Anda di halaman 1dari 46

BUKU MONITORING/PEMANTAUAN

FAKTOR RISIKO PTM

Nama : .......................................................

Posbindu : .......................................................

Puskesmas Pembina : .......................................................

Foto 3 x 4

iii
BUKU MONITORING/PEMANTAUAN
FAKTOR RISIKO PTM

Nama : .........................................................

NIK : .........................................................

No. Kontak : .........................................................

Posbindu : .........................................................

Puskesmas Pembina : .........................................................

iv
KATA PENGANTAR

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan pembunuh


terbesar di dunia dengan 35 juta kematian setiap tahunnya
dari sekitar 60 persen seluruh kematian terutama serangan
jantung, stroke, diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru
obstruktif kronik. Termasuk kesehatan indera seperti
gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran masih
menjadi permasalahan kesehatan yang menyumbang
angka kecacatan yang tinggi.
Pada umumnya Penyakit Tidak Menular merupakan
penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan apabila kondisi
penyakit sudah sampai pada tahap akhir menyebabkan
beban biaya berobat sangat tinggi, oleh karena itu upaya
yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit
tidak menular melalui pengendalian faktor risikonya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 &
2018, menunjukkan peningkatan prevalensi beberapa
Penyakit Tidak Menular seperti penyakit stroke sebesar 7
per mil menjadi 10,9 per mil. Diabetes Melitus dari 6,9
persen menjadi 8,5 persen, dan Penyakit Kanker dari 1,4 per
mil menjadi 1,8 per mil. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018
menunjukan bahwa Prevalensi penduduk Indonesia usia 5
tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran 2,6%;
ketulian 0,09%; serumen prop 18,8% dan sekret di liang
telinga 2,4%. Prevalensi katarak penduduk semua umur
mencapai 1,8%, sedangkan prevalensi kebutaan penduduk
umur ≥6 tahun sebesar 0,4%.
Berdasarkan Institute for Health Metrics and Evaluation
(IHME, 2015) terjadi peningkatan angka kematian setiap
tahunnya akibat penyakit PTM di Indonesia yaitu 37% pada
tahun 1990, menjadi 49 % pada tahun 2000, dan meningkat
lagi menjadi 58 % pada tahun 2010 dan 68% pada tahun
2017.

1
Memantau faktor risiko penyakit tidak menular seperti
merokok, kurang makan sayur dan buah, kurang aktifitas
fisik, konsumsi minuman beralkohol, dan stres serta
melakukan deteksi dini secara teratur adalah penting untuk
mewaspadai dan mencegah terjadinya berbagai penyakit
tersebut. Karena faktor risiko yang tidak memberikan
gejala. Pada gangguan penglihatan dan pendengaran,
seringkali masyarakat mengabaikan gejala dan tanda yang
ada sehingga berpotensi menimbulkan kecacatan. Selain
itu apabila gangguan tersebut tidak ditangani dapat
mempengaruhi produktivitas dan aktivitas sehari-hari.
Buku Monitoring ini dapat digunakan untuk mencatat
hasil pengukuran faktor risiko dan faktor prognosis serta
tindak lanjutnya serta mencatat kondisi kesehatan lainnya.
Melalui buku ini diharapkan kesehatan Bapak/Ibu/
Saudara/i dapat terpantau dengan baik.
Mari menuju masa muda sehat, hari tua nikmat terhindar
dari penyakit tidak menular dengan perilaku CERDIK, yaitu
Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
beraktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang,
Istirahat yang cukup, dan Kelola stress.

SALAM CERDIK

2
Periksa Kesehatan Secara Teratur
Atau Minimal 1 Kali / Tahun di POSBINDU

Jenis Pemeriksaan minimal yang dilakukan adalah:

Sasaran usia > 15 tahun

Pengukuran TB, BB dan Lingkar Perut

Pemeriksaan Gula darah untuk usia > 40 tahun.


Jika ditemukan obesitas, lakukan pemeriksaan
gula darah tanpa melihat usia.

Pengukuran Tekanan Darah

Penghitungan IMT

Jika POSBINDU mampu, maka pemeriksaan dapat


ditambahkan dengan:
Pemeriksaan Kolesterol untuk usia >35 tahun (Jika
obesitas, maka lakukan pemeriksaan kolesterol
tanpa memandang usia).

Pemeriksaan Asam Urat

Pemeriksaan Kesehatan Mental

Pemeriksaan Gangguan Penglihatan dan


Pendengaran

3
DATA PRIBADI

No. Urut Pendaftaran : .................................................


Tanggal Kunjungan Pertama : .................................................
No. Kartu Identitas (NIK) : .................................................
Nama Lengkap : .................................................
Tanggal Lahir / Umur (tahun) : .................................................
Jenis Kelamin : L/P*
Agama : .................................................
Pendidikan Terakhir : .................................................
Alamat Rumah : .................................................
Pekerjaan : .................................................
Alamat Kantor : .................................................
Status Perkawinan : Menikah/Tidak Menikah*
No.Telp (HP/Rumah/Kantor) : .................................................
Email : .................................................
Golongan Darah : .................................................

Foto 2 x 3

*) Lingkari yang sesuai

4
LEMBAR INFORMASI

Peserta Posbindu PTM ini merupakan Penyandang


Penyakit :
a. Hipertensi
b. Diabetes Melitus
c. Jantung Koroner
d. Gagal Jantung
e. Stroke
f. Kanker Serviks
g. Kanker Payudara
h. Gagal Ginjal Kronik
i. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
j. Thalasemia
k. Lupus
l. Gangguan Penglihatan
m. Gangguan Pendengaran
n. Disabilitas

Catatan : Tandai (√) pada kotak bila pernah di diagnosis


dokter

5
FORMULIR WAWANCARA
RIWAYAT PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA
KELUARGA DAN DIRI SENDIRI
Riwayat Riwayat
Penyakit Tidak Menular Penyakit Tidak Menular
Pada Keluarga Pada Diri Sendiri

Penyakit Diabetes (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Diabetes (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Penyakit Jantung (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Jantung (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Penyakit Stroke (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Stroke (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Penyakit Asma (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Asma (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Penyakit Kanker (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Penyakit Kanker (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Kolesterol Tinggi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Kolesterol Tinggu (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

PPOK (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* PPOK (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Thalasemia (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Thalasemia (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

Lupus (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Lupus (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

GangguanPenglihatan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Gangguan Penglihatan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*

GangguanPendengaran (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Gangguan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*


Pendengaran

Gangguanmental (Ya/Tidak/Tidak Tahu)* Gangguanmental (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*


Emosional Emosional

(Ya/Tidak/Tidak Tahu)* (Ya/Tidak/Tidak Tahu)*


Disabilitas Disabilitas

6
KUNJUNGAN BERKALA
FAKTOR RISIKO PERILAKU PENYAKIT TIDAK MENULAR

Tahun Tahun Tahun


FAKTOR RISIKO 2018 2019 2020
I II I II I II
Merokok

Kurang Makan Sayur


dan Buah
Kurang Aktivitas Fisik

Konsumsi Minuman
Beralkohol
Stres

Catatan :
Tandai (√) pada kotak bila jawaban YA
Tandai (-) pada kotak bila jawaban TIDAK

7
KUNJUNGAN BERKALA
FAKTOR RISIKO PERILAKU PENYAKIT TIDAK MENULAR

Tahun Tahun Tahun


FAKTOR RISIKO 2018 2019 2020
I II I II I II
Merokok
Kurang Makan Sayur
dan Buah
Kurang Aktivitas Fisik
Konsumsi Minuman
Beralkohol
Stres

Catatan :
Tandai (√) pada kotak bila jawaban YA
Tandai (-) pada kotak bila jawaban TIDAK

8
Tahun Tahun Tahun

2021 2022 2023


I II I II I II

9
KUNJUNGAN BERKALA
HASIL PENGUKURAN SECARA BERKALA

Tahun Tahun Tahun

FAKTOR 2018 2019 2020


RISIKO
I II I II I II
Berat
Badan
(kg)
Tinggi
Badan
(cm)
Indeks
Massa
Tubuh
(kg/m 2 )
Lingkar
Perut
(cm)
Catatan : Tuliskan hasil pengukuran pada kotak yang tersedia

10
Tahun Tahun Tahun

2021 2022 2023


I II I II I II

11
KUNJUNGAN BERKALA
HASIL PEMERIKSAAN SECARA BERKALA
Tahun Tahun Tahun

FAKTOR 2018 2019 2020


RISIKO
I II I II I II
Tekanan Darah
(mmHg)
Gula Darah
Sewaktu
(mg/dL)
Kolesterol
Total
(mg/dL)
Catatan : Tuliskan hasil pemeriksaan pada kotak yang tersedia

12
Tahun Tahun Tahun

2021 2022 2023


I II I II I II

13
TINDAK LANJUT

Tahun Tahun Tahun

2018 2019 2020

JENIS TINDAKAN
I II I I II I

Penyuluhan/Edukasi
Berhenti Merokok
Penyuluhan/Edukasi
Diet Sehat
Penyuluhan/ Edukasi
Aktivitas fisik
Penyuluhan tentang
ajakan Pemeriksaan
Klinis Payudaradan
IVA di Fasilitas
Kesehatan
Rujukan
Catatan : Berilah tanda ( ) pada kotak yang tersedia jika dilakukan

14
Tahun Tahun Tahun

2021 2022 2023


I II I II I II

15
TINDAK LANJUT

Tahun Tahun Tahun

2018 2019 2020

JENIS TINDAKAN
I II I I II I

Pemutaran Video
edukasi / ILM
Demonstrasi/simulasi
- masak menu sehat
- aktivitas fisik
pemanfaatan
pekarangan/ TOGA
Bazar sayur buah
Nusantara
Senam Masal
Lomba-lomba
Aktivitas Fisik
Lomba Permainan
Tradisional
Pendampingan Tokoh
Masyarakat ke rumah
Perokok
Catatan : Berilah tanda (√) pada kotak yang tersedia

16
Tahun Tahun Tahun

2021 2022 2023


I II I II I II

17
MONITORING INTERVENSI

Masalah :
Jenis Intervensi :
1.
2.
3.
4.

Pemantauan

I II III IV V VI

18
MONITORING INTERVENSI

Masalah :
Jenis Intervensi :
1.
2.
3.
4.

Pemantauan

I II III IV V VI

19
MONITORING INTERVENSI

Masalah :
Jenis Intervensi :
1.
2.
3.
4.

Pemantauan

I II III IV V VI

20
MONITORING INTERVENSI

Masalah :
Jenis Intervensi :
1.
2.
3.
4.

Pemantauan

I II III IV V VI

21
BATASAN NILAI STANDAR
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Faktor Risiko Normal Tidak Normal

Gula Darah Kapiler <100 < 100


Puasa
Glukosa Darah <200 < 200
Kapiler Sewaktu
Kolesterol Darah <190 < 90
Total
Tekanan Darah <140/90 < 100/90
Indeks Massa Tubuh <23 < 23
(IMT)
Lingkar Perut P < 90cm; W < 80cm P>90cm; W>80cm
* Jika didapatkan hasil pemeriksaan Gula Darah Puasa 100-125 mg/dL disebut Prediabetes.
* Jika didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah sistol 120-139 dan tekanan darah diastol
80-89 disebut Prehipertensi.
* IMT >23 adalah BB berlebih, harus dilakukan intervensi dan edukasi.

22
IDENTITAS PRIBADI
No. Urut Pendaftaran
Diisi berdasarkan nomor urut pendaftaran pada kunjungan
anggota Posbindu PTM pertama kali, ditulis 3 (tiga) digit.
Nomor diurut sampai 2 tahun, sehingga seorang klien akan
mendapat nomor baru setelah 2 tahun. Setelah nomor urut
dapat dituliskan nama Posbindu PTM Misal: 003 Posbindu
PTM PO DAMRI.

Tanggal Kunjungan Pertama


Diisi dengan tanggal anggota Posbindu PTM berkunjung
pertama kali. Ditulis dengan hari-bulan-tahun. Misal: 7
Januari 2016.

No. Kartu Identitas


Bagi penduduk yang telah berusia 17 tahun, maka yang
bersangkutan telah memiliki KTP/ SIM, data diisi sesuai
identitas KTP. Untuk penduduk berusia kurang dari 17 tahun
maka No. Identitas diambil dari nomor Kartu Keluarga.

Nama lengkap
Nama peserta Posbindu PTM diisi sesuai dengan nama
yang ada di KTP ataupun Kartu Keluarga.

Tanggal lahir/Umur (tahun)


Tanggal lahir sesuai dengan tempat tanggal lahir di
KTP/surat tanda lahir/ akte kelahiran, ditulis hari-bulan-
tahun. Umur ditulis dengan umur ulang tahun yang terakhir.

23
Jenis kelamin
Diisi dengan jenis kelamin sesuai KTP ataupun Kartu
Keluarga, yaitu laki-laki maka ditulis L atau perempuan
ditulis P.

Agama
Diisi sesuai KTP ataupun Kartu Keluarga, yaitu Islam,
Kristen, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu.

Pendidikan Terakhir
Diisi sesuai dengan pendidikan terakhir yang ditempuh.

Alamat Rumah
Adalah alamat peserta Posbindu PTM sesuai yang
tercantum pada KTP atau Kartu Keluarga.

Pekerjaan
Diisi sesuai dengan jenis pekerjaan.

Alamat Kantor
Diisi sesuai dengan alamat kantor.

Status Perkawinan
Diisi sesuai dengan status perkawinan.

Nomor Telepon
Diisi sesuai dengan nomor yang bisa dihubungi.

24
Email
Diisi sesuai dengan email yang bisa dihubungi.

Golongan Darah
Diisi dengan golongan darah berdasarkan KTP atau kartu
identitas lainnya, yaitu A, B, AB, atau 0.

KUNJUNGAN PERTAMA
Riwayat Penyakit Tidak Menular pada Keluarga diisi dengan
memilih ya atau tidak adanya riwayat keluarga, yaitu
ayah/ibu, paman/bibi, atau kakek/ nenek. Coret yang tidak
sesuai, misal tidak ada riwayat diabetes ditulis: Penyakit
Diabetes (Ya/Tidak).
Riwayat Penyakit Tidak Menular pada Diri Sendiri diisi
dengan memilih ya atau tidak adanya riwayat PTM pada diri
sendiri sebelum berkunjung ke Posbindu PTM, dipilih
dengan mencoret yang tidak sesuai, misal ada riwayat
hipertensi ditulis: Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak).

KUNJUNGAN BERKALA
Merokok Dalam 1 Bulan Terakhir
Diisi dengan memberi tanda pada kotak jika merokok atau
pada kotak dengan tanda (-) jika tidak merokok pada bulan
dan tahun dilakukan pemeriksaan.

Makan Sayur dan Buah < 5 porsi sehari / 1x sehari


Diisi dengan memberi tanda pada kotak jika tidak
mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi dalam sehari atau

25
tanda (-) pada kotak jika mengkonsumsi buah dan sayur 5
porsi atau lebih dalam sehari. Ukuran 1 porsi sayur adalah 1
mangkuk kecil (100 gram) dan buah adalah 70 gram
(sepotong pisang Ambon kecil). Buah dan sayur dihitung
sama, misal tidak makan buah tapi makan sayur 5 mangkuk
sehari berarti disebut mengkonsumsi buah dan sayur 5
porsi.

Kurang Aktivitas Fisik 30 menit Sehari


Diisi dengan memberi tanda pada kotak jika tidak biasa
melakukan aktivitas fisik 30 menit dalam sehari atau 150
menit / minggu pada kotak dengan tanda (-) jika terbiasa
melakukan aktivitas fisik 30 menit atau lebih dalam sehari.
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang menggunakan otot dan
tulang (mem-bakar kalori) pada setiap kegiatan, seperti
berkebun, menyapu, mengepel, berjalan kaki, bersepeda,
atau olahraga lainnya.

Konsumsi Minuman Beralkohol dalam 1 (satu) bulan


terakhir diisi dengan memberi tanda pada kotak jika dalam
sebulan terakhir mengkonsumsi alkohol minimal 1 (satu)
sloki atau pada kotak dengan tanda (-) jika sebulan terakhir
tidak mengonsumsi alkohol sama sekali atau mengonsumsi
kurang dari 1 (satu) sloki.

Stres
Diisi dengan memberi tanda pada kotak jika di dalam
sebulan terakhir merasa tegang, takut, cemas, mudah
marah, sedih, putus asa.

26
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Diisi dengan menuliskan nilai IMT pada kotak.
Jika IMT sebesar 23 atau lebih ditandai dengan warna
kontras sehingga lebih mudah diingat.

Penilaian IMT menggunakan rumus :


IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m )

Lingkar Perut
Diisi dengan menuliskan nilai lingkar perut (cm) pada kotak.
Jika lingkar perut pada laki-laki 90 cm atu lebih dan pada
perempuan 80 cm atau lebih ditandai/ditulis dengan warna
kontras sehingga lebih mudah diingat. Jika lingkar perut
laki-laki <90 cm atau perempuan <80 cm maka ditulis
dikotak hijau.

Tekanan Darah
Tulis nilai tekanan darah hasil pengukuran tensimeter pada
kotak.
Jika tekanan darah sistole 140 mmHg atau lebih dan/atau
diastole 90 mmHg atau lebih ditandai dengan warna/tulisan
yang berwarna kontras sehingga lebih mudah diingat.

Gula Darah Sewaktu


Tulis nilai Gula Darah Sewaktu (GDS) hasil pemeriksaan
pada kotak.
Jika GDS 200 mg/dL atau lebih ditandai dengan

27
warna/tulisan yang berwarna kontras sehingga lebih
mudah diingat.

Kolesterol Total
Tulis nilai Kolesterol Total hasil pemeriksaan, pada kotak,
jika nilai Kolesterol Total 190 mg/dL atau lebih ditandai
dengan warna/tulisan yang berwarna kontras sehingga
lebih mudah diingat.

Penyuluhan/ Edukasi Berhenti Merokok


Diisi dengan memberi tanda (√) pada kotak jika telah
memberikan penyuluhan/ konseling berhenti merokok.

Penyuluhan/ Edukasi Diet Sehat


Diisi dengan memberi tanda (√) pada kotak jika telah
memberikan penyuluhan/ konseling diet sehat.

Penyuluhan/ Edukasi Aktivitas Fisik


Diisi dengan memberi tanda (√) pada kotak jika telah
memberikan penyuluhan/ konseling akivtias fisik.

Penyuluhan tentang ajakan Pemeriksaan Klinis Payudara


dan IVA di Fasilitas Kesehatan
Diisi dengan memberi tanda (√) pada kotak jika telah
memberikan penyuluhan/ konseling pemeriksaan klinis
payudara dan IVA.

28
INFORMASI PTM
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Pengertian :
Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang
terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner dan
dapat menyebabkan serangan jantung.

Gejala dan Tanda :


l Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat, rasa sakit,
terjepit, atau terbakar di dada. Nyeri ini menjalar ke
seluruh dada, bahu kiri, lengan kiri, punggung (di antara
kedua belikat), leher dan rahang bawah, terkadang
di ulu hati sehingga dianggap sakit maag.
l Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak.
l Lamanya 20 menit bahkan lebih.
l Disertai keringat dingin, rasa lemah, berdebar,
terkadang sampai pingsan.

Stroke
Pengertian :
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh
kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak yang
terkadang menyebabkan pendarahan di otak. Aliran darah
ke daerah otak terputus karena gumpalan darah, endapan
plak atau karena pecahnya pembuluh darah otak sehingga
sel-sel otak meng-alami kekurangan oksigen serta energi
dan menyebabkan kerusakan otak permanen yang
berakibat kecacatan-kematian dini.

29
Gejala dan Tanda :
Penilaian Serangan Stroke dengan "SEGERA KE RS" yaitu:
l Senyum yang tidak simetris.
l Gerak anggota tubuh yang melemah atau tidak dapat
digerakkan secara tiba-tiba.
l Suara yang pelo, parau, atau menghilang.
l Keseimbangan dan kesadaran terganggu.
l Rabun/gangguan penglihatan tiba-tiba.
l Sakit kepala.

Hipertensi
Pengertian :
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah secara menetap >140/90 mmHg. Seringkali
Hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga pasien tidak
merasa sakit.

Gejala dan Tanda :


1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak napas
5. Napas pendek (terengah-engah)
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur
8. Mata berkunang-kunang
9. Mudah marah

30
10. Telinga berdengung
11. Sulit tidur
11. Rasa berat di tengkuk.

Kanker Payudara
Pengertian :
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dafam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun
jaringan ikat pada payudara.

Gejala dan Tanda :


a. Adanya perubahan ukuran dan bentuk payudara.
b. Adanya lipatan atau cekungan pada kulit payudara.
c. Keluar cairan nanah atau darah dari puting susu.
d. Benjolan atau penebalan di dalam payudara atau
lengan. Jika ada benjolan dan dapat digerakkan seperti
karet dan bergerak ketika ditekan dengan jari, tidak
perlu khawatir, tetapi jika benjolan keras, bentuk tidak
rata dan tidak terasa sakit dan tidak bergerak ketika
ditekan, segera beritahu tenaga kesehatan.

Pesan :
- Sekecil apapun benjolan yang ditemukan segera konsultasikan diri anda ke dokter
- Menunda berarti memberi kesempatan sel kanker berkembang dan mengurangi
kesempatan untuk sembuh.

Kanker Leher Rahim


Pengertian :
Keganasan yang terjadi dari sel leher rahim.

31
Gejala dan Tanda :
a. Perdarahan saat berhubungan intim.
b. Perdarahan diluar masa menstruasi.
c. Keputihan yang berbau busuk.
d. Keputihan bercampur darah.
e. Nyeri saat berhubungan intim.
f. Nyeri panggul.
g. Gangguan saat buang air kecil atau besar.

Diabetes Melitus
Pengertian :
Suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula
dalam darah melebihi nilai normal, yaitu hasil pemeriksaan
gula darah kapiler sewaktu (GDS) > 200 mg/dL dan gula
darah kapiler puasa (GDP) > 100 mg/dL.

Gejala dan Tanda :


Gejala klasiknya adalah banyak minum (polidipsi), banyak
makan (polifagi), banyak kencing (poliuri) disertai
penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Adapun
seringkali disertai dengan gejala penyerta, seperti: gatal-
gatal, mengantuk, kesemutan, mata kabur, impotensi, dan
keputihan pada wanita.

Kaki Diabetes
Pengertian :
Kaki Diabetes merupakan salah satu komplikasi DM
tersering dan paling ditakuti karena tindakan amputasinya.

32
Gejala dan Tanda :
Nyeri terus menerus, nyeri saat berjalan dan hilang saat
istirahat, kesemutan, baal, rasa tebal, kaki yang terasa
dingin, kulit kaki kering/ bersisik, kulit kaki tebal, tumit kaki
pecah-pecah, warna kulit menghitam/ kebiruan/ keme-
rahan, kuku kaki rapuh, kemerahan/ lebam sekitar kuku, jari
kaki bengkok dan lembab di sela jari.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


Pengertian :
Penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan
hambatan aliran udara ke dalam paru-paru (khususnya
udara ekspirasi). Penyakit ini tidak sepenuhnya reversibel
(dapat kembali normal), bersifat kronik progresif (semakin
lama semakin memburuk).

Gejala dan Tanda :


Sesak napas, batuk berdahak kronik, gejala bersifat kronik
progresif (semakin lama semakin memburuk).

Asma
Pengertian :
Suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik
saluran napas yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus,
sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk terutama
malam atau dini hari. Gejala episodik tersebut timbul sangat
bervariasi dan bersifat reversibel (dapat kembali normal
baik dengan atau tanpa pengobatan).

33
Tanda dan Gejala :
a. Batuk berdahak.
b. Sesak napas dan nafas berbunyi (mengi).
c. Ditemukan riwayat keluarga dengan asma atau alergi.

PENYAKIT GINJAL KRONIK


Pengertian :
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah penurunan perlahan
dari fungsi ginjal yang menyebabkan penimbunan limbah
metabolik di dalam darah dan kondisi ini tidak bisa kembali
normal. Akibatnya, ginjal tidak mampu:
1. Menyaring dan membuang elektrolit tubuh.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
3. Memproduksi urin.

Gejala dan Tanda :


1. Mual
2. Muntah
3. Pucat
4. Sesak napas
5. Kulit kering
6. Gatal-gatal
7. Bengkak (kelopak mata, tangan dan kaki)
8. Perdarahan abnormal.

THALASEMIA
Pengertian :
Thalasemia adalah suatu kelainan darah yang disebabkan
oleh faktor keturunan.

34
Apa bedanya dengan anemia?
Anemia adalah suatu keadaan seseorang mempunyai
terlalu sedikit Haemoglobin (sel darah merah) di dalam
darah mereka. Sedang Thalasemia Mayor adalah suatu
jenis anemia karena gangguan pembentukan Haemoglobin
(sel darah merah).

GANGUAN PENGLIHATAN
Katarak
Pengertian:
Kekeruhan pada lensa.

Gejala dan Tanda :


Penglihatan kabur. Ciri khasnya adalah orang yang
menderita katarak seperti melihat dari balik air terjun atau
kabut putih, penglihatan ganda, silau, penglihatan semakin
kabur walau sudah berganti-ganti ukuran kacamata. Untuk
penderita katarak tingkat lanjut, biasanya hanya bisa
menghitung jari di jarak < 3 meter atau bahkan hanya bisa
membedakan gelap dan terang.

Glaukoma
Pengertian :
Tersendatnya cairan dari bola mata, sehingga bola mata
menjadi membesar dan menekan saraf mata yang berada di
belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak
mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.

35
Gejala dan Tanda :
Riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara sekandung
lebih berisiko dibandingkan orang tua dan anaknya,
Tekanan bola mata tinggi, Miopia (rabun jauh), DM,
Hipertensi, Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak
(sirkulasi buruk), Kecelakaan/operasi pada mata
sebelumnya, menggunakan steroid (cortisone) dalam
jangka waktu lama dan Usia Lebih dari 45 tahun.

Gangguan Refraksi
Pengertian :
Gangguan penglihatan yang bisa dikoreksi dengan
kacamata.

Gejala dan Tanda :


Penglihatan kabur (ketika melihat dekat atau jauh), kadang-
kadang sakit kepala, mata terasa tegang dan pegal, mata
melihat benda bulat seperti lonjong, salah melihat angka
atau huruf, setelah membaca, mata menjadi lelah, berair
dan pedas.

GANGGUAN PENDENGARAN
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)/Congek
Pengertian :
Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane
timpani dan sekret yang keluar dari tengah terus-menerus
atau hilang timbul dan sekretnya mungkin encer, kental,
bening atau berupa nanah.

36
Gejala dan Tanda :
Telinga berair, gangguan pendengaran, vertigo, dan nyeri
telinga.

Serumen Prop (kotoran telinga yang mengeras)


Pengertian:
Gangguan pendengaran akibat terdapat kotoran yang
mengeras pada satu atau kedua telinga.

Gejala dan Tanda :


Keluhan rasa tersumbat di telinga, kadang – kadang
berdengung, bila menumpuk di liang telinga akan meng-
akibatkan gangguan pendengaran yang akan mengem-
bang bila liang telinga kemasukan air sehingga menye-
babkan rasa tertekan. Bila keras, jangan coba untuk di-
keluarkan karena akan menyulitkan tindakan selanjutnya.

Tuli Akibat Bising (NIHL)


Pengertian :
Ketulian yang terjadi akibat terpapar kebisingan yang terus-
menerus.

Gejala dan Tanda :


Biasanya terjadi akibat bising yang cukup keras dalam
jangka waktu yang lama. Berhubungan dengan bising
lingkungan kerja (pabrik, diskotik, lalu lintas, dan lain-lain),
dan kebiasaan sehari – hari (menggunakan walkman).

37
Sering disertai suara berdenging di telinga. Bila gangguan
pendengaran berat : sukar menangkap percakapan pada
keadaan/suasana yang ramai.

Presbikusis
Pengertian :
Penurunan pendengaran karena usia lanjut.

Gejala dan Tanda :


Berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan
prograsif, simetris pada kedua telinga (bilateral). Onset
berkurangnya pendengaran tidak diketahui pasti, penderita
dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk
memahaminya terutama bila diucapkan dengan cepat di
tempat dengan suara bising (cocktail party deafness).

38
CATATAN KESEHATAN:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

.............................................................................................................................

39
CATATAN KESEHATAN:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

.............................................................................................................................

40
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai