdasarkan kategori IMT, dan ini yang dipakai di Indonesia untuk orang
dewasa
1) IMT (indek massa tubuh) atau BMI (Body Mass Index)
2) Diukur dengan cara :
BB

TB x TB (m)
Tabel 1.1 Kategori Ambang Batas IMT

BB normal
Contoh
Sita, seorang mahasiswi mempunyai BB 58 kg dan TB 170 cm, maka :
 58/(1,7 m) x (1,7 m) = 20,069
IMT Sita = 20,069, maka Sita termasuk memiliki BB normal ideal

Jika BB kurang
Contoh
Rinda, BB 43 kg, TB 160 cm maka :
IMT Rinda  43/(1,6 m)x(1,6 m) = 16,79 (kategori kurus tingkat berat)
Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT ideal, misalnya ditetapkan 19
maka :
BB ideal Rinda = 19 x (1,6x1,6) = 48,64 kg
Rinda harus menaikkan BB sekitar 48,64 – 43 = 5,64 kg
Jika BB lebih
Contoh
Danu, BB 76 kg, TB 170 cm maka :
IMT Danu  76/(1,7)x(1,7) = 26,29 (kategori gemuk tingkat ringan )
Untuk mencapai BB ideal harus pilih IMT ideal, misalnya ditetapkan 22
maka :
BB ideal Danu = 22 x (1,7x1,7) = 63,58 kg
Danu harus menurunkan BB sekitar 76 – 63,58 = 12,42 kg

17. Cara mengatasi agar BB ideal


1) Atur pola makan dg baik dimana kebutuhan harus sesuai dengan
pengeluaran (penggunaan) serta aktivitas sehari-hari
2) Setiap ada kelebihan dan kekurangan BB maka energi sehari ditambah
atau dikurangi 500 kalori dari kebutuhan normalnya sehingga berangsur
BB ideal akan tercapai
18. Cara mengetahui kebutuhan tubuh
1) Kebutuhan energi sehari
(1) Metode faktorial (filipinos)
(2) Metode dengan batas ambang IMT
(3) Metode RBW (khusus bagi penderita diabetes mellitus (DM)

Tabel 1.2 Metode Faktorial


19. Energi aktivitas terbagi menjadi :
1) Sangat ringan: 10 - 30%
2) Ringan: 30 - 50%
3) Sedang: 50 - 75%
4) Berat: 75 - 100%
5) Sangat berat: 100 %
20. Metode dengan batas ambang IMT
1) Langkah perhitungan kebutuhan energi menurut IMT harus menggunakan
tabel EMB (AMB) sebagai berikut:

Tabel 1.3 Nilai AMB laki-laki dan perempuan

Cara perhitungan:

Tabel 1.4 Cara Menghitung Kebutuhan AMB dan Kebutuhan Energi


Contoh :
Ani, mahasiswi dg aktivitas sedang BB 45 kg, TB 165 cm :
IMT = 45/ (1,65x1,65) = 16,5 (kurus tingkat berat)
Jika IMT ideal yg diinginkan = 19 maka:
BB ideal = 19 x (1,65x1,65) = 52 kg

21. Pembagian dalam menu (komposisi zat gizi)


1) Kalori sehari ................= A kalori
2) Karbohidrat 60%.........= 60% (A kalori)
3) Protein 20% ................= 20% (A kalori)
4) Lemak 20% ..................= 20% (A kalori)

Anda mungkin juga menyukai