Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN SKRINING PASIEN

MENETAPKAN KEBUTUHAN PELAYANAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK


III ANTON SEODJARWO PONTIANAK

1
PANDUAN SKRINING PASIEN

A. Latar Belakang

Rumah sakit seharusnya mempertimbangkan bahwa palayanan di Rumah Sakit


merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
professional dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan
membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya adalah
menyelaraskan kebutuhan pasien dibidang pelayanan kesehatan dengan bidang yang
tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan
pemulangan dan tindakan selanjutnya.
Menyesuaikan kebutuhann pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya
lewat skrining pada kontak pertama. Skrining ( screening) merupakan pemeriksaan
sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang mempunyai
keadaan patologis yang tidak diagnosis atau mempunyai resiko tinggi (Kamus Dorland
ed. 25 : 974).
Skrining di Rumah Sakit Naili DBS terbagi dua yaitu skrining didalam rumah sakit
yakni pada unit emergency yang dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual
atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik,
laboratorium klinik atau diagnostic imaging sebelumnya. Skrining didalam Rumah Sakit
juga dapat dilakukan pada pasien rawat jalan di bagian admisi pasien, melalui evaluasi
visual atau pengamatan, pertanyaan hasil laboratorium klinik atau diagnostic imaging
sebelumnya. Skrining diluar rumah sakit dilaksanakan jika pasien dari luar Rumah Sakit
harus mendapatkan pelayanan di unit rawat intensif ( ICU ).

B. Tujuan
1) Menentukan apakah kebutuhan pasien sudah sesuai dengan misi dan sumber daya
rumah sakit.
2) Mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus- kasus yang ditentukan.
3) Mengumpulkan informasi dan memfasilitasi kebagian atau unit mana harus dirujuk.

C. Hal-hal Penting

2
Tes skrining dapat dilakukan melalui :
- Pertanyaan/ Quesioner
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium
- Diagnostik imaging

D. Skrining pasien
1. Skrining didalam Rumah Sakit
Skrining didalam rumah sakit merupakan suatu proses deteksi dini atau
usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan. Skrining dapat dilaksanakan
melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan,pertanyaan, pemeriksaan
fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik
imajing pasien.
Kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
di prioritaskan berdasarkan kondisi pada waktu proses admisi sebagai pasien rawat
inap. Hal tersebut terdapat pada proses assesmen awal pasien yang dilakukan
petugas, adapun penjelasan dari pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitasi
sbb :

a) Pelayanan Preventif
Adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya
sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin,
pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak
terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai
upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan,
atau kerugian bagi seseorang atau masyaraka.t

Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan


gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, dll)
b. Pemberian Vitamin A, Yodium
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).

e. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil


3
b)Pelayanan Paliatif
Pelayanan paliatif adalah pelayanan interdisipliner yang berfokus pada pasien
penyakit serius atau mengancam jiwa. Tujuan pelayanan paliatif adalah mengurangi
beban penyakit, meringankan penderitaan, dan mempertahankan kualitas hidup dari
saat setelah diagnosis. Tujuan ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan
kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan
koordinasi pelayanan, memastikan pelayanan yang layak secara budaya dan
konsisten dengan nilai-nilai dan preferensi pasien, memberi bantuan konkrit jika
diperlukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa pasien meninggal dengan
penderitaan minimal.

c) Pelayanan Kuratif
Kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok
yang menderita penyakit atau masalah kesehatan. Usaha-usaha yang dilakukan,
yaitu :
a. Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita
TB
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
f. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.

d)Pelayanan Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat
dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama. Usaha yang dilakukan, yaitu:
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan
bawaan
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC (latihan
nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).

4
Dalam pelaksanaannya skrining didalam rumah sakit dilaksanakan melalui tahapan
berikut :
1. Pemeriksaan saat pasien datang
Semua pasien yang datang ke IGD harus diprioritaskan pada saat
kedatangan, oleh tenaga terlatih dan perawat berpengalaman. Penilaian awal
umumnya harus tidak mengambil lebih dari 2 - 5 menit. Penilaian awal tersebut
dilaksanakan melalui kriteria triase yang menggunakan skala triase Australia,
selanjutnya petugas melaksankan penilaian lanjutan.
2. Skrining dilakukan melalui :
a. Kriteria triase (SPO Triase pasien),………….
b. Evaluasi visual atau pengamatan, (keadaan umum pasien)
c. Pertanyaan ( anamnesa pasien )
d. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
e. Psikologik,
f. Hasil laboratorium klinik atau diagnostik imajing pasien.
g. Ketersediaan kamar rawatan
h. Identifikasi kebutuhan pasien berkenaan dengan pelayanan preventif,
paliatif, kuratif, dan rehabilitatif
3. Dokumentasi dilakukan melalui status Rekam Medis IGD yang mencakup :
a. Identitas pasien
b. Anamnesis pasien
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan penunjang
e. Diagnosis pasien
4. Dokumentasi dilakukan melalui status Rekam Medis elektronik di admisi yang
mencakup:
a. Identitas pasien
b. Anamnesis pasien
c. Pemeriksaan penunjang

e) Skrining diluar Rumah Sakit

5
Skrining diluar rumah sakit merupakan suatu proses deteksi dini atau usaha
untuk mengidentifikasi keadaan pasien yang dilakukan sebelum pasien masuk ke
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU). Skrining dapat dilaksanakan dengan
komunikasi melalui telepon. Dalam pelaksanaannya skrining dilaksanakan melalui
tahapan berikut :
1. Identifikasi pasien
Pelaksanaan identifikasi pasien dilakukan melalui telepon, petugas menanyakan
identitas pasien saat dihubungi oleh pihak luar, petugas juga menilai apakah
sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit saat itu.
2. Penilaian berkelanjutan
Pada fase ini petugas menanyakan secara terperinci keadaan pasien, tanda
vital, tindakan dan terapi apa saja yang telah di berikan kepada pasien.
3. Konsultasi kepada DPJP ICU
Setelah mengetahui kondisi pasien yang akan dirawat maka petugas melakukan
komunikasi dengan Dokter Penganggung Jawab Pelayanan terkait agar
kontinuitas pelayanan berlangsung dengan baik.
4. Dokumentasi skrining pasien dari luar melalui formulir yang disediakan yang
berisikan hal – hal sbb :
a. Identitas pasien
- Nama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Alamat
- Status pembayaran
b. Diagnosa
c. Keadaan Umum
d. Kesadaran
e. Tanda – tanda vital
f. Terapi dan Tindakan yang telah dilakukan

f) Audit dan jaminan mutu


6
1. Buatlah catatan yang jelas dan lengkap selama skrining pasien
2. Dokumentasi ini akan digunakan sebagai acuan dasar dan sarana audit
3. Rumah Sakit Naili DBS bertanggung jawab untuk menjaga berlangsungnya proses
skrining pasien
4. Data audit akan ditinjau ulang secara teratur oleh Rumah Sakit Naili DBS.

Anda mungkin juga menyukai