Anda di halaman 1dari 7

1. Rumuskan kompetensi pedagogi abad 21.

Rumusan kompetensi guru di abad 21


Guru wajib memenuhi kualifikasi akademis minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan D4/S-1 yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi dan kompetensi guru
meliputi kompetensi pedadagogik,kepribadian,social,dan professional yang sebagaimana tertuang
dalam peraturan menteri Pendidikan Nasioanal no 16 tahun 2007.

Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap
peserta didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan,melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi.

Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa,arif,beribawa menjadi teladan bagi peserta didik dan beraklak mulia.

Kompetensi social berkenaan dengan keampuan pendidik sebagai bagaian dari masyarakat
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan
orangtua siswa dan masyarakat sekitar.

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi


pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi keilmuan yang
menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi pedagogik guru
abad 21 menekankan pada kemampuan adaptasi guru dalam mentransformasi diri dalam era pedagogi
digital dengan terus mmengembangkan kreativitas dan daya novativ.

secara yuridis diakui sebagai bagian dari tenaga kependidikan sebagai suatu profesi dengan keahlian
khusus. Berbagai produk hukum dan kebijakan telah dikeluarkan pasca UUGD Nomor 14 tahun 2015
dalam rangkat meningkatkan kualitas guru. Profesi guru bukan sekedar agen kurikulum namun secara
akademis ikut merancang konsep dan gagasan bagi upaya-upaya trasformasi dunia pendidikan dan
masyarakat pada umumnya. Profesi guru di Indonesia memenuhi kriteria profesi pendidikan yang
ditetapkan NEA. Pemerintah guna menjaga mutu guru telah mengeluarkan Permendiknas no 35 Tahun
2010 tentang Jabatan Guru dan Angka Kreditnya serta Permendiknas nomor 35 Tahun 2010 terkait
aspek penilaian meliputi pelaksanaan proses pembelajaran, pembimbingan, dan pelaksanaan tugas
tambahan lain yang relevan. Abad 21 menuntut perubahan peran guru lebih kepada kontekstualisasi
informasi dan mengajarkan nilai nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan,

pengalaman, empati sosial, sikap-sikap, dan

kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas (4C). Guru harus terus

belajar dalam konteks Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) meliputi pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Penting bagi guru selalu melakukan refleksi pembelajaran,
mengidentifikasi masalah, merancang tindakan, melaksanakan mengevaluasi hasil dan tindaklanjut
sebagai bagian dari kebiasaaan pengembangan keprofesian bekelanjutan. Perkembangan masif
Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa perubahan pola-pola pembelajaran sehingga guru
dituntut mampu menyesuaikan mode-mode pembelajaran baru. Penting bagi guru memiliki ICT literacy
dan paket pengetahuan dalam mengintegrasikan kemampuan pedagogis, penguasaan materi, dan cara
pembelajarannya. Guru adalah pengembang gagasan dan ide bagi transformasi pendidikan bukan
sekedar pelaksana kurikulum.

2. Dalam menghadapi abad 21 ketrampilan apa yang harus dimiliki Guru dan siswa
 Ketrampilan yang harus dimiliki oleh Guru di abad 21
 Ketrampilan pedagogis, guru mengembangkan keampuan peserta didik untuk
berpikir kritis, kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan persoalan kompleks di
kehidupannya. Upaya harus sekuat kemauan guru dalam usaha menfasilitasi
peserta didik menguasai materi
 Ketrampilan melakukan penilaian terhadap dampak pembelajaran
menggunakan beragam pendekatan dan metode. Penilaian mencakup kemajuan
belajar didasarkan standar kompetensi nasional dalam kurikulum, pencatatan
sistematis dalam pencapaian belajar, melaksanakan penilaian otentik,
merumuskan, pertanayaan-pertanayaan untuk mengukur kemajuan belajar
peserta didik, dan mengelola umpan balik dari penilaian. Pembelajaran abad 21
banyak mediasi teknologi karena itu dalam penilaian bias menggunakan
bantuan teknologi. Seperti : dalam pembelajaran penerapan e-learning berbasis
moodle guru dapat menggunakan learning management system (MLS) termasuk
dalam penilaian atas tugas-tugas belajar, memberikan umpan balik, mengolah
nilai dan fitur lain yang memudahkan pengelolaan dan pengolahan nilai.
 Ketrampilan mengolah Susana pembelajaran: proses pembelajaran adalah
respon budaya dimana pada konteks tatap muka langsung, guru mengelola
kelas yang menjamin adanya motivasi, saling berkomunikasi langsung, dan
disiplin belajar. Pada konteks pembelajaran teknologi (dimensi teknologi) guru
perlu mengembangkan ketrampilan cara menjaga motivasi dan menghidarkan
perilaku-perilaku menyimpang. Contoh pada pembelajaran e learning guru
harus mampu mengelola forum diskusi online atau sederhana forum diskusi
melalui whatsapp.
 Ketrampilan professional : guru dihadapkan tuntutan mengantarkan peserta
didik memiliki kecakapan abad 21 ( konsep C4), di era dimana ketrampilan
tingkat medium tergantikan ketrampilan tingkat tinggi yang mengutamakan
kreativitas. Menghadapi situasi ini guru perlu melengkapi diri dengan rentang
ketrampilan yang memadai, penguasaan materi , dan pengalaman praktis.
Ketrampilan ini membawa peserta didik memenuhi kualifikasi dibidang
pekerjaan dan kehidupan era ekonomi berbasis pengetahuan atau ekonomi era
inovasi. Perkembangan massif mode pembelajaran dan jaringan komunikasi
membawa konsekuensi perubahan cara bekerja dan cara berinteraksi pada
guru, khususnya dalam menggunakan perangkat (tool) bebasis ICT dan
penerapan paradigm baru pembelajaran.
 Ketrampilan yang harus dimilik siswa :
 Creativity and Innovation (kreatif dan inovasi)
Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan
memiliki keberagaman ide. Sehingga, dalam dimensi kreatif ini, gurunya pun
harus kreatif. Tidak lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level
mendeskripsikan sesuatu, namun bagaimana siswa mampu mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain;
bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

 Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis)


Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis
dan otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah
kognisi yang mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering
mereka jumpai sehari-hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu
menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki
kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan
menyelesaikan masalah.

 Communication (komunikasi)
Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi
dengan berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk
memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam
berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan
kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya,
baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika
menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT, mereka
harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi. Demikian juga gurunya.

 Collaboration (kolaborasi)
Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak tergantung lagi pada persaingan. Justru,
orang-orang sukses di abad ini adalah orang-orang yang bisa bekerja sama atau
berkolaborasi dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu
kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi
dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan
yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara
pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan
mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain;
memaklumi kerancuan.
3. Rangcangan strategi pengembangan berkelanjutan
Nama sekolah Nomor statistic sekolah
Alamat: Kecamatan: Kabupaten/ kota:

Nama Guru : Tahun ajaran : Tanggal:


Rencana Strategi Pengembangan Keprofesian
A. Kompete Pengembanga Berkelanjutan (diisi dengan memberi
nsi n Keprofesian tanda √)
Berkelanjutan
yang akan
dilakukan
Guru untuk
peningkatan
kompetensi
terkait
1 2 3 4 a b 6

A. Perancanaan pembelajaran
1.
Kemampuan
memformulasik
an tujuan
pembelajaran
dalam RPP
sesuai dengan
kurikulum/silab
us dan
memperhatika
n karakteristik
peserta didik
2.
Kemampuan
menyusun
bahan ajar
secara runut,
logis,
kontekstual
dan mutakhi
3. Kemam
puna
merencanakan
kegiatan
pembelajaran
yang efektif
4.
Pemiilihan
sumber
belajar/ media
pembelajaran
sesuai dengan
materi dan
strategi
pembelajaran
II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF
Kagiatan
Pendahuluan
1.
Ketrampilan
memulai
pembelajaran
dengan efektif
Kegiatan Inti
1.
Penguasaan
materi pelajaran
2.
Kemampuan
menerapkan
pendekatan/stra
tegi
pembelajaran
yang efektif
3.
Pemanfaatan
sumber
belajar/media
dalam
pembelajaran
4.
Kemmpuan
memicu
dan/atau
memelihara
keterlibatan
siswa dalam
pembelajaran

5.
Kemampuan
bahasa yang
benar dan tepat
dalam
pembelajaran
Kegiatan
Penutup
1.
Ketrampilan
mengakhiri
pembelajaran
dengan efektif
2.
Komunikasi
dengan sesama
guru, tenaga
kependidikan,
orang tua,
peserta didik,
dan masyarakat
III. PENILAIAN
PEMBELAJARAN
1.
Perancangan
alat evaluasi
untuk mengukur
kemajuan dan
keberhasilan
belajar peserta
didik

2.
Penerapan
berbagai strategi
dan metode
penilaian untuk
memantau
kemajuan dan
hasil belajar
peserta didik
dalam mencapai
kompetensi
tertentu
sebagaimana
yang tertulis
dalam RPP
3.
Pemanfaatan
berbagai hasil
penilaian untuk
memberikan
umpan balik
bagi peserta
didik tentang
kemajuan
belajarnya dan
bahan
penyusunan
rancangan
pembelajaran
selanjutnya

B. Kompetensi
menghasilkan
Publikasi Ilmiah

C. Kompetensi
menghasilkan
Karya Inovatif
D. Kompetensi
untuk
penunjang
pelaksanaan
pembelajaran
berkualitas (TIK,
Bahasa Asing,
dsb)
E. Kompetensi
untuk
melaksanakan
tugas tambahan
(misalnya
Kepala Sekolah,
Kepala
Perpustakaan,
dsb)
Tanda tangan guru Tanda tangan kepala sekolah

Anda mungkin juga menyukai