Anda di halaman 1dari 29

KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH

Sebagaimana kita ketahui bahwa ada empat kewajiban yang mesti dilakukan oleh orang
yang masih hidup terhadap orang yang telah meninggal atau mayit. Keempat kewajiban itu
adalah sebagai berikut :

1) Memandikan Jenazah
2) Mengafani Jenazah
3) Menshalati Jenazah
4) Menguburkan Jenazah

1. Memandikan Jenazah

Para ulama menyebutkan ada dua cara yang bisa dilakukan dalam memandikan mayit,
yakni cara minimal dan cara sempurna. Pertama, yakni cara minimal memandikan jenazah yang
sudah memenuhi makna mandi dan cukup untuk memenuhi kewajiban terhadap jenazah.

Secara singkat Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al- Mahalli menuturkan dalam
kitabnya Syarah Minhajuth Thalibin Juz. 1, halaman 376 (Cetakan Indonesia: Al Harmain
Singapura-Jeddah, tanpa tahun), :

) ‫إزالَ ِة النَّ َج ِس‬ ْ ُ‫( َوأَقَ ُّل ا ْلغ‬


َ ‫س ِل ت َ ْع ِمي ُم بَ َدنِ ِه ) َم َّرةً ( بَ ْع َد‬
“Paling sedikit memandikan mayit adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badannya
sekali setelah menghilngkan najis.”
Sedikit lebih rinci secara teknis cara ini dijelaskan oleh Dr. Musthafa Al-Khin dalam
kitab Al-Fiqh Al-Manhaji ‘ala Madzhab Imam Syafi’i, Juz. 1, halaman 249 (Cetakan Beirut : Dar
Al Qalam, 1992) dengan menghilangkan najis yang ada di tubuh mayit kemudian menyiramkan
air secara merata ke tubuhnya. Bila cara ini telah dilakukan dengan benar dan baik maka mayit
bisa dikatakan telah dimandikan dan gugurlah kewajiban orang yang hidup terhadap si mayit.

1
Kedua, yakni cara memandikan jenazah secara sempurna sesuai dengan sunnah. Syekh
Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safinatun Naja, halaman 14 (Cetakan Semarang :
Sumber Keluarga, tanpa tahun) menuturkan cara kedua ini dengan menjelaskan:

‫الس ْد ِر َوأ َ ْن‬


ِ ‫س ْوأ َت َ ْي ِه َوأ َ ْن يُ ِز ْي َل ا ْلقَذَ َر ِم ْن أ َ ْن ِف ِه َوأ َ ْن يُ َو ِضأ َهُ َوأ َ ْن يَ ْد ِلكَ بَ َد َنهُ ِب‬َ ‫س َل‬ ِ ‫َوأ َ ْك َملُهُ ا َ ْن يَ ْغ‬
‫علَ ْي ِه ث َ َلث ًا‬
َ ‫ب ا ْل َما َء‬ َّ ‫ص‬
ُ َ‫ي‬
Artinya:“Dan sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua pantatnya,
menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudlukannya, menggosok badannya dengan daun
bidara, dan mengguyunya dengan air sebanyak tiga kali.”

Secara teknis Dr. Musthafa Al-Khin menjelaskan cara kedua ini sebagai berikut:

1) Mayit diletakkan di tempat yang sepi di atas tempat yang tinggi seperti papan kayu atau
lainnya dan ditutup auratnya dengan kain. Pada masa sekarang ini di Indonesia sudah ada alat
semacan keranda untuk memandikan jenazah yang terbuat dari bahan aluminium atau stenlis.
2) Orang yang memandikan memposisikan jenazah duduk sedikit miring ke belakang dengan
ditopang tangan kanannya, sementara tangan kirinya mengurut bagian perut jenazah dengan
penekanan agar apa yang ada di dalamnya keluar. Lalu yang memandikan membalut tangan
kirinya dengan kain atau sarung tangan dan membasuh lubang depan dan belakang si mayit.
Kemudian membersihkan mulut dan hidungnya lalu mewudlukannya sebagaimana wudlunya
orang hidup.
3) Membasuh kepala dan muka si mayit dengan menggunakan sabun atau lainnya dan menyisir
rambutnya bila memiliki rambut. Bila ada rambut yang tercabut maka dikembalikan lagi ke
asalnya untuk ikut dikuburkan.
4) Membasuh seluruh sisi kanan tubuh dari yang dekat dengan wajah, kemudian berpindah
membasuh sisi kiri badan juga dari yang dekat dengan wajah. Kemudian membasuh bagian
sisi kanan dari yang dekat dengan tengkuk, lalu berpindah membasuh bagian sisi kiri juga dari
yang dekat dengan tengkuk. Dengan cara itu semua orang yang memandikan meratakan air ke
seluruh tubuh si mayit. Ini baru dihitung satu kali basuhan. Disunahkan mengulangi dua kali
lagi sebagaimana basuhan tersebut sehingga sempurna tiga kali basuhan. Disunahkan pula
mencampur sedikit kapur barus di akhir basuhan bila si mayit bukan orang yang sedang
ihram.

2
Menyirami tubuh jenazah dengan air secara merata dan pelan-pelan sampai benar-benar
yakin sudah bersih dengan bilangan ganjil (tiga kali, lima kali, atau tujuh kali atau lebih banyak
dari itu) dengan cara sebagai berikut:
1) Siraman pertama dengan air biasa tiga kali
2) Siraman kedua dengan daun bidara tiga kali.
3) Siraman ketiga dengan air yang dicampur sedikit dengan kapur barus yang sudah ditumbuk
halus tiga kali, inilah yang dinamakan dengan mandi 9 kali

Do’a Melatakkan Jenazah di tempat Pemandian

، ‫اب‬ُ ‫الو َّه‬ َ َ‫ام ْن لَ ُد ْنكَ َر ْح َمةً اِنَّكَ اَ ْنت‬


ِ ‫َربَّ َناالَت ُ ِز ْغ قُلُ ْوبَ َنا بَ ْع َد اِ ْذ َه َد ْيتَ َنا َو َه ْب لَ َن‬
)‫عيُ ْوبَهُ ( َها‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْرلَهُ ( َها) َواَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ ( َها) َواَ ْحس ِْن َج‬
ُ ‫س َدهُ ( َها) َوا ْكت ُ ْم‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫اجعَ ْلهُ ( َها) ِم َن ا ْل َم ْر ُح ْو ِم ْي َن (ا ْل َم ْر ُح ْو َماتِ) بِ َر ْح َمتِكَ يَااَ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬ ْ ‫َو‬
Artinya:“Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau sesatkan hati kami, sesudah Engkau beri petunjuk
kepada kami dan berilah kami karunia rahmat dari sisi-Mu.Sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi. (Q.S. Ali Imran/3: 8). Ya Allah! Ampunilah dia muliakanlah tempatnya, baguskanlah
tubuhnya, sembunyikanlah aib-aib (kecacatanya) dan jadikanlah dia termasuk dari golongan
orang yang mendapat rahmat, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang Maha Penyayang dari
pada para penyayang.”

Lafadz Niat Mengistinja’kan Jenazah Laki-Laki Besar (Dewasa)


َ ‫ت فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَ َى‬ ِ ‫ستِ ْن َجآ َء ِل َهذَاا ْل َم ِي‬
ْ ‫نَ َويْتُ ا ِإل‬
Artinya:“Sengaja aku menyucikan mayat laki-laki besar ini fardhu kifayah karena Allah
Ta’ala”.
Lafadz Niat Mengistinja’kan Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)
َ ‫س ِت ْن َجآ َء ِل َهذَه ِا ْل َم ِيتَ ِة فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَا َي ِة ِ َّلِلِ تَ َعالَ َى‬ ِ ُ‫نَ َويْت‬
ْ ‫اإل‬
Artinya:“Sengaja aku menyucikan mayat prempuan fardhu kifayah karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Mengistinja’kan Jenazah Laki-Laki Kecil


َ ‫الط ْف ِل فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَا َل َى‬ ِ ‫ت‬ ِ ‫ستِ ْن َجآ َء ِل َهذَاا ْل َم ِي‬ ِ ُ‫نَ َويْت‬
ْ ‫اإل‬
Artinya:“Sengaja aku menyucikan mayat laki-laki kecil fardhu kifayah karena Allah Ta’ala”.

3
Lafadz Niat Mengistinja’kan Jenazah Prempuan Kecil
َ ‫الط ْفلَ ِة فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَا َل َى‬ ِ ‫ستِ ْن َجآ َء ِل َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة‬ ِ ُ‫نَ َويْت‬
ْ ‫اإل‬
Artinya:“Sengaja aku menyucikan dari prempuan kecil fardhu kifayah karena Allah Ta’ala”

Lafal Niat Mengurut Perut Jenazah Laki-Laki Besar (Dewasa)

‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَ َى‬ ِ ‫سةً ِم ْن بَ ْط ِن َهذَاا ْل َم ِي‬


َ ‫ت فَ ْر‬ َ ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا ُ ْخ ِر َج نَ َجا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak mengeluarkan kotoran dari pada perut mayat laki-laki ini
fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.”

Lafal Niat Mengurut Perut Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)


َ ‫سةً ِم ْن َب ْط ِن َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَا َي ِة ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬ َ ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا ُ ْخ ِر َج نَ َجا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak mengeluarkan kotoran dari pada perut mayat prempuan
ini fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.”

Lafal Niat Mengurut Perut Jenazah Laki-Laki Kecil


َ ‫الط ْف ِل فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَ َى‬ ِ ‫ت‬ ِ ‫سةً ِم ْن بَ ْط ِن َهذَاا ْل َم ِي‬
َ ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا ُ ْخ ِر َج نَ َجا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak mengeluarkan kotoran dari pada perut mayat laki-laki
kecil ini fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.”

Lafal Niat Mengurut Perut Jenazah Prempuan Kecil


‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَ َى‬ ِ ‫سةً ِم ْن بَ ْط ِن َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة‬
َ ‫الط ْفلَ ِة فَ ْر‬ َ ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا ُ ْخ ِر َج نَ َجا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak mengeluarkan kotoran dari pada perut mayat prempuan
kecil ini fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.

Lafadz Niat Mewudhu’kan Jenazah Laki-Laki Besar (Dewasa) Sebelum Dimandikan


‫س ِل ِ َّلِلِ تَعَالَى‬
ْ ُ‫سنَّ ِة الغ‬ ِ ‫ض ْو َء ِل َهذَاا ْل َم ِي‬
ُ ‫ت ِل‬ ُ ‫نَ َويْتُ ا ْل ُو‬
Artinya:“Sengaja aku mengambil wudhu’ mayat laki-laki ini untuk sunat mandi karena Allah
Ta’ala.”

4
Lafadz Niat Mewudhu’kan Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)
Sebelum Dimandikan
‫س ِل ِ َّلِلِ تَعَالَى‬ ُ ‫ض ْو َء ِل َهذِه ِا ْل َم ِيتَ ِة ِل‬
ْ ُ‫سنَّ ِة الغ‬ ُ ‫نَ َويْتُ ا ْل ُو‬
Artinya:”Sengaja aku mengambil wudhu’ mayat prempuan ini untuk sunat mandi karena Allah
Ta’ala.”

Lafadz Niat Mewudhu’kan Jenazah Laki-Laki Kecil Sebelum Dimandikan


‫س ِل ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬ ُ ‫الط ْف ِل ِل‬
ْ ُ‫سنَّ ِة الغ‬ ِ ‫ت‬ ِ ‫ض ْو َء ِل َهذَاا ْل َم ِي‬
ُ ‫نَ َويْتُ ا ْل ُو‬
Artinya:“Sengaja aku mengambil wudhu’ mayat laki-laki kecil ini untuk sunat mandi karena
Allah Ta’ala.”

Lafadz Niat Mewudhu’kan Jenazah Prempuan Kecil Sebelum Dimandikan


‫س ِل ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬ ِ ‫ض ْو َء ِل َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة‬
ُ ‫الط ْفلَ ِة ِل‬
ْ ُ‫سنَّ ِة الغ‬ ُ ‫نَ َويْتُ ا ْل ُو‬
Artinya:“Sengaja aku mengambil wudhu’ mayat prempuan kecil ini untuk sunat mandi karena
Allah Ta’ala.”

Lafadz Niat Memandikan Jenazah Laki-Laki Besar (Dewasa)

َ ‫ت فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَا َي ِة ِ َّلِلِ تَ َعالَ َى‬ ِ ‫س َل ِل َهذَاا ْل َم ِي‬
ْ ُ‫نَ َويْتُ ا ْلغ‬
Artinya:“Sengaja aku memandikan mayat laki-laki ini fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.

Lafadz Niat Memandikan Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)

َ ‫س َل ِل َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَ َعالَ َى‬ ْ ُ‫نَ َويْتُ ا ْلغ‬
Artinya:“Sengaja aku memandikan mayat prempuan ini fardhu kifayah karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Memandikan Jenazah Laki-Laki Kecil

َ ‫الط ْف ِل فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَ َى‬ ِ ‫ت‬ ِ ‫س َل ِل َهذَاا ْل َم ِي‬
ْ ُ‫نَ َويْتُ ا ْلغ‬
Artinya:“Sengaja aku memandikan mayat laki-laki kecil ini fardhu kifayah karena Allah
Ta’ala”.

Lafadz Niat Memandikan Jenazah Prempuan Kecil


َ ‫الط ْفلَ ِة فَ ْر‬
‫ض ا ْل ِكفَايَ ِة ِ َّلِلِ تَعَالَى‬ ِ ‫س َل ِل َه ِذ ِه ا ْل َم ِيتَ ِة‬
ْ ُ‫نَ َويْتُ ا ْلغ‬
Artinya:“Sengaja aku memandikan mayat prempuan kecil ini fardhu kifayah karena Allah

5
Ta’ala”.
Lafadz Niat Mentayamumkan Jenazah

ً ‫علَ ْي ِه فَ ْر‬
‫ضا ِ َّلِلِ تَعَالَى‬ َ ‫صلَ ِة‬
َّ ‫ستِبَا َح ِة ال‬ ِ ِ‫نَ َويْتُ التَّيَ ُّم َم ِل َهذَاا ْل َمي‬
ْ ‫ت ِال‬
Artinya:“Sengaja aku mentayamumkan mayat ini untuk membolehkan shalat atasnya fardhu
karena Allah Ta’ala.”
Lafadz Niat Mentayamumkan Jenazah Yang Belum Dikhitan

‫الط ْف ِل ِ َّلِلِ تَعَالَى‬


ِ ‫ت‬ ِ ِ‫نَ َويْتُ التَّيَ ُّم َم ع َْن تَ ْحتَ ا ْلقُ ْلفَ ِة َهذَاا ْل َمي‬
Artinya:“Sengaja aku mentayamumkan dari pada bawah kuluf mayat laki-laki kecil ini karena
Allah Ta’ala.”

Adapun di antara do’a-do’a membersihkan bagian angota tubuh jenazah adalah sebagai
berikut :

Do’a Membersihkan Sekalian Kepala Jenazah

ِ ْ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن َج ِم ْي ِع َرأ‬


َ‫س ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َم ِتك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari sekalian kepalanya dan ampunilah dia dengan rahmat-
Mu”

Do’a Membersihkan Kedua Mata Jenazah


َ ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن‬
َ‫ع ْينَ ْي ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari kedua matanya, dan ampunilah dia dengan
rahmat-Mu”.

Do'a Membersihkan Muka Jenazah


َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن َّو ْج ِه ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) بِ َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari mukanya, dan ampunilan dia dengan rahmat-
Mu”.

Do’a Membersihkan Lobang Hidung Jenazah


َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن اَ ْنف ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari lobang hidungnya dan ampunilah dia dengan
rahmat-Mu”

Do'a Membersihkan Mulut Dan Gigi Jenazah

6
ْ َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن فَ ِم ِه ( َها) َوا‬
َ‫سنَانِ ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlan kesalahan dari mulut dan giginya dan ampunilah dia dengan
rahmat-Mu”.

Do’a Membersihkan Kedua Telinga Jenazah


َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأ َ ُه ( َها) ِم ْن اُذُنَ ْي ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َم ِتك‬
Artinya:“Ya Allah! keluarkanlah kesalahan dari kedua telinganya dan ampunilah dia dengan
rahmat-Mu.”

Do’a Membersihkan Kedua Tangan Jenazah


َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن يَ َد ْي ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! keluarkanlah kesalahan dari kedua tangannya dan ampunilah dia dengan rahmat-
Mu.”

Do’a Membersihkan Pusat Dan Kedua Lutut Jenazah


ُ ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن‬
َ‫س َّرتِ ِه ( َها) َو ُر ْكبَتَ ْي ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari pusat dan kedua lututnya dan ampunilah dia
dengan rahmat-Mu”.

Lafadz Niat Membersihkan Kedua Kaki Jenazah


َ‫اَللَّ ُه َّم اَ ْخ ِرجْ َخ َطأَهُ ( َها) ِم ْن ِر ْجلَ ْي ِه ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَهُ ( َهاَ) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Keluarkanlah kesalahan dari kedua kakinya dan ampunilah dia dengan
rahmat-Mu”.

Lafadz Niat Menggosok Gigi Jenazah Laki – Laki Besar (Dewasa)

‫سنَّةً ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬ ِ ‫ستَاكَ ِم َن ا ْل َم ِي‬


ُ ‫ت‬ ْ َ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا‬

7
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak menggosok gigi dari pada mayat laki – laki sunat karena
Allah Ta’alaa.”

Lafadz Niat Menggosok Gigi Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)


‫سنَّةً ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬
ُ ‫ستَاكَ ِم َن ا ْل َم ِيتَ ِة‬
ْ َ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak menggosok gigi dari pada mayat prempuan sunat karena
Allah Ta’alaa.”

Lafadz Niat Menggosok Gigi Jenazah Laki – Laki Kecil

‫سنَّةً ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬


ُ ‫الط ْف ِل‬
ِ ‫ت‬ ِ ‫ستَاكَ ِم َن ا ْل َم ِي‬
ْ َ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak menggosok gigi dari pada mayat laki – laki kecil sunat
karena Allah Ta’ala.”

Lafadz Niat Menggosok Gigi Jenazah Prempuan Kecil

‫سنَّةً ِ َّلِلِ تَعَالَى‬ ِ ‫ستَاكَ ِم َن ا ْل َم ِيتَ ِة‬


ُ ‫الط ْفلَ ِة‬ ْ َ‫نَ َويْتُ اَ ْن ا‬
Artinya:“Sengaja aku bahwa hendak menggosok gigi dari pada mayat prempuan kecil sunat karena
Allah Ta’ala.”

Jenazah dibaringkan ke sebelah kiri, lalu dimandikan (dibasuh) sebelah kanannya,


dimulai dari arah kepala sampai ke telapak kaki, lalu dibaca do’a:

‫ كالي‬3 ‫ار ْح َم ُن َربَّنَا َواِلَ ْيكَ ا ْل َم ِص ْي ُر‬


َ َ‫غ ْف َرانَكَ ي‬
ُ
Artinya:“Ampunilah kami wahai Tuhan kami Yang Maha Pengasih dan kepada-Mu tempat
(kami) kembali.”

Kemudian jenazah dibaringkan ke sebelah kanan, lalu dimandikan (dibasuh) sebelah


kirinya, dimulai dari arah kepala sampai ke telapak kaki, lalu dibaca do’a:

‫ كالي‬3 ‫غ ْف َرانَكَ يَااَهللُ َربَّنَا َواِلَ ْيكَ ا ْل َم ِص ْي ُر‬


ُ

8
Artinya:“Ampunilah kami wahai Allah Tuhan kami dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

Kemudian jenazah dilempangkan menghadap ke atas, lalu dimandikan (dibasuh) mulai


dari kepala sampai ke telapak kakinya, lalu dibaca do’a:

‫ كالي‬3 ‫ار ِح ْي ُم َربَّنَا َواِلَ ْيكَ ا ْل َم ِص ْي ُر‬


َ َ‫غ ْف َرانَكَ يَااَهللُ ي‬
ُ
Artinya:”Ampunilah kami ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Penyayang dan kepada-Mu
tempat (kami) kembali.”

Lalu dilanjutkan dengan bacaan kalimat do’a di bawah ini:

َ ‫الَاِلَهَ اِالَّهللاُ َو ْح َدهُ الَش َِر ْيكَ لَهُ لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْل َح ْم ُد يُ ْح ِيي َويُ ِميْتُ َو ُه َو‬
‫علَى ك ُِل‬
‫ش َْيءٍ قَ ِد ْي ٌر‬
Artinya:”Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Dia Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya (pula) segala pujian. Dia dzat yang
menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia yang berkuasa atas setiap sesuatu.”
Lalu jenazah dihadapkan ke arah kiblat, seraya menadahkan kedua tangannya ke langit
sambil mengucapkan do’a di bawah ini:

‫ش َهدُ) اَ َّن‬
ْ َ‫(وت‬ ْ ‫ و َي‬، ُ‫ش َهدُ) اَ ْن الَاِلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَه‬
َ ‫ش َه ُد‬ ْ َ‫ش َه ُد (ت‬ ْ َ‫ي‬
‫اجعَ ْلهُ ( َها) ِم َن‬
ْ ‫اجعَ ْلهُ ( َها) ِم َن الت َّ َّوا ِب ْي َن َو‬ ْ ‫ اَللَّ ُه َّم‬، ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬
َ ‫ُم َح َّمدًا‬
ْ ‫ا ْل ُمتَ َط ِه ِر ْي َن َو‬
َّ ‫اجعَ ْلهُ ( َها) ِم ْن ِعبَا ِدكَ ال‬
‫صا ِل ِح ْي َن‬
Artinya:“Naik saksi dia bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah.Dia Maha
Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan naik saksi dia bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
rasul-Nya.Ya Allah jadikanlah dia termasuk orang-orang yang bertaubat,dan jadikanlah dia
termasuk orang-orang yang bersuci dan jadikan (pula) dia termasuk hamba-hamba-Mu yang
saleh.”

Lafadz Niat Mandi Sesudah Memandikan Jenazah

‫سنَّةً ِ َّلِلِ تَ َعالَى‬ َ َ‫س َل ِل َح ْم ِل ا ْل َجن‬


ُ ‫از ِة‬ ْ ُ‫نَ َويْتُ الغ‬
Artinya:“Sengaja aku mandi karena menanggung jenazah sunat karena Allah Ta’ala.”

9
2. Mengkafani Jenazah

Setelah jenazah selesai dimandikan dengan sempurna, maka fardhu kifayah bagi tiap-tiap
orang yang hidup adalah mengkafaninya.Mengkafani jenazah adalah membalut atau menutupi tubuh
dan auratnya dengan lapisan kain yang telah di tentukan syara’. Ukuran mengkafani jenazah adalah satu
helai kain putih yang dapat menutupi auratnya. Demikian menurut pendapat yang lebih akurat yang
tersebut dalam kitab Al-Raudhaah dan Syarah al-Muhadzdzab bagi Imam Nawawi rahimahullah.

Cara Mengkafani Jenazah

Adapun cara mengkafani jenazah adalah sebagai berikut :

1) Ambil terlebih dahulu kain kafan yang telah dipersiapkan untuk pakaian jenazah, yaitu kain untuk
sarung dan baju kurung cukup disobekkan dan tidak usah dijahit. Doa menyobekkan kain kafan adalah
sebagai berikut:

َ‫سهُ ( َها) ع َِن الك َِر ْي ِم َواَد ِْخ ْلهُ ( َها) يَاهللا تَعَالَى ِب َر ْح َمتِك‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫اجعَ ْل ِلبَا‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫ا ْل َجنَّةَ يَااَ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬
Artinya:“Ya Allah! Jadikanlah pakaiannya dari pada pakaian kemuliaan dan masukkanlah
dia wahai Allah Ta’aala dengan rahmat-Mu ke dalam syurga, wahai Tuhan Yang Maha
Penyayang dari pada para penyayang ”.

Atau dengan do’a di bawah ini:

‫ظا َّوك ََرا َمةً َّونُ ْو ًرا‬


ً ‫اب لَهُ ( َها) َر ْح َمةً َّونِ ْع َمةً َّو ِح ْف‬ َ ‫اجعَ ْل َه ِذ ِه الث َّ َو‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫ست ُ ْو ًرا ِب َر ْح َم ِتكَ َيااَ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬ ْ ‫َّو ِح َجابًا َم‬
Artinya:“Ya Allah jadikanlah kain ini sebagai rahmah, nikmat, penjagaan, kemulian, cahaya
dan dinding, yang tertutup dengan rahmat-Mu. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari
pada para penyanyang”.
2) Hamparkan tali dari sobekan kain kafan sejumlah lima helai, letakkan pada tempat-tempat
ujung kepala, dada, perut, lutut, dan ujung kaki

10
3) Hamparkan kain kafan yang sudah siap diatas tali dan taburkan pada setiap lapisan itu minyak
wangi atau kapur barus yang sudah ditumbuk halus.
4) Letakkan jenazah yang sudah suci dan bersih diatas kain kafan yang sudah persiapkan,
tutupilah setiap lubang anggota tubuh jenazah dengan kapas.
5) Lipatlah kedua tangan jenazah dan letakkan di bawah dada di atas pusatnya seperti halnya
dalam shalat.
6) Balutlah jenazah dengan kain kafan sambil menarik kain basahan pelan – pelan sehingga aurat
tidak terlihat, kain yang berada disebelah kiri di dahulukan kemudian sebelah kanan. Untuk
jenazah laki – laki dibalut tiga lapis kain putih tidak termasuk baju kurung dan serban, dengan
perincian sebagai berikut :
a) Tiga lapis kain putih panjang sesuai dengan ukuran badan dengan dilebihkan ujung kaki
dan kepala
b) Satu baju kurung
c) Satu kain serban.
Sedangakan untuk jenazah prempuan dibalut lima lapis kain putih dengan
princiannya sebagai berikut :

a) Dua lapis kain panjang sesuai dengan ukuran badan jenazah dengan dilebih ujung kaki
dan kepala.
b) Satu lapis untuk kain sarung
c) Satu lapis untuk baju kurung
d) Satu lapis untuk kerudung.
Apabila orang yang sedang melakukan ihram meninggal dunia maka dikafankan
dengan kain ihram yang dikenakannya, kepalanya tidak ditutupi dan tubuhnya tidak
diminyaki. Karena hukum ihram masih tetap berlaku terhadapnya
7. Setelah seluruh tubuh jenazah dikafani dengan sempurna, maka ikatlah dengan tali pada ujung
kepala, dada, perut, lutut, dan ujung kaki.

3. Menshalati Jenazah

Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan jika ada seorang muslim atau muslimah
yang meninggal dunia, terdiri dari empat kali takbir tanpa ruku’ dan sujud dengan syarat-

11
syarat tertentu.

Shalat jenazah memiliki syarat-syarat sebagaimana lazimnya shalat yang lain. Diantara
syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:

1. Jenazahnya sudah dimandikan atau ditayamumkan (ganti dari pada mandi)


2. Jenazahnya sudah sempurna dikafani
3. Meletakkan jenazah ditempat suci dan bersih
4. Meletakkan jenazah di depan orang yang menshalatkannya dalam posisi menghadap kiblat,
kecuali shalat ghaib
5. J enazah itu tidak ditanggung atas hewan atau tangan manusia pada waktu
shalat.
6. Jenazahnya bukan karena mati syahid fisabilillah
Adapun rukun shalat jenazah ada 7, yaitu sebagai berikut:

1. Niat melakukan shalat jenazah semata-semata karena Allah Ta’ala


2. Berdiri betul bagi orang yang mampu berdiri
3. Takbir empat kali
4. Membaca surah al-Fatihah
5. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.,
6. Mendo’akan jenazah
7. Mengucapkan salam pertama.

Lafadz Niat Shalat Jenazah Laki-Laki Besar (Dewasa)


َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬
‫لِلِ تَعَالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬ ِ ‫علَى َهذَاا ْل َم ِي‬
ٍ ‫ت ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat atas mayat laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah menjadi imam/ma’mum
karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Shalat Jenazah Prempuan Besar (Dewasa)


َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬
‫لِلِ تَعَالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬
ٍ ‫علَى َه ِذ ِه ا ْل َميِت َ ِة ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat atas mayat prempuan ini empat takbir fardhu kifayah menjadi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

12
Lafadz Niat Shalat Jenazah Laki-Laki Kecil
َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬
‫لِلِ تَعَالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬
ٍ ‫الط ْف ِل ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ ْي َرا‬
ِ ‫ت‬ ِ ِ‫علَى َهذَاا ْل َمي‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat mayat laki-laki kecil ini empat takbir fardhu kifayah menjadi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Shalat Jenazah Prempuan Kecil


َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬
‫لِلِ تَعَالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬ ِ ‫علَى َه ِذ ِه ا ْل َم ِيت َ ِة‬
ٍ ‫الط ْفلَ ِة ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat atas mayat prempuan kecil ini empat takbir fardhu kifayah menjadi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Shalat Jenzah Dua Orang Laki-Laki Besar (Dewasa) Sekaligus

َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬


‫لِلِ تَعَالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬
ٍ ‫علَى َهذَ ْي ِن ا ْل َميِت َ ْي ِن ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat atas dua orang mayat laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah menajdi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Shalat Jenazah Dua Orang Anak Kecil Sekaligus

ِ‫ َمأْ ُم ْو ًما ِ َّلِل‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬


َ ‫ت فَ ْر‬ ِ ‫علَى َهذَ ْي ِن ا ْل َميِت َ ْي ِن‬
ٍ ‫الط ْفلَ ْي ِن ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
‫تَعَالَى‬
Artinya:“Aku shalat atas mayat dua orang anak kecil ini empat takbir fardhu kifayah menjadi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

Lafadz Niat Shalat Jenazah Tiga Orang Atau Lebih Sekali Shalat
َّ ِ ‫ َمأْ ُم ْو ًما‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬
‫لِلِ ت َ َعالَى‬ َ ‫ت فَ ْر‬ ِ ‫علَى َه ُؤالَ ِء األ َ ْم َوا‬
ٍ ‫ت ا َ ْربَ َع ت َ ْك ِب ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:“ Aku shalat atas beberapa mayat ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Ta’ala”.

Adapun cara pelaksanaan shalat jenazah adalah sebgai berikut:

1. Jenazah diletakkan dalam posisi menghadap kiblat. Sunat hukumnya jika jenazahnya laki-laki
maka posisi kepala diletakkan disebelah kiri imam (sebelah selatan) dan jika jenazahnya
prempuan posisi kepala diletakkan disebelah kanan iman (sebelah utara). Periksa nashnya
dalam Kitab Tanwirul Qulub fi Mu’amalati ‘Allamil Ghuyub, halaman 212, karangan Syaikh
Muhammad Amin al- Kurdi Irbiliy al-Syafi’i al-Naqsyabandiy.

13
2. Imam berdiri didekat kepala, jika jenazah yang dishalati laki-laki dan ditengah badan jika
yang dishalati jenazah prempuan.
3. Makmum berdiri dibelakang imam dibuat tiga shaf atau lebih. Jika orang yang menshalatkan
jenazah hanya sedikit, maka menurut hadits Abu Daud yang diberitakan oleh Malik bin
Hubairah ra., mereka tetap dibariskan menjadi tiga shaf. (Periksa nashnya dalam Kitab Sunan
Abi Daud Juz 3, halaman 198)
4. Bilal mengucapkan: ِ ‫صالَة ُ َج‬
‫ام َعة‬ َّ ‫اَل‬ (Kerjakanlah shalat secara berjama’ah), atau dengan
kalimat :

ْ ‫ت ا ْل ُم‬
‫س ِل ِم ْي َن‬ َ ‫علَى َم ْن َح‬
ِ ‫ض َر ِم ْن ا َ ْم َوا‬ َ ُ‫صلَة‬
َّ ‫اَل‬
Artinya:”Kerjakanlah shalat atas orang yang hadir dari padamu orang-orang muslim.

Lalu jama’ah menjawab :

‫ الَاِلَهَ اِالَّهللاُ َو ْح َدهُ الَش َِر ْيكَ لَهُ لَهُ ال ُم ْلكُ َولَهُ ال َح ْم ُد يُ ْحيِي َويُ ِميْتُ َو ُه َو‬،ُ‫صلَة‬ َّ ‫اَل‬
‫علَى‬ َ
‫ك ُِل ش َْيءٍ قَ ِد ْي ٌر‬
Artinya:”Kerjakanlah shalat,tidak ada Tuhan Yang berhak di sembah dengan sebenarnya
selain Allah. Dia Maha Esa,tidak bersekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-
Nya segala pujian. Dia dzat yang menghidupkan dan dzat yang mematikan dan Dia berkuasa
atas setiap sesuatu.”
5. Mengangkat kedua tangan dalam keadaan terbuka pada takbiratul ihram dengan cara ujung
jari sejajar (setentang) dengan penthil (putik) daun telinga dan telapak tangan dengan dua
pundak kemudian mensedekapkan tangan di bawah dada di atas pusat, sambil berniat
menshalatkan jenazah. Contoh lafadz niat shalat jenazah laki-laki besar (dewasa):

‫ َمأ ْ ُم ْو ًما ِلِلِ تَعَالَى‬/‫ض ال ِكفَايَ ِة اِ َما ًما‬


َ ‫ت فَ ْر‬ ِ ِ‫علَى َهذَاا ْل َمي‬
ٍ ‫ت ا َ ْربَ َع ت َ ْكبِ ْي َرا‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ص ِلي‬
Artinya:”Aku shalat atas mayat laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah menjadi
imam/ma’mum karena Allah Ta’ala”.

14
6. Pada takbir pertama membaca Surah al-Fatihah, yaitu :
َّ ‫ٱلر ۡح َٰ َم ِن‬
)3( ‫ٱلر ِح ِيم‬ َّ )2( ‫ين‬ َ ‫ب ۡٱل َٰ َعلَ ِم‬ِ ‫) ۡٱل َح ۡم ُد ِ َّلِلِ َر‬١( ‫ٱلر ِح ِيم‬ َّ ‫ٱلر ۡح َٰ َم ِن‬ َّ ‫ِب ۡس ِم‬
َّ ِ‫ٱلِل‬
)6( ‫ٱلص َٰ َر َط ۡٱل ُم ۡستَ ِقي َم‬
ِ ‫ٱه ِدنَا‬ ۡ )5( ‫ين‬ ُ ‫) ِإيَّاكَ نَ ۡعبُ ُد َو ِإيَّاكَ نَ ۡستَ ِع‬4( ‫ِين‬ ِ ‫َٰ َم ِل ِك يَ ۡو ِم ٱلد‬
)7( ‫ين‬ َ ‫ضا ِٓل‬ َّ ‫علَ ۡي ِهمۡ َو َال ٱل‬ َ ‫ب‬ ِ ‫ضو‬ ُ ‫غ ۡي ِر ۡٱل َم ۡغ‬ َ َ‫ِين أَ ۡنعَ ۡمت‬
َ ۡ‫علَ ۡي ِهم‬ َ ‫ِص َٰ َر َط ٱلَّذ‬
Artinya:“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (1) Segala puji
bagi Allah Tuhan semesta alam (2) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (3) Yang
menguasai hari pembalasan (4) Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada-
Mulah kami memohon pertolongan (5) Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus (6) (Yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau anugrahi nikmat,bukan jalan mereka yang Engkau
murkai dan bukan (pula)jalan mereka yang sesat (7)

7. Pada takbir kedua membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw, yaitu:

‫علَى آ ِل اِ ْب َرا ِه ْي َم‬


َ ‫علَى اِ ْب َرا ِه ْي َم َو‬َ َ‫صلَّ ْيت‬
َ ‫علَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬َ ‫علَى ُمح َّمد َو‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫علَى آ ِل اِ ْب َرا ِه ْي َم فِي‬َ ‫علَى اِ ْب َرا ِه ْي َم َو‬
َ َ‫ار ْكت‬َ َ‫علَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َماب‬ َ ‫علَى ُمح َّمد َو‬ َ ‫َوبَ ِار ْك‬
‫العَالَ ِم ْي َن اِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
Artinya:“Ya Allah limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat atas Nabi Ibrahim dan atas keluarganya,
dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau
telah melimpahkan berkah atas Nabi Ibrahim dan atas keluarganya diseluruh alam.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Termulia.

8. Pada takbir ketiga mendo’akan jenazah, yaitu :


)‫ع ْنهُ ( َها) َواَك ِْر ْم نُ ُزلَهُ ( َها‬ َ ‫ْف‬ ُ ‫ار َح ْمهُ ( َها) َوعَا ِف ِه ( َها) َواع‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر َلهُ ( َها) َو‬
‫اء َوالث َّ ْلجِ َوال َب َر ِد َونَ ِق ِه ( َها) ِم َن ال َخ َطا َيا َك َما‬ ِ ‫س ْلهُ ِبال َم‬ ِ ‫س ْع َم ْد َخلَهُ ( َها) َوا ْغ‬ ِ ‫َو َو‬
‫َارا َخ ْي ًرا ِم ْن د َِار ِه ( َها) َوا ْهلً َخ ْي ًرا‬ ً ‫ض ِم َن ال َّدنَ ِس َوا َ ْب ِد ْلهُ ( َها) د‬ ُ َ‫ب األ َ ْبي‬ُ ‫يُنَقَّى الث َّ ْو‬
ُ‫ َز ْو َجتِ َها َواَد ِْخ ْلهُ ( َها) ا ْل َجنَّةَ َوا َ ِع ْذه‬/‫و َز ْو َجةً ِم ْن َز ْو ِج ِه‬/‫ا‬ َ ‫ِم ْن ا َ ْه ِل ِه ( َها) َو َز ْو ًج‬
‫ب النَّ ِار‬ِ ‫عذَا‬
َ ‫ب القَ ْب ِر َوفِتْنَتِ ِه ( َها) َو ِم ْن‬ ِ ‫عذَا‬ َ ‫( َها) ِم ْن‬

Artinya:“Ya Allah ampunilah dia, kasihanilah dia,sehatkanlah dia, dan maafkanlah dia
muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air, es, dan
embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari

15
kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluar yang lebih baik dari pada
keluarganya, suami/istri yang lebih baik dari pada suami/istrinya, masukkanlah dia ke dalam
surga, lindungilah dia dari siksa kubur, fitnah kubur dan siksa neraka.”

Jika jenazahnya masih anak-anak, maka do’a yang dibaca adalah sebagai berikut:

‫ش ِف ْيعًا َوث َ ِق ْل ِب ِه‬ ً َ‫او ِع َظةً َوا ْعتِب‬


َ ‫ارا َو‬ َ ‫سلَفًا َوذُ ْخ ًر‬ َ ‫طا ِأل ْب َو ْي ِه ( َها) َو‬ ً ‫اجعَ ْلهُ ( َها) فَ ْر‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫علَى قُلُ ْوبِ ِه َما ( َها) َوالَت َ ْح ِر ْم ا َ ْج َر ُه ( َها) َوالَت َ ْفتِنَّ ُه َما‬ َ ‫ص ْب َر‬ َّ ‫( َها) َم َو ِازنَ ُه َما َوا َ ْف ِرغِ ال‬
ْ ‫بَ ْع َدهُ ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَنَا َولَ ُه َما َو ِل َج ِم ْي ِع ا ْل ُم‬
‫س ِل ِم ْي َن‬
Artinya:“Ya Allah! Jadikanlah dia sebagai keuntungan untuk kedua orang tuanya, kebaikkan,
dan simpanan serta pelajaran dan ibarat serta syafa'at dan beratkanlah amal kebaikkan kedua
orang tuanya, dan berilah kesabaran atas hati kedua orang tuanya, dan janganlah Engkau
menghalangi akan pahala dan jaganlah Engkau fitnah kedua orang tuanya
sesudahnya, ampunilah kami, kedua orang tuanya dan seluruh orang-orang muslim.”

Atau dengan do’a di bawah ini :

)‫ اَللَّ ُه َّم ث َ ِقل ِب ِه ( َها‬.‫ش ِف ْيعًا ُم َجابًا‬ ً ‫اجعَ ْلهُ ( َها) فَ ْر‬
َ ‫طا َوذُ ْخ ًرا ِل َوا ِل َد ْي ِه ( َها) َو‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
)‫اجعَ ْلهُ ( َها‬
ْ ‫صا ِلحِ ا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن َو‬
َ ‫َم َو ِاز ْينَ ُه َما َواَع ِْظ ْم ِب ِه ( َها) ا ُ ُج ْو َر ُه َما َواْ ْل ِح ْقهُ ( َها) ِب‬
َ َ‫عذ‬
‫اب ا ْل َج ِح ْيم‬ َ َ‫فِى َكفَالَ ِة اِ ْب َر ِه ْي َم َوقِ ِه ( َها) ِب َر ْح َمتِك‬
Artinya:“Ya Allah! Jadikanlah dia sebagai pendahuluan dan simpanan bagi kedua orang
tuanya,sebagai pertolongan yang diperkenankan.Ya Allah beratkanlah dengan dia akan
tempat timbangan kedua orang tuanya dan agungkanlah dengan dia akan pahala kedua
orang tuanya dan hubungkanlah dia dengan kesalehan orang-orang yang beriman dan
jadikanlah dia dalam pemeliharaan nabi Ibrahim dan peliharalah dia dengan rahmat-Mu
akan siksa neraka jahim .

Pada takbir ke-empat mendo’akan jenazah juga, yaitu:

‫( َها) َو ِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْي َن‬ ُ‫اَللَّ ُه َّم الَ ت َ ْح ِر ْمنَا ا َ ْج َرهُ ( َها) َوالَ ت َ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ ( َها) َوا ْغ ِف ْرلَنَا َولَه‬
‫ُف َّر ِح ْي ٌم‬
ٌ ‫َرؤ‬ َ‫ان َوالَت َ ْجعَ ْل فِى قُلُ ْو ِبنَا ِغلًّ ِللَّ ِذ ْي َن ا َ َمنُ ْوا َربَّنَا اِنَّك‬ ِ ْ ‫سبَقُ ْونَا ِب‬
ِ ‫اإل ْي َم‬ َ
Artinya:“Ya Allah janganlah Engkau halangi kami untuk memperoleh pahalanya dan jangan
pula Engkau menimpakan cobaan setela kepergiannya,dan ampunilah kami dan dia dan bagi

16
saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman dan janganlah Engkau
jadikan perasaan dengki dalam hati kami terhadap orang-orang yangtelah beriman kepada
Tuhan kami.Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

9. Mengucapkan salam pertama, sebagaimana salam pada shalat lainnya, yaitu:

ِ‫رح َمةُ هللا‬


ْ ‫علَ ْي ُك ْم َو‬
َ ‫سلَ ُم‬
َّ ‫اَل‬
Artinya:“Semoga keselamatan dan rahmat Allah atas kalian”

Bacaan do’a sesudah shalat ketika mengusap muka dengan tangan kanan adalah
sebagai berikut:

‫الر ِح ْي ُم اَللَّ ُه َّم ا َ ْذ ِه ْب عَنِي ا ْل َه َّم َوا ْل َح َز َن‬ َّ ‫ش َه ُد ا َ ْن الَاِلَهَ اِالَّ ُه َو‬
َّ ُ‫الر ْح َمن‬ ْ َ‫ا‬
Artinya:”Naik saksi aku bahwa tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Yang
Maha Penyayang.Ya Allah hilangkanlah dari padaku kebingungan dan kesedihan.”
Atau dengan do’a di bawah ini :

‫الر ِح ْي ُم اَللَّ ُه َّم ا َ ْذ ِه ْب عَنِي ا ْل َه َّم َوا ْل َح َز َن‬ َّ ‫س ِم هللاِ الَّذِي الَاِلَهَ اِالَّ ُه َو‬
َّ ُ‫الر ْح َمن‬ ْ ‫ِب‬
Artinya:”Dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi
Yang Maha Penyayang.Ya Allah hilangkanlah dari padaku kebingungan dan kesedihan.”

4. Menguburkan Jenazah

Maksud menguburkan jenazah adalah menimbun atau menutupi tubuh jenazah diliang
kubur, sehingga bau busuknya tidak tercium oleh orang hidup dan tubuhnya tidak dimakan
binatang buas atau burung. Bagi umat Islam yang meninggal dunia, hendaknya dikuburkan
diperkuburan orang muslim, karena demikian dilakukan orang pada masa Nabi Muhammad
saw., pada masa sahabat, dan masa para tabi’in. Ketiga masa tersebut merupakan masa terbaik
dalam sejarah umat manusia.

17
Dalam menguburkan jenazah terdapat beberapa ketentuan hukum sebagai berikut:

1. Mendalamkan kuburan dengan kadar dalamnya setinggi laki-laki yang sederhana yang
meluruskan dua tangannya ke atas dan luasnya satu hasta sejengkal.
2. Buatlah liang lahadnya karena liang lahad lebih utama meskipun syaqqu dibolehkan. Lahad
adalah membuat lubang kubur disamping kubur disebelah kiblat, kemudian ditaruh semacam
bata mentah dengan posisi agak condong supaya nantinya setelah ditimbuni jenazah tidak
lansung tertimpa tanah. Sedangkan syaqqu adalah membuat galian di tengah-tengah kubur
seperti parit, dipinggiran kubur itu dibuat semacam dinding dan jenazah diletakkan diantara
keduanya serta bagian atasnya ditaruh semacam bata mentah dan seumpamanya. Misalnya
papan dari dalam posisi mendatar untuk menahan tanah timbunan.
3. Dianjurkan (mustahabb) menggenggam tanah sebanyak tiga genggaman dan meletakkannya
kedalam kuburan dari arah kepala jenazah. Karena Rasulullah saw pun melakukan hal
tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Majah dalam kitabnya Sunan Ibnu Majah Juz. 1,
halaman 449.
Do’a menggenggam tanah tiga genggaman dan di letakkan pada arah kepala jenazah.

a) Genggaman pertama dibacakan:

‫س َمآ ِء ِل ُر ْو ِح ِه‬ َ ‫ِم ْن َها َخلَ ْقنَا ُك ْم أَللَّ ُه َّم ْافتَحْ أ َ ْب َو‬
َّ ‫اب ال‬
Artinya:“Dari tanah kami ciptakan kamu. Ya Allah bukakanlah pintu-pintu langit bagi
rohnya.”

b) Genggaman kedua dibacakan do’a:


َ ‫اف األ َ ْر‬
‫ض ع َْن َج ْنبَ ْي ِه‬ ِ ‫َوفِ ْي َها نَ ِع ْي ُد ُك ْم أَللَّ ُه َّم َج‬
Artinya:“Dan kepada tanah kami kembalikan kamu. Ya Allah renggangkanlah bumi
(tanah) dari pada kedua lambungnya.”
c) Genggaman yang ketiga dibacakan do’a:
ُ‫ارةً أ ُ ْخ َرى أَللَّ ُه َّم لَ ِق ْنهُ ُح َّجتَه‬
َ َ ‫َو ِم ْن َها نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ت‬
Artinya:“Dan dari tanah (pula) kamu kami keluarkan. Ya Allah tuntunlah dia akan
argumentasi(pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir)”

18
4. Memasukkan jenazah ke dalam kubur dengan mendahulukan memasukkan kepala jenazah
dari arah kaki kubur. Kemudian posisi jenazah dimiringkan ke arah kiblat sampai menyentuh
tanah
5. Pada saat jenazah dimasukkan dalam liang lahad, sebaiknya ada tiga orang turun ke bawah
untuk menerimanya: a). Satu orang menerima bagian kepala b). Satu orang menerima bagian
perut c). Satu orang menerima bagian kaki. Kemudian beberapa orang yang berada diatas
mengangkat jenazah dari kranda, lalu menurunkannya secara perlahan-lahan dan dianjurkan
membaca do’a ketika memasukkan jenazah kedalam liang lahad. Adapun do’a memasukkan
jenazah kedalam liang lahad adalah berikut ini:

‫س َمآ ِء ِل ُر ْو ِح ِه‬ َ ‫ أَللَّ ُه َّم ْافتَحْ أ َ ْب َو‬،‫سلَّ َم‬


َّ ‫اب ال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬َ ِ‫س ْو ِل هللا‬ ُ ‫علَى ِملَّ ِة َر‬ َ ‫س ِم هللاِ َو‬ ْ ‫ِب‬
‫س ْع لَهُ ِفى قَ ْب ِر ِه‬
ِ ‫س ْع َم ْد َخلَهُ َو َو‬ِ ‫َوأَك ِْر ْم نُ ُزلَهُ َو َو‬
Artinya:“Dengan nama Allah dan atas nama agama Rasulullah saw., Ya Allah bukakanlah
pintu-pintu langit bagi rohnya, muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalan masuknya dan
lapangkanlah baginya di dalam kubur.”
6. Buka tali-tali pengikat, khususnya bagian kepala agar wajahnya terbuka dan pipinya
menyentuh tanah ke arah kiblat.
7. Mengumandangkan adzan di dekat kepala jenazah sebelah kanan pada saat jenazah di
masukkan ke dalam kubur. Hal ini berdasarkan pernyataan al-Hafidz Ibnu Hajar al-Haithami
(w. 974 H) dalam Syarah al-‘Ubaab sebagaimana dikutip oleh Sayyid Abu Bakar Syatha al-
Dimyathi:“Tetapi apabila telah sepakat orang yang menurunkan mayat ke dalam kubur
bersamaan dengan waktu adzan, niscaya maka diringankan dia dalam soal kubur.”
8. Menimbun kuburan dengan sempurna, dan sunnat hukumnya meniggikan kuburannya
sekedar sejengkal. Periksa nashnya dalam Kitab I’anah al-Thalibin Juz 2, halaman 118 dan
Kitab Kanzu al-Gharibin Syarah Minhaj al- Thalibin, halaman 135.
9. Setelah selesai menimbun kuburan sunat hukumnya meletakkan batu-batu kecil dan
meletakkan batu nisan atau kayu di dekat kepala dan kakinya karena Nabi saw., meletakkan
batu nisan di dekat kepala Utsman bin Mazh’un setelah selesai dikuburkan. Periksa nashnya
dalam Kitab Sunan Ibnu Majah, Juz 1, halaman 489, dan Kitab Kanzu al- Gharibin Syarah
Minhaj al-Thalibin, halaman 140
1. Do’a Meletakkan pohon kayu di atas kubur
)‫سعًا فِى قَ ْب ِر ِه ( َها‬ ْ َ‫ش َج َرةَ َر ْح َمةً َوف‬
ِ ‫ضلً َوا‬ ْ ‫أَللَّ ُه َّم‬
َّ ‫اج َع ْل َه ِذ ِه ال‬

19
Artinya:“Ya Allah jadikanlah pohon kayu ini menjadi rahmat dan karunia yang luas di dalam
kuburnya.”

2. Do’a Meletakkan batu-batu kecil atau batu nisan atas kubur


)‫سعًا فِى قَ ْب ِر ِه ( َها‬ ْ َ‫اجعَ ْل َه ِذ ِه ا ْل َح َج َرةَ َر ْح َمةً َوف‬
ِ ‫ضلً َوا‬ ْ ‫أَللَّ ُه َّم‬
Artinya:“Ya Allah !Jadikanlah batu-batu ini menjadi rahmat dan karunia yang luas di
dalam kuburnya

10. Sunnat hukumya menyiramkan air yang suci atas kubur, sebagaimana hadis yang
diriwayatkan al-Syafi’i bahwa Rasulullah saw., bersabda:

‫علَى قَ ْب ِرا ْبنِ ِه ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ َّ ‫سلَّ َم َر‬


َ ‫ش‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫أَنَّه‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬
Artinya:“Bahwasanya Nabi saw., telah menyiramkan air atas kubur anaknya Ibrahim.”
Adapun do’a menyiramkan air di atas kubur adalah :

)‫ض َج َعهُ ( َها) َو َج َع َل ا ْل َجنَّةَ َمثْ َوا ُه ( َها‬


ْ ‫سقَى هللاُ ث َ َرا ُه ( َها) َوبَ َر َدهللاُ َم‬
َ
Artinya:“Allah telah memberi minum kepadanya, Allah telah mendinginkan tempat
berbaringnya dan Allah telah menjadikan surga sebagai tempat tetapnya.”

11. Setelah selesai dikuburkan dengan sempurna, sunnat hukumnya membaca talqin mayat di
dekat kepalanya.

 ‫ فَائِدَة‬
Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwa sesungguhnya beliau bersabda:“Tidak akan datang terhadap
mayat terlebih dahsyat (persoalan di dalam kubur) dari pada malam pertama (sesudah mayat dikuburkan)
karena itu kasihanilah mereka dengan bersedekah untuk untuk orang-orang yang meninggal dunia, maka
barang siapa tidak dapat bersedeqah hendaklah ia shalat dua rakaat (shalat hadiah) membaca pada setiap
rakaat dari pada keduanya (rakaat) akan surah al-Fatihah sekali, ayat Kursi sekali, surah at-Takatsur
sekali, dan surah al-Ikhlash sepuluh kali dan berdo’a sesudah salam :

‫ص َلةَ َوت َ ْعلَ ُم َما ا ُ ِر ْي ُد اَللَّ ُهم ا ْبعَ ْث ث َ َوابَ َها إِلَى قَ ْب ِر فُلَ ِن ا ْب ِن فُلَ ٍن‬ َ ‫أَللَّ ُه َّم إِنِي‬
َّ ‫صلَّيْتُ َه ِذ ِه ال‬
Artinya:“Ya Allah sesungguhnya saya ini shalat (shalat hadiah) dan Engkau yang mengetahui apa yang
saya inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahala shalat hadiah itu kepada kubur si Anu anak si Anu.”

20
Maka Allah seketika mengirimkan ke kuburnya seribu Malaikat, bersama setiap Malaikat ada
cahaya dan hadiah yang bisa membuat mereka terhibur sampai hari ditiupnya terompet sangkakala. (Fathu
al - ‘ Alam bi Syarhi Mursyidi al- Anam Juz 2 halaman 65

Adapun lafadz niat shalat hadiah adalah sebagai berikut :

ْ ‫سنَّةَ ا ْل َه ِديَّ ِة ِلفُلَ ِن ا ْب ِن فُلَ ٍن َر ْكعَت َ ْي ِن ُم‬


‫ست َ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة اَدَا ًء ِ َّلِلِ تَعَالَى‬ َ ُ‫ا‬
ُ ‫ص ِلي‬
Artinya:“Aku shalat sunat hadiyah untuk fulan bin fulan (sebutkan namanya) dua rakaat menghadap
kiblat tunai karena Allah Ta’ala.”

5. Pengertian Talqin Mayit

Dalam bahasa Arab, kata talqin merupakan bentuk isim mashdar (bentuk infinitif) dari
kata kerja laqqana- yulaqqinu-talqinan (‫ يُلَ ِق ُن – ت َْل ِق ْينًا‬- َ‫ ) لَقَّن‬yang berarti mendikte, mengajar, dan
memahamkan secara lisan. Sementara itu Muhammad Idris Abdurrauf al-Marbawi menyatakan
bahwa talqin adalah mengajar atau memberi ingat. Sejalan dengan pendapat tersebut Louis
Ma’luf menyatakan arti talqin agak lebih luas yakni memberi peringatan dengan mulut secara
berhadap-hadapan.
Adapun arti talqin menurut istilah agama adalah sebagai berikut:

a. Mengajarkan kalimah tauhid (ُ‫اِالَّ للا‬ ‫ ) الَ ِإلَه‬kepada seorang mukmin yang telah nampak tanda-
tanda kematian atau dalam keadaan sekaratul maut.
b. Mengingatkan orang yang sudah wafat yang baru dikuburkan dengan beberapa hal yang
penting baginya untuk menghadapi malaikat Munkar-Nakir yang akan menanyainya.

6. Cara Mentalqinkan Mayat

21
Setelah mayat dimasukkan kedalam liang lahad dan ditimbuni dan ditinggikan kuburnya
sekedar sejengkal, lalu orang-orang yang mengantar jangan dulu pulang, hendaknya ada salah
seorang dari pengantar, sebaiknya seorang ulama atau ustadz yang saleh atau orang tua yang
saleh, duduk di dekat kepala mayat menghadap arah mukanya, lalu membacakan talqin. Adapun
caranya adalah sebagai berikut:

1. Membaca istighfar tiga kali, yaitu:


ُ ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ العَ ِظ ْي َم اَلَّذِي الَ ِإلَهَ ِإالَّ ُه َو ا ْل َح ُّي القَيُّ ْو ُم َوأَت ُ ْو‬
‫ب ِإلَ ْي ِه‬ ْ َ‫أ‬
Artinya:“Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung Yang tidak ada Tuhan selain
Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya dan aku bertaubat kepada-
Nya.”

2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw tiga kali, yaitu:


َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫ص ْح ِب ِه َوبَا ِر ْك َو‬
‫س ِل ْم‬ َ ‫علَى‬
َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫أَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِل‬
Artinya:“Ya Allah limpahkanlah rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad, atas
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan berkahilah dia dan sejahterakanlah dia.”
3. Membaca silsilah kepada Nabi Muhammad saw, yaitu:
‫سلَّ َم َوآ ِل ِه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫س ْو ِل هللا‬ َ ‫ص َطفَى‬
ُ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َر‬ ْ ‫ض َر ِة النَّبِي ِ ا ْل ُم‬
ْ ‫اِلَى َح‬
ُ‫ص ِار ِه َوأَتْبَا ِع ِه أ َ ْج َم ِع ْي َن ش َْي ٌء هللِ_ َولَ ُه ُم الفَاتِ َحة‬
َ ‫ص َحا ِب ِه َوأ َ ْن‬
ْ َ ‫َوأ‬
Artinya:“Kehadhirat Nabi pilihan penghulu kita Nabi Muhammad Rasulullah saw., dan atas
keluarganya, sahabat-sahabatnya, para penolongnya dan para pengikutnya sekalian. Segala
sesuatu itu kepunyaan Allah- dan bagi mereka. Al-fatihah.

‫ َوإِلَى‬،‫ط ِر ْيقَ ِة‬ َّ ‫علَّ َمنِ ْي َه ِذ ِه ال‬


َ ‫ش ِدنَا اَلَّذِي‬ِ ‫صا ِل ُم ْر‬ً ‫ص ْو‬ ُ ‫ث ُ َّم إِلَى أ َ ْر َواحِ َمشَا ِيخِ ا ْل ِك َر ِام ُخ‬
‫او ِأل َ ْر َواحِ َج ِم ْيعِ أ َ ْه ِل القُبُ ْو ِر ِم َن ا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن‬
َ َ‫اوأ َ ْجدَا ِدنَا َو َجدَّاتِن‬ َ َ‫أ َ ْر َواحِ اَبَآئِن‬
َ َ‫اوأ ُ َّم َهاتِن‬
- ِ‫ض اِلَى َمغَ ِار ِب َها ش َْي ٌء ِ َّلِل‬ ِ ‫ق أل َ ْر‬
ِ ‫ت ِم ْن َمش َِار‬ ْ ‫س ِل ِم ْي َن َوا ْل ُم‬
ِ ‫س ِل َما‬ ْ ‫ت َوا ْل ُم‬ ِ ‫َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا‬
ُ‫َولَ ُه ُم الفَا ِت َحة‬
Artinya:“Kemudian kepada arwah guru-guru yang mulia, khusus bagi guru pembimbing kami
yang telah mengajari aku akan ini jalan. Dan kepada arwah ayah kami, ibu kami, kakek kami,
nenek kami dan bagi arwah sekalian penghuni kubur dari golongan orang-orang yang
beriman laki-laki dan prempuan, orang-orang muslim laki-laki dan prempuan dari bumi

22
sebelah timur sampai ke bumi sebelah barat. Segala sesuatu itu kepunyaan Allah- dan bagi
mereka. Al-Fatihah

ُ‫ اَلفَاتِ َحة‬-‫علَى َه ِذ ِه النِيَّ ِة ِل ُر ْوح فُ َل ِن ِب ْن فُلَ ٍن‬


َ ‫صا‬ ُ ‫ث ُ َّم ُخ‬
ً ‫صو‬
ِ
Artinya:“Kemudian khusus atas ini niat untuk roh si Anu anak si Anu. Al-Fatihah

4. Kemudian membaca talqin mayat dengan khusyu’ (konsentrasi). Adapun bacaan talqin yang
agak pendek dan ringkas adalah sebagai berikut:

‫الر ِح ْيم‬
َّ ‫الرح َم ِن‬
َّ ِ‫سم هللا‬
ِ ِ‫ب‬
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .”

َ‫َولَهُ ا ْل َح ْم ُد يُ ْحيِي َويُ ِميْتُ و ُه َو َح ٌّي َدآئِ ٌم ال‬ ُ‫الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَش َِر ْيكَ لَهُ لَهُ ا ْل ُم ْلك‬
‫قَ ِد ْي ٌر‬ ٍ‫علَى ك ُِل ش َْيء‬ َ ‫يَ ُم ْوتُ بِيَ ِدكَ ا ْل َخ ْي ُر َوهُ َو‬
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .Tidak ada Tuhan yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah sendiri-Nya, tidak bersekutu
bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, Dia Maha Hidup yang tetap
yang tidak akan mati, ditangan-Nyalah kebaikan dan Dia di atas setiap sesuatu yang
berkuasa.”

ِ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬


‫ت َوإِنَّ َما ت ُ َوفَّ ْو َن أ ُ ُج ْو َر ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة فَ َم ْن ُز ْح ِز َح ع َِن النَّ ِار َوأُد ِْخ َل‬
‫از َو َما ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَاإِالَّ َمتَاعُ ا ْلغُ ُر ْو ِر‬َ َ‫ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬
“Setiap yang bernyawa itu merasai mati dan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat,
maka barang siapa yang dijauhkan Allah dari pada api neraka dan dia dimasukkan kedalam
surga. Maka sungguh menanglah ia dan tidak ada kehidupan di dunia itu melainkan mata
benda tipuan.”
ِ ‫ يَاأ َ َمةَ هللا ِب ْن‬: ‫ع ْب َدي ِ هللاِ (جيك فرمفوان دكات‬
)ِ‫ت أ َ َمتَي ِ هللا‬ َ ‫ع ْب َد هللا ا ْب ِن‬
َ ‫يَا‬
“Wahai Abdullah anak dua hamba Allah (sebutkan nama orang yang ditalqinkan itu)”

‫ َخ َر ْجتِ) ِم ْن د َِارال ُّد ْن َيا ِإلَى د َِار األ َ ِخ َر ِة‬: ‫ا ُ ْذك ُِر ا ْل َع ْه َد الَّذِى َخ َر ْجتَ (جيك فرمفوان‬
“Ingatlah akan janji yang telah engkau keluarkan atasnya dari negeri dunia hingga negeri
akhirat.”
‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ‫صلَّى هللا‬ ُ ‫ش َها َدةُ أ َ ْن الَإَلَه إِالَّ هللا َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا َر‬
َ ‫س ْو ُل هللا‬ َ ‫َو ِه َي‬
“Dan dianya (janji) itu adalah mengaku bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya melainkan Allah dan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw., itu
adalah utusan Allah.”

23
َ ‫ق َوأ َ َّن‬
ٌّ ‫عذَابَهُ َح‬
‫ق‬ ٌ ‫ق َوأ َ َّن نَ ِع ْي َمهُ َح‬
ٌّ ‫أن القَ ْب َر َح‬ ٌّ ‫َوأ َ َّن ا ْل َم ْوتَ َح‬
َّ ‫ق َو‬
“Dan sesungguhnya mati itu benar, dan sesungguhnya kubur itu benar dan sesungguhnya
nikmat kubur itu benar dan sesungguhnya siksaan kubur itu benar.”

‫ق‬
ٌّ ‫اب َح‬
َ ‫س‬َ ‫ق َوأ َ َّن ا ْل ِح‬ َ ‫ق َوأ َ َّن ا ْلبَ ْع‬
ٌّ ‫ث َح‬ ُ ‫َوأ َ َّن‬
ٌّ ‫سؤَا َل ُم ْنك ٍَر َونَ ِك ْي ٍر فِ ْي ِه َح‬
“Dan sesungguhnya pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir didalam kubur itu benar dan
sesungguhnya hari berbangkit itu benar dan sesungguhnya hari perhitungan itu benar.”

ٌّ ‫ق َوأ َ َّن ا ْل َجنَّةَ َح‬


‫ق َوأ َ َّن‬ َ َّ‫ق َوأ َ َّن الن‬
ٌ ‫ار َح‬ ٌّ ‫سلَّ َم َح‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ‫صلَّى هللا‬ َ َ‫شفَاعَة‬
َ ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫َوأ َ َّن‬
‫ق‬ ِ ‫الى ِأل ْه ِل ا ْل َح‬
ٌّ ‫ق َح‬ َ َ‫ِلقَآ َء هللاِ تَع‬
“Dan sesungguhnya pertolongan penghulu kita Nabi Muhammad saw., itu benar dan
sesungguhnya neraka itu benar dan sesungguhnya surga itu benar. Dan sesungguhnya untuk
berjumpa Allah Ta’ala bagi ahli kebenaran itu benar.”

ِ ‫ اَآل َن قَ ْد ِص ْرتَ (جيك فرمفوان ِص ْرتِ) فِ ْي أ َ ْط َب‬،‫ث َم ْن فِى القُبُ ْو ِر‬


‫اق‬ ُ َ‫َوأ َ َّن هللاَ يَ ْبع‬
‫سا ِك ِر ا ْل َم ْوتَى‬ َ ‫الث َّ َرى َوبَ ْي َن‬
َ ‫ع‬
“Dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj:7)
Sekarang, sesungguhnya engkau telah berada di lapisan tanah dan diantara rombongan-
rombongan (pasukan-pasukan) mati.”

ِ ‫َف ِإذَ َجآ َء كَ (جيك فرمفوان َجآ َء ِك) ا ْل َملَك‬


‫َان ا ْل ُم َو َّكلَ ِن ِبكَ (جيك فرمفوان ِب ِك) َو ُه َما‬
‫َاك) َوالَ يُ ْر ِهبَاكَ (جيك فرمفوان‬ِ ‫ُم ْنك ٌَر َونَك ْي ٌر فَلَ يُ ْف ِزعَاكَ (جيك فرمفوان يُ ْف ِزع‬
‫ق هللاِ تَعَالَى‬ ٌ ‫اك) فَ ِإنَّ ُه َما َخ ْل‬
ِ ‫ق ِم ْن َخ ْل‬ ِ َ‫يُ ْر ِهب‬
“Maka apabila datang akan engkau oleh dua orang Malaikat yang di wakilkan keduanya
dengan engkau dan keduanya itu adalah malaikat Munkar dan Nakir, maka jangan engkau
terkejut akan keduanya dan jangan engkau takut akan keduanya, karena sesungguhnya
keduanya itu adalah makhluk dari pada makhluk Allah Ta’alaa Yang Maha Tinggi dan Maha
Besar.”

ِ َ‫(ك) َو َما قِ ْبلَت ُك‬


‫(ك) َو َما‬ ِ َ‫(ك) َو َم ْن نَ ِبيُّك‬
ِ َ‫(ك) َو َما ِد ْينُك‬ ِ َ‫(ك) َم ْن َربُّك‬ ِ : َ‫سأ َالَك‬
َ ‫فَ ِإذَا‬
ِ َ‫(ك) َو َم ْن إِ ْخ َوانُك‬
)‫(ك‬ ِ َ‫ِإ َما ُمك‬
“Maka apabila bertanya keduanya akan engkau:Siapa Tuhanmu?Siapa Nabimu?Dan apa
agamamu?Dan apa kiblatmu?Dan apa ikutanmu?Dan siapa saudaramu? ”

24
‫س َل ُم‬ ٍ ‫هللاُ َربِي َو ُم َح َّم ٌد نَبِي َو‬: ٍ‫ص ِح ْيح‬
ْ ‫اإل‬ َ ‫ان فَ ِصيحٍ َّوإِ ْعتِقَا ٍد‬ ٍ ‫س‬َ ‫فَقُ ْل (فَقُ ْو ِلي) لَ ُه َما بِ ِل‬
‫ون إِ ْخ َوانِي‬ َ ُ‫س ِل ُم ْو َن َوا ْل ُم ْؤ ِمن‬
ْ ‫امي َوا ْل ُم‬ِ ‫ِد ْينِي َوال َك ْعبَةُ قِ ْبلَتِي َوالقُ ْرأ َ ُن إِ َم‬
“Maka katakanlah (jawablah) bagi keduanya dengan lidah yang fasih (lancar) dan
keyakinan yang benar:Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Islam agamaku, ka’bah kiblatku,
Al-Qur’an ikutanku, dan orang-orang muslim dan orang-orang mukmin adalah saudaraku.”

ً‫س ْوال‬ُ ‫علَ ْي ِه نَبِيًّا َّو َر‬ َّ ‫صلَّى‬


َ ُ‫َّللا‬ َ ‫اوبِ ُم َح َّم ٍد‬َ ً‫سلَ ِم ِد ْين‬
ْ ‫اإل‬
ِ ِ‫اوب‬ َّ ِ‫(وقُ ْو ِلي) َر ِضيْتُ ب‬
َ ًّ‫الِلِ َرب‬ َ ‫َوقُ ْل‬
‫ث (جيك فرمفوان ت ُ ْبعَثِ ْي َن) إِ ْن‬ ُ َ‫علَى ذَ ِلكَ ت ُ ْبع‬ َ ‫علَى ذَ ِلكَ ُمتَّ (تِ) َو‬ َ ‫علَى ذَ ِلكَ ُحيِتَ (تِ) َو‬ َ
‫َّللاُ تَعَالَى ِم َن األ َ ِمنِ ْي َن‬
َّ ‫شآ َء‬
َ
“Dan katakanlah aku ridha dengan Allah menjadi Tuhan,dan dengan Islam itu menjadi
agama dan dengan Muhammad saw., itu menjadi Nabi dan Rasul atas sedemikan engkau
dihidupkan dan atas sedemikian engkau dimatikan dan atas sedemikian (pula) engkau
dibangkitkan. Jika menghendaki Allah Ta’alaa engkau termasuk orang-orang yang beriman.”
ِ ‫َّللاُ ِبالقَ ْو ِل الثَّا ِب‬
‫ كالي‬3 ‫ت‬ ِ َ‫ثَبَّتَك‬
َّ )‫(ك‬
“Telah meneguhkan oleh Allah akan engkau dengan dengan ucapan yang teguh.”
‫اوفِى األ َ ِخ َر ِة‬ ِ ‫َّللاُ الَّذِي أ َ َمنُ ْوا ِبالقَ ْو ِل الثَّا ِب‬
َ َ‫ت فِى ا ْل َحيَا ِة ال ُّد ْني‬ َّ ُ‫يُث َ ِبت‬
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat”.(QS. Ibrahim:27)

‫رضيَّةً فَا ْد ُخ ِلي ِفى ِع َبادِي َوا ْد ُخ ِلي‬


ِ ‫س ا ْل ُم ْط َم ِئنَّةُ ِإ ْر ِج ِعي اِلَى َر ِب ِك َر ِضيَّةً َّم‬
ُ ‫َيااَيَّت ُ َها النَّ ْف‬
‫َجنَّتِي‬
“Wahai jiwa yang tenang!Kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi
yang di ridhai-Nya, maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-Ku dan masuklah kamu
kedalam surga-Ku.”
5. Setelah selesai membaca talqin mayat, lalu membaca surat al-Ikhlas seberapa dikehendaki
6. Membaca surah ma’udzatain (al-falaq dan an-nas) masing- masing sekali
7. Membaca surah al-fatihah sekali
8. Membaca awal surah al-baqarah ayat 1-5
9. Membaca tahlil seberapa dikehendaki jumlahnya, yaitu :
ُ‫الذك ِْر فَا ْعلَ ْم أَنَّهُ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا‬ َ ‫ا َ ْف‬
ِ ‫ض ُل‬
“Seutama-utama dzikir (sebutan) maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang
melainkan Allah.”

ُ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ – الَ َم ْعبُ ْو َد ِإالَّهللا‬


“Tiada Tuhan melainkan Allah-Tiada yang berhak disembah melainkan Allah.”
ُ ‫الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ – الَ َم ْق‬
ُ‫ص ْو َدإِالَّهللا‬
25
“Tiada Tuhan melainkan Allah-Tiada yang dituju melainkan Allah.”

ُ‫الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ – الَ َم ْو ُج ْو َدإِالَّهللا‬


“Tiada Tuhan melainkan Allah-Tiada yang tetap ada melainkan Allah.”

Bacalah tahlil seberapa dikehendaki jumlahnya, setelah itu ditutup dengan kalimat di
bawah ini:

‫علَ ْي َها‬
َ ‫علَ ْي َها نَ ْحيَا َو‬ َ ‫ق‬ ٍ ‫سلَّ َم َك ِل َمةُ َح‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ‫صلَّى هللا‬َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ ُم َح َّمد ٌَر‬
ِ ‫َّللاُ ت َ َعالَى ِم َن األ َ ِم ِن ْي َن ِب َر ْح َم ِة هللاِ َوك ََر‬
‫ام ِه‬ َّ ‫شآ َء‬ ُ ‫علَ ْي َها َو ِب َها نُ ْب َع‬
َ ‫ث ِإ ْن‬ َ ‫نَ ُم ْوتُ َو‬
“Tiada Tuhan melainkan Allah Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah melimpahkan
rahmat dan kesejahteraan atasnya. Kami hidup dengan kalimat yang benar, atas kalimat
yang benar pula kami mati, atas kalimat yang benar dan dengan kalimat yang benar juga
kami dibangkitkan. Jika menghendaki Allah Ta’alaa kami termasuk orang-orang yang
beriman dengan berkat rahmat Allah dan kemulian-Nya.”

10. Kemudian memanjatkan do’a, yaitu:


‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ِ‫ب‬
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
‫علَى أ َ ِل ِه‬ َ ‫ف األ َ ْن ِبيَآ ِء َوا ْل ُم ْر‬
َ ‫س ِل ْي َن َو‬ ِ ‫علَى اَش َْر‬
َ ‫سلَ ُم‬ َّ ‫ب العَالَ ِم ْي َن َوال‬
َّ ‫صلَةُ َوال‬ ِ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ِ َّلِلِ َر‬
‫ص ْح ِب ِه ا َ ْج َم ِع ْي َن‬
َ ‫َو‬
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam,shalawat dan salam atas semulia-mulia Nabi-nabi dan Rasul-rasul, dan
atas sahabat-sahabatnya sekalian.”

‫ كالي ا ِْر َح ْمنَا‬3 ‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫َياا َ ْر َح َم‬


ِ ‫الر‬
“Wahai Tuhan Yang Maha penyayang dari pada para penyayang, kasihanilah Kami

‫ب األ َ ِخ َر ِة‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم ا َ ْحس ِْن عَاقِبَتَنَا فِى األ ُ ُم ْو ِرك ُِل َها َوا َ ِج ْرنَا ِم ْن ِخ ْزي ِ ال ُّد ْنيَا َو‬
ِ ‫عذَا‬
“Ya Allah baguskanlah kesudahan kami dalam menghadapi segala urusan kami dan jauhkanlah kami
dari pada siksaan akhirat ”.

‫س ْو َر ِة‬ُ ‫ص َو‬ ِ َ‫اإل ْخل‬ ِ ‫س ْو َر ِة‬


ُ ‫اب َما قَ َرأْنَاهُ ِم ْن‬ َ ‫اجعَ ْل َوأ َ ْو ِص ْل َوتَقَبَّل ث َ َو‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
ُ ‫س ْو َر ِة ا ْلفَاتِ َح ِة َوأ َ َّو ِل‬
َّ ‫س ْو َر ِة ا ْلبَقَ َر ِة َو َك ِل َم ِة ال‬
‫ط ِيبَ ِة الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َو َج ِم ْي ِع‬ ُ ‫ا ْل َمعُ ْوذَت َ ْي ِن َو‬
‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫ َه ِديَةً بَا ِلغَةً ِمنَّا ِإلَى ُر ْوح‬،‫ار َك ِة‬
َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ َ‫ع ِة ا ْل ُمب‬َ ‫سا‬ َّ ‫َماقَ َرأْنَاهُ فِى َه ِذ ِه ال‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫صا ِإلَى ُر ْوحِ فُلَ ْن ِب ْن فَلَ ْن ِب َر ْح َم ِتكَ َياا َ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬ ً ‫ص ْو‬ ُ ‫سلَّ َم َو ُخ‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ

26
“Ya Allah jadikanlah, sampaikanlah dan terimalah apa-apa yang telah kami baca kepadanya
dari pada Surah Al-Ikhlas, Surah dua perlidungan (Al-Falaq dan An-Nas), Surah Al-Fatihah
dan awal Surah Al-Baqarah dan kalimat yang baik laa ilaaha illallaah serta seluruh apa-apa
yang telah kami baca kepadanya pada saat yang berkah ini sebagai hadiah orang yang
menyampaikan dari pada kami kepada ruh junjungan kami nabi Muhammad saw., dan khusus
kepada ruh si Anu anak si Anu dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari
pada para penyayang.”
ُ‫ًاونَ َجاةً ِم َن النَّ ِارلَه‬ َّ ‫اب ذَ ِلكَ ِعتْقًا َّوفَكَاك‬ َ ‫امكَ ث َ َو‬
ِ ‫ض ِلكَ َو ُج ْو ِدكَ َوك ََر‬ ْ َ‫ض ف‬ ِ ‫ِإ ْج َع ِل اللَّ ُه َّم ِب َم ْح‬
‫ان َواش ِْم ْلنَابِا ْلعَ ْف ِو‬ ِ ‫سائِ ِرا ْلقَ َرابَ ِة َو‬
ِ ‫اإل ْخ َو‬ َ َ‫( َها) َوا ْغ ِف ِر اللَّ ُه َّم لَن‬
َ ‫او ِل َوا ِل ِد ْينَا َو ِل َمشَايِ ِخنَا َو ِل‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫ار ْح َمنُ يَاا َ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬ َ َ‫ان يَاك َِر ْي ُم ي‬
ِ ‫س‬ َ ‫ض ِل َوا ِإل ْح‬ ْ َ‫ان َوا ْلف‬ ِ ‫َوالغُ ْف َر‬
“Ya Allah jadikanlah semata-mata karunia-Mu, kemurahan dan kemuliaan-Mu akan pahala
sedemikian sebagai kemerdekaan dan keebebasan dari pada api neraka untknya. Dan
ampunilah dosa-dosa kami, kedua ibu-bapak kami,guru-guru kami seluruh kerabat dan
saudara-saudara kami, lengkapkanlah kami dengan kema’afan dan keampunan, keutamaan
dan kebaikkan wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Pengasih wahai Tuhan Yang
Maha Penyayang dari pada para penyayang.”

)‫ع ْنهُ ( َها) َوأَك ِْر ْم نُ ُزلَهُ ( َها‬ ُ ‫ار َح ْمهُ ( َها) َوعَا ِف ِه ( َها) َواع‬
َ ‫ْف‬ ْ ‫أَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفرلَهُ ( َها) َو‬
)‫اج َع ِل ا ْل َجنَّةَ َمثْ َوا ُه ( َها‬
ْ ‫س ْع َم ْد َخلَهُ ( َها) َو‬
ِ ‫َو َو‬
“Ya Allah ampunilah dia,kasihanilah dia, sehatkanlah dia, ma’afkanlah dia, muliakanlah
tempat tinggalnya, luaskanlah tempat masuknya dan jadikanlah surga sebagai tempat
tetapnya.”

‫ان َو َال ت َ ْجعَ ْل قَ ْب َرهُ ( َها) ُح ْف َرةً ِم ْن ُح َف ِر‬ ِ َ‫ضةً ِم ْن ِري‬


ِ َ‫اض ا ْل ِجن‬ ْ ‫أَللَّ ُه َّم‬
َ ‫اجعَ ْل قَ ْب َرهُ ( َها) َر ْو‬
‫ان‬
ِ ‫الن ْي َر‬
ِ
“Ya Allah jadikanlah kuburnya satu taman dari pada taman-taman surga dan janganlah
Engkau jadikan kuburnya satu lubang dari pada lubang-lubang api neraka.“

ُ ‫س َمآ ِء ِل ُر ْو ِح ِه ( َها) َولَ ِق ْنهُ ُح َّجتَهُ ( َها) ِع ْن َد‬


‫سؤَا ِل ُم ْنك َِر َونَ ِك ْي ٍر‬ َ ‫أَللَّ ُه َّم ْافتَحْ ا َ ْب َو‬
َّ ‫اب ال‬
“Ya Allah bukakanlah pintu-pintu langit untuk rohnya dan bimbinglah ia akan argumentasi
(jawaban) ketika menjawab pertanyaan malaikan Munkar dan Nakir.”

ِ ‫ كالي َو ِم َن ال َعذَا‬3 ‫او ِإيَّا ُه ( َها) ِم َن النَّ ِار‬


)‫ب ا ْلقَ ْب ِر َو ِفتْنَ ِت ِه ( َها) َوا ْب ِع ْد ُه ( َها‬ َ َ‫أَللَّ ُه َّم أ َ ِج ْرن‬
‫عذَا ِب ِه َما اِلَى يَ ْو ِم ا ْل ِقيَا َم ِة‬
َ ‫ِم ْن‬
“Ya Allah jauhkanlah kami dan dia dari pada api neraka-dari siksaan kubur dan fitnahnya
serta jauhkanlah dia dari siksaan keduanya hingga hari kiamat.”

27
‫ اِلَى ُر ْوحِ فُلَ ْن بِ ْن‬،ً‫صة‬ َّ ‫سلَ َمةَ َوا ْلعَافِيَةَ َخا‬
َّ ‫ َوال‬،َ‫الر ْح َمةَ َوالنِ ْع َمةَ َوا ْل َم ْغ ِف َرة‬
َّ ‫أَللَّ ُه َّم ا َ ْن ِز ِل‬
‫علَى ك ُِل ش َْيءٍ قَ ِد ْي ٌر‬َ َ‫ اِنَّك‬،ً‫س ِل ِم ْي َن عَا َّمة‬ْ ‫ َوا ْل ُم‬،‫فُلَ ْن َوأ َ ْه ِل ا ْل ُم ِص ْيبَ ِة‬
“Ya Allah turunkanlah rhmat, nikmat, ampunan, keselamatan dan kesehatan khusus kepada
roh si Anu anak si Anu, keluarga yang ditimpa musibah dan orang-orang muslim pada
umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatau
‫ارا َو ِأل َ ْجدَا ِدنَا َو َجدا َتِنَا‬ً َ‫اربَّ ْونَا ِصغ‬ َ ‫ار َح ْم ُه ْم َك َم‬ ْ ‫أَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْرلَنَا ذُنُ ْوبَنَا َو ِل َوا ِل ِد ْينَا َو‬
‫ت اَأل َ ْحيَآ ِء ِم ْن ُه ْم‬ِ ‫س ِل َما‬ ْ ‫س ِل ِم ْي َن َوا ْل ُم‬
ْ ‫ت َوا ْل ُم‬ِ ‫َو ِل َمشَا ِي ِخنَا َو ِل َج ِم ْيعِ ا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا‬
‫اح ِم ْي َن‬ َّ ‫ت ِب َر ْح َم ِتكَ َياأ َ ْر َح َم‬
ِ ‫الر‬ ِ ‫َواأل َ ْم َوا‬
“Ya Allah ampunilah dosa-doa kami, kedua ibu-bapak kami, sayangilah keduanya
sebagaimana keduanya telah mendidik kami pada waktu kecil. Dan (ampuni) juga dosa-dosa
kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan seluruh orang-orang beriman
laki-laki dan prempuan, orang-orang muslim laki-laki dan sprempuan, baik yang masih hidup
maupun sudah mati sebagian dari mereka itu dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha
Penyayang dari pada para penyayang.”

َ ُ‫َربَّنَا َظلَ ْمنَا ا َ ْنف‬


ِ ‫سنَا َو ِإ ْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْرلَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَك ُْونَ َّن ِم َن ا ْل َخا‬
‫س ِر ْي َن‬
“Ya Tuhan kami kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan tidak merahmati kami, niscaya sesungguhnya kami akan menjadi orang-orang yang merugi.”

َ ‫سنَةً َّوقِنَا‬
َ َ‫عذ‬
‫اب النَّ ِار‬ َ ‫سنَةً َّوفِى األ َ ِخ َر ِة َح‬
َ ‫َربَّنَاآتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح‬
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka. "

َ ‫ب ا ْل ِع َّز ِة‬
‫ع َّما‬ ُ ‫ص ْح ِب ِه أ َ ْج َم ِع ْي َن‬
َ ‫س ْب َح‬
ِ ‫ان َر ِبكَ َر‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫علَى‬
َ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َّو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫َو‬
‫ب ا ْلعَالَ ِم ْي َن‬
ِ ‫َر‬ ِ‫سا ِل ْي َن َوا ْل َح ْم ُد ِ َّلِل‬
َ ‫علَى ا ْل ُم ْر‬ َ ‫سلَ ٌم‬َ ‫يَ ِصفُ ْو َن َو‬
“Dan semoga Allah melimpahkan rahmat atas penghulu kita Nabi Muhammad saw., atas
para keluarganya, sahabat-sahabatnya sekalian. Maha suci Tuhanmu Tuhan Yang Memiliki
Keperkasaan dari apa-apa yang merka sifati dan semoga kesejahtraan atas Rasul-rasul.
Dan segala puji bagi Tuhan semesta alam.”Al-Fatihah.

‫ب‬ َ َ‫سائِ ِل ْي َن ي‬
َّ ‫ار‬ َ ‫ار ِح ْي ُم آ ِم ْي َن آ ِم ْي َن آ ِم ْي َن يَا ُم ِج‬
َّ ‫يب ال‬ َ َ‫آ ِم ْي َن يَاا َهللُ آ ِم ْي َن ي‬
َ َ‫ار ْح َمنُ آ ِم ْي َن ي‬
‫ا ْلعَالَ ِم ْي َن‬
“Perkenankanlah wahai Allah, perkenankanlah wahai Yang Maha Pengasih, wahai yang
Penyayang, perkenankanlah wahai Yang Maha Penyayang, perkenankanlah,

28
perkenankanlah, perkenankanlah wahai Tuhan Maha memperkenankan permintaan orang-
orang yang meminta.”

)‫او ِصيَا َمهُ ( َها) َوأ َ ْع َمالَنَا َوأ َ ْع َمالَهُ ( َها‬ َ َ‫صلَتَهُ ( َها) َو ِصيَا َمن‬ َ ‫صلَتَنَا َو‬ َ ‫َربَّنَاتَقَبَّ ْل ِمنا َو‬
‫َوا ْغ ِف ْر‬
‫الر ِح ْي ُم‬
َّ ‫اب‬ ُ ‫ ِإنَّكَ أ َ ْنتَ الت َّ َّو‬،‫ار‬ َ ‫علَ ْي ِه ( َها) َيا‬
ُ َّ‫غف‬ َ ‫علَ ْينَا َو‬
َ ‫لَنَا َولَهُ ( َها) َوت ُ ْب‬
“Ya Allah terimalah kami, shalat kami dan shalatnya, puasa kami dan puasanya, amalan
kami dan amalannya, ampunilah kami dan dia wahai Ynag Maha Pengampun, terimalah
taubat kami dan taubatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.”

‫ض ِلكَ ا ْل َجنَّةَ النَّ ِع ْي َم‬


ْ َ‫س ِك ْنهُ ( َها) ِبف‬
ْ َ ‫س ِكنَّا َوا‬
ْ َ‫ا‬
“Tempatkanlah kami dan dia dengan berkat karunia-Mu akan surga yang penuh
kenikmatan.”
  
  
   
   
 
“Do’a mereka didalam surga adalah maha suci Engkau ya Allah dan penghormatan mereka
di dalam surga adalah kesejahtraan dan akhir do’a mereka adalah segala puji bagi Allah
Tuhan semesta alam.”

29

Anda mungkin juga menyukai