A. PENGERTIAN
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal >
3 kali/hari, serta perubahan isi / volume (>200 gr/hari) dan konsistensi feses
cair. (Brunner dan Suddarsih, 2002).
Diare adalah defekasi encer >3 kali /hari dengan /tanpa darah dan atau
lender dalam tinja .(kapita selekta kedokteran, 2000 )
Diare adalah kehilangan cairan atau elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk
tinja yang yang encer atau cair. (suriadi,2001 )
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
< 7hari pada bayi atau anak yang sebelumnya sehat. (kapita selekta
kedokteran, 2000 )
Diare berlanjut / berkepanjangan adalah episode diare akut yang
melanjut hingga berlangsung selama 7-14 hari. (kapita selekta kedokteran,
2000)
Diare persisten / kronik adalah episode diare yang mula-mula bersifat
akut namun berlangsung selama 14 hari atau lebih. (kapita selekta
kedokteran,2000) ada dua kategori diare kronik. Diare yang berhenti jika
pemberian makanan atau obat – obatan dihentikan disebut diare osmotik.
Sedangkan diare yang menetao walaupun penderita dipuasakan disubat diare
sekretorik. (samih wahab, 2000)
Disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinja. (kapita selekta
kedokteran,2000)
B. ETIOLOGI
1. Infeksi virus (rota virus, adeno virus), bakteri (E. Colli, Salmonella,
Shigella, Vibrio dll) parasit (protozoa:E. hystolitica , G. lamblia; cacing:
Askaris, trikurus; Jamur :kandida ) melalui fecal oral :makanan , minuman
,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita.
2. Malabsorbsi :karbohidrat (intoleransi laktosa ), lemak atau protein
3. Makanan : alergi makanan , basi atau keracunan makanan
4. Imunodefisiensi / imunosupresi ( kekebalan menurun ) : aids dll
5. Factor lingkungan dan perilaku
6. Psikologi : rasa takut dan cemas
( kapita selekta kedokteran, 2000)
C. PATOFISIOLOG
Spesies bakteri tertentu menghasilkan eksotoksin yang menggangu
absorbsi usus dan dapat menimbulkan sekreasi berlebihan dari air dan
elektrolit. Ini termasukMikro
baikOrganisme
enterotoksin kolera dan E. colli. Spesies E. coli
lain, beberapa Shigella dan salmonella mikroskopis, muntah dan diare dapat
menyusul keracunan makanan non bakteri. Diare dan muntah merupakan
Membentuk Toksin
gambaran penting yangRadang
mengarah
Usus pada dehidrasi, akibat kehilangan cairan
ekstravakuler dan ketidakseimbangan elektrolit. Keseimbangan asam basa
terpengaruh mengarah pada asidosis akibat kehilangan natrium dan kalium.
Mengganggu absorbs usus
Dan ini Menimbulkan sekresi berlebihan
tercermin dengan pernafasan dariyang
air dan elektrolit
cepat. (Shacarin, R,M, 1996 )
Pathogen usus menyebabkan sakit dengan menginvasi mukosa usus,
memproduksi
Kurang pengetahuan enterotoksin, memproduksi sitotoksin dan menyebabkan
Jumlah
berlebihan
perlengketan mukosa yang disertai dengan kerusakan di membran mikrovili.
Sanitasi
Organisme yang menginvasi sel epitel dan lamina propia menimbulkan suatu
kurang Keracunan M
reaksi radang local yang hebat. Enterotoksin menyebabkan sekresi elektrolitA
Perilaku tak Basi K
higienisdan air dengan merangsang adenosine
DIARE monofosfat siklik di sel mukosa ususA
Muntah
halus. Sitotoksin memicu peradangan dari sel yang cideraAlergi mikrivili danN
Psikis A
peradangan sel bulat di lamina popria. Bakteri yang tumbuh berlebihan di ususN
Intoleransi:
halus juga menganggu mukosaDeficit
usus.volume cairan
Bakteri menghasilkan enzim
laktosa, dan hasil
protein, lemak
metabolisme untuk menghancurkan enzim giklopeotein pada tepi bersilia dan
menggganggu pengangkutan monosakarida dan elektrolit. Cedera vili
Cemas orang tua Hospitalisasi PK : Syok Syok Hipertensi
menyebabkan lesi mukosa disana sini yang disertai dengan segmen atrofi fili
sub total dan respon radang sub epitel yang mencolok. (Wahab, A Samih,
Takut Suplai cairan/ darah (O2) kurang Resusitasi cairan
2000)
Pola nafas tidak efektif Gagal jantung Gagal ginjal Kesadaran Brain death
E. KOMPLIKASI
Kehilangan air dan elektrolit : dehidrasi, asidosis metabolic
Syok
Kejang
Sepsis
Gagal ginjal akut
Ileus paralitik
Malnutrisi
Gangguan tumbuh kembang
F. PENATALAKSANAAN
1. Keperawatan
o Mengganti cairan dan elektrolit yang hialng : mengelola plan A, B, C
o Memonitor tanda dehidrasi, syok
o Memnuhi kebutuhan nutrisi : anak tidak boleh dipuasakan, makanan
diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih kurang 6 kali sehari), rendah
serat, buah-buahan diberikan terutama pisang
o Mengontrol dan mengatasi demam
o Perawatan perinela
o Penyuluhan kesehatan :
- Upayakan ASI tetap diberikan
- Kebersihan perorangan : cuci tangan sebelum makan
- Kebersihan lingkungan : buang air besar di jamban
- Imunisasi campak
- Memberikan makanan penyapihan yang benar
- Penyediaan air minum yang bersih
- Selalu memasak makanan
- Selalu merebus dot/botol susu sebelum digunakan
- Tidak jajan di sembarang tempat
2. Medis
a. Resusitasi cairan dan elektrolit
1) Rencana pengobatan A, digunakan untuk :
Mengatasi diare tanpa dehidrasi
Meneruskan terapi diare di rumah
Memberikan terapi awal bila anak diare lagi
Suriadi, Yuliani R, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, CV. Sagung Seto,
Jakarta
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
HASIL (NOC)
1. Diare b.d. factor psikologis (stress, NOC : NIC :
cemas), factor situasional
(keracunan, kontaminasi, pemberian Bowel elimination Diarhea management
makanan melalui selang, Fluid balance Evaluasi efek samping pengobatan terhadap
penyalahgunaan laksatif, efek Hydration gastrointesnal
samping obat, travelling, Electrolyte and acid base Instruksikan pasien/keluarha untuk mencatat
malabsorbsi, proses infeksi, parasit, balance warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi dari
iritasi) feses
Definisi : feses keluar dengan cepat Evaluasi intake makanan yang masuk
dan tidak berbentuk Setelah dilakukan tindakan Identifikasi factor penyebab dari diare
Batasan karakteristik : keperawatan selama ….x 24 Observasi turgor kulit secara rutin
Subyektif : jam, diare dapat Observasi kelancaran BAB
Nyeri abdomen dikendalikan/dihilangkan Hubungi dokter jika ada kenaikan bising usus
Kram dengan criteria hasil : Instruksikan pasien untuk makan rencah serat,
Urgensi Feses berbentuk BAB tinggi protein dan tinggi kalori jika
sehari sekali sampai tiga memungkinkan
Obyektif : kali Instruksikan untuk menghindari laksative
Sedikitnya sehari mengalami Menjaga daerah sekitar
lebih dari tiga kali defekasi rectal dari iritasi
dalam bentuk cair Tidak mengalami diare Manajemen nutrisi
Bising usus halus Mempertahankan turgor Hindari makanan yang membuat alergi
kulit Hindari makanan yang tidak bisa ditoleransi
oleh klien
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
kebutuhan kalori dan jenis makanan yang
dibutuhkan
Berikan makanan secara selektif
Berikan buah segar (pisang) atau jus buah
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
yang dibutuhkan klien dan bagaimana cara
makannya
Perawatan Perianal
Bersihkan secara teratur dengan teknik aseptic
Jaga daerah perineum selalu kering
Pertahankan klien pada posisi yang nyaman
Berikan obat anti nyeri/inflamasi dengan tepat
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
HASIL (NOC)
2 Defisit volume cairan b/d kehilangan NOC : NIC :
cairan aktif Fluid balance Fluid Management
Hydration Timbang popok/pembalut, jika diperlukan
Definisi : Penurunan cairan Nutritional Status : Food Pertahankan catatan intake dan output yang
intravaskuler, interstisial, dan / atau and Fluid intake akurat
intrasellular. Ini mengarah ke Monitor status hidrasi (kelembaban membrane
dehidrasi, kehilangan cairan dengan Setelah dilakukan tindakan mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik),
pengeluaran sodium keperawatan selama ….x 24 jika diperlukan
jam, deficit volume cairan Monitor vital sign
Batasan karakteristik : dapat dicegah, dengan criteria Monitor masukan makanan/cairan dan hitung
- Kelemahan hasil : intake kalori harian
- Haus Mempertahankan urine Kolaborasikan pemberian cairan intravena IV
- Penurunan turgor kulit/lidah output sesuai dengan usia, Dorong masukan oral
- Membrane mukosa/kulit kering dan BB, BJ urine normal, Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
- Peningkatan denyut nadi, HT normal
penurunan tekanan darah, Tekanan darah, nadi, suhu Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
penurunan volume/tekanan nadi Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
tubuh dalam batas normal Kolaborasikan dokter jika tanda cairan berlebih
- Pengisian vena menurun Tidak ada tanda-tanda
- Perubahan status mental muncul memburuk
dehidrasi, elastisitas Atur kemungkinan transfusi
- Konsentrasi urine meningkat turgor kulit baik,
- Temperature tubuh meningkat Persiapan untuk transfusi
membrane mukosa
- Hematokrit meninggi lembab, tidak ada rasa
- Kehilangan berat badan seketika Hypovolemia Management
haus yang berlebihan
(kecuali pada third spacing) Monitor status cairan termasuk intake dan
output cairan
Factor-faktor yang berhubungan : Pelihara IV line
- Kehilangan volume cairan secara Monitor tingkat Hb dan hematokrit
aktif Monitor tanda vital
- Kegagalan mekanisme Monitor respon pasien terhadap penambahan
pengaturan cairan
Monitor berat badan
Dorong pasien untuk menambah intake oral
Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume cairan
Monitor adanya tanda gagal ginjal
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
HASIL (NOC)
3 Resiko kerusakan integritas kulit b/d NOC : Tissue Integrity : Skin NIC :
ekskresi/BAB sering and Mucous Membrane Pressure Management
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
Definisi : Perubahan pada epidermis Kriteria Hasil : yang longgar
dan dermis Integritas kulit yang baik Hindari kerutan pada tempat tidur
bisa dipertahankan Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
Batasan karakteristik : (sensasi, elastisitas, kering
- Gangguan pada bagian tubuh temperature, hidrasi, Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap
- Kerusakan lapisan kulit (dermis) pigmentasi) dua jam sekali
- Gangguan permukaan kulit Tidak ada luka/lesi pada Monitor kulit akan adanya kemerahan
(epidermis) kulit Oleskan lotionatau minyak/baby oil pada daerah
Perfusi jaringan baik yang tertekan
Factor-faktor yang berhubungan : Menunjukkan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Eksternal: pemahaman dalam proses Monitor status nutrisi pasein
- Hipertermia atau hipotermia perbaikan kulit dan Memandikan pasien dengan sabun dan air
- Substansi kimia mencegah terjadinya
- Kelembaban udara hangat
sedera berulang
- Factor mekanik (misalnya : alat Mampu melindungi kulit
yang dapat menimbulkan luka, dan mempertahankan
tekanan, restraint) kelembaban kulit dan
- Immobilitas fisik `perawatan alami
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status metabolic
- Tulang menonjol
- Deficit imunologi
- Factor yang berhubungan dengan
perkembangan
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor (elastisitas
kulit)
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
HASIL (NOC)
4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang NOC : NIC :
dari kebutuhan tubuh b/d penurunan Nutritional status : Nutrition Management
intake makanan Nutritional Status : Food Kaji adanya alergi makanan
and Fluid Intake Kolaborasi dengan ahlu gizi untuk menentukan
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup Nutritional Status : jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
untuk keperluan metabolisme tubuh Nutrient Intake pasien
Weight control Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Batasan karakteristik: Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
- Berat badan 20% atau lebih di Setelah dilakukan tindakan dan vitamin C
bawah ideal keperawatan selama ….x 24 Berikan substansi gula
- Dilaporkan adanya intake jam, nutrisi tubuh seimbang Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
makanan yang kurang dari RDA dengan criteria hasil : serat untuk mencegah konstipasi
(Recommended Daily Adanya peningkatan berat
Berikan makanan yang terpilih (sudah
Allowance) badan sesuai dengan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Membrane mukosa dan tujuan Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
konjungtiva pucat Berat badan ideal sesuai makanan harian
- Kelemahan otot yang digunakan dengan tinggi badan
untuk menelan/mengunyah Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Mampu mengidentifikasi Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Luka, inflamasi pada rongga
kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
mulut
Tidak ada tanda-tanda nutrisi yang dibutuhkan
- Mudah merasa kenyang, sesaat
malnutrisi
setelah mengunyah makanan
- Dilaporkan atau fakta adanya Menunjukkan Nutrition monitoring
kekurangan makanan peningkatan fungsi BB pasien dalam batas nirmal
- Dilaporkan adanya perubahan pengecapan dari menelan Monitor adanya penurunan berat badan
sensasi rasa Tidak terjadi penurunan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
- Perasaan ketidakmampuan untuk berat badan yang berarti dilakukan
mengunyah makanan Monitor interaksi anak atau orangtua selama
- Miskonsepsi makan
- Kehilangan BB dengan makanan Monitor lingkungan selama makan
cukup Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
- Keengganan untuk makan selama jam makan
- Kram pada abdomen Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
- Tonus otot jelek Monitor turgor kulit
- Nyeri abdominal dengan atau Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
tanpa patologi patah
- Kurang berminat terhadap
Monitor makanan kesukaan
makanan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Pembuluh darah kapiler mulai
rapuh Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
- Diare dan atau steatorrhea jaringan konjungtiva
- Kehilangan rambut yang cukup Monitor kalori dan intake nutrisi
banyak (rontok) Catat acanya edema, hiperemik, hipertonik
- Suara usus hiperaktif papilla lidah dan cavitas oral
- Kurangnya informasi, Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
misinformasi