0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan4 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining pasien rawat inap dan rawat jalan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Prosedur dimulai dari asesmen awal pasien untuk menentukan kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif atau rehabilitatif. Skrining dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memastikan sumber daya rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan pasien.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
SPO SKRININGPREVENTIF, PALIATIF, KURATIF DAN REHABILITATIF rev 2018
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining pasien rawat inap dan rawat jalan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Prosedur dimulai dari asesmen awal pasien untuk menentukan kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif atau rehabilitatif. Skrining dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memastikan sumber daya rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan pasien.
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining pasien rawat inap dan rawat jalan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Prosedur dimulai dari asesmen awal pasien untuk menentukan kebutuhan pelayanan preventif, paliatif, kuratif atau rehabilitatif. Skrining dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memastikan sumber daya rumah sakit dapat memenuhi kebutuhan pasien.
PALIATIF, KURATIF DAN REHABILITATIF No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan di
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk layanan rawat jalan berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan yang teridentifikasi dan disesuaikan dengan sumber daya RS. Tujuan Skrining bertujuan untuk mencocokkan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit Kebijakan Surat Keputusan Kepala Rumkit Mawar No. 046/KEP/TUUD/RSAD/IV/2016 tentang Kebijakan Akses Pelayanan dan Kontinyuitas Pelayanan Prosedur Kebutuhan pasien dalam mendapatkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif dimulai sejak dilakukan asesmen awal pasien yang dilakukan petugas, pengertian dasar kebutuhan tersebut adalah : a. Pelayanan Preventif Adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Dalam pengertian yang sangat luas preventif diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat. Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha yang dilakukan yaitu : pemeriksaaan kesehatan secara berkala (bumil, remaja, balita dll), pemberian vitamin A, pemeriksaan dan pemeliharaaan kehamilan, nifas dan menyusui, deteksi dini kasus dan faktor resiko (maternal, balita, penyakit), imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil. b. Pelayanan paliatif Adalah pelayanan interdispliner yang berfokus pada pasien penyakit serius atau mengancam jiwa. Tujuan pelayanan paliatif adalah mengurangi beban penyakit, meringankan penderitaan, dan mempertahankan kualitas hidup dari saat setelah diagnosis. Tujuan ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan koordinasi pelayanan, memastikan pelyanan yang layak secara budaya dan konsisten dengan nilai-nilai preferensi pasien, memberi bantuan konkret jika diperlukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa pasien meninggal dengan penderitaan minimal SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2
Prosedur c. Pelayanan Kuratif
Bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit, atau masalah kesehatan. Usaha- usaha yang dilakukan yaitu : 1) Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita TB 2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas atau RS 3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin, dan nifas 4) Parawatan payudara 5) Perawatan tali pusar bayi baru lahir 6) Pemberian obat : Fe, vitamin A, oralit d. Pelayanan Rehabilitatif Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok – kelompok tertentu yang menderita sakit yang sama. Usaha yang dilakukan yaitu : 1) Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seprti patah tulang, kelainan bawaan 2) Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya TBC (latihan nafas dan batuk), stroke (fisioterapi). Langkah langkah prosudur yang dilakukan sbb : 1. Petugas melakukan skrining yang dilakukan di sumber daya perujuk, selama transportasi darurat atau ketika pasien tiba di RS. 2. Pasien dipertimbangkan diterima sebagai pasien rawat inap rumah sakit, pemeriksaan skrining membantu staf / karyawan untuk memutuskan apakah pasien membutuhkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif dan memilih pelayanan yang paling tepat sesuai dengan urgensinya 3. Skrining di luar rumah sakit dengan cara petugas yang menerima telpun dari petugas Rumah Sakit lain dengan menanyakan tentang : a. Identitas Rumah Sakit/Petugas asal, Identitas pasien serta Jaminan Kesehatan yang dimiliki b. Diagnosis serta Kondisi pasien secara lengkap c. Tindakan/pengobatan yang telah dilakukan d. Alasan pasien dirujuk e. Unit atau ruangan yang dituju. 4. Skrining di rumah sakit yaitu : a. Pasien / keluarga pasien mendaftar ke bagian Pendaftaran b. Petugas Pendaftaran melakukan skrining pada kontak pertama dengan menanyakan identitas dan keluhan pasien. SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2
Prosedur c. Dokter dan perawat IGD/Rawat jalan melakukan
skrining dan pemeriksaan kepada pasien secara lengkap dan menentukan prioritas penanganan. ( Kuratif ). Jika pasien memerlukan tindakan Rehabilisasi/ Paliatif maka akan dilakukan terapi rehabilisasi setelah penangan Triase selesai dilakukan d. Melakukan skrining pasien dengan cara : 1) Lihat surat rujukan dan atau pengantar pasien apakah sesuai dengan misi dan sumber daya Rumah Sakit 2) Melakukan Triase 3) Evaluasi visual dengan cara kontak mata 4) Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda – tanda vital, tensi nadi, suhu respirasi. 5) Periksa laboratorium dan evaluasi pencitraan diagnostik 6) Periksa psikologis pasien 5. Setelah hasil skrining didapatkan kebutuhan pasien sesuai dengan visi dan misi rumah sakit serta diputuskan pasien diterima sebagai pasien rawat jalan, dirawat, dipindahkan, dirujuk atau dipulangkan 6. Dimana kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabitatif di prioritaskan berdasarkan kondisi pada waktu proses admisi sebagai pasien rawat inap. Unit Terkait 1. Komite Medik 2. Komite Keperawatan 3. Instalasi Rawat Inap 4. Instalasi Rawat Jalan 5. Instalasi Gawat Darurat 6. Pendaftaran dan Admisi 7. Rekam Medik 8. Bendahara